Formulasi dan Uji Stabilitas Lotion dari Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) Sebagai Antioksidan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil identifikasi sampel yang dilakukan di Laboratorium Biologi Farmasi

Determinasi tanaman pisang raja (Musa paradisiaca L.) dilakukan di. Universitas Sebelas Maret. Tujuan dari determinasi tanaman ini adalah untuk

HUBUNGAN PERBEDAAN KONSENTRASI EKSTRAK KUNYIT PUTIH (Curcuma mangga Val) TERHADAP SIFAT FISIK LOTION

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan dan Hasil Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian. asetat daun pandan wangi dengan variasi gelling agent yaitu karbopol-tea, CMC-

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Alat-alat gelas, Neraca Analitik (Adam AFA-210 LC), Viskometer

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. membentuk konsistensi setengah padat dan nyaman digunakan saat

BAB I PENDAHULUAN. Buah manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah satu sumber

I. PENDAHULUAN. pertahanan tubuh terhadap infeksi dan efek radikal bebas. Radikal bebas dapat. bebas dapat dicegah oleh antioksidan (Nova, 2012).

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) TERHADAP DPPH (1,1-DIPHENYL-2-PICRYL HYDRAZYL) ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 Juni 2012 pukul WITA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN

FORMULASI DAN UJI STABILITAS FISIK KRIM SUSU KUDA SUMBAWA DENGAN EMULGATOR NONIONIK DAN ANIONIK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penentuan rancangan formula krim antinyamuk akar wangi (Vetivera zizanioidesi

BAB II METODE PENELITIAN. A. Kategori Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan rancangan penelitian eksperimental dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan dari formula Hair Tonic sari lidah buaya (Aloe vera L.) dengan

Kode Bahan Nama Bahan Kegunaan Per wadah Per bets

UJI AKTIFITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT TERONG (SOLANUM MELONGENA L.) DAN UJI SIFAT FISIKA KIMIA DALAM SEDIAAN KRIM

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium.

Lampiran 1. Surat keterangan hasil identifikasi tumbuhan jahe merah

Jurnal Kesehatan Volume VII No. 2/2014

FORMULASI LOTION EKSTRAK BUAH RASPBERRY(Rubus rosifolius) DENGAN VARIASI KONSENTRASI TRIETANOLAMIN SEBAGAI EMULGATOR SERTA UJI HEDONIK TERHADAP LOTION

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. L.) yang diperoleh dari Pasar Sederhana, Kelurahan. Cipaganti, Kecamatan Coblong dan Pasar Ciroyom, Kelurahan Ciroyom,

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA I

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan A. PENENTUAN FORMULA LIPSTIK

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

FORMULASI GEL SARI BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.)

BAB III METODE PENELITIAN. Pembuatan ekstrak buah A. comosusdan pembuatan hand sanitizerdilakukan

Jurnal Farmasi Indonesia, Maret 2014, hal Vol. 11 No. 1 ISSN: EISSN : Online :

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Ekstrak Etanol 96% Kulit Buah Manggis

PEMBUATAN DAN CARA EVALUASI SEDIAAN KRIM. I. TUJUAN Untuk mengetahui cara pembuatan dan evaluasi sediaan krim.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DAFTAR ISI II METODOLOGI PENELITIAN III Alat dan bahan Alat Bahan Bakteri uji... 36

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan rimbang

FORMULASI DAN EVALUASI FISIK KRIM BODY SCRUB DARI EKSTRAK TEH HITAM (Camellia sinensis), VARIASI KONSENTRASI EMULGATOR SPAN-TWEEN 60

Larutan bening. Larutab bening. Endapan hijau lumut. Larutan hijau muda

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

Nama Sediaan Kosmetika Tujuan Pemakaian II. Karakteristik Sediaan

FORMULASI DAN UJI EFEKTIFITAS ANTIOKSIDAN KRIM EKSTRAK ETANOL KORTEKS KAYU JAWA (LANNEA COROMANDELICA HOUT MERR) DENGAN METODE DPPH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

FORMULASI KRIM EKSTRAK ETANOL BUAH STRAWBERRY (Fragaria Sp.)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

Pembuatan Basis Krim VCO (Virgin Coconut Oil) Menggunakan Microwave Oven

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan penelitian ini adalah eksperimental

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. salam dan uji antioksidan sediaan SNEDDS daun salam. Dalam penelitian

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia. Tanaman ini termasuk jenis tumbuhan dari

Formulasi Ekstrak Daun Kokang (Lepisanthes amoena (Hassk.) Leenh.) dalam Bentuk Gel Anti Acne

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu tanaman yang dapat digunakan dalam bidang kosmetik adalah jambu

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini

SUSPENSI DAN EMULSI Mata Kuliah : Preskripsi (2 SKS) Dosen : Kuni Zu aimah B., S.Farm., M.Farm., Apt.

Pengumpulan data dilakukan melalui tahap pengamatan dan pengukuran. dengan variabel yang diamati yaitu tinggi, jumlah daun dan berat kering gulma

Wina Rahayu Selvia, Dina Mulyanti, Sri Peni Fitrianingsih

FORMULASI DAN UJI STABILITAS KRIM EKSTRAK ETANOLIK DAUN BAYAM DURI (Amaranthus spinosus L.)

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

1. Formula sediaan salep dengan golongan basis salep hidrokarbon atau berlemak

FORMULASI SEDIAAN LOSIO DARI EKSTRAK KULIT BUAH NANAS (Ananas comosus L. (Merr)) SEBAGAI TABIR SURYA

PENGARUH KOMPOSISI SPAN 80 DAN CERA ALBA TERHADAP STABILITAS FISIK SEDIAAN COLD CREAM EKSTRAK ETANOL 96% KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PROFIL STABILITAS FISIKA KIMIAMASKER GEL PEEL-OFF EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) ABSTRAK

FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK ETANOLIK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) DENGAN BASIS HPMC NASKAH PUBLIKASI

KAJIAN AWAL AKTIFITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI POLAR KELADI TIKUS (typhonium flagelliforme. lodd) DENGAN METODE DPPH

Prosiding SNaPP2015 Kesehatan pissn eissn

PENGARUH KONSENTRASI PROPILEN GLIKOL TERHADAP STABILITAS FISIK KRIM ANTIOKSIDAN FITOSOM EKSTRAK KULIT BUAH KAKAO (Theobroma cacao L.

HASIL DAN PEMBAHASAN. dicatat volume pemakaian larutan baku feroamonium sulfat. Pembuatan reagen dan perhitungan dapat dilihat pada lampiran 17.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ultra Violet/UV (λ nm), sinar tampak (λ nm) dan sinar

KARAKTERISASI SIMPLISIA DAN EKSTRAK ETANOL DAUN BERTONI (Stevia rebaudiana) DARI TIGA TEMPAT TUMBUH

FORMULASI SALEP EKSTRAK DIETIL ETER DAGING BUAH PARE (Momordica charantia L.) DENGAN BERBAGAI VARIASI BASIS

Pengaruh kadar etanol dalam sediaan gel antiseptika. Pengaruh kadar etanol dalam sediaan gel antiseptika.zip

BAB III METODE PENELITIAN. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

I. PENDAHULUAN. kelezatannya (Anonim a, 2006). Manggis menyimpan berbagai manfaat yang luar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni 2015 sampai November

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Variasi Lama Maserasi Daun Tanaman Jati (Tectona grandis Linn. F) dan Pemanfaatannya sebagai Pewarna Alami dalam Sediaan Lipstik

FORMULASI GRANUL EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (GARCINIA MANGOSTANA. L) MENGGUNAKAN AEROSIL DAN AVICEL PH 101

BAB 3 PERCOBAAN. Hewan yang digunakan pada penelitian ini adalah kelinci albino New Zealand yang diperoleh dari peternakan kelinci di Lembang.

Wedana JS, S. M., N P. E. Leliqia, C.I.S. Arisanti Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana

Lampiran 1. Hasil identifikasi tanaman jambu bol (Syzygiun malaccense L. Merr & Perry)

FORMULASI GEL ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L) dengan BASIS CARBOPOL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

Transkripsi:

Pharmauho Volume 3, No. 2, Hal. 28-32, Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan ISSN 2442-9791 si dan Uji Stabilitas Lotion dari Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji Sandra Aulia Mardikasari 1*, Andi Nafisah Tendri Adjeng Mallarangeng 1, Wa Ode Sitti Zubaydah 1, Endeng Juswita 2 1 Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo, Kampus Hijau Bumi Tridharma Anduonohu Kendari 93232 2 Program Studi Farmasi STIK Avicenna, Jl. Y. Wayong By Pass Lepo-lepo Kendari 931116 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan dan mengetahui stabilitas fisik lotion dari ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium guajava L.) sebagai antioksidan. Daun jambu biji adalah salah satu tanaman di sulawesi tenggara yang berkhasiat sebagai antioksidan. Ekstrak etanol daun jambu biji diperoleh dengan cara maserasi menggunakan etanol 96% yang kemudian didelipidasi dengan pelarut non polar n-heksan. Konsentrasi ekstrak daun jambu biji yang digunakan dalam sediaan lotion adalah konsentrasi inbisi 50% ekstrak terhadap radikal bebas yaitu 10xIC50; 20xIC50; dan 30xIC50. Evaluasi karakteristik fisik dan kestabilan lotion dilakukan sebelum dan sesudah cycling test. Metode cycling test merupakan metode yang digunakan untuk melihat kestabilan fisik dari lotion yang dilakukan selama 6 siklus. Evaluasi karakteristik fisik sediaan lotion meliputi pengamatan organoleptik, pengujian homogenitas, pengukuran ph, pengukuran viskositas, dan uji daya sebar. Evaluasi kestabilan sebelum cycling test menunjukkan bahwa keseluruhan formula lotion yang dibuat sebelum cycling test adalah stabil yaitu Konsistensi kental dan homogen; ph berkisar antara 6,55-6,8 (sesuai dengan SNI untuk ph kulit); daya sebar sediaan berkisar antara 4,7-6,9; dan viskositas berkisar antara 2200-4000 (sesuai dengan SNI untuk viskositas sediaan lotion). Sedangkan setelah cycling test menunjukkan bahwa formula lotion tidak stabil secara fisik dengan konsistensi sediaan yang berubah menjadi cenderung lebih cair, viskositas sediaan mengalami penurunan, ph sediaan mengalami penurunan yang signifikan (p-value<0,05), serta daya sebar sediaan yang meningkat secara signifikan (p-value<0,05) setelah cycling test. Kata Kunci: jambu biji, lotion, stabilitas fisik, cycling test 1. Pendahuluan Kulit merupakan organ yang menutupi seluruh tubuh manusia dan berfungsi melindungi tubuh dari pengaruh luar, sehingga kulit perlu dilindungi dan dijaga kesehatannya. Proses kerusakan kulit ditandai dengan munculnya keriput, sisik, kering, dan pecah-pecah. Salah satu yang menyebabkan kerusakan kulit adalah radikal bebas [1]. Radikal bebas merupakan suatu molekul yang relatif tidak stabil dengan atom yang pada orbit terluarnya memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan. Radikal bebas menjadi stabil jika berikatan dengan elektron dari molekul lain [2]. Antioksidan adalah senyawa kimia yang dapat menyumbangkan satu atau elektron kepada radikal bebas, sehingga radikal bebas tersebut dapat diredam. Tubuh manusia tidak mempunyai cadangan antioksidan dalam jumlah berlebih, sehingga jika terjadi paparan radikal berlebih maka tubuh membutuhkan antioksidan eksogen [3]. Salah satu tanaman yang memiliki aktivitas antioksidan adalah daun jambu biji (Psidium guajava L.) dari famili myrtaceae yang merupakan tanaman tropis dan mudah dijumpai. Daun jambu biji telah terbukti klinis mempunyai berbagai efek farmakologis, antara lain analgesik, antimutagenik, antidiare, antibatuk, antibakteri, antijamur, antiplak gigi, menekan inotropisme otot jantung, antidiabetes, antihipertensi, hepatoprotektif, antikoagulan, dan antioksidan. Penelitian sebelumnya menunjukan bahwa tiga flavonoid aktif dari ekstrak etanol daun jambu biji yaitu kuersetin, kuersetin-3-o-glukopiranosida dan morin, * KBK Farmasetika dan Teknologi Farmasi, Fakultas Farmasi UHO Email: san_kyz@yahoo.com

29 Mardikasari dkk: si dan Uji Stabilitas Lotion dari Ekstrak Etanol daun Jambu Biji memiliki aktivitas sebagai agen penangkap radikal bebas (antioksidan) [4]. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa nilai aktivitas IC 50 (Inhibitor Concentration 50%) dari ekstrak etanol 96% terpurifikasi (terdelipidasi) adalah sebesar 35,98 ppm, sedangkan nilai IC 50 sediaan gel yang mengandung konsentrasi 1xIC 50 adalah sebesar 466 ppm [5]. Berdasarkan data tersebut, maka tanaman ini dapat dimanfaatkan sebagai suatu sediaan kosmetik dalam bentuk lotion. Lotion adalah bentuk sediaan setengah padat yang diaplikasikan pada tubuh, mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai dan diformulasi sebagai emulsi air dalam minyak atau minyak dalam air (Depkes RI, 1995). Lotion umumnya mudah menyebar rata dan untuk lotion tipe minyak dalam air (M/A) lebih mudal dibersihkan atau dicuci dengan air. Emulsi M/A merupakan tipe lotion yang paling banyak digunakan untuk penggunaan dermatologi topikal karena memiliki kualitas absorbsi yang sangat baik dan dapat diformulasikan menjadi produk kosmetik yang elegan. Kestabilan suatu sediaan kosmetik merupakan hal yang harus diperhatikan. Hal ini penting mengingat suatu sediaan biasanya diproduksi dalam jumlah yang besar dan memerlukan waktu yang cukup panjang untuk sampai ke tangan konsumen. Oleh karena itu sediaan tersebut juga perlu diuji kestabilan sesuai prosedur yang telah ditentukan.sediaan lotion yang stabil yaitu sediaan yang masih berada dalam batas yang dapat diterima selama masa periode penyimpanan dan penggunaan [6]. 2. Bahan dan Metode 2.1 Pengambilan dan Preparasi Sampel Daun Jambu Biji Sampel daun jambu biji (P. guajava L.) diperoleh dari daerah Desa Rahamenda Kecamatan Buke Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Daun jambu biji dipetik pada pagi hari dan daun yang dipetik tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua atau berjarak 3-5 helai dari pucuk. Sebanyak 2000 g sampel dicuci bersih menggunakan air mengalir lalu dikeringkan dalam oven pada suhu 60 0 C. Indikator yang digunakan jika simplisia telah kering adalah apabila simplisia daun diremas berubah menjadi serpihan. Sampel yang telah kering diserbukkan hingga diperoleh simplisia kering sebanyak 500 gram. 2.2 Ekstraksi Simplisia daun jambu biji diekstraksi dengan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Serbuk simplisia daun jambu biji sebanyak 500 gram dimaserasi menggunakan pelarut etanol 96% sebanyak 4 L selama 3x24 jam dan setiap 1x24 jam pelarut diganti. Ekstrak dipekatan dengan menggunakan rotary vacuum evaporator pada suhu 40 0 C menghasilkan ekstrak cair. Ekstrak cair yang diperoleh dipekatkan menggunakan water bath pada suhu 50 0 C hingga diperoleh ektrak kental dan disimpan dalam desikator. 2.3 Delipidasi Ekstrak Menggunakan n-heksana Ekstrak kental etanol yang digunakan dengan berat 21,318 gram didelipidasi secara manual (pengocokan) menggunakan pelarut n-heksana sebanyak 1,5 liter. Ekstrak yang didelipidasi kemudian dipekatkan kembali menggunakan waterbath diperoleh ekstrak terdelipidasi daun jambu biji sebesar 5,12 gram. 2.4 si Sediaan Bahan-bahan fase minyak (Cera alba, asam stearat, Span 80, propil paraben) dimasukkan dalam gelas piala, dilebur kemudian dipanaskan pada suhu 75 0 C di atas hot plate dan fase air (Tween 80 dan metil paraben) dimasukkan dalam gelas piala lalu dipanaskan pada suhu yang sama. Setelah itu perlahan-lahan fase minyak dimasukkan ke dalam fase air sambil terus diaduk dengan pengaduk elektrik secara berselang (intermitten shaking : 2 menit pengadukan dengan selang waktu istirahatnya 20 detik). Tabel 1. lotion dari ekstrak daun jambu biji (P. guajava L.) Ekstrak Bahan I 0xIC 50 (0,036%) II 20xIC 50 (0,072%) III 30xIC 50 (0,108%) Kegunaan Zat aktif Cera alba 2% 2% 2% Stabilitas emulsi Asam Stearat 5% 5% 5% Peningkat viskositas NaOH 0,2% 0,2% 0,2% Penetral Carbomer 0,5% 0,5% 0,5% Peningkat Viskositas Alfa Tokoferol 0,01% 0,01% 0,01% Antioksidan Tween 80 8,9% 8,9% 8,9% Elmugator Span 80 1,1% 1,1% 1,1% Elmugator Oleum rosae 0,5% 0,5% 0,5% Pengaroma Metil Paraben 0,18% 0,18% 0,18% Pengawet Propil Paraben 0,02% 0,02% 0,02% Pengawet Aquadest Ad 100% 100% 100% Pembawa Selanjutnya, ditambahkan ekstrak daun jambu biji dan carbomer yang telah ditambahkan dengan NaOH kemudian diaduk hingga homogen. Terakhir dimasukkan pengaroma dan diaduk hingga berbentuk lotion yang homogen.

30 Mardikasari dkk: si dan Uji Stabilitas Lotion dari Ekstrak Etanol daun Jambu Biji 2.5 Evaluasi Karakteristik Fisik Sediaan Uji Organoleptik Pengujian organoleptik terhadap lotion ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L.) dilakukan dengan mengamati bentuk, perubahan warna, dan aroma formula sediaan lotion. Uji Homogenitas Pengujian homogenitas terhadap lotion ekstrak daun jambu biji dilakukan dengan mengambil sedikit sampel sediaan formula lotion, kemudian diletakkan sedikit lotion di antara kedua kaca objek. Diamati susunan partikel-partikel kasar atau ketidakhomogenan Uji ph Pengujian ph dilakukan dengan menyiapkan masing-masing sampel sediaan lotion. Elektroda dicelupkan ke dalam lotion tersebut sampai ph meter menunjukkan pembacaan yang tetap. Kemudian dicatat hasil pembacaan skala. Uji Daya Sebar Pengujian uji daya sebar dengan mengambil lotion seberat 0,5 gram dan diletakkan di tengah kaca arloji. Ambil kaca bulat lain dan letakan diatas sediaan lotion dan diamkan selama 1 menit, kemudian diameter penyebarannya dicatat. Uji Viskositas Pengujian viskositas menggunakan alat Viscosimeter Rionseri VT 04 rotor no 2. Rotor ditempatkan ditengah-tengah mangkok yang berisi lotion. Amati jarum penunjuk visikositas. Setelah stabil, kemudian dibaca pada skala yang terdapat pada viscometer tersebut. Cycling Test Cycling test merupakan pengujian yang dipercepat dengan menyimpan sampel pada suhu 40 0 C selama 24 jam lalu dipindahkan kedalam oven yang bersuhu 40 0 C selama 24 jam. Perlakuan ini adalah 1 siklus. Perlakuan diulangi sebanyak 6 siklus dan dilakukan pengamatan dengan parameter organoleptik, homogenitas, ph, daya sebar dan viskositas. 3. Hasil dan Pembahasan Ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium guajava L.) diformulasikan menjadi sediaan lotion sebagai antioksidan. Basis lotion terdiri dari dua fase yaitu fase minyak dan fase air dapat bercampur dengan adanya penambahan bahan pengemulsi (elmugator). Lotion yang diinginkan dalam formulasi adalah lotion tipe M/A yang lebih mudah dibersihkan dan dicuci karena karakteristik fase luarnya yang hidrofilik. Bahan dasar yang digunakan untuk menyusun basis lotion terdiri dari akuades, ekstrak etanol daun jambu biji, cera alba, metil paraben, parafin cair, propil paraben, asam stearat, NaOH, carbomer, span 80, tween 80, oleum rosae, dan α-takoferol. Proses formulasi lotion dilakukan dengan menggunakan metode intermitten shaking (2 menit pengadukan dengan selang waktu istrahatnya 20 detik). Pengadukan berselang-seling lebih efisien dibandingkan dengan pengadukan terus menerus karena dengan interval waktu yang singkat dapat memberi keseragaman terhadap fase terdispersi bercampur dengan fase pendispersi serta memberikan waktu antara bahan yang satu dengan bahan yang lain untuk saling memperkecil tegangan permukaan [8]. Basis F1 F2 F3 Gambar 1. Lotion Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava L. Pengamatan organoleptis yang dilakukan adalah pengamatan bentuk, warna, bau yang dilakukan secara visual [6]. Pengamatan organoleptik menunjukkan bahwa warna dan bau dari basis dan ke tiga formula setelah cycling test selama 6 siklus tidak mengalami perubahan, namun konsistensi dari basis dan ke tiga formula tersebut mengalami perubahan yaitu dari kental menjadi kental agak cair, hal ini disebabkan karena terjadi penurunan viskositas pada basis dan ke tiga formula tersebut Uji homogenitas merupakan perataan fase terdispersi dalam bahan pendispersi, tidak adanya agregasi partikel sekunder, distribusi yang merata dan teratur dari fase terdispersi serta penghalusan partikel primer yang besar [7]. Hasil pengujian homogenitas menunjukkan bahwa seluruh formula memiliki karakteristik yang homogen, baik sebelum maupun sesudah cycling test. Dikatakan homogen sebab pada saat pengujian tidak ada partikel-partikel kasar atau gumpalan yang ada, lotion, tercampur secara merata serta terlihat persamaan warna yang merata.

31 Mardikasari dkk: si dan Uji Stabilitas Lotion dari Ekstrak Etanol daun Jambu Biji Tabel 2. Hasil Pengujian ph Sediaan Lotion Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) No ph Sediaan Lotion Signifikansi Sebelum Cycling Sebelum (sig.) Test Cycling Test 1 Basis 6.80±0,010 6.61±0,030 0,004 2 F1 6.67±0,030 6.60±0,020 0,007 3 F2 6.60±0,040 6.44±0,030 0,001 4 F3 6.55±0,040 6.39±0,030 0,001 Perubahan suhu yang terjadi setelah cycling test selama 6 siklus memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap perubahan ph sediaan lotion. Nilai ph lotion dari basis dan ketiga konsentrasi setelah cycling test mengalami penurunan, nilai penurunan ph yang terjadi cukup signifikan jika dibandingkan dengan nilai ph sediaan sebelum cycling test. Hal tersebut ditunjukkan pada hasil uji t-2 sampel berpasangan (Paired Sampel t Test), dimana semua nilai sig. pada keempat formula tersebut adalah < 0,05 (Tabel 2). Berdasarkan hasil pengukuran ph sediaan lotion sebelum dan sesudah cycling test ph sediaan berada rentang ph yang diatur oleh SNI nomor 16-4399-1996 yaitu 4,5-8,0 untuk sediaan topikal. Bila ph sediaan berada di luar interval ph kulit dikhawatirkan akan menyebabkan kulit bersisik atau bahkan terjadi iritasi sedangkan bila berada di atas ph kulit dapat menyebabkan kulit terasa licin, cepat kering, serta dapat mempengaruhi elastisitas kulit. Daya sebar lotion menunjukkan kemampuan lotion untuk menyebar pada lokasi pemakaian apabila dioleskan pada kulit. Nilai daya sebar lotion dari basis dan ketiga konsentrasi setelah cycling test mengalami peningkatan. Semakin meningkat konsentrasi ekstrak, daya sebar sediaan semakin meningkat, hal ini disebabkan karena semakin menurunnya viskositas sediaan. Nilai daya sebar berbanding terbalik dengan viskositas, dimana semakin besar daya sebar maka semakin kecil nilai viskositas. Daya sebar carbomer akan mengalami penurunan jika berada dalam suasana asam, sehingga berdampak pada daya sebar sediaan yang menurun. Tabel 3. Hasil Pengujian Uji Daya Sebar Rata-rata Sediaan Lotion Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava) Daya Sebar Sediaan Lotion No (cm) Signifikansi Sebelum Sebelum (sig.) Cycling Test Cycling Test 1 Basis 4.7±0,020 5.3±0,030 0,000 2 F1 5,5±0,026 6.2±0,026 0,002 3 F2 6,4±0,020 6.9±0,020 0,002 4 F3 6,9±0,010 7.4±0,040 0,001 Perubahan suhu yang terjadi setelah cycling test selama 6 siklus memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap perubahan daya sebar sediaan lotion. Nilai daya sebar lotion dari basis dan ketiga konsentrasi setelah cycling test mengalami peningkatan, nilai peningkatan daya sebar yang terjadi cukup signifikan jika dibandingkan dengan nilai daya sebar sediaan sebelum cycling test. Hal tersebut ditunjukkan pada hasil uji t-2 sampel berpasangan (Paired Sampel t Test), dimana semua nilai sig. pada keempat formula tersebut adalah < 0,05 (Tabel 3). Viskositas sediaan lotion sebelum cycling test pada formula yang mengandung ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium guajava L.) mengalami penurunan. Semakin meningkat konsentrasi ekstrak, viskositas sediaan semakin menurun. Hal ini disebabkan karena ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium guajava L.) bersifat asam, dimana dapat mempengaruhi karakteristik dari carbomer.viskositas carbomer akan mengalami penurunan jika berada dalam suasana asam, sehingga berdampak pada viskositas sediaan yang menurun. Penurunan viskositas yang terjadi diduga diakibatkan oleh menurunnya aktivitas alfa tokoferol yang berperan sebagai antioksidan pada sediaan, dengan menurunnya aktivitas antioksidan tersebut akibat pemanasan sehingga menyebabkan fase minyak dalam sediaan lotion akan mudah teroksidasi menjadi tengik (rancid) yang akan mengubah sifat dari fase minyak tersebut menjadi asam menyebabkan viskositas carbomer menurun sehingga menurunkan viskositas sediaan. Gambar 2. Hasil Uji Viskositas Sediaan Lotion Ekstrak Daun Jambu Biji 4. Kesimpulan Ektrak etanol daun jambu biji (Psidium guajava L.) dapat diformulasikan dalam sediaan lotion yang bersifat antioksidan, serta evaluasi kestabilan fisik sebelum dan sesudah cycling test menunjukkan bahwa basis dan ketiga formula lotion tidak stabil secara fisika akibat pengaruh suhu.

32 Mardikasari dkk: si dan Uji Stabilitas Lotion dari Ekstrak Etanol daun Jambu Biji Ucapan Terima Kasih Ucapan terima kasih kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Halu Oleo sebagai penyedia dana penelitian melalui Hibah Penelitian Mandiri 2017. Daftar Pustaka 1. Purwaningsih S, Ella S, Tika AB. si Skin Lotion Dengan Penambahan Karagen Dan Antioksidan Alami Dari Rhizophora Mucronata Lamk. J. Akuatika, 2014, 5(1); hal 55-62. 2. Evrilia SR, Hana N, dan Sri Y. Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dalam Sediaan Masker Peel off sebagai Antioksidan. BIMFI, 2014, 2(2); hal. 94-100 3. Tachakittirungroda S, Ikegami F, Okonogi S. Antioxidant Active Principles Isolated from Psidium guajava Grown in Thailand, Sci. Pharm., 2007, 75; hal. 179-193 4. Kuncahyo I, Sunardi. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) terhadap 1,1- diphenyl-2-picrylhidrazyl (DPPH), Prosiding Seminar Nasional Teknologi 2007. 5. Rahim A. Optimasi Carbopol Terhadap Stabilitas Fisik dan Uji Iritasi Sediaan gel Antioksidan Ekstrak Purifikasi Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.). Kendari: Universitas Halu Oleo. Skripsi. 2016. 6. Dewi TSP. Kualitas losion Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mongostana). e-journal.uajy.ac.id, 2014. 7. Voigt R. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, diterjemahkan oleh Soewandhi SS, Mathilda B, Widianto. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 1995. 8. Gennaro RA. Remington: The Science and Practice of Pharmacy, 20 th Ed, Vol. II, Pennsylvania: Mack Publishing Company.