BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat telah mengubah pola pikir masyarakat di

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Reksa Dana, yang merupakan salah satu instrumen alternatif berinvestasi di pasar

I. PENDAHULUAN. tentang Pasar Modal, maka mulailah bermunculan instumen investasi bernama

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu daya tarik bagi para investor karena dengan

I. PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian Indonesia yang masih belum stabil ini,

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. investasi. Investasi adalah penundaan berbagai konsumsi hari ini, dengan tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pilihan instrumen investasi. Menurut Tandelilin (2010, h.1), investasi merupakan

Pasar modal sebagai salah satu pilar perekonomian, yang menggambarkan. suatu Negara membutuhkan investasi yang tidak sedikit. Pasar modal merupakan

IV. GAMBARAN UMUM. Pasar Modal (UUPM), Reksadana mulai dikenal di Indonesia sejak diterbitkannya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan keahlian untuk mengelola investasinya. Menurut Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. suku bunga menyebabkan pengembalian (return) yang diterima oleh investor pun

BAB I PENDAHULUAN. dari kegiatan tersebut dan juga mengharapkan dana yang diinvestasikan akan

BAB I PENDAHULUAN. persen ke depan, dibutuhkan investasi sekitar Rp Trilyun per tahun. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. investasi mereka. Pada dasarnya investasi pada Reksa Dana bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Makinta Growth Fund b. Panin Dana Maksima c. Trim Syariah Saham

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini membuktikan semakin berkembangnya dunia investasi yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar. beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau

BAB I PENDAHULUAN. lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang

I. PENDAHULUAN. Investasi adalah kegiatan penempatan uang atau dana dengan harapan untuk

BAB I PENDAHULUAN. tahunan rata-rata sebesar 5,6% (BPS 2015). Peningkatan pertumbuhan ekonomi

I. PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan secara signifikan yang ditandai oleh meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets

I. PENDAHULUAN. investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan. mengharapkan return (tingkat pengembalian) berupa capital gain, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. bertahan dari terpaan krisis tersebut. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan. Tabel 1

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal Indonesia dalam menggalang dana mempunyai

I. PENDAHULUAN. tersedia berbagai pilihan instrumen investasi. Adanya alternatif instrumen

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleks sehingga memunculkan beragam alternatif dalam berinvestasi.

BAB I PENDAHULUAN. Seorang investor individual ataupun investor institusi, manajer investasi (fund

BAB II DESKRIPSI INDUSTRI REKSADANA

MEMILIH INVESTASI REKSA DANA TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin membaiknya perekonomian dunia, khususnya perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. sumber pembiayaan bagi perusahaan dan alternatif investasi bagi para. (Pratomo dan Ubaidillah Nugraha, 2009).

I. PENDAHULUAN. suatu jawaban, sekaligus tantangan akan kebutuhan masyarakat dunia terhadap

BAB I PENDAHULUAN. bagi investor untuk menanamkan dananya untuk memperoleh return berupa

BAB III GAMBARAN UMUM PERKEMBANGAN REKSA DANA DAN PERLAKUAN PAJAK PENGHASILAN ATAS REKSA DANA DI INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia Perbandingan imbal..., Muhariandi Rachmatullah, FISIP UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (pihak yang membutuhkan dana) melalui penjualan saham, obligasi,

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang memiliki siitem perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan seiring dengan berkembangnya ekonomi Indonesia.

BAB 3 DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. usia yang semakin lanjut. Hal ini juga dapat dikarenakan kesehatan yang

Pasar Modal SMAK BPK Penabur, Cirebon 30 April 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan yang ingin kita capai, ialah kesuksesan finansial. Sukses finansial

BAB I PENDAHULUAN. 12,94% meskipun relatif tertinggal bila dibandingkan dengan kinerja bursa

Program Pelatihan Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana (WAPERD)

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan segmen pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat. Hal ini diharapkan mampu menjadi basis kestabilan ekonomi bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal tahun 2008 terjadi krisis energi yang membayangi

BAB I PENDAHULUAN. atas investasi yang mereka lakukan. Hal ini sekarang bukan menjadi masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengusahakan agar pasar modal menjadi salah satu sektor kegiatan penting

BAB I PENDAHULUAN. wadah investasi yang dapat menyerap aliran modal dalam sekala besar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1. Gambaran Penerimaan Pajak (Tahun ) (dalam Milyar Rupiah)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. alternatif investasi tersebut. Besarnya return yang didapat memiliki korelasi yang

BAB I PENDAHULUAN. 214,48%, begitu pula dengan Nilai Kapitalisasi BEI sebesar 274,16% (Kementrian Keuangan RI Bapepam-LK,2012).

Gambar 1.1. Grafik IHSG periode

I. PENDAHULUAN. indonesia yang mengalami peningkatan antara lain nilai Gross Domestic Product

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan dimasa mendatang. Secara umum, investasi

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya pasar uang (money market) dan pasar modal (capital market)

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan industri-industri manufaktur harus mencari sumber dana guna

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. tren pertumbuhan yang membaik. Hal ini dilihat dari beberapa indikator ekonomi

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan investor dalam melakukan investasi adalah memperoleh keuntungan dari

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih dari satu aset (asset) selama periode tertentu dengan harapan dapat

BAB 3 GAMBARAN UMUM REKSA DANA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. ini menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi

INFORMASI PORTOFOLIO Alokasi Portofolio Ekuitas/RD Saham : 76% Obligasi/RD Pendapatan Tetap : 0 % Kas/RD Pasar Uang : 24% Kinerja Portofolio

BAB I PENDAHULUAN. investor karena modal yang dibutuhkan tidak sebanyak yang berinvestasi pada

I. PENDAHULUAN. Berinvestasi saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi sebagian orang yang

REKSA DANA. PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi makro, maka dari itu kondisi ekonomi makro yang stabil dan baik

BAB I PENDAHULUAN. akibat guncangan ekonomi global menjadi suatu jawaban akan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dana untuk membiayai berbagai proyeknya. Dalam hal ini, pasar

BAB I PENDAHULUAN. darinya. Lembaga keuangan itu sendiri menurut Undang Undang No.14 / 1967

situs Mengelola Keuangan Keluarga copyright 1

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan perekonomian Indonesia. Menurut Tandelilin (2001:3)

BAB I PENDAHULUAN. dimasa yang akan datang. Seorang investor yang ingin melakukan investasi bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan keputusan investasi di pasar modal juga semakin kuat.

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan investasi di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang

INFORMASI PORTOFOLIO Alokasi Portofolio Ekuitas/RD Saham : 57% Obligasi/RD Pendapatan Tetap : 0 % Kas/RD Pasar Uang : 43% Kinerja Portofolio

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial assets) merupakan salah satu bentuk dari investasi selain

BAB I PENDAHULUAN. akibat inflasi di masa depan. Dari semua hal di atas, dapat disimpulkan bahwa

I. PENDAHULUAN. memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia. menjadi financial nerve-centre (saraf finansial dunia) dalam dunia ekonomi

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. institusi keuangan syariah yang saat ini sedang berkembang pesat adalah pasar modal

BAB II Tinjauan Pustaka. Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2002 yaitu dalam PSAK Nomor

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini masyarakat semakin sadar akan kebutuhan untuk berinvestasi. Hal ini

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat telah mengubah pola pikir masyarakat di bidang ekonomi pada umumnya dan di bidang investasi pada khususnya. Jika di masa lalu investasi yang dilakukan masyarakat umumnya hanya pada sektor riil saja (tanah,logam mulia dan properti lainnya),maka saat ini telah ada jenis investasi yang telah berkembang dengan pesatnya serta menjanjikan keuntungan yang lebih cepat dan menggiurkan. Jenis investasi tersebut adalah investasi di bidang keuangan yang dapat dilakukan di sektor perbankan (tabungan,deposito) dan dapat pula dilakukan di pasar modal (obligasi,saham,reksadana dan berbagai instrumen keuangan lainnya). Sejak tahun 1989, akibat dimulainya liberalisasi pasar modal Indonesia maka perkembangan pasar modal di Indonesia,khususnya di Bursa Efek Jakarta (BEJ) mengalami perkembangan yang sangat pesat. 1 Pertumbuhan pasar modal yang pesat ini merupakan daya tarik tersendiri bagi investor untuk menanamkan dananya di bursa. Masyarakat (investor) baik individual maupun kelompok yang ingin berinvestasi di pasar modal tetapi merasa mempunyai keterbatasan dana maupun waktu serta keterbatasan kemampuan untuk menganalisa suatu investasi di pasar modal, dapat melakukan investasinya melalui instrumen reksa dana. Reksa Dana 1 Jitzach Alexander Sereh, Mengapa harus Reksadana?, Bapepam &capital market society of Indonesia. ( Jakarta: Bapepam,1997), 70.

merupakan salah satu jenis instrumen investasi yang mulai berkembang di pasar modal Indonesia. Menurut UU no.8/1995 pasal 1 ayat 27 : Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal selanjutnya diinvestasi dalam portofolio efek oleh manajer investasi yang telah mendapatkan izin dari Bapepam. 2 Esensi dari reksa dana adalah portofolio terdiversifikasi dengan menanamkan modalnya pada instrumen yang berisiko tinggi dan rendah. Portofolio investasi reksa dana terdiri dari berbagai macam instrumen surat berharga seperti saham, obligasi, instrumen pasar uang atau campuran dari instrumen tersebut. Keuntungan dari melakukan investasi di reksa dana yaitu dana investor berada di tangan seorang ahli yang telah lama berkecimpung di pasar modal dan mampu menerapkan strategi investasi secara tetap dan memberikan imbal hasil di atas rata-rata dengan menekan risiko pada tingkat tertentu. Berikut grafik perkembangan reksa dana di Indonesia terhadap Gross Domestic Product : 1 0 0. 0 0 % 9 3. 8 6 % 9 0. 0 0 % 8 0. 0 0 % 7 0. 0 0 % 6 0. 0 0 % 5 0. 0 0 % 4 0. 0 0 % 3 0. 0 0 % 8 5. 3 5 % 6 3. 8 3 % 2 0 0 0 2 0 0 1 2 0 0 2 2 0 0 3 2 0 0 4 2 0 0 5 2 0 0 6 S e p - 0 7 2 0. 0 0 % 1 0. 0 0 % 7. 7 1 % 0. 0 0 % Sumber : mandiri investment I n d o n e s i a U S A M a l a y s i a J a p a n Grafik I.1 Persentase Total Asset Reksa Dana Terhadap GDP 2 Undang-undang Pasar Modal no.8 th.1995

Jenis reksa dana yang paling banyak ditawarkan adalah reksa dana pendapatan tetap, karena menawarkan fixed interest rate.tetapi reksa dana yang kini pertumbuhannya paling pesat adalah reksa dana saham,karena berpotensi menghasilkan keuntungan lebih tinggi walaupun memiliki risiko lebih besar. Logika yang paling tepat untuk menggambarkan reksa dana saham adalah High Risk High Return. Keuntungan dan kerugian reksa dana saham sangat dipengaruhi pergerakan harga saham di bursa efek, oleh karena portofolio reksa dana ini didominasi efek saham. Parameter ukuran keberhasilan investasi reksa dana saham akan mengacu pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), tingkat inflasi dan kurs. Dengan semakin membaiknya kondisi pasar saham sejak tahun 2003, sewajarnya hal ini juga meningkatkan kinerja reksa dana saham dan membawa titik balik bagi pertumbuhan reksa dana saham. Awal tahun 2007, ketika suku bunga BI atau BI rate turun dari 9,75% menjadi 9,5%, total dana kelolaan industri reksa dana baru mencapai Rp 51,65 triliun. Setelah BI memangkas BI rate menjadi 8% pada Desember 2007, jumlahnya sudah mencapai Rp 91,2 miliar. 3 Berdasarkan pengamatan para manajer investasi, peningkatan dana kelolaan industri reksa dana itu terjadi karena adanya perpindahan dana masyarakat dari produk simpanan perbankan ke pasar modal. 3 http// www.bapepam.go.id.,diunduh tanggal 1 Maret 2008 pukul 15:30

Berikut tabel perkembangan jumlah total asset Reksa Dana di Indonesia (tahun 2003- januari 2008): Tabel I.1 Jumlah Total Asset Reksadana (dalam trilyun Rp) Asset Reksadana Sumber : Bapepam-LK 2003 2004 2005 2006 2007 Jan 08 Pasar Uang 7,861 94,28 2,080 3,800 4,828 4,705 Pendapatan Tetap 57,647 87,657 12,971 18,868 20,354 21,071 Saham 402 1,886 4,934 8,249 34,800 37,736 Terproteksi 3,008 11,504 16,249 16,125 Campuran 3,556 4,643 5,392 8,428 14,222 14,663 Indeks 30 117 125 ETF 582 573 Total 69,456 103,61 28,366 50,889 91,154 94,999 Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa total dana kelolaan reksa dana saham terus bertambah dengan kecepatan yang mengagumkan. Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana saham meroket 321,86%, yaitu dari Rp 8,25 triliun pada akhir Desember 2006 menjadi 34,8 triliun pada akhir Desember 2007. Sedangkan pada periode yang sama NAB reksa dana pendapatan tetap hanya meningkat 10% dari 18,5 triliun menjadi 20,35 triliun. Pergerakan ini tak hanya karena naiknya harga saham, melainkan banyak investor yang masuk ke reksa dana saham. Reksa Dana saham juga telah

berhasil mengalahkan reksa dana pendapatan tetap (obligasi dan deposito) yang satu dasawarsa ini mendominasi pasar. Ini membuat komposisi reksa dana Indonesia menjadi lebih sehat. 4 Index Funds Protected Funds Equity Funds ETF-Equity Funds Balanced Income Fixed Income Money Market Funds 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Jan'08 Sumber : Bapepam- LK Grafik I.2 Grafik Unit Penyertaan Reksa Dana (Tahun 1999-Januari 2008) Seperti yang diungkapkan oleh Ubaidillah Nugraha bahwa pemerintah perlu mengkaji ulang sekali lagi kapan beleid pengenaan pajak tambahan bagi reksa dana akan dikenakan, karena pada saat-saat seperti ini tidak ada ruginya untuk menjaga pertumbuhan reksa dana yang stabil karena yang akan menerima manfaatnya juga dunia pasar modal secara keseluruhan. 5 Pengenaan pajak final akan mengakibatkan investor terkena pajak ganda, yaitu PPh final sebesar 0,1% atas penjualan saham dan atas deviden yang diterima (redemption) oleh investor akan dikenakan PPh final sebesar 0,05%. 6 Ancaman inflasi merupakan masalah serius karena dengan inflasi 4 Raymond Gin, Beternak Duit di Reksadana,Majalah Kontan, (Edisi Khusus Januari-Februari 2008), 4. 5 Ubaidillah Nugraha, Catatan Keuangan Dan Pasar Modal, ( Jakarta: PT. Elex Media Komputindo 2008),140. 6 Erry Firmansyah, BEI Keberatan Pajak Reksa Dana, Kompas ( Sabtu 16 Februari 2008),21.

yang cukup tinggi maka suku bunga bisa meningkat lagi untuk meredam inflasi tersebut. Ancaman harga minyak bumi yang terus meningkat dan krisis subprime mortgage di Amerika Serikat juga dapat menurunkan NAB pada reksa dana saham. Rancangan ini sangat menarik untuk diikuti perkembanganya. Rencana penerapan pajak terhadap reksa dana kemungkinan akan memiliki implikasi terhadap perkembangan reksa dana saham di masa yang akan datang. B. Permasalahan Perkembangan reksa dana saham pada saat ini cukup menggembirakan. Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan instrumen ini. Perkembangan ini bagi pemerintah dilihat sebagai potensi pajak atau sumber pendapatan baru dari sektor pajak dan membantu mengurangi tingginya volatilitas pasar. Alasan tersebut membuat pemerintah ingin menerapkan perlakuan yang sama terhadap semua pelaku pasar modal dengan mengenakan pajak final untuk reksa dana sebesar 0,05 persen. Akibat dari usulan pemerintah tersebut maka menimbulkan perbedaan pandangan antara pihak Manajer Investasi dengan pihak pemerintah. Pihak Manajer Investasi melihat bahwa pengenaan pajak hanya akan menghilangkan kesempatan bagi pelaku pasar modal untuk menambah basis investornya, terutama investor lokal yang pengetahuannya masih terbatas. Dimana reksa dana kini mampu memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan pasar modal di Indonesia sebagai pembiayaan jangka panjang yang positif bagi pemerintah maupun pelaku usaha yang

memerlukan tambahan pendanaan. Selain itu reksa dana menjadi bahan edukasi bagi investor baru yang masuk ke pasar modal. Berdasarkan kalimat tersebut maka pokok permasalahan yang diajukan adalah sebagai berikut : 1. Apakah dampak yang timbul pada wacana ekstensifikasi pengenaan pajak penghasilan atas reksadana saham? 2. Apakah pelunasan kembali (redemption) memenuhi kriteria sebagai dividen? 3. Bagaimana dampak yang timbul jika redemption dianggap sebagai dividen? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : a. Untuk menganalisis dampak pengenaan pajak penghasilan atas instrumen reksa dana saham di Indonesia b. Untuk menganalisis redemption sebagai pemenuhan kriteria dividen. c. Untuk menganalisis dampak yang timbul apabila kriteria dividen terpenuhi.

D. Signifikansi Penelitian Sedangkan signifikasi penelitian yang diharapkan dapat digali pada penelitian ini adalah : 1. Signifikasi Akademis, penelitian ini dibuat untuk memperluas pengetahuan dan pengalaman penulis juga pembaca tentang dampak atas upaya ekstensifikasi pajak penghasilan atas reksa dana. 2. Signifikasi Praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberi saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam upaya ekstensifikasi pajak penghasilan atas reksa dana, serta menjadi masukan bagi Direktorat Jenderal Pajak dan pihakpihak lain yang berkepentingan dalam hal penerapan pajak penghasilan atas reksa dana. E. Sistematika Penulisan Skripsi Sistematika penulian skripsi ini dibagi dalam 5 (lima) bab, yaitu : BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini penulis akan menggambarkan mengenai latar belakang masalah, pokok permasalahan, tujuan penelitian, signifikasi penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II : KERANGKA PEMIKIRAN DAN METODE PENELITIAN Bab ini terdiri dari teori teori mengenai investasi, konsep penghasilan, konsep dividen,reksa dana saham, tax policy beserta kajian kepustakaan sebagai dasar bagi pembahasan materi penulisan penelitian ini. Dalam bab ini, penulis juga menjelaskan mengenai metode penelitian apa saja yang digunakan dalam membuat penelitian ini. BAB III : PERLAKUAN PAJAK PENGHASILAN ATAS REKSA DANA DI INDONESIA Dalam bab ini akan digambarkan perlakuan pajak penghasilan atas reksadana di Indonesia dan ketentuan perpajakan yang menjadi dasar hukum pengenaan pajak. BAB IV :ANALISIS IMPLIKASI EKSTENSIFIKASI PAJAK PENGHASILAN ATAS INSTRUMEN REKSA DANA SAHAM Dalam bab ini penulis mencoba untuk menganalisis upaya pemerintah dalam melakukan ekstensifikasi pajak penghasilan atas reksadana saham dan menjawab permasalahan dalam penelitian ini.

BAB V : SIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab terakhir ini berisi simpulan yang merupakan hasil dari analisis dan penelitian yang telah penulis lakukan. Bab ini juga berisikan rekomendasi yang penulis berikan.