KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR. NIKEN ANDALASARI

dokumen-dokumen yang mirip
KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR. Niken Andalasari

C. Penyimpangan Tidur Kaji penyimpangan tidur seperti insomnia, somnambulisme, enuresis, narkolepsi, night terrors, mendengkur, dll

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. istirahat bagi tubuh dan jiwa, atas kemauan dan kesadaran secara utuh atau

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR NAMA : ZULIYA INDAH FATMAWATI NIM : G3A015019

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Istirahat adalah suatu keadaan tenang, relaks, tanpa tekanan emosional,dan bebas dari perasaan

Tidur = keadaan bawah sadar dimana orang tsb dapat dibangunkan dengan pemberian rangsang sensorik atau dengan rangsang lainnya

Tidur dan Ritme Sirkadian

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Tidur didefenisikan sebagai perubahan status kesadaran dimana persepsi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan fisik yang tidak sehat, dan stress (Widyanto, 2014).

KONSEP ISTIRAHAT TIDUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada (kurangnya aktivitas fisik), merupakan faktor resiko independen. menyebabkan kematian secara global (WHO, 2010)

BAB I PENDAHULUAN. Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang termasuk

BAB I PENDAHULUAN. fisiologis maupun psikologis. Segala yang dibutuhkan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar. manusia yang termasuk kedalam kebutuhan dasar dan juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan selanjutnya (Potter & Perry,

BAB 1 PENDAHULUAN. ke-4 di dunia dengan tingkat produksi sebesar ton dengan nilai USD 367 juta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reni Ratna Nurul Fauziah, 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Harsono (1996), tidur merupakan kegiatan susunan saraf

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan proses fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan

BAB I. Pendahuluan. melakukan pekerjaan tanpa memperdulikan kesehatan. Pekerjaan. hari dan berulang ulang akan mengakibatkan insomnia yang

BAB I PENDAHULUAN. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa jumlah. jiwa dengan usia rata-rata 60 tahun (Bandiyah, 2009).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MASYARAKAT KINI. Penuh dengan individu yg merasa letih Senantiasa berjuang utk perlombaan hidup

BAB I PENDAHULUAN. biasanya progresif dan berhubungan dengan peningkatan respon inflamasi kronik

BAB 1 PENDAHULUAN. Koroner dan penyakit Valvular ( Smeltzer, et., al. 2010). Gangguan

BAB II KAJIAN TEORI. emosional dan sosial. Menurut Santrock (2003) perubahan. remaja terbagi menjadi 3, yaitu: hormonal pada pubertas.

BAB I PENDAHULUAN. akan lebih sulit memulai tidur, sering terbangun saat tidur hingga terbangun lebih

PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR IBU NIFAS DAN MENYUSUI ISTIRAHAT

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga kesehatan di rumah sakit sangat bervariasi baik dari segi jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. eksternal. Tidur dianggap sebagai keadaan pasif yang dimulai dari input sensoric

BAB I PENDAHULUAN. makanan, tempat tinggal, eliminasi, seks, istirahat dan tidur. (Perry, 2006 : 613)

BAB I PENDAHULUAN. hingga berada dalam kondisi yang optimal (Guyton & Hall, 2007).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang relatif idak bergerak dan kurang responsif (ambang respon. tubuh meningkat) dibandingkan waktu terjaga.

Pendekatan Umum Menuju Pemulihan

cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Nyeri kepala merupakan masalah yang sering terjadi pada anak-anak dan

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan aktivitas, setiap individu membutuhkan jumlah yang berbeda untuk

BAB I PENDAHULUAN. dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus

BAB I PENDAHULUAN. memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki Maslow. Dimana seseorang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. untuk memulihkan tubuh dan fungsinya, memelihara energi dan kesehatan,

BAB 1 PENDAHULUAN. pembedahan yang dilakukan adalah pembedahan besar. Tindakan operasi atau

HUBUNGAN TERAPI MANDI AIR HANGAT SEBELUM TIDUR DENGAN PENURUNAN KEJADIAN INSOMNIA PADA USIA LANJUT DI DESA TANJUNGAN WEDI KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan perhatian lebih dalam setiap pendekatannya. Berdasarkan

Gangguan tidur LAMIA ADILIA DITA MINTARDI FEBRYN PRISILIA PALIYAMA DR. SUZY YUSNA D, SPKJ

BAB II PENGELOLAAN KASUS

HUBUNGAN KEBIASAAN MANDI AIR HANGAT DENGAN GANGGUAN POLA TIDUR PADA USIA LANJUT DI DESA CANDEN KRAJAN KALIKOTES KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari

All rights reserved Brought to you by

CATATAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN. Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur

MERAIH BAHAGIA MELALUI TIDUR YANG BERKUALITAS

LAPORAN PENDAHULUAN Konsep kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal I.1 Definisi kebutuhan termoregulasi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Saat ini di seluruh dunia jumlah orang lanjut usia (lansia)

Fisiologi Tidur. Beny Atmadja W. Bag;lSMF. Bedah Saraf Fakultas Kedokteran Unpad/RS. Hasan Sadikin Bandung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem pelayanan kesehatan merupakan salah satu struktur

BAB V PEMBAHASAN. bayi terhadap kuantitas tidur bayi usia 3-6 bulan dan membuktikan antara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (UMY). Universitas Muhammadiyah Yogyakarta merupakan salah satu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Kisi-kisi Mid pelayanan kesehatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Identifikasi Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. oleh multi pemain melalui internet. Biasanya disediakan sebagai tambahan

BAB 1 PENDAHULUAN. organ tubuh. Hal ini juga diikuti dengan perubahan emosi secara

nonfarmakologi misalnya, teknik

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Pola Tidur Diabetasi Efektif dan Konsisten

BAB I PENDAHULUAN. mengurus anak, dan kerap kali harus berhubungan dan bergaul dengan anak-anak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut merupakan manifestasi dari pengalaman stres, suatu respon terprogram kompleks

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Tidur adalah bagian dari ritme biologis tubuh untuk mengembalikan stamina.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia melakukan pekerjaan yang berbeda setiap harinya,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan prioritas tertinggi dalam Hirarki Maslow, dan untuk manusia

BAB I PENDAHULUAN. pencabutan gigi. Berdasarkan penelitian Nair MA, ditemukan prevalensi

MASYARAKAT KINI. Penuh dengan individu yg merasa letih Senantiasa berjuang utk perlombaan hidup

BAB V PEMBAHASAN. menunjukkan penurunan bila dibandingkan dengan rata-rata tingkat

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN ISTIRAHAT TIDUR DI RUANG BELIBIS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WANGAYA

Strategi pemulihan gangguan jiwa berdasar stress vulnerability model

RITA ROGAYAH DEPT.PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI FKUI

BAB 1 PENDAHULUAN. mengapa seseorang butuh tidur akan lebih jelas bila dilihat dari akibat bila

PENGARUH PIJAT TERHADAP LAMA TIDUR BAYI USIA 0-3 BULAN DI KLINIK FISIOTERAPI SKRIPSI

BAB II PENGELOLAAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA USILA DENGAN GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKULER (ANGINA PECTORIS)

GAMBARAN KUALITAS TIDUR DAN GANGGUAN TIDUR PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. adalah hipertensi. Dampak ini juga diperjelas oleh pernyataan World Health

BAB I PENDAHULUAN. untuk terjadinya pembentukan sel tubuh yang rusak (natural healing

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan kesempatan untuk melewati masa ini. tahun 2014, jumlah lansia di Provinsi Jawa Tengah meningkat

BAB I PENDAHULUAN. (ageing population). Adanya ageing population merupakan cerminan dari

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN KELELAHAN FISIK PADA LANSIA PROPOSAL SKRIPSI

LAMPIRAN. Implementasi dan Evaluasi keperawatan Hari/ tanggal 18 Juni 2013

BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. Bab ini penulis membahas mengenai permasalahan tentang respon nyeri

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan organ tubuh tidak bisa bekerja dengan maksimal,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk dapat berfungsi secara optimal (Haryati, 2013). Tidur adalah suatu

Transkripsi:

KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR. NIKEN ANDALASARI

KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR Niken Andalasari 1 Kebutuhan Istirahat dan tidur Istirahat sangat luas jika diartikan meliputi kondisi santai, tenang, rileks, tidak stress, menganggur,.. Namun tidak berarti tidak melakukan aktivitas apapun mis, duduk di kursi 2 Karakteristik istirahat menurut Narrow (1645-1967) dikutip dari Perry & Potter 1993 Enam kondisi seseorang sedang beristirahat 1. Merasa segala sesuatu berjalan normal 2. Merasa diterima 3. Mengetahui apa yang terjadi 4. Bebas dari gangguan ketidaknyamanan 5. Mempunyai sejumlah kepuasan terhadap aktivitas yang mempunyai tujuan 6. Mengetahui adanya bantuan sewaktu memerlukan 3 TIDUR Merupakan kondisi tidak sadar dimana persepsi reaksi individu terhadap lingkungan menurun atau hilang dan dapat dibangunkan kembali dengan stimulus dan sensori yang cukup (Guyton, 1986) Keadaan istirahat yang terjadi dalam suatu waktu tertentu, yang dapat membantu memperbaiki sistem tubuh atau memulihkan tenaga 4 MEKANISME TIDUR Teori Kimia : peningkatan CO2 menyebabkan rasa kantuk Teori vaskuler : penurunan TD di otak yang menyebabkan rasa kantuk Ahli neurofisiologis : Sekresi hormon Serotonin yang menyebabkan rasa kantuk (kelenjar hipofisis sebagai pusat pengaturan tidur) Teori Feedback : Kelemahan sel-sel saraf yang menyeabkan rasa kantuk 5 Perubahan fisiologis saat tidur Penurunan tekanan darah dan denyut nadi Dilatasi pembuluh darah perifer Kadang-kadang terjadi peningkatan aktivitas traktus gastrointestinal Relaksasi otot-otot rangka Basal Metabolisme Rate (BMR) menurun 10-30% 6 Dua Jenis Tidur Tidur NREM ( Non Rapid Eye Movement) slow wave sleep yang terdiri dari 4 tahapan Tidur REM (Rapid Eye Movement) paradoksical sleep, sebagai puncak tidur 7 Tidur NREM Biasa juga disebut tidur gelombang lambat Merupakan tidur yang nyaman dan dalam Gelombang otak lebih lambat dibanding orang sadar atau tidak tidur Tanda2nya: mimpi berkurang, keadaan istirahat, TD turun, RR turun, metabolisme turun dan gerakan bola mata lambat 8 Tahapan tidur NREM a. Tahap I, merupakan tahap transisi antara bangun dan tidur. b. Tahap II, merupakan tahap tidur ringan dan proses tubuh terus menurun c. Tahap III, RR, nadi dan proses tubuh lainnya lambat disebabkan dominasi sistem saraf parasimpatis dan sulit bangun d. Tahap IV, tahap tidur dimana kecepatan jantung dan RR turun, jarang bergerakdan sulit dibangunkan, gerak bola mata cepat, sekresi lambung turun, tonus otot turun 9

TIDUR REM Sangat sulit dibangunkan Berlangsung selama 20-25% dari tidur malam, bila terbangun dalam tahap ini mereka dapat mengingat mimpi mereka Biasanya terjadi 80-100 menit setelah orang tertidur Biasanya disertai mimpi aktif Semakin lelah seseorang semakin cepat mengalami tahap ini 10 Tahapan tidur REM Terjadi pada tahap II NREM selama 5-10 menit Kembali ke tahap II NREM lagi Saat perpindahan dari NREM ke REM biasanya terjadi hentakan otak yang tidak disadari Terjadi mimpi yang menyenangkan, bersemangat dan sibuk Orang yang tidak mengalami periode REM biasanya tidak merasa puas dengan tidurnya 11 FUNGSI TIDUR Efek Fisiologis Efek pada sistem saraf yang diperkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan di antara berbagai susunan saraf Efek struktur tubuh dengan memulihkan kesegaran dan fungsi dalam organ tubuh karena selama tidur terjadi penurunan 12 Kebutuhan tidur pada semua usia Bayi baru lahir Bayi Tidur 14-18 jam/hari, RR teratur, gerakan tubuh sedikit, 50% tidur NREM siklus tidur 45-60 menit Tidur 13-16 jam/hari, 20-30% tidur NREM Mungkin tidur sepajang malam 1-3 tahun Tidur sekitar 11-12 jam/hari 25% tidur REM 3-6 tahun Tidur sekitar 11 jam/hari 20% tidur REM Akhil balig Dewasa Muda Dewasa Pertengahan Dewasa Tua (diatas 60 tahun) Tidur sekitar 7-8,5 jam/hari 20% tidur REM Tidur sekitar 7-8 jam/hari 20-50% tidur REM Tidur sekitar 7-8 jam/hari, 20% tidur REM Mungkin mengalami insomnia dan sulit tidur Tidur sekitar 5-6 tidur REM IDK3 Trijam/hari, Wahyuni 20-25% 2011 Mungkin mengalami insomnia dan sering bangun waktu tidur 13 Faktor yang mempengaruhi tidur 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Tahapan perkembangan Aktivitas fisik Penyakit Motivasi Emosi Lingkungan Kecemasan Makanan dan minuman 14 Gangguan Tidur 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Insomnia Hipersomnia/narkolepsi Somnabulisme Enuresis Nocturia Apnea/mendengkur Delirium/mengigau Nightmares/nightterrors 15

Asuhan Keperawatan Gangguan pola tidur kondisi dimana seseorang mengalami perubahan kualitas maupun kuantitas pola tidur dan istirahat dihubungkan dengan keadaan biologis atau kebutuhan emosi 16 Pengkajian keperawatan 1. Riwayat tidur 2. Gejala klinis a. b. a. b. c. d. e. c. d. e. f. g. h. i. j. Kualitas dan kuantitas tidur Aktivitas dan rekreasi yang dilakukan sebelumnya Kebiasaan Lingkungan Teman Obat2an Asupan dan stimulan Perasaan Apakah ada kesulitan tidur Apakah ada perubahan tidur Perasaan lelah Gelisah Emosi Apatis Kehitaman dan bengkak sekitar mata f. Konjungtiva merah dan mata perih g. Perhatian tidak fokus h. Sakit kepala 17 Pelaksanaan Keperawatan pada klien dewasa 1. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi masalah tidur a. Bila terjadi pada klien ranap, maka: Libatkan klien dalam jadwal kegiatannya Berikan lingkungan yang mendukung Jelaskan & berikan dukungan agar tdk cemas Berikan obat jika diperlukan 18 b. Bila faktor insomnia, maka - Anjurkan klien makan protein tinggi sebelum tidur -Anjurkan klien tidur pada waktu yang sama - Anjurkan klueien hindari tidur pd siang/sore hari - Anjurkan menghindari kegiatan yang membangkitkan klien sebelum tidur - Anjurkan klien memakai aromaterapi atau m penenangan diri sebelum tidur 19 c. Bila terjadi somnabulisme, maka - Berikan rasa aman pada klien - Cegah timbulnya cedera - Kolaborasi pemberian diazepam d. Bila terjadi enuresis,maka - Anjurkan klien kurangi minum sebelum tidur - Anjurkan klien BAK sbelum tidur - Bangunkan klien pada malam hari untuk BAK 20 e. Bila terjadi narkolepsi, maka - kolaborasi pengobatan untuk mengendalikan narkolepsi - Ajarkan keluarga untuk selalu mendampingi klien agar tetapterjaga di waktu2 bekerja atau aktif 21 2. Mengurangi distraksi lingkungan dan yang mengganggu tidur a. b. c. d. e. f. Tutup pintu kamar klien Pasang kelambu, garden tempat tidur Bunyikan musik yang lembut Redupkan lampu Kurangi stimulus Tempatkan klien dengan klien lain yang saling memahami 22

3. Meningkatkan aktivitas pd siang hari a. Buat jadwal aktivitas yang dapat menolong klien b. Anjurkan kelg dan klien agar klien melakukan aktivitas dan tidak tidur pada siang hari 23 4. Membuat klien memicu tidur a. b. c. d. e. f. g. Anjurkan klien mandi hangat sebelum tidur Anjurkan klien minum susu hangat Anjurkan klien membaca buku Anjurkan klien nonton TV Anjurkan klien menggosok gigi Anjurkan klien membersihkan muka Anjurkan klien membersihkan tempat tidur 24 5. Mengurangi potensial cedera sebelum tidur a. b. c. d. Gunakan penerangan malam Posisikan tempat tidur yang terjangkau Letakkan bel dekat klien Ajarkan kelg dan klien meminta bantuan 25 6. Memberikan pendkes dan rujukan a. b. c. d. Ajarkan rutinitas jadwal tidur di rumah Ajarkan pentingnya olahraga rutin Pendkes efek samping obat-obt hipnotik Segera rujuk bila gangguan tidur kronik 26