STRATEGI JANGKA MENENGAH DPMPTSP KABUPATEN BUOL RENSTRA BAB IV TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, DAN KEBIJAKAN Visi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Dan Penanaman Modal

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

RENJA TAHUN 2017 DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 2018

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN PELALAWAN (REVISI) TAHUN

PERATURAN KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN BANYUMAS

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KEDIRI

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENANAMAN MODAL DI PROVINSI JAWA TENGAH

TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH DINAS PELAYANAN PAJAK PEMERINTAH KOTA BANDUNG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2017

Ikhtisar Eksekutif. vii

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LKIP BPMPT 2016 B A B II PERENCANAAN KINERJA

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KOTA BANJARBARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARBARU,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU TAHUN 2016

RENCANA STRATEGIS DINAS PENANAMAN MODAL, PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DAN TENAGA KERJA KABUPATEN TUBAN TAHUN BAB I PENDAHULUAN

REVISI RENCANA STRATEGIS

Oleh : ABDUL QUDUS, SH Kepala Dinas Penanaman Modal & PTSP Kabupaten Jombang

INDIKATOR KINERJA UTAMA PERUBAHAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG.

(Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) LKIP 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA STRATEGIS KANTOR PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU TAHUN

Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I I TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR NOMOR 121 TAHUN 2016 TENTANG

Terselenggaranya Kepemerintahan yang baik, bersih dan

KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOMBANA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN BOMBANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOMBANA,

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RANCANGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENANAMAN MODAL DI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis dan Target Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

BUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN WONOGIRI

DAFTAR ISI BAB III ISU-ISU STRATEGIS.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANAMAN MODAL

KATA PENGANTAR. Kediri, Januari Kepala DPM-PTSP Kabupaten Kediri. Drs. INDRA TARUNA. ttd.

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG

RENCANA STRATEGIS BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN PROVINSI BALI TAHUN

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

1. Visi BKPM Terwujudnya Iklim Penanaman Modal Yang Berdaya Saing Untuk Menunjang Kualitas Perekonomian Nasional.

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BPPTPM PROV. KEP.BABEL BAB I PENDAHULUAN

LEMBARAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 25 TAHUN 2012

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN SUKOHARJO

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU (BPMPPT) KOTA BANJAR. 1 (satu) berkas

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2016

Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti Undang-undang atau aturan. Dengan demikian otonomi dapat diartikan

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) DI DINAS PENANAMAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 5 TAHUN 2017 RENCANA UMUM PENANAMAN MODAL KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA BADAN Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu TAHUN 2014

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1.1. GAMBARAN UMUM BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI GORONTALO

Rencana Kerja Tahunan TA KATA PENGANTAR

BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

BAB III DESKRIPSI INSTANSI

AKUNTABILITAS KINERJA

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU SATU PINTU

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN

BUPATI BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PENANAMAN MODAL

Bab I Pendahuluan. Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 17 TAHUN 2017

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPMD Prov.Jateng Tahun

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU. Jl. Presiden KH Abdurrahman Wahid 151 Jombang (0321) Faks.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 7 Tahun : 2013

WALIKOTA BUKITTINGGI

PROGRAM DPM KABUPATEN BENGKULU UTARA TANGGAL 01 PEBRUARI 2017

BUPATI BARITO KUALA PROVINSI KALIANTAN SELATAN

PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA 1. Kebijakan Penanaman Modal PEMERINTAH

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANAMAN MODAL

Transkripsi:

STRATEGI JANGKA MENENGAH DPMPTSP KABUPATEN BUOL RENSTRA BAB IV TAHUN 2017-2022 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 1.1 VISI dan MISI Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kabupaten Buol Pernyataan visi adalah merupakan cara pandang jauh ke depan mengenai kondisi kongkrit kesuksesan yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu, Oleh karena itu Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kabupaten Buol sebagai lembaga yang diberi tugas melaksanakan urusan dan kewenangan bidang penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu merumuskan visi organisasi sebagai berikut : " TERWUJUDNYA PENINGKATAN INVESTASI DAN PELAYANAN PERIZINAN BERKUALITAS MENUJUKESEJAHTERAAN DAN KEMANDIRIAN RAKYAT Pernyataan Visi di atas sepenuhnya mengacu kepada pernyataan Visi Pemerintah Daerah Kabupaten Buol. Hal ini penting dipahami mengingat DPM-PTSP, merupakan salah-satu Organisasi Perangkat Daerah yang membantu program Pemerintah daerah Kabupaten Buol dalam mewujudkan Visi dan Misi yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2017-2022. Visi adalah suatu kondisi atau keadaan yang ingin kita capai dalam satu periode (waktu) perencanaan yang dipencapaiannya didukung oleh perumusan-perumusan misi. Misi adalah suatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Oleh karena itu dari isu-isu strategis sebagaimana yang telah diuraikan diatas maka dirumuskanlah beberapa Misi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kabupaten Buol Tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan minat dan peluang antar wilayah dan antar sektor, 2. Membangun iklim yang berdaya saing 3. Meningkatkan Pelayanan Publik yang cepat, efektif, efisien, trasparan dan akuntable. Misi pertama menunjukan adanya suatu keinginan untuk meningkatkan yang melibatkan sebesar besarnya peran aktif masyarakat setempat sehingga mampu memberikan konstribusi bukan hanya dalam konteks nilai ekonomis namun juga sosial, budaya yang berbasis pada kearifan lokal dan spritual. Dengan demikian akan terwujud pemberdayaan masyarakat dengan segala kompetensi yang dimiliki dan juga mampu meningkatkan nilai tambah potensi Sumber Daya Alam (SDA) dengan tetap memperhatikan kesinambungan (sustainamble).

Misi kedua, menunjukan adanya suatu keinginan untuk meningkatkan dengan melakukan promosi dan kerjasama yang sebanyak-banyaknya baik dalam negeri maupun atau penanaman modal asing. Misi ketiga adalah adanya keinginan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada investor yang akan menanamkan modalnya didaerah dengan berorientasi kepada prinsip pelayanan yang cepat, efektif, efisien, trasparan dan akuntable. 1.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah 1.2.1 Tujuan Tujuan merupakan penjabaran atau inplementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam waktu 1 (Satu) sampai 5 (Lima) tahun.tujuan ditetapkan dalam upaya untuk menginginkan hasil akhir yang akan dicapai yaitu sebagai berikut : 1. daya tarik dan daya saing di kabupaten Buol, 2. kepatuhan para investor terhadap peraturan perundangan yang berlaku, 3. pelayanan non perizinan yang cepat, efektif, efisien, trasparan dan akuntable, Tabel 1 Keterkaitan Misi dan Tujuan DPM-PTSP Kabupaten Buol Misi 1. Meningkatkan minat dan peluang antar wilayah dan antar sektor 2. Membangun iklim yang berdaya saing 3. Meningkatkan Pelayanan Publik yang cepat, efektif, efisien, trasparan dan akuntable Sumber : DPM-PTSP Kabupaten Buol, 2017 Tujuan 1. kualitas daya tarik dan daya saing di kabupaten Buol 2. kepatuhan para investor terhadap peraturan perundangan yang berlaku 3. pelayanan perizinan dan non perizinan yang cepat, efektif, efisien, trasparan dan akuntable, 1.2.2 Sasaran Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang lebis spesifik, terukur dalam kurun waktu tertentu. Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan, maka sasaran adalah sebagai berikut : 1. nilai baik Penanaman Modal Dalam Negeri maupun Penanaman Modal Asing, 2. inovasi dan strategi promosi yang informatik berorientasi pada efektifitas, efisiensi dan kualitas serta menciptakan pelayanan prima guna meningkatkan, 3. jumlah investor yang memahami peraturan dan perundang-undangan yang berlaku,

4. kualitas pelayanan non perizinan yang cepat, efektif, efisien, trasparan dan akuntable 1.2.3 Indikator Kinerja Sasaran Dalam sasaran disertakan pula indikator kinerja sasaran, yaitu ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran yang akan diwujudkan, berdasarkan hal tersebut dirumuskan indikator kinerja sasaran sebagai berikut : 1. Persentase peningkatan nilai, 2. Peta potensi Kabupaten Buol, 3. Persentase peningkatan permohonan pelayanan non perizinan, 4. Persentase dokumen non perizinan yang diselesaikan tepat waktu, 5. Persentase penurunan kasus pelanggaran oleh investor, 6. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), 7. Laporan hasil promosi, 8. Jumlah kerjasama antar Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koprasi (UMKMK) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dengan perusahaan sedang dan besar (PMA dan PMDM), 9. Jumlah laporan hasil pemantauan, 10. Persentase Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) yang disampaikan tepat waktu, 11. Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang mendapatkan Bimbingan Teknis, 12. Jumlah Pengaduan atau Keluhan masyarakat, 13. Jumlah Laporan evalusi non perizinan, 14. Persentase penyelesaian admnistrasi perkantoran dan peningkatan sarana prasarana yang tepat waktu dan tepat guna, 15. Persentase penyelesaian administrasi kepegawaian yang tepat waktu, 16. Persentase penyelesaian administrasi keuangan yang tepat waktu, 17. Nilai evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), 18. Persentase temuan hasil pemeriksaan internal/eksternal yang ditindaklanjuti. Tabel 2 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Indikator Sasaran TERWUJUDNYA PENINGKATAN INVESTASI DAN PELAYANAN Visi PERIZINAN BERKUALITAS MENUJU KESEJAHTERAAN DAN KEMANDIRIAN RAKYAT Misi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran 1 2 3 4 1. Meningkatkan minat dan peluang antar wilayah dan antar sektor 1. daya tarik dan daya saing di kabupaten Buol, 1.1 nilai baik Penanaman Modal Dalam Negeri maupun Penanaman Modal Asing 1.1 Persentase peningkatan nilai 1.2 Peta potensi Kabupaten Buol 1.3 Laporan hasil promosi

1 2 3 4 1. inovasi dan strategi promosi yang informatik berorientasi pada efektifitas, efisiensi dan kualitas serta menciptakan pelayanan prima guna meningkatkan 1.4 Jumlah kerjasama antar Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koprasi (UMKMK) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dengan perusahaan sedang dan besar (PMA dan PMDM 2. Membangun Iklim Investasi yang berdaya saing 2. Kepatuhan para investor terhadap peraturan perundangan yang berlaku, jumlah investor yang memahami peraturan dan perundangundangan yang berlaku 2.1 Persentase penurunan kasus pelanggaran oleh investor 2.2 Persentase Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) yang disampaikan tepat waktu, 3. Meningkatkan Pelayanan Publik yang cepat, efektif, efisien, trasparan dan akuntable 3. pelayanan non perizinan yang cepat, efektif, efisien, trasparan dan akuntable, kualitas pelayanan non perizinan yang cepat, efektif, efisien, trasparan dan akuntable 3.1 Persentase peningkatan permohonan pelayanan non perizinan 3.2 Persentase dokumen non perizinan yang diselesaikan tepat waktu 3.3 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 3.4 Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang mendapatkan Bimbingan Teknis 3.5 Jumlah Pengaduan atau Keluhan masyarakat,

1 2 3 4 3.6 Jumlah Laporan evalusi non perizinan, 3.7 Persentase penyelesaian admnistrasi perkantoran dan peningkatan sarana prasarana yang tepat waktu dan tepat guna, 3.8 Persentase penyelesaian administrasi kepegawaian yang tepat waktu, 3.9 Persentase penyelesaian administrasi keuangan yang tepat waktu, 3.10 Nilai evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), 3.11 3.11 Persentase temuan hasil pemeriksaan internal/ekster nal yang ditindaklanjut i Sumber : DPM-PTSP Kabupaten Buol, 2017 1.3 Strategi dan Kebijakan Berdasarkan visi, misi serta tujuan dan sasaran yang telah ditatapkan, maka upaya pencapaiannya dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan strategi dan arah kebijakan. Strategi yang dipilih dalam mencapai tujuan dan sasaran serta arah kebijakan dari setiap strategi terpilih seperti tertuang dalam tabel berikut.

Misi Kualitasdaya tarik dan daya saing di kabupaten Buol, Tabel 3 Keterkaitan Strategi dan Arah Kebijakan Meningkatkan minat dan peluang antar wilayah dan antar sektor Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan 1.1 nilai Mendorong baik peningkatan nilai Penanaman Modal Dalam Negeri maupun Penanaman Modal Asing 1.2 inovasi dan strategi promosi yang informatik berorientasi pada efektifitas, efisiensi dan kualitas serta menciptakan pelayanan prima guna meningkatkan Sinergita lintas sektor dalam rangka menciptakan yang kondusif dan pemerataan pada wilayah-wilayah yang masih mengalami kelambatan pertumbuhan ekonomi Misi Membangun iklim yang berdaya saing Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan jumlah Peningkatan daya Memacu kepatuhan para investor yang saing dan daya tarik pertumbuhan investor investor terhadap memahami peraturan untuk ber peraturan dan perundangundangan perundangan yang yang berlaku, berlaku Misi Meningkatkan Pelayanan Publik yang cepat, efektif, efisien, trasparan dan akuntable Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan pelayanan perizinan dan non perizinan yang cepat, efektif, efisien, trasparan dan akuntable, Terwujudnya pelayanan perizinan dan non perizinan yang cepat, efektif, efisien, trasparan dan akuntable, Peningkatan Sistem pelayanan perizinan dan nonperizinan Mendorong persertase jumlah nonperizinan yang diselesaikan tepat waktu