JAKARTA, 24 NOVEMBER 2017

dokumen-dokumen yang mirip
Dra. Togi J. Hutadjulu, Apt., MHA Direktur Penilaian Obat dan Produk Biologi Badan Pengawas Obat dan Makanan

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG KRITERIA DAN TATA LAKSANA REGISTRASI OBAT

2011, No Tentang Registrasi Obat dan Pasal 36 ayat (4) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika perlu menetapkan Peraturan Kepal

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK TAHUN 2011 TENTANG KRITERIA DAN TATA LAKSANA REGISTRASI OBAT

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2011

BERITA NEGARA. BPOM. Registrasi Obat. Kriteria dan Tata Laksana. Perubahan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : HK TENTANG KRITERIA DAN TATA LAKSANA REGISTRASI OBAT

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : HK TENTANG TATA LAKSANA PENDAFTARAN SUPLEMEN MAKANAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1010/MENKES/PER/XI/2008 TENTANG REGISTRASI OBAT

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2011 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2011 TENTANG PENGAWASAN PEMASUKAN OBAT IMPOR

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : HK TENTANG

MATERI KONSULTASI PUBLIK KETIGA 27 JULI 2017

b. Sertifikat CPOB sesuai dengan bentuk sediaan yang diajukan

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN

Riati Anggriani, SH, MARS., M.Hum Kepala Biro Hukum dan Humas Badan Pengawas Obat dan Makanan 6 Februari 2017

SOSIALISASI PERKA BADAN POM NO. 8 TAHUN 2017 PEDOMAN PENGAWASAN PERIKLANAN OBAT DAN EVALUASI KEPATUHAN PENANDAAN OBAT

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

Menimbang : Mengingat :

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

User Manual. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN HK TENTANG PEMASUKAN OBAT JALUR KHUSUS KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

1 Pendaftaran Akun Perusahaan. 2 Pendaftaran OT Low Risk. 3 Pendaftaran Ulang OT & SK 4 E-Trecking System Pendaftaran Baru dan Variasi OT & SK

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1148/MENKES/PER/VI/2011 TENTANG PEDAGANG BESAR FARMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Undang Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 139, Tambahan Lembaran Neg

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

2016, No diberlakukan Standar Nasional Indonesia dan/atau Persyaratan Teknis secara wajib; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaks

RANCANGAN, 19 DESEMBER 2016 PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2016 TENTANG PENGAWASAN SUPLEMEN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1148/MENKES/PER/VI/2011 TENTANG PEDAGANG BESAR FARMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera, serta memperkuat perekonomian negara dan daya saing bisnis

BAB V PENUTUP. A. Simpulan. Setelah dijelaskan dan diuraikan sebagaimana tercantum dalam

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 949/MENKES/PER/VI/2000 TENTANG REGISTRASI OBAT JADI MENTERI KESEHATAN,

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1190/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG IZIN EDAR ALAT KESEHATAN DAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN DOKUMEN INFORMASI PRODUK

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 4843); 3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

DALAM PENGAWASAN DAN PENINGKATAN DAYA SAING

PERMENKES No.949 Th 2000

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02002/SK/KBPOM

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK

2 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik I

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1799/MENKES/PER/XII/2010 TENTANG INDUSTRI FARMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2011 TENTANG PENGAWASAN PEMASUKAN KOSMETIKA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2011 TENTANG PENGAWASAN PEMASUKAN BAHAN OBAT

PENINGKATAN PENGAWASAN IKLAN DAN PENANDAAN OBAT

2015, No Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan tentang Tata Cara Pelaksanaan Bea Masuk Ditanggung Pemerintah atas Impor Barang dan Bahan Terte

PETUNJUK TEKNIS PRA-REGISTRASI APLIKASI e REGISTRASI OBAT (AeRO) aero.pom.go.id

BAB III PENGAWASAN TERHADAP PELAKU USAHA ROKOK ATAU PRODUSEN ROKOK YANG TIDAK MEMENUHI KETENTUAN PELABELAN ROKOK MENURUT PP NO.

2016, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Ne

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN OBAT-OBAT TERTENTU YANG SERING DISALAHGUNAKAN

REGULASI PENGELOLAAN DISTRIBUSI OBAT DAN URGENCY SERTIFIKASI CDOB

2017, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

Deputi III Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan POM RI. PKPA Tahun 2017

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR PER. 02/MEN/2010 TENTANG PENGADAAN DAN PEREDARAN PAKAN IKAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27/POJK.04/2014 Tentang Perizinan Wakil Penjamin Emisi Efek dan Wakil Perantara Pedagang Efek

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Penjamin Emisi Efek adalah Pihak yang membuat kontr

Perencanaan. Pengadaan. Penggunaan. Dukungan Manajemen

2015, No Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia T

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Obat merupakan komoditi utama yang digunakan manusia untuk

2016, No Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UPAYA PERBAIKAN TATA KELOLA PERIZINAN OBAT

CHECKLIST DOKUMEN REGISTRASI OBAT COPY

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BPOM. Uji Klinik. Persetujuan. Tata Laksana. Pencabutan.

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBERIAN IZIN PENYELENGGARAAN POS

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Akuntan Publik adalah seseorang yang telah memperoleh izin untu

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Sejak Februari 2018, seluruh sistem registrasi obat tradisional dan suplemen kesehatan menggunakan website asrot yang sudah dimutakhirkan

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

UNIVERSITAS INDONESIA

RANCANGAN PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR... TAHUN 2018 TENTANG STANDAR PELAYANAN PUBLIK DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

2017, No Otoritas Jasa Keuangan mempunyai wewenang untuk melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan konsumen, dan tindakan lain

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Perdagangan Dunia) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2

MASUKAN KAMI TERIMA PALING LAMBAT TANGGAL 18 OKTOBER 2017

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2016 TENTANG PENARIKAN DAN PEMUSNAHAN KOSMETIKA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 TENTANG PROFESI PENUNJANG INDUSTRI KEUANGAN NON-BANK

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PETUNJUK TEKNIS REGISTRASI APLIKASI e REGISTRASI OBAT (AeRO) aero.pom.go.id. Login. Alur Pengajuan Registrasi Obat Copy

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG

2016, No Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

PETUNJUK TEKNIS PRA-REGISTRASI APLIKASI e REGISTRASI OBAT (AeRO) aero.pom.go.id. Login. Alur Pengajuan Pra Registrasi Obat Copy

Transkripsi:

JAKARTA, 24 NOVEMBER 2017 Dra. Togi J. Hutadjulu, Apt. MHA. BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA www.pom.go.id

1. PENDAHULUAN 2. REVISI KRITERIA DAN TATA LAKSANA REGISTRASI OBAT 3. PENUTUP 2

o Hasil audit BPK terhadap kinerja Badan POM tahun 2013 o Hasil FGD Badan POM dengan Asosiasi Industri Farmasi o Per Ka Badan POM No. 3 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Per Ka Badan POM No. No.HK.03.1.23.10.11.08481 Tentang Kriteria dan Tata Laksana Registrasi Obat o Per Ka Badan POM No. 39 tahun 2013 Tentang Standar Pelayanan Publik o Per Ka Badan POM Nomor 17 Tahun 2016 Tentang Perubahan kedua atas Per Ka Badan POM No. No.HK.03.1.23.10.11.08481 Tentang Kriteria dan Tata Laksana Registrasi Obat o Implementasi ACTD / ACTR termasuk format dokumen registrasi dan persyaratannya o Menyesuaikan dengan tuntutan global, regional dan nasional

1. Redaksional (wording) : Untuk melengkapi, memperjelas/menghindarkan multi tafsir 2. Substansi : Deregulasi Penyesuaian dengan implementasi Hal-hal yang terkait perubahan mekanisme atau ketentuan pengawasan obat lainnya

2013 2014-2015 2016 2017 1. Audit Kinerja BPK terkait perbedaan persepsi Timeline 2. Dukungan Implementasi JKN: Percepatan Proses Registrasi Penyederhanaan Persyaratan Peningkatan Kepatuhan Untuk Jaminan Khasiat Keamanan 1. Pembahasan Internal Direktorat Penilaian Obat dan Produk Biologi 2. Focus Group Discussion (FGD) dengan Industri Farmasi 3. Pembahasan dengan Tim Konsultan 4. Penyusunan Draft Revisi 1. Pembahasan dengan Unit2 terkait di internal Badan POM 2. Penyusunan Adendum Perka Bucok (Perka 17/2016) 3. Launching PERKA No. 17 / 2016 4. Sounding Revisi BuCok (FGD) 1.Penyempurnaan Draft Revisi 2. Pembahasan Legal Drafting 3. Konsultasi Publik 17 Maret 2017 31 Maret 2017 4. Perbaikan Draft Final 5. Proses Verbal 6. Pengundangan 7. Launching dan Sosialisasi

Perka BPOM No. 3/2013 Perubahan atas Perka BPOM No. HK.03.1.23.10.11.08481 Tahun 2011 Tentang Kriteria dan Tata Laksana Registrasi Obat. 1 Obat dengan nama generik harus mempunyai spesifikasi dan mutu yang sama dengan obat dengan nama dagang, atau sebaliknya, yang dibuat oleh industri farmasi yang sama. 2 Kemasan botol untuk sediaan oral padat, paling banyak berisi 100 sediaan untuk zat aktif yang stabil 3 Mekanisme Approvable letter : Surat pemberitahuan persetujuan untuk melakukan persiapan pembuatan obat dengan skala komersial atau persiapan pelaksanaan importasi obat sebelum diterbitkan persetujuan Izin Edar.

Perka BPOM No. 17 /2016 Perubahan ke-2 atas Perka BPOM No. HK.03.1.23.10.11.08481 Tahun 2011 Tentang Kriteria dan Tata Laksana Registrasi Obat KATEGORI PERUBAHAN Variasi Terkait Mutu Perubahan Sumber Zat Aktif Peniadaan tahap Pra Registrasi Variasi Major Notifikasi Do and Tell Variasi Minor Notifikasi Tell and Do Do and Tell Registrasi Ulang Tanpa Perubahan Tidak ada time line 10 HK Registrasi Khusus Ekspor 40 HK 7 HK Penerbitan Sertifikat Ekspor 20 HK 3 HK

REVISI KRITERIA DAN TATA LAKSANA REGISTRASI OBAT 13 BAB 67 PASAL 18 LAMPIRAN

Bab I Ketentuan Umum SISTEMATIKA Bab II Persyaratan dan Kriteria Bab III Kategori Registrasi Kriteria dan Tata Laksana Registrasi Obat (Buku Coklat) Bab IV Persyaratan Registrasi Bab VII Masa Berlaku Izin Edar Bab IX Penilaian Kembali Bab V Tata Laksana Registrasi Bab X Sanksi Bab VIII Pelaksanaan Izin Edar Bab VI Evaluasi dan Pemberian Keputusan Bab XI Ketentuan Lain-lain Bab XII Ketentuan Peralihan Bab XIII Ketentuan Penutup

PERUBAHAN (1) No Bucok 2011 dan Perubahannya Revisi/Ketentuan Baru 1 Pasal 1 : Istilah Obat Copy Produk Biologi Sejenis Penandaan - - - Pasal 1 : Obat Generik Bermerek Produk Biosimilar Label Definisi : Orphan Drug Obat Pengembangan Baru Obat Generik Pertama 2 - Pasal 10 ayat (3) Obat Kontrak produksi dalam negeri dapat diproduksi pada lebih dari 1 (satu) tempat produksi dengan memberikan justifikasi.

PERUBAHAN (2) No Bucok 2011 dan Perubahannya Revisi/Ketentuan Baru - Pasal 10 ayat (4) Obat Kontrak produksi dalam negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus memiliki mutu yang sama, meliputi Formula dan spesifikasi produk. 3 Pasal 21 ayat (2) Registrasi Obat yang masih dilindungi Paten Bolar provision : 2 tahun sebelum berakhirnya perlindungan paten Pasal 21 ayat (2) Bolar provision : 5 tahun sebelum berakhirnya perlindungan paten 4 - Pasal 23 ayat (2) Persyaratan Obat Generik diproduksi di Indonesia

PERUBAHAN (3) No Bucok 2011 dan Perubahannya Revisi/Ketentuan Baru 5 - Pasal 26 ayat (1), (2)&(3) (1) Permohonan praregistrasi dan registrasi dikenai biaya sebagai penerimaan negara bukan pajak (2) Harus dibayarkan paling lambat 10 (sepuluh) Hari setelah tanggal Surat Perintah Bayar-Layanan Publik (SPB-LP) diterbitkan (3) Pendaftar wajib melakukan konfirmasi pembayaran SPB-LP dan menyerahkan dokumen praregistrasi atau dokumen registrasi paling lambat 3 (tiga) Hari setelah tanggal pembayaran.

PERUBAHAN (4) No Bucok 2011 dan Perubahannya Revisi/Ketentuan Baru 6 Pasal 24 ayat (7) Informasi Produk untuk pasien untuk obat gol obat bebas/bebas terbatas harus disertakan pada kemasan terkecil, dapat berupa brosur, catch cover/amplop atau blister. Pasal 29 ayat (2) Informasi Produk untuk pasien untuk obat tanpa resep dokter harus disertakan pada kemasan terkecil, dapat berupa catch cover/amplop, blister atau brosur yang melekat kuat pada kemasan terkecil, yang terbaca selama penggunaan obat. 7 - Pasal 30 ayat (2) Label harus mencantumkan identitas yang mampu telusur untuk menjamin keabsahan produk.

PERUBAHAN (5) No Bucok 2011 dan Perubahannya Revisi/Ketentuan Baru Pasal 30 ayat (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai identitas yang mampu telusur untuk menjamin keabsahan produk sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Kepala Badan 8 - Pasal 34 Pra registrasi dikecualikan untuk Registrasi Obat Generik, Registrasi Variasi Mayor, Registrasi Variasi Minor dan Registrasi Variasi Notifikasi serta Registrasi Ulang yang tidak memerlukan uji klinik Pendaftaran Registrasi yang terkait dengan zat aktif serta bentuk sediaan yang terdapat dalam daftar Uji Bioekivalensi, tetap melakukan pra registrasi terlebih dahulu.

No Bucok 2011 dan Perubahannya Revisi/Ketentuan Baru 9 - Pasal 36 ayat (7) &(8) (7) Perpanjangan pemenuhan tambahan data praregistrasi 1 kali dengan dilengkapi justifikasi. (8) Apabila tambahan data tidak disampaikan pada batas waktu tertentu maka pra registrasi dinyatakan batal 10 Pasal 31 ayat (3) Jalur 150 HK PERUBAHAN (6) Registrasi Baru Obat Baru, Produk Biologi, dan registrasi variasi major indikasi baru/posologi baru yang telah disetujui paling sedikit di 3 (tiga) negara dengan sistem evaluasi yang telah dikenal baik Pasal 37 Jalur 120 HK

PERUBAHAN (7) No Bucok 2011 dan Perubahannya Revisi/Ketentuan Baru 11 - Pasal 41 ayat (4) Terhadap Registrasi variasi notifikasi dapat dilakukan verifikasi setempat dan Pendaftar harus dapat menunjukkan dokumentasi terkait perubahan yang diajukan. 12 Pasal 36 ayat (1) Pengajuan permohonan registrasi ulang dilakukan paling cepat 120 hari sebelum berakhir masa berlaku izin edarnya. Pasal 42 ayat (1) (2) (4) & (6) (1) Registrasi ulang diajukan paling cepat 12 bulan dan paling lambat 2 bulan sebelum berakhir masa berlaku izin edarnya. (2) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), permohonan Registrasi Ulang tanpa perubahan dapat diajukan paling lambat 1 (satu) bulan sebelum berakhir masa berlaku Izin Edar

PERUBAHAN (8) No Bucok 2011 dan Perubahannya Revisi/Ketentuan Baru Pasal 36 ayat (4) Persetujuan Registrasi Ulang secara otomatis berlaku sejak berakhir masa izin edar. Pasal 42 ayat (4) Persetujuan atas permohonan Registrasi Ulang tidak berlaku otomatis, bila terdapat: a. Perubahan zat aktif b. Perubahan produsen obat c. Perubahan pendaftar d. Perubahan bentuk sediaan e. Perubahan formula f. Perubahan jenis dan besar kemasan g. Pelanggaran terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan - Pasal 42 ayat (6) Obat yang tidak diregistrasi ulang sampai dengan jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), dapat diajukan kembali sebagai Registrasi Baru dengan mengikuti tata cara sebagaimana diatur dalam Pasal 25 sampai dengan Pasal 39.

PERUBAHAN (9) No Bucok 2011 dan Perubahannya Revisi/Ketentuan Baru 13 Pasal 39 ayat (3) Perhitungan waktu evaluasi dihitung sejak dokumen registrasi lengkap. 14 Pasal 44 ayat (2) Penyampaian tambahan data registrasi tidak ada perpanjangan pemenuhan tambahan data Pasal 44 ayat (5) Pendaftar tidak dapat memenuhi ketentuan, maka diterbitkan surat penolakan registrasi. Pasal 44 ayat (1) Terhadap pengajuan permohonan Registrasi yang telah dinyatakan memenuhi kelengkapan dokumen dilakukan evaluasi Pasal 48 ayat (3) Perpanjangan pemenuhan tambahan data 1 (satu) kali dengan dilengkapi justifikasi. Pasal 48 ayat (6) Pendaftar tidak dapat memenuhi ketentuan, maka proses registrasi dinyatakan batal dan biaya tidak dapat ditarik kembali

PERUBAHAN (10) No Bucok 2011 dan Perubahannya Revisi/Ketentuan Baru 15 - Pasal 52 ayat (2) (3) (4) (5) & (6) (2) Persetujuan Registrasi Variasi wajib dilaksanakan paling lambat 6 (enam) bulan sejak tanggal persetujuan diterbitkan (3) Persetujuan lama masih dapat diproduksi paling lama 6 (enam) bulan setelah diterbitkannya Persetujuan baru selama Persetujuan baru belum dilaksanakan. (4) Obat sesuai persetujuan lama yang diproduksi sebelum pelaksanaan persetujuan Registrasi Variasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat diedarkan sepanjang masih memenuhi persyaratan mutu.

PERUBAHAN (11) No Bucok 2011 dan Perubahannya Revisi/Ketentuan Baru - Pasal 52 ayat (5) Pendaftar wajib melaporkan jumlah, nomor bets dan tanggal kedaluarsa bets terakhir yang diedarkan sebelum pelaksanaan Registrasi Variasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada Kepala Badan. - Pasal 52 ayat (6) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sampai dengan ayat (4) untuk perubahan terkait pengetatan aspek keamanan sebagai tindak lanjut hasil pengawasan, dilaksanakan sesuai ketentuan yang ditetapkan.

PERUBAHAN (12) No Bucok 2011 dan Perubahannya Revisi/Ketentuan Baru 16 - Pasal 55 Dalam hal adanya keberatan terhadap hasil evaluasi khasiat dan keamanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 ayat (1) huruf a, Pendaftar dapat mengajukan permohonan peninjauan kembali secara tertulis kepada Kepala Badan paling lambat 20 (dua puluh) Hari sejak tanggal surat pemberitahuan hasil evaluasi khasiat dan keamanan dan hanya dapat dilakukan 1 (satu) kali.

PERUBAHAN (13) No Bucok 2011 dan Perubahannya Revisi/Ketentuan Baru 17 Pasal 58 ayat (2) Dalam hal Izin Edar tidak diregistrasi ulang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1) dan ayat (2), Obat tidak dapat diproduksi dan/atau diedarkan, dan yang sudah beredar wajib dilakukan penarikan kembali. 18 Pasal 63 ayat (1) Pelanggaran terhadap ketentuan dalam Peraturan Kepala Badan ini dapat dikenai sanksi administratif berupa: a. peringatan tertulis; b. pembatalan proses Registrasi; c. pembekuan Izin Edar Obat; d. pencabutan Izin Edar Obat; dan/atau e. larangan untuk melakukan pendaftaran selama 2 (dua) tahun.

PERUBAHAN (14) No Bucok 2011 dan Perubahannya Revisi/Ketentuan Baru Pasal 63 ayat (2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dan/atau huruf e dapat dikenai berdasarkan atau dalam hal: a. Tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 (tentang kriteria obat); b. Tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1) huruf b (tentang Tanggung Jawab Pendaftar); dan/atau c. Data tidak sahih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 (tentang Evaluasi)

Badan POM secara berkelanjutan melakukan upaya peningkatan pelayanan publik melalui percepatan, simplifikasi dan deregulasi, dengan tetap memperhatikan perlindungan yang maksimal terhadap keselamatan dan kesehatan masyarakat. Review regulasi dan kebijakan dilakukan untuk mengakomodasi perubahan lingkungan nasional maupun global, dengan melibatkan peran aktif pemangku kepentingan. Komitmen kuat dari pelaku usaha dalam mematuhi regulasi yang berlaku, merupakan faktor penting dalam menjamin tersedianya obat yang aman, berkhasiat dan bermutu serta berdaya saing.

penilaianobat@pom.go.id penilaian_obat@yahoo.com