BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Subjek Penelitian. Unit Kegiatan Mahasiswa Forum Mahasiswa Islam Psikologi Ar-Ruuh.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian survei dalam bentuk penelitian korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN. informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. a. Variabel Terikat (Y) : Prestasi Kerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi

BAB III METODE PENELITTIAN. kepuasan kerja dengan komitmen organisasi. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian dapat menemukan apakah penelitian tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan karena data-data yang diperolah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. apakah antara dua variabel ada perbedaan dalam suatu aspek yang diteliti.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dan mengkorelasikan variabel tanpa melakukan treatmen selama

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2. Perilaku prososial. B. Definisi Operasional

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. korelasional dengan melibatkan variabel penelitian sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan permasalahan yang dikaji dan tujuan yang ingin

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi variabel-variabel penelitian. 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu. menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. a. Jumlah siswa di SMK Manajemen Penerbangan Medan cukup. dengan permasalahan yang diteliti.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah :

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya. Serta mengunakan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB IV LAPORAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah model korelasional (Newman, 2000). Maksud korelasional dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian

diri dengan kepuasan hidup, dimana lansia yang memiliki kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Gugus 2 Kecamatan Pengasih, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Defenisi Operasional Variabel Penelitian, (C) Populasi, Sampel, Teknik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Persiapan Penelitian. pelaksanaan penelitian, adapun tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis menyajikan analisis dari hasil penelitian yang telah

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. A. Persiapan Penelitian. penelitian, penulis terlebih dahulu melakukan observasi pendahuluan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D)

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel variabel yang diteliti yaitu kompensasi dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data tersebut dan penampilan hasilnya (Arikunto, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan ini berjudul Program Bimbingan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini meliputi identifikasi variable penelitian, defenisi operasional, populasi,

BAB III METODE PENELITIAN. karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menemukan apakah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. B. Identifikasi Variabel. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang digunakan yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan (Hadi, 2000). Oleh karena itu,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. persepsi siswa tentang pemberian tugas dengan hasil belajar IPS siswa

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan diolah dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan metode penelitian ini akan menguraikan: (A). Identifikasi

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai pelaksanaan penelitian berupa kancah penelitian dan segala persiapan yang telah dilakukan, pelaksanaan penelitian, hasil perhitungan analisis data dan pembahasan. A. Gambaran Subjek Penelitian Subjek penelitiaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswamahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Medan Area yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Forum Mahasiswa Islam Psikologi Ar-Ruuh. Subjek yang ikut serta dalam penelitian ini yaitu mahasiswa-mahasiswi angkatan 2012, 2013, 2014 atau didalam Forum Mahasiswa Islam Psikologi Ar-Ruuh disebut generasi VI, generasi VII, dan generasi VIII. Jumlah subjek yang terlibat dalam penelitian secara keseluruhan berjumlah 56 orang. B. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilaksanakan di Kampus Universitas Medan Area yang beralamat di Jalan Kolam No.1 Medan Estate, yang dipimpin oleh Prof. Dr. H. Ali Yakub Matondang, MA selaku Rektor. Forum Mahasiswa Islam Psikologi Ar- Ruuh sendiri secara adminitrasi berada dinaungan Fakultas Psikologi yang berdiri sejak tanggal 9 April 2008 dan sudah memiliki anggota sebanyak 200 orang dari delapan Generasi baik pendiri organisasi yang dimulai dari Stambuk 2004, 2005, 2006 dan 2007 hingga generasi delapan stambuk 2014. Forum Mahasiswa Islam 39

40 Psikologi Ar-Ruuh sebagai Unit Kegiatan Mahasiswa berkonsentrasi pada Keilmuan Psikologi dan Keislaman. 2. Persiapan Penelitian Adapun yang menjadi persiapan penelitian meliputi : a. Persiapan Administrasi Sebelum melakukan penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan persiapan persiapan yang berkaitan dengan administrasi penelitian yaitu masalah perizinan yang meliputi pengambilan data uji coba alat ukur (skala) dan data penelitian dengan memberikan surat pengantar dari pihak Fakultas Psikologi kepada pihak Forum Mahasiswa Islam Psikologi Ar-Ruuh di Jalan Kolam No.1 Medan Estate dengan nomor surat 0112/FO/PP/2015 tertanggal 20 Maret 2015, selanjutnya peniliti melaksanakan penelitian setelah peneliti mendapatkan izin persetujuan dari pihak Forum Mahasiswa Islam Psikologi Ar-Ruuh. Setelah selesai melakukan pengambilan data, peneliti meminta surat bukti selesai pengambilan data dari pihak Forum Mahasiswa Islam Psikologi Ar-Ruuh dengan nomor surat 003/B/F.Ar-Ruuh/UMA/III/15 tertanggal 30 Maret 2015. b. Persiapan Alat Ukur Persiapan yang dimaksud adalah persiapan alat ukur yang nantinya digunakan. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Iklim organisasi dan Skala Komitmen.

41 1. Skala Iklim Organisasi Skala Iklim Organisasi disusun berdasarkan aspek-aspek yang diungkapkan oleh Kolb & Rubin (1984) yaitu : Konformitas, Tanggungjawab, Standar, Imbalan, Kejelasan organisasi, Kehangatan dan Dukungan, dan Kepemimpinan. Penilaian skala ini berdasarkan format skala Likert. Nilai skala setiap pernyataan diperoleh dari jawaban subjek yang menyatakan kesetujuan (favourable) dan ketidaksetujuan (unfavorable). Skala ini terdiri dari empat alternatif jawaban yaitu SS (Sangat Sesuai), S (Sesuai), TS (Tidak Sesuai), STS (Sangat Tidak Sesuai). Rentang skor tiap butir terdiri dari 1 sampai 4, jika satu butir pernyataan bersifat favourable, maka jawaban SS (Sangat Sesuai) diberi skor 4, S (Sesuai) diberi skor 3, TS (Tidak Sesuai) diberi skor 2, STS (Sangat Tidak Sesuai) diberi skor 1. Jika butir bersifat unfavourable, maka jawaban SS (Sangat Sesuai) diberi skor 1, S (Sesuai) diberi skor 2, TS (Tidak Sesuai) diberi skor 3, STS (Sangat Tidak Sesuai) diberi skor 4. Berikut ini merupakan tabel distribusi skala Iklim Organisasi : Tabel 1 : Distribusi Butiran Skala Iklim Organisasi Sebelum Uji Coba Nomor Item No. Aspek aspek Favourable Unfavourable Total 1. Konformitas 1,2,3 24, 25, 26 6 2. Tanggung Jawab 4, 5, 6 27, 28, 29 6 3. Standar 7, 8, 9 30, 31, 32 6 4. Imbalan 10, 11, 12, 13 33, 34, 35, 36 8 5. Kejelasan Organisasi 14, 15, 16 37, 38, 39 6 Kehangatan dan 6. 17, 18, 19, 20 40, 41, 42, 43 8 Dukungan

42 7. Kepemimpinan 21, 22, 23 44, 45, 46 6 Total 23 23 46 2. Skala Komitmen Anggota Skala komitmen anggota disusun berdasarkan aspek-aspek yang diungkapkan oleh Kuntjoro (dalam Agil, 2009) mengemukakan bahwa aspekaspek dalam komitmen adalah Identifikasi, Keterlibatan, Loyalitas. Penilaian skala ini berdasarkan format skala Likert. Nilai skala setiap pernyataan diperoleh dari jawaban subjek yang menyatakan kesetujuan (favourable) dan ketidaksetujuan (unfavorable). Skala ini terdiri dari empat alternatif jawaban yaitu SS (Sangat Sesuai), S (Sesuai), TS (Tidak Sesuai), STS (Sangat Tidak Sesuai). Rentang skor tiap butir terdiri dari 1 sampai 4, jika satu butir pernyataan bersifat favourable, maka jawaban SS (Sangat Sesuai) diberi skor 4, S (Sesuai) diberi skor 3, TS (Tidak Sesuai) diberi skor 2, STS (Sangat Tidak Sesuai) diberi skor 1. Jika butir bersifat unfavourable, maka jawaban SS (Sangat Sesuai) diberi skor 1, S (Sesuai) diberi skor 2, TS (Tidak Sesuai) diberi skor 3, STS (Sangat Tidak Sesuai) diberi skor 4. Berikut ini merupakan tabel distribusi skala Komitmen Anggota: Tabel 2 Distribusi Butiran Skala Komitmen Anggota Sebelum Uji Coba Nomor Item No. Aspek aspek Favourable Unfavourable Total 1. Identifikasi 1, 2, 3, 4, 5 16, 17, 18, 19, 20 10 2. Keterlibatan 6, 7, 8, 9, 10 21, 22, 23, 24, 25 10 3. Loyalitas 11, 12, 13,1 4,15 26, 27, 28, 29, 30 10 Total 15 15 30

43 c. Uji Coba Alat Ukur Uji coba alat ukur penelitian ini di laksanakan pada tanggal 23 28 Maret 2015 pada mahasiswa-mahasiswi yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Islam Psikologi Ar-Ruuh, beralamat di Jalan Kolam No.1 Medan Estate. Skala disebar sebayank 56 eksemplar yaitu skala Iklim Organisasi dan Komitmen Anggota dianalisis dengan menggunakan program SPSS versi 17.0 for windows untuk mengetahui validitas dan realibilitas skala Iklim Organisasi dan Komitmen Anggota, Uji coba ini mengggunakan tryout terpakai yaitu data dalam tryout digunakan kembali dalam sebagai data penelitian setelah uji validitas dan reliabelitas. Adapun proses pelaksanaan uji coba ini adalah : langkah pertama, peneliti mendatangi pihak Pengurus Organisasi yaitu Ketua Umum, Sekretaris dan Departemen Pengelolahan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Forum Mahasiswa Islam Psikologi Ar-Ruuh untuk meminta data base anggota/kader serta jumlah anggota pergenerasi. Selanjutnya peneliti menyebar skala kepada setiap anggota Forum Mahasiswa Islam Psikologi Ar-Ruuh dilokasi kampus Universitas Medan Area. Langkah kedua, peneliti memperkenalkan diri dan menerangkan maksud serta tujuan penelitian kepada subjek. Selanjutnya menanyakan kesediaan subjek untuk mengisi skala yang diberikan dalam hal ini peneliti memberikan penjelasan kepada subjek agar bersedia, dengan cara mengatakan bahwa hasil penelitian ini akan dijaga kerahasiaannya dan penelitian ini semata-mata untuk tujuan ilmiah.

44 Langkah ketiga, penelitian memberikan penjelasan tentang cara pengisian skala, kemudian memberikan subjek untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas. Kemudian peneliti menunggu subjek mengisi skala hingga selesai. Setelah skala terkumpul, selanjutnya dilakukan skoring terhadap butir skala dengan cara membuat format nilai berdasarkan skor-skor yang ada pada setiap lembarnya. Kemudian skor yang merupakan pilihan subjek pada setiap butir pernyataan dipindahkan ke program Microsoft Excel yang diformat sesuai dengan keperluan tabulasi data. 1) Hasil Uji Coba Skala Iklim Organisasi Berdasarkan data uji coba skala Iklim Organisasi menunjukan dari 46 butir pernyataan terdapat 3 butir yang gugur dan 43 butir valid, yaitu butir gugur pada nomor 4, 27, dan 31 sedangkan yang butir yang valid pada nomor 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46. Koefisien validitas butir yang valid bergerak dari nilai rbt = 0,318 sampai rbt = 0,759. Butir pernyataan yang gugur mempunyai koefisien korelasi daya beda aitem < 0,300, butir pernyataan yang valid mempunyai kofisien > 0,300. Berikut ini adalah tabel distribusi butir-butir dari skala setelah diuji coba :

45 Tabel 3 Distribusi butir-butir Skala Iklim Organisasi Setelah Uji Coba No. Aspek aspek Favourable Nomor Item Unfavourable Valid Gugur Valid Gugur Total 1. Konformitas 1,2,3-24, 25, 26-6 2. Tanggung Jawab 5, 6 4 28, 29 27 6 3. Standar 7, 8, 9-30, 31, 32 31 6 4. Imbalan 5. 6. Kejelasan Organisasi Kehangatan dan Dukungan 10, 11, 12, 13-33, 34, 35, 36-8 14, 15, 16-37, 38, 39-6 17, 18, 19, 20-40, 41, 42, 43-8 7. Kepemimpinan 21, 22, 23-44, 45, 46-6 Total 22 1 21 2 46 Setelah diketahui validitas butir-butir aitem kemudian dilanjutkan dengan analisis keandalan (reliabilitas). Indeks reliabilitas yang diperoleh sebesar = 0,941 sehingga skala sebagai alat ukur dapat dikategorikan handal. Sujarweni (2014), menyatakan bahwa suatu alat ukur akan memiliki koefisien reliabilitas yang tinggi jika semakin mendekati angka 1,00. Selanjutnya dianalisis dengan teknik korelasi r Product Moment. 2) Hasil Uji Coba Skala Komitmen Anggota Berdasarkan data uji coba skala Komitmen Anggota menunjukan dari 30 butir pernyataan terdapat 4 butir yang gugur yaitu butir nomor 4, 17, 21, 30, sedangkan butir yang valid ada 22 butir yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29. Koefisien validitas

46 butir yang valid bergerak dari nilai rbt = 0,308 sampai rbt = 0,732. Berikut ini adalah tabel distribusi butir-butir dari skala setelah diuji coba : Tabel 4 Distribusi butir-butir Komitmen Setelah diuji coba Nomor Item No. Aspek aspek Favourable Unfavourable Valid Gugur Valid Gugur Total 1. Identifikasi 1, 2, 3, 5 4 16, 18, 19, 20 17 10 2. Keterlibatan 6, 7, 8, 9, 22, 23, 24, - 10 25 21 10 3. Loyalitas 11, 12, 26, 27, 28, - 13,1 4,15 29 30 10 Total 14 1 12 3 30 Setelah diketahui validitas aitem kemudian dilanjutkan dengan analisis kehandalan (reliabilitas). Indeks reliabilitas yang diperoleh sebesar = 0,897 sehingga skala sebagai alat ukur dapat dikategorikan handal. Sujarweni (2014), menyatakan bahwa suatu alat ukur akan memiliki koefisien reliabilitas yang tinggi jika semakin mendekati angka 1,00. Selanjutnya dianalisi dengan teknik korelasi r Product Moment. C. Pelaksanaan Penelitian Penelitian dimulai pada tanggal 23-28 Maret 2015 dengan menggunakan sistem tryout terpakai, artinya data yang sudah diambil dalam uji coba skala ukur, digunakan kembali sebagai data untuk pengujian hipotesis setelah di uji validitas dan reliabilitas. Hal ini dilakukan dengan jumlah subjek penelitian 56 orang.

47 Setelah dilakukan penyebaran skala, maka langkah selanjutnya adalah memberikan skor atas jawaban yang diberikan untuk skala dengan langkahlangkah yaitu memberikan nomor urut subjek pada berkas skala Iklim Organisasi dan Komitmen, selanjutnya memisahkan berkas skala untuk memudahkan skoring, melakukan skoring pada masing-masing variabel. Setelah diketahui nilai masing-masing subjek untuk kedua variabel tersebut, langkah berikutnya adalah memindahkan nilai yang diperoleh tiap subjek dari skala ke dalam program Microsoft Excel. Ini menjadi data induk penelitian, dimana yang menjadi variabel bebas (X) adalah Iklim Organisasi dan terikat (Y) adalah Komitmen Anggota. D. Analisa Data dan Hasil Penelitian Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi r Product Moment dari Person. Hal ini dilakukan sesuai dengan judul penelitian dan identifikasi variabelnya, dimana r Product Moment digunakan untuk analisis hubungan satu variabel bebas yaitu Iklim Organisasi dan satu variabel terikat yaitu Komitmen Anggota. Sebelum data dianalisis terlebih dahulu dilakukan uji asumsi terhadap variabel yakni variabel Iklim Organisasi dan variabel Komitmen Anggota, yang meliputi uji normalitas sebaran dan uji linearitas hubungan. Pengujian asumsi dan analisis data dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Windows 17.0.

48 1. Uji Asumsi a. Uji Normalitas Adapun maksud dari uji normalitas sebaran ini adalah untuk membuktikan penyebaran data penelitian yang menjadi pusat perhatian setelah menyebarkan berdasarkan prinsip kurva normal. Uji normalitas sebaran dianalisis dengan menggunakan Uji normalitas sebaran data penelitian menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov Goodness of Fit Test. Berdasarkan analisis tersebut, maka diketahui bahwa Iklim Organisasi dan Komitmen, mengikuti sebaran normal yang berdistribusi sesuai dengan prinsip kurva normal. Sebagai kriterianya apabila p > 0,05 sebarannya dinyatakan normal, sebaliknya dinyatakan apabila p < 0,05 sebarannya dinyatakan tidak normal (Sujarweni, 2014). Tabel 5 Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Normalitas Sebaran Variabel RERATA SB/SD K-S P Keterangan Iklim Organisai 133.41 15.436 0.481 0.975 Normal Komitmen Anggota 81.39 9.093 0.603 0.861 Normal Keterangan : RERATA = Nilai rata-rata K-S SB p = Koefisien Kolmogorov-Smirnov = Simpangan Baku (Standart Deviasi) = Peluang Terjadinya Kesalahan

49 Hasil uji normalitas menunjukkan skor Kolmogorov-Smirnov variabel Iklim Organisasi sebesar 0.481dengan p = 0.975 (p>0,05), yang berarti variabel Iklim Organisasi memiliki data yang berdistribusi normal. Variabel Komitmen Anggota juga memiliki distribusi data yang normal dengan skor sebesar 0.603 dengan p = 0.861 (p>0,05). Hasil selengkapnya dari uji normalitas data penelitian dapat dilihat pada lampiran. b. Uji Linearitas Uji linearitas hubungan yang dimaksudkan untuk mengetahui derajat hubungan variabel bebas terhadap variabel tergantung. Artinya apakah Iklim Organisasi dapat menerangkan timbulnya Komitmen Anggota, yaitu meningkatnya atau menurunnya nilai sumbu Y (Komitmen Anggota) seiring dengan meningkatnya atau menurunnya nilai sumbu X (Iklim Organisasi). Berdasarkan uji lineritas, dapat diketahui apakah variabel bebas dan variabel tergantung dapat atau tidak dapat dianalisis secara korelasional. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel terikat (Komitmen Anggota) mempunyai hubungan yang linearitas terhadap variabel bebas (Iklim Organisasi). Sebagai kriterianya, apabila p beda < 0.05 maka dinyatakan mempunyai derajat hubungan yang linear (Sujarweni, 2014). Hubungan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 6 Rangkuman Hasil Uji Linearitas Hubungan KORELASIONAL F Beda p Beda KETERANGAN X Y 101.310 0.000 Linier

50 Keterangan : X Y F BEDA p BEDA = Iklim Organisasi = Komitmen = Koefisien linieritas = Proporsi peluang ralat Uji linearitas hubungan antara variabel Iklim Organisasi dengan Komitmen Anggota menghasilkan F = 101.310 dengan nilai signifikansi p = 0,000 (p<0,05) yang menunjukkan adanya hubungan linear antara variabel Iklim Organisasi dengan Komitmen Anggota. Hasil uji linearitas variabel penelitian tercantum dalam lampiran. 2. Hasil Perhitungan Korelasi r Product Moment Berdasarkan hasil analisis dengan Metode Analisis Korelasi r Product Moment, diketahui bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara Iklim Organisasi dengan Komitmen Anggota, dimana R xy = 0,808 dengan signifikan p = 0.000 < 0,050. Artinya semakin baik Iklim Organisasi maka semakin tinggi Komitmen Anggota diterima. Koefisien determinan (R 2 ) dari hubungan antara variabel bebas X dengan variabel terikat Y adalah sebesar R 2 = 0,652. Ini menunjukkan bahwa Komitmen Anggota dibentuk oleh Iklim Organisasi sebesar 65.2%. Tabel di bawah ini merupakan rangkuman hasil perhitungan Analisis r Product Moment. Tabel 7 : Rangkuman Perhitungan Analisis Regresi Statistik Koefisien (R xy ) Koef. Det. (R 2 ) P BE% Ket X Y 0.808 0.652 0.000 65.2 Sig

51 Keterangan : X Y r xy r 2 p = Iklim Organisasi = Komitmen Anggota = Koefisien hubungan antara X dengan Y = Koefisien determinan X terhadap Y = Peluang terjadinya kesalahan BE% = Bobot sumbangan efektif X terhadap Y dalam persen Ket = Sangat signifikan pada taraf signifikansi 5% atau p < 0,010. 3. Hasil Perhitungan Mean Hipotetik dan Mean Empirik a. Mean Hipotetik Untuk variabel Komitmen Anggota, jumlah butir yang valid adalah sebanyak 26 butir yang diformat dengan skala Likert dalam 4 pilihan jawaban, maka mean hipotetiknya adalah {(26 X 1) + (26 X 4)} : 2 = 65. Kemudian untuk variabel Iklim Organisasi jumlah butir yang valid adalah sebanyak 43 butir yang diformat dengan skala Likert dalam 4 pilihan jawaban, maka mean hipotetiknya adalah {(43 X 1) + (43 X 4)} : 2 = 107,5. b. Mean Empirik Berdasarkan analisis data, seperti yang terlihat dari analisis uji normalitas sebaran diketahui bahwa, mean empirik variabel Komitmen Anggota adalah 81.39, sedangkan untuk variabel Iklim Organisasi, mean empiriknya adalah 133.41.

52 c. Kriteria Dalam upaya mengetahui kondisi Iklim Organisasi dan Komitmen Anggota, maka perlu dibandingkan antara mean/nilai rata-rata empirik dengan mean/nilai rata-rata hipotetik dengan memperhatikan besarnya bilangan SB atau SD dari masing-masing variabel. Untuk variabel Iklim Organisasi nilai SB atau SDnya adalah 15.436, sedangkan untuk variabel Komitmen Anggota adalah 9.093. Dari besarnya bilangan SB atau SD tersebut, maka untuk variabel Iklim Organisasi, apabila mean/nilai rata-rata hipotetik < mean/nilai rata-rata empirik, dimana selisihnya melebihi bilangan satu SB/SD (dihitung dengan angka), maka dinyatakan bahwa Iklim Organisasi individu tergolong tinggi dan apabila mean/nilai rata-rata hipotetik > mean/nilai rata-rata empirik, dimana selisihnya melebihi bilangan satu Simpangan Baku/Standar Deviasi, maka dinyatakan bahwa Iklim Organisasi individu tergolong rendah. Selanjutnya untuk variabel Komitmen Anggota, apabila mean/nilai ratarata hipotetik < mean/nilai rata-rata empirik, dimana selisihnya melebihi bilangan satu SB/SD, maka dinyatakan bahwa Komitmen Anggota tergolong tinggi dan apabila mean/nilai rata-rata hipotetik > mean/nilai rata-rata empirik, dimana selisihnya melebihi bilangan satu Simpangan Baku/Standar Deviasi, maka dinyatakan bahwa individu memiliki Komitmen Anggota yang rendah. Gambaran selengkapnya mengenai perbandingan mean/nilai rata-rata hipotetik dengan mean/nilai rata-rata empirik dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

53 Tabel 8 Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata Hipotetik dan Empirik Nilai Rata-Rata Variabel SB / SD Keterangan Hipotetik Empirik Iklim Organisasi Komitmen Anggota 15.436 107.5 133.41 Tinggi 9.093 65 81.39 Tinggi Berdasarkan perbandingan kedua mean diatas, mean hipotetik dan mean empirik maka diketahui bahwa Forum Mahasiswa Islam Psikologi Ar-Ruuh memiliki Iklim Organisasi Positif dan Komitmen Anggota yang tinggi. E. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis perhitungan korelasi r Product Moment diperoleh hasil dengan angka korelasi (r xy = 0.808 dengan p = 0,000 ; p < 0.050). Artinya hipotesis yang diajukan ada hubungan yang positif antara Iklim Organisasi dengan Komitmen Anggota diterima. Koefisien determinan (R 2 ) dari hubungan antara variabel bebas X dengan variabel terikat Y adalah sebesar R 2 = 0,652. Ini menunjukkan bahwa Komitmen Anggota dibentuk oleh Iklim Organisasi sebesar 65,2%. Iklim Organisasi memiliki peran yang penting untuk timbulnya komitmen pada anggota. Dan selebihnya dibentuk oleh faktor lain seperti karakteristik personal, karakteristik pekerjaan, dan pengalaman.

54 Ditegaskan juga oleh Kuntjoro (2002) bahwa komitmen anggota bukanlah suatu hal yang terjadi secara sepihak. Dalam hal ini organisasi dan anggota harus dapat menciptakan suatu kondisi yang kondusif dalam mencapai komitmen secara bersama-sama. Komitmen organisasi dalam hal ini dipengaruhi oleh iklim organisasi dimana anggota tersebut beraktivitas setiap harinya didalam organisasi. Selanjutnya hasil penelitian ini juga selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mowday (dalam Greenberg & Baron, 1995) bahwa Komitmen Anggota dipengarungi oleh Iklim Organisasi. Iklim Organisasi merupakan suatu keadaan tentang organisasi yang meliputi lingkungan internal maupun eksternal organisai yaitu sistem organisasi, struktural organisasi, pimpinan organisai, dan rekan sesama anggota organisasi yang dapat memberi dorongan, respek, menghargai kontribusi anggota, dan memberi apresiasi bagi individu dalam pekerjaannya. Diperkuat oleh Pack dan Soetjipto (2005) menyatakan bahwa Iklim Organisasi mempunyai hubungan yang positif terhadap Komitmen Anggota didalam sebuah organisasi. Sesuai dengan fenomena yang telah diungkap sebelumnya bahwa anggota Formasi memiliki komitmen yang tinggi dan hanya beberapa yang memiliki komitmen yang rendah. Hal tersebut dilihat dari komitmen anggota dalam mengikuti kegiatan-kegiatan organisasi dan dalam menjalankan tugas dan amanahnya di organisasi. Komitmen anggota FORMASI Ar-Ruuh UMA berada pada kondisi komitmen anggota yang tinggi hal tersebut sesuai dengan kondisi nyata dilapangan tampak anggota-anggota FORMASI Ar-Ruuh UMA sangat antusias

55 dan terlibat diseluruh kegiatan organisasi. Komitmen tinggi tersebut didukung oleh iklim organisasi yang positif pada organisasi dimana pengurus organisasi sering melibatkan anggota untuk dimintai saran sebelum sebuah keputusan organisasi diambil. FORMASI Ar-Ruuh UMA melalui ketua dan pengurusnya selalu menjaga kedekatan emosional angota-anggotanya sehingga munculnya kenyamanan anggota saat berada dalam organisasi. Dikuatkan juga dengan perhitungan mean hipotetik dan mean empirik yang menunjukan Iklim Organisasi yang diperoleh oleh para anggota FORMASI Ar-Ruuh UMA pada kategori positif dengan skor mean hipotetik 107.5 dan mean empirik 133.41 serta standar deviasi nya 15.436. Komitmen Anggota FORMASI Ar-Ruuh UMA juga pada kategori tinggi/baik dengan skor mean hipotetik 65 dan mean empirik 81.39 serta standar deviasi nya 9.093. Iklim Organisasi yang positif yang dimiliki FORMASI Ar-Ruuh UMA dilihat dari terpenuhinya aspek-aspek iklim organisasi itu sendiri yaitu konformitas yang terjadi pada anggota-anggota organisasi, tanggungjawab kepengurusan organisasi dan anggota dalam menjalankan kewajibannya, serta adanya indikator pencapaian sebagai standar organisasi, dan anggota merasa pengalaman dan meningkatka kualitas diri mereka sebagai imbalan dari keterlibtannnya dalam organisasi, status organisasi yang jelas juga semakin mendukung positifnya iklim organisasi, pemimpin dan sesama anggota yang saling mendukung dan memiliki hubungan yang hangat satu sama lain membuat organisasi FORMASI Ar-Ruuh UMA terus memiliki anggota-anggota yang komitmen.

56 Hal tersebut sangat membantu untuk terbentuk komitmen pada anggotaanggota didalam organisasi. Apalagi dalam sebuah organisasi kemahasiswaan yang sifatnya organisasi yang tidak mencari keuntungan semata, dalam organisasi seperti ini hal yang paling sangat diharapkan untuk dapat membuat anggotaanggotanya berkomitmen adalah sebuah iklim organisasi yang positif.