BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experemntal design) Desain yang dipakai adalah desain pre-test dan post-test (Furchan, 1982). Menurut Furchan (1982) ekperimen semu sering digunakan dalam penelitian pendidikan. Desain eksperimen semu (quasi experemntal design) dengan pre-test dan post-test sebagai berikut: Tabel 3.1. Skema Desain Penelitian Group Pre-Test Treatment Pos-test Ekperimen (e) Ye X 1 XYe Kontrol (k) Yk X 2 Yk Keterangan: X1Ye X2Yk X : Penilaian perencanaan karier peserta didik kelompok eksperimen. : Penilaian perencanaan karir peserta didik kelompok kontrol. : Pemberian layanan bimbingan kelompok yang meliputi aspek- aspek perencanaan karir. 26
Tabel 3.2. Mean Rank Pre test Kelompok Kontrol dan kelompok eksperimen Ranks Kelas N Mean Rank Sum of Ranks Skor 1 10 6.40 64.00 2 10 14.60 146.00 Total 20 Test Statistics b Skor Mann-Whitney U 9.000 Wilcoxon W 64.000 Z -3.116 Asymp. Sig. (2-tailed).002 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)].001 a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: kelas Berrdasarkan tabel 3.2 diperoleh data mean rank kelompok kontrol sebesar 6.40 dan mean rank kelompok eksperimen 14,60. Selisih antara mean rank pretest kelompok eksperimen dan kelompok kotrol sebesar 8,20 sehingga penelitian dapat dilanjutkan. 27
3.2. Prosedur Penelitian Melakukan penggolongan subyek menjadi 2 kelompok secara random yaitu, kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan teknik bimbingan kelompok dan kelompok kontrol yang tidak menerima perlakuan. 1. Memberi perlakuan (treatment) bagi kelompok eksperimen yaitu bimbingan kelompok. 2. Melakukan post-test dengan menyabarkan skala perencanaan karier peserta didik sesudah subjek diberi perlakuan dengan tujuan mengetahui tingkat keberhasilan layanan melalui pemberian perlakuan dan mengetahui perubahan positif subjek setelah mendapatkan layanan dengan bimbingan kelompok. 3. Proses analisis data menggunakan teknik analisis Mann Whitney. 3.3. Definisi Operasional 1. Bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan yang diberikan kepada sekelompok individu (10-15orang), dipimpin oleh konselor atau pemimpin kelompok, membahas masalah yang bersifat umum dan aktual yang menjadi kepedulian para anggota dan berguna bagi pengembangan pribadi, sosial, belajar, karier dengan memanfaatkan dinamika kelompok. 2. Perencanaan karir adalah kecakapan dalam proses memahami potensi diri (minat, bakat, keyakinan, nilai-nilai) terhadap peluang-peluang, kesempatan-kesempatan, kendala-kendala, pilihan-pihan dan kosekuensi. Mengidentifikasi tujuan yang berkaitan dengan karir penyusunan program 28
kerja, pendidikan dan hal-hal yang berhubungan dengan pengalamanpengalaman yang bersifat pengembangan. 3.4. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat, sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah bimbingan kelompok dan variabel terikatnya adalah Perencanaan Karir. 3.5. Subyek Penelitian Subjek penelitian ini adalah 20 siswa kelas XII-BB SMKN 1 Bancak tahun ajaran 2016/2017. berkategori sangat rendah 10 siswa dan rendah 10 siswa. Siswa kelas XII-BB mempunyai perencanaan tentang karir yang rendah, peserta didik mengalami kesulitan dalam menentukan arah dan pilihan karir serta kelanjutan studi yang sesuai dari pada kelas yang lain. 3.6. Teknik Pengumpulan Data Menurut Arikunto (2006) metode atau teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Pengambilan data dilakukan dengan mengunakan skala perencanaan karir. Untuk pernyataan yang mendukung (favourabel) skor yang akan diberikan bergerak merendah dari skor empat sampai dengan satu dalam urutan SS, S, TS, STS. Dan sebaliknya, untuk pernyataan yang tidak mendukung (unfavorabel) skor yang diberikan meninggi dari satu sampai empat. Untuk lebih 29
jelas dapat dituangkan sebagai berikut yaitu untuk butir pertanyaan yang favourabel jawaban SS diberi skor 4, jawaban S diberi skor 3, jawaban TS diberi skor 2 dan jawaban STS diberi skor 1. Sedangkan untuk butir pernyataan yang unfavorabel jawaban SS diberi skor 1, jawaban S diberi skor 2, jawaban TS diberi skor 3 dan jawaban STS diberi skor 4. 1. Skala Perencanaan Karir (Winkel & Sri Hastuti, 2006) Skoring pada skala perencanaan karir ini didasarkan pada alternatif pilhan jawaban model skala Likert. Skala ini terdiri dari 4 kategori jawaban sebagai berikut: SS : Sangat Setuju, bila pernyataan tersebut sangat sesuai dengan keadaan diri subjek. S : Setuju, bila pernyataan tersebut sesuai dengan keadaan diri subjek. TS : Tidak Setuju, bila pernyataan tersebut tidak sesuai dengan keadaan diri subjek. STS :Sangat Tidak Setuju, bila pernyataan ini sangat tidak sesuai dengan keadaan diri subjek. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala model linkert. Skala linkert adalah sebuah skala untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 1999). 30
Tabel 3.3. Tabel Aspek-Aspek Perencanaan Karir Variabel Indikator Sub indicator Nomer item Pemahaman Perencanaan Karir Positif 1. Pemahaman diri a. Ideal ( Nilai-Nilai hidup) 1,4, 6, ( Gambaran hidup ) 9 2. Pengenalan lingkungan keluarga b. Cita-cita dalam kehidupan c. Minat-Minat 13,14 Negatif 2, 5,7, 8, 3,10,11 12 d. Kemampuan otak 10,15,16 17,18 e. Bakat khusus 19,21 20 f. Sifat-Sifat kepribadian 22,24,25 23,26 a. Kemampuan di bidang 29 30,31 ekonomi b. Keadaan di bidang taraf ekonomi 27 28 3. Informasi kenyataan tentang lingkungan ( Program studi dan bidang pekerjaan ) c. Harapan orangtua dan 32, saudara a. Memiliki cita-cita hidup 33 34 b. Mengetahui jenis sekolah lanjutan c. Mampu memilih sekolah lanjutan d. Mengikuti program pengembangan diri dengan bakat e. Mengetahui tentang gambaran-gambaran pekerjaan f. Mengtahui tentang informasi kursus dan ketrampilan g. Mengetahui dalam hal melamar pekerjaan 35 36 37 39,40 38 41 42 43 44 45 46 h. Mengetahui bidang pekerjaan yang dibutuhkan di daerah tertentu 47,48 31
3.7. Uji Coba Instrumen Uji coba instrumen dilakukan di SMKN 1 Bancak di kelas XII- BB dengan menyebarkan skala perencanaan karir siswa. Uji coba instrument dilakukan untuk mengetahui validitas item dan reliabilitas instrument tersebut dengan teknik test-retest. Kriteria yang digunakan penulis untuk menentukan tingkat validitas instrument perencanaan karir siswa menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Azwar (2006) yaitu suatu item instrument penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation 0,281. Sedangkan untuk menentukan tingkat reliabilitas skala perencanaan karir, menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Azwar (2000) untuk menguji menggunakan teknik Alpha Cronbach, dikatakan reliabel jika besarnya kolerasi minimal α 0,281. Rincian hasilnya dapat dilihat di (Lampiran 3 hal. 117). Tabel 3.4. Rekapitulasi Hasil Analisis Reliabilitas Uji Coba Skala Perencanaan Karier Dengan 48 Item Pertanyaan Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Alpha Standardizd Items N of Items.982.982 48 32
3.8. Teknik Analisis Data Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah hasil perhitungan skor skala perencanaan karir siswa. Analisa yang dilakukan adalah dengan membandingkan skor awal (pretest) yang diperoleh sebelum diberikan tindakan. Indikator yang minimal yang diharapkan mencapai kategori baik, maka siswa yang belum mencapai peningkatan perencanaan karir dan masih membutuhkan tindakan. Sedangkan jika skor posttest sudah mencapai kategori baik, maka tindakan tersebut dikatakan berhasil. Dengan cara membandingkan hasil pretest dan post test tersebut maka penulis dapat mengetahui apakah tingkat pemahaman perencanaan karir siswa meningkat melalui metode bimbingan kelompok. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Mann Whitney yaitu untuk melihat perbedaan nilai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (post test). Uji Mann Whitney mensyaratkan skala data ordinal dalam pengujiannya (Sugiono, 2011) dan skala yang digunakan penulis dalam penelitian adalah skala data ordinal. Alasan penulis menggunakan uji Mann Whitney karena dibidang psikologi, uji Mann Whitney salah satunya digunakan untuk membandingakan perilaku. 33
Tabel 3.5. Outline Rancangan Bimbingan Kelompok Layanan ke 1-2 Materi Tujuan Metode Pemahaman diri 3 Pengenalan lingkungan keluarga 1. Siswa dapat memiliki gambaran tentang dirinya. 2. Siswa dapat menentukan citacitanya dalam kehidupan. 3. Siswa dapat mengetahui dan memantapkan bakat dan minat yang dimilikinya. 4. Siswa dapat mengenali bakatbakat khusus yang dimiliknya. 1. Siswa dapat mengetahui kesadaranya akan kemampuan perekonomian keluarganya.. 2. Siswa menyadari harapan dan dukungan orangtua serta keluarga. d. Demonstrasi d. Demonstrasi 4 Kesadaran akan Kesempatan kerja 1. Siswa dapat mengetahui pekerjaan yang diinginkan. 2. Siswa dapat mengetahui nilai ketrampilan kerja utama. d. Demonstrasi 5-6 Membuat perencanaan pendidikan karir 1. Meningkatkan tentang perbedaan antara perguruaan tinggi dan kursus ketrampilan 2. Membantu siswa untuk dapat merencanakan tahap-tahap perencanaan karier d. Demonstrasi 7-8 Pengetahuan persyaratan kerja 1. Membantu siswa untuk memahami tahapan-tahapan dalam pengambilan dan perencanaan keputusan 2. Siswa dapat memahami bagaimana menulis surat lamaran dan surat riwayat hidup yang baik. d. Ceramah 34