BAB I PENDAHULUAN. bisnis dunia sudah semakin tinggi. Banyak hal yang harus dipersiapkan oleh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus menerapkan strategi pemasaran yang tepat dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini sangat sulit ditebak. Ini disebabkan oleh terjadinya perubahan di

diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis restoran cepat saji. Makanan asing yang disajikan oleh restoran-restoran

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

(Diferentiated Marketing)

BAB I PENDAHULUAN. sebagai kawasan wisata, kearifan budaya lokal yang mampu melestarikan tradisi

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan oleh para pelaku bisnis adalah bisnis di bidang kuliner.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan cara lebih memuaskan konsumen dari pada yang dilakukan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggambarkan operasional dan menerangkan soal keuangan, tahap

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di negara ini yang tidak di

BAB I PENDAHULUAN. Peradaban manusia di Indonesia telah mengalami perubahan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. dengan usaha lainnya. Menurut Porter dalam Solihin (2012 :42), intensitas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis akan menjadi sangat ketat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1. Perkembangan Jumlah Restoran di Kota Bogor Tahun Tahun Jumlah Pertumbuhan (%)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semakin berkembangnya masyarakat modern seringkali dikaitkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan di Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan kegiatan-kegiatan usaha dewasa ini bergerak dengan pesat. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis merupakan suatu kegiatan atau aktivitas yang dikerjakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, hanya perusahaan yang berorientasi pada konsumen yang berhasil menarik

BAB V PENUTUP. Fast food restaurant di Kota Padang. Dapat diambil kesimpulan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun ini bisnis di bidang usaha makanan mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebutuhan manusia adalah makanan dan minuman, kebutuhan

BAB 1 PENDAHUALAN. melepas kepenatan rutinitasnya.

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan pengaruh yang cukup besar terhadap pembangunan ekonomi Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan usaha waralaba (franchise) kini semakin berkembang di

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri jasa restoran di Indonesia saat ini bisa dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. oleh perubahan pola makan masyarakat kota yang gemar makan di luar, dan jumlah penduduk

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa yang sesuai dengan selera konsumen. Pada era

BAB I PENDAHULUAN. kepemimpinan, dan pengendalian sumber daya organisasi (Richard L. Daft, 2005)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar, setiap perusahaan berusaha menarik perhatian konsumen melalui. pemberian informasi tentang produk yang ditawarkan.

BAB I PENDAHULUAN. tarik wisatawan domestik maupun asing. Selain itu Jakarta juga sebagai kota

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi yang penuh persaingan, konsumen dihadapkan pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. ini banyak yang memiliki rutinitas padat. Wanita atau istri yang juga bekerja, jalan-jalan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia kuliner di beberapa tahun belakangan ini seperti

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Toko Sumber Hidangan dibangun pada tahun 1929, didirikan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era perdagangan bebas dan persaingan global memaksa setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Meningkatnya intensitas persaingan dari pesaing menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Mikro, Kecil, dan Menengah adalah entitas yang memiliki kriteria yakni kekayaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan usaha, perusahaan tidak saja beroperasi di lingkungan. perusahaan, yaitu adanya cabang, agen, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan berbagai cara untuk mempertahankan dan merebut pasar.

BAB I PENDAHULUAN. Wikipedia merupakan istilah umum untuk menyebut usaha yang menyajikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat, tidak hanya

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat saji yang bermerek asing, seperti McDonald, Kentucky Fried Chicken. banyak membidik target pasarnya kalangan keluarga.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan aspek budaya dan sosial yang datang dari luar negeri membuat pola

BAB I PENDAHULUAN. baru bagi setiap perusahaan. Terutama dalam bisnis waralaba (franchise) yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini yang mengalami persaingan begitu

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era informasi yang sedang berkembang dengan cepat dan pesat dewasa

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari luar negeri maupun dari dalam negeri itu sendiri, baik yang waralaba

BAB I PENDAHULUAN. industri yang tetap bertumbuh. Hal tersebut dapat dilihat dengan semakin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. minuman salah satu kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh semua orang.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan untuk terus berkembang agar dapat bertahan dalam kancah

BAB I PENDAHULUAN. pada awalnya air minum dalam kemasan lebih banyak di konsumsi untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis dan persaingan antar perusahaan pada masa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Pembangunan pada hakekatnya ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada kepuasan serta loyalitas konsumen. Loyalitas yang. akan loyal terhadap rumah makan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kota Bogor Tahun

UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi pasar yang sangat potensial

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap perusahaan. Untuk dapat mengahadapi tingkat persaingan yang ketat, untuk

BAB I PENDAHULUAN. baik unit usaha yang bergerak dalam penjualan barang maupun jasa, tujuan

BAB I PENDAHULUAN. penting yang menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. yang khas. Kenikmatannya saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan semakin tinggi. Maka dengan ini upaya untuk mengantisipasi hal

BAB l PENDAHULUAN. Perkembangan Dunia dalam era globalisasi, termasuk didalamnya. berkembangnya bidang perekonomian, masing-masing negara berusaha

BAB I PENDAHULUAN. produk yang nantinya akan digemari oleh calon pelanggan. Banyaknya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. berkompetisi dalam setiap aktivitas pemasaran produk dan jasa. Kegiatan pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. Selama 1 tahun terakhir terjadi kenaikan dan penurunan jumlah konsumen

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan sebagai tujuan utama (Kotler, 2012). Tidak terkecuali usaha dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sumber: Rumah Makan Pondok Bambu Tirza III

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ( Kotler, 2009 : 6 ).

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan adalah satu hal yang tidak dapat lepas dari kehidupan manusia.

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini perkembangan situasi perekonomian semakin pesat, terlebih pada

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggambarkan operasional dan menerangkan soal keuangan, tahap

I. PENDAHULUAN. peningkatan permintaan terhadap berbagai barang dan jasa. yang sama, laju pertumbuhan ekonomi untuk Kota Bandar Lampung jauh

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya zaman yang semakin maju dan didukung oleh. perkembangnya teknologi yang semakin modern, tidak hanya berakibat pada

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat beberapa tahun belakangan ini, dengan berbagai format dan jenisnya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi, gaya hidup dan pola pikir masyarakat berkembang yang. konsumen yang berhasil menarik konsumen.

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS RUMAH MAKAN PADA SAUNG KATINEUNG RASA PUNCLUT MELALUI ANALISIS SWOT

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan Indonesia melalui berbagai kebijakan dan programprogram

BAB I PENDAHULUAN. diciptakannya dapat dipertahankan selamanya. Hal ini bukanlah tugas yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis merupakan suatu kegiatan atau aktivitas yang dikerjakan oleh perusahaan untuk mencari keuntungan atau nilai tambah. Saat ini perkembangan bisnis dunia sudah semakin tinggi. Banyak hal yang harus dipersiapkan oleh perusahaan yang ingin terjun ke dunia bisnis ini. Kesiapan perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis nantinya akan dapat dilihat dari bertahan atau tidaknya bisnis yang dijalankannya. Pada dasarnya sebuah perusahaan atau organisasi bisnis mempunyai tujuan untuk dapat bertahan hidup, mendapatkan laba dan berkembang. Hal tersebut tentunya dapat dicapai dengan menggunakan strategi yang mampu bersaing dengan perusahaan lain. Persaingan merupakan suatu bentuk usaha yang dilaksanakan supaya mendapatkan kemenangan atau mendapatkan posisi yang lebih baik tanpa harus terjadi benturan fisik atau konflik. Persaingan akan terus meningkat seiring dengan perubahan dan perkembangan zaman. Terlebih di era globalisasi saat ini, setiap perusahaan dituntut untuk bersaing dengan perusahaan lain jika ingin tetap hidup. Bagi negara maju, era globalisasi merupakan suatu peluang bagi mereka dalam mengembangkan bisnisnya, namun bagi negara berkembang seperti Indonesia, era ini merupakan sebuah tantangan yang harus diwaspadai. Setiap perusahaan dituntut untuk mempersiapkan strategi dalam menghadapi persaingan dan peka dalam melihat setiap perubahan lingkungannya.

Dalam menarik konsumen untuk melakukan pembelian, perusahaan harus mampu menerapkan konsep pemasaran yang tepat sesuai dengan kondisi pasar yang ada. Konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan pembeli/konsumen. Seluruh kegiatan dalam perusahaan yang menganut konsep pemasaran harus diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut. Penerapan konsep pemasaran yang tepat sangat diperlukan oleh sebuah perusahaan karena dapat meningkatkan penjualan. Harga merupakan satu-satunya elemen pemasaran yang mendatangkan pendapatan. Penetapan harga merupakan unsur dari konsep inti pemasaran. Harga merupakan salah satu faktor pertimbangan bagi konsumen dalam melakukan pembelian. Tidak jarang konsumen lebih memilih produk sejenis lain yang lebih murah dari produk yang kita jual walaupun terdapat perbedaan kualitas atau bahkan berpindah pada produk substitusi. Keberhasilan sebuah perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan perusahaan membuat kebijakan yang tepat sehingga dapat menghindarkan perusahaan dari ancaman krisis penjualan. Akibat terjadinya persaingan, tidak jarang terjadi perubahan sifat pasar, yaitu dari seller market atau kekuatan pasar ditangan penjual menjadi buyer market atau kekuatan pasar dikuasai pembeli. Hal ini berarti, ketika penjual mampu menguasai pasar, maka dapat dipastikan seluruh hasil produksi mereka akan habis terjual karena produk tersebut dicari oleh pembeli dan sudah menjadi kebutuhan mereka. Sehingga perusahaan dapat memegang kendali atas pasar atau bahkan dapat memonopoli pasar. Sebaliknya, saat keadaan dimana perusahaan tidak lagi dapat menguasai pasar oleh karena

berkembangnya teknologi, pola hidup, semakin bertambahnya kebutuhan dan tumbuhnya usaha-usaha baru sejenis yang siap bersaing, maka semua perusahaan dituntut untuk mencipatakan strategi inovatif dan kreatif untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya. Restoran fast food atau dalam bahasa Indonesia disebut restoran cepat saji merupakan rumah makan yang menghidangkan makanan dan minuman dengan cepat, biasanya berupa hamburger atau ayam goreng. Kebanyakan rumah makan cepat yang beroperasi di Indonesia adalah berupa waralaba atau cabang dari perusahaan asing. Restaurant Gaboh Burger merupakan salah satu restaurant fast food yang sudah berdiri sejak tiga tahun lalu yaitu Februari 2010 yang menjual jenis western fast food seperti burger, sandwich, pastah sebagai menu andalan dan yang menjadi trade mark dari restaurant ini adalah Burger Gaboh. Restoran Gaboh Burger merupakan salah satu restaurant cepat saji yang sedang digemari oleh pecinta kuliner di Medan khususnya kaum anak muda. Jika melihat tingkat persaingan, usaha kuliner merupakan jenis usaha yang memiliki tingkat persaingan yang sangat ketat. Namun di tengah persaingan yang sangat ketat, Gaboh Burger sampai saat ini masih mampu bertahan di tengah persaingan bisnis kuliner yang menawarkan jaminan dan kelebihan tersendiri kepada konsumennya. Sehingga harga, cita rasa dan aneka jenis makanannya serta kualitas pelayanan sudah menjadi faktor penentu bahkan harga mutlak yang harus dipenuhi oleh bisnis seperti ini. Seiring berjalannya waktu, tingkat penjualan pada Gaboh Burger pasti mengalami perubahan, baik menurun maupun meningkat. Perubahan tersebut

dapat dipengaruhi oleh perubahan harga maupun perubahan akibat persaingan. Namun seiring perkembangan politik dan perekonomian di Indonesia yang mengakibatkan kenaikan harga kebutuhan pokok, Gaboh Burger mengalami sedikit kendala dalam menetapkan harga. Sehingga Gaboh Burger melakukan penaikan harga pada beberapa produk termasuk pada Burger Gaboh. Perubahan harga tersebut tentunya mempengaruhi tingkat penjualan pada Gaboh Burger. Berikut data total penjualan Burger Gaboh pada tingkat harga yang berbeda. Tabel 1.1 Total Penjualan Burger Gaboh Tahun 2010-2013 Pada Tingkat Harga yang Berbeda Periode Harga (Rp) Volume (Unit) Pendapatan (Rp) Februari Desember (2010) Januari Juli (2011) Agustus Desember (2011) Januari Desember (2012) Januari Mei (2013) Sumber : Gaboh Burger 13.000 1.103 14.339.000 14.000 1.090 15.260.000 16.000 1.109 17.744.000 16.000 3.577 57.696.000 18.000 1.708 30.774.000 Dari data tersebut terlihat perubahan harga mempengaruhi tingkat penjualan walupun tidak signifikan. Pada dasarnya harga bukanlah menjadi satusatunya faktor yang meningkatkan penjualan, tetapi harga merupakan faktor penting yang dapat meningkatkan penjualan, apalagi jika ditinjau dari konsep pemasaran. Namun di sisi lain, harga merupakan satu-satunya elemen pemasaran yang mendatangkan pendapatan bagi perusahaan. Penetapan harga yang tepat dapat meningkatkan penjualan perusahaan, karena secara langsung harga

mempengaruhi psikologis kosumen untuk melakukan pembelian. Semakin tinggi tingkat penjualan perusahaan, maka semakin besar kesempatan perusahaan untuk memaksimumkan laba. Mengadakan penelitian tidak terlepas dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu dengan tujuan untuk memperkuat hasil dari penelitian yang sedang dilakukan, selain itu juga bertujuan untuk membandingkan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya. berikut ringkasan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh peneliti selama melakukan penelitian. Tabel 1.2 Hasil Penelitian Terdahulu Peneliti Sumber Judul Penelitian Hasil Penelitian Faisal Kraus Skripsi Analisis Hubungan Diperoleh bahwa di dalam (2004) Metode Penetapan menerapkan metode dan Ekonomi Harga terhadap strategi penetapan harga Manajemen Volume Penjualan yaitu dengan metode Universitas PT. Djasula Wangi markup pricing, dapat Bina meningkatkan volume Nusantara penjualan. Verina H. Jurnal Model dalam Memaparkan Strategi Secapramana Strategi Penetapan Penetapan Harga dengan (2000) Psikologi Harga mengetengahkan salah satu Universitas model dari Harper W.Boyd, Surabaya Jr & Orville C. Walker, Jr. (1982). Model ini menyarankan diperhitungkannya dua faktor utama dalam

penetapan harga, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Roy Surya Skripsi Strategi Penetapan Dalam meningkatkan Satriawan Harga Pada PT. penjualannya, PT (2009) Ekonomi Sagateknindo Sejati Sagateknindo Sejati Manajemen dalam menggunakan strategi Universitas Meningkatkan penetapan harga fleksibel Bina Volume Penjualan kepada beberapa yang tidak Nusantara ada keterkaitan dengan tujuan perusahaan dalam memaksimumkan laba dan juga strategi penetapan harga tunggal ke beberapa pelanggan guna menghindari pelanggan beralih ke pesaing. Syahfitriani Skripsi Analisis Penetapan Dalam meningkatkan (2005) Harga dalam penjualan, CV. Sidikalang Ekonomi Meningkatkan Medan menggunakan Manajemen Volume Penjualan metode penetapan harga Universitas Kopi Biji Arabika yang berpedoman pada Sumatera pada CV. harga yang berlaku di pasar Utara Sidikalang Medan internasional kopi biji arabika disamping mempertimbangkan unsur biaya dan laba yang ingin diperoleh. Sadikin Ali Skripsi Analisis Strategi Kebijakan harga yang (2007) Penetapan Harga dilakukan oleh PT Bintang Ekonomi dan Promosi dalam Duta Cabang Medan adalah

Universitas Sumatra Utara Sumber : Peneliti Meningkatkan Volume Penjualan Cemical Oxford pada PT. Bintang Duta Cabang Medan dengan mempertimbangkan biaya-biaya yang dikeluarkan dan juga harga yang ditetapkan oleh perusahaan saingan, dalam hal biaya menggunakan metode biaya produksi ditambah dengan biaya pengrongsokan dan laba yang diharapkan. Oleh karena itu, sehubungan dengan pentingnya strategi penetapan harga dalam meningkatkan penjualan, penulis tertarik untuk mempelajari dan membahas dalam skripsi yang berjudul Analisis Strategi Penetapan Harga pada Restoran Fast Food dalam Meningkatkan Penjualan(Studi pada Restoran Gaboh Burger Dipo). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, maka yang menjadi perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana cara penetapan harga yang ada pada Gaboh Burger? 2. Apakah strategi penetapan harga yang diterapkan oleh Gaboh Burger dalam meningkatkan penjualan?

1.3 Batasan Penelitian Karena keterbatasan waktu, tenaga dan dana, maka penelitian ini dibatasi pada: 1. Objek penelitian adalah Gaboh Burger Diponegoro. 2. Fokus penelitian adalah cara dan strategi penetapan harga yang diterapkan oleh Gaboh Burger. 3. Produk yang akan dijadikan sampel untuk melihat tingkat penjualannya adalah Burger Gaboh sesuai dengan permintaan dari pihak perusahaan. 1.4 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui cara penetapan harga yang dilakukan oleh Gaboh Burger. 2. Untuk menganalisis strategi penetapan harga yang diterapkan oleh Gaboh Burger dalam meningkatkan penjualannya. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah : 1. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan penulis tentang penerapan pemasaran dalam suatu perusahaan seperti usaha kuliner dan mengetahui bagaimana penerapan strategi penetapan harga dan imbasnya pada volume penjualan serta mengetahui masalah-masalah yang sering dihadapi oleh perusahaan.

2. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan memberikan efek baik bagi perusahaan. Misalnya, dalam mempertimbangkan cara penetapan harga dan strategi penetapan harga serta pelaksanaan kegiatan pemasaran pada perusahaan, sehingga perusahaan dapat meningkatkan penjualannya dan mengembangkan usahanya menjadi lebih baik. 3. Bagi Program Studi Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan citra program studi dan sebagai referensi dalam menyelesaikan skripsi bagi mahasiswa Administrasi Bisnis dibawah angkatan penulis. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan referensi atau informasi tambahan bagi yang membutuhkannya atau bagi peneliti selanjutnya sehingga nantinya dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.