Kata kunci : Gaya Belajar, Siswa Kinestetik, Hasil Belajar

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS GAYA BELAJAR MATEMATIKA SISWA AUDITORIAL KELAS VIII.3 SMP PERTIWI 2 PADANG TAHUN PELAJARAN 2016/1017 Oleh ABSTRACT

BAB V PEMBAHASAN. hasil atau jawaban dari fokus penelitian yang yang telah disusun oleh peneliti

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP DAN GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

DESKRIPSI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING SISWA KELAS VIII.1 SMP KARTIKA 1-7 PADANG ABSTRACT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING

ALTERNATIF PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA SD/MI TERHADAP MATERI MEMBANDINGKAN PECAHAN SEDERHANA

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini pada kelas X A semester genap tahun ajaran 2014/2015.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. penulis akan memaparkan mengenai analisis hasil penelitianyang terdiri dari analisis

PROFIL KONFLIK KOGNITIF SISWA BERDASARKAN GAYA BELAJAR PADA MATERI LINGKARAN DI SMP NEGERI 3 PLOSOKLATEN

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk berupaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan

MENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK. Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. 1

Jurnal Akademis dan Gagasan matematika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Halaman 45 hingga 53

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa hasil perhitungan statistik yang datanya diperoleh dari responden. Hasil

PEDOMAN OBSERVASI GAYA BELAJAR. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 BANJARMASIN TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. dianggap penting yaitu era globalisasi yang membutuhkan sumber daya

GAYA BELAJAR SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA SISWA SMP

PENGARUH PENGGUNAAN HAND OUT DISERTAI MIND MAPPING TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS VIII SMPN 2 BATANG ANAI

PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGIS GAYA BELAJAR SISWA. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling

BAB III METODE PENELITIAN

EKSPERIMEN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA

IDENTIFIKASI GAYA BELAJAR (VISUAL, AUDITORIAL, KINESTETIK) MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS BUNG HATTA

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KELAS V SD NEGERI 29 BANDA ACEH. Zahratul Adami, M. Husin Affan, Hajidin

Model Quantum Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pecahan. Wiji Astutik. SDN Patungrejo Kutorejo Mojokerto

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN METODE INKUIRI

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EDUTAINMENT (EDUCATION-ENTERTAINMENT)

PENGARUH GAYA BELAJAR VAK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KARAKTERISTIK GAYA BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pengajaran yang banyak menggunakan verbalisme atau ceramah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Model Quantum Teaching Terhadap Motivasi Belajar Siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DISERTAI ICE BREAKER PADA SISWA SMK MUHAMMADIYAH KUTOWINANGUN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

Andre Yohendra Pendidikan Teknik Informatika Komputer Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI 1 SINJAI TIMUR. Reski. P Pendidikan Sosiologi FIS-UNM

Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe JIGSAW Dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar PKN Siswa Kelas VIII SMP Negeri 20 Padang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah SUMIARTI, 2013

Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains

DESKRIPSI KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP SISWA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD BAGI SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 CILONGOK SEMESTER II TAHUN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. menguasai ilmu matematika akan memudahkan mengembangkan kemampuan

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE QUANTUM LEARNING

mengelola informasi dan ditambah dengan mengerjakan sesuatu yang bermanfaat, tidak hanya bagi dirinya sendiri tapi juga bagi orang lain.

Identifikasi Gaya Belajar Matematika Siswa Kelas VII di SMP Negeri 14 Malang

BAB III METODE PENELITIAN. kedalaman data yang dapat diperoleh (Maryati dan Suryawati, 2007:105).

dapat menggabungkan keistimewaankeistimewaan

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

MATEMATIKOMIK SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

GAYA BELAJAR SISWA YANG MEMILIKI NILAI AKADEMIK TINGGI DAN RENDAH KELAS VII SMPN 1 COLOMADU TAHUN AJARAN 2016/1017

Keywords: the tipe of model Cooperative Student Teams Achievement Division (STAD), Learning Outcomes

keywords: students understanding of mathematical concepts, technique kancing gemerincing, quiz

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning

EKSPERIMENTASI AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) DAN VISUALIZATION AUDITORY KINESTHETIC (VAK) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Gaya Belajar Visual terhadap Prestasi Belajar Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang sangat penting bagi siswa. Seperti

BAB II LANDASAN TEORI. Slameto (2010:2), bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

MODUL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH ( PROBLEM-BASED INSTRUCTION) DILIHAT DARI GAYA BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Representasi Matematis. a) Pengertian Kemampuan Representasi Matematis

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Burton (1952) siswa yang dalam batas waktu tertentu tidak mencapai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS KESULITAN DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA SISWA SMP KELAS VII

BAB III METODE PENELITIAN

PROFIL KEMAMPUAN BERFIKIR GEOMETRI BERDASARKAN LANGKAH POLYA PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR SMPN 3 PLOSOKLATEN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK

BAB I PENDAHULUAN. mengerjakan soalnya sesuai waktu yang disediakan. Oleh karena itu, siswa memerlukan

PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA. Hidayah Ansori, Rezqy Amalia

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INFORMATION SEARCH

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI GAYA DAN MINAT BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. dikemas secara formal maupun non-formal. Inti dari sebuah belajar adalah

EKSPERIMEN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

ABSTRAK. Kata kunci : Pertukaran Kelompok dengan Kelompok, Hasil Belajar Matematika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. individu (Mudyahardjo Redja, 2001: 6). Pendidikan nasional Indonesia adalah

Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan Metode Quantum Learning Berbantuan Gambar Animasi Materi Lingkaran

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: FELLA ULYA FAHMA A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN Latar elakang

TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan tersebar di seluruh sektor kegiatan kehidupan masyarakat,

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR DALAM PENYELESAIAN MASALAH MATEMATIS

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan. guna mencapaiderajat Sarjana S-I. Program Studi Pendidikan Matematika

ANALISIS KUALITATIF GAYA BERPIKIR SISWA SMA DALAM MEMECAHKAN MASALAH FISIKA PADA MATERI GERAK PARABOLA

Analisis gaya belajar siswa sekolah menengah pertama negeri 5 Kota Madiun

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 MAKASSAR. Irfawandi Samad * ABSTRACT

PROSIDING ISSN:

Hubungan Kecerdasan Emosional dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran TIK Siswa Kelas VIII SMP PGRI 1 Padang Abstract

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar.

Ratulani Juwita *), Afrida Yanti. STKIP PGRI Sumatera Barat

Transkripsi:

ANALISIS GAYA BELAJAR MATEMATIKA SISWA KINESTETIK KELAS VIII.3 SMP PERTIWI 2 PADANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh Irawati*, Zulfaneti**, Ratulani Juwita*** *) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat **) Sekretaris Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ***) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Gaya belajar merupakan perilaku yang konsisten dari setiap individu yang menjadi kunci untuk mengembangkan kemampuan dalam menerima informasi serta mengolah informasi tersebut sehingga dapat diterima oleh pemikirannya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan dan hasil belajar siswa kinestetik kelas VIII.3 SMP Pertiwi 2 Padang.Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan subjek penelitian adalah 9 siswa kelas VIII.3 SMP Pertiwi 2 Padang yang dipilih secara purposive sampling. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui angket, observasi, wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan kecenderungan siswa kinestetik saat pembelajaran matematika adalah 1) Siswa memperhatikan guru saat menjelaskan materi pelajaran, 2) Siswa kinestetik cenderung merespon dengan langsung menjawab soal ke depan kelas jika guru menyuruh menyelesaikan soal, 3) Sebagian siswa memahami materi yang dijelaskan guru, 4) Untuk memahami materi pelajaran siswa kinestetik berusaha memperhatikan guru, 5) Hasil belajar siswa kinestetik relatif rendah. Hasil ini menunjukan bahwa gaya belajar matematika siswa kinestetik kelas VIII.3 SMP Pertiwi 2 Padang kurang sesuai dengan karakter siswa kinestetik yakni siswa yang suka belajar dengan bergerak, praktek langsung, belajar dengan menggunakan media pembelajaran dan alat peraga. Kata kunci : Gaya Belajar, Siswa Kinestetik, Hasil Belajar PENDAHULUAN Matematika merupakan ilmu dasar dalam pendidikan dan dijadikan sebagai mata pelajaran wajib disetiap jenjang pendidikan. Matematika juga sebagai alat bantu dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam kehidupan seharihari. Selain itu matematika juga berperan dalam perkembangan ilmuilmu lainya. Matematika dapat memajukan daya fikir, karena matematika dapat membentuk pemikiran yang kreatif, logis, dan sistematis. Berdasarkan observasi di SMP Pertiwi 2 Padang pada tanggal 19 Maret 2016 di kelas VII, dilihat

bahwa dalam pembelajaran matematika banyak siswa yang tidak memperhatikan guru. Saat guru menjelaskan materi ada siswa yang menulis, ada siswa yang hanya duduk diam tetapi tidak memperhatikan guru, ada siswa yang memperhatikan, ada siswa yang berbicara dengan temannya, dan ada siswa yang berjalan-jalan kebangku temannya. Pada umumnya pembelajaran masih terpusat pada guru sehingga posisi guru sangat dominan, seperti guru menjelaskan materi, memberi contoh soal, dan memberi latihan. Setiap individu memiliki karakter yang berbeda dalam mengembangkan cara belajar dan daya pikirnya dalam menyelesaikan sebuah permasalahan yang dihadapi. Seorang guru harus mampu mengenali karakter siswa agar tercapainya proses pembelajaran yang efektif dan dapat memotivasi siswa dalam belajar matematika. Guru harus memahami gaya belajar siswa sehingga metode pembelajaran guru sesuai dengan karakter belajar siswa. Kesesuaian gaya mengajar guru dengan gaya belajar siswa akan menjadikan pembelajaran lebih menyenangkan dan berakibat baik pada prestasi belajar. Beberapa gaya belajar yang dikembangkan oleh siswa yang sesuai dengan karakteristik siswa dalam belajar. Siswa mampu memahami pembelajaran dengan karakteristik yang mereka miliki. Beberapa macam gaya belajar tersebut terdiri dari gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik. Menurut Deporter dan Hernacki (2013:113) Visual adalah gaya belajar dengan cara melihat, auditorial adalah gaya belajar dengan cara mendengar, dan kinestetik adalah gaya belajar dengan cara bergerak dan menyentuh. Siswa yang memilki gaya belajar visual lebih menyukai guru yang menuliskan semua materi dipapan tulis. Siswa yang memilki gaya belajar auditorial lebih suka belajar diskusi, dan menyukai guru yang menjelaskan materi secara lisan. Siswa yang memilki gaya belajar kinestetik menyukai gaya belajar dengan gerakan atau menyentuh media dalam pembelajaran agar mereka dapat mengingatnya.

Kesesuaian antara gaya mengajar guru dan gaya belajar siswa sangatlah penting, agar proses pembelajaran berhasil, dapat mengatasi hambatan dalam proses pembelajaran, dan dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Penelitian ini membutuhkan ketekunan peneliti, untuk itu penelitian ini difokuskan kepada siswa kinestetik yaitu siswa yang memiliki gaya belajar siswa kinestetik. Menurut DePorter dkk (2010:217) Siswa kinestetik suka belajar melalui gerakan, dan paling baik menghafal informasi dengan mengasosiasikan gerakan dengan setiap fakta. Banyak siswa kinestetik menjauh dari bangku, mereka labih suka duduk dilantai dan menyebarkan pekerjaan di sekeliling mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan gaya belajar matematika siswa kinestetik kelas VIII.3 SMP Pertiwi 2 Padang dan mengetahui hasil belajar matematika siswa kinestetik kelas VIII.3 SMP Pertiwi 2 Padang. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Khoirun Ayuni (2014) dengan judul Analisis Pemahaman Siswa Kelas VII C SMPN 1 Boyolangu Tulungagung Tahun Ajaran 2013/2014 Pada Materi Pokok Himpunan Ditinjau Dari Gaya Belajar. METODE PENELITIAN Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dengan subjek penelitian adalah siswa kinestetik kelas VIII.3 SMP Pertiwi 2 Padang, yaitu siswa yang mempunyai gaya belajar kinestetik. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket (kuisioner), lembar observasi, pedoman wawancara, catatan lapangan, tes, dan dokumentasi. Angket bertujuan untuk mengidentifikasi gaya belajar siswa kelas VIII.3 SMP Pertiwi 2 Padang. Saat observasi diamati respon siswa kinestetik saat guru menjelaskan materi pembelajaran matematika, respon siswa kinestetik saat guru menyuruh untuk menyelesaikan soal matematika kedepan kelas, pemahaman siswa

kinestetik terhadap materi pembelajaran matematika, dan dilihat bagaimana cara yang dilakukan siswa kinestetik dalam pembelajaran matematika. Tujuan observasi untuk mengetahui kecenderungan gaya belajar siswa kinestetik kelas VIII.3 SMP Pertiwi 2 Padang. Wawancara bertjuan untuk mengetahui kecenderungan gaya belajar siswa kinestetik kelas VIII.3 SMP Pertiwi 2 Padang. Tes deberikan oleh guru matematika kelas VIII.3 SMP Pertiwi 2 Padang untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa kinestetik. Angket diisi oleh siswa kelas VIII.3 SMP Pertiwi 2 Padang, hasil angket dianalisis untuk mengidentifikasi siswa kinestetik. Setelah siswa kinestetik teridentifikasi, siswa kinestetik diobservasi. Observasi dilakukan selama proses pembelajaran matematika berlangsung. Observer memberi tanda ceklis pada lembar observasi jika siswa kinestetik melakukan kegiatan yang ada dalam pernyataan lembar observasi. Selama observasi diambil video, foto siswa saat melakukan kegiatan dan dibuat catatan lapangan. Siswa kinestetik diwawancarai satu-persatu, hasil wawancara direkam dan dibuat trankrip wawancara. Analisis data angket dilakukan dengan menghitung jumlah nilai setiap aspek, dengan melakukan konversi. Nilai setiap item pada setiap aspek dijumlahkan. Nilai tertinggi dari setiap aspek menyatakan kecenderungan gaya belajar siswa. Analisis data hasil observasi, wawancara dan catatan lapangan dengan melakukan data reduction, data display, conclusion drawing/verification. Reduksi data dilakukan dengan mengelompokkan data dari observasi, wawancara, dan catatan lapangan. Data dari observasi dan wawancara didisplaykan dalam bentuk tabel. Setelah data didisplaykan dibuat kesimpulan. Pengujian keabsahan data dalam penelitian ini digunakan uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian, diantaranya dengan meningkatkan ketekunan, dan triangulasi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil angket menunjukan siswa yang memiliki gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik berturut-turut yaitu 11, 4 dan 7 siswa. Sedangkan 2 siswa memiliki gaya belajar visual-auditorial, 1 visual-kinestetik, dan 1 siswa memeiliki gaya belajar auditorialkinestetik. Siswa yang diobservasi adalah siswa yang memilki gaya belajar kinestetik, yaitu sebanyak 9 siswa yang terdiri dari 7 siswa kinestetik, 1 siswa visual-kinestetik dan 1 siswa auditorial-kinestetik. Hasil observasi menunjukan bahwa siswa memperhatikan guru, dan siswa jarang duduk diam saat guru menjelaskan materi pelajaran. Beberapa siswa kinestetik cenderung langsung menjawab soal ke depan kelas, beberapa di antaranya hanya duduk diam di bangku saat guru menyuruh untuk menjawab soal di depan kelas. Beberapa siswa kinestetik memahami materi yang disampaikan guru, dan siswa kinestetik cenderung memperhatikan guru agar paham dengan materi yang dijelaskan guru. Hasil wawancara menunjukan bahwa sebagian siswa cenderung langsung menjawab soal yang diberikan guru, sebagian besar siswa kinestetik menyukai pembelajaran yang langsung dijelaskan oleh guru, dan siswa cenderung memperhatikan guru agar memahami materi pelajaran yang dijelaskan oleh guru. Hasil belajar yang diambil dari nilai kuis yang dilakukan oleh guru matematika kelas VIII.3 SMP Pertiwi 2 Padang dapat diketahui bahwa sebagian besar hasil belajar siswa kinestetik masih rendah, dan masih di bawah KKM yang ditetapkan yaitu 80. Kecenderungan gaya belajar siswa kinestetik, sebagian besar siswa kinestetik cenderung memperhatikan guru. Saat memperhatikan guru menjelaskan materi pelajaran siswa sering mengubah posisi duduknya, seperti menopang dagunya, merebahkan badannya ke meja, bersandar ke dinding atau ke kursi, menggerakgerakkan kaki, dan berbicara dengan

temannya. Ini sesuai dengan teori yang disampaikan oleh DePorter (2013:118) bahwa siswa kinestetik tidak dapat diam dalam waktu yang lama dan ingin melakukan segala sesuatu. Pemahaman siswa kinestetik terhadap materi pembelajaran matematika beberapa siswa cenderung memahami materi pelajaran yang dijelaskan guru, dan sebagian siswa kurang memahami materi yang dijelaskan guru. Siswa kinestetik menyukai pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran atau dengan praktek langsung. Kurangnya pemahaman sswa terhadap materi pelajaran yang dijelaskan guru disebabkan siswa kinestetik kurang terlibat dalam pembelajaran matematika. Hal ini sesuai dengan pendapat DePorter dkk (2010:124) yang menyatakan bahwa siswa kinestetik belajar dengan melakukan, siswa kinestetik mudah memahami dengan melakukan. Cara yang dilakukan siswa dalam pembelajaran matematika setiap siswa cenderung memperhatikan guru agar paham dengan materi yang dijelaskan guru, Menurut DePorter (2013:118) bahwa orang kinestetik berdiri dekat ketika berbicara dengan orang, menghafal dengan cara berjalan dan melihat. Berdasarkan wawancara siswa lebih cenderung hanya menghapal dengan melihat catatan atau buku teks. Kecenderungan gaya belajar dari setiap siswa kinestetik kelas VIII.3 SMP Pertiwi 2 Padang hampir sama, yaitu selama proses pembelajaran siswa sering mengganti posisi duduknya, siswa sering terlihat gelisah saat duduk dibangkunya, siswa kinestetik tidak bisa duduk diam di bangkunya, dan siswa berjalan kebangku temannya bahkan ada yang mengangkat bangku untuk pindah duduk. Ini sesuai dengan yang disampaikan oleh DePorter (2013, 118) bahwa orang-orang kinestetik tidak dapat duduk diam untuk waktu yang lama. Rendahnya hasil belajar siswa kemungkinan diakibatkan karena kurang sesuainya metode belajar siswa kinestetik yang lebih cenderung belajar melalui gerakan, praktek langsung, dan lebih suka

belajar dengan menggunakan media pembelajaran dan alat peraga. KESIMPULAN 1. Kecenderungan gaya belajar matematika siswa kinestetik kelas VIII.3 SMP Pertiwi 2 Padang a. Sebagian besar siswa kinestetik memperhatikan penjelasan guru, namun terlihat menggerakkan anggota tubuh. b. Siswa kinestetik cenderung merespon dengan langsung menjawab soal ke depan kelas jika guru menyuruh menyelesaikan soal. c. Sebagian siswa kinestetik memahami materi pelajaran yang dijelaskan guru dan sebagian masih belum memahami. d. Untuk memahami materi pelajaran, siswa kinestetik cenderung memperhatikan penjelasan materi pelajaran dan siswa kinestetik tidak pernah berajalan ke depan kelas untuk bertanya kepada guru. 2. Hasil belajar matematika siswa kinestetik kelas VIII.3 SMP Pertiwi 2 Padang Salah satu faktor hasil belajar siswa kinestetik yang belum memuaskan diperkirakan karena guru kurang memfasilitasi siswa kinestetik sesuai dengan gaya belajar. DAFTAR PUSTAKA DePorter, Bobbi, & Mike, Hernacki. (2013). Quantung Learning Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung : kaifa. DePorter, Bobbi, Reardon, Mark, & Nourie, Sarah Singer. (2010). Quantum Teaching Mempraktikkan Quantum Learning Di Ruang-ruang Kelas. Bandung : Kaifa.