PROFIL KECEMASAN PESERTA DIDIK DALAM MERENCANAKAN ARAH KARIR PADA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG ARTIKEL E JURNAL DORA VISIA NPM: 10060076 PROGAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2014
PROFIL KECEMASAN PESERTA DIDIK DALAM MERENCANAKAN ARAH KARIR PADA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG Oleh: Dora Visia Mahasisawa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This research focus on anxiety is experienced by student that related to planning career. The purpose of the research is to describe: 1) Profile of student s anxiety on planning career which looking from physical symptom. 2) Profile of student s anxiety on planning career that looking from psychic symptom. Type of the research is quantitative descriptive research with population a whole student of SMA Negeri 4 Padang grade X in period 2014-2015 with number of student 252 persons. The research use simple random sampling technique, amount of student is 72 persons. Instrument that used in this research is questionnaire and for analysis data using percentage technique. The result of this research revealed that in general profile of student s anxiety on planning career is 54.17%, it means that the criteria is very high. The result of this research based on sub variables is: 1) Profile of student s anxiety on planning career which looking from physical symptom is 45.83% at high criteria. 2) Profile of student s anxiety on planning career that looking from psychic symptom is 61.11% at high criteria. Based on this research, researcher suggested the student to find more information about career. So in panning career student don t feel anxiety like now. Keywords:: Anxiety, Planning Career, Student PENDAHULUAN Peningkatan sumber daya manusia merupakan suatu syarat mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan pendidikan. Pendidikan adalah kegiatan kehidupan manusia untuk mengembangkan potensi untuk mencapai perwujudan manusia seutuhnya. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa di masa yang akan datang, dan melalui pendidikan ini dapat diwujudkan generasi muda yang handal baik dalam bidang akademis, sosial maupun agama. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan peran sekolah terutama guru dalam rangka membantu dan membimbing peserta didik untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. Setiap individu memerlukan suatu pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Melalui pekerjaannya seseorang dapat melayani kebutuhan masyarakat, mendapat imbalan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri dan menumbuhkan rasa harga diri. Selain itu, jabatan atau pekerjaan yang dipegang seseorang ikut menentukan pola kehidupannya sehari-hari dan lingkungan pergaulan sosialnya. Gaya hidup seseorang juga dipengaruhi oleh jabatan atau pekerjaannya sehingga pekerjaan tersebut sebagai refleksi diri dari orang itu sendiri. Keputusan tentang jenis pekerjaan, jabatan atau karir yang dicita-citakan oleh seeorang tidak dapat disangkal lagi mempunyai kaitan yang erat dan mempersiapkan dirinya memasuki dunia kerja nantinya, serta menyongsong hidup dan kehidupan di masa depan yang lebih berkualitas. Begitu juga sebaliknya, keputusan tentang pendidikan yang akan dipilih dan diikutinya, mempunyai implikasi langsung dengan lapangan kerja, jabatan, atau karir seseorang yang dicita-citakan setelah menamatkan studinya dalam jenjang pendidikan tertentu. Jadi, dapat dikatakan bahwa ketetapan dalam mengambil keputusan tentang pendidikan lanjutan yang akan dijalani memiliki dampak tertentu dalam menentukan arah pilihan jabatan atau karir setelah menamatkan studinya. Kesalahan dan kekeliruan dalam mengambil keputusan tentang pendidikan lanjutan yang akan dijalaninya memiliki
dampak yang tidak baik dalam menentukan arah pilihan jabatan dan memperoleh lapangan kerja di masa depan. Masalahmasalah semacam ini sering dihadapi oleh peserta didik, terutama menentukan jenis pendidikan yang harus dipilih dan dampaknya terhadap pekerjaan, jabatan atau karir setelah menamatkan studinya, serta langkah-langkah yang seharusnya ditempuh untuk mempersiapkan diri dalam memasuki lapangan kerja, jabatan atau karir di masa depan. Semua masalah yang dihadapi peserta didik di atas berhubungan dengan masalah pekerjaan, jabatan dan karir. Berdasarkan pengamatan peneliti di lapangan dari bulan September-November 2013 pada saat melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling (PPLBK) Kependidikan dan Sekolah di SMA Negeri 4 Padang, ditemukan fenomena pada peserta didik yang mengalami permasalahan berkaitan dengan pemilihan arah karir. Kecemasan terhadap wawasan yang terbatas terhadap arah karir, kecemasan terhadap masa depannya karena belum dapat memilih arah karir yang tepat, perasaan bingung karena belum mampu memilih arah karir yang sesuai dengan potensinya, perasaan khawatir terhadap karir yang telah dipilihnya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya dan merasa takut tidak mendapat dukungan dari keluarga terhadap arah karir yang telah pilih. Berdasarkan fenomena di atas, maka penulis tertarik meneliti tentang Profil Kecemasan Peserta Didik dalam Merencanakan Arah Karir Pada Kelas X di SMA Negeri 4 Padang. Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Bagaimana profil kecemasan peserta karir pada kelas X di SMA Negeri 4 Padang dilihat dari gejala fisik? 2. Bagaimana profil kecemasan peserta karir pada kelas X di SMA Negeri 4 Padang dilihat dari gejala psikis? Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana profil kecemasan peserta didik dalam di SMA Negeri 4 Padang? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1. Profil kecemasan peserta didik dalam gejala fisik. 2. Profil kecemasan peserta didik dalam gejala psikis. Kecemasan adalah kondisi yang tidak menyenangkan bersifat emosional disertai gejala-gejala fisik dan psikis yang memperingati seseorang terhadap bahaya karena adanya ancaman yang dirasakan akan terjadi. Kecemasan dapat dialami siapapun dan dimanapun, termasuk juga para peserta didik. Menurut Hawari (2001:18) Kecemasan adalah ganguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan ketakutan dan kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas ( Reality Testing Ability/ RTA masih baik) kepribadian masih tetap utuh (tidak mengalami keretakan kepribadian/ splitting of personality), perilaku yang dapat terganggu tetapi masih dalam batas-batas normal. Sejalan dengan itu Sundari (2005:51) Kecemasan adalah suatu keadaan yang menggoncangkan karena adanya ancaman terhadap kesehatan. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X di SMA Negeri 4 Padang yang berjumlah 252 peserta didik. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Dengan jumlah sampel sebanyak 72 peserta didik. Jenis data yang digunakan adalah data interval. Sumber data yang digunakan merupakan data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang langsung diperoleh dari peserta didik kelas X yang menjadi sampel penelitian di SMAN 4 Padang, sedangkan data sekunder yaitu data yang didapatkan dari personil sekolah yang ada di SMA Negeri 4 Padang. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan angket. Angket tersebut disusun oleh peneliti untuk mengungkapkan bagaimana profil kecemasan peserta didik dalam merencanakan arah karir yang dilihat dari gejala fisik dan gejala psikis. Angket pada penelitian mengunakan skala likert,
yaitu skala yang memiliki poin, masingmasing poin mempunyai interval yang sama. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah secara deskriptif dengan menggunakan persentase. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Profil Kecemasan Peserta Didik dalam Merencanakan Arah Karir Pada Kelas X SMA Negeri 4 Padang Dilihat secara umum Penelitian tentang profil kecemasan peserta didik dalam merencanakan arah karir pada kelas X di SMA Negeri 4 Padang, secara umum profil kecemasan peserta didik dalam merencanakan arah karir diketahui bahwa dari 72 peserta didik, terdapat 39 peserta didik (54.17%) berada pada kriteria sangat tinggi mengalami kecemasan dalam merencanakan arah karir. Hasil ini menunjukkan bahwa profil kecemasan peserta didik dalam merencanakan arah karir di SMA Negeri 4 Padang sangat tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dari setiap sub variabel yang menunjukkan bahwa profil kecemasan peserta didik dalam merencanakan arah karir dilihat dari gejala fisik terdapat 33 peserta didik (45.83%) dari 72 peserta didik berada pada kriteria tinggi mengalami kecemasan dalam merencanakan arah karir, dan dilihat dari gejala psikis terdapat 44 peserta didik (61.11%) dari 72 peserta didik berada pada kriteria tinggi mengalami kecemasan dalam Dari hasil penelitian tentang profil kecemasan peserta didik dalam merencanakan arah karir sangat jelas kelihatan bahwa peserta didik mengalami kecemasan yang tinggi dalam merencankan arah karirnya. Oleh sebab itu, peserta didik harus memikirkan dengan baik apa yang harus mereka rencanakan terhadap arah karir yang akan mereka ambil dan peserta didik harus banyak mencari berbagai informasi mengenai arah karir tepat yang akan mereka pilih sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki sehingga peserta didik tidak mengalami kecemasan dalam merencanakan arah karinya. a. Profil Kecemasan Peserta Didik dalam Merencanakan Arah Karir Pada Kelas X SMA Negeri 4 Padang Dilihat dari Gejala Fisik Profil kecemasan peserta karir pada kelas X di SMA Negeri 4 Padang. Dilihat dari gejala fisik. Terdapat 31 peserta didik (43.06%) berada pada kriteria sangat tinggi mengalami kecemasan dalam Kemudian sebanyak 33 peserta didik (45.83%) berada pada kriteria tinggi mengalami kecemasan dalam Sementara itu ada 8 peserta didik (11.11%) berada pada kriteria cukup tinggi mengalami kecemasan dalam Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kecemasan yang dialami peserta karir dilihat dari gejala fisik masih yang tampak di lapangan masih sangat tinggi. Menurut Chaplin (2005:32) kecemasan adalah kondisi yang tidak menyenangkan bersifat emosional disertai dengan sebuah sensasi fisik yang memperingatkan seseorang terhadap bahaya yang sedang mendekat atau yang akan terjadi. Sejalan dengan itu Yusuf (2007:258). Kecemasan merupakan suatu reaksi diri untuk menyadari suatu ancaman (threat) yang tidak menentu. Gejala kecemasan ini nampak pada perubahan fisik, seperti gangguan pernapasan, detak jantung meningkat, dan berkeringat. Salah satu penyebab kecemasan adalah kesadaran akan kematian. Ketidak pastian akan hidup kadang juga menjadi sumber kegelisahan bagi sebagian orang. Perasaan cemas yang berkepanjangan dapat menyebabkan kekhawatiran, ketakutan, dan perilaku stres lainnya. Senada dengan itu Sundari (2005:51) mengelompokkan keluhan-keluhan yang dialami peserta didik yang sering mengalami gangguan kecemasan
dilihat dari gejala fisik. Gejalagejala yang bersifat fisik diantaranya: jari-jari tangan dingin, detak jantung makin cepat, berkeringat dingin, kepala pusing, nafsu makan berkurang, tidur tak nyenyak, dan dada sesak nafas. Seyogyanya peserta didik harus memiliki pengetahuan dan informasi yang lebih terhadap masa depannya sehingga rencana pemilihan arah karinya terarah dan tidak mengalami kecemasan seperti yang dirasakannya sekarang. Artinya peran guru bimbingan dan konseling sangat diperukan untuk membimbing dan mengarahkan peserta didik untuk meningkatkan pengetahuan terhadap arah karirnya, sehingga apa yang peserta didik rencanakan terhadap arah karirnya tidak mengalami kecemasan. b. Profil Kecemasan Peserta Didik dalam Merencanakan Arah Karir Pada Kelas X SMA Negeri 4 Padang Dilihat dari Gejala Psikis Profil kecemasan peserta karir pada kelas X di SMA Negeri 4 Padang. Dilihat dari gejala psikis ketakutan, terdapat 31 peserta didik (43.06%) berada pada kriteria sangat tinggi mengalami kecemasan dalam merencanakan arah karir. Kemudian sebanyak 33 peserta didik (45.83%) berada pada kriteria tinggi mengalami kecemasan dalam merencanakan arah karir. Sementara itu ada 8 peserta didik (11.11%.) berada pada kriteria cukup tinggi mengalami kecemasan dalam merencanakan arah karir. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kecemasan yang dialami peserta karir dilihat dari gejala psikis dari berbagai indikator yang tampak di lapangan masih tinggi. Said (2005:510) menyatakan bahwa kecemasan adalah perubahan goncangan karena adanya ketakutan tentang masa depan atau satu hal yang akan terjadi yang tidak sesuai dengan apa yang diinginkan karena adanya pertentangan dalam diri. Sejalan dengan itu Aqib (2013:45) Kecemasan adalah menifestasi dari berbagai proses emosi yang bercampur baur, yang terjadi ketika orang sedang mengalami tekanan persaan (frustasi) dan pertentangan batin (konflik). Senada dengan itu Sundari (2005:51) mengelompokkan keluhan-keluhan yang dialami peserta didik yang sering mengalami gangguan kecemasan dilihat dari gejala psikis. Gejalagejala yang bersifat psikis diantaranya: ketakutan, merasa akan ditimpa bahaya, tidak dapat memusatkan perhatian, tidak tenteram, dan ingin lari dari kenyataan. Seyogyanya peserta didik harus memiliki pengetahuan dan informasi yang lebih terhadap masa depannya sehingga rencana pemilihan arah karinya terarah dan tidak mengalami kecemasan seperti yang dirasakannya sekarang. Artinya Disini peran guru bimbingan dan konseling sangat diperukan untuk membimbing dan mengarahkan peserta didik untuk meningkatkan pengetahuan terhadap arah karirnya, sehingga apa yang peserta didik rencanakan terhadap arah karirnya tidak mengalami kecemasan. Serta bantuan dan dukungan dari orang tuanya agar peserta didik merasa yakin dengan apa yang telah mereka pilih. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat di ambil kesimpulan dilihat dari: 1. Profil kecemasan peserta didik dalam gejala fisik, terlihat dari hasil analisis sebagai berikut: Dapat disimpulkan bahwa kecemasan yang dialami peserta didik dalam merencanakan arah karir dilihat dari gejala fisik masih yang tampak di lapangan masih sangat tinggi.
2. Profil kecemasan peserta didik dalam gejala psikis, terlihat dari hasil analisis sebagai berikut: Dapat disimpulkan bahwa kecemasan yang dialami peserta didik dalam merencanakan arah karir dilihat dari gejala psikis dari berbagai indikator yang tampak di lapangan masih tinggi Adapun saran yang diberikan oleh peneliti sebagai berikut: 1. Peserta didik Diharapkan agar dapat mempertimbangkan dan memikirkan dengan matang dalam mengambil setiap keputusan agar tidak mengalami kecemasan. 2. Guru Bimbingan dan Konseling Diharapkan agar dapat membantu peserta didik yang mengalami kecemasan dalam merencanakan arah karir dengan memberikan berbagai informasi 3. Kepala Sekolah Diharapkan agar kepala sekolah dapat menyediakan fasilitas yang dapat menunjang agar meningkatkan kinerja guru pembimbing di sekolah dalam hal pemberian berbagai informasi. 4. Pengelola Program Studi Bimbingan dan Konseling Diharapkan kepada program studi bimbingan dan konseling agar dapat melahirkan guru BK yang profesional. 5. Peneliti Bagi peneliti sendiri agar bisa menjadi bahan masukan dan menambah wawasan. 6. Peneliti selanjutnya Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti merekomendasikan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat meneliti lebih lanjut mengenai sejauh mana profil kecemasan peserta didik dalam KEPUSTAKAAN Aqib, Zainal. (2013). Konseling Kesehatan Mental. Bandung: Yrama Widya. Chaplin. J. P. (2005). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Rajawali Pers. Hawari, Dadang. (2001). Manajemen Stres, Cemas, dan Depresi. Jakarta: Balai. FKUI. Said. (2005). Psikologi Abnormal Klinis Dewasa. Jakarta: Bumi Aksara. Sundari, Siti. (2005). Kesehatan Mental dalam Kehidupan. Jakarta: Rineka Cipta. Yusuf, Syamsu & Juntika A. Nurihsan. (2007). Teori Kepribadian. Bandung: Remaja Rosdakarya.