PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA UKM KANTIN MURAH Nama : Renny Indah Cahyaning Kadir NPM : 25210753
LATAR BELAKANG Permasalahan secara umum Informasi Akuntansi Diferensial RUMUSAN MASALAH PENDAHULUAN 1. Bagaimanakah menerapkan informasi akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus? 2. Apakah hasil penerapan informasi akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus sudah tepat? BATASAN MASALAH Penjualan Ayam Pecel pada bulan Juni 2013 TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk mengetahui penerapan informasi akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus pada Ukm Kantin Murah. 2. Untuk mengetahui hasil penerapan informasi akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus.
METODE PENELITIAN Objek penelitian Data Atau Variabel Analisis yang digunakan Alat analisis yang digunakan penulis dalam penilitian ini adalah analisis kuantitatif. Serta informasi yang sangat dibutuhkan bagi manajemen dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan. Salah satu informasi penting yang biasanya diperlukan sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan adalah Informasi Akuntansi Diferensial, dengan memisahkan biaya bahan baku variabel, biaya tenaga kerja langsung variabel, biaya overhead pabrik variabel dan biaya tetap, penyajian laporan laba/rugi, penerapan informasi akuntasi difensial, dan total harga pokok produk pesanan.
4.1.2 Data Penjualan Normal A. Data Penjualan PEMBAHASAN Pada penelitian kali ini, penulis telah mendapatkan data tentang hasil penjualan normal Kantin Murah selama periode Juni 2013, yaitu : Tabel 4.1 Data penjualan Normal Nama produk Unit Harga Jual Jumlah Ayam Pecel 280 Rp 15.000 Rp 4.200.000 TOTAL 280 Rp 4.200.000 Sumber : Kantin Murah, Tamini Square 4.1.3 Data Penjualan Reguler A. Data Penjualan Pada penelitian kali ini, penulis telah mendapatkan data tentang hasil penjualan secara Reguler Kantin Murah selama periode Juni 2013, yaitu sebesar 242 unit terjual sehingga kantin murah masih memiliki kapasitas menganggur sebesar 38 unit atau 13,5% dari kapasitas normal yang telah ditetapkan. Tabel 4.3 Data Penjualan Reguler Unit Nama produk Terjual Harga Jual Jumlah Ayam Pecel 242 Rp 15.000 Rp 3.630.000 TOTAL 242 Rp 3.630.000 Sumber : Kantin Murah, Tamini Square
HASIL ANALISIS DATA VARIABEL B. Biaya Variabel dan Biaya Tetap B. Biaya Variabel dan Biaya Tetap Biaya variabel dan biaya tetap untuk produk Ayam Pecel adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Biaya tetap dan biaya variabel Biaya Variabel No. Keterangan Biaya Tetap Ayam Pecel 1. Biaya Bahan Baku: Ayam - Rp 980.000 Beras - Rp. 300.000 Minyak goreng - Rp. 144.000 Bumbu Ayam - Rp 100.000 Cabe - Rp. 70.000 Bawang - Rp. 80.000 Tomat - Rp. 40.000 Sayuran - Rp. 50.000 TOTAL Rp 1.694.000 2. Biaya Bahan Penolong Plastik Bungkus - Rp 86.800 Sendok - Rp 81.200 Kertas Nasi - Rp 69.500 TOTAL Rp 237.500 3. Biaya Tenaga Kerja Langsung - Rp 600.000 4. Biaya Overhead Pabrik Biaya Sewa Rp 333.000 - Biaya Penyusutan Rp 16.111 - Biaya Listrik dan Air Rp 150.000 Rp 61.500 Biaya Transportasi Rp. 100.000 TOTAL Rp 599.111 - TOTAL Biaya - Biaya Rp 599.111 Rp 2.593.000 Jumlah Produk 280 280 Biaya variabel &Tetap /unit Rp. 2.139 Rp 9.260 Sumber : Kantin Murah, Tamini Square Biaya variabel dan biaya tetap untuk produk Ayam Pecel adalah sebagai berikut: Tabel 4.4 Biaya - Biaya Tetap dan variabel Biaya Variabel No. Keterangan Biaya Tetap Ayam Pecel 1. Biaya Bahan Baku: Ayam - Rp 1.210.000 Minyak Goreng - Rp. 144.000 Beras - Rp. 250.000 Sayuran - Rp. 40.000 Bawang Merah - Rp. 60.000 Cabai Merah - Rp. 60.000 Tomat Rp. 40.000 Bumbu Ayam - Rp 100.000 TOTAL Rp 1.760.000 2. Biaya Bahan Penolong Plastik Bungkus - Rp 75.000 Sendok - Rp 70.000 Kertas Nasi - Rp 60.000 TOTAL Rp 205.000 3. Biaya Tenaga Kerja Langsung - Rp 600.000 4. Biaya Overhead Pabrik Biaya Sewa Rp 333.000 - Biaya Penyusutan Rp 16.111 - Biaya Listrik dan Air Rp 150.000 Rp 61.500 Biaya Transportasi Rp 100.000 - TOTAL Rp 599.111 - TOTAL Biaya - Biaya Rp 599.111 Rp 2.626.500 Jumlah Produk 242 242 Bi. Variabel &Tetap /unit Rp. 2.475 Rp 10.800 Sumber : Kantin Murah, Tamini Square
4.2 Hasil Penelitian dan Analisis / Pembahasan 4.2.1 Perbandingan biaya penjualan normal dan biaya penjualan reguler Berdasarkan data dari biaya-biaya tersebut maka harga pokok produk untuk membandingkan biaya dengan penjualan normal dan biaya dengan penjualan yang terjadi pada ayam pecel bulan juni 2013 adalah Tabel 4.5 Harga Pokok Produk per unit Keterangan Biaya standar Biaya sesungguhnya kapasitas 280 unit kapasitas 242 unit Selisih Biaya Biaya Variabel Rp. 9.260 Rp. 10.800 ( Rp. 1.540 ) Biaya Tetap Rp. 2.139 Rp. 2.475 ( Rp. 336 ) Harga Pokok Produk Rp 3.737 Rp 3.742,3 ( Rp 1.204 ) Dengan melihat perbandingan antara biaya dengan pesanan normal dan biaya dengan pesanan secarareguler yang di keluarkan oleh kantin, maka kantin murah memperoleh selisih rugi biaya jika kapasitas yang di terima kurang dari 280 unit yaitu hanya 242 unit sebesar Rp.1.204
4.2.2 PenyajianLabaRugi Berdasarkan data yang ada, dapat diketahui perolehan laba-rugi Kantin Murah menurut metode variabel costing untuk produk ayam pecel sebesar 242 unit adalah sebagai berikut : Tabel 4.6 Laporan Laba / Rugi UKM Kantin Murah Laporan Laba / Rugi Penjualan (@ 242 X 15.000 unit) Rp. 3.630.000 Dikurang : BBB Rp. 1.760.000 Biaya Bahan Penolong Rp. 205.000 BTKL Rp. 600.000 BOP V Rp. 61.500 Total BiayaVariabel ( Rp 2.626.500) Laba Kontribusi Rp. 1.003.500 BOP Tetap Rp. 599.111 Total BiayaTetap ( Rp 599.111) LabaBersih Rp. 404.389 Berdasarkan laporan laba / rugi diatas ternyata Kantin murah hanya memperoleh laba bersih untuk jenis makanan ayam pecel sebesar Rp 404.389 dalam kapasitas produksi 242 unit, dari kapasitas normal yang telah ditetapkan sebanyak 280 unit.
4.2.3 Pesanan Khusus Pada tanggal 15 Juni 2013 Kantin Murah menerima pesanan khusus dari Ibu Lukman untuk tanggal 25 Juni 2013 sebanyak 50 porsi ayam pecel untuk acara arisan di rumahnya. Karena ini merupakan pesanan khusus, pelanggan meminta harga jual dibawah harga jual normal yaitu Rp 13.500. Pendapatan diferensial (50 unit x Rp 13.500) Rp 675.000 Biaya diferensial : BBB Rp. 7.272 X 50 = Rp.363.600 BB Penolong Rp. 847 X 50 = Rp. 42.350 BTKL Rp. 2.480 X 50 = Rp. 124.000 BOP var Rp. 254 X 50 = Rp. 12.700 Total Biaya Variabel (Rp 542.650) Laba Diferensial Rp 132.350 4.2.4 Penerapan Informasi Akuntansi Diferensial Perhitungan tanpa menggunakan analisis diferensial Perhitungan tanpa menggunakan analisis diferensial Penjualan Rp 675.000 Penjualan Rp 675.000 Biaya Variabel : Biaya Variabel: BBB Rp. 7.272 X 50 = Rp.363.600 BBB Rp. 7.272 X 50 = Rp.363.600 BB Penolong Rp. 847 X 50 = Rp. 42.350 BB Penolong Rp. 847 X 50 = Rp. 42.350 BTKL Rp. 2.480 X 50 = Rp. 124.000 BTKL Rp. 2.480 X 50 = Rp. 124.000 BOP var Rp. 254 X 50 = Rp. 12.700 BOP var Rp. 254 X 50 = Rp. 12.700 Total Biaya Variabel ( Rp. 542.650 ) Total Biaya Variabel ( Rp. 542.650 ) Biaya Tetap : Laba ( rugi ) kontribusi Rp 132.350 BOP tetap Rp. 2.476 X 50 = ( Rp. 123.800 ) Laba ( rugi )kotor Rp. 8.550
RANGKUMAN HASIL PENELITIAN 4.3 Rangkuman Hasil Penelitian Tabel 4.7 Penerapan Informasi Akuntansi Diferensial Keterangan Sebelum ada Sesudah ada pesanan khusus 242 unit pesanan khusus 292 unit Diferensial 50 unit Pendapatan bersih Rp 3.630.000 Rp 4.305.000 Rp 675.000 Biaya Variabel : BBB Rp. 1.760.000 Rp 2.123.600 Rp 363.600 BB penolong Rp. 205.000 Rp 247.350 Rp 42.350 BTKL Rp. 600.000 Rp 724.000 Rp 124.000 BOP V Rp. 61.500 Rp 74.200 Rp 12.700 Total Bi. Variabel Rp 2.626.500 (Rp 3.169.150) (Rp 542.650) Laba Kontribusi Rp 1.003.500 Rp 1.135.850 Rp 132.350 Biaya Tetap: BOP Tetap Rp 599.111 Rp 599.111 - Total Bi. Tetap (Rp 599.111) (Rp 599.111) Laba Bersih Rp 404.389 Rp 536.739 Rp 132.350
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Untuk mengetahui penerapan informasi akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus pada UKM Kantin Murah. Setelah melakukan perhitungan didapatkan kesimpulan bahwa menunjukan adanya kenaikan pendapatan bersih sebesar Rp 4.305.000,- dari tambahan pendapatan diferensial sebesar Rp. 675.000,- Sedangkan, kenaikan biaya variabel sebesar Rp. 3.169.150 dari selisih biaya sebelum adanya pesanan khusus Rp. 2.626.500 dan sesudah adanya pesanan khusus sebesar Rp. 542.650. Kantin Murah memperoleh laba bersih sebesar Rp. 536.739 dari laba bersih sebelum adanya pesanan khusus Rp. 404.389 dan laba bersih setelah adanya pesanan khusus sebesar Rp. 132.350. Untuk mengetahui hasil penerapan informasi akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus. Setelah melakukan perhitungan maka di dapatkan hasil bahwa UKM Kantin Murah dengan menerima pesanan khusus sudah sangat tepat karena dengan adanya pesanan khusus sangat mempengaruhi kenaikan laba bersih. 5.2 Saran 1. Apabila suatu perusahaan ingin menerapkan sistem informasi akuntansi diferensial, maka diperlukan adanya kapasitas produksi yang telah di tetapkan. Karena informasi akuntansi diferensial sangat erat kaitannya dengan kapasitas produksi suatu barang. 2. Setelah adanya kapasitas produksi barang, hal yang terpenting lainnya adalah dengan melihat tingkat pertumbuhan laba. Jika dengan menggunakan informasi diferensial suatu perusahaan malah akan merugi sebaiknya informasi akuntansi tidak di pergunakan