PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN REOG. Sri Harjanti

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh: Liana Sulistiana Program Studi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INDAH GEGURITAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW. Sunandar

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

Panggih Cahyani Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS MELALUI METODE DEMONSTRASI. Sri Yanti

BAB III METODE PENELITIAN

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KROYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Keyword: CIRC, Learning, Phoem

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI KEINDAHAN ALAM DENGAN METODE PELATIHAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 26 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE COPY THE MASTER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SRUWENG TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA KELAS V SDN BULAK 1 BENDO MAGETAN. Cerianing Putri Pratiwi 1

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MODEL STAD SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN PARAGRAF PADA KELAS III SDN KEBOANSIKEP

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI MASALAH SOSIAL MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE TEAM GROUP TUORNAMENT

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

Oleh: Nurwahidah program studi pendidikan bahasa dan sastrajawa

Key words : CIRC method, Fast Reading

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN LATIHAN BERULANG PADA KOMPETENSI MENENTUKAN LETAK BILANGAN PADA GARIS BILANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SAPURAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini dilaksanakan di kelas II MI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah

III. METODE PENELITIAN. ganjil tahun pelajaran 2012/2013, yaitu sekitar bulan Juli sampai dengan bulan

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE ROLE PLAYING. Khoirul Huda

JEMBER TAHUN PELAJARAN

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV MELALUI MODEL DIRECT WRITING ACTIVITIES DI SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL KOMPAK UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PKn PESERTA DIDIK KELAS VI SDN GEBANGSARI 02

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN

Oleh: Angga Prastyo Nugroho Program Studi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PENGERTIAN ORGANISASI MELALUI METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA SISWA KELAS V

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR CERITA PENDEK MELALUI METODE JIGSAW

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara,

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA BERITA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 37 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Salatiga, pada bulan

Peningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Dengan Model Cooperative Think Pair Sahre Pada Siswa Kelas XI Ipa 3 MAN Model Singkawang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VII SMP PANGERAN DIPONEGORO KARANGGAYAM KEBUMEN TAHUN AJARAN

PENGGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN ARENDS

Kemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI PENGGUNAAN METODE ESTAFET WRITING

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

EFEKTIFITAS HASIL BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSIN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Menurut Tarigan (2011: 103), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Peningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima

Oleh: Dian Kartika Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V A SDN KALIJOSO SECANG MAGELANG TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

PROSES PEMBELAJARAN SHOLAT MELALUI METODE NHT. Siti Musta anah

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

Oleh: Rini Subekti Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Arikunto

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW II

VOL. 8 NO. 1 MARET 2018 ISSN: ISSN: RIYANTON

Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Tanya Jawab Pada Siswa Kelas III SDN Doda Kecamatan Lore Tengah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri secara kolaboratif dan

BAB I PENDAHULUAN. orang lain serta alat untuk mengidentifikasi diri. Bahasa memiliki peranan dalam

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Bandar Sakti, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PENDEK. Widayati

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS VII MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI BENDA SEKITAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE GIVE THE REAL (GTR) Mundasah

Viky Warsito Universitas Tadulako Jln. Soekarno Hatta Km 9 PALU-SULAWESI TENGAH

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

Transkripsi:

Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 5, Oktober 2015 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN REOG SD Negeri 01 Gumayun Kabupaten Tegal Abstrak Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan kemampuan guru dalam penerapan pembelajaran kooperatif dipadu dengan pendekatan REOG sehingga dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi, mata pelajaran Bahasa Indonesia. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Alat pengumpul data yang digunakan yaitu instrumen pembelajaran, evaluasi dan observasi. Subyek yang diteliti guru dan siswa kelas V. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiap siklusnya mengalami perubahan secara signifikan. Dari yang baik menjadi lebih baik. Secara berturut-turut (siklus I dan II) keterampilan menulis puisi 58,1 pada pra siklus, siklus I sebesar 66 dan Siklus II sebesar 71,5 dan 76,5 siklus I, dan 83,7 pada siklus II untuk afektif. Untuk psikomotor adalah 70,5 siklus I, dan 84 pada siklus II dimana data tersebut didapat melalui pengamatan. 2015 Didaktikum Kata Kunci: Menulis Puisi; Pembelajaran Kooperatif; Pendekatan REOG PENDAHULUAN Keterampilan menulis ( writing skills) merupakan salah satu dari empat keterampilan dalam Bahasa Indonesia yang termasuk dalam keterampilan yang bersifat aktif produktif. Dalam pelaksanaannya ke empat keterampilan tersebut tidak dapat berdiri sendiri- sendiri, yang artinya ke empat keterampilan tersebut saling bersinergi. Baik menulis dengan membaca, menulis dengan berbicara, menulis dengan menyimak dan sebaliknya. Seperti dalam Tarigan (1984). Pengembangan keterampilan menulis, terutama yang berhubungan dengan karya sastra seperti puisi perlu mendapat perhatian yang serius karena menulis puisi tidak dapat terbentuk secara otomatis dan tidak semudah yang siswa bayangkan, siswa dituntut untuk pandai bermain kata-kata dan banyak memiliki referensi kata sehingga dapat menghasilkan sebuah puisi yang indah dan menarik untuk dibaca. Dengan demikian, pengembangan keterampilan menulis puisi akan melatih keterampilan dan kreativitas siswa dalam mengekspresikan ide-ide dan kecerdasan dalam mengolah kata-kata. Pembelajaran menulis puisi yang dilaksanakan di sekolah tidak dimaksudkan untuk mencetak sastrawan, namun pembelajaran menulis puisi ini dimaksudkan untuk melatih siswa supaya terbiasa mengembangkan kemampuan mereke untuk menulis kreatif dalam hal ini menulis puisi. Pembelajaran menulis puisi sering kali dihadapkan pada banyak kendala seperti kemampuan guru dalam mengajar, kemampuan siswa dan minat siswa yang rendah terhadap puisi itu sendiri. Apa 32

lagi siswa ketika diberikan tugas menulis itu sangatlah malas. Hal ini tentu menjadi permasalahan bagi guru mata pelajaran bahasa Indonesia itu sendiri. Bagaimana cara agar siswanya berminat dan termotivasi dalam keterampilan menulis puisi. Siswa beranggapan menulis puisi itu sangat sulit, karena terlebih dahulu mereka harus mengambil tema dan ide yang sangat cemerlang untuk menuangkan pemikirannya ke dalam kata-kata. Belum lagi ketika puisi yang telah dibuat dirasa tidak sesuai dengan alurnya, maka harus kembali di rubah dan membutuhkan waktu yang lama untuk menyempurnakan puisi tersebut. Masalah yang kemudian sering muncul adalah apakah kebiasaan membaca telah tumbuh di kalangan siswa kita karena kita amati para generasi seusia siswa Sekolah Dasar atau SMP lebih banyak duduk di depan televisi dari pada membaca. Begitu pula minat membaca karya sastra terlihat masih kurang berdasarkan pengamatan peneliti. Bagaimana mereka bisa menulis, apabila membacanya kurang? Dari hasil pengamatan, ternyata menulis adalah pelajaran yang kurang diminati oleh siswa terbukti dari nilai mengarang sangat rendah. Seperti apa yang terjadi pada siswa kelas V SD N Gumayun 01, Ngrampal dimana ketika siswa diuji coba dengan diberi tugas menulis puisi dengan tema Pahlawan, dari 25 siswa kelas V hanya bebererapa siswa yang selesai menulisnya, dan itupun belum sesuai harapan kita (belum memenuhi KKM yang telah ditentukan/ nilai 70), hanya 58,1 rata-rata nilai yang diperoleh dengan 36% siswa yang tuntas dalam kompetensi dasar menulis puisi. Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang diajukan adalah Apakah dengan penerapan pembejaran kooperatif yang dipadu dengan pendekatan REOG dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi?. Belajar merupakan proses manusia untuk mencapaiberbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap (Baharudin dan Esa, 2008). Belajar menurut Slameto (2003) Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan Supriyono (2009) Belajar dalam idealisme berarti kegitan psiko- fisiksosio menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Pengertian menulis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994) memberikan devinisin ya sebagai tindakan melahirkan pikiran atau perasaan seperti mengarang, menulis surat, menulis roman (cerita), mengarang cerita. Sedangkan menurut Tarigan (1984) adalah Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Juga oleh Tarigan (1986) dalam Supriatno (1997) Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang - lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipakai oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Suparno (2008) Menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Dari pendapat diatas pada prinsipnya menulis merupakan keterampilan bahasa yang produktif untuk melahirkan pikiran, perasaan, dan sesuai fungsinya sebagai alat komunikasi tidak langsung. Namun sebetulnya kegiatan menulis bukan hanya berupa melahirkan pikiran atau perasaan tetapi juga merupakan kegiatan pengungkapan ide, pengetahuan, ilmu, dan pengalaman hidup seseorang dalam bahasa tulis. PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN REOG 33

METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( Classroom Action Research) dengan pusat penekanan pada upaya penyempurnaan dan peningkatan kualitas proses serta praktek pembelajaran. Penelitian ini lebih memfokuskan pada penerapan pembelajaran kooperatif dipadu dengan pendekatan REOG sebagai upaya untuk mengembangkan kemampuan siswa atau meningkatkan hasil belajar keterampilan menulis puisi mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa Kelas V SDN Gumayun 01 Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal dalam kegiatan yang berbentuk Siklus berulang yang didalamnya terdapat empat tahapan utama yaitu: (a) perencanaan ( planning); (b) tindakan (acting); (c) pengamatan (observing); (d) refleksi (reflecting) (Suharjono,2006) Penelitian ini dilaksanakan selama 4 (empat) bulan, yakni mulai bulan Januari 2015 sampai dengan akhir bulan April. Penelitian dilakukan pada semester 2 dengan 2 siklus. Untuk tiap siklusnya dilakukan 2 pertemuan. Siklus I dilaksanakan tanggal 17 Januari dan 24 Januari 2015 dan siklus II dilaksanakan tanggal 3 Februari dan 10 Februari 2015. Pada semester 2 menggunakan materi Keterampilan Menulis Puisi dengan kompetensi dasar Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat. Subjek penelitian adalah proses pembelajaran, guru dan siswa sebanyak 25 siswa. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Siklus I Dalam perencanaan ini peneliti bersama teman sejawat (observer) mendiskusikan tentang materi ajar dan perangkatnya. Selanjutnya dibuat instrumen pembelajaran dan penilaiannya. Setelah instrument pembelajaran yang terdiri dari RPP, media pembelajaran, Lembar penilaian selesai, mengadakan tes penjajagan (pra siklus) dengan memberikan tugas menulis puisi bebas. Dari hasil penjajagan diperoleh nilai sebagai berikut: nilai rata rata kelas 58,1 dan ketuntasan belajar 36 % (7 siswa). Tabel 1. Rekapitulasi Perolehan Hasil Penilaian Siklus I Siklus Ketuntasan % Menulis Afektif Psikomotor Aktifitas Guru % I II RT I II RT I II RT Pra Siklus 36 58,1 I 60 66 75,3 77,7 76,5 70 71 70,5 78 78 78 Siklus I 1. Perencanaan Siklus pertama diawali dengan kegiatan perencanaan. Dalam kegiatan perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan perencanaan tersebut yaitu mendiskusikan pokok permasalahan dalam penelitian bersama guru mata pelajaran TIK, menyusun rencana pembelajaran (RPP), menyiapkan materi dan media yang akan digunakan saat pembelajaran berlangsung dalam hal ini pokok bahasan membuat dan mengolah dokumen pengolah angka dengan variasi grafik, mempersiapkan lembar kerja (post-test) serta menyusun lembar observasi aktivitas guru dan peserta didik selama pembelajaran berlangsung. 2. Pelaksanaan Berdasarkan renncana pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya, pelaksanaan pembelajaran dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: 34

a. Tahap Awal Guru mengawali pembelajaran dengan mengecek kesiapan siswa dan mengkondisikan kelas dan persiapan untuk berdoa sebelum belajar. b. Tahap Inti Pada kegiatan inti ini, guru menjelaskan pengertian pusi, tata cara membuat puisi dan memberikan contoh puisi. Setelah itu guru memberikan latihan membuat puisi kepada sisw dan guru menunjuk salah satu siswa untuk membacakan hasil latihannya. c. Tahap Penutup Pada akhir kegiatan, guru tidak memberi penguatan materi dan tidak membimbing siswa untuk menyimpulkan materi. 3. Pengamatan Pengamatan dilaksanakan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Observasi yang dilakukan yaitu observasi kepada siswa. 4. Refleksi Setelah pelakasnaan pembelajaran pada siklus I selesai, guru melakukan refleksi untuk mengidentifikasi kekukarangan maupun kelebihan pada saat pelaksanaan pembelajaran. Adapun refleksi pada siklus I adalah: a. Guru tidak memperhatikan bagian-bagian mana yang dianggap sulit oleh siswa. b. Guru tidak memberikan latihan secara bertahap. c. Siswa tidak berani mengajukan pertanyaan. Siklus II Dari hasil semua penilaian pada siklus ini terlihat masih banyak kekurangan dan belum mencapai indikator kerja. Untuk itu perlu dilaksanakannya siklus II agar dapat mencapai indikator kerja yang kita harapkan. Tabel 2. Rekapitulasi Perolehan Hasil Penilaian Siklus II Siklus Ketuntasan % Menulis Afektif Psikomotor Aktifitas Guru % I II RT I II RT I II RT Pra Siklus 36 58,1 I 60 66 75,3 77,7 76,5 70 71 70,5 78 78 78 II 80 71,5 86 88 87 83,7 84 83,8 91 91 91 Adapun grafik rekapitulasi presentase perolehan penilaian pra siklus, siklus I dan siklus II yaitu sebagai berikut pada Gambar 1. PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN REOG 35

Presentase 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 80% 60% 36% Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus Gambar 1. Grafik Rekapitulasi Presentase Perolehan Penilaian Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II 1. Perencanaan Kegiatan perencanaan pada siklus II disusun berdasarkan hasil refleksi pada siklus I dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: (a) Guru harus memperhatikan perbedaan inidividu, dan (b) Guru sebaiknya memberikan motivasi seperti reward (nilai tambah) bagi siswa yang berani bertanya. 2. Pelaksanaan Berdasarkan rencana pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya, pelaksanaan pembelajaran dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: a. Tahap Awal Guru mengawali pembelajaran dengan mengecek kesiapan siswa dan mengkondisikan kelas dan persiapan untuk berdoa sebelum belajar. b. Tahap Inti Pada tahap inti guru memberikan tindakan hampir sama dengan siklus I, hanya perbedaannya dalam memberikan reward kepada siswa yang berani membacakan puisi buatannya. c. Tahap penutup Pada akhir kegiatan, guru memberikan cara mudah untuk membuat puisi. 3. Pengamatan Pengamatan dilaksanakan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Dan diperoleh hasil dengan kategori baik. 4. Refleksi Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui pembelajran siklus II, aktivitas belajar siswa pada saat pembelajaran dapat dikatakan lebih baik dibandingkan siklus I. Hal ini dapat diketahui dengan beberapa perbaikan, diantaranya yaitu: a. Selama pembelajaran guru telah memperhatikan bagian-bagian mana yang dianggap sulit oleh siswa. b. Guru lebih rinci dalam memberikan latihan secara bertahap. c. Guru lebih aktif dalam memperhatikan perbedaan inidividu. d. Guru mulai memberikan penerapan setelah latihan dikuasai oleh siswa. e. Siswa mulai berani mengajukan pertanyaan kepada guru. 36

Pembahasan Siklus I Data pada Tabel 1 yang telah dijelaskan di hasil penelitian menunjukkan nilai keterampilan menulis puisi, Afektif dan psikomotor ( pengamatan ), terlihat bahwa rata-rata kelas ada peningkatan. Baik rata-rata prestasi atau persentasenya, artinya rata-rata nilai prestasi keterampilan menulis meningkat dari 58,1 ( pada pra siklus ) menjadi 66 dan persentase ketuntasan dari 36 % menjadi 60 %. Namun dari data di atas terlihat nilai rata rata kelas siswa masih belum mencapai indikator kerja masih banyak siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan (KKM). Berarti masih banyak siswa yang belum menguasai keterampilan menulis puisi. Sedangkan dari hasil pengamatan diperoleh untuk aspek Afektif siswa nilai rata - rata kelas 76,5 sedangkan aspek psikomotor siswa nilai rata rata kelas 70,5, yang berarti bahwa aspek afektif maupun psikomotor siswa kelas V kategori cukup. Data indikator aspek-aspek proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan instrumen pengamatan proses pembelajaran yang dilakukan guru sudah mencapai 78% yang berarti guru dalam melaksanakan pembelajaran dalam katagori baik. Baik dalam penguasaan materi pembelajaran, skenario pembelajaran maupun dalam penilaian, namun dalam penguasaan kelas, skenario dan materi perlu ditingkatkan pada siklus berikutnya. Siklus II Data Tabel 2 dan Gambar 1 menunjukkan nilai menulis, Afektif dan psikomotor (pengamatan), terlihat bahwa rata-rata kelas meningkatan. Baik rata-rata prestasi atau persentasenya, artinya rata-rata nilai keterampilan menulis puisi meningkat dari 58,1 (pada pra siklus) menjadi 66 pada siklus I pada siklus ini menjadi 71,5, dengan ketuntasan dari 36% pada pra siklus menjadi 60%.pada siklus I dan menjadi 80% pada siklus II ini. Artinya rata-rata nilai prestasi siswa sudah mencapai indikator kerja yang ditetapkan yaitu sekurang-kurangnya 75 % siswa mendapat nilai prestasi individu 70 Sedangkan pada tabel diatas menunjukkan bahwa ketuntasan siswa meningkat dari 60% pada siklus 1 menjadi 80% pada siklus kedua. Ini berarti bahwa ketuntasan siswa persentasenya telah melebihi indikator kerja (70%). Dari hasil pengamatan diperoleh untuk aspek Afektif siswa nilai rata-rata kelas dari 76,5 pada siklus I menjadi 87 pada siklus ini dan aspek psikomotor siswa nilai rata-rata kelas dari 70,5 pada siklus I menjadi 83,8 pada siklus ini, yang berarti bahwa aspek afektif maupun psikomotor siswa mengalami peningkatan yang cukup menggembirakan, terlihat dengan rata-rata kelas seperti diatas berarti hampir semua aspek penilain bisa dicapai siswa dan hasil tersebut dikatakan baik. Data indikator aspek-aspek proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan instrumen pengamatan yaitu aspek-aspek proses pembelajaran yang dilakukan guru juga mengalami kenaikan yang cukup berarti dari 78 pada siklus I menjadi 91 yang berarti guru dalam melaksanakan pembelajaran dari cukup menjadi baik. Baik dalam penguasaan materi pembelajaran, skenario pembelajaran maupun dalam penilaian. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan hal-hal yang telah dikemukakan di muka maka dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran kooperatif yang dipadu dengan pendekatan REOG mampu meningkatkan hasil belajar keterampilan menulis puisi siswa kelas V SD N Gumayun 01, Dukuhwaru. Hasil penelitian membuktikan bahwa pembelajaran kooperatif yang dipadu dengan PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN REOG 37

pendekatan REOG hasil belajar siswa setiap siklusnya mengalami peningkatan dari yang kurang baik menjadi baik. Secara berturut-turut (berdasarkan siklus I dan II) hasil belajar keterampilan menulis puisi dengan rata- rata prestasi 66 menjadi 71,5 untuk evaluasi, 76,5 menjadi 87 untuk ranah afektif, dan dari 70,5 menjadi 83,5 untuk ranah psikomotor. Dapat disimpulkan bahwa penerapan pembejaran kooperatif yang dipadu dengan pendekatan REOG dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi. DAFTAR PUSTAKA Baharudin, Wahyuni N. I. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta:AR-RUZZ Media Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta Supriyono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Suparno dan Yunus M. 2008. Keterampilan Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka Supriatno A. 1997. Model Pembelajaran Pendidikan Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka Tarigan, Henry Guntur,1984, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung: Angkasa 38