7. LAMPIRAN. Lampiran 1. Kandungan Gizi Labu Kuning. Tabel 5. Kandungan Gizi dalam 100 g Labu Kuning. Kandungan Gizi. 0,08 mg.

dokumen-dokumen yang mirip
7. LAMPIRAN Lampiran 1. Syarat Mutu Sirup

Tabel Syarat Mutu Kecap Ikan

7.1. Foto Proses Pembuatan Susu Bubuk Koro Pedang Putih

Minuman sari buah SNI

Tests of Normality. Kolmogorov-Smirnov a

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Yoghurt Sinbiotik - Minuman Fungsional Kaya Serat Berbasis Tepung Pisang

SNI Standar Nasional Indonesia. Sari buah tomat. Badan Standardisasi Nasional ICS

Normal Normal Normal 2. Air % b/b Maks Kadar lemak 3.1. Tanpa proses penggorengan 3.2. Rasa. % b/b % b/b

7. APPENDICES. Appendix 1.Standard Curved for Beta Carotene Analysis. Appendix 2.Standard Curved for Vitamin E Analysis

Lampiran 1. Syarat Mutu Tepung Terigu Sebagai Bahan Makanan

Daftar Komposisi Buah dan Sayur (per 100 gram)

SNI Standar Nasional Indonesia. Saus tomat ICS Badan Standardisasi Nasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. populer di kalangan masyarakat. Berdasarkan (SNI ), saus sambal

Standar Mutu Bihun Instan Menurut SNI No. Uraian Satuan Persyaratan 1. Keadaan : 1.1. bau 1.2. rasa 1.3. warna

WORKSHEET UJI RANGKING HEDONIK

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selatan. Buah naga sudah banyak di budidayakan di Negara Asia, salah satunya di

Susu merupakan makanan pelengkap dalam diet manusia

7. LAMPIRAN. Lampiran 1. SNI Selai Buah Syarat Mutu Selai Buah

SNI Standar Nasional Indonesia. Saus cabe

PRODUKSI GULA CAIR DARI PATI SAGU SULAWESI TENGGARA

Lampiran 1. Syarat Mutu Sosis Daging Menurut SNI

8. LAMPIRAN. Lampiran 1. Hasil Uji Pendahuluan

Lampiran 2. Pembuatan Larutan a. Air Kansui 51,8 g natrium klorida, 2,6 g natrium karbonat, 2,6 g kalium karbonat, dan 3,9 g natrium tripolifosfat

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM :

Kuisioner Uji Organoleptik. rasa, aroma, keempukan dan total penerimaan dengan memberi tanda cek (v) pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Apokat (KBBI: Avokad), alpukat, atau Persea americana Mill merupakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Lampiran 1 Standard Mutu Bahan Baku dan Bahan pembantu

BAB VI ASPEK KEUANGAN

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan I-1

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

Lampiran 1. Uji Post Hoc One Way Anova Rendemen Kelolosan Tepung Bengkuang "Lokal 1" dan "Lokal 2 dengan Berbagai Perlakuan Pretreatment

Standart Mutu Mie Kering Menurut SNI

TINJAUAN PUSTAKA. Susu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Lampiran 2. Scoresheet Uji Pendahuluan UJI RANKING HEDONIK. Nama : Tanggal : Produk : Kerupuk Gendar Cincau. Atribut : Warna

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

Thousand Island Maestro. Asam cuka, asam Asam cuka, asam Asam asetat Asam asetat sitrat Air. Fruktosa sirup, Glukosa Kuning Telur

MATERI DAN METODE. Materi

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman.

7. LAMPIRAN. Lampiran 1 SNI Roti Manis

1. Formulasi mellorin serta analisa sifat fisik dan proksimat.

BAB III METODOLOGI. A.2. Bahan yang digunakan : A.2.1 Bahan untuk pembuatan Nata de Citrullus sebagai berikut: 1.

TARIF LAYANAN JASA TEKNIS BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA

TARIF LINGKUP AKREDITASI

STUDI KELAYAKAN BISNIS PENGEMBANGAN USAHA AIR MINUM ISI ULANG DESMOND

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

LAMPIRAN Analisa Data Hasil Analisa Kimia Tepung Garut dan Tepung Tempe Hasil Analisa Kimia Flakes

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

Lampiran 1. Formula yang dicobakan pada penelitian pendahuluan a. Trial 1

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

STANDAR NASIONAL INDONESIA SNI SNI UDC =========================================== SAUERKRAUT DALAM KEMASAN

ABSTRAK. Kata kunci: Penaeus sp, stick, limbah kulit udang PENDAHULUAN

Air demineral SNI 6241:2015

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6.

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 224/Menkes/SK/II/2007 TENTANG SPESIFIKASI TEKNIS MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI)

Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA STEVIANUS, SE.

LAMPIRAN. Jenis cemaran mikroba dan batas maksimum

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA AGEN BARU AGEN KORAN KEJAR MEDIA, TANGERANG

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI


Sosis ikan SNI 7755:2013

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

ANALISA KELAYAKAN USAHA TERHADAP PENGEMBANGAN INVESTASI PADA PABRIK KERUPUK KULIT HIDAYAH

EVALUASI INVESTASI PADA PT. IMAN SERTA SEMINAR PENULISAN ILMIAH

STUDI KELAYAKAN BISNIS PEMBUKAAN CABANG BARU RUMAH MAKAN SOTO MIE ASLI BOGOR PAK KADIR SEFTIEAN AL RASYID EA02 MANAJEMEN (S1) EKONOMI

KAJIAN PENERAPAN ALAT PENEPUNG PISANG UNTUK PENINGKATAN NILAI TAMBAH DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

ANALISA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA CV. BU DENA CATERING. Nama : Mamih Mayangsari Npm : Kelas : 3EA24

LAMPIRAN 7.1. Analisa Data Hasil Uji Pendahuluan HCN Bahan Baku. Oneway. Post Hoc Tests Homogeneous Subsets. Tests of Normality

Jenis pengujian atau sifat-sifat yang diukur

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

BAB I PENDAHULUAN. menerus setiap bulannya. Produksi unit tungku kompor dengan harga

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kendal terkenal dengan sentra pertanian, salah satunya adalah

Jenis pengujian atau sifat-sifat yang diukur

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yang didukung dengan studi pustaka.

Air mineral SNI 3553:2015

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sumping merupakan makanan tradisional yang berasal dari Bali, pada di

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

7. LAMPIRAN. Kurva Standar Total Fenol

Transkripsi:

7. LAMPIRAN Lampiran 1. Kandungan Gizi Labu Kuning Tabel 5. Kandungan Gizi dalam 100 g Labu Kuning Kandungan Gizi Kalori Protein Lemak Hidrat arang Kalsium Fosfor Zat besi Vitamin A Vitamin B 1 Vitamin C Air Sumber: Hendrasty (2003) Kadar 29,00 kal 1,10 g 0,30 g 6,30 g 45,00 mg 64,00 mg 1,40 mg 180,00 si 0,08 mg 52,00 g 91,20 g 29

30 Lampiran 2. Syarat Mutu Fruit Wine (SNI 01-4019-1996) Tabel 6. Syarat Mutu Fruit Wine (SNI 01-4019-1996) No. Kriteria Uji Satuan Persyaratan 1. Keadaan: Bau dan Rasa Normal/khas 2. Etil alkohol %v/v 5-15 3. Metil alkohol %v/v Maks. 0,1 4. Asam volatil (dihitung asam asetat) Terhadap alkohol absolut Maks. 0,2 5. Bahan Tambahan Makanan g/100 ml a. Zat Warna Sesuai SNI 01-0222-1987 b. Pengawet SO 2 c. Pemanis Buatan Negatif 6. Cemaran Logam mg/kg a. Timbal (Pb) Maks. 0,2 b. Tembaga (Cu) Maks. 2,0 c. Seng (Zn) Maks. 2,0 d. Raksa (Hg) Maks. 0,03 e. Timah (Sn) Maks. 40,0 7. Cemaran Arsen mg/kg Maks. 0,1 8. Cemaran Mikroba a. Angka Lempeng Total Koloni/ml Maks. 2 10 2 b. Bakteri coliform APM/ml Maks. 20 c. Escherichia coli APM/ml < 3 d. Salmonella sp. Negatif e. Staphylococcus aureus Koloni/ml 0 f. Vibrio sp. - g. Clostridium perfringens - h. Kapang Koloni/ml Maks. 50 i. Khamir Koloni/ml Maks. 50

31 Lampiran 3. Proses Pembuatan Wine Labu Kuning Pemotongan labu kuning Penghancuran labu kuning dengan juicer Sari labu kuning Inokulasi dan fermentasi (7 hari pada suhu ruang) Pasteurisasi 80 o C selama 30 menit Penyaringan wine labu kuning Produk wine labu kuning Gambar 9. Proses Pembuatan Wine Labu Kuning

32 Lampiran 4. Analisa Kelayakan Bisnis Wine labu kuning merupakan salah satu produk yang dapat dikembangkan untuk menjadi suatu usaha. Sebelum menjalankan usaha, hal utama yang harus dilakukan adalah menganalisa kelayakan usaha/bisnis berdasarkan aspek keuangan. Aspek keuangan berhubungan dengan biaya investasi, biaya bahan baku, biaya operasional, proyeksi laba dan rugi, perkiraan aliran kas. Berdasarkan aspek keuangan, layak atau tidaknya suatu bisnis ditentukan berdasarkan tiga kriteria, yaitu payback period, net present value dan profitability index. Tabel 7. Biaya Investasi Mesin dan Peralatan Mesin/ Alat Harga/Unit Total Harga Umur Pakai Depresiasi Jumlah (Rp) (Rp) (Tahun) (Rp) Juicer 650.000,00 5 3.250.000,00 5 650.000,00 Oven 14.000.000,00 1 14.000.000,00 10 1.400.000,00 Waterbath 10.400.000,00 2 20.800.000,00 10 2.080.000,00 Timbangan 1.500.000,00 1 1.500.000,00 10 150.000,00 Refraktometer 4.250.000,00 1 4.250.000,00 10 425.000,00 brix Chiller 2.900.000,00 2 5.800.000,00 10 580.000,00 Kompor 95.000,00 1 95.000,00 2 47.500,00 Panci 29.000,00 1 29.000,00 2 14.500,00 Botol kaca (4 L) 40.000,00 20 122.000,00 1 122.000,00 Probe 5.000,00 20 20.000,00 1 20.000,00 Malam 2.000,00 20 8.000,00 1 8.000,00 Capping sealer 7.000.000,00 1 7.000.000,00 5 1.400.000 Mesin filtrasi 13.000.000,00 1 13.000.000,00 10 1.300.000,00 Pipa Plastik 3.000,00 20 12.000,00 1 12.000,00 Total 70.724.000,00 9.047.000,00 Keterangan: Depresiasi (Biaya Penyusutan) =

33 Berdasarkan Tabel 7., dapat dilihat bahwa perkiraan modal yang dibutuhkan untuk investasi mesin dan peralatan dalam pembuatan wine labu kuning adalah Rp. 70.724.000,00. Mesin dan peralatan tersebut merupakan investasi yang harus diganti pada suatu masa sebagai akibat dari pemakaian yang berkelanjutan. Oleh karena itu, dilakukan penghitungan biaya depresiasi atau penyusutan setiap tahunnya untuk menjaga kelanjutan usaha yang telah direncanakan. Total depresiasi mesin dan peralatan dalam pembuatan wine labu kuning per tahunnya adalah Rp. 9.047.000,00. Tabel 8. Biaya Bahan Baku dan Kemasan Bahan Baku Berat Bahan Harga Bahan (Rp) Total Harga (Rp) Labu Kuning 120 kg 3.000,00/kg 360.000,00 Gula Pasir 24 kg 15.500,00/kg 372.000,00 Yeast 12 g 7.000.000,00/kg 84.000,00 Kemasan Botol Coklat 90 botol 2.500,00/btl 225.000,00 (600 ml) Total 1.041.000,00 Keterangan: Biaya yang disajikan merupakan biaya bahan baku dan kemasan untuk 1 kali produksi dalam 1 hari Produksi wine labu kuning dalam 1 hari adalah 54 liter. Berdasarkan Tabel 8., dapat dilihat bahwa bahan baku dan kemasan yang diperlukan untuk satu kali produksi wine labu kuning dalam satu hari meliputi labu kuning, gula pasir, yeast dan botol coklat. Produksi wine labu kuning dalam satu hari sebanyak 54 liter. Wine tersebut akan dikemas dalam botol coklat 600 ml, sehingga dalam satu hari akan dihasilkan 90 botol wine labu kuning. Perkiraan biaya bahan baku dan kemasan adalah Rp. 1.041.000,00.

34 Tabel 9. Biaya Operasional Operasional Biaya (Rp) Bahan Baku dan Kemasan 5.752.000,00 Tenaga Kerja (10 orang) 3.400.000,00 Transportasi 100.000,00 Listrik: 138.101,28 Energi (Watt) 6694 Watt Waktu 1 kali proses produksi 8 Jam Jumlah produksi/bulan 4 kali Gas 17.000,00 Air 100.000,00 Total 7.919.101,28 Keterangan: Biaya yang disajikan merupakan biaya operasional per bulan Perhitungan biaya listrik = ( ) berdasarkan Tarif Tenaga Listrik untuk Keperluan Bisnis (Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI Nomor 28 Tahun 2016) Tenaga kerja dibayar per hari dan biaya tenaga kerja menggunakan upah minimum Kota Semarang yaitu Rp. 2.125.000,00 (Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 560/50 Tahun 2016) Berdasarkan Tabel 9., dapat dilihat bahwa biaya operasional terdiri dari biaya bahan baku, kemasan, tenaga kerja, transportasi, listrik, gas dan air. Produksi wine labu kuning akan dilakukan 4 kali dalam satu bulan dengan waktu 8 jam untuk satu kali produksi. Total biaya operasional yang akan dikeluarkan adalah Rp. 7.919.101,28. Tabel 10. Proyeksi Laba dan Rugi Uraian Per Bulan (Rp) Per Tahun (Rp) Pendapatan (Income) 36.000.000,00 432.000.000,00 Biaya Operasional 7.919.101,28 95.029.215,36 Laba (Profit) 28.080.898,72 336.970.784,64 Keterangan: Laba (Profit) = Pendapatan (Income) Biaya Operasional Berdasarkan Tabel 10., dapat dilihat proyeksi laba dan rugi bisnis wine labu kuning per bulan dan per tahunnya. Jumlah produksi wine labu kuning adalah 360 botol/bulan dan 4320 botol/tahun. Rencana harga jual wine labu kuning per botolnya adalah Rp. 100.000,00 sehingga akan mendapatkan pendapatan sebesar Rp. 36.000.000,00/bulan

35 dan Rp. 432.000.000,00/tahun. Total pendapatan tersebut akan dikurangi dengan biaya operasional sehingga didapatkan laba sebesar Rp. 28.080.898,72/bulan dan Rp. 336.970.784,64/tahun. Tabel 11. Perkiraan Aliran Kas (Cashflow) Tahun Investasi Alat (Rp) Total Keuntungan (Rp) Aliran Kas (Rp) 1 70.724.000,00 336.970.784,64-266.246.784,64 2-266.246.784,64 351.022.466,36-617.269.251,00 Keterangan: Aliran Kas = Investasi Alat Total Keuntungan Inflasi pada tahun 2017 adalah 4,17% berdasarkan data Bank Sentral Republik Indonesia Total keuntungan setiap tahunnya dapat berubah karena adanya faktor inflasi. Berdasarkan data Bank Sentral Republik Indonesia, inflasi pada tahun 2017 adalah 4,17%. Berdasarkan Tabel 11., dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan total keuntungan dari tahun 1 ke tahun 2. Aliran kas pada tahun 1 sudah bernilai negatif berarti waktu maksimal pengembalian modal investasi mesin dan peralatan adalah satu tahun. Tabel 12. Total Present Value Kas Bersih Tahun Total Depresiasi Kas Masuk Present Value DF (4,75%) Keuntungan (Rp) (Rp/Tahun) Bersih (Rp) (Rp) 1 336,970,784.64 9,047,000.00 346,017,784.64 0,955 330,327,240.71 2 351,022,466.36 9,047,000.00 360,069,466.36 0,911 328,154,399.99 Total Present Value Kas Bersih 658.481.640,70 Keterangan: Kas Masuk Bersih = Total Keuntungan + Depresiasi DF (Discount Factor) = PV (Present Value) = Kas Bersih x DF Present value (PV) dipengaruhi oleh discount factor (DF). Menurut Bank Sentral Republik Indonesia, discount factor pada tahun 2017 adalah 4,75%. Berdasarkan Tabel 12., dapat dilihat bahwa present value pada tahun 1 adalah Rp. 330,327,240.71 dan pada tahun 2 adalah Rp. 328,154,399.99 sehingga total present value kas bersih selama dua tahun adalah Rp. 658.481.640,70.

36 Analisa kelayakan bisnis dilakukan untuk menentukan layak atau tidaknya investasi tersebut berdasakan aspek keuangan. Analisa kelayakan bisnis dapat ditentukan dengan beberapa kriteria, yaitu payback period (PP), net present value (NPV) dan profitability index (PI). Rincian hasil analisa kelayakan bisnis wine labu kuning: a. Payback Period (PP) Payback Period digunakan untuk mengetahui jangka waktu pengembalian biaya investasi suatu bisnis. Bisnis dapat dikatakan layak apabila periode pengembaliannya kurang dari tahun pengembalian aliran kas. PP = x 12 bulan PP = x 12 bulan = 2,45 bulan Bisnis wine labu kuning memiliki payback period 2,45 bulan. Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan kriteria payback period, bisnis ini layak untuk dilakukan karena biaya investasi sudah tertutup sebelum waktu maksimal pengembalian investasi, yaitu kurang dari satu tahun. b. Net Present Value (NPV) Net Present Value merupakan nilai bersih saat ini yang didapatkan dari selisih nilai present value kas bersih dengan total biaya investasi yang digunakan. Bisnis dapat dikatakan layak apabila nilai NPV adalah positif. NPV = Total PV Kas Masuk Total Biaya Investasi NPV = Rp. 330.327.240,71 Rp. 70.724.000,00 = Rp. 259.603.240,71 Nilai net present value bisnis wine labu kuning sebesar Rp. 259.603.240,71. Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan kriteria net present value, bisnis ini layak untuk dilakukan karena nilai net present value adalah positif. c. Profitability Index (PI) Profitability Index (PI) merupakan rasio aktivitas dari total present value kas masuk dengan total biaya investasi. Bisnis dapat dikatakan layak apabila nilai PI > 1.

37 PI = PI = = 4,67 Nilai profitability index bisnis wine labu kuning sebesar 4,67. Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan kriteria profitability index, bisnis ini layak untuk dilakukan karena nilai profitability index > 1.

Lampiran 5. Hasil Analisa Etanol dan Metanol 38

39 Lampiran 6. Scoresheet Sensori UJI RANKING HEDONIK Nama : Tanggal : Produk : Wine Labu Kuning Instruksi : Di hadapan anda terdapat 3 sampel wine labu kuning. Anda dipersilahkan mengamati warna sampel wine labu kuning dan mencium aroma sampel wine labu kuning secara urut dari kiri ke kanan. Kemudian, silahkan Anda mencicipi sampel wine labu kuning secara urut dari kiri ke kanan untuk atribut rasa, sweetness dan aftertaste. Setelah mencicipi setiap sampel, berkumurlah dengan air hingga mulut kembali netral. Anda boleh mengulang sesering yang anda perlukan. Urutkan sampel dari yang paling anda sukai (= 3) hingga sampel yang paling kurang anda sukai (= 1). Nilai yang diberikan tidak boleh ada yang double. Kode Sampel Atribut Warna Aroma Rasa Sweetness Aftertaste Overall

40 Lampiran 7. Analisa Data Penelitian 1. Pengujian Fisik: Warna

2. Pengujian Fisik: Kekeruhan 41

42 3. Pengujian Kimia: ph 4. Pengujian Kimia: Kandungan Gula

43 5. Pengujian Kimia: Total Asam Volatil 6. Pengujian Kimia: Total SO s

44 7. Pengujian Kimia: Aktivitas Antioksidan 8. Pengujian Sensori: Warna 9. Pengujian Sensori: Aroma

45 10. Pengujian Sensori: Rasa 11. Pengujian Sensori: Sweetness 12. Pengujian Sensori: Aftertaste 13. Pengujian Sensori: Overall

46