BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
Sumber: Twitter Warunk UpNormal (2014)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. setahun, mulai Januari 2015 sampai Januari 2016, yaitu sekitar 15 persen.

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Logo Warunk Upnormal Sumber: (2017)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pemasaran yang ketat di era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. tarik wisatawan domestik maupun asing. Selain itu Jakarta juga sebagai kota

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 Ganesha Mocktail Cafe Bandung Sumber: Dokumen Ganesha Mocktail Cafe, 2017.

BAB I PENDAHULUAN. sekarang. Tempat yang nyaman untuk ngobrol lama bersama teman hingga

BAB I PENDAHULUAN. bisnis restoran dan rumah makan tumbuh subur. Perkembangan bisnis kuliner di. tajam, Indonesia menjadi pasar yang potensial.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bergeser menjadi text-based communication melalui media sosial. Penggunaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Ndubisi dan Moi (2005) mengatakan bahwa pembelian ulang (repurchase)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, kondisi persaingan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Logo Happy Go Lucky Sumber : Visi dan Misi Perusahan a. Visi Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet saat ini menjadi sangat pesat, Ramadhani (2003),

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profile Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Selain bertujuan bisnis atau mencari keuntungan, Restoran dan Kafe juga

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Logo Etude House (Sumber: diakses 3 Januari 2016)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

PENGARUH ELECTRONIC WORD OF MOUTH (ewom) TERHADAP MINAT BELI FOLLOWERS INSTAGRAM PADA WARUNK UPNORMAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi mempermudah masyarakat untuk mengakses internet

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan dalam industri jasa sehingga menuntut perusahaan penyedia

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangan jaman cafe telah memiliki banyak konsep.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. internet sampai pada bulan Juni 2016 melebihi 3,68 miliar. Meskipun penetrasi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia kuliner di beberapa tahun belakangan ini seperti

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. melihat peluang, ancaman dan tantangan dari dalam perusahaan atau luar

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini yang mengalami persaingan begitu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki lebih dari 220 juta penduduk dengan kesamaan karakter

BAB I PENDAHULUAN. produksi dalam negeri maupun produksi luar negeri. Membanjirnya produk makanan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. tanggung-tanggung pada saat ini pemerintah juga mengeluarkan undang-undang

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi mendorong perusahaan untuk menampilkan iklan secara

BAB I PENDAHULUAN. diciptakannya dapat dipertahankan selamanya. Hal ini bukanlah tugas yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Awal September 2015, pemerintah menerbitkan paket kebijakan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Mujigae

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rizsma Rahmawati, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

Gambar 1.1 Bakso Boedjangan Dipatiukur Sumber :

BAB I PENDAHULUAN. perubahan teknologi telah membuat kegiatan branding pun mengalami perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang. Bukan hanya kaum wanita, tapi kaum pria juga membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. menjanjikan. Model rumah makan sangat banyak ada yang bernama cafe, coffe

BAB I PENDAHULUAN. untuk kelangsungan hidupnya. Salah satu nya yaitu pemenuhan akan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan asing dari luar negeri. Hampir setiap hari libur atau weekend kota

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. cepat saji hingga restoran yang menyediakan full course menu. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ( Philip Kotler (2010;153)

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I LATAR BELAKANG. ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen, dikutip dari Pariwisata Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini internet menjadi peran penting untuk mencari informasi, sarana untuk

I. PENDAHULUAN. pariwisata telah membuktikan dirinya sebagai sebuah alternatif kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB 1 PENDAHULUAN. Akibat tingkat pertumubuhan yang positif tersebut, secara otomatis industri

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat konsumsi masyarakat Indonesia yang cukup

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor

Jabodetabek 35 Bandung 4 Bali 4 Sumber :Kokimasak.com

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada kepuasan serta loyalitas konsumen. Loyalitas yang. akan loyal terhadap rumah makan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang disediakan oleh pemasar menjadi tidak selalu efektif. informasi yang tidak memihak dan jujur berdasarkan pengalaman yang

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi, sehingga menciptakan persaingan bisnis yang amat ketat.

1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau pelaku bisnis adalah mempertahankan pelanggannya. Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. dalamnya, tetapi dalam memberikan kreativitas, pengelola restoran harus dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia saat ini adalah cafe. Pada tahun 2016 ini banyak bisnis cafe

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Philip Kotler, 2008). Philip Kotler (2008) Cronin dan Taylor, dalam Prabowo 2002

BAB I PENDAHULUAN. sampai besar seperti cafe, rumah makan maupun restoran. Jawa Barat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, hanya perusahaan yang berorientasi pada konsumen yang berhasil menarik

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan telah berkembang menjadi industri besar yang memiki peran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian GAMBAR 1.1 Kedai Aceh Cie Rasa Loom Buah Batu

BAB I PENDAHULUAN. berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan menggemanya semangat back to nature, banyak orang

Gambar 1.1 Logo UNKL347

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia usaha di Indonesia telah memasuki persaingan yang sangat ketat.

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pada saat ini, perkembangan bisnis sangat berkembang pesat, hal tersebut. berpindah ke perusahaan lain yang memiliki jenis usaha yang sama.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis untuk bisa tetap eksis di bidang usahanya. Secara umum tujuan dari pelaku

BAB I PENDAHULUAN. ada, yaitu dengan cara membuat perencanaan pemasaran yang baik demi

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan kelas menengah dan perluasan basis ekonomi merupakan dua

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke tiga terbesar

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

Perkembangan sistem informasi di seluruh dunia telah membuat hidup. belahan dunia lain secara langsung kapan pun, di mana pun, selama 24 jam melalui

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis di era modern seperti sekarang ini berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera Barat merupakan aset dan potensi pariwisata. Sumatera Barat yang terletak

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengisi waktu luang ataupun menjadikannya sebagai peluang bisnis. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Bandung adalah salah satu kota yang memiliki berbagai macam kuliner salah satunya adalah Warunk Upnormal. Warunk Upnormal adalah tempat makan yang menjual dan menyajikan menu-menu yang biasa disajikan oleh warung kopi. Tempat makan yang identik dengan anak muda ini menyediakan menu utama bertema mie, roti bakar, susu segar, dan kopi. Tidak hanya itu Warunk Upnormal juga menawarkan beragam jenis dessert dan main course. Sekarang sudah banyak restoran yang mencontoh konsep Warunk Upnormal ini, mulai dari menu, jam buka dan model tempat makan ini tetapi dengan nama yang berbeda. Warunk Upnormal yang telah berdiri sejak Juni 2014 ini mengubah persepsi masyarakat tentang mie cepat saji. Warunk Upnormal meningkatkan kasta mie cepat saji namun tetap dengan harga yang terjangkau. Warunk Upnormal ini terlihat selalu ramai dengan waktu buka mulai pukul 10.00 WIB sampai dengan 03.00 WIB. Harga yang ditawarkan pun cukup bervariasi mulai dari Rp. 5.000 Rp. 35.000. Warunk Upnormal ini pertama kali didirikan oleh Citarasa Prima Group (CRP Group) di Jl. P. H. H.Mustofa no 73 (Suci). Warunk Upnormal awalnya hanya menggunakan 1 ruko kecil saja. Dalam waktu kurang dari setahun sekarangwarunk Upnormal telah memiliki 9 cabang di Kota Bandung yaitu di Suci, Istana Plaza, Serang-Banten, Cihampelas 1, Cihampelas 2, Antapani, Cimindi-Cimahi, Buah Batu, dan Tasikmalaya. Warunk Upnormal juga membuka cabang selain di Bandung seperti di Palembang, Cinere, dan Makassar. Warunk Upnormal ini dilengkapi dengan fasilitas seperti Wi-Fi gratis, dan permainan UNO. Dengan berbagai fasilitas yang ditawarkan membuat pengunjung tidak bosan untuk datang baik sendiri, berdua atau bersama teman-teman. Tidak hanya untuk 1

tempat berkumpul WarunkUpnormal juga seringkali dipakai untuk mengerjakan tugas bersama. (Kartika, 2015) 1.1.2 Produk Warunk Upnormal Aneka makanan, minuman dan dessert yang ditawarkan Warunk Upnormal dapat dilihat pada gambar 1.1 dibawah ini: Gambar 1. 1 Makanan dan Minuman di Warunk Upnormal Sumber: Instagram @warunk_upnormal (2016) Pada Gambar 1.1 menunjukkan beberapa produk yang ditawarkan Warunk Upnormal. Terdapat makanan berat hingga makanan ringan antara lain ada nasi goreng kambing dan roti panggang kornet+telur. Warunk Upnormal juga menyajikan minuman yang menggugah selera bagi para konsumennya, yaitu salah satunya ada Frappe Caramel Latte dan Caffe Latte dan dessert salah satunya yaitu Lemon Cheese Lover. Aneka menu indomie yang ditawarkan Warunk Upnormal dapat dilihat pada gambar 1.2 dibawah ini: Gambar 1. 2 Menu Indomie di Warunk Upnormal Sumber: Instagram @warunk_upnormal (2016) 2

Pada Gambar 1.2 terdapat berbagai macam menu indomie dengan bumbu dan topping yang berbeda, mulai dari bumbu sambal matah, bumbu khas Medan, dan juga yang paling sering dipesan adalah indomie sambal roa yang disebut-sebut adalah makanan kesukaan Walikota Bandung. 1.1.3 Visi dan Misi Perusahaan a. Visi Menjadi warung roti bakar dan indomie sebagai pusattongkrongan anak muda. b. Misi 1. Menciptakan berbagai varian menu Upnormal yang menjadi cirikhas produk upnormal secara berkelanjutan. 2. Membangun jaringan kemitraan yang solid dan salingmenguntungkan diseluruh Indonesia. 3. Membangun organisasi Warung roti bakar dan indomie yangprofeesional yang akan mendukung tercapainya kepuasan bagi seluruh stakeholder. 1.1.4 Logo Warunk Upnormal Logo Warunk Upnormal dapat dilihat pada gambar 1.3 dibawah ini : Gambar 1. 3 Logo Warunk Upnormal Sumber: Twitter @warunk_upnormal (2016) 3

1.2 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan industri makanan dan minuman akan tetap baik bahkan terus mengalami kenaikkan pada tahun-tahun mendatang. Industri makanan masih akan tetap menjadi andalan sektor industri pengolahan non migas. (Beritasatu.com) Selama ini kita mengenal Kota Bandung sebagai kota dengan segudang kreativitas. Maka tidak heran jika Bandung mendapat gelar Kota Kreatif di Indonesia. Image Bandung sebagai Kota Kreatif memang sudah lebih dulu melekat jauh sebelum gelar Kota Kreatif diberikan oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Bandung merupakan kota di Indonesia yang sangat menonjol akan perkembangan industri di berbagai sektornya, terutama industri kuliner. Banyaknya tempat wisata kuliner di Bandung memang menjadi salah satu daya tarik wisatawan datang ke Kota ini. Tempat-tempat wisata kuliner ini sudah banyak dikenal dan menjadi magnet bagi para wisatawan. (Sisiusaha.com) Nunung Sobari, Kepala Dinas Pariwisata Jawa Barat meyakinkan bahwa Bandung memang diarahkan ke wisata kuliner. Nunung Sobari mengatakan saat ini paling tidak sudah lebih dari 200 unit yang beroperasi di Kota Bandung. Dengan menawarkan menu tradisional, barat, ataupun varian menu yang dikembangkan oleh pengelola cafe Bandung. "Semakin variatifnya makanan dan kuliner bandung, akan membawa semakin banyak wisatawan," ujarnya (Merdeka.com). Dengan beragamnya kuliner unik di Bandung, memicu wisatawan untuk mengunjungi tempat makan tersebut bersama teman-teman ataupun keluarga. Selain mencicipi kulinernya, biasanya mereka akan merekomendasikannya ke teman-teman atau keluarganya. Hal tersebut menimbulkan terjadinya aktivitas penyampaian informasi dari mulut ke mulut atau word of mouth (WOM). Word Of Mouth (WOM) merupakan proses komunikasi yang berupa pemberian rekomendasi baik secara individu maupun kelompok terhadap suatu produk atau jasa yang bertujuan untuk memberikan 4

informasi secara personal dan berpengaruh besar terhadap keputusan dan perubahan perilaku pelanggan. Word of mouth juga mempengaruhi perpindahan merek tujuh kali lebih banyak di bandingkan berita dan jurnal, empat kali lebih banyak dari penjualan seorang sales, dan dua kali lebih banyak di banding iklan di radio (Hasan 2013:28). Untuk memenangkan persaingan yang ketat antar perusahaan, perusahaan harus bekerja keras dalam mempelajari dan memenuhi kebutuhan, keinginan, dan permintaan pelanggan secara detail. Selain itu, perusahaan juga harus berkomunikasi dengan pelanggannya. Dalam berkomunikasi dengan pelanggan, perusahaan dapat menggunakan strategi komunikasi pemasaran (Prasetyo 2014). Saat ini sudah banyak pengusaha khususnya di bidang kuliner di Kota Bandung yang menggunakan media sosial sebagai wadah untuk mempromosikan produk yang dijual. Hal tersebut dikarenakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk promosi dapat diminimalisir dan media sosial dianggap sarana yang efektif untuk mempromosikan produknya. Bentuk pemasaran secara online yang dilakukan oleh produsen dikenal dengan sebutan online marketing. Sosial media adalah salah satu tools yang digunakan dalam online markerting. Saat ini para praktisi sudah menggunakan sosial media sebagai tools dalam mengkomunikasikan brand sebagai ajang promosi. Banyak tools sosial media yang dapat digunakan untuk menjadi platform utama media dalam berinteraksi dengan konsumen. Dari beberapa media sosial yang ada, salah satu media sosial yang sedang populer di Indonesia adalah Instagram. Menurut Global Web Index (www.globalwebindex.net), jumlah pengguna Instagram di Indonesia mencapai 22 Juta di tahun 2016. Tren ini sejalan dengan survei JakPat yang menyimpulkan bahwa Instagram kini lebih populer ketimbang Twitter di Indonesia, apalagi di kalangan anak muda(www.dailysocial.id). Instagram merupakan salah satu media sosial yang menjadi platform promosi bagi para praktisi. Dengan menggunakan social media 5

Instagram siapapun bisa mendapatkan platform promosi yang mudah, hanya dengan mengikuti atau follow akun social media suatu perusahaan. Melihat perkembangan teknologi dan internet di Indonesia serta peluang yang besar dalam melakukan promosi. Warunk Upnormal menggunakan media sosial Instagram sebagai sarana publikasi dan promosi. Melalui akun media sosial Instagram yaitu @warunk_upnormal, mereka menjadikan akun media sosial tersebut sebagai tools dari online marketing. Aktivitas yang dilakukan adalah seperti melakukan repost dari posting followers, ataupun informasi promosi, dan informasi produk dan layanan yang ditawarkan. Sosial media Instagram @warunk_upnormal dapat dilihat pada gambar 1.4 dibawah ini: Gambar 1.4 Informasi Instagram Warunk Upnormal Sumber : Instagram Warunk Upnormal (2016) Dapat dilihat pada Gambar 1.4 aktivitas dari Instagram @warunk_upnormal dalam melakukan pendekatan kepada followers, yaitu Warunk Upnormal melakukan posting informasi pada akun Instagram dan beberapa repost dari posting yang dilakukan konsumen, informasiinformasi produk dan layanan yang diberikan, serta promosi yang sedang 6

dijalankan. Informasi yang diberikan pada akun Instagram @warunk_upnormal juga sangat up to date. Jumlah followers pada sosial media Instagram @warunk_upnormal dapat dilihat pada gambar 1.5 dibawah ini 100.000 Followers Instagram @warunk_upnormal 95.000 90.000 93.500 95.100 85.000 80.000 75.000 81.800 Oktober November Desember Gambar 1.5 Data Jumlah Followers Instagram @Warunk_upnormal Periode Oktober Desember 2016 Sumber : Instagram Warunk Upnormal (2016) Dapat dilihat pada Gambar 1.5 bahwa adanya peningkatan jumlah followers Instagram Warunk Upnormal dari bulan Oktober hingga Desember 2016. Pada gambar di atas dijelaskan bahwa jumlah followers Instagram Warunk Upnormal pada periode bulan Oktober 2016 terdapat 81.800 pengikut, pada bulan November 2016 meningkat menjadi 93.500 pengikut, dan pada bulan Desember 2016 menjadi 95.100 pengikut di Instagram. Hal ini dapat menunjukkan bahwa minat beli followers Instagram Warunk Upnormal tinggi, karena sebelum calon pembeli melakukan pembelian suatu produk atau jasa, calon pembeli akan mencari informasi mengenai produk atau jasa tersebut yang akhirnya akan menciptakan suatu minat beli. 7

Sebelumnya dilakukan survey awal dengan cara disebarkan melalui direct message di Instagram kepada 30 followers Instagram Warunk Upnormal. Untuk mengetahui alasan followers mengikuti akun Instagram Warunk Upnormal. Dibawah ini merupakan hasil survey awal followers Instagram Warunk Upnormal: Review orang lain di Instagram Rekomendasi teman melalui comment 37% 63% Gambar 1.6 Chart Survei Awal Followers Instagram Warunk Upnormal Berdasarkan hasil survei pada gambar 1.6 diatas dengan pertanyaan Apa alasan anda menjadi followers Instagram Warunk Upnormal? yang disebar kepada 30 responden didapatkan hasil sebesar 63% responden tertarik untuk mengikuti akun Instagram Warunk Upnormal karena rekomendasi dari teman melaui kolom comment yang tersedia di Instagram, dan 37% responden tertarik untuk mengikuti Instagram Warunk Upnormal karena adanya review orang lain yang ada di Instagram. Dengan demikian dapat diketahui bahwa followers mengikuti Instagram Warunk Upnormal dikarenakan rekomendasi dari teman melalui kolom comment dan melihat review dari orang lain di Instagram yang merupakan salah satu bentuk electronic word of mouth. 8

Hal ini didukung adanya sebuah aktivitas pada sosial media Instagram @warunk_upnormal dapat dilihat pada gambar 1.7 dibawah ini: Gambar 1.7 Kolom Comment di Instagram Warunk Upnormal Sumber : Instagram Warunk Upnormal (2016) Dapat dilihat pada Gambar 1.7 aktivitas yang dilakukan Warunk Upnormal yaitu membalas komentar daripengguna Instagram. Pada kolom comment juga terlihat bahwa adanya informasi atau saran yang diberikan pengguna Instagram kepada Warunk Upnormal. Terlihat juga bahwa banyak komentar dari pengguna Instagram di akun@warunk_upnormal yang merekomendasikan teman atau kerabat mereka untuk mengunjungi Warunk Upnormal yang sudah tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Warunk Upnormal bukanlah satu-satunya industri makanan yang menjual makanan cepat saji. Semakin banyaknya persaingan di bidang industri makanan, mendorong Warunk Upnormal untuk melakukan inovasi dengan menawarkan keunggulan yang berbeda diantara para pesaing lainnya agar Warunk Upnormal dapat bertahan dalam pesaingan bisnisnya. Word of mouth saat ini tidak hanya terjadi antara dua orang yang berkomunikasi dengan langsung bertatap muka, tetapi dengan perkembangan teknologi dan internet saat ini dapat membangun word of mouth dengan menggunakan media elektronik. Banyak para pelaku bisnis saat ini memilih Instagram sebagai media promosi elektronik yang akan 9

berdampak pada electronic word of mouth (ewom). Dengan ewom perusahaan dapat dengan mudah memberikan informasi mengenai penawaran produk kepada konsumen, sehingga setiap konsumen dapat dengan mudah mendapatkan informasi yang diinginkan. Hal tersebut menjadi perhatian Warunk Upnormal, dengan adanya electronic word of mouth yang dilakukan followers melalui media sosial, hal tersebut akan mendorong terjadinya percakapan yang nantinya konsumen melakukan ulasan dan memberi komentar terhadap produk Warunk Upnormal yang akan membuat jaringan pemasaran mengenai Warunk Upnormal semakin luas. Sehingga Warunk Upnormal memiliki kesempatan untuk mendapatkan pelanggan baru. Komentar-komentar dalam media sosial mengenai Warunk Upnormal akan menjadi sebuah informasi yang akan berguna bagi Warunk Upnormal sebagai media pemasaran tanpa biaya pemasaran yang besar. Dalam dunia digital seperti saat ini, electronic word of mouth dapat mempengaruhi perilaku konsumen salah satunya adalah purchase intention konsumen terhadap suatu produk(hasan dalam Marizka, 2015). Dari hasil penelitian yang dilakukan Viranti Mustika Sari (2012) tentang Pengaruh Electronic Word Of Mouth (ewom) di Social Media Twitter Terhadap Minat Beli Konsumen (Studi Pada Restoran Holycowsteak) menyatakan bahwa adanya pengaruh yang positif dari electronic word of mouth (ewom) terhadap minat beli konsumen pada restoran holycowsteak. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak electronic word of mouth (ewom) di media sosial yang diterima maka akan semakin besar pula pengaruhnya terhadap minat beli konsumen. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa electronic word of mouth (ewom) di social media twitter memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli konsumen. Menurut penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Prasetyo (2014) electronic word of mouth di media sosial Twitter berpengaruh 10

secara signifikan terhadap minat beli konsumen pada restoran cepat saji Hoka Hoka Bento. Minat beli adalah suatu respon efektif atau proses merasa atau menyukai suatu produk tetapi belum melakukan keputusan pembelian. Dapat dikatakan pula minat beli adalah suatu keinginan yang tersembunyi dalam benak konsumen (Kotler & Armstrong, 2012:154). Minat beli muncul ketika seseorang telah mendapatkan informasi yang cukup mengenai produk yang diinginkan (Chinomona, 2013:3). Dibawah ini merupakan hasil survey awal yang dibagikan kepada 30 responden yaitu followers Instagram Warunk Upnormal untuk mengetahui minat beli pada Warunk Upnormal: 13% 87% Berminat Tidak Berminat Gambar 1.8 Hasil Survei Awal Responden Dilihat dari hasil survei awal pada gambar 1.8 dengan pertanyaan Apakah anda berminat untuk membeli makanan dan minuman yang ditawarkan Warunk Upnormal? yang dibagikan kepada 30 responden yaitu followers Instagram didapatkan hasil sebesar 87% responden berminat untuk membeli makanan dan minuman yang ditawarkan oleh Warunk Upnormal. Namun sisanya sebesar 13% responden tidak berminat untuk membeli produk yang ditawarkan oleh Warunk Upnormal, walaupun Warunk Upnormal sudah menggunakan media sosial Instagram sebagai media promosi dan wadah untuk lebih dekat dengan followers. Dikarenakan adanya responden yang menjawab tidak berminat untuk membeli makanan dan minuman yang ditawarkan Warunk Upnormal maka hal tersebut yang menjadikan salah satu alasan peneliti ingin 11

melakukan penelitian tentang electronic word of mouth terhadap minat beli di media sosial Instagram. Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, maka penulis melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Electronic Word of Mouth (ewom) Terhadap Minat Beli pada Followers Instagram Warunk Upnormal. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka perumusan masalah yang diangkat oleh penulis adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana tanggapan followers Warunk Upnormal mengenai electronic word of mouth di Instagram Warunk Upnormal? 2. Bagaimana minat beli pada followers Instagram Warunk Upnormal? 3. Seberapa besar pengaruh electronic word of mouth terhadap minat beli pada followers Instagram Warunk Upnormal? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab rumusan masalah yang sebelumnya telah dipaparkan, yaitu: 1. Untuk mengetahui tanggapan followers Warunk Upnormal mengenai electronic word of mouth di Instagram Warunk Upnormal. 2. Untuk mengetahui minat beli pada followers Instagram Warunk Upnormal. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh electronic word of mouth terhadap minat beli pada followers Instagram Warunk Upnormal. 1.5 Kegunaan Penelitian 1.5.1 Kegunaan Teoritis Kegunaan teoritis dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu wujud yang nyata atas pemberian kontribusi khususnya sebagai bahan pembelajaran dan pengaplikasian ilmu pengetahuan di bidang 12

manajemen pemasaran yang berkaitan dengan pengaruh electronic word of mouth terhadap minat beli suatu produk. Disamping itu, temuan hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan rujukan bagi penelitian selanjutnya 1.5.2 Kegunaan Praktis Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan rujukan bagi Warunk Upnormal. Dengan mengetahui penelitian ini diharapkan berguna dan memberikan informasi tambahan bagi Warunk Upnormal dalam rangka pengembangan layanan untuk lebih baik dan bermanfaat bagi penggunanya. 1.6 Sistematika Penulisan Skripsi Untuk mengetahui gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan, penulis menyusun sistematika penulisan yang berisi informasi mengenai materi dan hal apa yang akan dibahas pada setiap bab. Berikut sistematika penulisan pada penelitian ini. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan mengenai gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Pada bab ini diuraikan penjelasan mengenai teori-teori yang digunakan sebagai landasan penulisan, literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian sebagai acuan perbandingan dalam masalah yang terjadi sehingga diperoleh gambaran yang cukup jelas, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan ruang lingkup penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai metode penelitian, variabel penelitian, operasional variabel, teknik sampling, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data dan pengujian hipotesis. 13

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini diuraikan penjelasan setelah diadakan penelitian. Hal tersebut adalah hasil dari analisis data dan hasil analisis perhitungan statistik serta pembahasan. Selain itu bab ini juga menguraikan deskripsi hasil penelitian yang telah diidentifikasi, analisis model dan hasil pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian mengenai pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini diuraikan penjelasan mengenai kesimpulan dari hasil pembahasan, serta pemaparan saran dari penulis atau rekomendasi bagi perusahaan yang sesuai dengan hasil pembahasan. 14