BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Okt Nop Des Jan Feb

dokumen-dokumen yang mirip
PERBEDAAN PENGARUH TERAPI SINAR INFRA MERAH DAN BACK EXERCISE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mini Hospital STIKes Al-Irsyad

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun Tahun

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat yaitu: lapangan atletik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (2006 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara tertentu yang digunakan untuk

TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Keolahragaan. Oleh Eko Budi Prasetyo A

BAB III METODOLOGI. kemudian dilihat pengaruhnya. Kedua kelompok tersebut dibagi berdasarkan hasil tes awal,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pembangunan Surakarta, untuk pelaksanaan treatment (perlakuan) terhadap latihan

METODOLOGI PENELITIAN. yang lain dalam kondisi yang terkendalikan, variabel-variabel lain yang dapat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di lakukan oleh siswa Smp Negeri 1Tibawa yang berjumlah 22 orang. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah pretest-postes control group Design. 1. Kelompok A dan B diobservasi terlebih dahulu untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian. 1. Tempat Penelitian. 2. Waktu Penelitian. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi. 2.

III. METODOLOGI PENELITIAN. berarti menguji parameter populasi yang berbentuk perbandingan (Sugiyono, IPS siswa dengan perlakuan yang berbeda.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. perbandingan grab start dan swing start terhadap hasil luncuran renang dan penagruh

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. (2013: 107) Analisis komparatif dilakukan dengan cara membandingkan

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksparimen. Penelitian dengan pendekatan

III. METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Oktober 2015

III. METODE PENELITIAN. untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data

R O 1 X O 2 R O 3 O 4

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Merdeka Jombor yang beralamat Jl. Tentara Pelajar, Kecamatan Sukoharjo.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. untuk membandingkan adakah perbedaan Visual Analog Scale (VAS)

III. METODELOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yaitu : Untuk mengetahui pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. penelitian yang membandingkan keberadaan suatu variabel atau lebih pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksparimen. Penelitian dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebuah penelitian memerlukan metode pendekatan yang digunakan untuk

III. METODE PENELITIAN. (variabel yang akan diuji) yaitu dengan metode pembelajaran Smart Solution,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tingkat eksplantasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian

III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif dengan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. menganalisis, dan menyimpulkan hasil penelitian. Penggunaan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. Populasi penelitian merupakan sebuah kumpulan individu atau objek

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bagian ini akan membahas metodologi penelitian, populasi dan sampel, variabel

METODOLOGI PENELITIAN. suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif

III. METODELOGI PENELITIAN. Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bandar

METODE PENELITIAN. Bagian ini akan membahas metode penelitian, populasi dan sampel, variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo. Waktu yang

III. METODE PENELITIAN. Banyak jenis penelitian yang dapat digunakan dalam mengatasi masalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

I. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara tertentu yang digunakan untuk meneliti suatu

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan jasmani di SMP Laboratium Percontohan UPI. Waktu : Mulai dari bulan agustussampai dengan oktober 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN No 1 2 3 A. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Adapun tempat penelitian nantinya akan dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Bendan Kota Pekalongan Provinsi Jawa Tengah yang direncanakan akan dilaksanakan antara bulan Februari - April 2016. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian direncanakan sesuai dengan tabel berikut ini : Tabel 3.1 Tabel Rencana Proses Penelitian Kegiatan Penyusunan Proposal Tesis Seminar Proposal Tesis Revisi Hasil Ujian 4 Penelitian 5 Bimbingan 6 Ujian Hasil 7 Revisi 8 Sidang 9 Perbaikan 2015 2016 Okt Nop Des Jan Feb Maret s/d April Mei Juni Juli B. Metode dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimental semu, dengan pendekatan pretest-posttest design. Disebut penelitian eksperimen kuasi karena tidak semua variable luar dikontrol oleh peneliti (Pratiknya, 2001). Metode penelitian ini adalah eksperimen lapangan dengan menggunakan rancangan faktorial 2x2. Menurut Sutrisno Hadi (2000:462) 70

71 menjelaskan desain faktorial adalah suatu pola yang menyediakan kemungkinan bagi peneliti untuk sekaligus meneliti pengaruh dari dua jenis variabel eksperimen atau lebih. Tabel 3.2. Rancangan Faktorial 2x2 Jenis Kelamin B Terapi Sinar Infra Merah dan William Exercise A1 Jenis Terapi A Terapi Sinar Infra Merah dan Mc. Kenzie Exercise A2 Laki Laki B1 a1b1 a2b1 Perempuan B2 a1b2 a2b2 Menurut Sudjana (2002:148) eksperimen faktorial adalah eksperiman yang menyangkut sejumlah faktor dengan banyak taraf. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen dua faktor dan tiga taraf. Sebuah dikombinasikan atau disilangkan dengan semua taraf yang ada dalam eksperimen. Desain factorial dua atau lebih variabel dimanipulasi secara simultan untuk mengetahui pengaruh masing-masing terhadap variabel terikat. C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:61). Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang mengalami gangguan nyeri punggung bawah di Rumah Sakit Umum Daerah Bendan Kota Pekalongan. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka penelitian dapat mengggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan diberlakukan untuk

72 populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betulbetul representative (mewakili) (Sugiyono,2008:62). Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu sedangkan Insidental Sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok dengan sumber data (Sugiyono, 2012:96). Sampel penelitian ini berdasarkan purposive insidental sampling melalui prosedur pemeriksaan untuk menetapkan diagnosis nyeri punggung bawah muskuloskeletal kemudian di bagi sesuai dengan kelompok perlakuan masing-masing. Purposive insidental sampling disini sebagai dasar peneliti dalam menentukan sample yang diambil yang berhubungan dengan atlet cabang olahraga yang nantinya akan dijadikan sample oleh karena sample yang diambil menunggu terjadinya cedera pada punggung bawah terlebih dahulu kemudian atlet dapat digunakan sebagai sampel. Sampel dari kedua kelompok harus memenuhi kriteria inklusi (penerimaan) dan kriteria eksklusi (penolakan) serta kriteria pengguguran (drop out). a. Kriteria Inklusi (penerimaan) 1) Subyek dengan nyeri punggung bawah miogenik (ganggu an pada otot punggung bawah) 2) Nyeri punggung bawah terjadi karena aktifitas olahraga dinamis. 3) Penderita sebelum mendapatkan medika mentosa yang sama, nyeri punggung bawah melewati masa akut, yaitu minimal lebih dari 10 hari 4) Bersedia mengikuti program penelitian sampai selesai selama 1 bulan 5) Tanpa disertai gangguan neurologis (iritasi nervi spinalis), yang ditandai dengan tes : laseige +, tes bragad +, neri +.

73 6) Penderita tidak sedang hamil 7) Lama keluhan 1-12 bulan b. Kriteria Ekslusi 1) Nyeri punggung bawah belum melewati masa akut 2) Aktifitas olahraga yang statis 3) Penderita dengan fraktur lumbosakral 4) Terdapat kelainan postural, misal scoliosis 5) Penderita mengalami gangguan jantung c. Kriteria Pengguguran (drop out) 1) Penderita tidak menyelesaikan sosial program penelitian 2) Penderita selama penelitian tidak teratur mengikuti prosedur penelitian 3) Penderita tidak hadir pada hari evaluasi, setelah 1 bulan D. Variabel Penelitian 1. Variabel Independen a. Variabel independen manipulatif adalah jenis terapi yang terdiri dari 2 level yaitu : 1) Sinar infra merah dengan William Flexi Exercise (A1) 2) Sinar infra merah dengan Mc. Kenzie exercise (A2) b. Variabel independen atributif adalah kelompok jenis kelamin terdiri dari 2 level yaitu : 1. Laki-Laki (B1) 2. Perempuan (B2) 2. Variabel Dependen a. Nyeri punggung bawah b. Flexibilitas tulang belakang E. Definisi Operasional Tujuan definisi operasional dalam penelitian adalah untuk menjelaskan masing-masing variabel dalam penelitian ini, agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda. Maka perlu dijelaskan defenisi variabel-variabel penelitian sebagai berikut :

74 1. Nyeri punggung bawah adalah suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan atau adanya potensi kerusakan di daerah punggung antara sudut bawah kosta (tulang rusuk) sampai lumbosakral (sekitar tulang ekor), instrumen yang dipakai adalah visual analog scale (VAS), skala data rasio. 2. Flexibilitas tulang belakang yang dimaksud dalam penelitian ini adalah luas gerak sendi pada punggung bawah yang diukur dengan menggunakan instrumen mid line, skala data rasio. 3. Sinar infra merah adalah pancaran gelombang sinar elektromagnetik berwarna merah dengan daya listrik 250 watt dan bertegangan 220V. 4. Back Exercise adalah Bentuk latihan yang bertujuan untuk mengurangi nyeri punggung bawah dan meningkatkan fleksibilitas tulang belakang. Dalam penelitian ini back exercise terdiri dari dua latihan berupa William exercise yaitu latihan pada otot punggung dilakukan dengan posisi tidur terlentang dan Mc. Kenzie exercise yaitu latihan pada otot punggung dengan posisi tidur tengkurap. F. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini penulis menggunakan data primer yaitu dengan melakukan pencatatan data sebelum dan sesudah intervensi. Pencatatan meliputi skala nyeri dan flexibilitas tulang belakang. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari visual analog scale (VAS) yaitu alat ukur yang akan dipakai untuk mengetahui derajat nyeri yang dirasakan oleh penderita nyeri punggung bawah. teknik pengumpulan data dilakukan pengukuran pada awal pertemuan atau sebelum dilakukan perlakuan jenis terapi fisik kemudian klien diberikan perlakuan terapi selama satu bulan dan dilakukan tiga kali setiap minggunya, setelah selesai perlakuan klien kembali diukur derajat nyeri dengan menggunakan instrumen yang sama. Instrumen selanjutnya yang digunakan adalah midline yaitu alat ukur untuk mengetahui lingkup gerak sendi (LGS) di mana lingkup gerak sendi pada penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui flexibilitas

75 gerakan pada tulang belakang ke arah flexi dan ekstensi. Teknik pengukuran yang digunakan juga tidak berbeda dengan tata cara pengukuran nyeri, di mana pengukuran dilakukan sebelum dilakukan perlakuan dan dilakukan pengukuran kembali setelah klien selesai mendapatkan perlakuan. Selanjutnya design penelitian dapat digambarkan sebagai berikut : G. Teknik Analisis Data Anava adalah merupakan sebuah teknik inferensial yang digunakan untuk menguji perbedaan rerata nilai (Arikunta, 2005:401). Anava dua jalan merupakan teknik analisa data penelitian dengan desain faktorial dua faktor. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan sebagai peninjauan skor untuk variabel terikat. Dalam penelitian ini digunakan sebagai peninjauan skor untuk variabel terikat. Dalam penelitian ini dua variabel yang mempengaruhi variabel terikat adalah jenis terapi dan jenis kelamin seperti yang tertera pada tabel 3.2 di atas. Anava ganda dapat hanya mempunyai satu atau lebih variasi kolom, maupun satu atau lebih variasi baris. Sehingga dapat diperoleh anava dua jalan, anava tiga jalan, dan seterusnya. Anava dua jalan, anava tiga jalan, menunjukkan adanya variabel bebas, banyaknya sel diperoleh dari hasil kali banyaknya penggolongan setiap variabel. Rancangan faktorial merupakan perluasan rancangan satu faktor. Dalam rancangan faktorial, sampel-sampel diklasifikasi atas dasar lebih dari satu variabel. Untuk klasifikasi sampel yang terdiri atas dua variabel, rancangan faktorialnya disebut rancangan faktorial dua faktor. Jika dua faktor itu diberi lambang menurut abjad, yaitu A dan B, maka nama rancangannya disebut rancangan AB. Untuk memenuhi asumsi dalam teknik ANAVA, maka dilakukan (Uji Lilliefors) dan Uji Homogenitas Varians (Uji F). Uji Normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang digunakan dalam penelitian berasal dari sampel berdistribusi normal atau tidak, sedangkan Uji Homogenitas Varians dilakukan berasal dari populasi yang memiliki variansi homegen atau tidak.

76 Mengingat analisis data penelitian dilakukan dengan menggunakan ANAVA, maka sebelum sampai pada pemanfaatan ANAVA, perlu dilakukan adalah melakukan uji persyaratan. Urutan langkah-langkah analisis data penelitian ini adalah: 1. Uji Normalitas Uji normalitas data dalam penelitian ini mengunakan metode Lilliefors (Sudjana, 2005: 466). Adapun prosedur pengajuan normalitas adalah sebagai berikut: Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Langkah-langkah menghitung uji lilliefors: 1. Mengurutkan data dari terkecil hingga terbesar. 2. Dari data tersebut dicari skor Z masing-masing. Dengan rumus: Zi = Xi Mean / sd 3. Dari skor Z tersebut dan dengan menggunakan daftar distribusi normal, dihitung peluang F(Zi). 4. Kemudian dihitung proporsi Z1, Z2, Z3 dst. yang lebih kecil atau sama dengan Zi. Kemudian dibagi jumlah sampel 5. Hitung selisih F(Zi) S(Zi). Tentukan harga absolutnya. 6. Harga yang paling besar adalah Lhitung yang dicari 7. Lhitung tersebut dibandingkan dengan Ltabel pada tabel nilai kritis untuk uji Liliefors jika Lhitung < Ltabel, maka data berdistribusi normal 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y bersifat homogen atau tidak. Langkah-langkah menghitung uji homogenitas, Langkah-langkah menghitung uji homogenitas: 1. Mencari Varians/Standar deviasi Variabel X dan Y, dengan rumus:

77 2. Mencari Fhitung dengan dari varians X dan Y, dengan rumus: 3. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel pada tabel distribusi F, 3. Uji Hipotesis dengan dk pembilang n-1 (untuk varians terbesar) dan dk penyebut n- 1 (untuk varians terkecil) Jika Fhitung < Ftabel, berarti homogen Jika Fhitung > Ftabel, berarti tidak homogen. Rumus untuk unsur-unsur yang diperlukan bagi pengisian tabel persiapan anava bukan hanya seperti yang diperlukan pada anava tunggal, tetapi juga meliputi variabel dan interaksi antara variabel A dan B. Dengan dituntun oleh rumus unsur tabel persiapan anava ini peneliti melanjutkan langkahnya dengan menghitung setiap harga berdasarkan atas tabel statistik yang sudah ada. Harga-harga yang dicari antara lain sebagai berikut (Arikunta,2005:429-431) : 1. Jumlah Kuadrat Total (JKt) 2 JKt = X t - ( X t ) 2 N 2. Jumlah Kuadrat Antar Kelompok (JK ak ) JK ak = ( X 1 ) 2 + ( X 2 ) 2 + ( X 3 ) 2 + ( X 4 ) 2 - ( X t ) 2 n n n n N 3. Jumlah Kuadrat Kesalahan/Error (JKe) JKe = JKt - JK ak 4. Jumlah Kuadrat Antar Kolom Kelompok Perlakuan (JKA) JK A = ( X a1 ) 2 + ( X a2 ) 2 - ( X t ) 2 n a1 n a2 N 5. Jumlah Kuadrat Antar Baris Kelompok Perlakuan (JK B ) JK B = ( X b1 ) 2 + ( X b2 ) 2 - ( X t ) 2 n b1 n b2 N 6. Jumlah Kuadrat Interaksi (JK AB ) JK AB = JK ak - JK A - JK B 7. Perhitungan Derajat Bebas (db) a. Derajat bebas Jumlah Kuadrat Total (db t ) db t = Nt 1 b. Derajat bebas Jumlah Kuadrat Antar Kelompok (db ak ) db ak = G 1 (G : jumlah Kelompok) c. Derajat bebas Jumlah Kuadrat Kesalahan/Error (db e ) db e = G (n 1)

78 d. Derajat bebas Kuadrat Antar Kolom Kelompok Perlakuan (JK A ) db A = a 1 e. Derajat bebas Kuadrat Antar Baris Kelompok Perlakuan (JK B ) db B = b 1 f. Derajat bebas Interaksi (JK AB ) db AB = (a 1) (b 1) 8. Perhitungan Rata-Rata Jumlah Kuadrat a. Rata-Rata Jumlah Kuadrat Antar Kelompok(JK ak ) RJK ak = JK ak db ak b. Rata-Rata Jumlah Kuadrat Kesalahan(JKe) RJKe = JK db e c. Rata-Rata Jumlah Kuadrat Antar Kolom Kelompok perlakuan(jk A ) RJK A = JK A db A d. Rata-Rata Jumlah Kuadrat Antar Baris Kelompok Perlakuan(JK B ) RJK B = JK B db B e. Rata-Rata Jumlah Interaksi(JK AB ) RJK AB = JK AB db AB 9. E. Perhitungan Rasio F a. Rasio F untuk Perlakuan Metode Latihan (F A) F - A = RJK A RJKe b. Rasio F untuk Perlakuan Metode Latihan (F A) F - B = RJK B RJKe c. Rata-Rata Jumlah Interaksi(JK AB ) F - AB = RJK AB RJKe 10. Menentukan kaidah pengujian a. Jika F hitung >F tabel maka tolak H o artinya signifikan b. Jika F hitung < F tabel maka terima H o artinya tidak signifikan Untuk menganalisis data, digunakan analisis varians dua arah (anava dua arah), maka dilakukan uji hipotesis sebagai berikut : a. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pengaruh terapi sinar infra merah dan william flexi exercise dengan terapi sinar infra merah dan mc. Kenzie exercise terhadap penurunan derajat nyeri punggung bawah dan flexibilitas digunakan rumus. Hipotesis statistik : H 0 : 1 = 2 H 1 : 1 ǂ 2

79 Kriteria pengujian : H 0 ditolak jika F A > F tabel(dba:dbd:0.05), dalam hal lain H 0 diterima b. Untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan penurunan nyeri punggung bawah dan flexibilitas antara laki-laki dan perempuan digunakan rumus Hipotesis statistik : H 0 : 1 = 2 H 1 : 1 ǂ 2 Kriteria pengujian : H 0 ditolak jika F B > F tabel(dba:dbd:0.05), dalam hal lain H 0 diterima c. Untuk mengetahui pengaruh interaksi antara jenis terapi dengan jenis kelamin terhadap nyeri punggung bawah dan flexibilitas digunakan rumus Hipotesis statistik : Hipotesis H 0 = Interaksi A x B = 0 H 1 = Interaksi A x B ǂ 0 Kriteria pengujian H 0 ditolak jika F AxB > F tabel(dba : dbd) : 0.05), dalam hal lain H 0 diterima.