BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bursa Efek Indonesia pada periode diperoleh jumlah sampel

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

: Josy N Tampubolo NPM : Dosen Pembimbing : FX Aji Sukarno, SE., MM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap

: Dian Lesmana NPM : Dosen Pembimbing : Dr. Dionysia Kowanda, SE., MMSi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Efek Indonesia dan Singapore Exchange tahun Dari seluruh

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI), Forum for Corporate

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia periode Penelitian ini meggunakan data sekunder yaitu dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut (Sugiyono, 2007) dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian asosiatif, yaitu jenis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. resmi pemerintahan daerah yang terdapat di internet. Horizon waktu yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Kinerja Lingkungan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat

maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel

Disusun oleh: Nama : Ridwan Rifai NPM : Jurusan : Akuntansi / S1 Pembimbing : Dr. Widyatmini

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai dengan tahun 2015 berdasarkan metode purposive sampling pada. TABEL 4. 1 Prosedur Pengambilan Sampel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. laporan tahunan selama periode pengamatan yakni Selain itu,

Nama : Farisah Hasniar NPM : Fakultas : Ekonomi Jurusa : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Widyatmini

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan pembahasan tentang penelitian yang dilakukan. Pengujian dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. target yang diinginkan baik secara artificial (melalui metode akuntan si) maupun

NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Iman Murtono Soenhadji, Ph.D

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. menunjukkan adanya financial distress pada perusahaan-perusahaan manufaktur

BAB III METODE PENELITIAN. PT Bursa Efek Indonesia ( IDX Statistics Book, Indonesian

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN. perusahaan perbankan yang mempunyai Unit Usaha Syariah (UUS) dan

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian. gterdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

YENIASARI RIZKIA BUDI AKUNTANSI PEMBIMBING : Rina Nofiyanti, SE., MM

BAB III DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian yang akan diteliti adalah laporan keuangan dari beberapa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. purposive sampling yaitu sampel yang diambil apabila memenuhi kriteria kriteria

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. statistik deskriptif untuk memperoleh gambaran atau deskripsi variabel-variabel

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini yaitu seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk ke dalam jenis penelitian asosiatif yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kompas100 selama periode tahun Berdasarkan hasil seleksi sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan Non Financial yang listing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memilih sampel seluruh perusahaan di BEI periode adalah karena

Sidang Sarjana Strata 1 Riski Apriyani ( ) Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma 1 September 2016

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. Dalam desain penelitian, akan dijelaskan gambaran singkat dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan melalui internet financial reporting.

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah berjumlah 120 perusahaan. Sampel

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di buku Indonesia Stock Exchange (IDX) yang mengeluarkan obligasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP. Bursa Efek Indonesia periode , maka dapat ditarik beberapa kesimpulan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sektor perbankan dipilih karenakan perusahaan perbankan memiliki

BAB 4 HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Hasil pemilihan sampel pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2013-2016 diperoleh jumlah sampel sebanyak 65 perusahaan, sehingga selama periode pengamatan 2013-2016 diperoleh jumlah data observasi sebanyak 260. Proses pemilihan sampel dalam penelitian disajikan dalam tabel berikut: TABEL 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel No Kriteria Jumlah 1 2 3 4 5 6 Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 131 Perusahaan yang tidak memiliki data lengkap (11) Perusahaan yang tidak memiliki website - Perusahaan yang tidak menggunakan mata uang rupiah (21) Perusahaan yang delisting selama periode pengamatan - Perusahaan yang tidak memiliki laba positif (34) Jumlah sampel Periode pengamatan Observasi total periode penelitian Jumlah outlier Observasi total periode penelitian 65 4 260 (15) 245

2 B. Analisis Statistik Deskriptif Hasil statistik deskriptif variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: TABEL 4.2. Statistik Deskriptif LEV LIKUID AGE SIZE PROFIT IFR Valid N (listwise) N Minimum Maximum Mean Std. Deviation 245 245 245 245 245 245 245 Sumber: Hasil olah data spss, 2017..10.40 1.00 20.69.00 0 3.13 10.17 35.00 30.05 290.19 1.8241 2.4502 18.8939 25.9654 1.2807.82.59580 1.71732 7.85922 1.48448 18.53413.381 Berdasarkan Tabel 4.2 hasil statistik deskriptif menunjukan bahwa variabel leverage memiliki mean sebesar 0,8241 dengan standar deviasi 0,59580. Leverage pada penelitian ini cenderung rendah karena mean lebih mendekati nilai minimum. Variabel likuiditas memiliki mean sebesar 2,4502 dengan standar deviasi 1,71732. Likuiditas pada penelitian ini cenderung rendah karena mean lebih mendekati nilai minimum. Selanjutnya untuk variabel umur listing memiliki mean sebesar 18,8939 dengan standar deviasi 7,85922. Umur listing pada penelitian ini menunjukkan bahwa sampel tergolong mempunyai umur yang lama karena nilai mean lebih mendekati nilai maksimum. Variabel ukuran perusahaan memiliki mean sebesar 25,9654 dengan standar deviasi 1,48448. Ukuran perusahaan pada penelitian ini menunjukan bahwa perusahaan pada sampel tergolong besar karena nilai mean lebih

3 mendekati nilai maksimum. Variabel kinerja keuangan memiliki mean sebesar 1,2807 dengan standar deviasi 18,53413. Kinerja keuangan pada penelitian ini cenderung rendah karena nilai mean lebih mendekati nilai minimum. Selanjutnya variabel dependen IFR pada statistik deskriptif memiliki mean 0,82 dengan standar deviasi 0,381. IFR pada penelitian ini menunjukan bahwa perusahaan yang dipilih sebagai sampel, lebih luas dalam melakukan pelaporan keuangan melalui internet karena nilai mean lebih mendekati nilai maksimum. C. Uji Hipotesis 1. Uji Keseluruhan Model (Overall Model Fit) TABEL 4.3 Hasil Uji Keseluruhan Model -2 Log Likelihood Awal (Block number = 1) -2 Log Likelihood Akhir (Block number = 1) Sumber: Hasil olah data spss, 2017. 227.613 207.887 Pada tabel 4.3 dapat diketahui adanya perbandingan nilai antara -2 Log Likelihood awal dengan nilai -2 Log Likelihood akhir. Nilai dari - 2LogL awal sebesar 227,613. Setelah dimasukan kedalam lima variabel maka nilai -2LogL akhir turun menjadi 207,887 atau terjadi penurunan Log Likelihood sebesar 19,726. Penurunan ini menunjukan model regresi

4 lebih baik atau model yang diujikan fit dengan data yang diambil. Hal ini menunjukan penambahan variabel independen leverage, likuiditas, umur listing dan ukuran perusahaan ke dalam model dapat memperbaiki model. 2. Uji Omnibust Test of Model Coefficient Step 1 TABEL 4.4 Hasil Uji Omnimbus Test of Model Coefficient Step Block Model Chi-Square df Sig. 19.726 19.726 19.726 Sumber: Hasil olah data spss, 2017. 9 9 9.020.020.020 Pada tabel 4.4 dapat diketahui nilai sign 0,020 < α 0,05 menunjukkan bahwa data dalam penelitian ini layak untuk digunakan dan penggunaan variabel-variabel independen dalam model penelitian ini secara simultan dapat memprediksi variabel dependen. 3. Uji Kelayakan Model Regresi TABEL 4.5 Hasil Uji Kelayakan Model Regresi Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square Df Sig. 1 8.765 8.363 Sumber: Hasil olah data spss, 2017.

5 Pada tabel 4.5 dapat diketahui nilai sig 0,363 > α 0,05 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara model dengan nilai observasinya (Ho diterima), sehingga model mampu memprediksi nilai observasi tersebut, atau dengan kata lain model dapat diterima karena mampu memprediksikan pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. 4. Uji Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square) TABEL 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square 1 207.887.077.128 Sumber: Hasil olah data spss, 2017. Pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai Cox dan Snell R Square adalah sebesar 0,077 sedangkan nilai Nagelkerke R Square adalah sebesar 0,128 atau sekitar 12,8% variabel IFR dapat dijelaskan oleh variabel leverage, likuiditas, umur listing dan ukuran perusahaan. Sedangkan sisanya 87,2% dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian ini. 5. Uji Wald TABEL 4.7 Hasil Uji Signifikansi dan Koefisien Regresi Variables in the Equation B S.E Wald Sig. Keterangan LEV.820.432 3.611.048 DITERIMA

6 LIKUID.322.227 2.007.157 DITOLAK AGE -.090.042 4.582.032 DITOLAK SIZE.000.000 5.313.021 DITERIMA PROFIT 7.559 3.351 5.089.024 DITERIMA LEV*PROFIT 14.547 11.666 1.555.213 DITOLAK LIKUID*PROFIT 1.086 2.014 0.291.591 DITOLAK AGE*PROFIT 1.034.455 5.177.024 DITERIMA SIZE*PROFIT.000.000.393.031 DITERIMA Sumber: Hasil olah data spss, 2017. Ln IFR 1 - IFR = α + β 1 LEV + β 2 LIKUID + β 3 AGE + β 4 SIZE + β 5 PROFIT + β 6 LEV*PROFIT + β 7 LIKUID*PROFIT + β 8 AGE*PROFIT + β 9 SIZE*PROFIT + e Ln IFR 1 - IFR = 1,046 + 0,820 LEV + 0,322 LIKUID - 0,090 AGE + 0,000 SIZE + 7,559 PROFIT + 14,547 LEV*PROFIT + 1,086 LIKUID*PROFIT + 1,034 AGE*PROFIT + 0,000 SIZE*PROFIT + e a. Pengujian Hipotesis Pertama Variabel leverage (LEV) memiliki koefisien regresi sebesar 0,820 dengan p-value (sig) sebesar 0,048 < α (0,05), berarti leverage berpengaruh positif terhadap IFR. Hipotesis pertama (H 1 ) diterima. b. Pengujian Hipotesis Kedua Variabel likuiditas (LIKUID) memiliki koefisien regresi sebesar 0,322 dengan p-value (sig) sebesar 0,157 > α (0,05), berarti likuiditas tidak berpengaruh terhadap IFR. Hipotesis kedua (H 2 ) ditolak. c. Pengujian Hipotesis Ketiga

7 Variabel umur listing (AGE) memiliki koefisien regresi sebesar - 0,090 dengan p-value (sig) sebesar 0,032 > α (0,05), berarti umur listing tidak berpengaruh terhadap IFR. Hipotesis ketiga (H 3 ) ditolak. d. Pengujian Hipotesis Keempat Variabel ukuran perusahaan (SIZE) memiliki koefisien regresi sebesar 0,000 dengan p-value (sig) sebesar 0,021 < α (0,05), berarti ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap IFR. Hipotesis keempat (H 4 ) diterima. e. Pengujian Hipotesis Kelima Hipotesis kelima dalam penelitian ini yaitu kinerja keuangan (PROFIT) memoderasi pengaruh leverage, likuiditas, umur listing dan ukuran perusahaan terhadap IFR. 1) Hipotesis 5a Hasil uji hipotesis H5a menunjukan bahwa koefisien regresi sebesar 14,547 dengan p-value (sig) sebesar 0,213 > α (0,05), berarti kinerja keuangan tidak berpengaruh terhadap hubungan antara leverage dengan IFR. Hipotesis (H5a) dalam penelitian ini ditolak. 2) Hipotesis 5b Hasil uji hipotesis H5b menunjukan bahwa koefisien regresi sebesar 1,086 dengan p-value (sig) sebesar 0,591 > α (0,05), berarti kinerja keuangan tidak berpengaruh terhadap hubungan antara likuiditas dengan IFR. Hipotesis (H5b) dalam penelitian ini ditolak.

8 3) Hipotesis 5c Hasil uji hipotesis H5c menunjukan bahwa koefisien regresi sebesar 1,034 dengan p-value (sig) sebesar 0,024 < α (0,05), berarti kinerja keuangan berpengaruh positif terhadap hubungan antara umur listing dengan IFR. Hipotesis (H5c) dalam penelitian ini diterima. 4) Hipotesis 5d Hasil uji hipotesis H5d menunjukan bahwa koefisien regresi sebesar -0,000 dengan p-value (sig) sebesar 0,031 < α (0,05), berarti kinerja keuangan berpengaruh positif terhadap hubungan antara ukuran perusahaan dengan IFR. Hipotesis (H5c) dalam penelitian ini diterima. D. Pembahasan 1. Hasil Pengujian Hipotesis 1 Leverage Berpengaruh Positif Terhadap IFR. Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini yaitu leverage berpengaruh positif terhadap IFR. Leverage menunjukan seberapa besar ekuitas yang dimiliki perusahaan guna menjamin hutang yang didanai oleh kreditor. Menurut Sudarmadji dan Sularto (2007) leverage merupakan pengukuran besarnya aktiva yang dibiayai dengan hutang dan hutang yang digunakan untuk membiayai aktiva berasal dari kreditor, bukan dari pemegang saham ataupun investor. Berdasarkan pengujian yang dilakukan menunjukan bahwa hipotesis pertama (H 1 ) diterima. Semakin tinggi tingkat leverage

9 menunjukan semakin besar tingkat pendanaan perusahaan yang dibiayai oleh hutang. Hal ini menyebabkan perusahaan akan melakukan pengungkapan informasi keuangan lebih luas kepada para pengguna laporan keuangan. Cara yang dapat digunakan untuk menyebarluaskan informasi keuangan adalah dengan menerapkan pelaporan keuangan berbasis internet (Keumala dan Muid, 2013). Pernyataan tersebut sesuai dengan agency cost yang menyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi akan menyebabkan perusahaan memiliki kemampuan insentif untuk meningkatkan pengungkapan informasi perusahaan kepada stakeholders melalui web perusahaan. Hanny dan Chariri (2007) menyatakan bahwa manajer dapat menerapkan praktif IFR untuk membantu dalam menyebarluaskan segala bentuk informasi positif yang dimiliki perusahaan kepada para kreditur dan stakeholders untuk tidak terfokus pada tingginya tingkat leverage perusahaan. Hal ini disebabkan Internet Financial Reporting (IFR) dapat memuat informasi perusahaan yang lebih luas dibandingkan melalui Paperbased Reporting. Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya terkait leverage, Hanny dan Chariri (2007) dengan hasil leverage berpengaruh positif terhadap IFR sesuai dengan penelitian Andriyani dan Mudjiyanti (2017) dengan hasil leverage berpengaruh positif terhadap IFR. Penelitian yang dilakukan Sofiana (2010) dengan hasil tingkat leverage berpengaruh positif terhadap pengungkapan IFR serta sejalan dengan penelitian

10 Damaso (2010) yang menyatakan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap pengungkapan IFR. 2. Hasil Pengujian Hipotesis 2 Likuiditas Tidak Berpengaruh Terhadap IFR. Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini yaitu likuiditas berpengaruh positif terhadap IFR. Menurut Kusumawardani (2011) bahwa likuiditas mengacu pada seberapa besar kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Berdasarkan pengujian yang dilakukan menunjukan bahwa hipotesis kedua (H 2 ) ditolak. Tingkat likuiditas yang tinggi tidak mempengaruhi luasnya pengungkapan IFR dalam perusahaan disebabkan indeks pengungkapan IFR tidak menekankan pada informasi hutang sehingga perusahaan merasa tidak perlu menunjukan seberapa besar hutang yang dimiliki. Hal tersebut menjadikan perusahaan hanya menyajikan informasi penjelas dari hutang secara umum saja serta tidak memperhatikan perubahan hutang yang terjadi. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Azaria dan Achyani (2015) dengan hasil likuiditas tidak berpengaruh terhadap IFR. Penelitian yang dilakukan Devi dan Suardana (2014) yang menyatakan bahwa tidak signifikannya pengaruh likuiditas terhadap pengungkapan praktik IFR mengindikasikan bahwa tinggi rendahnya suatu rasio likuiditas perusahaan tidak mempengaruhi perusahaan dalam mengungkapkan informasi di laporan keuangan.

11 Seberapapun tingginya likuiditas perusahaan tidak akan mempengaruhi luasnya pengungkapan IFR. Perusahaan yang mempunyai kinerja keuangan yang baik dilihat dari likuiditas yang tinggi merupakan suatu keharusan yang dilakukan oleh perusahaan karena dengan adanya hal tersebut tentu akan memudahkan perusahaan dalam menjalankan operasionalnya, sehingga perusahaan yang mempunyai likuiditas tinggi ataupun rendah tidak akan mempengaruhi pengungkapan IFR karena tinggi likuiditas yang dimiliki merupakan suatu keharusan yang dilakukan (Benardi, 2009). 3. Hasil Pengujian Hipotesis 3 Umur Listing Tidak Berpengaruh Terhadap IFR. Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini yaitu umur listing berpengaruh positif terhadap IFR. Umur listing mencerminkan seberapa lama perusahaan tersebut mampu bertahan dengan adanya persaingan serta rintangan dalam menjalankan kelangsungan usahanya. Berdasarkan pengujian yang dilakukan menunjukan bahwa hipotesis ketiga (H 3 ) ditolak. Umur listing tidak berpengaruh terhadap IFR. Perusahaan yang telah lama listing tidak menjamin adanya penerapan praktik IFR yang luas. Hal tersebut kemungkinan dipengaruhi oleh suatu aktivitas bisnis perusahaan yang disebabkan oleh budaya masyarakat sekitar, tidak terkecuali praktik akuntansi dan keuangan yang salah satunya dapat berimplikasi langsung pada luasnya penerapan praktik IFR (Kusumawardani, 2011).

12 Perusahaan yang telah lama listing memang dianggap lebih berpengalaman dalam hal mempublikasikan laporan keuangan kepada para pengguna dibandingkan dengan perusahaan yang belum lama listing. Akan tetapi perusahaan yang telah lama listing belum tentu melakukan penerapan praktik IFR yang lebih lengkap. Hal ini juga dapat disebabkan adanya kendala operasional seperti waktu, biaya, maupun sumber daya manusia (Kusumawardani, 2011). Oleh sebab itu, perusahaan harus efektif dan efisien dalam mengungkapkan informasi laporan keuangan tahunan berbasis internet yang sekiranya dibutuhkan saja oleh para pengguna. 4. Hasil Pengujian Hipotesis 4 Ukuran Perusahaan Berpengaruh Positif Terhadap IFR. Hipotesis keempat yang diajukan dalam penelitian ini yaitu ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap IFR. Ukuran perusahaan mencerminkan seberapa besar kekayaan yang dimiliki perusahaan yang dapat diketahui dari beberapa sisi seperti jumlah aktiva yang dimiliki, transaksi penjualan yang dilakukan, serta tingkat kapitalisasi pasar. Berdasarkan pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa hipotesis keempat (H 4 ) diterima. Perusahaan ukuran besar cenderung lebih transparan dalam menyajikan informasi keuangan kepada investor maupun stakeholders, sedangkan perusahaan ukuran kecil cenderung tidak transparan dalam menyajikan informasi keuangan dan lebih memilih untuk menyembunyikan informasi penting yang disebabkan adanya keunggulan bersaing (Almilia, 2008).

13 Perusahaan besar akan menggunakan biaya agensi yang besar dalam menyampaikan laporan keuangan. Hal ini disebabkan perusahaan ukuran besar memiliki informasi yang lebih banyak dan lebih kompleks untuk digunakan investor maupun stakeholders. Perusahaan ukuran besar lebih mungkin disoroti oleh masyarakat, oleh sebab itu perusahaan besar lebih percaya diri dan mampu menginvestasikan banyak sumber daya dalam pembuatan website perusahaan (Handayani dan Almilia, 2013). Perusahaan ukuran besar juga menggunakan cara-cara yang inovatif dalam pengungkapan informasi keuangan sesuai dengan perkembangan teknologi informasi. Oleh karena itu, perusahaan ukuran besar cenderung memiliki insentif yang lebih besar untuk menunjukan kualitas perusahaan melalui pengungkapan yang meningkat, misalnya dengan menggunakan website perusahaan. Bagi perusahaan ukuran besar, salah satu keuntungan dari pengungkapan di website ini adalah dapat mengurangi biaya agensi. Oleh sebab itu perusahaan ukuran besar lebih termotivasi untuk menyajikan laporan keuangannya dengan IFR untuk mengurangi agency cost. Penelitian Handoko (2013) dengan hasil ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap IFR sejalan dengan penelitian yang dilakukan Damaso (2010) dengan hasil ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap IFR. Penelitian juga dilakukan Soepriyanto dan Dustinova (2012) dengan hasil ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan IFR.

14 5. Hasil Pengujian Hipotesis 5 Kinerja Keuangan Berpengaruh Positif Terhadap Hubungan antara Leverage, Likuiditas, Umur Listing dan Ukuran Perusahaan dengan IFR. a. Hipotesis 5a Hipotesis (H 5a ) yang diajukan dalam penelitian ini yaitu kinerja keuangan berpengaruh positif terhadap hubungan antara leverage dengan IFR. Leverage menunjukan seberapa besar ekuitas yang dimiliki perusahaan guna menjamin hutang yang didanai oleh kreditor. Apabila perusahaan memiliki leverage yang tinggi maka potensi perusahaan untuk memenuhi pengungkapan laporan keuangan juga akan meningkat. Berdasarkan pengujian yang dilakukan menunjukan bahwa hipotesis (H 5a ) ditolak. Perusahaan yang memiliki tingkat leverage tinggi serta kinerja keuangan yang baik tidak mempengaruhi luasnya pengungkapan praktik IFR. Dalam menerapkan praktik IFR, perusahaan tidak bergantung pada tingkat leverage maupun kinerja keuangannya. Penerapan praktik IFR digunakan perusahaan untuk memberikan kemudahan bagi pada stakeholders dalam mengakses informasi keuangan. Selain itu, stakeholders maupun investor juga kurang memperhatikan kualitas leverage dan kinerja keuangannya sehingga tidak mempengaruhi pihak manajemen dalam menerapkan praktik IFR. b. Hipotesis 5b

15 Hipotesis (H 5b ) yang diajukan dalam penelitian ini yaitu kinerja keuangan berpengaruh positif terhadap hubungan antara likuiditas dengan IFR. Likuiditas mencerminkan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Berdasarkan pengujian yang dilakukan menunjukan bahwa hipotesis (H 5b ) ditolak. Tingkat likuiditas yang tinggi dengan kinerja keuangan yang baik tidak mempengaruhi luasnya pengungkapan IFR dalam perusahaan. Hal ini disebabkan indeks pengungkapan IFR tidak menekankan pada informasi hutang maupun laba sehingga perusahaan merasa tidak perlu menunjukan seberapa besar hutang maupun laba yang dimiliki. Oleh sebab itu, perusahaan hanya menyajikan informasi penjelas dari hutang maupun laba secara umum saja serta tidak memperhatikan perubahan hutang maupun laba yang terjadi. c. Hipotesis 5c Hipotesis (H 5c ) yang diajukan dalam penelitian ini yaitu kinerja keuangan berpengaruh positif terhadap hubungan antara umur listing dengan IFR. Umur listing mencerminkan seberapa lama perusahaan tersebut mampu bertahan dengan pesaing lainnya. Berdasarkan pengujian yang dilakukan menunjukan bahwa hipotesis (H 5c ) diterima. Perusahaan yang telah lama listing serta memiliki kinerja keuangan yang baik dianggap lebih berpengalaman

16 dan mampu mengambil peluang bisnis untuk secara terus menerus bertahan dan beroperasi di waktu yang cukup panjang. Sehingga perusahaan yang telah lama listing akan menyajikan informasi keuangan lebih lengkap, efisien dan tepat waktu dengan menerapkan praktik IFR. Bagi perusahaan yang belum lama listing sekalipun memiliki kinerja keuangan yang relatif rendah, perusahaan tersebut akan melakukan praktik IFR sebagai bentuk sinyal positif bahwa perusahaan memiliki niat baik untuk menyebarluaskan informasi keuangan secara terbuka sehingga mampu menarik kepercayaan investor maupun stakeholders dalam berinvestasi (Handoko, 2013). d. Hipotesis 5d Hipotesis (H 5d ) yang diajukan dalam penelitian ini yaitu kinerja keuangan berpengaruh positif terhadap hubungan antara ukuran perusahaan dengan IFR. Ukuran perusahaan mencerminkan seberapa besar kekayaan yang dimiliki perusahaan yang dapat diketahui dari beberapa sisi seperti jumlah aktiva yang dimiliki, transaksi penjualan yang dilakukan, serta tingkat kapitalisasi pasar. Berdasarkan pengujian yang dilakukan menunjukan bahwa hipotesis (H 5d ) diterima. Perusahaan dengan ukuran besar sekalipun memiliki profit yang relatif rendah akan tetap mempengaruhi luasnya pengungkapan IFR. Hal ini disebabkan perusahaan ukuran besar akan mengeluarkan biaya agensi yang besar dalam menyampaikan laporan

17 keuangannya dan apabila perusahaan tersebut memiliki profit yang relatif rendah atau justru merugi, maka perusahaan diharuskan untuk menghemat anggarannya dari segala aspek (Handoko, 2013). Sehingga perusahaan akan termotivasi untuk menerapkan IFR demi menunjang kelangsungan hidup perusahaan serta mengurangi biaya agensi yang tinggi. Hasil penelitian sejalan dengan Handoko (2013) dengan hasil kinerja keuangan atau profitabilitas berpengaruh positif terhadap hubungan antara ukuran perusahaan dengan IFR.