21 BAB III Metode Penelitian 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Terangmas Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus, dengan jumlah siswa sebanyak 18 orang terdiri dari 8 orang siswa laki laki dan 10 orang siswa perempuan, dalam pembelajaran IPA dengan metode Pembelajaran Probing-Prompting pada tanggal 17 September 2012 sampai dengan tanggal 22 Oktober 2012. Latar belakang orang tua siswa : Tabel 3.1 Mata Pencaharian Orang Tua Siswa No. Pekerjaan Orang Tua Jumlah 1. Petani Buruh 9 orang 2. Petani 4 orang 3. Buruh Pabrik 3 orang 4. Tenaga Keraja Wanita 2 orang Jumlah 18 orang (Sumber : Buku Induk Sekolah, 2008) Tabel 3.2 Pendidikan Orang Tua Siswa No. Jenjang Pendidikan Jumlah 1. SD 5 orang 2. SMP 8 orang 3. SMA 5 orang 4. Sarjana 2 orang Jumlah 18 orang (Sumber : Buku Induk Sekolah, 2008)
22 3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini meliputi variabel bebas (variabel indefenden) dan variabel terikat (variabel defendant). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah penggunaan model pembelajaran Probing-Prompting, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa. Model pembelajaran Probing-Prompting adalah model pembelajaran dengan cara guru menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali sehingga terjadi proses berfikir yang mengaitkan pengetahuan siswa dan pengalamannya dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari. Hasil pembelajaran adalah pencapaian pengajaran yang diperoleh siswa sebagai tujuan pengajaran. Hasil pembelajaran dapat diidentifikasi dari adanya kemampuan melakukan sesuatu secara permanen, dapat diulang-ulang dengan hasil yang sama. Suatu proses belajar harus praktis dan langsung. Artinya jika seseorang ingin mempelajari sesuatu harus dirinya sendirilah yang harus melakukannya tanpa melalui perantara orang lain. Meskipun begitu karena individu tidak pernah lepas hubungannya dengan lingkungan, faktor lingkungan seperti tempat belajar, teman belajar, dan suasana sekitar berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Hasil belajar dalam penilitian ini terdiri dari tiga aspek yaitu: 1. Kognitif yaitu pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran IPA. 2. Afektif yaitu sikap siswa terhadap implementasi pembelajaran IPA dalam kehidupan sehari-hari. 3. Psikomotor yaitu perilaku siswa dalam pembelajaran IPA. 3.3. Rencana Tindakan Rancangan yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Pelaksanaan PTK mencakup : a. Perencanaan Awal b. Pelaksanaan tindakan c. Observasi d. Refleksi
23 Siklus PTK menurut Taggart (dalam Aqip, Zaenal, 2006 : 48) dapat digambarkan sebagai berikut : Sumber : Aqip, Zaenal, 2006 Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas Adapun rancangan yang diperlukan dalam penelitian meliputi 3.3.1 Pra Siklus Siklus I Daur Hidup Hewan a. Perencanaan Awal Perencanaan awal berupa telaah terhadap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan alam (IPA) di kelas IV, kemudian penelitian menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dengan meteri pokok : 1. Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar, misalnya kecoa, nyamuk, kupu-kupu, kucing
24 2. Menunjukkan kepedulian terhadap hewan peliharaan, misalnya kucing, ayam, ikan. Peneliti merencanakan tindakan dalam 2 siklus. Dan tiap siklus 2 kali pertemuan, setiap pertemuan 2 jam pelajaran dan menggunakan model Probing-Prompting. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dilakukan dengan mengimplementasikan dari perencanaan yang telah dipersiapkan yaitu pelaksanaan pembelajaran dengan model Probing-Prompting yang diuraikan dalam siklus I dan siklus II. c. Observasi Kegiatan observasi dilakukan secara kolaboratif dengan melibatkan guru mata pelajaran IPA untuk mengamati tingkah laku dan sikap siswa serta hasil belajar siswa ketika mengikuti pembelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran Probing-Prompting. Penelitian ini juga berkolaborasi kepala sekolah dan 1 (satu) orang pengamat untuk mengetahui dan dapat mendiskripsikan aktivitas guru dalam penerapan model pembelajaran Probing-Prompting. d. Refleksi Setelah mengkaji hasil belajar siswa, guru menganalisis hasil belajar siswa dan menyesuaikan dengan ketercapaian indikator kinerja, maka peneliti memperbaiki kelemahan untuk siklus berikutnya agar pelaksanaannya lebih efektif. 3.3.2 Siklus 1 3.3.2.1 Perencanaan Pada siklus I ini penulis mengadakan perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, ada beberapa rencana tindakan yang akan dilakukan dalam perbaikan pembelajaran antara lain:
25 1. Mempersiapkan bahan pembelajaran yang sesuai dengan materi dan tujuan yang akan dicapai. 2. Memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran. 3. Memotivasi siswa dalam pembelajaran. 4. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. 5. Mengadakan Tanya jawab dengan metode yang bervariasi. 6. Memberikan penguatan kepada siswa yang dapat menjawab pertanyaan. 7. Membuat langkah-langkah prosedur pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang akan dilaksanakan. 3.3.2.2 Pelaksanaan Adapun pelaksanaan perbaikan pembelajaran untuk siklus I mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dilaksanakan dengan tahapan : A. Kegiatan Awal (± 15 menit) 1. Diawali dengan salam pembukaan dan selanjutnya menanyakan kesiapan siswa untuk belajar 2. Tanya jawab tentang pelajaran yang telah lalu. 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 4. Memotivasi siswa B. Kegiatan Inti (± 40 menit) 1. Guru memajangkan gambar gambar mahluk hidup (hewan) 2. Mengadakan tanya jawab tentang gambar yang dipajangkan. 3. Murid disuruh menyebutkan nama-nama hewan yang ada di sekitar mereka tinggal. 4. Guru mengarahkan murid untuk bertanya tentang hewan-hewan yang ada disekitar mereka tinggal. 5. Guru mengajukan pertanyaan hewan apa saja yang biasa dipelihara disekitar pekarangan rumah. 6. Murid diminta untuk menjawab satu persatu tentang pertanyaan yang disampaikan.
26 C. Kegiatan Ahir (± 15 menit) 1. Murid dibawah bimbingan guru bersama sama menyimpulkan pelajaran. 3.3.2.3 Pengamatan Hasil belajar yang dicapai oleh siswa kelas IV SD Negeri Terangmas Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus pada siklus I mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sudah menunjukkan kemajuan, yang mana tingkat keberhasilan sudah meningkat dibandingkan dengan sebelum dilaksanakannya perbaikan, bukti ini menunjukkan bahwa penggunaan metode ceramah dan tanya jawab membantu sekali dalam mencapai hasil yang diharapkan 3.3.2.4 Refleksi Selama perbaikan pembelajaran yang penulis lakukan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada siklus I sudah menunjukkan kemajuan, hal ini dapat terlihat siswa lebih aktif dalam belajar walaupun masih terdapat kelemahan yang membuat hasil belajar yang diharapkan belum tercapai secara maksimal, hal ini ditemukan berdasarkan hasil laporan pengamatan teman sejawat dan refleksi penulis, diantara kelemahan itu adalah : 1. Tidak semua siswa mendapat kesempatan menjawab pertanyaan 2. Masih adanya siswa yang menjawab pertanyaan tidak benar 3. Terjadi keributan kecil ketika diminta untuk mengajukan pendapatnya 4. Masih ada siswa yang tidak berani mengemukakan pendapat. 3.3.3 Siklus 2 3.3.3.1 Perencanaan Dengan hasil yang dicapai pada siklus I mata pelajaran IPA diatas maka penulis merasa perlu melakukan perbaikan lanjutan yaitu siklus II mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, hal ini bertujuan agar hasil yangdiharapkan benar benar memuskan, ada beberapa tindakan yang akan dilakukandalam perbaikan yaitu : 1. Mempersiapkan bahan pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran dan tujuan yang akan dicapai. 2. Memilih metode yang sesuai dengan materi
27 3. Sebaran pertanyaan diusahakan lebih merata 4. Jumlah pertanyaan yang disajikan juga lebih banyak 5. Mengadakan tanya jawab yang bervariasi 6. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya sehingga diharapkan tidak ada lagi siswa yang tidak benar dalam menjawab pertanyaan yang diajukan. 7. Pertanyaan dapat dituliskan pada kertas, sehingga anak yang takut untuk bertanya dapat memperoleh kesempatan bertanya. 8. Memberi penguatan pada siswa yang dapat menjawab pertanyaan. 3.3.3.2 Pelaksanaan Pelaksanaan perbaikan pembelajaran untuk siklus II mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dilaksanakan dengan tahapan : A. Kegiatan Awal (± 15 menit) 1. Memberi salam dan setelah itu mengabsen siswa. 2. Apersepsi, mengulang pembelajaran yang lalu yaitu tentang menggolongkan mahluk hidup (hewan). 3. Memotivasi, materi ini sangat bermanfaat dalam menciptakan kerukunan antara sesama murid, murid dan guru dalam hubungan yang harmonis. B. Kegiatan Inti (± 40 menit) 1. Guru meminta murid untuk memperhatikan gambar hewan yang dipajang didepan kelas. 2. Siswa menyebutkan nama-nama hewan yang diketahuinya melalui gambar. 3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk adu kecepatan dalam menyebutkan nama hewan yang adal di lingkungan sekitar mereka tinggal. 4. Memberikan tugas untuk membuat pertanyaan pertanyaan tentang hewan yang ada disekita tempat tinggal mereka. C. Kegiatan Akhir (± 15 menit) 1. Memberikan penguatan tentang dampak positif dan negatif tentang dampak memelihara hewan di sekitar lingkungan tempat tinggal 2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran.
28 3.3.3.3 Pengamatan 1. Pengamat merupakan teman seprofesi yang membantu penelitian memberikan penilaian pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan pembelajaran. 2. Peneliti melakukan penilaian untuk mengetahuai hasil belajar dengan menguji siswa mengerjakan soal-soal sesuai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 3.3.3.4 Refleksi Setelah penulis melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus I dan II mata pelajaran IPA dengan merancang metode yang lebih baik dan memperbaiki kelemahan kelemahan yang ditemukan pada siklus I, sehingga siswa lebih aktif dalam proses belajar mengajar dan hasil yang dicapai sangat memuskan, tentu saja hal ini akan menjadi bahan evaluasi bagi penulis untuk mengadakan perbaikan perbaikan pembelajaran selanjutnya demi tercapainya hasil yang diharapkan pada masa yang akan datang. 3.4. Data Dan Cara Pengumpulan Data 1. Sumber Data Dalam penelitian tindakan kelas ini, sumber data berasal dari siswa kelas IV SD Negeri Terangmas, guru kelas, data dokumen dan portofolio. 2. Jenis Data a. Data Kuantitatif Jenis data yang didapatkan adalah data kuantitatif dari hasil belajar siswa kelas IV yang diambil dengan cara memberikan tes (uji kompetensi) pada setiap akhir siklus. b. Data Kualitatif Data kualitatif didapatkan dari hasil belajar siswa dan aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran Probing-Prompting. 3. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi teknik tes dan non tes. Teknik tes berupa tes tertulis dengan alat pengumpul data berupa soal. Teknik non tes berupa observasi dengan alat pengumpul data berupa lembar observasi.
29 3.5. Teknis Analisis Data Analisis data dalam tindakan kelas ini menggunakan analisis Deskriptif dengan rumus. : % = X 100 % Keterangan : n : Nilai yang diperoleh N : Nilai total % : Tingkat keberhasilan yang dicapai Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan tabel kriteria deskriptif prosentase, yang dikelompokkan dalam 5 kategori, yaitu baik sekali, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang sebagai berikut : Tabel 3.3 Klasifikasi Kategori Tingkatan dan Prosentase Kriteria Nilai Prosentase Penafsiran Hasil Belajar Baik sekali 86%-100% Baik sekali Baik 71%-85% Baik Cukup 56%-70% Cukup Kurang 41%-55% Kurang Sangat kurang <40% Sangat kurang (Depdiknas, 2002: 04) 3.6. Indikator Kinerja Model pembelajaran Probing-Prompting dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran IPA kelas IV SD Negeri Terangmas Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus dengan indikator sebagai berikut: Ketuntasan individual, jika mencapai ketuntasan mencapai lebih besar sama dengan 70. Ketuntasan klasikal, jika lebih dari 85 % dari seluruh siswa mencapai ketuntasan lebih besar sama dengan 70.