IV. ANALISIS KARYA. suasana pertunjukan sirkus. Gajah yang seakan-akan muncul dari dalam

dokumen-dokumen yang mirip
VISUALISASI GAJAH SIRKUS DALAM KARYA SENI LUKIS. Oleh: Defi Nurmalita, Narsen Afatara, Yayan Suherlan

VISUALISASI GAJAH SIRKUS DALAM KARYA SENI LUKIS

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa

BAB III. A. Implementasi Teoritis. yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai

BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoritis

III. PROSES PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III. A. Implementasi Teoritis

BAB IV ANALISIS KARYA

Gambar: 5. 5a. Pasar Bali

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS. A. Riset Ide

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

BAB V IMPLEMENTASI KARYA

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA

5.2.1 Gin. Gambar 5.2 Concept Sketch Gin dan Visualisasi 3D Gin

8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis

LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA

BAB IV ANALISIS KARYA

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

III. METODE PENCIPTAAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. Gambar 5.1 Logo Pertunjukan

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

pribadi pada masa remaja, tentang kebiasaan berkumpul di kamar tidur salah seorang teman

BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM

BAB III FOTO DOSEN SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS DENGAN TEKNIK DIGITAL PAINTING. A. Implementasi Teoritis

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB IV ANALISIS KARYA. pada hewan kupu-kupu sejumlah 12 karya. Masing-masing karya yang dihasilkan,

IV. ANALISIS KARYA. di kota Surakarta. Penulis tertarik memvisualisasikan tradisi upacara minum teh

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

4. Bagi mahasiswa yang memiliki sakit ringan menggunakan pita berwarna biru, dipasang di lengan sebelah kiri menggunakan peniti.

DISKRIPSI CIPTAAN LUKISAN JALAN KE CANDI

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya. telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN

Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

BAB III METODE PENCIPTAAN

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.

4.1 Bentuk Wajah Oval dan koreksinya Make-up style untuk bentuk wajah oval yaitu : Shading : Berbeda dengan karakter wajah yang lain, teknik shading

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1

BAB III ELABORASI TEMA

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

: Campuran merah dan hitam membentuk suasana yang tegas dan. : Memperkuat gaya kontemporer dan oriental.

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS KARYA

Tinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik identik denga

BAB 5 PEMBAHASAN DESAIN. Visual yang digunakan adalah visual yang mencerminkan keceriaan dan

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Desain Logo dan Pylon A care Dental Clinic dan Dimas Ayu Salon & Spa. Dalam

Warna ialah sifat cahaya yang ditentukan oleh panjang gelombang (atau oleh kandungannya sebagai paduan untuk beberapa panjang gelombang).

BAB IV TINJAUAN KARYA. Dalam pengkajian Tugas Akhir ini saya melakukan kajian dengan menggunakan

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoristis

Warna Perancangan Ruang Dalam 2015/2016

BAB IV KONSEP VISUAL DAN KONSEP KOMUNIKASI. : Silu meminta Ayus menjaga kéncéng dan Ayus tidak boleh membuka kéncéngnya, Ayus menyanggupinya

BAB IV KONSEP PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB IV PROSES BERKARYA

III. METODE PENCIPTAAN

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

PERSEMBAHAN. Karya Tugas Akhir ini kupersembahkan. kepada: 1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu. memberikan berkat. 2. Ayah dan Ibu tercinta.

BAB IV STRATEGI KREATIF

BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY

BAB III Strategi Perancangan dan Konsep Visual

V. ULASAN PERANCANGAN

Elemen Elemen Desain Grafis

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB IV ANALISIS. A. Demografis Target audience dari Lets Go Holiday! Camping-Beach secara demografis adalah : : 7 8 tahun

BAB III Membuat Sketsa

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Laporan tugas akhir pada BAB IV akan dijelaskan mengenai beberapa proses

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB I PENDAHULUAN. maupun lisan. Namun fungsi ini sudah mencakup lima fungsi dasar yakni expression,

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

TAYUB NINTHING: TARI KREASI BARU YANG BERSUMBER PADA KESENIAN TAYUB

Modul MK Gambar Bentuk

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

4. Simbol dan makna tari

BAB III ANALISIS OBJEK

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. kepada sang karakter utama, Nova, seorang gadis kecil yang menuntuk

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Melihat perkembangan dan kemajuan ilmu teknologi yang semakin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 ANALISIS DATA. Berikut ini penulis akan memaparkan mengenai analisisis unsur westernisasi

Transkripsi:

IV. ANALISIS KARYA KARYA 1 Judul : Gajah Sirkus Media : Acrylic pada kanvas ukuran : 60x 130cm Tahun : 2016 Karya pertama yang berjudul Gajah Sirkus dengan menunjukkan suasana pertunjukan sirkus. Gajah yang seakan-akan muncul dari dalam tenda menujukkan tingkah laku gajah memberi salam selamat datang. Terdapat dua gajah yang dimunculkan pada karya, yaitu gajah laki-laki dan perempuan. Simbol yang diberikan pada kelamin gajah yaitu dengan memberikan asesoris pada gajah yaitu pita dan topi. Topi dan pita yang digunakan gajah agar terkesan lebih menarik. Suasana di dalam area pertujukkan sirkus dimunculkan dalam karya ini, yaitu dengan terlihat terdapat tenda sirkus, badut, pawang sirkus, biang lala, dan komedi putar. 43

44 Tenda sirkus bermotif garis ini tampak nyata dan tidak menambahkan orrnamen sedikitpun. Warna yang digunakan tenda yaitu warna merah, oren, dan biru. Terlihat di samping kiri terlihat badut yang sedang menggenggam balon. Badut yang cukup menarik berkostum sangat meriah. Balon-bolon yang di genggam juga tidak kalah meriah yaitu menggunakan warna-warna cerah, kuning merah dan hijau. Pawang gajah yang menggunakan kostum seperti pesulap atau terkesan gelap. Warna yang digunakan yaitu warna hitam dan coklat. Biang lala yang ditumbulkan hanyalah bayangan, atau terlihat tampak seperti jauh. Biang lala terlihat jauh cukup terlihat dengan penggunaan pada warna, yaitu menggunakan satu warna yaitu warna biru tua dan hanya menggunakan garis. Komedi putar yang dimunculkan yang seolah- olah sedang berputar. Warna yang digunakan pada komedi putar terkesan menarik karena menggukan warna-warna cerah. Teknik yang digunakan dalam pembutan karya ini menggunakan teknik sapuan halus. Penulis memilih teknik ini karena dengan teknik ini dapat mewakili ide dan konsep penulis yang menggunakan banyak warna dalam karyanya. Selain itu teknik ini membutuhkan banyak campuran warna agar dapat menghasilkan banyak warna. Proses pembuatan karya dilakukan dalam 3 hari dimana 2 hari proses satu karya dan 1 hari pengeringan karya. Penyajian merupakan tahap terakhir pada proses pembuatan karya. Penyajian ini disajikan dengan menggunakan bingkai spanram setebal 4-5 cm. Bingkai spanram

45 yang digunakan adalah bingkai minimalis dengan warna asli pada kayu atau kayu mentah yang sesuai dengan konsep visual karya. KARYA 2

46 Judul : Imajinasi Gajah Media : Acrylic pada kanvas Ukuran : 65x 65cm Tahun : 2016 Karya yang berjudul Imajinasi Gajah. Visualisasi dengan menekankan bentuk karakter gajah ini mengambil ide berdasarkan pengalaman penulis terhadap sirkus gajah. Gajah yang sedang berimajinasi makan rerumputan. Dengan keberadaan tumbuh-tumbuhan disekitarnya gajah merasakan bahwa di area sirkus terdapat rumput-rumput disekitarnya. Tingkah laku gajah memakan rumput cukup menarik, karena tingkah laku gajah memakan rumput dengan hewan-hewan lain sangat berbeda, gajah menggunakan belalai untuk memetik rumput lalu dimasukkan ke mulutnya. Rumput-rumput disekitarnya bukan bentuk

47 nyata pada rumput melainkan perubahan bentuk pada rumput. Ornamenornamen yang ditimbulkan sangatlah jelas, dengan ornamen garis dan lingkaran membuat karya Imajinasi Gajah lebih menarik. Keberadaan awan dikarya Imajinasi Gajah menunjukkan gajah yang sedang berimajinasi berada di alam bebas. Pemilihan warna pada karya yang selaras yaitu menggunakan warna hijau tosca, biru muda, abu-abu muda, ungu tua, ungu muda, hijau tua, kuning, merah hati, dan kuning muda. Warna-warna tersebut dapat memberikan di alam bebas. Karakter inilah yang sesuai dengan konsep Imajinasi Gajah. Karya Imajinasii Gajah ini berukuran 60x60cm. Teknik dalam pembuatan karya ini mengunakan teknik sapuhan halus. Teknik ini dipilih karena disesuaikan dengan karya yang dibuat yaitu bentuk lukisan 2 dimesi. Bentuk 2 dimensi cendurung menggunakan teknik sapuaan halus. Proses pembuatan karya dilakukan dalam 3 hari. Sementara pengeringan dilakukan 1 hari. Proses selanjutnya penyajian karya menggunakan bingkai spanram setebal 4-5 cm. Bingkai spanram yang digunakan adalah bingkai minimalis dengan warna asli pada kayu atau kayu mentah yang sesuai dengan konsep visual karya.

48 KARYA 3 Judul : Gajah dan Atraksinya Media : Acrylic pada kanvas ukuran : 50x 60cm Tahun : 2016 Karya ini ingin menampilkan atraksi gajah sirkus yang sedang manaiki suatu pangung. Bentuk ini diambil berdasarkan pengalaman pada saat penulis melihat pertunjukan sirkus. Momen tersebut diangkat oleh penglihatan penulis kemudian diaplikasikan dalam bentuk seni lukis Gajah dan Atraksinya. Dalam karya Gajah dan Atraksinya menunjukan keberanian gajah menaiki suatu panggung yang berukuran

49 kecil atau tidak semestinya. Atraksi gajah sirkus semakin meriah ketika gajah menujukkan kepandaiannya mengangkat dua kakinya di atas panggung. Topi yang digunakan gajah cukup terlihat manarik ditambah dengan ornamen-ornamen terdapat pada topi. Awan-awan yang berada di sekitarnya menggambarkan bahwa gajah berada diketinggian. Warna yang dipilih pada karya ini adalah warna-warna selaras, lebih cendung warnawarna muda dan soft. Warna yang dipilih antra lain, merah muda, ungu muda, biru muda, kuning muda, dan ungu. Teknik dalam pembutan karya ini sama seperti teknik pada pembuatan karya sebelumnya yaitu mengunakan teknik sapuhan halus. Teknik ini dipilih karena sesuai dengan penekanan pada karya. Proses pembuatan karya berjalan 3 hari. Sementra pengeringan selama 1 hari. Proses selanjutnya penyajian karya menggunakan bingkai spanram setebal 4-5 cm. Bingkai spanram yang di gunakan adalah bingkai minimalis dengan warna asli kayu atau kayu mentah yang dirasa sesuai dengan konsep visual karya.

50 KARYA 4 Judul : Kecerdasan Gajah Media : Acrylic pada kanvas Ukuran : 50x 60cm Tahun : 2016 Pemilihan visual pada karya ini disesuaikan dengan hewan gajah yang berasa di ruang lingkup pertunjukan sirkus dimana karya ini menunjukan pemikiran otak gajah sirkus. Terdapat tenda sirkus yang berada diatas kepala gajah yang menceritakan pemikiran gajah sirkus di dalam tenda. Di dalam karya Kecerdasan Gajah cukup banyak memunculkan banyak ornamen-ornamen yang membuat karya semakin

51 menarik. Ornamen yang digunakan dalam karya menggunakan garis lurus, lengkung, dan lingkaran. Kecerdasan Gajah Pemilihan warna pada karya pada karya Kecerdasan Gajah yaitu warna abu-abu, hitam, coklat tua, biru, dan merah. Teknik yang digunakan dalam pembutan karya ini menggunakan teknik sapuan halus. Penulis memilih teknik ini karena dengan teknik ini dapat mewakili ide dan konsep penulis yang menggunakan banyak warna dalam karyanya. Selain itu teknik ini membutuhkan banyak campuran warna agar dapat menghasilkan banyak warna. Proses pembutan karya dilakukan dalam 3 hari dimana 2 hari proses pengerjaan karya dan 1 hari pengeringan karya. Penyajian merupakan tahap terakhir pada proses pembuatan karya. Penyajian ini disajikan dengan menggunakan bingkai spanram setebal 4-5 cm. Bingkai spanram yang digunakan adalah bingkai minimalis dengan warna asli pada kayu atau kayu mentah yang sesuai dengan konsep visual karya.

52 KARYA 5 Judul : Payung Gajah Media : Acrylic pada kanvas ukuran : 60x 60cm Tahun : 2016 Karya keempat berjudul Payung Gajah. Karya yang menunjukan atraksi gajah pada saat sirkus yaitu dengan manaiki gerbong kereta dan bermain payung. Didalam pertunjukan sirus gajah terlihat asik dengan payungnya. Gajah yang sudah dilatih tanpa ada rasa takut untuk menujukan kepandaiannya dalam permainan payung. Suasana pertunjukan sirkus gajah dengan payung-payung. Perwujudtan keceriaan ditampilkan exspresi dan tingkah lakunya pada atraksi sirkus. Karya ini tersirat dari salah satu pertujukan gajah sirkus dan bernuansan keceriaan dengan

53 perwarnaan selaras, dengan warna kuning, hitam, abu-abu, dan hijau pekat. Gajah yang terlihat ceria diatas gerbong kereta dengan warna yang tidak semestinya. Tubuh gajah di beri ornamen garis menujukan kecantikan dan kefeminiman. Teknik yang digunakan adalah tenik sapuan halus dengan cat akrilik mengisi pada setiap bidang yang membentuk figur dan benda. Semua bidang di beri ornamentik secara detail. Proses pembutan karya dilakukan dalam 3 hari dimana 2 hari pembutan karya dan 1 hari proses pengeringan karya. Penyajian merupakan tahap terakhir pada proses pembuatan karya. Penyajian ini disajikan dengan menggunakan bingkai spanram setebal 4-5 cm. Bingkai spanram yang digunakan adalah bingkai minimalis dengan warna asli pada kayu atau kayu mentah yang sesuai dengan konsep visual karya.

54 KARYA 6 Judul : Balon Media : Acrylic pada kanvas ukuran : 120 x 100cm Tahun : 2016 Karya keenam berjudul Balon. karya yang menunjukkan atraksi gajah dengan kecerdasannnya dengan mempermainkan balon. Gajah yang tampak terlihat menarik dengan kostum balet. Kostum yang digunakan gajah tampak terlihat feminim dengan roknya yang mengembang bahkan terlihat lincah dan menarik. Kecerdasan yang dimiliki oleh gajah dan mampu menunjukan atraksi dengan benar dan membuat semua penonton

55 kagum melihatnya. Suasana yang pertunjukan sirkus gajah dengan balonbalon. Perwujudtan keceriaan ditampilan exspresi dan tingkah lakunya pada atraksi sirkus. Karya ini tersirat dari salah satu pertunjukan gajah sirkus dan bernuansan keceriaan dengan pewarnaan selaras, dengan warna kuning, biru, merah, coklat, dan putih. Kostum gajah yang di beri ornamen garis menujukkan keceriaan. Teknik yang digunakan dalam pembutan karya ini menggunakan tekni sapuan halus. Penulis memilih teknik ini karena dengan teknik ini dapat mewakili ide dan konsep penulis yang menggunakan banyak warna dalam karyanya. Selain itu teknik ini membutuhkan banyak campuran warna agar dapat menghasilkan banyak warna. Proses pembutan karya dilakukan dalam 3 hari dimana 2 hari proses satu karya dan 1 hari pengeringan karya. Penyajian merupakan tahap terakhir pada proses pembuatan karya. Penyajian ini disajikan dengan menggunakan bingkai spanram setebal 4-5 cm. Bingkai spanram yang digunakan adalah bingkai minimalis dengan warna asli pada kayu atau kayu mentah yang sesuai dengan konsep visual karya.

56 KARYA 7 Judul : Roda Berputar Media : Acrylic pada kanvas ukuran : 120x 100cm Tahun : 2016 Karya ketujuh yang berjudul Roda Berputar dengan menunjukan atrasi gajah bermain roda. Gajah yang sedang menaiki roda tampak lincah dan menarik. Suasana yang dipertunjukkan sirkus gajah dengan suasana di atas panggung. Dekorasi tampak menirik terlihat ada beberapa bunga di sekelilinya. Ornamen-ornamen dan warna dekorasi pada panggung tampak muncul untuk memberi kesan kemeriahan suasana panggung. Gajah yang

57 telihat lincah dengan menyeimbangkan tubuhnya untuk bermain roda membuat penonton kagum. Agar terlihat menarik, kostum yang digunakan gajah yaitu menggunakan warna cerah. Karya ini tersirat dari salah satu pertunjukan gajah sirkus dan bernuansan keceriaan dengan pewarnaan selaras, dengan warna biru, merah, uning, putih dan hitam. Teknik yang digunakan dalam pembutan karya ini menggunakan teknik sapuan halus. Penulis memilih teknik ini karena dengan teknik ini dapat mewakili ide dan konsep penulis yang menggunakan banyak warna dalam karyanya. Selain itu teknik ini membutuhkan banyak campuran warna agar dapat menghasilkan banyak warna. Proses pembutan karya dilakukan dalam 3 hari dimana 2 hari proses satu karya dan 1 hari pengeringan karya. Penyajian merupakan tahap terakhir pada proses pembuatan karya. Penyajian ini disajikan dengan menggunakan bingkai spanram setebal 4-5 cm. Bingkai spanram yang digunakan adalah bingkai minimalis dengan warna asli pada kayu atau kayu mentah yang sesuai dengan konsep visual karya.

58 KARYA 8 Judul : Bola-bola Media : Acrylic pada kanvas ukuran : 120x 100cm Tahun : 2016 Karya yang berjudul Bola-Bola. Visualisasi dengan menekankan bentuk karakter gajah ini mengambil ide berdasarkan pengalaman penulis terhadap sirkus gajah. Gajah yang sedang menampilkan kepandaiannya dengan bermain lempar bola. Kostum gajah yang menarik dan ornamenornamen yang sesuai memberi kesan meriah. Gajah dengan menggunakan topi tampak lebih menarik. Bola yang digunakan ialah bola berukuran sedang dan warna bola tidak sesuai dengan warna bola pada aslinya.

59 Pemilihan warna pada karya Bola-bola menggunakan perwarnaan selaras, yaitu kuning, hijau, ungu, orange dan biru. Warna-warna tersebut memberikan tersebut dapat memberikan kesan senang. Karakter inilah yang sesuai dengan konsep Bola-bola Karya Bola-bola ini berukuran 120x 100cm. Teknik dalam pembuatan karya ini mengunakan teknik sapuhan halus. Teknik ini dipilih karena disesuaikan dengan karya yang dibuat yaitu bentuk lukisan 2 dimesi. Bentuk 2 dimensi cendurung menggunakan tehnik sapuahan halus. Proses pembuatan karya dilakukan dalam 3 hari. Sementara pengeringan dilakukan 1 hari. Proses selanjutnya penyajian karya menggunakan bingkai spanram setebal 4-5 cm. Bingkai spanram yang digunakan adalah bingkai minimalis dengan warna asli pada kayu atau kayu alam.

60 KARYA 9 Judul : Kereta Gajah Media : Acrylic pada kanvas ukuran : 130x 100cm Tahun : 2016 Karya yang berjudul Kereta Gajah. Visualisasi dengan menekankan bentuk karakter gajah ini mengambil ide berdasarkan pengalaman penulis terhadap sirkus gajah. Gajah dan anak gajah yang sedang bermain kereta mengelilingi area sirkus. Kostum gajah yang menarik dengan ornamen-ornamen yang sesuai dan memberi kesan meriah. Dalam karya Kereta Gajah ini seperti menunjukkan keluarga gajah yaitu bapak, ibu, dan anak gajah. Objek-obek pendukung karakter gajah, dengan gajah tambahan topi, mahkota, payung, bola, hula hoop, dan kalung yang digunakan gajah. Keceriaan tampak sekali dalam karya ini melalui warna-warna yang cerah dan selaras. Warna-warna yang di

61 gunakan yaitu biru hijau merah muda, coklat tua, coklat muda dan putih tulang. Teknik yang digunakan dalam pembutan karya ini menggunakan tekni sapuan halus. Penulis memilih teknik ini karena dengan teknik ini dapat mewakili ide dan konsep penulis yang menggunakan banyak warna dalam karyanya. Selain itu teknik ini membutuhkan banyak campuran warna agar dapat menghasilkan banyak warna. Proses pembutan karya dilakukan dalam 3 hari dimana 2 hari proses satu karya dan 1 hari pengeringan karya. Penyajian merupakan tahap terakhir pada proses pembuatan karya. Penyajian ini disajikan dengan menggunakan bingkai spanram setebal 4-5 cm. Bingkai spanram yang digunakan adalah bingkai minimalis dengan warna asli pada kayu atau kayu mentah yang sesuai dengan konsep visual karya.

62 KARYA 10 Judul : Hula Hoop Media : Acrylic pada Kanvas ukuran : 50x 50cm Tahun : 2016 Karya yang berjudul Hula Hoop. bentuk karakter gajah ini mengambil ide berdasarkan pengalaman penulis terhadap pertunjukkan sirkus gajah. Kepandaian yang dimiliki gajah membuat penontonnya terkagum. Pada karya Hula Hoop menampilkan atraksi gajah bermain hula hoop. Kostum gajah yang narik dan dengan mengunakan topi. Gajah dengan menggukan topi tampak lebih menarik. Ornamen-ornamen juga muncul dalam karya Hula Hoop pada bagian belalai dan topi gajah. Hola hoop yang di pergunakan dalam karya adalah bentuk asli hula hoop.

63 Pemulihan pada karya Hula Hoop mengunakan warna selaras, yaitu warna putih tulang, ungu tua, ungu muda, dan hijau. Warna-warna tersebut memberikan memberikan kesan senang. Karakter inilah yang sesuai dengan konsep Hula Hoop. Tekik yang digunakan dalam pembutan karya ini menggunakan tekni sapuan halus. Penulis memilih teknik ini karena dengan teknik ini dapat mewakili ide dan konsep penulis yang menggunakan banyak warna dalam karyanya. Selain itu teknik ini membutuhkan banyak campuran warna agar dapat menghasilkan banyak warna. Proses pembutan karya dilakukan dalam 3 hari dimana 2 hari proses satu karya dan 1 hari pengeringan karya. Penyajian merupakan tahap terakhir pada proses pembuatan karya. Penyajian ini disajikan dengan menggunakan bingkai spanram setebal 4-5 cm. Bingkai spanram yang digunakan adalah bingkai minimalis dengan warna asli pada kayu atau kayu mentah yang sesuai dengan konsep visual karya.

64 KARYA 11 Judul : Berhitung Media : Acrylic pada Kanvas ukuran : 120x 100cm Tahun : 2016 Karya ke sebelas berjudul Berhitung. Karya ini menunjukkan atraksi dengan kecerdasan yang di mikili gajah. Dalam karya tersebut tampak gajah dengan cerdasnya mampu berhitung dengan benar. Pawang gajah yang sudang memberi pertanyaan pada gajah dengan menulis dipapan tulis. Gajah menjawabnya dengan mengambil angka dengan benar. Kostum gajah yang sangat mendukung dengan atraksi gajah

65 berhitung ini gajah mengunakan topi, sepatu, dan tas sebagai bentuk gajah sedang dalam situasi belajar di sekolah. Posisinya yang duduk nampak terlihat gajah lebih marik. Kecerdasan yang dimiliki oleh gajah dan mampu menunjukan atraksi dengan benar dan membuat semua penonton kagum melihatnya. Suasana yang pertunjukan sirkus gajah dengan kepandainya berhitung. Kostum dan bagian tubuh dari gajah yang di beri ornamen garis memberi kesan menarik. Karya ini tersirat dari salah satu pertunjukan gajah sirkus dan bernuansan keceriaan dengan pewarnaan selaras, dengan warna oren, abu-abu, coklat muda, coklat tua dan abu-abu muda. Teknik yang digunakan dalam pembutan karya ini menggunakan teknik sapuan halus. Penulis memilih teknik ini karena dengan teknik ini dapat mewakili ide dan konsep penulis yang menggunakan banyak warna dalam karyanya. Selain itu teknik ini membutuhkan banyak campuran warna agar dapat menghasilkan banyak warna. Proses pembutan karya dilakukan dalam 3 hari dimana 2 hari proses satu karya dan 1 hari pengeringan karya. Penyajian merupakan tahap terakhir pada proses pembuatan karya. Penyajian ini disajikan dengan menggunakan bingkai spanram setebal 4-5 cm. Bingkai spanram yang digunakan adalah bingkai minimalis dengan warna asli pada kayu atau kayu mentah yang sesuai dengan konsep visual karya

66 KARYA 12 Judul : Atraksi Gajah Media : Acrylic pada Kanvas ukuran : 130x 60cm Tahun : 2016 Karya yang berjudul Atraksi Gajah. Visualisasi dengan menekankan bentuk karakter gajah ini mengambil ide berdasarkan pengalaman penulis terhadap sirkus gajah. Gajah yang beratraksi saling bertumpuk untuk membentuk menara gajah. Gajah yang terletak paling

67 bawah adalah gajah yang berukuran lebih besar semakin ke atas ukuran gajah semakin kecil. Gajah yang paling atas menunjukkan kepadaianya dengan bermain lempar bola. Kostum gajah yang menarik dengan ornamen-ornamen yang sesuai dan memberi kesan meriah. Objek-obek pendukung karakter gajah, dengan gajah tambahan topi, mahkota, dan bola. Keceriaan tampak sekali dalam karya ini melalui warna-warna yang cerah dan selaras. Warna-warna yang di gunakan yaitu merah muda, hijau muda, biru tua, coklat tua, dan coklat muda. Teknik yang digunakan dalam pembutan karya ini menggunakan teknik sapuan halus. Penulis memilih teknik ini karena dengan teknik ini dapat mewakili ide dan konsep penulis yang menggunakan banyak warna dalam karyanya. Selain itu teknik ini membutuhkan banyak campuran warna agar dapat menghasilkan banyak warna. Proses pembutan karya dilakukan dalam 3 hari dimana 2 hari proses satu karya dan 1 hari pengeringan karya. Penyajian merupakan tahap terakhir pada proses pembuatan karya. Penyajian ini disajikan dengan menggunakan bingkai spanram setebal 4-5 cm. Bingkai spanram yang digunakan adalah bingkai minimalis dengan warna asli pada kayu atau kayu mentah yang sesuai dengan konsep visual karya.

68 KARYA 13 Judul : Sembur Media : Acrylic pada kanvas ukuran : 120x 100cm Tahun : 2016 Karya yang terakhir yang berjudul Sembur dengan menunjukkan atraksi gajah bermain air dan menyemburkan air di dalam area sirkus. gajah yang sedang menghadap ke samping dan menunjukkan permainan sembuh yang lakukan gajah. Dalam keadaan berdiri gajah mampu mengimbangi tumbuhnya agar terlihat tegap. Belalai yang biasanya di gunakan menghirup atau meyedot kali ini gajah menunjukkan

69 kelebihannnya dengan menyemburkan air dengan semburan yang menarik, bagaikan kembang api. Dekorasi tampak menarik terlihat ada beberapa objek di sekelilinya. Ornamen-ornamen dan warna dekorasi pada panggung tampak muncul untuk memberi kesan kemeriahan suasana panggung. Agar terlihat menarik, kostum yang digunakan gajah yaitu mengunakan tambahan topi. Karya ini tersirat dari salah satu pertunjukan gajah sirkus dan bernuansa keceriaan dengan pewarnaan selaras, yaitu ungu, kuning, hijau, biru tua, biru muda, dan coklat muda. Teknik yang digunakan dalam pembutan karya ini menggunakan teknik sapuan halus. Penulis memilih teknik ini karena dengan teknik ini dapat mewakili ide dan konsep penulis yang menggunakan banyak warna dalam karyanya. Selain itu teknik ini membutuhkan banyak campuran warna agar dapat menghasilkan banyak warna. Proses pembutan karya dilakukan dalam 3 hari dimana 2 hari proses satu karya dan 1 hari pengeringan karya. Penyajian merupakan tahap terakhir pada proses pembuatan karya. Penyajian ini disajikan dengan menggunakan bingkai spanram setebal 4-5 cm. Bingkai spanram yang digunakan adalah bingkai minimalis dengan warna asli pada kayu atau kayu mentah yang sesuai dengan konsep visual karya.