Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian di SD N Cebongan 02

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY BERDASAR TEORI DIENES DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Agustus di SMP Pembangunan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. adanya keterlibatan atau partisipasi yang tinggi dari siswa dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1 < 60 Tidak Tuntas 9 56,25 %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kategori Frekuensi Prosentase Tuntas 10 37,04% Tidak Tuntas 17 62,96% Total %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VIII-A SMP Mathla ul

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MI Miftahul Ulum Kecamatan Tutur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil kali

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan, observasi (sekaligus penilaian), dan refleksi. Siklus ini akan dilanjutkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengembangan dengan model ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement,

PENGEMBANGAN MODEL TEAM GAME TURNAMENT BERDASAR TEORI DIENES DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini termasuk penelitian

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa: (1) enam buah LKS mind map berbasis

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. 1. Sejarah Singkat Berdirinya MTsN Batu Benawa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. selama ini pada semester ganjil tahun pelajaran menunjukan bahwa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1 Jadwal Pertemuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Prosentase 1 Tuntas 7 22% 2 Tidak tuntas 26 78% Jumlah % Minimum 40 Maksimum 60

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 7 33% 2 Tidak tuntas 14 67% Jumlah % Minimum 30 Maksimum 82

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 11 HASIL UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS INSRUMEN TES SIKLUS I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Research And Development (R & D) atau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI IPS2 SMA NEGERI 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagian tersebut akan diuraikan sebagai berikut.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Madrasah tempat berlangsungnya penelitian terletak di Jalan Basuki

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari April 2012 di SD N Cebongan 02 Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012. Tahap pertama dalam penelitian ini adalah dengan studi pustaka dan lapangan, untuk mengetahui apa yang perlu dikembangkan. Untuk itu dilakukan observasi lapangan di SD N Cebongan 02. Data yang telah didapat sebagai acuan penyusunan draft produk awal, kemudian draft produk awal di uji kepada pakar materi dan pakar modul. Setelah direview pakar materi dan pakar modul, selanjutnya draft produk direvisi. Kemudian dilaukan uji coba pada siswa kelas V SD N Cebongan 02. Kelas V SDN Cebongan 02 merupakan kelas pararel untuk itu hanya dipilih satu kelas guna penelitian yaitu kelas Va. Penelitian tahap uji coba terbatas dilakukan 2 kali pertemuan. Setelah uji coba terbatas dilakukan, draft produk diperbaiki sesuai respon dari guru dan siswa yang didapat setelah melakukan pembelajaran dengan model two stay two stray. Kemudian draft produk di review oleh 5 guru SD kelas V guna penyempurnaan produk akhir. Jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian di SD N Cebongan 02 No Hari, Tanggal Pelaksanaan Uraian Kegiatan 1. Senin, 27 Februari 2012 Studi lapangan 2. Sabtu, 7 April 2012 Kegiatan belajar 1 3. Senin, 9 April 2012 Kegiatan belajar 2 37

38 4.2 Pengembangan Produk Hasil observasi lapangan diperoleh guna pembuatan draft produk awal. Dalam pembelajaran dikelas guru melakukan pembelajaran dengan kerja kelompok. Tapi kegiatan belajar kelompok belum menggunakan model tertentu. Siswa yang merasa pintar, belajar kelompok kurang disenangi. Karena siswa yang kurang pintar tidak akan bekerja, hanya nitip nama tanpa harus bekerjasama. Untuk itu diperlukan permaian yang membuat setiap siswa harus ikut andil demi keberhasilan kelompok. Sesuai data yang didapat, permainan dalam pembelajaran sangat kurang. Maka dikembangkan model kooperatif two stay two stray berdasar teori Dienes. Caranya dari salah satu kelemahan model two stay two stray ditutupi dengan kelebihan teori belajar Dienes. Teori belajar Dienes yang berupa permainan terintegrasi dalam langkah-langkah model two stay two stray. 4.3 Data Uji Coba Data uji coba bahan ajar modul ini terdiri dari (1) hasil validasi dari pakar materidan modul (expert judgment), (2) hasil uji coba terbatas (preliminary field testing), dan (3) hasil validasi praktisi guru. 4.3.1 Hasil Validasi dari Pakar (Expert Judgment) Setelah draft produk awal dirancang kemudian draft produk awal ini direview atau di validasi oleh pakar materi dan pakar modul. Pakar untuk validasi materi adalah Wahyudi, S.Pd, M.Pd, sedangkan pakar bahan ajar yang validasi modul adalah Dra. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd. Hasil validasi dari pakar materi dapat dilihat pada Tabel 4.2. Secara umum draft produk ini sudah baik dengan melihat rata-rata berada pada kategori baik dan sangat baik..

39 Tabel 4.2 Hasil Validasi Pakar Materi No Aspek Rata-rata Kategori 1. Format 3,6 Baik 2. Isi 4,2 Baik 3. Soal 4,3 Sangat baik 4. Bahasa 3,8 Baik Rata-rata keseluruhan 3,9 Baik Dari Tabel 4.2 secara keseluruhan aspek materi dikatakan bagus dan layak untuk uji coba terbatas dengan perbaikan sesuai saran. Kesalahan pada uji pakar materi mendapat saran dan perbaikan dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Masukan Pakar Materi No. Bagian yang Salah Saran Perbaikan 1. Soal Gambar dan soal diskusi dijadikan satu. 2. Materi Judul diganti ringkasan atau sekilas info. 3. Operasi matematika Tanda = diganti dengan kata ada 4. Materi Tambahkan gambar tabung dan sistem rusuk. Dari Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa soal yang ada gambar sebaiknya disatukan dengan soal. Penulisan materi yang sedikit tidak bisa disebut materi tapi lebih kepada rangkuman sekilas info. Tanda = merupakan tanda untuk menyatakan hasil dari soal matematika. Tambahkan materi pada berupa gambar tabung yang diberi beda warna antara rusuk untuk memperjelas sisi dan rusuk.hal ini dilakukan agar tidak ada salah tafsir. Setelah uji pakar materi selanjutnya, uji pakar modul yang hasil validasi dapat dilihat pada Tabel 4.4.

40 Tabel 4.4 Hasil Validasi Pakar Modul No Aspek Rata-rata Kategori 1. Format 4,5 Sangat baik 2. Cover 4,3 Sangat baik 3. Petunjuk 4,2 Baik 4. Daftar isi 5 Sangat baik 5. Materi 4,1 Baik 6. Tes mandiri 4 Baik 7. Kunci jawaban 5 Sangat baik Rata-rata keseluruhan 4,4 Sangat baik Dari Tabel 4.4 secara keseluruhan aspek modul dikatakan bagus dan layak untuk uji coba terbatas dengan perbaikan sesuai saran. Kesalahan pada uji pakar materi mendapat saran dan perbaikan dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Masukan dari Pakar Modul No. Bagian yang Salah Saran Perbaikan 1. Penulisan Diatas Dibawah 2. Gambar kardus jangan keliatan merk, seperti iklan. Di atas Di bawah Kata merk dihilangkan Dari Tabel 4.5 bagian yang salah terletak pada penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dan gambar kardus yang bermerk. Kesalahan pada draft awal produk sebagai acuan perbaikan pengembangan produk. 4.3.2 Hasil Uji Coba Terbatas Modul yang telah divalidasi pakar selanjutnya dilakukan uji coba terbatas. Uji coba terbatas dilakukan 2 pertemuan, yaitu kegiatan belajar 1 pada pertemuan pertama dan kegiatan belajar 2 pada pertemuan kedua. Kegiatan belajar 1 dilakukan pada tanggal 7 April 2012 dan kegiatan belajar 2 dilakukan pada

41 tanggal 9 April 2012. Uji coba dilakukan di 1 SD kelas V dengan jumlah siswa 24 dengan 1 orang guru kelas. Sebelum dilaksanakan uji coba, terlebih dahulu dilakukan pertemuan dengan guru kelas V untuk mendiskusikan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan modul. Diskusi dilakukan 2 kali hingga guru kelas bisa menjelaskan rencana pembelajaran dengan modul. Kegiatan belajar 1 dilaksanakan hari sabtu pukul 07.00 pagi. Guru mengawali pelajaran dengan cerita yang menarik dan bernyanyi. Cerita yang disajikan guru adalah bajak laut berlayar untuk mencari harta karun yang tersembenyi di setiap kapal lain. Mendengar cerita, siswa tertarik mengikuti pelajaran. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok denagn beda jenis kelamin dan kemampuan akademik yang berbeda. Siswa tertarik mengikuti pelajaran dengan mengunjungi kelompok lain dan kerjasama dengan anggota kelompok. Siswa yang aktif didukung motivasi dari guru. Penjelasan guru mengenai jalannya diskusi mudah dipahami dan guru memberi kesemaptan kepada siswa untuk mengungkapkan setiap pendapatnya termasuk ketika presentasi pada kegiatan belajar 2. Kegiatan belajar 2 dilakukan hari senin pukul 07.00 pagi. Kegiatan belajar 2 merupakan diskusi kelas dengan presentasi, hanya sebagian murid yang melakukan tanya jawab mengenai presentasi. Setelah presenatsi guru dan siswa membuat rangkuman. Berikut dapat dilihat data yang diperoleh dari uji coba terbatas. 4.3.2.1 Hasil Angket Siswa Uji Coba Terbatas Angket bahan modul pada uji coba terbatas dilakukan 24 siswa. Data hasil Angket siswa terhadap pembelajaran dan materi dapat dilihat pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Angket Respon Siswa terhadap Pembelajaran No. Aspek Skor Kategori 1. Pembelajaran 4,7 Sangat baik 2. Materi 4,6 Sangat baik Rata-rata 4,6 Sangat baik

42 Dari Tabel 4.6 siswa sangat menyukai pembelajaran dengan permainan dalam diskusi. Dalam permainan anak merasa lebih aktif dan saling kerjasama dalam kelompok. Kerja kelompok dan permainan membuat siswa lebih mudah memahami materi sehingga siswa dapat mengerjakan tes akhir dengan sangat baik. 4.3.2.2 Hasil Angket Guru Uji Coba Terbatas Guru sebagai pelaksana pembelajaran di kelas. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, guru perlu bahan ajar dan strategi yang tepat dalam pembelajaran. Oleh karena itu draft produk bahan ajar modul two stay two stray game perlu mendapat tanggapan dari guru sebagai pelaksana pembelajaran. Respon atau tanggapan guru setelah melakukan pembelajran two stay two stay berdasar teori Dienes dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Respon Guru setelah Melakukan Pembelajaran dengan Model Two Stay Two Stray Berdasar Teori Dienes No Dimensi Skor 1 Pembelajaran menggunakan modul lebih mudah 4 2 Modul sangat membantu dalam pembelajaran 5 3 4 Dengan pembelajaran menggunakan modul, evaluasi pembelajaran lebih mudah Pembelajaran menggunakan modul lebih membuat anak mandiri 5 Dengan diskusi pemahaman anak terhadap materi lebih mudah 4 6 Dengan diskusi pembelajaran lebih bermakna 4 7 Dengan diskusi pembelajaran menjadi lebih aktif 4 8 Dengan permainan anak mempunyai tanggungjawab sendirisendiri 9 Dengan permainan pembelajaran lebih menyenangkan 5 10 Dengan permainan pembelajaran lebih bermakna 4 Rata-rata 4,2 4 4 4

43 Dari Tabel 4.7 guru lebih senang mengajar menggunakan modul dan model two stay two stray berdasar teori Dienes. Dengan modul siswa lebih mandiri dalam belajar, dengan diskusi pembelajaran lebih bermakna dan permainan membuat siswa mempunyai tanggungjawab sendiri-sendiri. 4.3.2.3 Hasil Evaluasi Pembelajaran Matematika Tercapainya tujuan pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajaranya. Hasil belajar dikatakan tercapai jika skor yang diperoleh melebihi kriteria ketuntasan belajar yang telah ditentukan. Strugges dalam Herrhyanto dan Hamid (2006:2.11-2.12) mengatakan cara menentukan interval kelas digunakan rumus seperti dibawah ini : Banyaknya kategori (k) = 1 + 3,333 Log n (jumlah siswa) Interval kelas (i)= k =1+3,333Log 24 = 5,5 = 6 Nilai Maksimal Nilai Minimal i = 100 65 6 Banyak Kategori i = 5,83 (dibulatkan keatas menjadi 6) Berdasarkan rumus dan perhitungan diatas, interval skor untuk 24 siswa adalah 6. Sehingga data interval yang dapat dilihat pada Tabel 4,8.

44 Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Va Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 Kelas Interval Frekuensi Presentase 65-70 1 4% 71-76 0 0% 77-82 1 4% 83-88 3 13% 89-94 2 8% 95-100 17 71% 4.3.3 Hasil Validasi Praktisi Guru Guru sebagai pelaksana bahan ajar modul perlu memvalidasi modul. Guru memvalidasi modul dari sudut pandang materi pembelajaran dan susunan modul. Format, isi, soal pada materi yang ada di modul, harus sesuai dengan materi pembelajaran di Sekolah dan bahasa yang digunakan harus mudah dipahami. Dilihat dari susunan modul seperti format, cover, petunjuk penggunaan, daftar isi, materi, soal, tes mandiri/soal dan kunci jawaban harus sesuai. Pada Tabel 4.9 dapat dilihat hasil respon guru terhadap materi modul. Tabel 4.9 Respon Praktisi Guru Terhadap Materi Pembelajaran No Aspek Rata-rata Kategori 1. Format 4,33 Sangat baik 2. Isi 4,05 Baik 3. Soal 4,03 Baik 4. Bahasa 3,96 Baik Rata-rata keseluruhan 4,09 Baik

45 Dari Tabel 4.9 dapat dilihat respon guru sebagai adalah baik terhadap materi pembelajaran yang ada pada modul. Untuk respon praktisi guru terhadap modul pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 4.10. Tabel 4.10 Respon Praktisi Guru Terhadap Modul Pembelajaran No Aspek Rata-rata Kategori 1 Format 4,5 Sangat baik 2 Cover 4,3 Sangat baik 3 Petunjuk 4,2 Baik 4 Daftar isi 5 Sangat baik 5 Materi 4,1 Baik 6 Tes mandiri 4 Baik 7 Kunci jawaban 5 Sangat baik Rata-rata keseluruhan 4,44 Sangat baik Dari Tabel 4.10 secara keseluruhan menurut praktisi guru, modul pembelajaran sangat baik. Untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran maka dilakuan tes mandiri atau sering disebut tes evaluasi. Aspek tes mandiri yaitu kesesuaian tes mandiri dengan Kompetensi Dasar, kesesuaian soal dengan indikator, kesesuiaan soal dengan materi yang diajarkan dan kejelasan bahasa yang digunakan dalam taraf baik. Untuk mengetahui jawaban yang benar dan salah diperlukan kunci jawaban. Kunci jawaban oleh praktisi guru diberi skor 5 yang artinya sangat bagus. Jadi kesesuian kunci jawaban denagn soal sangat bagus, kemudahan dalam menggunakan kunci jawaban snagat mudah, kejelasan dan ketepatan kunci jawaban sangat bagus. 4.4 Analisis Data 4.4.1 Analisis Data Validasi Pakar 4.4.1.1 Analisis Data Validasi Pakar Materi Analisis data deskriptif pakar materi dapat dilihat pada analisis data validasi materi mencakup aspek format materi, soal, isi dan bahasa. Format materi yang mencakup kejelasan petunjuk penggunaan sudah bagus, kesesuaian isi pada materi mendapat skor bagus sesuai materi kelas 5 SD. Untuk kesesuaian warna

46 dan tulisan dalam kategori sedang artinya warna dan tulisan dapat dibuat menjadi bagus dan menarik. Secara keseluruhan aspek format materi sudah bagus. Aspek isi pada materi modul yang meliputi ketepatan urutan materi dan keterkaitan pembelajaran dengan model pembelajaran two stay two stray sudah sangat baik. Untuk indikator yang lain seperti kesesuaian isi materi dengan Kompetensi Dasar, kesesuaian materi dengan indikator, kejelasan isi materi, kesesuaian informasi dengan langkah-langkah two stay two stary, kesesuaian two stay two stray denganteori belajar Dienes, keterkaitan pembelajaran dengan teori Dienes menempati nilai baik. Secara keseluruhan nilai isi materi menempati nilai baik dengan rata-rata 4,2. Untuk aspek soal mendapat nilai sangat memuaskan dalam indikator kesesuaian soal dengan kompetensi dasar dan kesesuaian soal dengan materi yang diajarkan. Indikator lain menempati skor 4, yang artinya bahasa yang digunakan sudah bagus, kemudahan soal untuk dipahami mudah, soal layak untuk diberikan dan kualitas soal berada pada taraf bagus. Rata-rata skor pada hasil validasi soal materi adalah 4,3 yaitu menempati nilai sangat baik. Diperlukan bahasa yang baik agar modul ini bisa diterima. Untuk aspek bahasa sudah baik dengan skor 3,8, meliputi bahasa yang digunakan dalam materi sudah bagus, kemudahan dalam memahami bahasa yang digunakan menempati nilai bagus, kelengkapan informasi yang dibutuhkan siswa sudah bagus dan bernilai sedang untuk penggunaan kata sesuai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). 4.4.1.2 Analisis Data Validasi Pakar Modul Analisis data validasi modul mencakup aspek format modul, cover, petunjuk penggunaan, daftar isi, materi, tes mandiri/evaluasi dan kunci jawaban. Dilihat dari rata-rata, draft produk awal modul sangat baik. Aspek format modul berada dalam kategori sangat bagus dengan skor 4,5. Hal tersebut didukung dari sistematika susunan modul, keserasian warna/tulisan/gambar, dan penentuan tipe font dan ukuran sangat bagus. Sedangkan untuk bahasa yang digunakan, penentuan tampilan modul, dan penentuan format modul dalam keadaan bagus. Cover merupakan daya tarik pertama kali dilihat, cover pada modul memperoleh

47 nilai sangat bagus dengan skor rata-rata 4,3 kejelasan bahasa, kemenarikan bahasa, kejelasan gambar, dan ketepatan penulisan memperoleh skor 4. Sedangkan ketepatan ukuran huruf, kemenarikan gambar, kemenarikan bentuk huruf, dan kejelasan bentuk huruf berada pada skor 5 yang artinya sangat bagus. Untuk mempermudah pemakaian modul maka petunjuk pengguanaan modul harus bagus. Dilihat dari Tabel 4.4 petunjuk pengguanaan modul memperoleh skor ratarata 4,2 yang artinya menurut skala Likert pada tahap bagus. Dengan indikator kejelasan isi, kejelasan susunan kalimat, kesederhanaan bahasa menunjukkan keadaan bagus dan untuk kesesuaian petunjuk modul dengan isi modul dalam keadaan sangat bagus. Aspek daftar isi memperoleh skor sempurna 5 yaitu kejelasan daftar isi, kesesuaian penulisan daftar isi dengan modul, dan kemudahan memahami daftar isi memperoleh nilai sangat bagus. Aspek materi pada modul, pakar modul menilai baik dengan skor 4,1 dengan rincian indikator kejelasan materi yang disajikan, ketepatan materi yang disajikan, kemudahan materi yang disajikan untuk dipahami, kejelasan bahasa materi yang disajikan, ketepatan penulisan huruf dinilai praktisi modul dalam keadaan bagus dan ketepatan urutan materi memperoleh nilai sangat bagus. Kelayakan soal tes mandiri atau evaluasi diperoleh dari kesesuaian soal tes mandiri dengan Kompetensi Dasar, kesesuaian soal latihan dengan indikator, kesesuaian soal dengan materi yang diajarkan dan kejelasan bahasa yang digunakan memperoleh nilai bagus dengan skor 4. Untuk memperoleh hasil belajar siswa yang benar jawabannya maka harus didukung dengan kunci jawaban yang bagus artinya kunci jawaban harus benra dan sesuai dengan petanyaan. Indikator aspek kunci jawaban yaitu kesesuaian kunci jawaban dengan soal, kemudahan dalam menggunakan kunci jawaban, kejelasan kunci jawaban, dan ketepatan kunci jawaban bernilai sempurna sangat bagus dengan skor 5. 4.4.2 Analisis Hasil Uji Coba 4.4.2.1 Analisis Hasil Angket Respon Siswa setelah Pembelajaran Respon siswa sebagai pengguna modul diperlukan guna perbaikan draft produk. Hasil angket aspek pembelajaran memperoleh skor 4,7 yang artinya siswa

48 sangat setuju pembelajaran ini dalakukan karena pembelajaran ini bermakna bagi siswa. Dalam permainan dan kerja kelompok menyelesaikan tugas siswa cenderung lebih aktif. Siswa dalam permainan bekerjasama dengan kelompok memperoleh skor 4,9 yang artinya 83% sangat setuju bahwa siswa melakukan kerjasama dalam permainan. Pembelajaran yang membuat anak aktif dalam permainan dan kerja kelompok akan membantu siswa berkomunikasi dan bersosialisasi dengan siswa lain. Untuk memenangkan permainan siswa bekerjasama antar anggota kelompok. Dalam bekerja kelompok siswa yang merasa lebih aktif memperoleh skor 4,2 yang artinya 72% siswa setuju melakukan hal tersebut. Tingkat kerjasama yang ditunjukkan siswa yaitu 4,7 yang hampir semua siswa melakukan kerjasama itu artinya sangat bagus. Dalam kerja kelompok yang diharapkan sesama anggota saling membantu dan hal tersebut dilakukan siswa dalam pembelajaran dengan skor 4,9 artinya sangat setuju dalam kerja kelompok siswa saling membantu. Dengan pembelajaran kerja kelompok dan permainan akan membantu siswa mandiri, tanggungjawab, saling menghargai, dan pembelajaran ini membuat anak dapat bersosialisasi dengan kawan sebayanya. Pembelajaran yang dilakukan sangat menyenangkan dengan skor 4,6 yang artinya sangat setuju bahwa pembelajaran dengan model two stay two stray berdasar teori Dienes sangat menyenangkan. Pembelajaran dengan model two stay two stray berdasar teori Dines sangat menyenangkan tetapi materi yang dipelajari juga harus dapat diterima oleh siswa. Setelah dianalisis hasil angket respon siswa terhadap materi menunjukkan skor 4,6 yang artinya 92% siswa dapat menerima materi yang dipelajari. siswa dapat menerima pelajaran dengan baik dapat diukur dari seberapa bisa mengerjakan tugas dalam permainan dan mengerjakan tes ahir yang berupa tes individu. Sebanyak 94% siswa dari masing-masing kelompok dapat mengerjakan soal dalam permainan dengan skor menurut skala Likert 4,7 dan 93% siswa dapat mengerjakan tes akhir denagn skor menurut skala Likert 4,6. Dalam pembelajaran dengan permainan dalam kelompok, 94% siswa dapat memahami materi dengan mudah. Menurut skala Likert sangat bagus dengan skor 4,7. Siswa dapat membuat kesimpulan sendiri tentang pelajaran sudah bagus dengan skor 4,2.

49 4.4.2.2 Analisis Hasil Angket Guru terhadap Pembelajaran Guru sebagai pelaksana pembelajaran memberikan respon terhadap pembelajaran menggunakan modul. Respon dari guru sebagai pelaksana diperlukan guna perbaikan draft produk. Dari Tabel 4.7 sangat setuju bahwa modul sangat membantu dalam pembelajaran dan dengan permainan, pembelajaran lebih menyenangkan. Modul dengan pendekatan permainan dan diskusi membuat anak lebih aktif, mandiri, dan bertanggungjawab. Pembelajaran dengan pendekatan permainan dan diskusi, pembelajaran lebih menyenangkan dan bermakna. Pembelajaran dan evaluasi menjadi lebih mudah jika pembelajaran menggunakan bahan ajar modul. Materi geometri sifat-sifat bangun ruang dengan pendekatan two stay two stay berdasar teori Dienes dikatakan baik dengan skor rata-rata 4,2 dan layak untuk dipakai sesuai saran perbaikan. 4.4.2.3 Analisis Hasil Tes mandiri / Tes Evaluasi Tes evaluasi dilakukan untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran yang dilakukan dengan modul. Keberhasilan pembelajaran dapat dilihat dari skor evaluasi lebih tinggi dari kriteria ketuntasan minimal. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang dipakai SDN Cebongan 02 adalah 63. Dari distribusi frekuensi hasil belajar matematika pada tabel 4.8 dapat digambarkan dalam diagram lingkaran. Dapat dilihat hasil evaluasi pada Gambar 4.1.

50 Hasil Evaluasi 4% 0% 4% 14% 8% 71% 65-70 71-76 77-82 83-88 89-94 95-100 Gambar 4.1 Diagram Hasil Evaluasi Dari Gambar 4.1 dapat dilihat hasil pembelajaran berhasil karena tidak ada skor yang kurang dari 63. Lebih dari setengah siswa kelas mendapatkan nilai 95 100. Untuk mengetahui nilai minimum, maksimal dan rata-rata pada hasil evaluasi dapat dilihat pada Tabel 4.11. Tabel 4.11 Hasil Analisis Evaluasi 4.4.3 Analisis Validasi Praktisi Guru Validasi praktisi guru merupakan tahap pengembangan dari pelaksana bahan ajar modul two stay two stray berdasar teori Dienes. Sebelum perbaikan bahan ajar modul dapat berikut analisis validasi praktisi guru terhadap modul dan materi bahan ajar. 4.4.3.1 Respon Praktisi Guru Terhadap Materi Pembelajaran Menurut praktisi guru, format modul sudah sangat baik dengan skor 4,33. Dengan rincian format modul yang berisi kejelasan petunjuk penggunaan sangat baik dengan rata-rata 4,2, rata-rata kesesuaian isi materi 4,2 yang artinya baik dan kesesuaian warna dan tulisan pada materi modul menunjukkan rata-rata 4,6

51 artinya sangat baik menurut skala Likert. Pada aspek isi tentang kesesuaian isi materi dengan Kompetensi Dasar, indikator, kejelasan isi materi, ketepatan urutan pembelajaran, keterkaitan pembelajaran dengan two stay two stray, kesesuaian penyajian informais dengan langkah-langkah two stay two stray, kesesuaian langkah-langkah two stay two stray dengan teori belajar Dienes dan keterkaitan pembelajaran dengan teori belajar Dienes dalam kategori baik. Artinya isi materi modul sudah mengimplementasikan pembelajaran model two stay two stray berdasar teori Dienes dengan urutan pembelajaran yang baik. Aspek soal pada modul dalam kategori baik. Kategori baik yang artinya soal sesuai dengan Kompetensi Dasar, materi yang diajarkan, kejelasan bahasa yang digunakan baik, kemudahan soal untuk dipahami baik, kelayakan soal dan kualitas soal yang diberikan dalam kategori baik. Untuk memahami materi hingga soal pada modul diperlukan bahasa penyajian yang baik. Aspek bahasa termasuk kategori baik, yang meliputi kejelasan bahasa dalam materi yang disajikan, kemudahan dalam memahami bahasa, keefektifan kalimat yang digunakan, kelengkapan kalimat yang dibutuhkan dan penggunaan Ejaan Yang Disempunakan (EYD). 4.4.3.2 Respon Praktisi Guru Terhadap Modul Pembelajaran Kemenarikan modul yang pertama dilihat adalah halaman muka. Halaman muka dikatakan sangat bagus oleh praktisi guru dengan rincian kejelasan bahasa halaman muka bagus, kemenarikan bahasa, kemenarikan bentuk huruf, kejelasan bentuk huruf, kemenarikan gambar, kejelasan gambar dan ketepatan penulisan dalam kategori bagus dan sangat bagus. Format materi yang berisi petunjuk penggunaan modul, kesesuaian isi materi dan kesesuaian warna dengan tulisan materi pada modul berada dalam kategori sangat baik. Agar penggunaan modul tidak salah, maka diperlukannya petunjuk penggunaan modul yang baik. Kategori kejelasan isi baik, kejelasan susunan kalimat bagus, kesederhanaan bahasa bagus, kesesuaian petunjuk modul dengan isi modul sangat baik. Daftar isi memudahkan kita mencari halaman bab yang kita butuhkan. Oleh karena itu daftar isi harus dibuat sesuai dengan isinya. Praktisi guru menilai daftar isi sudah sangat bagus

52 dengna skor 5 yaitu sempurna untuk aspek kejelasan daftar isi dalam modul, kesesuaian daftar isi dengan modul, dan kemudahan memahami daftar isi. Modul memuat materi pembelajaran, praktisi guru menilai materi pembelajaran sudah baik. Kejelasan materi yang disajikan, ketepatan materi yang disajikan, kemudahan materi yang disajikan, ketepatan urutan materi, kejelasan bahasa materi yang disajikan, ketepatan penulisan huruf dengan rata-rata skor 4,1. 4.5 Revisi Produk Tahap pengembangan revisi produk model two stay two stray berdasar teori Dienes terdiri dari revisi raevisi pakar, uji coba terbatas dan revisi praktisi guru. Praktisi guru merupakan pelaksana model two stay two stray berdasar teori Dienes untuk diterapkan dalam pembelajaran di ruang kelas. Guru lebih mengetahui apa yang kurang dari sebuah model pembelajaran yang akan diterapkan. Tahap pengembangan cukup dikatakan baik sampai validasi praktisi guru. 4.5.1 Revisi Draft Produk Awal Draft pruduk awal model two stay two stray berdasar teori Dienes secara umum dinyatakan layak oleh pakar materi dan pakar modul. Namun perlu perbaikan pada bagian-bagian tertentu. Kesalahan dan perbaikan dapat dilihat pada gambar berikut :

53 4.5.1.1 Revisi Soal Diskusi Soal diskusi pada Gmabar 4.2 terpisah antara gambar kardus dengan pertanyaan. Gambar 4.2 Sebelum Revisi

54 Gambar 4.3 Sesudah Revisi Pada Gambar 4.2 antara gambar dan soal dipisahkan, sebaiknya antara gambar dan soal digabungkan. Perbaikan dapat dilihat pada Gambar 4.3, antara Gambar dan soal dijadikan satu halaman.

55 4.5.1.2 Revisi Materi I Pada Gamabar 4.4 merupakan rangkuman materi tapi hanya pengertian sisi, rusuk dan titik sudut. Gambar 4.4 Sebelum Revisi Gambar 4.5 Sesudah Revisi

56 Pada gambar 4.4 terlalu singkat jika disebut materi, bisa diganti rangkuman atau sekilas info. Pada sekilas info dapat ditambahkan gambar dengan keterangan terkait sisi, rusuk dan sudut. Perbaikan dapat dilihat pada Gambar 4.5. 4.5.1.3 Revisi Materi II Materi pada gambar 4.6 terpisah dengan gambarnya dan materi pada tabung kurang lengkap agar siswa bisa membedakan mana yang disebut rusuk dan sisi. Gambar 4.6 Sebelum Revisi

57 Gambar 4.7 Sesudah Revisi Pada Gambar 4.6, gambar tabung terpisah dengan keterangannya. Sebaiknya antara gambar dan keterangan disatukan. Pada materi tabung tambahkan gambar tabung dengan keterangan sistem rusuk dan sisinya. Perbaikan dapat dilihat pada Gambar 4.7.

58 4.5.1.4 Revisi Operasi Hitung Tanda = bukan digunakan dalam kalimat Gambar 4.8 Sebelum Revisi Gambar 4.9 Sesudah Revisi

59 Pada Gambar 4.8 tanda = merupakan tanda operasi hitung untuk hasil bukan kalimat. Oleh karena itu dalam kalimat tanda = ganti ada. Pernaikan dapat diliha pada Gambar 4.9. 4.5.1.5 Revisi Penulisan Kata diatas tidak tepat jika digandeng. Gambar 4.10 Sebelum Direvisi Gambar 4.11 Sesudah Revisi

60 4.5.1.6 Revisi Gambar Gambar kardus yang bermerk kurang tepat untuk materi modul. Gambar 4.12 Sebelum Revisi Gambar 4.1 Sesudah Revisi Pada Gambar 4.12 tulisan merk jangan keliatan, karena ini bukan iklan. Perbaikan dapat dilihat pada Gambar 4.13 dengan mengganti dengan kardus polos.

61 4.5.2 Revisi Produk Uji Coba Terbatas Pada uji coba terbatas menunjukkan produk bahan ajar model two stay two stray berdasar teoti Dienes ini sudah bagus, pada halaman muka / cover sudah bagus tapi perpaduan warna kurang menarik. Untuk perbaikan, pilih warna yang menarik. Gambar 4.14 Sebelum Revisi

62 Gambar 4.15 Sesudah Revisi Pada gambar 4.14, halaman muka yang sudah diperbaiki dengan perpaduan warna tampak lebih menarik. Gambar siswa berkelompok pada halaman muka dibuat lebih besar, agar siswa lebih termotivasi belajar kelompok. Perbaikan cover dapat dilihat pada Gambar 4.15

63 4.5.3 Revisi Validasi Praktisi Guru Validasi praktisi guru dilakukan sebgaai penyempurnaan produk akhir. Guru sebagai pelaksana model two stay two stray berdasar teori Dienes perlu memberi tanggapan tentang produk. 4.5.3.1 Revisi Materi Kubus Gambar 4.16 Sebelum Revisi

64 Gambar 4.17 Sesudah Revisi Sifat-sifat bangun ruang kubus dan balok adalah sama. Untuk membedakannya, materi ditambahkan yaitu bangun ruang kubus terbentuk dari 6 bangun datar persegi dan pada materi balok, balok terbentuk dari 6 bangun datar persegipanjang.

65 4.5.3.2 Revisi Materi Kerucut dan rusuk Materi kerucut pada Gmabar 4.18 kurang ada keterangan mengenai sisi Gambar 4.18 Sebelum Revisi Gambar 4.19 Sesudah Revisi

66 4.6 Pembahasan Produk Akhir Model pembelajaran two stay two stray yang dikembangkan berdasar teori Dienes dikatakan berhasil dan layak dipakai karena telah melalui beberapa tahap pengembangan yaitu, uji pakar materi yang rata-rata memberikan skor 3,9 yang artinya menurut skala Likert dalam kategori bagus untuk aspek materi. Uji pakar modul dengan skor rata-rata 4,4 yang artinya sangat bagus untuk aspek modul. Dari angket yang telah divalidasi guru kelas V SD menilai bagus dengan skor 4,09 terhadap materi pembelajaran dan skor 4,4 diberikan untuk modul yang artinya sangat bagus. Sebagai pelaksana uji coba, guru memberikan respon yang baik dengan skor 4,2 setelah melakukan pembelajaran dengan model two stay two stray berdasar teori Dienes. Siswa memberi respon sangat baik dengan skor rata-rata 4,6 setelah belajar dengan model two stay two stray berdasar teori Dienes. Dengan melakukan pembelajaran menggunakan model ini, skor evaluasi siswa diatas Kriteria Ketuntasan Belajar (KKM) yang ditetapkan sekolah tempat penelitian. Skor minimum yang diperoleh dalam 1 kelas adalah 65 dan maksimum 100, ratarata perolehan skor 1 kelas adalah 93. Dapat dilihat dari Tabel 4.8 sebanyak 17 siswa mendapat skor dalam rentang 95-100 dan hanyak 1 orang siswa yang mendapat skor mendekati KKM, itu artinya pembelajaran dengan menggunaan model two stay two stray yang telah dikembangkan selain dikatakan berhasil dan layak pakai tapi juga efektif digunakan dalam pembelajaran. Keefektifan model ini dilihat dari banyaknya skor siswa yang jauh dari KKM. Jadi model two stay two stray berdasar teori Dienes dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas V SD yang telah dikembangkan dinyatakan efektif digunakan dalam pembelajaran. Produk akhir hasil penelitian dan pengembangan ini adalah bahan ajar berupa modul. Modul yang dihasilkan memuat materi tentang sifat-sifat bangun ruang dalam pembelajaran matematika, memuat : 1. Halaman Muka / Cover Halaman muka merupakan halaman pertama saat modul dilihat. Halaman muka berisi judul modul yaitu modul pembelajaran geometri sifat-sifat bangun

67 ruang dengan pendekatan two stay two stray game. Bagian bawah halaman muka terdapat nama penyusun, program studi dan lembaga yang menaungi. 2. Halaman Identitas Halaman identitas berisi identitas tentang modul. Halamn ini berisi satuan pendidikan yaitu Sekolah Dasar, modul ini digunakan untuk kelas V semester II, jam pertemuan 4 x 35 menit, topik sifat-sifat bangun ruang dan nama penyusun. 3. Daftar Isi Halaman ini berisi daftar halaman setiap sub pembahasan. 4. Halaman Pendahuluan Halaman ini berisi pengantar tentang latar belakang pembuatan modul, deskripsi singkat tentang isi modul, petunjuk penggunaan modul berisi langkahlangkah bagi siswa dalam menggunakan modul, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, peta konsep menggambarkan alur materi yang akan dipejari, manfaat modul dan materi pokok. 5. Kegiatan Belajar I Pada kegiatan belajar I berisi kegiatan pembelajaran yang akan dilakuan pada pertemuan pertama. Dalam kegiatan belajar pertama, siswa melakukan kerja kelompok dan permaianan. Siswa mengerjakan soal kelompok, sesuai lembar kerja siswa. Untuk mengisi sifat-sifat bangun ruang yang lain, dua orang anggota kelompok bertamu ke kelompok lain untuk mendapatkan informasi tentang sifatsifat bangun ruang dan mendapatkan harta karun berupa bangun ruang. 6. Uraian Materi Kegiatan Belajar I Berisi materi yang mendukung kegiatan belajar I. 7. Latihan 1 Berisi soal untuk evaluasi kegiatan belajar I.

68 8. Kegiatan Belajar II Kegiatan belajar II berisi kegiatan presentasi dan diskusi antar kelompok untuk menentukan jawaban yang benar dari soal kelompok kagiatan belajar I. 9. Uraian Materi Kegiatan Belajar II Berisi materi yang mendukung kegiatan belajar II. Latihan 2 berisi soal untuk evaluasi kegiatan belajar II, rangkuman berisi rangkuman materi dari kegiatanbelajar I dan II, tes mandiri / evaluasi ini diberikan diakhir pembelajaran. Tes evaluasi yang dikerjakan secara mandiri digunakan untuk tingkat pemahaman siswa terhadap materi. 10. Penutup Pada bagian ini berisi tindak lanjut bagi tes evaluasi yang kurang mendapatkan 70% dapat berdidkusi dengan guru tentang materi yang dianggap sulit. Selain berisi tindak lanjut bagian ini berisi hal yang diharapkan pembelajaran dengan modul, glosarium berisi kata yang sulit diketahui artinya, daftar pustaka dan kunci jawaban. Materi dalam modul ini memuat tentang sifat-sifat bangun ruang dalam pembelajaran Matematika kelas V SD. Dengan memanfaatkan modul pembelajaran ini, siswa dapat mengetahui konsep dasar sisi, rusuk, sudut pada bangun ruang dan mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang. Permaianan dua tinggal dua tamu membuat siswa aktif, berani mengungkapkan pendapat, dan dapat meningkatkan kemampuan berbahasa siswa. Pembelajaran pun akan lebih bermakna dan menyenangkan. Tahapan dalam model two stay two stray sesuai dengan konsep permainan menggunakan aturan berdasar teori Dienes. Ketika siswa bertamu ke kelompok lain dan dapat menjawab pertanyaan maka mendapatkan hadiah, ini merupakan permainan yang menantang siswa.