AMORTISASI UTANG DAN DANA PELUNASAN

dokumen-dokumen yang mirip
P = Amortisasi Hutang dan Dana Pelunasan AMORTISASI HUTANG AMORTISASI HUTANG

Perhatikanlah contoh di bawah ini untuk memahami perhitungan nilai sekarang dengan menggunakan persamaan bunga majemuk:

March 23. Mojakoe. Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEUI. Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di :

1. 1 ANUITAS DIMUKA 1. 2 NILAI SEKARANG PADA ANUITAS DI MUKA ANUITAS DI MUKA DAN DITUNDA

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah kredit berasal dari bahasa yunani (credere) yang berarti. disepakati yaitu dapat berupa barang, uang, atau jasa.

PDF created with pdffactory Pro trial version

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Terdapat dua metode dalam melakukan pengembalian hutang: Metode amortisasi (amortization) Peminjam membayar hutangnya pada interval periodik.

i % per bulan. Perhitungan bunga

Kebijakan pengambilan keputusan investasi

Manajemen Keuangan. Future Value Present Value Konsep Anuitas Time Value of Money. Septiani Juniarti, SE.MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi

Analisis Pemberian Kredit Dengan Metode Sliding Rate Dan Flat Rate Pada Bank Rakyat Indonesia

SELUK BELUK TENTANG KONSEP BUNGA KREDIT BANK

February 09, 2010 KLASIFIKASI KREDIT PERBANKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERHITUNGAN BUNGA TABUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. dan perdagangan sehingga mengakibatkan beragamnya jenis perjanjian

II. LANDASAN TEORI. atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.

PENJUALAN ANGSURAN (INSTALLMENT SALES)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.

PERANAN MATEMATIKA DALAM PERENCANAAN KEUANGAN

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

Manajemen Keuangan. Nilai Waktu Uang. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

KEPUTUSAN PEMBIAYAAN AKTIVA TETAP MELALUI LEASING DAN BANK KAITANNYA DENGAN PENGHEMATAN PAJAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Anuitas Biasa, Anuitas Dimuka dan Anuitas ditunda

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya

Sistem Bunga Flat, Efektif, Fixed & Floating

Perhitungan Bunga dan Time Value of Money. Jurusan Sistem Informasi ITS 2010

EKONOMI TEKNIK Bentuk Nilai Modal - Nilai Sekarang dan yang akan datang SEBRIAN MIRDEKLIS BESELLY PUTRA TEKNIK PENGAIRAN

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI RUMAH

Contoh Soal Akuntansi Perbankan Jurnal untuk Giro, Tabungan, Deposito, Traveller s Cheques, Pinjaman

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun di luar negeri. Hal ini dikarenakan salah satu tolak ukur kemajuan suatu

AKUNTANSI UNTUK LEASING

BAB II LANDASAN TEORI

TIME VALUE OF MONEY DAN NET PRESENT VALUE (NPV)

A B S T R A K S I. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Negara Republik Indonesia ditujukan bagi seluruh

Perhitungan Bunga Kredit dengan Angsuran

LEMBAR AKTIVITAS SISWA BARISAN DAN DERET, BUNGA, PERTUMBUHAN DAN PELURUHAN, DAN ANUITAS

BAB II KERANGKA TEORI

2017, No Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 70, Tambah

Ringkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Mikro

08. Tabel biaya dan produksi suatu barang sebagai berikut : Jumlah produksi Biaya tetap Biaya variabel Biaya total 4000 unit 5000 unit 6000 unit

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang

Ringkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Ritel

TIME VALUE of MONEY. Modul ini membahas tentang future value, present value. Konsep anuitas, dan implementasi nilai mata uang

MATEMATIKA BISNIS. Dra. MC Maryati, MM. 3 tahun. 2 tahun. 1 tahun BUNGA T E O R I TINGKAT

KEWAJIBAN Utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah 2

Prosedur Persetujuan, Pencairan Dana, Dan Pengelolaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Pada Bank BTN Cabang Bekasi Kranji

Modul ke: PERPAJAKAN II BUNGA PINJAMAN. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi.

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II AKUNTANSI SEWA

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan intensitasnya, kebutuhan manusia dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu

Bab 3 Nilai Waktu Terhadap Uang

MAKALAH AKUNTANSI MENENGAH 1 AKUNTANSI DAN NILAI WAKTU DARI UANG MAHASISWA IKOR FIK-UNIGRES. Mata Kuliah : Akuntansi Menengah 1

Sistem Pembukuan Dan, Erida Ayu Asmarani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

MODUL PERKULIAHAN MANAJEMEN KEUANGAN NILAI WAKTU UANG. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Helsinawati, SE, MM Bisnis

BAGIAN III AKAD JUAL BELI

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar. Sektor sektor ekonomi yang menopang perekonomian di Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat (tabungan, giro, deposito) dan menyalurkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Soal : Konsep dasar a. b. c. d. J=% ekuivalen dengan j= % Berapakah tingkat bunga efektif dari tawaran diskon tunai dalam credit terms /0, n/0? Tingka

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah masalah perekonomian. Dengan sempitnya lapangan

JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang

KEPUTUSAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDesa) "PODHO JOYO" DESA SUKOREJO KECAMATAN SIDAYU KABUPATEN GRESIK NOMOR : 01/KEP/BUMDesa-PJ/2015 TENTANG

PINJAMAN SUBORDINASI

BAB I PENDAHULUAN. bank mungkin giat dalam mempromosikan penawaran dan mengumpulkan

PENGALOKASIAN DANA BANK

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN DANA FLPP BAB I FASILITAS LIKUIDITAS PEMBIAYAAN PERUMAHAN

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya kebutuhan hidup masyarakat. Salah satu kebutuhan

LIABILITAS JANGKA PANJANG

BAB II JENIS-JENIS MODAL PERUSAHAAN

PERHITUNGAN PELUNASAN BUNGA FLAT ANTARA TEORI DAN PRAKTIK. Oleh : Agustin Defi Nurrokhmah Politeknik Kediri

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang perkreditan tidak lepas dari pengaruhnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya diperkirakan mengakibatkan pengeluaran sumber daya entitas

Produk KPR Syariah. Lain-lain

Peta Konsep. Bab 3 Matematika Keuangan

BAB II LANDASAN TEORI. perekonomian suatu negara.anggapan ini ternyata tidak sepenuhnya salah karena. bank sebagai lembaga keuangan yang sangat vital.

Syarat dan ketentuan 1. Definisi Dalam syarat dan ketentuan ini, kecuali apabila konteksnya menentukan lain, istilah-istilah berikut ini memiliki arti

BAB II LANDASAN TEORI

A. PILIHALAH JAWABAN YANG PALING BENAR

BAB II LANDASAN TEORI

Pengertian : Bunga yang jatuh tempo ditambahkan ke dalam nilai pokok pada akhir setiap periode untuk mendapatkan nilai pokok yang baru

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pembiayaan mana yang paling menguntungkan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran dan tidak kalah

I. PENDAHULUAN. perusahaan harus dijalankan dan dikelola dengan baik. Pengelolaan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di Indonesia yang semakin maju,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat (1) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehidupan manusia selalu diiringi dengan berbagai kebutuhan. Salah

BAB I PENDAHULUAN. simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank merupakan tempat untuk meminjam

MANAJEMEN KEUANGAN TIME VALUE OF MONEY

: MARINA RUMONDANG P. TAMPUBOLON NPM :

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/16/PBI/2001 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 3/1/PBI/2001 TENTANG PROYEK KREDIT MIKRO

RUMAHKU SURGAKU. Oleh: Ahmad Gozali

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 8 TAHUN 2016

Transkripsi:

AMORTISASI UTANG DAN DANA PELUNASAN O L E H KELOMPOK VIII FRISKA SRI RAHAYU 4103230010 MARIKSON LUMBAN GAOL 4101230007 NURLELA 4102230011 SRI MINARTI 4103230035 TRI RAHMADANI 4103230038 VENNY PURBA 4103230039 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2011

KATA PENGANTAR Dengan mengucap rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat-nya dapat diselesaikannya tugas mata kuliah Matematika Keuangan yaitu sebuah makalah yang berjudul Amortisasi sehingga makalah ini dapat menjadi suatu bahan untuk menambah wawasan dalam memahami mata kuliah Matematika Keuangan. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan, namun disadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan dari Dosen Matematika Keuangan. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama kepada Dosen pembimbing, yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada penulis sehingga penulis termotivasi dalam menyelesaikan tugas ini. Penulis mohon maaf jika dalam penyajian dan penyampaian makalah ini, banyak hal-hal yang kurang berkenan atau berkualitas karena keterbatasan sarana buku-buku yang bisa mendukung terciptanya makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat dan demi kesempurnaan makalah ini, dengan tangan terbuka penulis selalu menerima saran-saran yang bersifat membangun dan membantu perbaikan-perbaikan dalam makalah ini. Medan, September 2011 Penulis

DAFTAR ISI Kata Pengantar.i Daftar Isi.. BAB I : PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang..1 1.2 Tujuan..1 BAB II : PEMBAHASAN MATERI...2 2.1 Amortisasi Utang.2 2.2 Amortisasi Utang untuk Anuitas di Muka..5 2.3 Pembiayaan Kembali Pinjaman (Refinancing of a Loan)...6 2.4 Dana Pelunasan (Sinking Fund).8 2.5 Metode Dana Pelunasan untuk Pelunasan Utang...10 2.6 Perbandingan Metode Amortisasi dan Dana Pelunasan. 11 BAB III : PENUTUP...13 Kesimpulan..13 DAFTAR PUSTAKA..14 LAMPIRAN SOAL....15 Brosur KPR dan skedul amortisasi..1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam peminjaman uang, untuk melunasi peminjaman dapat dilakukan dengan berbagai metode seperti amortisasi utang dan dana pelunasan. Dengan metode amortisasi kita dapat melunasi utang dengan cara mengangsur atau mencicil. Kita juga dapat menyusun skedul amortisasi utang. Dalam pelunasan utang juga dapat digunakan metode dana pelunasan yang dapat digunakan untuk menghitung nilai buku utang. 1.2 Tujuan 1. Memahami alternatif pelunasan utang, yaitu dengan mengangsur (amortisasi utang) atau dengan membentuk dana pelunasan 2. Menyusun skedul amortisasi utang seperti table KPR (Kredit Pemilikan Rumah) 3. Menghitung nilai dana pelunasan pada tanggal tertentu dan nilai buku pinjaman dengan metode dana pelunasan 4. Menghitung alternatif pelunasan utang yang lebih murah antara metode amortisasi (mencicil) atau membentuk dana pelunasan

BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Amortisasi Utang Metode Amortisasi harus mencerminkan pola konsumsi manfaat ekonomis oleh perusahaan. Jika pola tersebut tidak dapat ditentukan secara andal, maka harus digunakan metode garis lurus. Biaya amortisasi setiap periode harus diakui sebagai beban PSAK lainnya mengizinkan atau mengharuskannya untuk dimasukkan ke dalam nilai tercatat asset lain. Metode amortisasi, yaitu pembayaran hutang yang dilakukan secara berkala dengan jumlah tertentu. Dari angsuran yang dilakukan, hanya sebagian yang merupakan pelunasan pokok (amortisasi utang) dan sisanya adalah untuk pembayaran bunga. Berapa tepatnya untuk amortisasi utang dan berapa untuk pembayaran bunga adalah berbeda untuk setiap periode. Tanpa menghitung atau tanpa bantuan skedul amortisasi, kita hanya tahu total keduanya adalah sama untuk setiap periode yaitu sebesar angsuran itu. Tabel amortisasi digunakan untuk mengetahui secara akurat berapa pelunasan pokok yang dilakukan dan pembayaran bunganya dari setiap angsuran. Rumus nilai sekarang anuitas biasa yaitu ( ( ) ), dimana ( ( ) ) dinotasikan dengan i. Dalam kaitannya dengan amortisasi utang, kita berkepentingan untuk mengetahui A yang menunjukkan besarnya angsuran per periode. Jadi, rumus angsuran per periode (A) adalah a n ( ( ) ) a n PV i (due) Selanjutnya, angsuran utang tersebut digunakan untuk menyusun tabel amortisasi utang yang memuat saldo awal utang, bunga, angsuran, pokok utang, dan saldo akhir utang.

Misal: seorang eksekutif muda pada tanggal 1 April 2001 memutuskan untuk membeli sebuah rumah seharga Rp 400.000.000 dengan membayar uang muka Rp 100.000.000 dan sisanya dengan Kredit Kepemilikan rumah (KPR) sebuah bank dengan bunga 18% p.a. dan angsuran sebesar Rp 7.618.028,23 selama 60 bulan. Jika pada 1 April 2004 eksekutif itu ingin melunasi kreditnya, berapa jumlah yang harus dia bayar? Jawab: : Cara 1: dengan skedul amortisasi ANUITAS BIASA Periode Angsuran Amortisasi Bunga Saldo Hutang Rp 300.000.000 1 Rp 7.618.028 Rp 3.118.028 Rp 4.500.000 Rp 296.881.972 2 Rp 7.618.028 Rp 3.164.799 Rp 4.453.230 Rp 293.717.173 3 Rp 7.618.028 Rp 3.212.271 Rp 4.405.758 Rp 290.504.902 4 Rp 7.618.028 Rp 3.260.455 Rp 4.357.574 Rp 287.244.448........... 35 Rp 7.618.028 Rp 5.172.798 Rp 2.445.231 Rp 157.842.583 36 Rp 7.618.028 Rp 5.250.389 Rp 2.367.639 Rp 152.592.194........... 59 Rp 7.618.028 Rp 7.394.529 Rp 223.500 Rp 7.505.447 60 Rp 7.618.028 Rp 7.505.447 Rp 112.582 Rp 0 A = 7.618.028 PV = 400.000.000 100.000.000 = 300.000.000 i = 18%/12= 0,015 Bunga periode pertama = saldo KPR awal x i = 300.000.000 x 0,015 = 4.500.000 Amortisai utang pertama = angsuran bunga periode pertama = 7.618.028 4.500.000 = 3.118.028,23

Saldo KPR kedua = saldo KPR awal amortisasi utang pertama = 300.000.000-3.118.028 = 296.881.972 Demkian seterusnya Dengan meneruskan skedul amortisasi hingga periode ke-36, kita akan mendapatkan jumlah yang harus dibayar jika KPR ingin dilunasi pada 1 April 2004, yaitu sebesar Rp 152.592.193,5. Cara 2 : Dengan persamaan nilai sekarang dari anuitas biasa, dengan angsuran sebesar Rp 7.618.028,23 sebanyak 24 periode dengan i = 1,5% per bulan. PV PV PV n (1 (1 i) ) A i 24 (1 (1 0,015) ) Rp 7.618.028,23 0,015 Rp152.592.193,5 ( saldo KPR per 1 April 2004) Jadi, eksekutif muda tersebut harus membayar Rp 152.592.193,5 untuk pelunasan kreditnya. Dalam praktiknya, adalah sangat jarang pelunasan lebih cepat (early termination) tidak dikenakan denda (penalty fee) oleh pihak kreditur (bank). Berapa besar denda ini biasanya dimuat dalam salah satu perjanjian kredit. Argument bank dalam hal pengenaan denda ini biasanya adalah karena mereka harus melakukan perencanaan ulang mengenai dana dalam portofolionya akibat adanya pelunasan itu. Kalaupun akan disalurkan sebagai KPR lagi, mereka memerlukan waktu untuk mencari nasabah baru, survei, wawancara, dan evaluasi. Contoh : 1. Seorang tukang ojek, Anto, memutuskan untuk membeli sebuah motor dengan harga tunai Rp 12.000.000 secara kredit. Anto mendatangi perusahaan pembiayaan yang mengenakan dan menyatakan ingin mengangsur selama 36 bulan masing-masing sebesar Rp 400.000 sesuai dengan penghasilannya menjadi tukang ojek. Untuk itu, Anto siap membayar uang muka yang membuat angsuran menjadi tepat Rp 400.000. jika kemudian Anto

mendapatkan penghasilan jauh lebih besar dan ingin melunasi utangnya pada akhir tahun pertama, setelah angsuran ke-12, berapa yang Anto harus bayar? Jawab : Pada akhir tahun pertama, Anto sudah mengangsur 12 bulan dan masih mempunyai 24 kali angsuran bulanan. Nilai sekarang dari 24 kali angsuran bulanan Rp 400.000 Diketahui : n = 24 A = Rp 400.000 i = Ditanya :.? ( ( ) ) ( ( ) ) Jadi, Anto harus membayar tahun pertama ini. untuk pelunasan pada akhir 2.2 Amortisasi Utang untuk Anuitas di Muka Penyusunan skedul amortisasi utang untuk anuitas di muka pada dasarnya sama dengan anuitas biasa kecuali untuk periode pertama. Jika pada anuitas biasa angsuran pertama sebagian digunakan untuk membayar bunga dan sisanya untuk amortisasi utang; pada anuitas di muka seluruh angsuran pertama adalah untuk amortisasi utang karena belum adanya biaya bunga yang timbul mengingat pembayaran dilakukan pada hari pertama sehingga t=0. Contoh :

Sebuah Notebook dijual dengan harga tunai Rp 15.000.000 atau dengan 5 kali angsuran bulanan mulai hari transaksi dengan menggunakan j 12 = 30%. Buatlah skedul amortisasi utang secara lengkap! Jawab : PV = Rp 15.000.000 n = 5 30% i = = 2,5% = 0,025 12 PV PV A ( due) ( due) a n i a 5 2,5% A Rp3.149.954,064 Perhatikan bahwa kecuali untuk periode 0, perhitungan untuk periode lainnya 30% adalah sama seperti skedul amortisasi utang anuitas biasa yaitu bunga = x 12 saldo hutang, amortisasi = angsuran bunga, dan saldo hutang = saldo hutang sebelumnya amortisasi. Tabel Amortisasi ANUITAS SEGERA Periode Angsuran Amortisasi Bunga Saldo Hutang Rp 15.000.000 0 Rp 3.149.954 Rp 3.149. 954 Rp - Rp 11.850.046 1 Rp 3.149.954 Rp 2.853.703 Rp 296.251 Rp 8.996.343 2 Rp 3.149.954 Rp 2.925.045 Rp 224.909 Rp 6.071.298 3 Rp 3.149.954 Rp 2.998.172 Rp 151.782 Rp 3.073.126 4 Rp 3.149.954 Rp 3.073.126 Rp 76.828 Rp (0,00) 2.3 Pembiayaan Kembali Pinjaman Cukup sering kita jumpai dalam perjanjian pemilikan kendaraan bermotor, KPR, atau lainnya yang menggunakan angsuran bahwa tingkat bunga tidak bersifat tetap (fixed,tetapi bersifat mengambang (floating atau variable). Maksud dari bersifat tetap adalah sekali ditetapkan di awal akan berlaku terus hingga angsuran terakhir. Sedangkan yang mengambang akan dievaluasi pada periode tertentu, karena mengambang, skedul amortisasi baru harus dibuat untuk

angsuran-angsuran yang tersisa. Penyesuaian tingkat bunga ini akan menyebabkan perubahan besar angsuran bulanan dan amortisasi utang per periode. Sehingga pada saat bunga pasar turun, seorang debitur dapat mempertimbangkan pinjaman baru dengan bunga lebih rendah untuk melunasi pinjaman lama yang berbunga lebih tinggi. Contoh: King Aragorn meminjam Rp 400.000.000 dari Bank GONDOR untuk membeli sebuah rumah. Pinjaman itu akan dilunasi selama 15 tahun dicicil bulanan dengan bunga tetap 21% p.a. Setelah melakukan pembayaran tepat 2 tahun, King Aragorn melihat tingkat bunga pinjaman di pasar telah turun menjadi 15% p.a. sehingga ia berminat untuk melunasi pinjamannya yang berbunga 21% p.a. dengan pinjaman baru berbunga 15% p.a. Namun Bank GONDOR hanya menyetujui pelunasan lebih cepat jika King Aragorn bersedia membayar denda sebanyak 18 angsuran bulanan. Keputusan apa yang sebaiknya diambil King Aragorn? Jawab: PV= Rp 400.000. 000 i= 0.0175 n= 180 Pertama kita akan menghitung besar pinjaman yaitu saldo pinjaman setelah 24 kali angsuran ditambah 18 kali angsuran bulanan. Besar angsuran per bulan: PV Rp 400.000.000 A n 180 (1 (1 i) ) (1 (1 0,0175) ) i 0,0175 A Rp 7.322.449,08 Denda pelunasan lebih cepat : 18 Rp 7.322.449,08 Rp131.0804.083,44 Saldo pinjaman setelah 24 kali angsuran : PV PV (1 (1 0,0175) 0,0175 Rp390.484.200,1 ) Rp 7.322.449,08 Besar pinjaman yang harus diperoleh untuk pelunasan : Rp 131.804.083,44 + Rp 390.484.200,1 = Rp 522.288.283,54 156

Selanjutnya, dengan bunga 15% p.a. Kita menghitung angsuran bulanan selama 13 tahun (15 2) jika pinjaman baru ini jadi dilakukan. A A Rp 522.288.283,54 156 (1 (1 0,0125) ) 0,0125 Rp 7.626.910,33 Lalu kita bandingkan angsuran bulanan dari pinjaman baru dengan angsuran bulanan pinjaman lama. Karena angsuran pinjaman lama lebih rendah, maka sebaiknya King Aragorn tidak melakukan pinjaman baru. 2.4 Dana Pelunasan (Sinking Fund) Metode sinking fund atau dana pelunasan hutang, yaitu pembayaran hutang yang dilakukan dengan 1 kali pembayaran pada akhir periode hutang. Merupakan pengumpulan dana secara terencana melalui tabungan secara periodik dalam jumlah yang sama untuk memperoleh sejumlah uang yang cukup besar pada periode tertentu. Suatu hutang yang berbunga dikatakan telah dilunasi jika seluruh pertanggungan (pokok dan bunga) telah dibebaskan dengan suatu deretan pembayaran yang dibuat dalam suatu interval yang sama. Metode sinking fund mengasumsikan bahwa peminjam membuat pembayaran secara berkala ke dalam suatu dana yang di sebut dana pelunasan (sinking fund). Metode Sinking fund pada dasarnya sama saja dengan metode amortisasi, bedanya adalah pembayaran oleh debitur kepada kreditur dilakukan satu kali yang dikenal dengan istilah lump-sum payment, pada ujung periode berlakunya hutang. Dengan metode ini, kreditur tidak membuatkan angsuran cicilan kepada debitur melainkan menerima dana pengembalian sesuai dengan suku bunga yang disepakati di akhir periode hutang, sehingga dalam banyak kasus, debitur akan membuat suatu alokasi dana pribadi yang dapat dicicilnya setiap interval waktu tertentu dengan harapan pada ujung periode hutangnya, dana pelunasan telah tersedia. Beberapa debitur mencoba untuk mengalokasikan dana

ke sebuah rekening atau pihak kreditur lain yang menawarkan suku bunga lebih tinggi. Persamaan anuitas nilai akan datang, ( ( ) ) ( ( ) ) Contoh : PT Protaniaga mengelola sebuah gedung apartemen dengan 150 kamar. Manajemen perusahaan memperkirakan adanya kebutuhan untuk melakukan pengecatan ulang gedung bagian luar dan lorong serta penggantian semua karpet yang ada 5 tahun lagi. Biaya semua kegiatan itu sekitar Rp 2 milyar. Jika manajemen PT Protaniaga memutuskan untuk membentuk dana pelunasan untuk tujuan ini, berapa besar setoran bulanan selama 5 tahun jika bisa memperoleh bunga 6% p.a.? Jawab : FV = Rp 2.000.000.000 n = 5 x 12 = 60 periode i = 6% 0, 5% 0, 005 12 A A A FV n ((1 i) 1) i Rp 2.000.000.000 60 ((1 0,005) 1) 0,005 Rp 28.665.603,06

2.5 Metode Dana Pelunasan untuk Pelunasan Utang Dana pelunasan dibentuk untuk tujuan pelunasan utang. Jumlah uang yang diakumulasikan dalam dana ini pada akhir periode harus menjadi sebesar total pokok utang yang harus dibayar. Sementara itu, sebelum utang itu jatuh tempo, hanya bunga yang dibayarkan secara periodik pada tanggal-tanggal yang sudah disepakati dengan bank(kreditur). Selisih antara jumlah dana pelunasan dan pokok utang pada suatu saat tertentu disebut nilai buku utang. Ini dimungkinkan karena dana pelunasan itu memang disiapkan khusus untuk penyelesaian utang itu. Jumlah pembayaran tahunan yang harus dilakukan peminjam (debitur) karenanya adalah jumlah untuk anuitas dana pelunasan dan bunga periodik. Contoh: Sebuah pinjaman sebesar Rp 500.000.000 akan jatuh tempo 4 tahun lagi dan harus dibayarkan dengan metode dana pelunasan. Jika pinjaman itu berbunga sederhana (simple interest) 9% p.a. dibayarkan setiap 6 bulan dan pembayaran dana pelunasan dapat memperoleh bunga 8% p.a. dihitung triwulanan, hitunglah: a. Jumlah pembayaran tahunan b. Jumlah dana pelunasan setelah 2 tahun c. Nilai buku pinjaman setelah 2 tahun Jawab: PV = 500.000.000 n = 4 x 4 = 16 t = 4 tahun i= 0,2 n = 16 a. Anuitas untuk dana pelunasan Rp500.000.000 A 16 ((1 0,02) 1) 0,02 A Rp 26.825.062,94 Jumlah untuk dana pelunasan dalam 1 tahun: 4 Rp 26.825.062,94 Rp107.300.251,8 Jumlah untuk pembayaranbunga dalam 1 tahun: 9% 2 Rp500.000.000 Rp 45.000.000 2 Jadi, jumlah pembayarantahunan Rp 107.300.251,8 Rp 45.000.000 Rp 152.300.251,8

b. 8 ((1 0,02) 1) FV Rp 26.825.062,94 0,02 FV Rp 230.238.685 c. Nilai buku pinjaman nilai pokok utang - jumlah dana pelunasan Rp 500.000.000 - Rp 230.238.685 Rp 269.761.315 2.6 Perbandingan Metode Amortisasi dan Dana Pelunasan Dengan metode amortisasi, pengeluaran periodik adalah sama besar dengan besar pembayaran angsuran per periode, sedangkan dengan metode dana pelunasan, pengeluaran periodik adalah jumlah pembayaran bunga dan setoran untuk dana pelunasan. Contoh : Sebuah perusahaan yang sedang berkembang merencanakan untuk meminjam sebesar Rp 1.000.000.000 selama 5 tahun dari bank. Bank Gryfendor bersedia memberikan pinjaman dengan bunga 21% p.a. dengan angsuran setiap 6 bulan. Bank lain yaitu Bank Slyterin bersedia memberikan pinjaman dengan bunga sederhana 19% p.a. dibayarkan setiap 6 bulan, tetapi dengan syarat perusahaan itu melakukan setoran untuk sinking fund dalam bank itu dengan bunga 14% p.a. diperhitungkan setiap 6 bulan. a. Tentukan alternatif mana yang sebaiknya dipilih? b. Berapa penghematan yang bisa dilakukan setiap semester? Jawab : PV= Rp 1.000.000. 000 n = 2 x 5 = 10 kali i = 0,105 a. Jika alternatif pertama yang digunakan, besar angsuran per 6 bulan adalah : Rp1.000.000.000 A Rp166.257.320,6 10 1 (1 0,105) 0,105 Jika alternatif kedua yang digunakan, besar pembayaranbunga setiap 6 bulan adalah :

Besar anuitas untuk dana pelunasan adalah : Rp1.000.000.000 A Rp72.377.502,7 10 (1 0,07) 1 0,07 Total pembayaransemesteranuntuk alternatif kedua: Rp 95.000.000 Rp 72.377.502,7 Rp167.377.502,7 Jadi pinjaman yang harus diambil adalah dari Bank Gryfendor karena lebih murah. b. Besar penghematan per semester adalah : Rp167.377.502,7- Rp166.257.320,6 Rp1.120.182, 1

BAB III PENUTUP Kesimpulan Amoritisasi merupakan pelunasan pokok yang merupakan pengurangan dari angsuran utang dan bunga. Amortisasi utang selalu memiliki nilai lebih kecil atau sama dengan angsuran utang. Dana pelunasan digunakan untuk membayar utang, untuk menebus utang obligasi yang jatuh tempo, untuk dana penggantian mesin yang usang, dan untuk dana pembelian peralatan baru. Rumus nilai sekarang anuitas biasa yaitu ( ( ) ), ( ( ) ) dinotasikan dengan a n i Persamaan nilai anuitas, Persamaan anuitas nilai sekarang: ( ( ) ) dimana ( ( ) ) dinotasikan dengan a n i Persamaan anuitas nilai akan datang: ( ( ) ) ( ( ) )

DAFTAR PUSTAKA C, James dan John M.2007. Fudamentals Of Financial management. Edisi 12. Jakarta : Salemba Empat Frensidy, Budi. 2010. Matematika Keuangan. Jakarta: Salemba Empat Mardiyanto, Handono.2008. Inti Sari Manajemen Keuangan.Jakarta: Grasindo Sembiring,L, dkk.2005.matematika Keuangan.Bandung: M2S http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2011/03/31/amortisasi-dan-sinking-fund/ http://www.scribd.com/doc/55408205/amortisasi

Skedul amortisasi PERIODE ANGSURAN AMORTISASI BUNGA SALDO HUTANG 0 - - - Rp 300,000,000.00 1 Rp 7,618,028.23 Rp 3,118,028.23 Rp 4,500,000.00 Rp 296,881,971.77 2 Rp 7,618,028.23 Rp 3,164,798.65 Rp 4,453,229.58 Rp 293,717,173.12 3 Rp 7,618,028.23 Rp 3,212,270.63 Rp 4,405,757.60 Rp 290,504,902.48 4 Rp 7,618,028.23 Rp 3,260,454.69 Rp 4,357,573.54 Rp 287,244,447.79 5 Rp 7,618,028.23 Rp 3,309,361.51 Rp 4,308,666.72 Rp 283,935,086.28 6 Rp 7,618,028.23 Rp 3,359,001.94 Rp 4,259,026.29 Rp 280,576,084.34 7 Rp 7,618,028.23 Rp 3,409,386.96 Rp 4,208,641.27 Rp 277,166,697.38 8 Rp 7,618,028.23 Rp 3,460,527.77 Rp 4,157,500.46 Rp 273,706,169.61 9 Rp 7,618,028.23 Rp 3,512,435.69 Rp 4,105,592.54 Rp 270,193,733.92 10 Rp 7,618,028.23 Rp 3,565,122.22 Rp 4,052,906.01 Rp 266,628,611.70 11 Rp 7,618,028.23 Rp 3,618,599.05 Rp 3,999,429.18 Rp 263,010,012.65 12 Rp 7,618,028.23 Rp 3,672,878.04 Rp 3,945,150.19 Rp 259,337,134.61 13 Rp 7,618,028.23 Rp 3,727,971.21 Rp 3,890,057.02 Rp 255,609,163.39 14 Rp 7,618,028.23 Rp 3,783,890.78 Rp 3,834,137.45 Rp 251,825,272.62 15 Rp 7,618,028.23 Rp 3,840,649.14 Rp 3,777,379.09 Rp 247,984,623.47 16 Rp 7,618,028.23 Rp 3,898,258.88 Rp 3,719,769.35 Rp 244,086,364.60 17 Rp 7,618,028.23 Rp 3,956,732.76 Rp 3,661,295.47 Rp 240,129,631.84 18 Rp 7,618,028.23 Rp 4,016,083.75 Rp 3,601,944.48 Rp 236,113,548.08 19 Rp 7,618,028.23 Rp 4,076,325.01 Rp 3,541,703.22 Rp 232,037,223.07 20 Rp 7,618,028.23 Rp 4,137,469.88 Rp 3,480,558.35 Rp 227,899,753.19 21 Rp 7,618,028.23 Rp 4,199,531.93 Rp 3,418,496.30 Rp 223,700,221.26 22 Rp 7,618,028.23 Rp 4,262,524.91 Rp 3,355,503.32 Rp 219,437,696.35 23 Rp 7,618,028.23 Rp 4,326,462.78 Rp 3,291,565.45 Rp 215,111,233.56 24 Rp 7,618,028.23 Rp 4,391,359.73 Rp 3,226,668.50 Rp 210,719,873.84 25 Rp 7,618,028.23 Rp 4,457,230.12 Rp 3,160,798.11 Rp 206,262,643.71 26 Rp 7,618,028.23 Rp 4,524,088.57 Rp 3,093,939.66 Rp 201,738,555.14

27 Rp 7,618,028.23 Rp 4,591,949.90 Rp 3,026,078.33 Rp 197,146,605.24 28 Rp 7,618,028.23 Rp 4,660,829.15 Rp 2,957,199.08 Rp 192,485,776.08 29 Rp 7,618,028.23 Rp 4,730,741.59 Rp 2,887,286.64 Rp 187,755,034.50 30 Rp 7,618,028.23 Rp 4,801,702.71 Rp 2,816,325.52 Rp 182,953,331.78 31 Rp 7,618,028.23 Rp 4,873,728.25 Rp 2,744,299.98 Rp 178,079,603.53 32 Rp 7,618,028.23 Rp 4,946,834.18 Rp 2,671,194.05 Rp 173,132,769.35 33 Rp 7,618,028.23 Rp 5,021,036.69 Rp 2,596,991.54 Rp 168,111,732.66 34 Rp 7,618,028.23 Rp 5,096,352.24 Rp 2,521,675.99 Rp 163,015,380.42 35 Rp 7,618,028.23 Rp 5,172,797.52 Rp 2,445,230.71 Rp 157,842,582.90 36 Rp 7,618,028.23 Rp 5,250,389.49 Rp 2,367,638.74 Rp 152,592,193.41 37 Rp 7,618,028.23 Rp 5,329,145.33 Rp 2,288,882.90 Rp 147,263,048.08 38 Rp 7,618,028.23 Rp 5,409,082.51 Rp 2,208,945.72 Rp 141,853,965.58 39 Rp 7,618,028.23 Rp 5,490,218.75 Rp 2,127,809.48 Rp 136,363,746.83 40 Rp 7,618,028.23 Rp 5,572,572.03 Rp 2,045,456.20 Rp 130,791,174.80 41 Rp 7,618,028.23 Rp 5,656,160.61 Rp 1,961,867.62 Rp 125,135,014.19 42 Rp 7,618,028.23 Rp 5,741,003.02 Rp 1,877,025.21 Rp 119,394,011.18 43 Rp 7,618,028.23 Rp 5,827,118.06 Rp 1,790,910.17 Rp 113,566,893.11 44 Rp 7,618,028.23 Rp 5,914,524.83 Rp 1,703,503.40 Rp 107,652,368.28 45 Rp 7,618,028.23 Rp 6,003,242.71 Rp 1,614,785.52 Rp 101,649,125.58 46 Rp 7,618,028.23 Rp 6,093,291.35 Rp 1,524,736.88 Rp 95,555,834.23 47 Rp 7,618,028.23 Rp 6,184,690.72 Rp 1,433,337.51 Rp 89,371,143.51 48 Rp 7,618,028.23 Rp 6,277,461.08 Rp 1,340,567.15 Rp 83,093,682.44 49 Rp 7,618,028.23 Rp 6,371,622.99 Rp 1,246,405.24 Rp 76,722,059.44 50 Rp 7,618,028.23 Rp 6,467,197.34 Rp 1,150,830.89 Rp 70,254,862.10 51 Rp 7,618,028.23 Rp 6,564,205.30 Rp 1,053,822.93 Rp 63,690,656.81 52 Rp 7,618,028.23 Rp 6,662,668.38 Rp 955,359.85 Rp 57,027,988.43 53 Rp 7,618,028.23 Rp 6,762,608.40 Rp 855,419.83 Rp 50,265,380.02 54 Rp 7,618,028.23 Rp 6,864,047.53 Rp 753,980.70 Rp 43,401,332.49 55 Rp 7,618,028.23 Rp 6,967,008.24 Rp 651,019.99 Rp 36,434,324.25 56 Rp 7,618,028.23 Rp 7,071,513.37 Rp 546,514.86 Rp 29,362,810.89 57 Rp 7,618,028.23 Rp 7,177,586.07 Rp 440,442.16 Rp 22,185,224.82 58 Rp 7,618,028.23 Rp 7,285,249.86 Rp 332,778.37 Rp 14,899,974.96 59 Rp 7,618,028.23 Rp 7,394,528.61 Rp 223,499.62 Rp 7,505,446.36 60 Rp 7,618,028.23 Rp 7,505,446.53 Rp 112,581.70 Rp (0.18)