RANCANG BANGUN SISTEM PENDETEKSI PRINT-OUT BERWARNA MENGGUNAKAN MINI-PC

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

KAMERA PENDETEKSI GERAK MENGGUNAKAN MATLAB 7.1. Nugroho hary Mindiar,

Konsep Dasar Pengolahan Citra. Pertemuan ke-2 Boldson H. Situmorang, S.Kom., MMSI

PENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY

PENGHITUNG JUMLAH MOBIL MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DENGAN INPUT VIDEO DIGITAL

BAB 1 PENDAHULUAN. beragam produk seperti tampilan suara, video, citra ditawarkan oleh perusahaan untuk

IMPLEMENTASI PERHITUNGAN KECEPATAN OBJEK BERGERAK BERBASIS WEBCAM DAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN I-1

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Realisasi Perangkat Color Object Tracking Menggunakan Raspberry Pi

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih locker

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

DAFTAR ISI. BAB 3 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK 3.1 Diagram Alir Utama Kamera Web iii

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menggunakan serial port (baudrate 4800bps, COM1). Menggunakan Sistem Operasi Windows XP.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem penglihatan manusia merupakan suatu system yang sangat kompleks,

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu

PERANCANGAN PENDETEKSI WAJAH DENGAN ALGORITMA LBP (LOCAL BINARY PATTERN) BERBASIS RASPBERRY PI

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Sistem Absensi Berbasis Webcam

BAB I PENDAHULUAN. telinga, wajah, infrared, gaya berjalan, geometri tangan, telapak tangan, retina,

Pertemuan 2 Representasi Citra

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. spesifikasi tertentu untuk computer yang digunakan yaitu: Pentium IV 2.0 Ghz. Memory 512 MB.

COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA

TEKNIK PENGKERANGKAAN CITRA DIGITAL MEMPERGUNAKAN ALGORITMA STENTIFORD PADA INPUT CITRA DOKUMEN TEKS JAWA

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1

PENERAPAN GRABBER PADA OPTICAL FLOW UNTUK MENGGERAKKAN CURSOR MOUSE MENGGUNAKAN BOLPOIN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

IDENTIFIKASI NOMOR POLISI KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN SELF ORGANIZING MAPS (SOMS)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

SISTEM PENGENALAN PENGUCAPAN HURUF VOKAL DENGAN METODA PENGUKURAN SUDUT BIBIR PADA CITRA 2 DIMENSI ABSTRAK

1 BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran yang diperoleh dari sekolah adalah pengenalan dan pemahaman akan

Fitur Matriks Populasi Piksel Untuk Membedakan Frame-frame Dalam Deteksi Gerakan

A. Tujuan Mengenal penggunaan piranti input gambar berupa scanner dan kamera digital yang mengubah gambar menjadi format digital.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. mendapatkan input, melakukan proses, dan menghasilkan output yang diinginkan oleh

HALFTONING CITRA MENGGUNAKAN METODE ORDERED DITHERING

BAB I PERSYARATAN PRODUK

UJI COBA PERBEDAAN INTENSITAS PIKSEL TIAP PENGAMBILAN GAMBAR. Abstrak

PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING SEBAGAI SISTEM STARTER SEPEDA MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 Oleh : Margito Hermawan

GRAFIK KOMPUTER DAN PENGOLAHAN CITRA. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. koordinat pada tiap-tiap area, akses pixel, contrast streching, histogram. yang

PENERAPAN METODE HISTOGRAM OF ORIENTED GRADIENT (HOG) PADA OBJECT COUNTING BERBASIS RASBERRY PI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENDETEKSIAN OBJEK MENGGUNAKAN METODE YCBCR PADA ROBOWAITER DRU99RWE4-V13

IDENTIFIKASI KEMATANGAN BUAH TOMAT MENGGUNAKAN METODA BACKPROPAGATION

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi dan evaluasi yang dilakukan terhadap perangkat keras dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN MOBILE ROBOT PENGIKUT MANUSIA BERDASARKAN WARNA MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING BERBASIS MINI PC

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi aplikasi adalah tahap penerapan hasil analisis dan

BAB II CITRA DIGITAL

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai analisis pola interferensi pada interferometer Michelson

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Jones, kami membuat sebuah aplikasi sederhana, dengan spesifikasi perangkat lunak

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR

SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA

ABSTRAK Pada Tugas Akhir ini dirancang dan direalisasikan perangkat pendeteksi nilai

Aplikasi Pembesaran Citra Menggunakan Metode Nearest Neighbour Interpolation

Model Citra (bag. 2)

IP TRAFFIC CAMERA PADA PERSIMPANGAN JALAN RAYA MENGGUNAKAN METODE LUASAN PIKSEL

ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM

Rancang Bangun Sistem Pelacakan Obyek Menggunakan CCTV dan Webcam. Kampus ITS, Surabaya

SDC 40C Kamera Digital 4 Mega Pixel

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Berikut merupakan gambar Blok Diagram pada sistem yang akan dibuat : Gambar 3.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Spesifikasi minimum dari perangkat keras yang diperlukan agar dapat. Graphic Card dengan memory minimum 64 mb

III. METODE PENELITIAN

PERANCANGAN PENGENALAN PLAT NOMOR MELALUI CITRA DIGITAL DENGAN OPENCV

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

One picture is worth more than ten thousand words

PEMBUATAN SOFTWARE MONITORING JUMLAH PRODUKSI KERUPUK MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 7.0

TRACKING OBJECT MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING BERBASIS STEREO VISION

RANCANG BANGUN SISTEM PELACAKAN OBJEK SECARA REAL TIME BERDASARKAN WARNA

IMPLEMENTASI METODE FUZZY UNTUK KLASIFIKASI USIA JERUK NIPIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Secara garis besar, arsitektur sistem Real Time Auto Door-Lock terbagi menjadi 6 bagian, yaitu:

IMPLEMENTASI METODE RETINEX UNTUK PENCERAHAN CITRA

REALISASI SISTEM DETEKSI RASA KANTUK BERDASARKAN DURASI KEDIPAN MATA SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE VIOLA-JONES

PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM AKUISISI DATA DAN PENGAMBILAN GAMBAR MELALUI GELOMBANG RADIO FREKUENSI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. keakuratan dari penglihatan mesin membuka bagian baru dari aplikasi komputer.

Kata kunci : citra, pendeteksian warna kulit, YCbCr, look up table

DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS WEBCAM SECARA REALTIME DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

PERANCANGAN PENDETEKSI KEDIPAN MATA UNTUK FUNGSI KLIK PADA MOUSE MELALUI KAMERA WEB ABSTRAK

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Mata merupakan indera yang dimiliki manusia untuk melihat. Mata

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB II ORGANISASI DAN TEKNOLOGI

SISTEM PENGENALAN BUAH MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM dan EUCLIDEAN DISTANCE

IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR LOCAL BINARY PATTERN ABSTRAK

RANCANG BANGUN APLIKASI PENGABURAN GAMBAR

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Perancangan Analisa

PROGRAM APLIKASI DETEKSI PANAS HASIL FOTO KAMERA WEBCAM LAPORAN TUGAS AKHIR

PENGAMAN RUMAH DENGAN SISTEM FACE RECOGNITION SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

RANCANG BANGUN SISTEM PENDETEKSI PRINT-OUT BERWARNA MENGGUNAKAN MINI-PC Darussalam 1*, Firdaus 2, Tati Erlina 3 *1,3 Sistem Komputer Universitas Andalas, Padang 2 Teknik Elektro, Politeknik Negeri Padang, Padang Limau Manis, Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat 25163 2 E-mail : firdaus_pnp@yahoo.com ABSTRAK Pada penelitian ini dibangun sebuah sistem yang dapat menghitung secara otomatis jumlah cetakan hitam putih serta jumlah dan presentase cetakan berwarna yang dihasilkan oleh sebuah printer. Alat ini dapat digunakan sebagai alat bantu pada tempat penyewaan komputer atau usaha yang menyediakan jasa pencetakan dokumen sehingga tagihan pada setiap pengguna jasa dapat langsung ditampilkan tanpa melakukan perhitungan jumlah dan jenis cetakan serta tagihan secara manual terlebih dahulu. Dari pengujian diketahui bahwa sistem dapat membedakan dengan baik hasil cetakan hitam putih dan berwarna dengan baik terlepas dari pengaruh cahaya lingkungan. Resolusi gambar yang digunakan mempengaruhi jumlah waktu yang dibutuhkan untuk pencetakan. Sistem ini dapat menampilkan total tagihan secara otomatis berdasarkan persentase warna dengan tingkat keakurasian dalam menentukan persentase warna sebesar 97,28%. Kata kunci: raspberry pi, pengolahan citra, perhitungan otomatis ABSTRACT In this study a system is built to automatically calculate the number of black and white prints as well as the number and percentage of color prints produced by a printer. This tool can be used as a tool in the rental of computers or businesses that provide document printing services so that the bill on each service user can be directly displayed without previously calculating the number and type of prints and bills manually. From the test it is known that the system can distinguish well the results of black and white and colored prints well apart from the influence of environmental light. The image resolution used affects the amount of time required for printing. This system can automatically show the total bill based on the color percentage with the level of accuracy in determining the color percentage of 97.28%. Keywords : raspberry pi, image processing, automatic calculation PENDAHULUAN Salah satu bidang yang membutuhkan pemanfaatan teknologi pengolahan citra yaitu pada bidang percetakan, khususnya tempat yang menyediakan layanan jasa print-out. Layanan ini merupakan sebuah usaha yang memiliki peran cukup penting dalam kehidupan masyarakat, terutama dikalangan mahasiswa. Dimana layanan jasa print-out ini digunakan untuk mendukung kegiatan perkuliahan, serta untuk menunjang proses belajar seperti mencetak bahan kuliah, tugas kuliah, bank soal ataupun hal lain yang berkaitan dengan perkuliahan. Akan tetapi kadangkala mahasiswa tidak memiliki printer secara pribadi, sehingga perlu menggunakan jasa print-out. Salah satu masalah yang sering dialami oleh penyedia jasa print-out adalah adanya perbedaan tarif antara print-out berwarna dan tarif print-out hitam-putih, sehingga untuk mendapatkan besarnya tagihan yang harus dibayarkan pelanggan terhadap penyedia jasa print-out membuat penyedia jasa tersebut harus melakukan perhitungan hasil print-out secara manual, dimana hal ini akan membutuhkan waktu yang cukup lama, karena penyedia harus melakukan penghitungan hasil print-out setiap lembarnya secara berulang. Untuk mengatasi masalah tersebut maka dibuat sebuah sistem yang dapat menghitung jumlah cetakan 1

berdasarkan kategori hasil cetakan sehingga total tagihan yang harus dibayarkan oleh pelanggan dapat dihitung secara otomatis. Teknologi pengolahan citra cukup sering digunakan pada sebuah alat atau instrumen yang dapat mempermudah suatu aktivitas. Dalam penelitian sebelumnya teknologi pengolahan citra digunakan untuk mendeteksi kematangan buah jeruk berdasarkan warna dengan menggunakan bantuan webcam (Armi, 2013) dan pada alat pengenal keaslian dan nominal uang untuk tunanetra dengan metode template matching (Rilya, 2016) Konsep dasar pemprosesan suatu objek yang menggunakan image processing diambil dari kemampuan indera penglihatan manusia yang selanjutnya dihubungkan dengan kemampuan otak manusia (Abdurrahman, 2008). Citra adalah kumpulan piksel-piksel yang disusun didalam larik atau array dua dimensi. Sebuah piksel adalah sampel dari pemandangan yang mengandung intensitas citra yang dinyatakan dalam bilangan bulat (Usman, 2005). Citra analog adalah citra yang bersifat kontinu. Citra analog tidak dapat direpresentasikan dalam komputer sehingga tidak bisa diproses di komputer secara langsung. Oleh sebab itu, agar citra ini dapat diproses di komputer, proses konversi analog ke digital harus dilakukan terlebih dahulu. Ada banyak cara untuk menyimpan citra digital didalam memori. Cara penyimpanan menentukan jenis citra digital yang terbentuk. Beberapa jenis citra yang sering digunakan adalah (Sutoyo, 2009) citra monokrom, citra skala keabuan, dan citra warna. Elemen-eleman yang terdapat dalam suatu pemrosesan citra. Gambar 1. Elemen Sistem Pemrosesan Digital (Fadlisyah, 2007) METODE Secara umum, penelitian ini dilakukan dalam beberapa langkah, dimulai dengan identifikasi masalah, studi literatur, analisa kebutuhan sistem baik yang bersifat fungsional maupun nonfungsional, perancangan perangkat keras, perancangan perangkat lunak, implementasi serta pengujian sistem. Gambar 2. Rancangan Umum Sistem Pada Gambar 2 dapat dilihat bahwa proses cetak dilakukan oleh printer, selanjutnya kertas yang dicetak tersebut diambil gambarnya oleh modul kamera Raspberry yang selanjutnya dikirimkan ke Raspberry untuk dilakukan perhitungan dengan tujuan mengetahui apakah hasil cetak berwarna atau hitam putih, jika padahasil cetakan yang diambil terdapat gambar di dalamnya maka raspberry akan melakukan perhitungan persentase warna, dan mengkategorikannya sesuai skala yang ditentukan. Selanjutnya dilakukan perhitungan total tagihan yang harus dibayarkan pelanggan berdasarkan persentase warna dan ditampilkan pada layar PC. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada tahap implementasi sistem ini terdiri dari tahap implementasi perangkat keras dan implementasi perangkat lunak. Implementasi perangkat keras meliputi proses merangkai semua komponen-komponen yang diperlukan oleh sistem, seperti Raspberry Pi tipe B+, modul kamera Raspberry Pi serta beberapa komponen tambahan lainnya yang diperlukan seperti penerangan berupa dua buah bola lampu LED. Selanjutnya sebuah printer dihubungkan ke komponen tersebut sebagai media untuk mengeluarkan print-out yang akan di ambil gambarnya oleh kamera Raspberry Pi yang akan menjadi input pada sistem ini, Implementasi perangkat keras yang terlihat seperti pada Gambar 2. 2

Gambar 3.Implementasi perangkat keras tampak samping. Dari gambar 3 terlihat bahwa semua komponen dirangkai sesuai dengan perancangan. Dimana sebuah printer dihubungkan pada komponen utama sistem yang terdiri atas Raspberry Pi dan kamera. Komponen utama ini yang berfungsi untuk menangkap gambar serta membedakan printout berwarna atau hitam putih. Selain itu, komponen utama ini juga berfungsi untuk memproses dan menghitung komposisi warna yang terdapat pada kertas hasil print-out. Dari gambar juga terlihat 2 buah bola lampu berwarna putih yang berfungsi sebagai pencahayaan pada sistem tersebut. Bola lampu berwarna putih dipilih karen kertas yang digunakan jugaberwarna putih, sehingga tidak mempengaruhi persentase warna yang didapatkan. Bola lampu diposisikan sedemikian rupa agar cahayanya tepat mengarah ke bagian pengambilan gambar oleh kamera sehingga cahaya luar tidak terlalu mempengaruhi gambar yang diambil. Semua komponen dihubungkan ke Raspberry pi sebagai komponen yang berfungsi melakukan proses perhitungan dan pengolahan terhadap gambar yang diambil oleh kamera. Printer dan raspberry dihubungkan dengan sebuah switch yang berfungsi untuk menentukan kapan proses pengambilan gambar akan dimulai. Selain itu, printer juga dihubungkan langsung dengan Raspberry Pi menggunakan USB. Sedangkan antara Raspberry Pi dengan Monitor yang berguna sebagai tampilan pada sistem ini dihubungkan dengan menggunakan HDMI to VGA converter cable. Sedangkan modul kamera Raspberry dihubungkan menggunakan Pin GPIO. Modul kamera Raspberry pi yang posisinya berada di bawah Raspberry dikelilingi oleh kertas aluminium. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar cahaya yang dipancarkan oleh lampu dapat dipantulkan secara total sehingga cahaya tersebut mengarah sepenuhnya keposisi dimana kertas yang dikeluarkan oleh printer akan di ambil gambarnya. Pada implementasi perangkat lunak dilakukan proses pemrograman untuk perangkat keras yang telah dirancang agar sistem dapat berfungsi dengan baik. Sebelum proses pemrograman dimulai, dilakukan penginstalan dan pengkofigurasian semua driver yang dibutuhkan untuk sistem. Pemrograman dilakukan pada Raspberry menggunakan bahasa pemrograman python serta Open CV untuk melakukan perhitungan pada komposisi warna yang terdapat pada lembaran kertas yang di print. Hasil perhitungan dan total tagihan yang harus dibayarkan pelanggan ditampilkandalam bentuk tampilan seperti yang terlihat pada gambar 4. Gambar 4. Tampilan halaman total tagihan Keterangan gambar : 1. Tombol Browse, yntuk menampilkan list printer yang tersedia 2. Tombol Start, untuk memulai proses capture pada kertas yang di print 3. Kolom Preview, untuk menampilkan setiap gambar yang di capture 4. Informasi Warna, untuk menampilkan detail warna yang terdapat pada lembaran tersebut 5. Tombol Back Page, untuk melihat halaman sebelumnya 6. Tombol Next Page, untuk melihat halaman selanjutnya 7. Tampilan Persentase, untuk menampilkan informasi persentase pada lembaran tersebut 8. Kolom Edit, untuk mengisikan tarif per lembar yang diinginkan. 3

9. Kolom Total Tagihan, untuk menampilkan Total tagihan yang harus dibayarkan pelanggan. Pada sistem ini harga print-out per lembar ditentukan berdasarkan persentase warna yang didapatkan dari perhitungan. Tabel 1. Kategori Warna Kategori Persentase Harga (Rp) (%) Hitam putih 0 300 Low warna 1-50 500 Medium 51-75 700 warna Full Warna >75 1000 Beberapa macam pengujian yang dilakukan terhadap sistem ini, yaitu : 1. Pengujian penghitungan total tagihan pada jumlah halaman lebih dari satu 2. Pengujian dengan kondisi intensitas cahaya berbeda 3. Pengujian besarnya resolusi gambar terhadap waktu perhitungan komposisi warna. 4. Pengujian besarnya resolusi gambar terhadap persentase warna yang yang terdapat pada hasil print-out. 5. Pengujian tingkat keberhasilan sistem. Pengujian penghitungan total tagihan pada jumlah halaman lebih dari satu dilakukan untuk mengetahui kemampuan sistem dalam melakukan perhitungan total tagihan dengan jumlah kertas yang di print lebih dari satu. Pada pengujian ini dilakukan pencetakan sebanyak 6 lembar kertas yang masingmasingnya akan dihitung besar persentase dan harga setiap lembar untuk kemudian ditampilkan dalam total tagihan yang harus dibayarkan oleh pelanggan. Dari 6 halaman pengujian didapatkan 1 lembar hitam-putih, 2 lembar low, 2 lembar medium dan 1 lembar full. Dimana dari 6 lembar pengujian didapatkan total harga sebesar Rp 3700,00. Pengujian dengan kondisi intensitas cahaya berbedadilakukan untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap kondisi pengambilan gambar serta hasil persentase yang didapatkan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa intensitas cahaya yang digunakan sangat berpengaruh terhadap hasil perhitungan persentase yang didapatkan, hal ini disebabkan oleh warna gelap yang ditangkap oleh kamera dianggap berwarna pada saat perhitungan dilakukan, sehingga pada hasil pengujian tanpa menggunakan bola lampu hasil yang didapat sangat jauh berbeda dengan yang seharusnya yaitu terdapat selisih sebesar 73%. Pengujian pengaruh resolusi gambar terhadap waktu perhitunganyang dibutuhkan untuk melakukan perhitungan terhadap komposisi warna yang terdapat pada gambar tersebut. Hal ini dilakukan dengan cara melakukan pengujian terhadap file berupa gambar yang terdapat pada Raspberry dimana pengujian dilakukan terhadap gambar yang sama tetapi dengan resolusi gambar yang berbeda dan tiap resolusi gambar dilakukan percobaan sebanyak 10 kali. Dari 10 kali pengujian diambil waktu rata-rata. Tabel 2. Pengaruh resolusi gambar terhadap waktu perhitungan Resolusi Gambar Waktu Perhitungan rata-rata (s) 144 x 101 32,16 160 x 113 39,86 240 x 168 89,14 360 x 252 200,06 480 x 360 385,36 Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa besarnya resolusi gambar sangat berpengaruh terhadap waktu yang dibutuhkan untuk melakukan perhitungan terhadap komposisi warna yang dihasilkan. Dimana semakin besar resolusi gambar yang diambil maka waktu yang dibutuhkan untuk melakukan perhitungan juga semakin lama. Hal ini terjadi karena semakin banyaknya jumlah piksel yang harus diproses oleh Raspberry selain itu keterbatasan kemampuan Raspberry Pi tipe B+ yang hanya dibekali oleh satu buah processor saja (single core) dengan kemampuan 700 MHz sehingga terjadi pemakaian source secara bergantian (serial process) juga menjadi penyebab lamanya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan perhitungan. 4

Gambar 5. Grafik pengaruh resolusi gambar terhadap waktu perhitungan Pengujian selanjutnya yaitu pengujian pengaruh besarnya resolusi gambar yang diambil terhadap persentase warna yang terdapat pada hasil print-out. Persentase warna didapatkan dengan cara membandingkan luas daerah yang berwarna dalam satu lembar hasil print-out dengan luas kertas secara keseluruhan (luas kertas ukuran A4). Pengujian ini dilakukan dengan cara yang sama dengan pengujian sebelumnya yaitu melakukan pengujian terhadap file berupa gambar yang terdapat pada Raspberry dimana pengujian dilakukan terhadap gambar yang sama tetapi dengan resolusi gambar yang berbeda dan tiap resolusi gambar dilakukan percobaan sebanyak 10 kali. Dari 10 kali pengujian diambil persentase warna rata-rata. Tabel 3. Pengaruh resolusi gambar terhadap persentase warna Resolusi Gambar Persentase warna rata-rata (%) 144 x 101 32,31 160 x 113 32,95 240 x 168 32,70 360 x 252 32,85 480 x 360 31,50 Dari tabel 3 terlihat bahwa besarnya resolusi gambar yang diambil tidak terlalu berpengaruh terhadap persentase warna yang dihasilkan. Hal ini ditunjukan, dari lima variasi resolusi gambar yang diuji menghasilkan persentase warna yang tidak berbeda jauh antara resolusi yang satu dengan yang lainnya. Gambar 6. Grafik pengaruh resolusi gambar terhadap persentase warna Pengujian tingkat keberhasilan sistem ini dilakukan dengan cara membandingkan persentase warna, yaitu persentase warna yang terdapat pada hasil print-out. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan sistem ini maka dilakukan pengujian dengan cara membandingkan persentase warna yang dihasilkan pada sistem dengan persentase warna yang dihitung secara manual. Perbandingan kedua hal ini dilakukan terhadap 4 buah gambar yang terdiri atas gambar bangun datar seperti segi empat, segi tiga, lingkaran dan trapesium, hal ini dilakukan untuk memudahkan menghitung luas daerah yang berwarna dalam satu lembar print-out sehingga persentase warna secara manual dapat dihitung secara akurat. Berdasarkan tabel 4.8 terlihat bahwa persentase yang dihasilkan sistem tidak berbeda jauh dengan persentase yang dihitung secara manual. Selisih rata-rata persentase warna yang dihitung secara manual dengan yang dihasilkan sistem sebesar 2.72 %, selisih ini dapat terjadi karena beberapa faktor seperti faktor pencahayaan atau posisi dari hasil cetakan saat di Capture oleh kamera. Secara Umum angka 2,72 % menunjukan selisih yang sangat kecil, artinya tingkat keakurasian pembacaan warna pada alat ini sudah bisa dikatakan cukup baik. SIMPULAN DAN SARAN Dari hasilpengujian diketahui bahwa sistem yang dibangun dapat membedakan hasil print-out berwarna dengan print-out hitam putih. Sistem ini dapat menampilkan total tagihan secara otomatis berdasarkan persentase warna dengan tingkat keakurasian dalam menentukan persentase warna sebesar 97,28%. Besarnya resolusi gambar berpengaruh terhadap jumlah waktu perhitungan yang diperlukan, dimana semakin besar resolusi 5

gambar maka waktu perhitungan yang diperlukan semakin lama. Resolusi gambar tidak berpengaruh terhadap persentase warna yang dihasilkan. Hal ini ditunjukan dengan selisih yang sangat kecil antar resolusi gambar. DAFTAR PUSTAKA Abdurahman, T. 2008. Perancangan Aplikasi Image Morphing Pada Citra Dua Dimensi Dengan Menggunakan Metode Field Morphing Dan Deformation Techniques. http://elib.unikom.ac.id/download.php?i d=22513, diakses pada tanggal 10 Juli 2016 Armi. 2013. Perancangan dan Pembuatan Prototype Sistem Sortasi dan Pemutuan Buah Jeruk Berdasarkan Ukuran Berbasis Web Camera. Universitas Andalas, Padang Fadlisyah. 2007. Computer Vision dan Pengolahan Citra. Andi Publisher. Jakarta. Rilya, N. 2016. Rancang Bangun Alat Pengenal Keaslian Dan Nominal Uang Untuk Tunanetra Dengan Metode Template Matching Menggunakan Raspberry Pi. Universitas Andalas, Padang Sutoyo, T dkk. 2009. Teori Pengolahan Citra Digital. Yogyakarta: Andi Offset. Usman, A. 2005. Pengolahan Citra Digital & Teknik Pemogramannya. Yogyakarta: Graha Ilmu. 6