LAPORAN AKHIR PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA TAHU BESI RENDAH LEMAK DAN TAHAN LAMA BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN. Oleh :

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENINGKATAN NILAI JUAL IKAN NON EKONOMIS MELALUI USAHA CEMILAN CFC CRISPY FISH CARAAGE

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA DE BROC S, INOVASI BISNIS PANGAN MODERN COKLAT KAYA SERAT DAN ANTIOKSIDAN BERBAHAN BAKU BROKOLI

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

BAB III METODE PENELITIAN. biji cempedak ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, dimana. kriteria tertentu yang diharapkan dalam penelitian.

LAPORAN AKHIR PKM-KEWIRAUSAHAAN

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN Crazy Ice Cream (Cracker with Freeze Yoghurt Ice Cream) Diversifikasi Pangan Sehat

PROPOSAL INOVASI PRODUK PERIKANAN OIL-OLAHAN IKAN NILA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

TEKNOLOGI PEMBUATAN SUSU DARI TEMPE BENGUK

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN

OLEH: YULFINA HAYATI

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM TOKOL (PENTOL BROKOLI) SEBAGAI JAJANAN KAYA GIZI BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

TUGAS AKHIR MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS TAHU KEDELAI DISUSUN OLEH GUNTUR OCTOSA YUDHA WIJAYA

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN

TEKNOLOGI PEMBUATAN TAHU SKALA RUMAH TANGGA Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si. Widyaiswara BPP Jambi

I PENDAHULUAN. Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. KERUPUK RUMPUT LAUT SERASI (Sehat dan Bernutrisi) BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN SOSIS AYAM

BAB I PENDAHULUAN. mutu dan keamanan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN. Agus Sutanto

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN SUSU KEDELAI

KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

SUSU KEDELAI 1. PENDAHULUAN

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. BASO KEJU NATURA Baso Isi Keju Berlapis Sayuran Berbasis Empat Sehat Lima Sempurna.

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN

TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani

PEMBUATAN SUSU DARI KULIT PISANG DAN KACANG HIJAU

PRAKTIKUM PRAKARYA KIMIA PEMBUATAN TEMPE

PENGOLAHAN HASIL JAGUNG (MEMBUAT SUSU JAGUNG DAN MIE JAGUNG) Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si.

Pengolahan Sagu (Metroxylon) sebagai Bahan Baku Pembuatan Es Krim

Makalah Manajemen Kewirausahaan USAHA PRODUKSI MINUMAN YOGURT KACANG MERAH. Disusun Oleh : Mega Ayu Puspitasari ( )

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Pengolahan hasil pertanian dalam pelatihan ini dimaksudkan untuk mengubah bentuk bahan baku menjadi bahan

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RANCANGAN PROSES PENGOLAHAN TAHU DENGAN ClTA RASA SEBAGAI DASAR DALAM PERENCANAAN RANCANGAN PABRIK TAHU ClTA RASA

BAB III METODE PENELITIAN. Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Provinsi Gorontalo dan analisis

A. JUDUL Pemanfaatan Ubi Jalar Sebagai Bahan Baku Pembuatan Nugget B. LATAR BELAKANG MASALAH

SOSIALISASI DAN PEMBUATAN NUGGET DARI AMPAS TAHU UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT GAMPONG LENGKONG, KECAMATAN LANGSA BARO, KOTA LANGSA

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R

PENDAHULUAN. segar mudah busuk atau rusak karena perubahan komiawi dan kontaminasi

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Perumusan Masalah

V. PROFIL INDUSTRI RUMAH TANGGA TAHU. pemilik usaha industri tahu yang ada di Desa Karanganyar Kecamatan Weru

PEMANFAATAN KACANG HIJAU (PHASEOLUS RADIATUS L ) MENJADI SUSU KENTAL MANIS KACANG HIJAU

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PENGOLAHAN KEDELAI MENJADI TEMPE KEJO SECARA SEDERHANA

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SUJU DRINK SUSU JAGUNG SEBAGAI SUSU ALTERNATIF BAGI PENDERITA DIABETES MELITUS BIDANG KEGIATAN :

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM SUKALAI (SUSU KACANG KEDELAI) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN.

PEMBUATAN ABON MANDAI SEBAGAI ALTERNATIF TAMBAHAN PENDAPATAN MASYARAKAT

DIVERSIFIKASI OLAHAN BUAH SIRSAK BAGI KELOMPOK PEREMPUAN DI DESA BALE ABSTRAK

PENGOLAHAN SUSU SAPI MENJADI TAHU

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi rata-rata kue kering di kota dan di pedesaan di Indonesia 0,40

BAHAN MAKANAN SETENGAH JADI

PRODUKSI SUTE KUTUB SUSU SARI KETELA POHON (Manihot utilissim) DENGAN SENSASI MINT (Mentha arvensis L.) TANPA BAHAN PENGAWET

Diusulkan Oleh: GRIZKI AMELIA I /Angkatan 2012 CHESSY NADIA MARPAUNG I /Angkatan 2014 ANISA RIZKI NABILA I /Angkatan 2014

III. METODOLOGI PENELITIAN

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

GADUNG SEBAGAI OBAT PEMBASMI HAMA PADA TANAMAN PADI

3.1. Tempat dan Waktu Bahan dan Aiat Metode Penelitian

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

Penuntun Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Ternak Islami

KARAKTERISTIK YOGHURT TERSUBTITUSI SARI BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) DENGAN JENIS DAN KONSENTRASI STARTER YANG BERBEDA-BEDA

TEKNOLOGI PEMBUATAN SAUS TOMAT Oleh: Masnun Balai Pelatihan Pertanian Jambi I. PENDAHULUAN

Buletin Peternakan Edisi IV 2017 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulawesi Selatan

ETAWA BEAUTY SOAP PRODUK SABUN MANDI SUSU KAMBING ETAWA DESA KALIGESING

PENDAHULUAN. mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar

LAPORAN AKHIR PKM-K. Disusun oleh:

MODUL 3 PENGOLAHAN IKAN TERI ASIN

MODUL 4 PRESTO IKAN. Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu membuat presto ikan yang bercita rasa enak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM JAMU BOOTH GODHONG BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN. Diusulkan oleh:

TELUR ASIN 1. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kekurangan protein merupakan salah satu masalah gizi utama di

Best team work. PKMK Usaha Pembuatan dan Komersialisasi Bakso Sayur Rendah Kolesterol sebagai Alternatif Makanan Sehat (Bakso La-legumbre)

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA CRISPY USUS TEMPOYAK Crispy Wong Kito BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Lampiran 1. Penyusutan Peralatan yang Digunakan dalam Produksi Manisan Carica

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SANGKUSTI SEBAGAI PELUANG USAHA MAKANAN TRADISIONAL ALTERNATIF KHAS KOTA SEMARANG BIDANG KEGIATAN :

BAB III BAHAN DAN METODE

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

Analisis Usaha Diversifikasi Produk Olahan Tempe. Oleh Siti Marwati Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY

PEMBUATAN MIE SUKUN (KAJIAN SUBTITUSI SUKUN KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR) SKRIPSI. Oleh : INDARTY WIJIANTI

Transkripsi:

LAPORAN AKHIR PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA TAHU BESI RENDAH LEMAK DAN TAHAN LAMA BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN Oleh : Ketua : Alfi Naelufar (E24100069) (2010) Anggota : R. Dimas Adijourgia A (E24100079) (2010) Ratna Prasetyowati Putri (E24100082) (2010) Hari Ning Tyas (E24110029) (2011) Nopen Meisaroh (E24110059) (2011) INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

Bogor, 25 Juli 2013

JUDUL Tahu Besi Rendah Lemak dan Tahan Lama. ABSTRAK Biji trembesi merupakan hasil hutan bukan kayu yang potensial dikembangkan sebagai bahan baku tahu. Penelusuran pustaka menunjukan bahwa dari biji trembesi dapat dibuat sebagai bahan pembuatan tempe. Biji trembesi mengandung kadar protein yang hampir sama dengan kedelai sehingga mampu dibuat menjadi tahu. Dengan adanya inovasi baru tahu dari biji trembesi diharapkan dapat diwujudkannya diversivikasi pangan yang bernilai gizi tinggi dan bermutu dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat tanpa mengurangi ciri khas tahu yang selama ini hampir menjadi makanan pokok bagi semua kalangan masyarakat. Adanya tahu dari biji trembesi ini juga diharapkan mampu mengurangi ketergantungan masyarakat akan bahan baku tahu biasanya yaitu kedelai yang selama ini diekspor dari negara lain. Tahu dari biji trembesi terbukti memiliki kadar lemak yang lebih rendah dari tahu umumnya tetapi dengan kadar protein yang tidak jauh berbeda. Kata kunci : Trembesi, kedelai, tahu, diversivikasi, rendah lemak KATA PENGANTAR Asalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-nya kami dapat menyelesaikan laporan akhir Program Kreativitas Mahasiswa bidang kewirausahaan dengan judul Tahu Besi rendah lemak dan tahan lama. Dalam mengikuti karya ilmiah ini, kami telah menerima banyak bantuan dari pihak lain sehingga penelitian ini dapat terwujud. Oleh karena itu, kamui berkenan untuk menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada: 1. Dr. Ir. Rita Kartika Sari, M.Si 2. Prof. Dr. Ir. I wayan Darmawan, M.Sc 3. Serta semua pihak yang turut membantu terselesaikannya karya ilmiah ini yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu Penulisan laporan akhir ini disusun untuk mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa bidang kewirausahaan yang diselenggarakan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dirjen DIKTI) Jakarta tahu7n 2012-2013. Kami sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak untuk semangat, pikiran dan kebersamaan yang ditunjukkan. Bogor, 18 Agustus 2013 Penulis

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Biji trembesi merupakan hasil hutan bukan kayu yang potensial dikembangkan sebagai bahan baku tahu. Penelusuran pustaka menunjukan bahwa dari biji trembesi dapat dibuat sebagai bahan pembuatan tempe. Biji trembesi mengandung kadar protein yang hampir sama dengan kedelai. Pada umumnya, industri menggunakan bahan kimia berbahaya untuk meningkatkan keawetan produk tahu seperti boraks dan formalin. Sementara Badan POM melarang keras penggunaan formalin dan zat kimia berbahaya lainnya dalam makanan. Hal tersebut dikarenakan formalin bersifat karsinogenik dan bersifat mutagen (menyebabkan perubahan fungsi sel dan jaringan). Salah satu produk yang dapat dipakai sebagai bahan pengawet pangan adalah asam asetik 98%. Asam asetik merupakan cairan asam yang dapat digunakan untuk pengawet makanan. Zat ini aman digunakan pada bahan makanan karena tidak bersifat racun jika sesuai dengan aturan pakainya. 1.2 Perumusan Masalah 1. Bagaimana memanfaat biji trembesi menjadi makanan yang memiliki nilai ekonomi? 2. Bagaimana menciptakan wirausaha dengan memanfaatkan biji trembesi? 3. Apa keunggulan tahu berbahan baku biji trembesi? 4. Bagaimana mengenalkan tahu trembesi yang rendah lemak kepada masyarakat luas? 1.3 Tujuan 1. Peningkatan hasil hutan bukan kayu pada pohon trembesi. 2. Diversifikasi pangan dan bahan pengganti kedelai. 3. Memperkenalkan produk tahu trembesi bergizi dan rendah lemak kepada masyarakat. 4. Memberikan alternatif makanan yang terjangkau dan sehat kepada masyarakat. 5. Membuka peluang lapangan usaha baru dalam bisnis makanan dan meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar hutan. 1.4 Target Luaran Adanya inovasi baru tahu dari biji trembesi diharapkan dapat diwujudkannya diversivikasi pangan yang bernilai gizi tinggi dan bermutu dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat tanpa mengurangi ciri khas tahu. Tahu dari biji trembesi ini juga diharapkan mampu mengurangi ketergantungan masyarakat akan bahan baku tahu biasanya yaitu kedelai yang selama ini diekspor dari negara lain. Biji trembesi mempunyai kandungan nilai gizi yang tidak kalah dengan kacang kedelai. Produk capaian diharapkan memiliki kandungan gizi yang tidak kalah dengan tahu kedelai pada umumnya dengan kadar lemak yang lebih rendah. 1.5 Kegunaan Biji trembesi berbentuk butiran bulat panjang berwarna coklat tua dan berkulit keras sedangkan bijinya berwarna putih. Ukuran biji trembesi sebesar kedelai dengan bentuk pipih memanjang. Biji trembesi dapat dijadikan pengganti dari kedelai karena rasanya gurih dan mengandung protein 4,44 % serta

kandungan gizi lainnya diantara yaitu karbohidrat, protein, lemak, kadar air, kadar abu, cemara mikroba dan cemara logam yang telan memenuhi SNI (Standar Nasional Indonesia) (unnes.ac.id). Biji trembesi juga menggandung zat yang dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah serta rendah lemak sehingga baik dikonsumsi untuk diet dan kegunaan lainya yaitu untuk melancarkan pencernaan. Hasil dari tahu trembesi itu sendiri lebih gurih dan tidak ada efek samping apapun. II. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA Usaha yang dikembangkan dari biji trembesi adalah sebuah usaha makanan yang menitikberatkan pada peningkatan nilai tambah komoditi hasil hutan bukan kayu pohon trembesi, diversifikasi pangan dan pengganti kedelai import. Tahu biji trembesi mengandung protein tinggi yang sama dengan kacang kedelai. Selain itu tahu trembesi juga rendah kolesterol. Keunggulan produk ini dibandingkan dengan tahu lain yang umumnya terbuat dari 100 % kacang kedelai adalah rendah lemak Dalam membuat tahu yang bercita rasa tinggi, gunakan bahan yang segar dan berkualitas baik. Ciri tahu yang baik adalah berwarna putih atau berwarna kuning yang tidak menyolok bila menggunakan kunyit sebagai pewarna, tidak menggunakan bahan pengawet, berbau asam serta tidak berlendir. Selain biji trembesi, bahan yang diperlukan lainnya adalah kacang kedelai, air, garam dan acid acetic. Perbandingan penggunaan antara bahan utama trembesi dan kedelai adalah 1 : 1. Kami mengembangkan produk tahu trembesi dari segi produk dan segi pemasarannya. Pada segi pemasaran direncanakan penjualan produk menggunakan cup plastik dengan ukuran sedang. Sebagai pengembangan usaha adalah pengemasan makanan tahu biji trembesi dengan target pemasaran di sekitar kampus IPB dan fokus utama akan berkembang ke seluruh daerah Bogor. III. METODE PELAKSANAAN 1. Tahap persiapan 1.1 Survei 1.2 Persiapan alat Alat-alat yang digunakan yaitu sebagai berikut: a. Ember dan saringan Ember digunakan untuk merendam kacang kedelai dan biji trembesi dengan air. Kacang kedelai dan biji trembesi yang sudah direndam kemudian ditiriskan menggunakan saringan. b. Blender Blender digunakan untuk mencampurkan kedua jenis bahan dengan air agar hancur dan membentuk caian seperti juice kacang kedelai dan trembesi. c. Panci dan sudip pengaduk Sari kacang kedelai dituangkan ke dalam panci dan kemudian di masak di atas kompor yang diaduk dengan sudip. d. Kain belacu dan loyang pengendap

Sari kedelai dan trembesi yang masih panas yang ada di kain belacu diletakkan dalam loyang pengendap. e. Triplek, batu dan pisau Triplek digunakan untuk mengempa sari kedelai dan trembesi yang sudah berada dicetakan kemudian perberat beban kempa dengan batu agar tahu yang terbentuk merata. Pisau digunakan untuk memotong tahu. f. Cup plastic Tahu yang selesai dipotong dan sudah dingin kemudian disimpan dalam kemasan cup plastic yang sudah berisi label. 1.3 Persiapan bahan baku Bahan baku yang diperlukan dalam pembuatan produk tahu trembesi yaitu sebagai berikut: a. Biji trembesi Biji trembesi yang digunakan sekitar 1 Kg yang sudah mengalami penyortiran dari kotoran dan kecacatan biji.biji trembesi digiling untuk memisahkan kulit dan bijinya. Setelah biji terpisah kemudian rebus selama 40 menit. Perebusan berfungsi untuk memudahkan pengembangan biji trembesi lalu blender. b. Kacang kedelai Kacang kedelai merupakan bahan baku campuran pembuatan tahu sebanyak 1 Kg. Kemudian direndam dalam air dingin selama 4-5 jam di dalam ember besar guna memudahkan proses penghancuran dengan blender. c. Bahan pelengkap Bahan pelengkap terdiri dariair dan bahan penggumpal yaitu cuka biang (asam asetat) konsentrasi 97% dengan pengenceran air dan cuka yaitu 6 : 1. Dalam 2 kilogram adonan dibutuhkan 100 ml cuka biang.penggunaan bumbu ini disesuaikan dengan takaran yang ada. 2. Tahap pelaksanaan 2.1 Pembuatan produk a. Pengolahan produk tahu trembesi b. Pengemasan produk tahu rembesi 2.2 Pengemasan Produk tahu yang sudah jadi dikemas dalam cupplastic. Cup plastic yang dipakai diberi label atau logo kemasan. Cupplastic mampu berisi 5 buah tahu yang lebih dulu dimasukkan ke dalam plastic dan di stapler agar tertutup rapih. IV. PELAKSANAAN PROGRAM 4.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Waktu penelitian PKM dilakukan di Kampus IPB Dramaga Bogor dan Desa Balebak, Dramaga kota Bogor berlangsung selama 3 bulan. 4.2 Jadwal Kegiatan Program Tabel. Jadwal Kegiatan Program Kegiatan Bulan Ke- 1. Persiapan 1 2 3 4 5

Persiapan dan Penetapan lokasi usaha Persiapan alat dan bahan usaha Promosi dan strategi pengadaan usaha Evaluasi tahap pertama 2. Pelaksanaan Penjaringan konsumen Pelayanan dan pemasaran Pengembangan usaha dan investasi Evaluasi tahap kedua 3. Kegiatan Bimbingan Pelaporan kegiatan usaha Monitoring dengan evaluasi pelaksanaan usaha Pengembangan usaha berdasarkan hasil monitoring 4.3 Rekapitulasi Biaya Rincian biaya yang telah digunakan adalah : Tabel 1. Rincian biaya pengeluaran dana No Nama Barang Jumlah Harga (Rp) 1 Transportasi - 690.000 2 Upah pekerja 4 bulan 320.000 3 Blender 15Ipf 1 214.900 4 Cetakan A 3 16.500 5 Cetakan B 3 53.700 6 Gelas Ukur 1 10.500 7 Sendok sayur 3 26.700 8 Ayakan 2 17.800 9 Blender miyako 1 225.900 10 Panci 4 732.500 11 Sodet 2 5.700 12 Cuka makan 1 27.500 13 Ember 3 105.000 14 Box 3 135.000 15 Kain batis 3 30.000 16 Pulsa - 157.800 17 Majalah 1 25.000 18 Plastic 7 bundel 45.000 19 Mika 170 154.500 20 Biaya pengiriman 30 320.000 21 Biji Trembesi 30 212.500 22 Print 20 77.000 23 Konsumsi 5 521.500 24 Gas 12 Kg 3 kali 285.000

25 Peminjaman alat 7 kali 2.100.000 pengupas biji 26 Kompor gas Quantum 1 590.000 27 Gizi 4 kandungan 400.000 28 Kedelai 20 120.000 29 Biaya konsultasi+pinjaman - 680.000 TOTAL 332 8.300.000 Analisis Kelayakan Usaha dan perhitungan Usaha Break Event Poiunt (BEP) yaitu: Tabel 2. Biaya Variabel Jenis pengeluran Kebutuhan/bulan Harga/satuan (Rp) Kacang kedelai 8 Kg 8.000 64.000 Biji trembesi 8 Kg 4.250 34.000 Cuka makan 240 ml 825 6.600 Mika 112 buah 162,5 18.200 Gas 2 Kg 1.250 10.000 Upah pekerja 1 Orang 10.000 80.000 Lainnya - - 5.000 Total Biaya Bahan 217.800 Tabel 3. Biaya Investasi dan Biaya tetap Biaya Investasi Jenis pengeluran Harga (Rp) Jumlah Satuan Harga Total (Rp) Total Harga Peralatan Produksi Ember 41.250 4 unit 165.000 Panci 177.500 1 unit 177.500 Pengaduk 4.867 3 unit 14.600 Saringan 8.900 1 unit 8.900 Cetakan 11.700 2 buah 232.400 Blender 232.900 2 buah 465.800 Gelas ukur 10.500 1 unit 10.500 Kain batis 10.000 3 meter 30.000 Kain penyaring 10.000 2 meter 20.000 Pisau 10.000 1 unit 10.000 Total Biaya Investasi 1.134.700 Biaya Tetap Promosi: Pulsa internet 50.000 1 1GB 50.000 Total Biaya Promosi 50.000 Total Biaya Produksi

Total Biaya = Biaya Investasi + Biaya Produksi + biaya tetap = Rp 1.134.700 + Rp 217.800 + Rp 50.000 = Rp 1.402.500 Harga Pokok Produksi Jumlah Produksi : 112 kotak per bulan T tal Bia a r duksi Harga Pokok Produksi per Unit = = R. = Rp 1.945 umlah r duksi Harga jual yang ditetapkan Rp 2.500 per kotak Keuntungan per kotak = harga jual harga pokok = Rp 2500 Rp1945 = Rp 555 Break even point = total biaya produksi/harga jual = 217.800/ 2.500 = 88 kotak Keuntungan/bulan = Rp 555 x 112 = Rp 62.160 Persentase keuntungan = Rp 62.160/Rp 217.800 x 100% = 28,54% Payback Period Payback Period= Bia a n estasi = R.. euntungan R. = 19 bulan V. HASIL DAN PEMBAHASAN Perolehan hasil yang telah didapat menghasilkan keuntungan yang cukup baik terutama apabila program usaha ini dilakukan dalam skala besar. Akan tetapi pada PKM yang kami lakukan keuntungannya masih dalam skala kecil karena keterbatasan produksi. Keuntungan bisa langsung diperoleh dalam waktu satu hari tanpa menunggu jangka waktu yang lama. Kemajuan pekerjaan yang sudah dilakukan untuk M ewirausahaan Tahu Besi rendah lemak dan tahan lama sudah mencapai 100 persen, baik dari segi wujud produk tahu besi, kelayakan usah, dan analisis gizi dari produk tersebut. Biji trembesi bisa dibuat menjadi produk makanan tahu dengan campuran dari kacang kedelai.tahu besi dibuat dari campuran biji trembesi dan kacang kedelai dengan perbandingan 1 : 1. Berdasarkan hasil analisis gizi tahu besi yang telah dilakukan, selain dari rasanya yang tidak jauh berbeda dengan tahu pada umumnya kandungan gizi pada tahu besi memiliki nilai yang hampir sama khususnya dari segi kadar lemak, protein, dan karbohidrat. Kadar protein dan lemak tahu besi lebih rendah dari pada tahu kedelai. Hasil uji gizi menjelaskan bahwa kadar protein tidak jauh berbeda dengan tahu kedelai yaitu 6,556% dan 7,614%. Akan tetapi perbedaan yang cukup signifikan pada kadar lemak yaitu 2,940% dan 4,858%. Hal tersebut menjadi keunggulan produk tahu besi yang rendah lemak sehingga cocok untuk dikonsumsi khususnya bagi program penurunan berat badan karena kadar lemak yang rendah. Penggunaan biji trembesi ini mampu mengurangi penggunaan kacang kedelai pada produk tahu. Selama proses produksi semua bahan yag digunakan diperoleh dari pasar lokal terkecuali biji trembesi. Biji trembesi yang digunakan diperoleh dari pasar sekitar kota Madiun sehingga dibutuhkan biaya tambahan berupa biaya kirim biji trembesi.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN Penggunaan biji trembesi ini mampu mengurangi penggunaan kacang kedelai pada produk tahu. Rasa pada tahu besi tidak jauh berbeda dengan tahu pada umumnya. Kadar lemak pada tahu besi jauh lebih kecil sedangkan kadar proteinnya tidak jauh berbeda. Saran dari kami adalah pembuatan alat khusus untuk memecah biji trembesi guna mempermudah proses. LAMPIRAN Dokumentasi Kegiatan Gambar. Gambar.L g Tahu Besi ster r duk Tahu Besi Gambar 3. Majalah idebisnis cara pemasaran Nota perbelanjaan