PEDOMAN dan TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT. BANK MASPION INDONESIA Tbk

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN dan TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT BANK MASPION INDONESIA Tbk

PEDOMAN dan TATA TERTIB KERJA KOMITE PEMANTAU RISIKO PT BANK MASPION INDONESIA Tbk

PEDOMAN dan TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI PT BANK MASPION INDONESIA Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS

PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

PIAGAM KOMITE AUDIT PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk

REVISI LAPORAN SELF ASESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK NTB PERIODE DESEMBER TAHUN 2012

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE PEMANTAU RISIKO PT.BANK RIAU KEPRI

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

PEDOMAN KERJA DIREKSI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

TATA TERTIB DIREKSI 2016

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

PEDOMAN KERJA DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS

LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) Hasil Penilaian Sendiri ( Self Assessment) Pelaksanaan GCG

PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTE CHARTER)

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Penerapan Tata Kelola BPR

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI ( PIAGAM KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI )

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE PEMANTAU RISIKO

PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS

KERTAS KERJA SELF ASSESSMENT GOOD CORPORATE COVERNANCE FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT )

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 8/4/PBI/2006 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas.

Komite Nominasi dan Remunerasi mempunyai tugas dan tanggung jawab:

PEDOMAN DAN TATA KERJA DEWAN KOMISARIS

PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI (NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTE) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk.

-1- LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk

GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERINGKAT Bobot Skor ANALISIS SELF ASSESMENT 2.000% 0.027

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

Matriks Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penerapan Tata Kelola (Good Corporate Governance) bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

BPRLESTARI PEDOMAN DAN TATA KERJA TERT IB DIREK

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi

Piagam Dewan Komisaris. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA BPR

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

% % % % 0.002

Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi. PT Astra International Tbk

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS

BAB IV PEDOMAN KERJA KOMITE-KOMITE

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10/SEOJK.03/2014 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS. PT Mandom. Indonesia

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Manajemen. Good Corporate Governance

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI DESEMBER 2014

LAMPIRAN II SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 15/15/DPNP TANGGAL 29 April 2013 PERIHAL PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan )

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 8/4/PBI/2006 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

PEDOMAN DAN KODE ETIK DEWAN KOMISARIS A. LANDASAN HUKUM

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.../20...

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3. RAHASIA Hal 1/11

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT PT.BANK RIAU KEPRI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MANDOM INDONESIA Tbk

ASPEK PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS. PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk.

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi

PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT UNILEVER INDONESIA TBK

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI. PT Mandom Indonesia

Deskripsi Tugas, Tanggung Jawab Dan Wewenang. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DITETAPKAN TANGGAL 16 NOVEMBER 2017 OLEH DEWAN KOMISARIS PERSEROAN

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE PEMANTAU RISIKO

PT LIPPO KARAWACI Tbk. Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi

PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PD BPR BAHTERAMAS WAKATOBI TAHUN 2017

Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi PT Nusa Raya Cipta Tbk PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 Definisi

Transkripsi:

PEDOMAN dan TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT. BANK MASPION INDONESIA Tbk KETENTUAN UMUM Pedoman dan Tata Tertib Kerja untuk anggota Direksi PT. Bank Maspion Indonesia Tbk, yang selanjutnya disebut Bank dengan memperhatikan Peraturan Bank Indonesia, khususnya Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 dan No. 8/14/PBI 2007, serta Surat Edaran No. 9/12/DPNP tahun 2007 tentang Good Corporate Governance. SUSUNAN DIREKSI 1. Direksi PT. Bank Maspion Indonesia Tbk dipimpin oleh Direktur Utama dengan 3 (tiga) anggota Direksi sesuai tugas dan tanggung jawabnya masing. Salah satu anggota Direksi harus merupakan Direktur Kepatuhan. 2. Direktur Utama adalah pihak yang independen terhadap Pemegang Saham Pengendali, sedangkan mayoritas anggota Direksi adalah Pihak Independen. 3. Apabila diperlukan maka susunan Direksi dapat ditambah dengan Wakil Direktur Utama dan/atau Wakil Direktur 4. Seluruh anggota Direksi wajib berdomisili di Indonesia 5. Mayoritas anggota Direksi paling kurang memiliki pengalaman 5 (lima) tahun di bidang operasional sebagai Pejabat Eksekutif bank. TEMPAT dan WAKTU 1. Domisili Kantor Pusat PT. Bank Maspion Indonesia Tbk merupakan lokasi dan tempat kerja Direksi 2. Apabila diperlukan, maka setiap tempat kegiatan/kantor PT. Bank Maspion Indonesia selain Kantor Pusat dapat menjadi pilihan lokasi kerja/tempat rapat resmi yang tidak bersifat tetap. 3. Waktu kerja dari Direksi dapat dilakukan setiap saat pada jam kerja kantor atau diluar jam kerja apabila dalam kondisi mendesak (urgent) 4. Setiap anggota Direksi wajib menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab secara baik 1

ETIKA dan KEPATUTAN 1. Setiap anggota Direksi terikat dengan masa bakti yang ditentukan oleh Dewan Komisaris, atau berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham, tanpa mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan yang bersangkutan dari jabatannya sewaktu-waktu 2. Bila didapat pelanggaran berat atau tindakan yang dapat merugikan dan/atau membahayakan kelangsungan Bank, maka rapat Dewan Komisaris dapat memberhentikan sementara jabatan angggota Direksi atau memberhentikan yang bersangkutan dari anggota Direksi. 3. Apabila anggota Direksi atas insiatif sendiri akan mengundurkan diri dari jabatannya, maka wajib memberitahukan kepada Dewan Komisaris sekurang-kurangnya 90 (sembilan puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya 4. Anggota Direksi dilarang mengangkat orang lain dari pihak luar untuk melaksanakan tugas dan/atau wewenangnya atau memberikan kuasa umum kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi. 5. Pelimpahan tugas dan/atau wewenang kepada pihak luar pada ayat (4) Pasal ini hanya diperkenankan dengan ijin dari Rapat Umum Pemegang Saham dan/atau Ketentuan dari Pihak Otoritas Perbankan 6. Setiap anggota Direksi terikat pada komitmen untuk menjaga kerahasiaan semua data dan/atau keterangan Bank dan/atau berkaitan dengan Bank dan/atau nasabah Bank 7. Anggota Direksi dilarang merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada bank, perusahaan dan/atau lembaga lain. Tidak termasuk rangkap jabatan apabila Direksi yang bertanggung jawab terhadap pengawasan atas penyertaan pada perusahaan anak Bank, menjalankan tugas fungsional menjadi anggota Dewan Komisaris pada perusahaan anak bukan Bank yang dikendalikan oleh Bank, sepanjang perangkapan jabatan tersebut tidak mengakibatkan yang bersangkutan mengabaikan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Direksi Bank. 8. Anggota Direksi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama dilarang memiliki saham melebihi 25% (dua puluh lima perseratus) dari modal disetor pada Bank dan/atau suatu perusahaan lain. 9. Mayoritas anggota Direksi dilarang memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi dan/atau dengan anggota Dewan Komisaris. 2

TUGAS, WEWENANG dan TANGGUNG JAWAB 1. Anggota Direksi bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dan pemegang saham 2. Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank. 3. Direksi wajib mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawab sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4. Direksi wajib menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lain. 5. Direksi wajib melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. 6. Dalam rangka melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance, Direksi paling kurang wajib membentuk: a. Satuan Kerja Audit Intern b. Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko c. Satuan Kerja Kepatuhan 7. Direksi wajib mengungkapkan kepada pegawai kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian. Yang dimaksud dengan kebijakan strategis di bidang kepegawaian antara lain kebijakan mengenai sistem rekrutmen, sistem promosi, sistem remunerasi serta rencana Bank untuk melakukan efisiensi melalui pengurangan pegawai. 8. Direksi dilarang menggunakan penasehat perorangan dan/atau jasa profesional sebagai konsultan kecuali memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. proyek bersifat khusus b. didasari oleh kontrak yang jelas, yang sekurang-kurangnya mencakup lingkup kerja, tanggung jawab dan jangka waktu pekerjaan serta biaya c. konsultan adalah Pihak Independen dan memiliki kualifikasi untuk mengerjakan proyek yang bersifat khusus. 9. Direksi wajib menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris. 10. Segala keputusan Direksi yang diambil sesuai dengan pedoman dan tata tertib kerja mengikat dan menjadi tanggung jawab seluruh anggota Direksi. 11. Anggota Direksi dilarang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang mempunyai dan/atau menimbulkan benturan kepentingan, atau bisa merugikan dan/atau membahayakan Bank 3

RAPAT DIREKSI 1. Setiap kebijakan dan keputusan strategis wajib diputuskan melalui rapat Direksi. 2. Rapat Direksi wajib diadakan minimal 1 ( satu ) bulan sekali, atau setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh mayoritas anggota Direksi. 3. Rapat terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu: a. Rapat Direksi i. Dihadiri oleh anggota Direksi dan Deputi Direktur, bertujuan untuk menetapkan/memutuskan kebijakan dan keputusan yang bersifat strategis. ii. Pada rapat ini Direksi dapat mengundang divisi tertentu sesuai dengan pembahasan materi dalam rapat. iii. Rapat Direksi wajib diadakan minimal 1 (satu) bulan sekali, atau setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh mayoritas anggota Direksi. b. Rapat Umum i. Dihadiri oleh anggota Direksi dan seluruh Deputi Direktur dengan seluruh Kepala Divisi dan atau Pemimpin Cabang. ii. Rapat bertujuan untuk memberikan arahan dari Direksi kepada seluruh Divisi dan Kantor Cabang atau meminta informasi dan atau usulan dari Divisi dan Kantor Cabang kepada Direksi. iii. Rapat Umum wajib diadakan minimal 1 (satu) bulan sekali, atau setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh mayoritas anggota Direksi. 4. Rapat Direksi dan Rapat Umum dapat diadakan atas permintaan dari Dewan Komisaris. 5. Semua biaya sehubungan dengan keperluan rapat yang diselenggarakan dan/atau yang dihadiri oleh anggota Direksi menjadi beban Bank 6. Undangan atau panggilan Rapat Direksi dilakukan oleh Direktur Utama, namun dalam hal tertentu undangan atau panggilan tesebut dapat dilakukan oleh Dewan Komisaris 7. Undangan atau panggilan Rapat disampaikan kepada setiap anggota (atau dalam hal tertentu kepada peserta rapat lainnya) secara langsung atau melalui faksimili, e-mail, surat atau pemberitahuan secara lisan, sekurangnya 1 (satu) hari sebelum rapat diadakan. 8. Undangan atau panggilan rapat harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat 9. Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama 10. Dalam hal Direktur Utama tidak dapat hadir, maka rapat dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk sesuai kesepakatan 4

11. Rapat Direksi dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 51% (lima puluh satu perseratus) dari anggota Direksi. 12. Rapat Direksi wajib dihadiri secara fisik oleh seluruh anggota sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) kali dalam setahun 13. Kehadiran peserta rapat dalam setiap rapat Direksi wajib dibuatkan Daftar Hadir dan dilampirkan dalam risalah rapat tersebut 14. Rapat Direksi dapat dihadiri oleh anggota Dewan Komisaris dan pemegang saham walaupun tanpa undangan 15. Setiap anggota Direksi memiliki 1 (satu) hak suara 16. Setiap anggota Direksi memiliki hak bicara dan mengutarakan pendapat dalam setiap rapat 17. Pengambilan keputusan rapat Direksi berdasarkan atas asas musyawarah mufakat 18. Dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat (3) pasal ini, pengambilan keputusan dilalukan berdasarkan suara terbanyak 19. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat (dissenting opinions) dalam rapat Direksi, perbedaan tersebut wajib dituangkan dalam risalah rapat secara jelas berikut alasan yang mendasari perbedaan pendapat tersebut 20. Segala keputusan rapat Direksi, baik yang diputuskan secara musyawarah mufakat atau suara terbanyak, bersifat mengikat seluruh anggota Direksi 21. Setiap rapat yang diselenggarakan oleh Direksi dibuat risalah rapat. 22. Risalah rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (4) pasal ini wajib disampaikan kepada Dewan Komisaris selambatnya 3 (tiga) hari kerja sejak tanggal risalah rapat. 23. Direksi wajib memberikan laporan atas hasil evaluasi tata kelola Bank serta risalah rapat kepada Dewan Komisaris 24. Direksi (dapat melalui sekretaris Bank) wajib menyimpan secara rahasia seluruh dokumen asli atau copy-nya, kertas kerja dan/atau laporan dan risalah rapat secara rapi, dan ditempatkan pada Kantor Pusat Bank. 24. Direksi dapat menghadiri undangan Dewan Komisaris 25. Atas permintaan Dewan Komisaris, Direksi dapat menghadiri Rapat Pemegang Saham dalam rangka penjelasan dan/atau pemaparan hasil kerja Direksi 26. Dalam hal terjadi rapat yang diselenggarakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, maka risalah rapat dibuatkan 1 (satu) copy-nya untuk Dewan Komisaris 5

REMUNERASI DAN TUNJANGAN 1. Direktur Utama dan semua anggota Direksi menerima remunerasi dan tunjangan atau fasilitas lainnya dari Bank, yang nominalnya bisa berbeda satu dengan lainnya 2. Besarnya remunerasi dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. 3. Anggota Direksi dilarang menerima imbalan, hadiah, sumbangan dan/atau fasilitas lainnya dalam bentuk apapun atau karena alasan apapun dari pihak manapun yang berkaitan dengan fungsinya sebagai anggota Direksi baik langsung maupun tidak langsung 4. Anggota Direksi dilarang memanfaatkan Bank untuk kepentingan pribadi, keluarga, teman dan/atau pihak lain yang dapat merugikan Bank ASPEK TRANSPARANSI DIREKSI 1. Anggota Direksi wajib mengungkapkan: a. kepemilikan saham yang mencapai 5% (lima perseratus) atau lebih, baik pada Bank yang bersangkutan maupun pada bank dan perusahaan lain, yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri; b. hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi lain dan/atau pemegang saham pengendali Bank. dalam laporan pelaksanaan Good Corporate Governance. PERJALANAN DINAS 1. Anggota Direksi dapat melakukan perjalanan dinas ke luar kota atau daerah lain diluar tempat kedudukan Bank dalam rangka pelaksanaan tugas dan atau menghadiri rapat/undangan dari Bank Indonesia, lembaga-lembaga, pihak ketiga yang berhubungan dengan Bank. 2. Perjalanan dinas adalah perjalanan yang dilakukan anggota Direksi dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya semata-mata untuk kepentingan Bank. 3. Semua biaya sehubungan dengan keperluan perjalanan dinas anggota Direksi menjadi beban Bank. 6

PEMAHAMAN dan PENGUBAHAN TATA TERTIB 1. Anggota Direksi wajib mengetahui dan memahami semua aturan dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja 2. Pengubahan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi hanya dapat dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat Direksi 3. Dalam hal terjadi penambahan dan/atau perubahan Pedoman dan Tata Tertib Kerja, wajib dibuatkan dalam bentuk Pedoman dan Tata Tertib Kerja baru dan dengan demikian Pedoman dan Tata Tertib Kerja lama tidak berlaku 4. Pedoman dan Tata Tertib Kerja berlaku sejak tanggal ditetapkan SANKSI-SANKSI 1. Dalam hal terjadi pelanggaran oleh anggota Direksi terhadap Pedoman dan Tata Tertib Kerja akan dilakukan teguran oleh Dewan Komisaris baik teguran tertulis maupun secara lisan dalam kesempatan pertama Rapat Dewan Komisaris. 2. Dalam hal terjadi pelanggaran berat dan/atau berulang atas kasus yang sama dan/atau beberapa kasus terhadap Pedoman dan Tata Tertib Kerja, Dewan Komisaris akan menegur dan/atau menyampaikan laporan tertulis kepada Pemegang Saham LAIN-LAIN Hal-hal lain yang belum diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja akan ditentukan dengan kebijakan Rapat Direksi, hingga dibuatnya perubahan Pedoman dan Tata Tertib Kerja baru 7