BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Februari 2017.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian Jenis Data yang Dikumpulkan

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BEBERAPA CONTOH PENYAKIT YANG DAPAT DITERAPI DENGAN BRITISH PROPOLIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

!" # $ % ! "# $ %&&' ( ) " $( ***# ) $+++ ( "" & $%, &&' /0 1 '-(-2 3 #45 6. (. (-/ 7 -( $ $%, &&&' % * '!*% % +, " () % %!( 0 (.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Negara Asal (bagi WNA) Tempat / Tanggal lahir * / - -

TEORI PENYEBAB PENYAKIT 2. By: Syariffudin

DAFTAR PENYAKIT YANG MAMPU DISEMBUHKAN SIRUP HERBAL FIDES

Negara Asal (bagi WNA)

KUESIONER SURVEY MAWAS DIRI

Tabel 1. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat No Nama Tumbuhan. Bagian yang Dimanfaatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berbagai spesies flora. Dari jenis flora yang tumbuh di dunia diantaranya tumbuh

FORMULIR PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS STIKES HANG TUAH SURABAYA

TINJAUAN PUSTAKA. Eksplorasi adalah kegiatan pelacakan atau penjelajahan guna mencari,

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si

Kesehatan Anak - Aneka penyakit anak yg perlu diketahui semua ortu

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Panti Asuhan Harapan Kita. merupakan Panti Asuhan yang menampung anak-anak terlantar dan yang sudah

BAB XXI. Nyeri atau Sakit di Perut bagian bawah. Nyeri perut hebat yang mendadak. Jenis nyeri perut. Beberapa pertanyaan mengenai nyeri perut

KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PENDERITA TENTANG TUBERKULOSIS PARU DENGAN PERILAKU KEPATUHAN MINUM OBAT

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dijelaskan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Formulir Pernyataan Kesehatan

Materi 13 KEDARURATAN MEDIS

PENYAKIT-PENYAKIT DITULARKAN VEKTOR

KEDARURATAN LINGKUNGAN

Formulir Pernyataan Kesehatan

BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN

TEORI FENOMENA ORGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelum tidur malam, hal itu dikarenakan agar sisa-sisa makanan tidak menempel di

KEDARURATAN LAIN DIABETES HIPOGLIKEMIA

Awal Kanker Rongga Mulut; Jangan Sepelekan Sariawan

Formulir Pernyataan Kesehatan

FORMULIR INFORMASI KESEHATAN PRIBADI PESERTA. Alamat. T/T Lahir Jenis Kelamin Tinggi / Berat Badan

Negara Asal (bagi WNA)

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

Temanggung. Persetujuan Studi Pendahuluan RSUD Kabupaten

PROPOSAL PENAWARAN KEAGENAN NANOPRO

MACAM-MACAM PENYAKIT. Nama : Ardian Nugraheni ( C) Nifariani ( C)

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi kesehatan anak secara menyeluruh (Suryani, Putu, N.

Tanaman Penghalau Kanker

BABI PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang Penelitian

Medan, Maret 2014 Hormat saya,

FORMULIR PERUBAHAN POLIS (A3)

SATUAN ACARA PENYULUHAN. A. Tujuan Umum Agar klien dapat mengetahui dan mengerti tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data yang di peroleh dalam membuat proyek Tugas akhir ini di peroleh dari

Tabel 1 Proporsi Penduduk Umur > 10 Tahun yang Mempunyai Kebiasaan Mengunyah Tembakau Menurut Provinsi, Indonesia 2013

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN PIJAT PENGOBATAN REFLEKSI JENJANG IV BERBASIS

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kebutuhan hidupnya. Manfaat hutan bagi manusia diantaranya menghasilkan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA TEMULAWAK. Mono Rahardjo dan Otih Rostiana

2

BAB I PENDAHULUAN. sudah dimanfaatkn untuk pengobatan tradisional (Arief Hariana, 2013).

Vitamin. Dibawah ini merupakan penjelasan jenis jenis vitamin, dan sumber makanan yang mengandung vitamin

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

PANGGILAN PEMERIKSAAN FISIK (LULUS PSIKOTEST & FGD) DIRECT SHOPPING LOKASI BANDUNG TINGKAT S1/D4/D3 TAHUN 2013

Gonore Menyebabkan Vagina Bernanah

Gejala Penyakit CAMPAK Hari 1-3 : Demam tinggi. Mata merah dan sakit bila kena cahaya. Anak batuk pilek Mungkin dengan muntah atau diare.

SERI BACAAN ORANG TUA. Faktor. Yang Mempengaruhi Pertumbuhan & Perkembangan Janin. Milik Negara Tidak Diperjualbelikan

Manfaat Minum Air Putih

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

Tuberkulosis Dapat Disembuhkan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari Februari 2014 di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI SUBJEK PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

Formulir Pernyataan Kesehatan dan Perubahan Data Polis PENTING :

Lemeshow, S.Dkk, Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan. Gajah Mada University press. Yogya

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER. 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A)

Dokumentasi Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Anjing

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. saja. Tetapi juga meliputi mental dan jiwa serta sosial.

BAB XXV. Tuberkulosis (TB) Apakah TB itu? Bagaimana TB bisa menyebar? Bagaimana mengetahui sesorang terkena TB? Bagaimana mengobati TB?

FORMULIR INFORMASI KESEHATAN PRIBADI SISWA SMA SAMPOERNA (SAMPOERNA ACADEMY BOARDING SCHOOL) Alamat. Tempat/ Tanggal Lahir: Jenis Kelamin

Komplikasi Diabetes Mellitus Pada Kesehatan Gigi

DINAS KESEHATAN KABUPATEN TELUK WONDAMA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penyebarannya tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian ± 500 m dpl.

KUESIONER PENELITIAN. Berbasis Masyarakat di desa Ronga-Ronga kecamatan Gajah Putih

Lampiran 1 Kuesioner. Nama sheet : Coverld. 1. Tanggal wawancara : MK1. 2. Nama responden : MK2. 3. Nama balita : MK3. 4.

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

BUKAN MENGOBATI TAPI MENYEMBUHKAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

INVENTARISASI PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT SECARA TRADISIONAL OLEH SUKU OSING BANYUWANGI

Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Universitas YARSI

PEMBEKALAN GPDT MAPPI 2017 Merauke, 4-8 Desember 2017

FORMULIR PERMOHONAN PENUTUPAN ASURANSI ASURANSI RAWAT INAP Medisafe. 3. Tempat dan Tanggal Lahir* / / 4. Tanda Pengenal* KTP SIM PASPOR Lainnya :..

Puskesmas :... Tanggal pengisian :... RAHASIA KUESIONER PENJARINGAN KESEHATAN PESERTA DIDIK SEKOLAH LANJUTAN

Pijat urat akupuntur

Transkripsi:

BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Februari 2017. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Andongrejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Desa ini mencangkup 2 Resort yaitu Resort Bandealit dan Resort Andongrejo yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Meru Betiri. Lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 1a dan 1b. Gambar 1a. Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur 15

Gambar 1b. Resort Andongrejo 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi alat tulis menulis, quistioner, kalkulator dan alat potret (kamera digital). 3.2.2 Bahan Bahan yang dipakai meliputi Masyarakat Desa Andongrejo sebagai bahan informasi dan sosial budaya masyarakat setempat dalam pengelolaan hutan. 3.3 Jenis Data yang Dikumpulkan Jenis data dan informasi yang dikumpulkan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1. 16

Tabel 1 Jenis data yang dikumpulkan No Jenis Data Aspek yang dikaji (data) Sumber data Metode 1 Kondisi umum Kondisi TNMB Balai TNMB Kajian lokasi penelitian a. Letak dan Luas b. Geologis dan Topografis pustaka dan wawancara c. Iklim d. Hidrologi e. Keanekaragaman flora dan fauna f. Desa Andongrejo 2 Karakteristik 1. Jenis kelamin Warga Wawancara responden 2. Kelompok umur masyarakat 3. Pendidikan Desa 4. Pekerjaan Andongrejo 3 Etnobotani 1. Tumbuhan obat Warga Wawancara, tumbuhan obat a. Keanekaragaman masyarakat survei spesies tumbuhan obat Desa lapangan, b. Famili Andongrejo, dokumentasi, c. Tipe habitat pengelola, dan dan kajian d. Status budidaya literature pustaka e. Kelompok penyakit f. Bagian yang digunakan g. Habitus h. Bentuk ramuan i. Cara pengolahan j. Cara pemakaian 2. Kondisi kesehatan masyarakat 3. Aksi konservasi masyarakat 3.4 Metode Pengambilan Data 3.4.1 Kajian Pustaka Kajian pustaka dilakukan untuk mengetahui kondisi umum dari lokasi penelitian dan kondisi masyarakat Desa Andongrejo. Selain itu pengenanalan 17

tentanng spesies tumbuhan obat yang berada di Taman Nasional Meru Betiri. Kajian pustaka dapat berasal dari buku, jurnal, tesis, maupun skripsi. 3.4.2 Observasi Lapang Observasi lapang dilakukan untuk melihat kondisi lapangan secara nyata baik itu tentang pengenalan spesies tumbuhan maupun kondisi masyarakat. Selain itu obsevasi lapang ini digunakan untuk melihat data yang sudah didapat dengan keberadaan jenis tumbuhan tersebut. 3.4.3 Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi dari masyarakat. Wawancara ini ditujukan kepada masyarakat yang masih menggunakan tumbuhan obat dan mengerti tentang pemanfaatan tumbuhan obat. Dalam pengambilan data melalui wawancara dengan masyarakat ini dilakukan dengan teknik semi terstuktur. Masyarakat diberi pilihan untuk menjawab pertanyaan, tetapi ada juga pertanyaan yang tidak menggunakan pilihan. Diharapkan masyarakat dapat menjawab sesuai dengan pengetahuan yang ada pada masyarakat tersebut. Responden yang diambil berdasarkan kombinasi dari teknik purposive sampling dan snowball. Jumlah responden yang dikumpulkan sebanyak 27 orang. Teknik snowball digunakan untuk mendapatkan responden yang berasal dari arahan responden kunci. Responden kunci akan memberi arahan untuk responden selanjutnya sehingga akan bergulir seperti bola salju. Sedangkan teknik purposive sampling digunakan untuk mendapatkan responden berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Adapun kriteria tersebut meliputi: 18

a. Dukun atau tabib desa. b. Masyarakat yang mengetahui pemanfaatan tumbuhan obat. c. Masyarakat yang mengkoleksi, menjual atau mengusahakan tumbuhan obat. 3.5 Analisa Data 3.5.1 Analisis Data Tumbuhan Obat Data potensi tumbuhan obat disusun dan dikelompokkan berdasarkan : a) Kegunaan. b) Jumlah spesies masing-masing kegunaan. c) Famili. d) Klasifikasi berdasarkan kelompok penyakit (tumbuhan obat). e) Klasifikasi berdasarkan bagian yang digunakan. f) Klasifikasi berdasarkan habitus. g) Tipe habitat. h) Klasifikasi tumbuhan obat budidaya/liar. 3.5.2 Keanekaragaman Habitus Tumbuhan yang Dimanfaatkan Tumbuhan yang dimanfaatkan berasal dari beberapa habitus. Habitus merupakan penampakan luar dan sifat tumbuh suatu tumbuhan. Adapun habitus berbagai spesies tumbuhan menurut Tjitrosoepomo (1988) adalah sebagai berikut: 1) Pohon Merupakan tumbuhan berkayu yang tinggi besar, memiliki satu batang yang jelas dan bercabang jauh dari permukaan tanah. 19

2) Perdu Merupakan tumbuhan berkayu yang tidak terlalu besar dan bercabang dekat dengan permukaan tanah atau di dalam tanah. 3) Semak Merupakan tumbuhan berkayu yang mengelompok dengan anggota yang sangat banyak membentuk rumpun, tumbuh pada permukaan tanah dan tingginya dapat mencapai 1 m. 4) Herba Merupakan tumbuhan tidak berkayu dengan batang lunak dan berair. 5) Liana Merupakan tumbuhan berkayu, yang batangnya menjalar/memanjat pada tumbuhan lain. 6) Epifit Merupakan tumbuhan yang menumpang pada tumbuhan lain sebagai tempat hidupnya. Menurut Desuciani (2012) rumus perhitungan persentase famili, habitus, bagian yang dimanfaatkan, dan status budidaya, yaitu: 1. Persentase famili Tumbuhan pangan dan obat dikelompokkan berdasarkan famili, kemudian dihitung presentasinya menggunakan rumus : 20

2. Persentase habitus Persentase habitus merupakan besarnya suatu spesies habitus tumbuhan pangan dan obat yang digunakan terhadap seluruh habitus yang ada. Habitus tersebut meliputi pohon, semak, perdu liana, herba, dan lain-lain. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung persentase habitus, yaitu sebagai berikut : 3. Persentase bagian yang dimanfaatkan Persentase bagian tumbuhan yang digunakan meliputi bagian tumbuhan yang dimanfaatkan mulai dari bagian tumbuhan yang paling atas/daun sampai ke bagian bawah/akar. Untuk menghitung persentase bagian yang digunakan, digunakan rumus: 4. Persentase tumbuhan budidaya/liar Tumbuhan obat hasil wawancara dan observasi lapang dikelompokkan berdasarkan status keberadaannya yang tergolong dalam tumbuhan yang sudah 21

dibudidaya atau masih tumbuh liar, kemudian dihitung persentasinya menggunkan rumus : 3.5.3 Analisis Penggunaan Tumbuhan Obat Penentuan spesies berdasarkan kelompok penyakit / penggunaannya diklasifikasikan pada Tabel 2. Tabel 2. Klasifikasi kelompok penyakit dan macam penggunaannya No Kelompok Penyakit/Penggunaan Khasiat/Macam Penggunaan 1 Penyakit saluran pencernaan 2 Penyakit kepala dan demam 3 Penyakit saluran pernafasan Gangguan pada pencernaan Sakit kepala, pusing, demam pada anak anak, demam pada orang dewasa Batuk, TBC, pilek, asma, tenggorokan sakit 4 Penyakit kulit Koreng, bisul, panu, kadas, kurap, eksim, borok, cacar, campak, gatal, bengkak, luka bernanah, kudis, kutu air, dan lain lain 5 Penyakit mulut Sariawan, bau mulut, dan mengelupas 6 Penyakit gigi Gusi bengkak, gigi berlubang, dan infeksi 7 Pengobatan luka Luka, luka bakar, luka baru, dan luka luka lainnya 8 Penyakit ginjal Ginjal, sakit ginjal, gagal ginjal, batu ginjal, dan kencing batu 9 Penyakit jantung dan pembuluh darah Sakit jantung, stroke, jantung berdebar debar, tekanan darah tinggi, dan yang berhubungan dengan jantung 10 Gangguan peredaran darah Kurang darah, darah kotor, kanker darah, pembersih darah, pemasok darah, kurang darah pada ibu hamil, dan yang berhubungan dengan kurang darah 11 Penyakit kelamin Gangguan pada kelamin, sipilis, raja singa, dan kencing nanah 22

Lanjutan tabel 2 No Kelompok Penyakit/Penggunaan Khasiat/Macam Penggunaan 12 Penyakit khusus wanita Keputihan, terlambat haid, darah haid terlalu banyak, tidak dating haid, dan yang berhubungan dengan penyakit wanita 13 Penyakit kuning Lever, sakit kuning, penyakit hati, hati bengkak 14 Penyakit malaria Malaria, demam malaria 15 Penyakit mata Mata merah, infeksi 16 Penyakit otot dan persendian 17 Penyakit saluran pembuangan 18 Perawatan rambut dan wajah Kejang, perut kejang kejang, nyeri otot, rematik, sakit pinggang, sakit otot, keseleo, dan yang berhubungan dengan penyakit otot Susah kencing, wasir, saluran kemih,, susah buang air besar, kencing darah, keringat malam Cuci rambut, perawatan rambut, bedak wajah 19 Tonikum Obat kuat, tonik, tonikum, penambah nafsu makan, meningkatkan enzim pencernaan 20 Perawatan kehamilan dan persalinan Penyubur kandungan, susu bengkak, dll 21 Keluarga berencana (KB) Pencegah kehamilan KB, membatasi kehamilan, mandul, penjarangan kehamilan 22 Patah tulang Patah tulang, terkilir 23 Penawar racun Penawar racun binatang, digigit serangga, keracunan makanan 24 Lain - lain Limpa, bengkak, beri beri, sakit kuku, obat tidur, obat gosok, penenang, dan yang tidak tercantum diatas Sumber: Zuhud (2009) 3.5.4 Analisis Data Masyarakat Data hasil wawancara dengan masyarakat tentang tumbuhan obat diolah dan dikelompokkan kedalam : (1) karakteristik masyarakat, (2) jenis penyakit yang pernah diderita oleh masyarakat, (3) spesies tumbuhan obat yang diketahui dan dimanfaatkan untuk mengobati penyakit, (4) bagian tumbuhan yang digunakan 23

untuk mengobati penyakit, (5) cara penggunaan tumbuhan obat. Data tersebut kemudian dianalisis secara tabulatif dan deskriptif kualitatif. 3.5.5 Analisis Aksi Konservasi Masyarakat Penggunaan tumbuhan dalam kehidupan masyarakat dapat terlihat tristimulus yaitu alamiah, manfaat, dan religius (AMAR) (Zuhud et al. 2007). Spesies-spesies tumbuhan obat yang telah dikelompokkan berdasarkan penggunaannya kemudian ditelaah dengan menggunakan stimulus trilogi AMAR (alamiah, manfaat, dan religius) yang kemudian dapat diketahui tindakan konservasi yang dilakukan oleh masyarakat dalam pemanfaatan tumbuhan. Stimulus alamiah yaitu berupa pengetahuan alami masyarakat terhadap tumbuhan, stimulus manfaat berkaitan dengan manfaat atau kepentingan masyarakat terhadap tumbuhan, dan stimulus religius/spiritual merupakan sikap rela dan akhlak masyarakat untuk melakukan tindakan konservasi. 24