METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Tapin, Propinsi Kalimantan Selatan selama selama 6 (enam) bulan, yaitu pada Bulan Juli Desember Adapun identifikasi jenis dan spesimen tumbuhan obat dilakukan di Laboratorium Konservasi Tumbuhan, Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan IPB. Bahan dan alat Bahan-bahan yang diperlukan dalam penelitian ini, antara lain : dokumen Kabupaten Tapin dalam Angka 2003 dan dokumen atau laporan hasil survey/penelitian tumbuhan secara umum maupun tumbuhan obat yang telah dilakukan oleh instansi terkait di Kabupaten Tapin; sedangkan alat-alat yang digunakan, antara lain : kamera digital, tally sheet, kuesioner, alat tulis -menulis, serta komputer dan perlengkapannya. Metode Penelitian Pengumpulan Data Data Sekunder Data sekunder yang dikumpulkan dalam penelitian ini, meliputi : kondisi umum lokasi setiap kecamatan, jenis-jenis tumbuhan obat yang telah ditemukan, jenis-jenis penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat, dan data etnobotani tumbuhan obat yang tersedia di Kabupaten Tapin. Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui studi literatur, yaitu mengumpulkan data dan informasi dari berbagai laporan atau dokumen yang terdapat di instansi terkait. Jenis data dan informasi yang dikumpulkan dan metode pengumpulan data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 1, sedangkan instansi yang dihubungi guna pengumpulan data sekunder tersaji pada Tabel 2.

2 14 Tabel 1 Data sekunder yang dikumpulkan dalam penelitian kajian potensi dan perumusan strategi pengembangan tumbuhan obat berbasis bioregional di Kabupaten Tapin No. Jenis Data Sekunder 1. Kondisi Umum Lokasi Kabupaten Tapin 2. Jenis-jenis tumbuhan obat yang telah ditemukan di Kabupaten Tapin 3. Jenis-jenis penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat di Kabupaten Tapin 4. Data etnobotani tumbuhan obat yang ada di Kabupaten Tapin Data dan Informasi yang Dikumpulkan 1. Letak geografis setiap Kecamatan 2. Luas wilayah setiap kecamatan 3. Batas wilayah Kab. Tapin 4. Topografi dan konfigurasi lapangan setiap kecamatan 5. Geologi dan tanah setiap kecamatan 6. Iklim setiap kecamatan 7. Keadaan penduduk setiap kecamatan 8. Pola penggunaan lahan setiap kecamatan 9. Kondisi sosial ekonomi masyarakat setiap kecamatan 1. Jenis-jenis tumbuhan obat di areal HPH, hutan Adat, dan hutan lindung. 2. Jenis-jenis tumbuhan obat di areal HTI dan perkebunan. 3. Jenis-jenis tumbuhan obat di ladang, kebun, dan pekarangan. 1. Jenis-jenis penyakit yang diderita oleh orang dewasa 2. Jenis-jenis penyakit yang diderita oleh anak-anak 3. Jenis-jenis penyakit yang diderita oleh balita 1. Jenis-jenis penyakit yang dapat diobati 2. Jenis-jenis tumbuhan yang digunakan 3. Habitus 4. Habitat 5. Status 6. Bagian tumbuhan yang digunakan 7. Takaran bahan dan ramuan 8. Cara pemakaian 9. Cara pengolahan 10. Lama pengobatan Metode Pengambilan Data 1. Studi Literatur 2. Kunjungan ke kantor berbagai instansi terkait 1. Studi Literatur 2. Kunjungan ke kantor berbagai instansi terkait 1. Studi Literatur 2. Kunjungan ke kantor berbagai instansi terkait 1. Studi Literatur 2. Kunjungan ke kantor berbagai instansi terkait Tabel 2 Daftar instansi yang dihubungi guna pengumpulan data sekunder dalam penelitian kajian potensi dan perumusan strategi pengembangan tumbuhan obat berbasis bioregional di Kabupaten Tapin No. Nama Instansi 1. Balai Pusat Statistik (BPS) kabupaten 2. BAPPEDA 3. Dinas Kehutanan dan Perkebunan 4. Dinas Kesehatan 5. Dinas Pertanian Tanaman Pangan 6. Hak Pengusahaan Hutan (HPH) 7. Hutan Tanaman Industri (HTI) 9. Kantor Kecamatan 10. Lembaga-lembaga kajian/penelitian 11. Pemda 12. PTPN 13. Puskesmas 14. Rumah Sakit 15. Sub Balai Konservasi Sumberdaya Alam 16. Badan Meteorologi dan Geofisika Banjarbaru 17 Dinas POM (Pengawasan Obat dan Makanan)

3 15 Data Primer Data primer yang dikumpulkan dalam penelitian ini, meliputi : data etnobotani tumbuhan obat pada berbagai etnis Sub Suku Dayak, pamasaran simplisia, dan persepsi stakeholder terhadap pengembangan tumbuhan obat di Kabupaten Tapin. Data Etnobotani Tumbuhan Obat Pengumpulan data etnobotani pada berbagai Sub Suku Dayak di Kabupaten Tapin dilaksanakan di 6 (enam) desa, yaitu (1) 2 (dua) desa berada di Kecamatan Piani (mewakili daerah pegunungan dengan ketinggian tempat di atas 400 m dpl) yakni Desa Balawaian Hulu dan Balawaian Hilir, (2) 2 (dua) desa berada di Kecamatan Lokpaikat (mewakili dataran rendah dengan ketinggian m dpl) yakni Desa Budi Mulia dan Puncak Harapan, dan (3) 2 (dua) desa berada di Kecamatan Tapin tengah (mewakili daerah rawa dengan ketinggian m dpl), yakni Desa Hiyung dan Pandahan. Pemilihan desa dilakukan secara stratified random sampling berdasarkan desa yang memiliki hutan alam, tingkat ketinggian dari permukaan laut dan etnis/suku yang mendiami desa. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat adalah wawancara open -ended dan semi terstruktur (Purwanto,2003). Penarikan sampel dilakukan secara sengaja (non probability) berdasarkan purposive sampling yaitu sampel diambil secara sengaja berdasarkan tujuan penelitian dengan memperhatikan kondisi lingkungan dan alokasi sampel yang berimbang, dan menetapkan beberapa informan kunci yang diambil berdasarkan status dan perannya dalam masyarakat. Jumlah responden sebanyak 32 orang penduduk untuk tiap desa, seperti tersaji pada Tabel 3. Data etnobotani tumbuhan obat yang dikumpulkan, meliputi : 1. Karakteristik responden 2. Pengobatan yang dilakukan oleh tabib/dukun bayi dan penderita/pengguna : a. Jenis -jenis penyakit yang dapat diobati b. Jenis -jenis tumbuhan yang digunakan. c. Habitus d. Habitat e. Status

4 16 f. Bagian tumbuhan yang digunakan g. Takaran bahan dan ramuan h. Cara pemakiaan i. Cara pengolahan j. Lama pengobatan k. Jenis -jenis tumb. obat yang sulit diperoleh Tabel 3 Jenis dan jumlah responden untuk pengumpulan data etnobotani tumbuhan obat di Kabupaten Tapin No. Jenis Responden Jumlah Responden/Desa (orang/desa) Jumlah Desa (desa) Total Responden (orang) 1. Tokoh masyarakat Tabib/dukun bayi Masyarakat pemakai : a. Laki-laki dewasa b. Perempuan dewasa Penderita/pengguna : a. Dewasa/remaja b. Anak-anak c. Balita Jumlah Bersamaan dengan pengumpulan data etnobotani tumbuhan obat dilakukan juga pengambilan foto/gambar jenis-jenis tumbuhan obat yang ditemukan. Foto/gambar jenis-jenis tumbuhan tersebut selanjutnya diidentifikasi di Laboratorium Konservasi Tumbuhan, Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan IPB untuk mendapatkan nama ilmiahnya. Data Pemasaran Simplisia Tumbuhan Obat Pengumpulan data pemasaran tumbuhan obat dilakukan di 4 (empat) pasar, yaitu (1) Pasar Binuang, (2) Pasar Rantau, (3) Pasar Banjarmasin (pengecer besar), dan (4) Pasar Banjarmasin (grosir). Pengumpulan data dilakukan dilakukan melalui 2 (dua) cara, yaitu wawancara langsung dengan pedagang dan pembelian simplisia yang dijual. Data yang dikumpulkan, meliputi : 1. Rantai pemasaran simplisia 2. Jenis -jenis simplisia TO yang diperjualbelikan di pasar dan toko atau warung jamu 3. Harga jual masing-masing simplisia jenis -jenis TO yang dijual.

5 17 4. Harga beli simplisia 5. Asal simplisia jenis-jenis TO 6. Jenis -jenis simplisia yang paling laku dijual 7. Jenis -jenis simplisia yang susah diperoleh Data Persepsi seluruh Stakeholders Pengumpulan data persepsi seluruh stakeholders terhadap rencana pengembangan tumbuhan obat di Kabupaten Tapin dilakukan melalui wawancara langsung dengan berbagai pihak/instansi terkait, seperti tersaji pada Tabel 4. Data yang dikumpulkan, meliputi : 1. Persepsi semua stakeholders : 2. Permasalahan yang dihadapi 3. Harapan dari semua stakeholders. Identifikasi Jenis Tumbuhan Obat Identifikasi jenis tumbuhan obat dilakukan melalui cek silang dengan berbagai buku/literatur tentang tumbuhan obat yang ada. Data yang dikumpulkan, meliputi : nama lokal, nama botani, nama famili, habitus, khasiat atau manfaat, bagian yang digunakan. Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan Data Data primer dan sekunder yang telah dikumpulkan kemudian diolah, baik secara manual maupun dengan komputerisasi. Tahapan kegiatan dalam pengolahan data, meliputi : 1. Penyuntingan data, yaitu bertujuan meneliti kembali catatan untuk mengetahui apakah catatan tersebut sudah cukup baik untuk keperluan proses berikutnya dalam arti penyuntingan dilakukan terhadap data-data yang telah diperoleh. 2. Pengkodean data, yaitu mengadakan klasifikasi terhadap data-data yang diperoleh menurut macamnya dengan memberi kode tertentu pada catatan atau mempertegas jawaban terhadap informasi tertentu. 3. Perhitungan frekuensi, yaitu tabulasi atau penyusunan data ke dalam tabeltabel, yaitu data dikelompokkan kedalam kategori-kategori, yang setiap kategori telah menampung dan memuat data dalam jumlah/frekuensi tertentu.

6 18 Kemudian membuat tabel frekuensi yang memuat jumlah frekuensi dan persentase untuk setiap kategori. Tabel 4 Daftar nama instansi yang dijadikan sebagai responden dalam pengumpulan data persepsi stakeholders terhadap rencana pengembangan tumbuhan obat berbasis bioregional di Kabupaten Tapin No. Nama Instansi Jumlah (orang) 1. Balai Pusat Statistik (BPS) kabupaten 1 2. Dinas Penaman Modal, Tenaga Kerja dan Lingkungan 1 3. BAPPEDA 1 4. Dinas Kehutanan dan Perkebunan 1 5. Dinas Kesehatan 1 6. Dinas Perindustrian dan Perdagangan 1 7. Dinas Pertanian Tanaman Pangan 1 9. Dinas POM (Pengawasan Obat dan Makanan) Dinas Pendidikan Nasional Hak Pengusahaan Hutan (HPH) Hutan Tanaman Industri (HTI) Industri Obat Tradisional Kantor Kecamatan Komisi terkait di DPRD (Komisi B) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lembaga-lembaga kajian/penelitian Pemda PTPN Puskesmas Rumah Sakit Sub Balai Konservasi Sumberdaya Alam Badan Meteorologi dan Geofisika Banjarbaru Lembaga Swadaya Masyarakat Pengusaha Tumbuhan Obat Penjual simplisia Kepala SMP Kepala SMK Kepala SMA Pengawas SMP Pengawas SMK Pengawas SMA SMP (siswa kelas I, II dan III) SMK (siswa kelas I, II dan III) SMA (siswa kelas I, II danm III) Guru SMP, SMA dan SMK 15 Jumlah 105 Pengklasifikasian data dilakukan terhadap kelompok penyakit/penggunaan tumbuhan obat dengan cara melakukan penyaringan (screening) terhadap khasiat masing-masing jenis tumbuhan obat berdasarkan kelompok penyakit/penggunaannya seperti tersaji pada Tabel 5.

7 19 Tabel 5 Klasifikasi kelompok penyakit/penggunaan dan macam penyakit/ penggunaannya No. Kelompok Macam Penyakit/penggunaan Penyakit/ Penggunaan 1. Gangguan Peredaran Darah Darah kotor, kanker darah, kurang darah, pembersih darah, penasak, dan penyakit lainnya yang berhubungan dengan darah 2. Keluarga Berencana (KB) Keluarga berencana (KB), membatasi kelahiran, menjarangi kehamilan, pencegah kehamilan, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan KB 3. Penawar Racun Digigit lipan, digigit serangga, keracunan jengkol, keracunan makanan, penawar racun, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan keracunan 4. Pengobatan Luka Luka, luka bakar, luka baru, luka memar, luka bernanah, infeksi luka, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan luka 5. Penyakit Diabetes Kencing manis (diabetes), menurunkan kadar gula darah, sakit gula, dan penyakit lainnya yang berhubungan dengan penyakit diabetes 6. Penyakit Gangguan urat syaraf Lemah urat syaraf, susah tidur (insomnia), dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan gangguan urat syaraf 7. Penyakit Gigi Gigi rusak, penguat gigi, sakit gigi, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan gigi 8. Penyakit Ginjal Ginjal, sakit ginjal, gagal ginjal, batu ginjal, kencing batu, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan ginjal 9. Penyakit Empedu Empedu berlebih, batu pada empedu, sakit empedu 10. Penyakit Limpa Sakit limpa, radang limpa dan pembengkakan pada limpa/limpa membesar 11. Penyakit Jantung Sakit jantung, stroke, jantung berdebar-debar, tekanan darah tinggi (hipertensi), tekanan darah tinggi, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan jantung. 12. Penyakit kanker/tumor Kanker rahim, kanker payudara, tumor rahim, tumor payudara, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan tumor dan kanker. 13. Penyakit Kelamin Beser mani (spermatorea), gatal di sekitar alat kelamin, impoten, infeksi kelamin, kencing nanah, lemah syahwat (psikoneurosis), rajasinga/sifilis, sakit kelamin, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan kelamin. 14. Penyakit Khusus Wanita Keputihan, terlambat haid, haid terlalu banyak, tidak datang haid, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan penyakit khusus wanita. 15. Penyakit Kulit Koreng, bisul, panu, kadas, kurap, eksim, cacar, campak, borok, gatal, bengkak, luka bernanah, kudis, kutu air, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan kulit. 16. Penyakit Kuning Liver, sakit kuning, heoatitis, penyakit hati, hati bengkak, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan penyakit kuning. 17. Penyakit Malaria Malaria, demam malaria, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan penyakit malaria. 18. Penyakit Mata Radang mata, sakit mata, trakoma, rabun senja, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan penyakit mata. 19. Penyakit Mulut Gusi bengkak, gusi berdarah, mulut bau dan mengelupas, sariawan, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan penyakit mulut 20. Penyakit Otot dan Persendian Asam urat, bengkak kelenjar, kejang perut, kejang-kejang, keseleo, nyeri otot, rematik, sakit otot, sakit persendian, sakit pinggang, terkilir, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan otot dan persendian. 21. Penyakit Telinga Congek, radang anak telinga, radang telinga, radang telinga tengah (otitis media), sakit telinga, telinga berair, telinga berdenging, telinga merasa gatal, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan telinga. 22. Patah Tulang Tulang patah, tulang retak, sakit pada tulang 23. Penyakit Tulang Patah tulang, sakit tulang, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan tulang. 24. Penyakit Saluran Pembuangan Ambeien, gangguan prostat, kencing darah, keringat malam, peluruh kencing, peluruh keringat, sakit saluran kemih, sembelit, susah kencing, wasir, wasir berdarah, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan penyakit saluran pembuangan. 25. Penyakit Saluran Pencernaan 26. Penyakit Saluran Pernafasan (THT) 27. Perawatan Kehamilan dan Persalinan 28. Perawatan Organ Tubuh Wanita 29. Perawatan Rambut, Muka, Kulit Maag, kembung, masuk angin, sakit perut, cacingan, mules, murus, peluruh kentut, karminatif, muntah, diare, mencret, disentri, sakit usus, kolera, muntaber, berak darah, berak lendir, usus buntu, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan saluran pencernaan. Asma, batuk, flu, influensa, pilek, pilek, sesak nafas, Sakit tenggorokan, TBC, TBC paru, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan saluran pernafasan/tht. Keguguran, perawatan sebelum/sesudah melahirkan/persalinan, uterine tonic, penyubur kandungan, susu bengkak, ASI, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan kehamilan dan melahirkan Kegemukan, memperbesar payudara, mengencangkan vagina, pelangsing, peluruh lemak, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan perawatan organ tubuh wanita. Penyubur rambut, penghalus kulit, menghilangkan ketombe, perawatan muka, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan rambut, muka dan kulit.

8 20 Lanjutan Tabel 5. No. Kelompok Penyakit/ Penggunaan 30. Sakit Kepala dan Demam Macam Penyakit/penggunaan Sakit kepala, pusing, pening, demam, demam pada anak-anak, demam pada orang dewasa, demam menggigil, penurun panas, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan sakit kepala dan demam. 31. Tonikum Obat kuat, tonik, tonikum, penambah nafsu makan, kurang nafsu makan, meningkatkan enzim pencernaan, patah selera, astringen/pengelat, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan tonikum. 32. Lain -lain Limpa bengkak, beri-beri, sakit kuku, sakit sabun, obat tidur, obat gosok, penenang, dan penggunaan lainnya yang tidak tercantum di atas. Analisis Data Analisis data diarahkan untuk melihat sejauh mana kelayakan seluruh aspek berkaitan dengan pengembangan tumbuhan obat berbasis bioregional di Kabupaten Tapin. Aspek-aspek yang dianalisis, meliputi : (1) ketersediaan jenisjenis tumbuhan obat potensial/unggulan yang dapat dikembangkan di setiap kecamatan, (2) kesesuaian kondisi ekologis (ketinggian tempat) setiap kecamatan dengan jenis-jenis tumbuhan obat unggulan, (3) dukungan kebijakan dan peraturan perundangan, serta (4) dukungan kelembagaan dan kemitraan, seperti tersaji pada Tabel 6. Tabel 6 No. Analisis deskriptif kualitatif kelayakan pengembangan tumbuhan obat berbasis bioregional pada setiap kecamatan di Kabupaten Tapin Aspek 1 Ketersediaan jenis -jenis tumbuhan obat unggulan/ potensial yang akan dikembangkan di setiap kecamatan 2. Kesesuaian kondisi ekologis (ketinggian tempat) setiap kecamatan dengan jenis-jenis tumbuhan obat unggulan 3. Dukungan kebijakan dan peraturan perundangan 4. Dukungan kelembagaan dan kemitraan Layak Jenis-jenis tumbuhan obat unggulan yang akan dikembangkan di setiap kecamatan tersedia Kondisi ekologis (ketinggian tempat) setiap kecamatan masuk dalam interval ketinggian tempat habitat jenis-jenis tumbuhan obat unggulan Kebijakan sudah ada dan memadai Peraturan perundangan sudah ada dan memadai Sistem kelembagaan sudah ada dan memadai Kemitraan sudah terbentuk dan memadai Kelayakan Tidak Layak Tidak tersedia jenis-jenis tumbuhan obat unggulan yang akan dikembangkan di setiap kecamatan Kondisi ekologis (ketinggian tempat) setiap kecamatan tidak masuk dalam interval ketinggian tempat habitat jenis-jenis tumbuhan obat unggulan Kebijakan belum ada atau sudah ada, namun belum memadai Peraturan perundangan belum ada atau sudah ada, namun belum memadai Sistem kelembagaan belum ada atau sudah ada, namun belum memadai Kemitraan tidak ada atau sudah terbentuk, namun belum memadai

9 21 Ketersediaan Jenis-jenis Tumbuhan Obat Potensial/Unggulan yang dapat Dikembangkan di Setiap Kecamatan Kriteria yang digunakan untuk menentukan jenis-jenis tumbuhan obat potensial/unggulan di setiap kecamatan, meliputi : (1) jenis-jenis tumbuhan obat tersebut ditemukan di Kabupaten Tapin; (2) teknik pengembangannya sudah diketahui, mulai dari teknik budidaya sampai pengolahannya; (3) memiliki nilai ekonomis tinggi, yaitu dapat dipasarkan secara lokal maupun ekspor dan dibutuhkan oleh industri-industri obat tradisional; dan (4) jenis-jenis tumbuhan obat tersebut berguna untuk mengobati penyakit-penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat di Kabupaten Tapin. Pendeskripsian jenis-jenis tumbuhan obat unggulan yang telah ditentukan dimaksudkan sebagai bahan acuan dalam pengembangan tumbuhan obat berbasis bioregional di setiap kecamatan. Informasi-informasi yang dituangkan didalam deskripsi dari jenis -jenis tumbuhan obat tersebut, meliputi : nama famili, sinonim, nama daerah, nama simplisia, botani, ekologi, distribusi, budidaya, sifat organoleptik dan efek farmakologis/manfaat empirik, kandungan kimia dan kegunaan. Kesesuaian Kondisi Ekologis setiap Kecamatan dengan Jenis-jenis Tumbuhan Obat Unggulan Kondisi ekologis (ketinggian tempat) suatu kecamatan dikatakan sesuai, jika ketinggian tempat kecamatan tersebut berada sesuai termasuk dalam interval ketinggian tempat yang diharapkan oleh jenis-jenis tumbuhan obat unggulan yang bersangkutan. Untuk mengetahui kesesuaian kondisi ekologis setiap kecamatan dengan jenis -jenis tumbuhan obat unggulan dilakukan dengan cara mencocokkan data ketinggian tempat setiap kecamatan dengan kondisi ketinggian tempat dimana jens-jenis tumbuhan obat unggulan tersebut dapat tumbuh dengan baik. Dukungan Kebijakan dan Peraturan Perundangan Dukungan kebijakan dan peraturan perundangan yang memadai sangat diperlukan dalam pengembangan tumbuhan obat berbasis bioregional di setiap kecamatan di Kabupaten tapin. Untuk mengetahui sejauh mana kebijakan dan peraturan perundangan tersebut memadai atau tidak, maka perlu dilakukan

10 22 analisis terhadap kebijakan dan peraturan perundangan yang sudah ada dengan yang seharusnya ada guna mendukung pengembangan tumbuhan obat tersebut. Dukungan Kelembagaan dan Kemitraan Keberhasilan dalam pengembangan tumbuhan obat pada setiap kecamatan di Kabupaten Tapin sangat diperlukan adanya kelembagaan yang kuat dan kemitraan antara pelaku di kecamatan dengan instansi terkait yang memadai. Untuk mengetahui sejauh mana kelembagaan dan kemitraan tersebut memadai atau tidak, maka perlu dilakukan analisis terhadap kelembagaan dan kemitraan yang sudah ada dengan yang seharusnya ada guna mendukung pengembangan tumbuhan obat di setiap kecamatan.

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian kajian potensi tumbuhan obat untuk pengayaan materi pembelajaran di sekolah dilakukan di wilayah Kabupaten Cianjur. Waktu penelitian selama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Jeruk Manis, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Desa ini berbatasan langsung dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian Jenis Data yang Dikumpulkan

BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian Jenis Data yang Dikumpulkan 19 BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Bagian Konservasi Keanekaragaman Tumbuhan, Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Februari 2017.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Februari 2017. BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Februari 2017. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Andongrejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 10 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di tiga kecamatan di Kabupaten Subang, yaitu Kecamatan Jalancagak, Kecamatan Dawuan dan Kecamatan Tambakdahan. Pada masing-masing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Dusun Margadalom, Desa Gebang, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung dan Taman Hutan Raya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara untuk mengumpulkan data atau informasi secara sistematis yang diperlukan dalam mencapai tujuan atau memecahkan masalah dalam

Lebih terperinci

KAJIAN POTENSI DAN PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN TUMBUHAN OBAT BERBASIS BIOREGONAL DI KABUPATEN TAPIN JUMALI

KAJIAN POTENSI DAN PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN TUMBUHAN OBAT BERBASIS BIOREGONAL DI KABUPATEN TAPIN JUMALI KAJIAN POTENSI DAN PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN TUMBUHAN OBAT BERBASIS BIOREGONAL DI KABUPATEN TAPIN JUMALI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 ABSTRAK JUMALI. Kajian Potensi dan Perumusan

Lebih terperinci

BEBERAPA CONTOH PENYAKIT YANG DAPAT DITERAPI DENGAN BRITISH PROPOLIS

BEBERAPA CONTOH PENYAKIT YANG DAPAT DITERAPI DENGAN BRITISH PROPOLIS BEBERAPA CONTOH PENYAKIT YANG DAPAT DITERAPI DENGAN BRITISH PROPOLIS KEPALA :Sakit kepala, migrain, rambut rontok, insomnia, stress akibat tekanan kerja, rambut beruban, ketombe, mata merah, infeksi mata,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Aroretum PT Arara Aadi Propinsi Riau selama dua ulan, yaitu pada ulan Oktoer Novemer 2009. 3.2 Bahan dan Alat Bahan

Lebih terperinci

!" # $ % ! "# $ %&&' ( ) " $( ***# ) $+++ ( "" & $%, &&' /0 1 '-(-2 3 #45 6. (. (-/ 7 -( $ $%, &&&' % * '!*% % +, " () % %!( 0 (.

! # $ % ! # $ %&&' ( )  $( ***# ) $+++ (  & $%, &&' /0 1 '-(-2 3 #45 6. (. (-/ 7 -( $ $%, &&&' % * '!*% % +,  () % %!( 0 (. !" # $ %! "# $ %&&' ( ) " $( ***# ) $+++ ( "" & $%, &&' & ' " ()! % -. % 8. &% 9. % 8. /0 1 '(-2 /0 1 '-(-2 -(2 &' 3 #45 6. (. (-/ 7 &$5"" ' &$ 3# 4 $ "/ : (7/. (:/6 / 1 1 -( $ $%, &&&' % * '!*% % +, "

Lebih terperinci

DAFTAR PENYAKIT YANG MAMPU DISEMBUHKAN SIRUP HERBAL FIDES

DAFTAR PENYAKIT YANG MAMPU DISEMBUHKAN SIRUP HERBAL FIDES DAFTAR PENYAKIT YANG MAMPU DISEMBUHKAN SIRUP HERBAL FIDES No. DAFTAR PENYAKIT CATATAN 1. Diabetes Langsung menyasar peremajaan dan penyembuhan pankreas penghasil insulin. 2. Stroke berat Memperlancar aliran

Lebih terperinci

Tabel 1. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat No Nama Tumbuhan. Bagian yang Dimanfaatkan

Tabel 1. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat No Nama Tumbuhan. Bagian yang Dimanfaatkan 78 Lampiran 1. Lembar Wawancara I. IDENTITAS ANGGOTA RUMAH TANGGA 1. Nama Responden : 2. Umur : thn 3. Jenis Kelamin : 4. Tempat Lahir : di desa ini / di luar desa ini 5. Status : belum kawin/kawin/cerai

Lebih terperinci

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013 Kehamilan Resiko Tinggi Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013 Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya.

Lebih terperinci

Formulir Pernyataan Kesehatan

Formulir Pernyataan Kesehatan Formulir Pernyataan Kesehatan Saya yang bertanda-tangan di bawah ini: PEMEGANG POLIS NAMA TERTANGGUNG NOMOR POLIS Beri tanda silang (X) pada bagian sebelah kanan, bila jawaban "YA" harap berikan keterangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai spesies flora. Dari jenis flora yang tumbuh di dunia diantaranya tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. berbagai spesies flora. Dari jenis flora yang tumbuh di dunia diantaranya tumbuh BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan obat tradisional di Indonesia sekarang ini memiliki prospek yang baik, oleh karena besarnya potensi kekayaan sumber daya alam Indonesia. Indonesia sangat

Lebih terperinci

BAB XXI. Nyeri atau Sakit di Perut bagian bawah. Nyeri perut hebat yang mendadak. Jenis nyeri perut. Beberapa pertanyaan mengenai nyeri perut

BAB XXI. Nyeri atau Sakit di Perut bagian bawah. Nyeri perut hebat yang mendadak. Jenis nyeri perut. Beberapa pertanyaan mengenai nyeri perut BAB XXI Nyeri atau Sakit di Perut bagian bawah Nyeri perut hebat yang mendadak Jenis nyeri perut Beberapa pertanyaan mengenai nyeri perut 460 Bab ini membahas berbagai jenis nyeri di perut bawah (di bawah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Panti Asuhan Harapan Kita. merupakan Panti Asuhan yang menampung anak-anak terlantar dan yang sudah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Panti Asuhan Harapan Kita. merupakan Panti Asuhan yang menampung anak-anak terlantar dan yang sudah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Panti Asuhan Harapan Kita. Panti Asuhan Harapan Kita bertempat di Desa Huntu Utara, Kabupaten Bone Bolango, yang didirikan pada tanggal 2 Agustus 2003. Panti

Lebih terperinci

Formulir Pernyataan Kesehatan

Formulir Pernyataan Kesehatan Nomor Formulir Pernyataan Kesehatan INFORMASI PENTING Siapa yang bisa mengisi Formulir Pernyataan Kesehatan ini? Surat Pernyataan dan kuasa ini harus diisi oleh Informasi apa saja yang diperlukan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami. penurunan akibat proses degeneratif (penuaan) sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami. penurunan akibat proses degeneratif (penuaan) sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami penurunan akibat proses degeneratif (penuaan) sehingga penyakit banyak muncul pada lansia. Selain itu masalah degeneratif

Lebih terperinci

PROPOSAL PENAWARAN KEAGENAN NANOPRO

PROPOSAL PENAWARAN KEAGENAN NANOPRO PROPOSAL PENAWARAN KEAGENAN NANOPRO I. PENDAHULUAN Saat ini masyarakat setiap harinya harus bergulat dengan polusi, pencemaran dan radikal bebas yang berbahaya bagi kesehatan. Masyarakat menjadi rentan

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS SAYURAN DAN ORGANIK DISUSUN OLEH ADISTYA SURYA HUTOMO 10.12.4936 KELAS H STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Jl. Ring Road Utara, Condong Catur, Depok, Sleman, Yogyakarta

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner. Nama sheet : Coverld. 1. Tanggal wawancara : MK1. 2. Nama responden : MK2. 3. Nama balita : MK3. 4.

Lampiran 1 Kuesioner. Nama sheet : Coverld. 1. Tanggal wawancara : MK1. 2. Nama responden : MK2. 3. Nama balita : MK3. 4. LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner KUESIONER PENELITIAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DAN PERILAKU GIZI SEIMBANG IBU KAITANNYA DENGAN STATUS GIZI DAN KESEHATAN BALITA DI KABUPATEN BOJONEGORO Nama sheet

Lebih terperinci

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PENCERNAAN MANUSIA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMP VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PENCERNAAN MANUSIA Salah satu ciri mahluk hidup adalah membutuhkan makan (nutrisi). Tahukah kamu, apa yang

Lebih terperinci

TEORI FENOMENA ORGAN

TEORI FENOMENA ORGAN TEORI FENOMENA ORGAN By: Syariffudin Definisi Teori Fenomena Organ Yaitu sebuah teori untuk menilai fungsi organ organ dalam secara fisiologi maupun secara patalogis dengan didasarkan pada apa yang terlihat

Lebih terperinci

TEORI PENYEBAB PENYAKIT 2. By: Syariffudin

TEORI PENYEBAB PENYAKIT 2. By: Syariffudin TEORI PENYEBAB PENYAKIT 2 By: Syariffudin Definisi Teori Penyebab Penyakit Teori penyebab penyakit memiliki pengertian sebuah teori yang mempelajari gejala-gejala timbulnya penyakit karena adanya ketidakseimbangan

Lebih terperinci

Medan, Maret 2014 Hormat saya,

Medan, Maret 2014 Hormat saya, Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Fithri Hervianti NIM :101101131 No.Hp : 082376071573 Alamat : Fakultas Keperawatan USU Medan Adalah

Lebih terperinci

Formulir Pernyataan Kesehatan

Formulir Pernyataan Kesehatan Nomor INFORMASI PENTING Siapa yang bisa mengisi ini? Surat Pernyataan dan kuasa ini harus diisi oleh Informasi apa saja yang diperlukan untuk melengkapi formulir ini? Rincian data sesuai dengan jenis Pernyataan

Lebih terperinci

INVENTARISASI PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT SECARA TRADISIONAL OLEH SUKU OSING BANYUWANGI

INVENTARISASI PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT SECARA TRADISIONAL OLEH SUKU OSING BANYUWANGI INVENTARISASI PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT SECARA TRADISIONAL OLEH SUKU OSING BANYUWANGI SKRIPSI Oleh ZAILINA MIRZA NIM 060210193148 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

Negara Asal (bagi WNA) Tempat / Tanggal lahir * / - -

Negara Asal (bagi WNA) Tempat / Tanggal lahir * / - - Nama Tertanggung* No KTP / SIM / Paspor / KITAS* (copy harap dilampirkan) Kewarganegaraan * WNI WNA Status Perkawinan Kawin Belum Kawin Negara Asal (bagi WNA) Tempat / Tanggal lahir * / - - Alamat (sesuai

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIALatihan Soal 4.2. Parotitis. Diare. Apendisitis. Konstipasi

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIALatihan Soal 4.2. Parotitis. Diare. Apendisitis. Konstipasi SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIALatihan Soal 4.2 1. Kelainan yang terjadi karena ada sisa makanan di usus buntu, sehingga lama kelamaan terjadi peradangan adalah... Parotitis

Lebih terperinci

Manfa'at Buah-buahan

Manfa'at Buah-buahan Manfa'at Buah-buahan Mengapa Harus Jus? FUNGSI JUS - Meningkatkan daya tahan tubuh - Menurunkan kadar kolesterol - Melancarkan proses pencernaan - Sebagai Anti Oksidan dan Anti Kanker - Mempercepat Proses

Lebih terperinci

Formulir Pernyataan Kesehatan dan Perubahan Data Polis PENTING :

Formulir Pernyataan Kesehatan dan Perubahan Data Polis PENTING : Formulir Pernyataan Kesehatan dan Perubahan Data PENTING : 1. Formulir Pernyataan Kesehatan ini wajib diisi oleh dan atau dengan huruf cetak dan mohon untuk menandatangani setiap koreksi penulisan/pengisian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelahiran bayi merupakan saat yang membahagiakan orang tua, terutama bayi yang lahir sehat. bayi adalah usia 0 bulan hingga 1 tahun, dengan pembagian.masa neonatal,

Lebih terperinci

Pijat urat akupuntur

Pijat urat akupuntur Pijat urat akupuntur Gambar dibawah ini adalah segala macam penyakit manusia seperti;paru paru,jantung,ususbesar,lambung,tenggookan,ginjal,sendi,kepala,otak besar/ kecil,kelenjar tiroid,pankreas,saluran

Lebih terperinci

DAFTAR PENYAKIT YANG MAMPU DISEMBUHKAN FIDES PLUS MINYAK KELAPA MURNI (Virgin Coconut Oil, VCO)

DAFTAR PENYAKIT YANG MAMPU DISEMBUHKAN FIDES PLUS MINYAK KELAPA MURNI (Virgin Coconut Oil, VCO) DAFTAR PENYAKIT YANG MAMPU DISEMBUHKAN FIDES PLUS MINYAK KELAPA MURNI (Virgin Coconut Oil, VCO) No. DAFTAR PENYAKIT 1. Kelebihan berat badan & obesitas CATATAN Warna merah ---: Fides Plus lebih ampuh dari

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI Oleh : Rita Purnamasari Tanggal : 11 November 2011 Waktu : 10.00 WIB I. PENGKAJIAN A. IDENTITAS ISTERI SUAMI Nama : Ny. Y Tn. A Umur

Lebih terperinci

FORMULIR PERUBAHAN POLIS (A3)

FORMULIR PERUBAHAN POLIS (A3) FORMULIR PERUBAHAN POLIS (A3) - Mohon mengisi dengan menggunakan tinta hitam, huruf cetak, jelas dan memberi tanda pada kotak jawaban yang sesuai. - Jika terjadi salah pengisian, harap dicoret dan ditandatangani

Lebih terperinci

Materi 13 KEDARURATAN MEDIS

Materi 13 KEDARURATAN MEDIS Materi 13 KEDARURATAN MEDIS Oleh : Agus Triyono, M.Kes Pengertian Kedaruratan medis adalah keadaan non trauma atau disebut juga kasus medis. Seseorang dengan kedarutan medis dapat juga terjadi cedera.

Lebih terperinci

FORMULIR INFORMASI KESEHATAN PRIBADI PESERTA. Alamat. T/T Lahir Jenis Kelamin Tinggi / Berat Badan

FORMULIR INFORMASI KESEHATAN PRIBADI PESERTA. Alamat. T/T Lahir Jenis Kelamin Tinggi / Berat Badan FORMULIR INFORMASI KESEHATAN PRIBADI PESERTA NATURE EXPLORER TRAINING 2016 (NET2016) Nama : Alamat : : T/T Lahir : Jenis Kelamin : Tinggi / Berat Badan : cm / kg Apakah sebelumnya Anda pernah sakit dalam

Lebih terperinci

Apa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom?

Apa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom? Apa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom? Apa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom? Neuropati otonom Neuropati otonom mempengaruhi saraf otonom, yang mengendalikan kandung kemih,

Lebih terperinci

BAB XXIII. Masalah pada Saluran Kencing. Infeksi saluran kencing. Darah pada urin/air kencing. Keharusan sering kencing. Perembesan urin/air kencing

BAB XXIII. Masalah pada Saluran Kencing. Infeksi saluran kencing. Darah pada urin/air kencing. Keharusan sering kencing. Perembesan urin/air kencing BAB XXIII Masalah pada Saluran Kencing Infeksi saluran kencing Darah pada urin/air kencing Keharusan sering kencing Perembesan urin/air kencing Ketika Anda mengalami kesulitan kencing atau berak 473 Bab

Lebih terperinci

KUESIONER SURVEY MAWAS DIRI

KUESIONER SURVEY MAWAS DIRI I. IDENTITAS RESPONDEN Nama Responden : Alamat : Tanggal Wawancara : KUESIONER SURVEY MAWAS DIRI II. DATA KELUARGA 1. Nama KK :... 2. Umur :... 3. Jenis Kelamin : L / P 4. Agama : 5. Pendidikan :... 6.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Imunisasi 1. Definisi Imunisasi Imunisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap suatu penyakit dengan cara memasukkan kuman atau produk kuman yang sudah dilemahkan

Lebih terperinci

Negara Asal (bagi WNA)

Negara Asal (bagi WNA) Customer Care Centre AXA Tower lt. GF Jl. Prof. Dr. Satrio Kav.18, Kuningan City Jakarta 12940, Indonesia Tel : +62 21 3005 9005 Fax : +62 21 3005 9008 Email : customer@axa-insurance.co.id Nama Tertanggung*

Lebih terperinci

DROPSHIP HERBAL PRODUK (HELTA ALAMI)

DROPSHIP HERBAL PRODUK (HELTA ALAMI) DROPSHIP HERBAL PRODUK (HELTA ALAMI) www.obat-online.com Berikut akan kami ulas sedikit tentang dropship herbal dari Helta Alami. Mengapa dropship, apa keunggulannya? Dropship herbal lebih mudah dijalankan

Lebih terperinci

Fakta Kehidupan. Masa muda mengumpulkan harta Masa tua menghabiskan harta untuk membeli kesehatan. Bersama Produk RATU NUSANTARA

Fakta Kehidupan. Masa muda mengumpulkan harta Masa tua menghabiskan harta untuk membeli kesehatan. Bersama Produk RATU NUSANTARA Fakta Kehidupan Masa muda mengumpulkan harta Masa tua menghabiskan harta untuk membeli kesehatan. Bersama Produk RATU NUSANTARA Kita Sehat!!! Macam2 gangguan kesehatan : 1. ANEMIA (Kurang Darah) 2. Asma

Lebih terperinci

BAGIAN 1: MENGAPA PERLU DETOKS?

BAGIAN 1: MENGAPA PERLU DETOKS? BAGIAN 1: MENGAPA PERLU DETOKS? Dikutip dari tulisan Ibu Andang Gunawan, ADN, ND (Majalah NIRMALA Mei 2004) - sebagian kecil tulisan asli dibuang Anda punya masalah sembelit, demam, flu, kelebihan berat

Lebih terperinci

PANGGILAN PEMERIKSAAN FISIK (LULUS PSIKOTEST & FGD) DIRECT SHOPPING LOKASI BANDUNG TINGKAT S1/D4/D3 TAHUN 2013

PANGGILAN PEMERIKSAAN FISIK (LULUS PSIKOTEST & FGD) DIRECT SHOPPING LOKASI BANDUNG TINGKAT S1/D4/D3 TAHUN 2013 PANGGILAN PEMERIKSAAN FISIK (LULUS PSIKOTEST & FGD) DIRECT SHOPPING LOKASI BANDUNG TINGKAT S1/D4/D3 TAHUN 2013 Dengan ini diumumkan daftar nama peserta yang lulus Psikotest & FGD dan berhak mengikuti pemeriksaan

Lebih terperinci

Kesehatan Anak - Aneka penyakit anak yg perlu diketahui semua ortu

Kesehatan Anak - Aneka penyakit anak yg perlu diketahui semua ortu Kesehatan Anak - Aneka penyakit anak yg perlu diketahui semua ortu Fakta tentang penyakit Anak Sementara vaksin telah membuat beberapa penyakit masa kanak-kanak yang langka, yang lain masih banyak fakta

Lebih terperinci

KATALOG HARGA ADDAWA S RESEARCH CV. RIZKI ABADI TUBAN - INDONESIA ISI PER BOTOL

KATALOG HARGA ADDAWA S RESEARCH CV. RIZKI ABADI TUBAN - INDONESIA ISI PER BOTOL NO. NAMA BARANG KATALOG HARGA ADDAWA S RESEARCH CV. RIZKI ABADI TUBAN - INDONESIA ISI PER BOTOL HARGA BARANG MANFAAT & KEGUNAAN (INSYAALLAH) 01 HABBATUSSAUDAH MADINAH POM TR 123327791 100 KAPSUL Rp. 25.000,-

Lebih terperinci

Pembahasan Video :http:// :1935/testvod/_definst_/mp4:(21). 8 SMP BIOLOGI/4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA/BIO mp4/manifest.

Pembahasan Video :http:// :1935/testvod/_definst_/mp4:(21). 8 SMP BIOLOGI/4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA/BIO mp4/manifest. 1. Perhatikan gambar sistem pencernaan berikut! SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIALATIHAN SOAL Enzim pepsin dihasilkan oleh bagian yang benromor... 1 2 3 4 Kunci Jawaban : B Enzim

Lebih terperinci

FORMULIR PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS STIKES HANG TUAH SURABAYA

FORMULIR PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS STIKES HANG TUAH SURABAYA FORMULIR PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS STIKES HANG TUAH SURABAYA A. DATA DASAR KELUARGA 1. Nama Kepala Keluarga :... 2. Umur :... 3. Agama :... 4. Pendidikan :... 5. Pekerjaaan :... 6. Suku :...

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan yang ditandai dengan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan yang ditandai dengan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan yang ditandai dengan adanya tinja yang keras sehingga buang air besar menjadi jarang, sulit dan nyeri. Hal ini disebabkan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PENDERITA TENTANG TUBERKULOSIS PARU DENGAN PERILAKU KEPATUHAN MINUM OBAT

KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PENDERITA TENTANG TUBERKULOSIS PARU DENGAN PERILAKU KEPATUHAN MINUM OBAT KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PENDERITA TENTANG TUBERKULOSIS PARU DENGAN PERILAKU KEPATUHAN MINUM OBAT DI PUSKESMAS CURUG TANGERANG Pengantar : Dengan hormat, nama saya Ade Atik, mahasiswa

Lebih terperinci

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si Pelatihan dan Pendidikan Baby Sitter Rabu 4 November 2009 Pengertian Gizi Kata gizi berasal dari bahasa Arab Ghidza yang berarti makanan Ilmu gizi adalah ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh bagian dari tanaman ini dimanfaatkan sebagai obat bagi manusia (Deptan,

BAB I PENDAHULUAN. seluruh bagian dari tanaman ini dimanfaatkan sebagai obat bagi manusia (Deptan, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pare (Momordica ) merupakan tumbuhan dataran rendah yang seluruh bagian dari tanaman ini dimanfaatkan sebagai obat bagi manusia (Deptan, 2002 dalam Irwanto, 2008).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gigi merupakan salah satu organ tubuh yang penting bagi pencernaan makanan tahap awal dan berperan dalam komunikasi, fungsi lainnya adalah dari segi estetika

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1. Flowchart Pemecahan Masalah Penelitian ini disajikan dalam langkah-langkah seperti yang terdapat pada gambar flowchart dibawah ini. Penyajian secara sistematis dibuat agar

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2006 saat harga minyak dunia bergerak naik, jarak pagar

BAB I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2006 saat harga minyak dunia bergerak naik, jarak pagar BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak tahun 2006 saat harga minyak dunia bergerak naik, jarak pagar (Jatropha curcas) mulai mendapat perhatian khusus pemerintah yang dikembangkan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN Nama SKPD : DINAS KESEHATAN Jenis Data :Pemerintahan Tahun : 2015 KESEHATAN Nama Nilai Satuan Ketersediaan Sumber Data 1 2 3 4 5 A. Sarana Kesehatan

Lebih terperinci

Jurnal Abdimas Mahakam https://journal.uwgm.ac.id/index.php/abdimasmahakam Online ISSN : Januari 2017, Vol.1 No. 1

Jurnal Abdimas Mahakam https://journal.uwgm.ac.id/index.php/abdimasmahakam Online ISSN : Januari 2017, Vol.1 No. 1 Budidaya Tanaman Sirsak Dan Manfaatnya Untuk Kesehatan Yetti Elidar Universitas Mulawarman Samarinda yettiirsal@gmail.com Abstrak Pohon Sirsak memiliki banyak manfaat dalam kesehatan, mulai dari sebagai

Lebih terperinci

Temanggung. Persetujuan Studi Pendahuluan RSUD Kabupaten

Temanggung. Persetujuan Studi Pendahuluan RSUD Kabupaten LAMPIRAN Lampiran 1. urat Temanggung Persetujuan tudi Pendahuluan RUD Kabupaten 63 Lampiran 2. urat Persetujuan Penelitian RUD Kabupaten Temanggung 64 Lampiran 3. Data Rekam Medik Pasien IK di Bangsal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengobatan Tradisional Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1076/MENKES/SK/VII/2003 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional, pengobatan tradisional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang optimal dan untuk mengatasi berbagai penyakit secara alami.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang optimal dan untuk mengatasi berbagai penyakit secara alami. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengobatan tradisional dengan memanfaatkan tumbuhan berkhasiat obat merupakan pengobatan yang dimanfaatkan dan diakui masyarakat dunia, hal ini menandai kesadaran untuk

Lebih terperinci

MATERI 7 PEMBAHASAN MASALAH

MATERI 7 PEMBAHASAN MASALAH MATERI 7 PEMBAHASAN MASALAH POSYANDU Manjilala www.gizimu.wordpress.com TUJUAN BELAJAR Peserta dapat menjelaskan pengertian / masalah kebutuhan Peserta dapat menyebutkan masalah-masalah yang sering ditemukan

Lebih terperinci

Gejala Diabetes pada Anak yang Harus Diwaspadai

Gejala Diabetes pada Anak yang Harus Diwaspadai Gejala Diabetes pada Anak yang Harus Diwaspadai Gejala diabetes sering kali tidak terlihat secara jelas di awalnya. Kadang kita baru sadar atau terindikasi diabetes ketika sudah mengalami komplikasi diabetes.

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN. A. Tujuan Umum Agar klien dapat mengetahui dan mengerti tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.

SATUAN ACARA PENYULUHAN. A. Tujuan Umum Agar klien dapat mengetahui dan mengerti tentang tanda-tanda bahaya kehamilan. Lampiran 2 SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Asuhan Pelayanan Kebidanan Sub Pokok Bahasan : Tanda Bahaya Kehamilan Waktu : 16.00 WIB Sasaran : Ny.M Tanggal : 15 Agustus 2015 Tempat : Klinik Sumiariani A.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. dan E (jarang) sering muncul sebagai kejadian luar biasa, ditularkan secara fecal

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. dan E (jarang) sering muncul sebagai kejadian luar biasa, ditularkan secara fecal BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1 Penyakit Hepatitis Penyakit Hepatitis merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk di Indonesia, yang terdiri dari Hepatitis A, B, C, D, dan E. Hepatitis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. seperti tumbuhan yang sudah dibudidayakan maupun tumbuhan liar. Obat herbal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. seperti tumbuhan yang sudah dibudidayakan maupun tumbuhan liar. Obat herbal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obat herbal didefinisikan sebagai obat-obat yang dibuat dari bahan alami seperti tumbuhan yang sudah dibudidayakan maupun tumbuhan liar. Obat herbal adalah salah satu

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Berbasis Masyarakat di desa Ronga-Ronga kecamatan Gajah Putih

KUESIONER PENELITIAN. Berbasis Masyarakat di desa Ronga-Ronga kecamatan Gajah Putih KUESIONER PENELITIAN Pengetahuan dan Sikap Ibu terhadap Manajemen Terpadu Balita Sakit Berbasis Masyarakat di desa Ronga-Ronga kecamatan Gajah Putih A. Data Demografi No. Responden : Umur : Pendidikan

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN 65 Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth. Calon Responden Di tempat Dengan hormat, Saya sebagai mahasiswa Prodi D III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo,

Lebih terperinci

KEDARURATAN LINGKUNGAN

KEDARURATAN LINGKUNGAN Materi 14 KEDARURATAN LINGKUNGAN Oleh : Agus Triyono, M.Kes a. Paparan Panas Panas dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh. Umumnya ada 3 macam gangguan yang terjadi td&penc. kebakaran/agust.doc 2 a. 1.

Lebih terperinci

Tanaman Obat Keluarga TOGA

Tanaman Obat Keluarga TOGA Surabaya Januari 10, 2015 Tanaman Obat Keluarga TOGA Djoko Agus Purwanto FAKULTAS FARMASI Universitas Airlangga Apa itu TOGA? TOGA atau Tanaman Obat Keluarga adalah tanaman hasil budidaya yang dikenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegelisahan oleh beberapa pihak. Iklan-iklan susu yang sedemikian marak sangat

BAB I PENDAHULUAN. kegelisahan oleh beberapa pihak. Iklan-iklan susu yang sedemikian marak sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maraknya pemakaian terhadap susu formula memang menjadikan kegelisahan oleh beberapa pihak. Iklan-iklan susu yang sedemikian marak sangat berpengaruh terhadap konstruksi

Lebih terperinci

FORMULIR INFORMASI KESEHATAN PRIBADI SISWA SMA SAMPOERNA (SAMPOERNA ACADEMY BOARDING SCHOOL) Alamat. Tempat/ Tanggal Lahir: Jenis Kelamin

FORMULIR INFORMASI KESEHATAN PRIBADI SISWA SMA SAMPOERNA (SAMPOERNA ACADEMY BOARDING SCHOOL) Alamat. Tempat/ Tanggal Lahir: Jenis Kelamin FORMULIR INFORMASI KESEHATAN PRIBADI SISWA SMA SAMPOERNA (SAMPOERNA ACADEMY BOARDING SCHOOL) Nama Alamat No Telp : : : HP Tempat/ Tanggal Lahir: Jenis Kelamin Tinggi/Berat Badan : : cm/ kg 1. Apakah sebelumnya

Lebih terperinci

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA TEMULAWAK. Mono Rahardjo dan Otih Rostiana

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA TEMULAWAK. Mono Rahardjo dan Otih Rostiana STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA TEMULAWAK Mono Rahardjo dan Otih Rostiana PENDAHULUAN Kegunaan utama rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) adalah sebagai bahan baku obat, karena dapat merangsang

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN Saya yang benama Eva Sartika Simbolon sedang menjalani Program Pendidikan D-IV Bidan Pendidik di Fakultas Keperawatan. Untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

Zat Kimia Berbahaya Pada Makanan

Zat Kimia Berbahaya Pada Makanan Zat Kimia Berbahaya Pada Makanan Zat Kimia Berbahaya Pada Makanan Zat Kimia berbahaya pada makanan sering kita temui pada berbagai jenis produk seperti makanan yang diawetkan, penyedap rasa, pewarna makanan,

Lebih terperinci

KEDARURATAN LAIN DIABETES HIPOGLIKEMIA

KEDARURATAN LAIN DIABETES HIPOGLIKEMIA DIABETES HIPOGLIKEMIA GEJALA TANDA : Pusing Lemah dan gemetar Lapar Jari dan bibir kebas Pucat Berkeringat Nadi cepat Mental bingung Tak sadar DIABETES HIPOGLIKEMIA PERTOLONGAN PERTAMA ; Bila tak sadar

Lebih terperinci

KAJIAN POTENSI DAN PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN TUMBUHAN OBAT BERBASIS BIOREGONAL DI KABUPATEN TAPIN JUMALI

KAJIAN POTENSI DAN PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN TUMBUHAN OBAT BERBASIS BIOREGONAL DI KABUPATEN TAPIN JUMALI KAJIAN POTENSI DAN PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN TUMBUHAN OBAT BERBASIS BIOREGONAL DI KABUPATEN TAPIN JUMALI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 ABSTRAK JUMALI. Kajian Potensi dan Perumusan

Lebih terperinci

PENYAKIT-PENYAKIT DITULARKAN VEKTOR

PENYAKIT-PENYAKIT DITULARKAN VEKTOR PENYAKIT-PENYAKIT DITULARKAN VEKTOR dr. I NYOMAN PUTRA Kepala Bidang Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok DEMAM BERDARAH DENGUE (DHF) Definisi Merupakan penyakit

Lebih terperinci

SERI BACAAN ORANG TUA. Faktor. Yang Mempengaruhi Pertumbuhan & Perkembangan Janin. Milik Negara Tidak Diperjualbelikan

SERI BACAAN ORANG TUA. Faktor. Yang Mempengaruhi Pertumbuhan & Perkembangan Janin. Milik Negara Tidak Diperjualbelikan 01 SERI BACAAN ORANG TUA Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan & Perkembangan Janin Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLATIHAN SOAL BAB 16. Biasa

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLATIHAN SOAL BAB 16. Biasa SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLATIHAN SOAL BAB 16 1. Proses pencernaan pada mulut menggunakan gigi disebut pencernaan Biasa Mekanik Kimiawi Mekanik dan kimiawi Kunci Jawaban : D Proses

Lebih terperinci

UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK TANAMAN PUTRI MALU (Mimosa pudica) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella dysentriae

UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK TANAMAN PUTRI MALU (Mimosa pudica) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella dysentriae UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK TANAMAN PUTRI MALU (Mimosa pudica) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella dysentriae SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Prodi Pendidikan Biologi

Lebih terperinci

Lampiran 1 SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI SUBJEK PENELITIAN ( INFORMED CONCENT) Bapak/Ibu diundang untuk berpartisipasi dalam studi hubungan dukungan

Lampiran 1 SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI SUBJEK PENELITIAN ( INFORMED CONCENT) Bapak/Ibu diundang untuk berpartisipasi dalam studi hubungan dukungan Lampiran 1 SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI SUBJEK PENELITIAN ( INFORMED CONCENT) HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN STATUS KESEHATAN DENGAN GEJALA DEPRESI PADA USIA LANSIA DI UPT PELAYANAN SOSIAL WILAYAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing.dari sekian banyaknya tanaman tersebut, tidak sedikit yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing.dari sekian banyaknya tanaman tersebut, tidak sedikit yang dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang dikaruniai keindahan alam dan keanekaragaman hayati.berbagai jenis tanaman hidup di tanah Indonesia dengan keelokkan dan ciri masing-masing.dari

Lebih terperinci

Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Universitas YARSI

Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Universitas YARSI Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Universitas YARSI IDENTITAS CALON MAHASISWA BARU Pilihan Fakultas : Tanggal diperiksa : Nomor Pendaftaran Nama Lengkap Nama panggilan Jenis Kelamin

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PERNYATAAN...

DAFTAR ISI PERNYATAAN... DAFTAR ISI PERNYATAAN... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii ABSTRAK... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR BAGAN... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang

Lebih terperinci

BUKU MENGHADIRKAN DOKTER DIRUMAH KITA

BUKU MENGHADIRKAN DOKTER DIRUMAH KITA BUKU MENGHADIRKAN DOKTER DIRUMAH KITA SPESIKASI: 1. Ukuran : 15 x 13 cm (tertutup) 2. Jumlah halaman : 384 halaman + xiv 3. Tahun terbit : Oktober 2011 4. Editor : 5. Daftar Isi : 1. KEBIDANAN DAN KANDUNGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit parasit di Indonesia masih menempati posisi penting seperti juga penyakit infeksi lainnya. Telah banyak upaya yang dilakukan untuk pemberantasan penyakit ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Makan merupakan salah satu kegiatan biologis yang kompleks yang melibatkan berbagai faktor fisik, psikologis, dan lingkungan keluarga. Penyebab menurunnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rabi, dan kale. Jenis kubis-kubisan ini diduga dari kubis liar Brassica oleracea

BAB I PENDAHULUAN. rabi, dan kale. Jenis kubis-kubisan ini diduga dari kubis liar Brassica oleracea BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluarga kubis-kubisan memiliki jenis yang cukup banyak, yang lazim ditanam di Indonesia, antara lain kubis, kubis bunga, brokoli, kubis tunas, kubis rabi, dan kale.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang terpenting di dambakan oleh setiap umat

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang terpenting di dambakan oleh setiap umat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang terpenting di dambakan oleh setiap umat manusia. Apabila kesehatan terganggu, maka semua aktivitas akan tergangggu. Penyebab terganggunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan dan menjadi beban tanggungan baik oleh keluarga, masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan dan menjadi beban tanggungan baik oleh keluarga, masyarakat, 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Usila atau usia lanjut merupakan kelompok yang rentan yang selalu ketergantungan dan menjadi beban tanggungan baik oleh keluarga, masyarakat, dan negara. Melihat kenyataan

Lebih terperinci

Gejala Penyakit CAMPAK Hari 1-3 : Demam tinggi. Mata merah dan sakit bila kena cahaya. Anak batuk pilek Mungkin dengan muntah atau diare.

Gejala Penyakit CAMPAK Hari 1-3 : Demam tinggi. Mata merah dan sakit bila kena cahaya. Anak batuk pilek Mungkin dengan muntah atau diare. PENYAKIT CAMPAK Apakah setiap bintik-bintik merah yang muncul di seluruh tubuh pada anak balita merupakan campak? Banyak para orangtua salah mengira gejala campak. Salah perkiraan ini tak jarang menimbulkan

Lebih terperinci

KESAKSIAN. Makassar, 5 Februari Nama : DRA.HJ.A BAIDURIATI

KESAKSIAN. Makassar, 5 Februari Nama : DRA.HJ.A BAIDURIATI Makassar, 5 Februari 2012 Nama : DRA.HJ.A BAIDURIATI Alamat : BTN TABARIA BLOK B 7 NO. 2 MAKASSAR SULAWESI SELATAN Keluhan : Divonis oleh medis mempunyai Kista dan Rematik Produk yang dipakai / dikonsumsi:

Lebih terperinci

Manfaat Minum Air Putih

Manfaat Minum Air Putih Manfaat Minum Air Putih "Teman-teman, mungkin banyak dari kita yang malas minum air putih...padahal manfaatnya banyak banget...yuks kita kupas manfaatnya!" Sekitar 80% tubuh manusia terdiri dari air. Otak

Lebih terperinci

BOTANI EKONOMI SUKU ZINGIBERACEAE SEBAGAI OBAT TRADISIONAL OLEH MASYARAKAT DI KOTAMADYA BANJARBARU ABSTRAK

BOTANI EKONOMI SUKU ZINGIBERACEAE SEBAGAI OBAT TRADISIONAL OLEH MASYARAKAT DI KOTAMADYA BANJARBARU ABSTRAK BIOSCIENTIAE Volume 2, Nomor 1, Januari 2005, Halaman 25-36 http://bioscientiae.tripod.com BOTANI EKONOMI SUKU ZINGIBERACEAE SEBAGAI OBAT TRADISIONAL OLEH MASYARAKAT DI KOTAMADYA BANJARBARU Evi Mintowati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kejadian kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Barat telah dikenal sejak tahun 1997 dan merupakan bencana nasional yang terjadi setiap tahun hingga

Lebih terperinci