2015, Direktorat Pembinaan SMA i

dokumen-dokumen yang mirip
Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA KATA PENGANTAR. 2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah ii

Model Penyelenggaraan Peminatan di SMA

Struktur Kurikulum 2013 MI

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 3 BATAM TAHUN PELAJARAN 2018/2019

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

Model Peminatan dan Lintas Minat

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMA PATRA MANDIRI 1 PLAJU

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DENGAN SKS MODEL KONTINYU PADA PROGRAM PERCEPATAN DAN PENGAYAAN SMAN 2 KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

ANALISIS PERBANDINGAN KD KURIKULUM 2006 DENGAN KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN KIMIA KELAS X-XI

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN FISIKA SMA NEGERI 78 JAKARTA

BIDANG KURIKULUM ( Sugiyanta (SMAN 48 Jakarta) /

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG PEMINATAN PADA PENDIDIKAN MENENGAH

52. Mata Pelajaran Fisika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang B. Tujuan

Kasi. Kurikulum dan Penilaian SMP dan SMA BID. SMP dan SMA DISDIK PROV. DKI JAKARTA

BAB V TABEL STRUKTUR KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH, MADRASAH TSANAWIYAH, DAN MADRASAH ALIYAH

IMPLIKASI UU DAN PP THD PENGEMBANGAN KURIKULUM PUSAT KURIKULUM - BALITBANG DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL. Puskur Balitbang 1

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN FISIKA

MATRIKULASI KURIKULUM 2013 DI SMP

10. Mata Pelajaran Fisika Untuk Paket C Program IPA

8. KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR FISIKA SMA/MA KELAS: X

Panduan e-rapor Direktorat Pembinaan SMA

PENYUSUNAN LAPORAN HASIL BELAJAR (LHB) PESERTA DIDIK SMA

Nomor : 0090/SDAR/BSNP/I/ Januari 2018 Lampiran : 7 lembar Perihal : Penambahan Mata Pelajaran dan Kisi-kisi USBN SMA Tahun Pelajaran 2017/2018

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Latar Belakang

KEMENTERIAN AGAMA R E P U B L I K I N D O N E S I A I J A Z A H MADRASAH IBTIDAIYAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Rambu-rambu Pengisian Mapel untuk SMA KTSP

Kisi kisi Pedagogi dan Profesional Mapel Fisika SMA

PEMBUKAAN PENGANTAR KEPALA SEKOLAH AGENDA MENJELANG UNBK UJIAN PRAKTEK, USBN, UNBK DAN SNMPTN

UJIAN NASIONAL (UN) UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) DAN UJIAN SEKOLAH (US)

KURIKULUM SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUKOHARJO SMA NEGERI 1 KARTASURA

KATA PENGANTAR. Jakarta, 00Juni 2015 Direktur Pembinaan SMA, Harris Iskandar, Ph.D NIP Panduan Pengembangan KTSP

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 11

Draft 2010 PANDUAN PELAKSANAAN SKS SMA NEGERI 78 JAKARTA

KEMENTERIAN AGAMA R E P U B L I K I N D O N E S I A I J A Z A H MADRASAH IBTIDAIYAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

2016, No Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

PENDAHLUAN. Penalaran Tinggi Keterampilan Rendah. Keterampilan dan Kreativitas Tinggi. Penalaran Rendah Keterampilan Tinggi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

PEMBAHASAN KEBIJAKAN USBN

BAB I PENDAHULUAN. Adanya nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap mata pelajaran. merupakan salah satu muatan penting Kurikulum Tingkat Satuan

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

KISI PLPG 2013 MATA PELAJARAN FISIKA

PROGRAM TAHUNAN. Mata Pelajaran : FISIKA Kelas : X (Sepuluh) Satuan Pendidikan : Madrasah Aliyah Negeri Bayah Tahun Pelajaran : 2010 / 2011

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DENGAN SKS PROGRAM PERCEPATAN DAN PENGAYAAN SMAN 2 KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

STANDAR IMPLEMENTASI KURIKULUM MADRASAH DI SIMPATIKA Versi 1.0 (Rilis Tanggal 8 Maret 2016)

Deskripsi. TELAAH KURIKULUM FISIKA SEKOLAH II / FI / 3 sks /. Semester 2

d. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kimia

Gerak lurus dengan percepatan konstan (GLBB)

Sosialisasi Kurikulum 2013 oleh Wakil Meteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan

JADWAL PELAJARAN KELAS X-MIPA T.P. 2017/2018

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

54. Mata Pelajaran Kimia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara

PROGRAM SEMESTER DAN PENJABARAN ALOKASI WAKTU

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

KELAS VII : SEMESTER 1

KATA PENGANTAR. Jakarta, 00Juni 2015 Direktur Pembinaan SMA, Harris Iskandar, Ph.D NIP. Dit.

dan penggunaan angka penting ( pembacaan jangka sorong / mikrometer sekrup ) 2. Operasi vektor ( penjumlahan / pengurangan vektor )

Halimatus Sa diyah Universitas Negeri Malang

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN FISIKA

DAFTAR HADIR A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2

STRUKTUR KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS. 1. Struktur Kurikulum SDLB KELAS DAN ALOKASI

INSTRUMEN VERIFIKASI/VALIDASI DOKUMEN KTSP

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan akademik ini disusun untuk meningkatkan kualitas layanan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 1 Pare.

KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN FISIKA

KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

BAB II STRUKTUR KURIKULUM

KISI KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KURIKULUM SMA BL Maju Bersama + Hebat Semua KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, 00Juni 2015 Direktur Pembinaan SMA, Harris Iskandar, Ph.D NIP Panduan Muatan Lokal SMA

Panduan Pengembangan KTSP KATA PENGANTAR. 2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah ii

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun Loi em noi cho tinh chung ta, nhu doan

11. Mata Pelajaran Kimia Untuk Paket C Program IPA

SILABUS. 1 / Silabus Fisika X / Kurikulum SMANegeri 5 Surabaya

SEBARAN DAN KISI SOAL UJIAN SEKOLAH MATA PELAJARAN FISIKA. Kls/ Smt. X/1 Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. di kelas X sesuai Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Pendidikan

SILABUS. Indikator Pencapaian Kompetensi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum yang

2 Menetapkan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 3. Peraturan Pemerintah

KATALOG BUKU SD / MI Buku Digital PesonaEdu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PEMETAAN KI / KD KLS/ SMT/ TAHUN : X/ GASAL/ TM TT KMTT Rasa ingin tahu Teliti dalam mengolah dan PEMBELAJARAN

FISIKA SEKOLAH I I. DESKRIPSI

INFORNASI AKADEMIK SMA NEGERI 78 TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PEDOMAN PENDATAAN NILAI RAPOR (SMP/MTs, SMA/MA, DAN SMK)

Click to edit Master title style KELOMPOK IV : 1. MUJAENI 2. ELLA NURLELAWATI 3. MAIMUNAH 4. HERMANTO

KOMPETENSI DASAR. Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

PENYUSUNAN PENYUSUN KTSP

STANDAR KOMPETENSI. 1.Menjelaskan sifat- sifat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Peminatan (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)

KS-SMA/ME-KUR-2013 INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH ATAS (S M A) RESPONDEN KEPALA SEKOLAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROGRAM TAHUNAN. Nama Sekolah : SMA N 1 Banguntapan Mata Pelajaran : Fisika. Tahun Pelajaran : 2016/2017 KOMPETENSI INTI ALOKASI WAKTU SEM

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN FISIKA

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

Transkripsi:

2015, Direktorat Pembinaan SMA i

KATA PENGANTAR Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun pelajaran 2013/2014 telah menetapkan kebijakan implementasi Kurikulum 2013 secara terbatas di 1.270 SMA sasaran dan sejumlah SMA yang melaksanakan secara mandiri. Selanjutnya pada tahun pelajaran 2014/2015, Kurikulum 2013 dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. Mempertimbangkan pentingnya Kurikulum 2013 dan masih ditemukannya beberapa kendala teknis, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan kebijakan penataan kembali implementasi Kurikulum 2013 pada semua satuan pendidikan mulai semester dua tahun pelajaran 2014/2015 melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013. Implementasi Kurikulum 2013 di SMA akan dilakukan secara bertahap mulai semester genap tahun pelajaran 2014/2015 di 10% SMA sampai dengan tahun pelajaran 2020/2021 di seluruh SMA. Sepanjang implementasi secara bertahap tersebut akan dilakukan evaluasi, perbaikan konsep dan strategi implementasi Kurikulum 2013 agar siap untuk dilaksanakan secara menyeluruh di semua SMA. Sejalan dengan kebijakan diatas, Direktorat Pembinaan SMA sesuai dengan tugas dan fungsinya terus melakukan fasilitasi pembinaan implementasi Kurikulum 2013, antara lain melalui pengembangan naskah pendukung kurikulum. Pada tahun 2015 Direktorat Pembinaan SMA melakukan reviu naskah yang dikembangkan tahun sebelumnya dan menyusun naskah baru mengikuti perkembangan kebijakan Kurikulum 2013. Naskah-naskah yang direviu dan disusun sebagai berikut : Panduan Pengembangan KTSP, Panduan Pengembangan Silabus, Panduan Pengembangan RPP, Model-Model Pembelajaran, Panduan Pengembangan Penilaian, Model Pembelajaran dan Penilaian Projek, Model Pelaksanaan Remedial dan Pengayaan, Model Penyelenggaraan SKS, Model Penyelenggaraan Aktualisasi Mata Pelajaran Dalam Kegiatan Kepramukaan, Model Penyelengaraan Peminatan, Model Penyelenggaraan Pendalaman Minat, Panduan Pengembangan Muatan Lokal, Model Penyelenggaraan Kewirausahaan, Panduan Transisi Kurikulum 2013 ke Kurikulum 2006, dan Panduan Pengisian Aplikasi Rapor. Naskah-naskah pendukung kurikulum dikembangkan oleh tim pengembang yang terdiri dari unsur staf Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, pengawas, kepala sekolah, dan guru dengan prinsip dari kita, oleh kita, dan untuk kita. Naskah-naskah tersebut disusun sebagai acuan bagi sekolah dalam mengelola pelaksanaan kurikulum dan acuan bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran di kelas sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Naskah-naskah pendukung kurikulum akan terus dikembangkan, sehingga menjadi lebih operasional. Oleh karena itu, sekolah diharapkan memberi masukan untuk penyempurnaan lebih lanjut. Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan dan pembahasan naskah-naskah ini diucapkan terima kasih. Jakarta, 00Juni 2015 Direktur Pembinaan SMA, Harris Iskandar, Ph.D NIP. 196204291986011001 2015, Direktorat Pembinaan SMA ii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Landasan Hukum... 2 C. Tujuan... 4 D. Ruang Lingkup... 4 E. Sasaran... 4 BAB II STRUKTUR KURIKULUM DAN KOMPETENSI DASAR... 5 A. Perbandingan Struktur Kurikulum... 5 B. Analisis Mata Pelajaran... 10 C. Analisis Kompetensi Dasar... 12 BAB III IMPLEMENTASI... 13 A. Peminatan - Penjurusan... 13 B. Matrikulasi... 13 C. Pembelajaran... 13 D. Penilaian... 13 E. Buku Pegangan Peserta Didik... 14 F. Penghitungan Beban Mengajar Guru... 14 G. Persiapan Sekolah Dalam Rangka Pelaksanaan Kurikulum 2013 Secara Bertahap. 15 H. Tahap Implementasi Kurikulum 2013 SMA... 16 BAB IV PENUTUP... 17 DAFTAR PUSTAKA... 18 LAMPIRAN 1... 19 LAMPIRAN 2... 22 2015, Direktorat Pembinaan SMA iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, dimensi pertama mengarah pada rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran, dan dimensi yang kedua mengarah pada cara yang digunakan dalam pembelajaran. Implikasi dari pernyataan tersebut mengisyaratkan bahwa penyusunan dan pelaksanaan kurikulum oleh satuan pendidikan harus memperhatikan kebutuhan, karakteristik dan potensi satuan pendidikan (internal) serta lingkungan di daerah setempat. Sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pembelajaran, kurikulum memuat komponen-komponen yang berkaitan dengan pembelajaran. Salah satu dari komponen tersebut adalah struktur dan muatan kurikulum. Kurikulum 2013 digulirkan sebagai langkah pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang telah dirilis pada tahun 2004 dan Kurikulum Tahun 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu, dan mulai tahun pelajaran 2013/2014 diimplementasikan secara bertahap mulai dikelas X jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Permendikbud Nomor 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013 pada pasal 1 mengamanatkan bahwa satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang melaksanakan Kurikulum 2013 sejak semester pertama tahun pelajaran 2014/2015 kembali melaksanakan Kurikulum Tahun 2006 mulai semester kedua tahun pelajaran 2014/2015 sampai ada ketetapan dari Kementerian untuk melaksanakan Kurikulum 2013. Merujuk pada kebijakan tersebut, SMA yang baru melaksanakan Kurikulum 2013 satu semester yang dimulai pada tahun pelajaran 2014/2015 harus kembali melaksanakan Kurikulum Tahun 2006 mulai semester kedua pada tahun pelajaran 2014/2015. Kementerian telah menetapkan 2.156 SMA sebagai sekolah rintisan pelaksana 2015, Direktorat Pembinaan SMA 1

Kurikulum 2013 yang terdiri dari 1.163 SMA yang telah melaksanakan Kurikulum 2013 selama tiga semester, 972 SMA yang melaksanakan Kurikulum 2013 secara mandiri, dan 21 SMA melaksanakan Kurikulum 2013 selama satu semester dan telah diverifikasi oleh BAN-S/M dan disetujui oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Implikasi dari kebijakan tersebut menunjukkan bahwa SMA yang tidak menjadi rintisan Kurikulum Tahun 2013 harus kembali melaksanakan Kurikulum Tahun 2006. Perubahan ini berimplikasi juga pada perubahan manajemen pengelolaan satuan pendidikan meliputi: struktur kurikulum, pendidik, administrasi dan proses pembelajaran, serta penilaian. prosedur Peserta didik kelas X dan XI pada tahun pelajaran 2014/2015 semester kedua mengikuti proses pembelajaran dan penilaian sebagai mana yang berlaku pada Kurikulum Tahun 2006 dengan mengacu pada peraturan yang berlaku. Struktur kurikulum yang mengacu pada Kurikulum Tahun 2006 dan yang termuat dalam Permendikbud No. 59 tahun 2014 tentang struktur Kurikulum 2013 memiliki perbedaan dari sisi jumlah, jenis mata pelajaran, dan beban belajar. Hal ini menjadi tugas satuan pendidikan untuk pemenuhan ketercapaian kompetensi Tahun 2006. melakukan penyesuaian mata pelajaran, dan dasar (KD) yang sesuai tuntutan Kurikulum Konsekuensi dari hal di atas satuan pendidikan yang melaksanakan kembali Kurikulum Tahun 2006 perlu mempersiapkan manajemen dan teknis pelaksanaan dalam upaya menyesuaikan dengan tuntutan Kurikulum Tahun 2006. Untuk memfasilitasi kegiatan tersebut Direktorat Pembinaan SMA menyusun naskah Panduan Transisi Kurikulum 2013 ke Kurikulum Tahun 2006 di SMA. Kementerian telah menetapkan 2.156 SMA sebagai sekolah rintisan pelaksana Kurikulum 2013 yang terdiri dari 1.163 SMA yang telah melaksanakan Kurikulum 2013 selama tiga semester, 972 SMA yang melaksanakan Kurikulum 2013 secara mandiri, dan 21 SMA melaksanakan Kurikulum 2013 selama satu semester dan telah diverifikasi oleh BAN-S/M dan disetujui oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. B. Landasan Hukum 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional. 2015, Direktorat Pembinaan SMA 2

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. 4. Peraturan menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMA/MA. 5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah. 6. Surat Edaran Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 156928/MPK.A/KR/2013 tanggal 8 November 2013, perihal Implementasi Kurikulum 2013. 7. Surat Edaran bersama Mendagri Nomor 420/176/SJ dan Mendikbud Nomor 0258/MPK.A/KR/2014 tanggal 9 Januari 2014 Perihal Implementasi Kurikulum 2013. 8. Permendikbud No. 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. 9. Permendikbud No. 64 Tahun 2014 tentang Peminatan Pada Pendidikan Menengah. 10. Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah. 11. Permendikbud No. 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Menengah. 12. Permendikbud No. 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013. 13. Permendikbud No. 4 Tahun 2015 tentang Ekuivalensi Kegiatan Pembelajaran/ Pembimbingan Bagi Guru Yang Bertugas Pada SMP/SMA/SMK Yang Melaksanakan Kurikulum 2013 Pada Semester Pertama Menjadi Kurikulum Tahun 2006 Pada Semester Kedua Tahun Pelajaran 2014/2015. 14. Peraturan Bersama Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan No. 5496/C/KR/2014, No.7915/D/KP/2014 tentang Petunjuk Teknis Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum 2013. 2015, Direktorat Pembinaan SMA 3

15. Surat Edaran Kementrian dan Dirjen Pendidikan Menengah No. 5635/C/KR/2014, No. 8014/D/KP/2014 tentang Sekolah yang melaksanakan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013. C. Tujuan Naskah ini bertujuan: 1. Memberikan gambaran pengelolaan penyesuaian muatan materi mata pelajaran; 2. Memberikan gambaran pengelolaan penyesuaian peminatan ke penjurusan; 3. Memberikan pemahaman pelaksanaan matrikulasi pada kompetensi dasar tertentu; dan 4. Memberikan gambaran proses pembelajaran dan penilaian. D. Ruang Lingkup Ruang lingkup naskah panduan teknis ini adalah manajemen transisi dari Kurikulum 2013 ke Kurikulum Tahun 2006 meliputi penyesuaian muatan materi mata pelajaran, penyesuaian peminatan ke penjurusan, pelaksanaan matrikulasi pada kompetensi dasar tertentu, dan gambaran proses pembelajaran dan penilaian. E. Sasaran Sasaran panduan ini adalah SMA yang kembali melaksanakan Kurikulum Tahun 2006. 2015, Direktorat Pembinaan SMA 4

BAB II STRUKTUR KURIKULUM DAN KOMPETENSI DASAR A. Perbandingan Struktur Kurikulum Mata pelajaran dan beban belajar kelas X yang sesuai Kurikulum Tahun 2006 adalah sebagai berikut. Tabel 1. Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas X Komponen Alokasi Waktu Semester 1 Semester 2 A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4 4. Bahasa Inggris 4 4 5. Matematika 4 4 6. Fisika 2 2 7. Biologi 2 2 8. Kimia 2 2 9. Sejarah 10. Geografi 11. Ekonomi 12. Sosiologi 1 1 2 2 1 1 2 2 13. Seni Budaya 2 2 14. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 15. Teknologi Informasi dan Komunikasi 16. Keterampilan /Bahasa Asing 2 2 2 2 B. Muatan Lokal 2 2 C. Pengembangan Diri 2*) 2*) Jumlah 38 38 2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran 2015, Direktorat Pembinaan SMA 5

Tabel 2. Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII program IPA Alokasi Waktu Komponen Kelas XI Kelas XII Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2 2 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4. Bahasa Inggris 4 4 4 4 5. Matematika 4 4 4 4 6. Fisika 4 4 4 4 7. Kimia 4 4 4 4 8. Biologi 4 4 4 4 9. Sejarah 1 1 1 1 10. Seni Budaya 2 2 2 2 11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2 2 2 2 2 2 13. Keterampilan/ Bahasa Asing 2 2 2 2 B. Muatan Lokal 2 2 2 2 C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*) Jumlah 39 39 39 39 2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran 2015, Direktorat Pembinaan SMA 6

Tabel 3. Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII program IPS Alokasi Waktu Komponen Kelas XI Kelas XII Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2 2 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4. Bahasa Inggris 4 4 4 4 5. Matematika 4 4 4 4 6. Sejarah 3 3 3 3 7. Geografi 3 3 3 3 8. Ekonomi 4 4 4 4 9. Sosiologi 3 3 3 3 10. Seni Budaya 2 2 2 2 11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2 2 2 2 2 2 13. Keterampilan/Bahasa Asing 2 2 2 2 B. Muatan Lokal 2 2 2 2 C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*) Jumlah 39 39 39 39 2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran 2015, Direktorat Pembinaan SMA 7

Tabel 4. Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII program Bahasa Alokasi Waktu Komponen Kelas XI Kelas XII Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2 2 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 5 5 5 5 4. Bahasa Inggris 5 5 5 5 5. Matematika 3 3 3 3 6. Sastra Indonesia 4 4 4 4 7. Bahasa Asing 4 4 4 4 8. Antropologi 2 2 2 2 9. Sejarah 2 2 2 2 10. Seni Budaya 2 2 2 2 11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2 2 2 2 2 2 13. Keterampilan 2 2 2 2 B. Muatan Lokal 2 2 2 2 C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*) Jumlah 39 39 39 39 2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran 2015, Direktorat Pembinaan SMA 8

Permendikbud No. 59 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013, mata pelajaran untuk kelas X sebagai berikut. Tabel 5. Struktur Kurikulum (Permendikbud No. 59/2014-Lampiran 1) KELOMPOK A (UMUM) MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU PER MINGGU X XI XII 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4. Matematika 4 4 4 5. Sejarah Indonesia 2 2 2 6. Bahasa Inggris 2 2 2 KELOMPOK B (UMUM) 7. Seni Budaya 2 2 2 8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 3 3 9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 Jumlah jam pelajaran kelompok A dan B per minggu 24 24 24 KELOMPOK C (PEMINATAN) Mata pelajaran peminatan akademik 9 atau 12 12 atau 16 12 atau 16 Mata pelajaran pilihan lintas minat dan/atau pendalaman minat Jumlah jam pelajaran kelompok A, B, dan C per minggu 6 atau 9 4 atau 8 4 atau 8 42 44 44 Tabel 6. Mata Pelajaran Peminatan Akademik MATA PELAJARAN KELAS X XI XII I. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 1 Matematika 3 4 4 2 Biologi 3 4 4 3 Fisika 3 4 4 4 Kimia 3 4 4 II. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial 1 Geografi 3 4 4 2 Sejarah 3 4 4 3 Sosiologi 3 4 4 4 Ekonomi 3 4 4 III. Peminatan Bahasa dan Budaya 1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4 2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4 3 Bahasa dan Sastra Asing Lain (Arab, Mandarin, Jepang, Korea, Jerman, 3 4 4 Perancis) 4 Antropologi 3 4 4 Mata pelajaran Pilihan Pilihan lintas minat dan/atau pendalaman minat 6 atau 9 4 atau 8 4 atau 8 2015, Direktorat Pembinaan SMA 9

Struktur kurikulum yang berlaku pada Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013 memiliki perbedaan dalam, jumlah mata pelajaran, beberapa nama mata pelajaran, dan beban belajar peserta didik, yang terangkum dalam tabel berikut : No Uraian Kurikulum Tahun 2006 Kurikulum 2013 1. Jumlah mata pelajaran 2. Nama mata pelajaran a. Beban belajar peserta didik kelas X meliputi 16 mata pelajaran ditambah muatan lokal dan pengembangan diri. b. Beban belajar peserta didik kelas XI dan XII SMA Program IPA, Program IPS, dan Program Bahasa meliputi 13 mata pelajaran ditambah mulok dan pengembangan diri. 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3. Sejarah a. Beban Belajar peseta didik kelas X meliputi 12 mata pelajaran yang berbeda pada peminatan MIPA dan IPS dan 11 mata pelajaran yang berbeda pada peminatan Bahasa dan Budaya b. Beban Belajar peserta didik kelas XI dan kelas XII meliputi 12 mata pelajaran yang berbeda pada peminatan MIPA dan IPS dan 11 mata pelajaran yang berbeda pada peminatan Bahasa dan Budaya 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Sejarah Indonesia 4. Sejarah (Peminatan) 3. Beban Belajar Kelas X minimal 38 jam pelajaran Kelas XI dan XII minimal 39 jam pelajaran Kelas X miniml 42 jam pelajaran Kelas XI dan XII minimal 44 jam pelajaran perminggu Meskipun terdapat perbedaan yang signifikan pada kedua struktur kurikulum di atas namun sekolah pelaksana Kurikulum Tahun 2006, pada semester satu tidak perlu melakukan penyesuaian jumlah, jenis maupun beban belajar sebagaimana tuntutan struktur Kurikulum Tahun 2006. B. Analisis Mata Pelajaran Analisis mata pelajaran dilakukan dengan: 1. Membandingkan mata pelajaran dan beban belajar yang terdapat dalam struktur Kurikulum 2013 dengan struktur Kurikulum Tahun 2006 untuk kelas X dan XI. 2. Menentukan strategi pemenuhan capaian kompetensi berdasarkan hasil analisis. Contoh hasil analisis jenis mata pelajaran dan beban belajar Kurikulum 2013 ke Kurikulum Tahun 2006 (kelas X semester 1) 2015, Direktorat Pembinaan SMA 10

NO. PERMENDIKBUD NO. 59/2014 PERMENDIKNAS NO. 22/2006 STRATEGI PEMENUHAN MATA PELAJARAN BEBAN (JP) MATA PELAJARAN BEBAN (JP) CAPAIAN KOMPETENSI 3 Pendidikan Agama 2 Penyesuaian muatan materi 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 Penyesuaian muatan materi 3. Bahasa Indonesia 4 Bahasa Indonesia 4 Penyesuaian muatan materi 4. Matematika 4 Matematika 4 Penyesuaian muatan materi (plus muatan Matematika peminatan MIPA bagi peserta didik yang mengambil) 5. Sejarah Indonesia 2 Sejarah 1 Penyesuaian muatan materi (plus muatan Sejarah peminatan IPS bagi peserta didik yang mengambil) 6. Bahasa Inggris 2 Bahasa Inggris 4 Penyesuaian muatan materi (plus muatan B & S Ingggris peminatan Bahasa & Budaya bagi peserta didik yang mengambil) 7. Seni Budaya 2 Seni Budaya 2 Penyesuaian muatan materi 8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 Penyesuaian muatan materi 9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 Tidak perlu penyesuaian materi/mapel dihilangkan 10. Matematika 3 11. Biologi 3 Biologi 2 Penyesuaian muatan materi 12. Fisika 3 Fisika 2 Penyesuaian muatan materi 13. Kimia 3 Kimia 2 Penyesuaian muatan materi 14. Geografi 3 Geografi 1 Penyesuaian muatan materi 15. Sejarah 3 16. Sosiologi 3 Sosiologi 2 Penyesuaian muatan materi 17. Ekonomi 3 Ekonomi 2 Penyesuaian muatan materi 18. Bahasa dan Sastra Indonesia 19. Bahasa dan Sastra Inggris 20. Bahasa dan Sastra Asing Lain (Arab, 3 3 3 2015, Direktorat Pembinaan SMA 11

PERMENDIKBUD NO. 59/2014 PERMENDIKNAS NO. 22/2006 STRATEGI PEMENUHAN NO. MATA PELAJARAN BEBAN (JP) MATA PELAJARAN BEBAN (JP) CAPAIAN KOMPETENSI Mandarin, Jepang, Korea, Jerman, Perancis) 21. Antropologi 3 22. Keterampilan 2 Dilaksanakan mulai /Bahasa Asing 23. Teknologi Informasi dan Komunikasi JUMLAH 42 38 Keterangan: semester ke-2 2 Dilaksanakan mulai semester ke-2 Penyesuaian substansi materi adalah menyesuaikan materi dalam mata pelajaran di Kurikulum 2013 dengan materi dalam Kurikulum Tahun 2006. C. Analisis Kompetensi Dasar Analisis KD kelas X dan Kelas XI Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Tahun 2006 mengikuti langkah-langkah sebagai berikut. a. Mengkaji Permendikbud No 59 Tahun 2014 dan Peraturan Kurikulum Tahun 2006 (Permendiknas No 22 Tahun 2006 selama belum ada penggantinya); b. Melakukan linierisasi kompetensi/materi pokok; c. Menentukan analisis kesenjangan kompetensi kedua kurikulum; d. Membuat kesimpulan, saran dan kegiatan tindak lanjut yang harus dilakukan sesuai dengan hasil analisis; Meskipun terdapat perbedaan yang signifikan pada kedua struktur kurikulum di atas namun sekolah pelaksana Kurikulum Tahun 2006, pada semester satu tidak perlu melakukan penyesuaian jumlah, jenis maupun beban belajar sebagaimana tuntutan struktur Kurikulum Tahun 2006. e. Menentukan bahan/materi matrikulasi dan alternatif kegiatan pembelajaran. Analisis KD diperlukan karena terdapat beberapa kompetensi yang tidak diterima oleh peserta didik yang sekolahnya melaksanakan Kurikulum 2013 pada semester pertama kelas X tetapi kompetensi tersebut terdapat pada semester kedua. Kompetensi tersebut pada Kurikulum Tahun 2006 justru terdapat pada semester pertama sehingga peserta didik selama di SMA tidak akan mendapat materi sesuai KD yang bersangkutan padahal materi tersebut menjadi materi prasyarat untuk mengkaji materi-materi selanjutnya. Contoh hasil analisis terlampir. 2015, Direktorat Pembinaan SMA 12

BAB III IMPLEMENTASI A. Peminatan - Penjurusan 1. Peminatan pada Kurikulum 2013 dilaksanakan di kelas X semester satu. 2. Bagi peserta didik kelas X tidak ada penjurusan atau pemilihan program sesuai tuntutan Kurikulum Tahun 2006. Penjurusan baru akan dilaksanakan di kelas XI. 3. Penjurusan bagi peserta didik di kelas XI Kurikulum Tahun 2006 disesuaikan dengan kelompok mata pelajaran yang dipilih. 4. B. Matrikulasi Matrikulasi hanya dilakukan untuk kompetensi dasar yang ada pada semester pertama kelas X Kurikulum Tahun 2006 namun tidak ada pada Kurikulum 2013. Kegiatan Matrikulasi mata pelajaraan dapat dilakukan dalam beberapa bentuk: 1. Kegiatan pembelajaran tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri secara terbatas dalam periode waktu tertentu; atau 2. Kegiatan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri. Bentuk kegiatan pertama dilakukan dengan membuat jadwal tertentu di luar jadwal mata pelajaran. Hal ini dilakukan melalui proses pembelajaran tatap muka terbatas untuk beberapa kompetensi dasar, sementara kompetensi dasar lainnya dapat dilakukan dengan penugasan. Bentuk kegiatan kedua dilakukan cukup dengan memberikan penugasan kepada peserta didik pada beberapa kompetensi dasar sampai kompetensi itu dikuasai. Kegiatan ini dilakukan apabila semua kompetensi yang harus dikuasai pada mata pelajaran terkait dapat dilakukan melalui penugasan. C. Pembelajaran Proses pembelajaran dapat menggunakan pendekatan saintifik atau model pembelajaran lainnya sesuai peraturan berdasarkan Kurikulum Tahun 2006. D. Penilaian 1. Mekanisme dan prosedur penilaian berdasarkan standar pada ketentuan Kurikulum Tahun 2006. 2015, Direktorat Pembinaan SMA 13

2. Data penilaian yang sudah diperoleh pada semester pertama dengan skala 1-4 tidak perlu dikonversi ke skala 0-100. 3. Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada semester dua (genap) mengikuti KKM tahun pelajaran sebelumnya. 4. Rapor yang telah digunakan pada semester pertama tidak perlu disesuaikan ke rapor Kurikulum Tahun 2006. E. Buku Pegangan Peserta Didik Satuan pendidikan menggunakan buku Kurikulum Tahun 2006 yang tersedia di perpustakaan sekolah, Buku Sekolah Elektronik (BSE), buku teks Kurikulum 2013 yang relevan, dan buku lainnya yang telah dinyatakan lulus penilaian oleh BSNP. F. Penghitungan Beban Mengajar Guru Beban mengajar guru mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, menganalisis hasil pembelajaran membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan. Sesuai dengan Permendiknas No. 39 Tahun 2009 Pasal 1 Ayat (1) tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan, beban kerja guru paling sedikit ditetapkan memenuhi 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan paling banyak 40 (empat puluh) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu pada satu atau lebih satuan pendidikan yang memiliki izin pendirian dari Pemerintah atau Pemerintah Daerah. Dengan kembalinya ke Kurikulum Tahun 2006 berdampak tidak terpenuhinya beban mengajar minimal 24 (dua puluh empat) jam tatap muka perminggu bagi guru mata pelajaran tertentu. Pemenuhan beban mengajar dilakukan melalui ekuivalensi kegiatan pembelajaran/pembimbingan berdasarkan Permendikbud No. 4 Tahun 2015 tentang ekuivalensi kegiatan pembelajaran/pembimbingan bagi guru yang bertugas pada SMP/SMA yang melaksanakan Kurikulum 2013 pada semester pertama menjadi Kurikulum Tahun 2006 pada semester kedua tahun pelajaran 2014/2015. Beban kerja guru pada satuan pendidikan yang memberlakukan Kurikulum Tahun 2006 dihitung berdasarkan alokasi waktu sesuai dengan kurikulum yang digunakan pada rombongan belajar tersebut. Data penilaian yang sudah diperoleh pada semester pertama dengan skala 1-4 tidak perlu dikonversi ke skala 0-100. 2015, Direktorat Pembinaan SMA 14

G. Persiapan Sekolah Dalam Rangka Pelaksanaan Kurikulum 2013 Secara Bertahap Persiapan yang dilakukan sekolah untuk melaksanakan Kurikulum 2013 sebagai berikut: 1. Menentukan target waktu melaksanakan Kurikulum 2013. Berdasarkan Permendikbud no. 160 Tahun 2015 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikuum 2013 menyatakan bahwa Satuan pendidikan Dasar dan menengah dapat melaksanakan Kurikulum Tahun 2006 paling lama sampai dengan Tahun Pelajaran 2019/2020. Dengan demikian sekolah dapat menentukan target waktu pelaksanaan Kurikulum 2013 sebagai berikut. Alternatif 1: Tahun Kelas Pelajaran X XI XII 2015/2016 Kurikulum Tahun 2006 Kurikulum Tahun 2006 Kurikulum Tahun 2006 2016/2017 Kurikulum 2013 Kurikulum Tahun 2006 Kurikulum Tahun 2006 2017/2018 Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 Kurikulum Tahun 2006 2018/2019 Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 Alternatif 2: Tahun Pelajaran Kelas X XI XII 2015/2016 Kurikulum Tahun 2006 Kurikulum Tahun 2006 Kurikulum Tahun 2006 2016/2017 Kurikulum Tahun 2006 Kurikulum Tahun 2006 Kurikulum Tahun 2006 2017/2018 Kurikulum 2013 Kurikulum Tahun 2006 Kurikulum Tahun 2006 2018/2019 Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 Kurikulum Tahun 2006 2019/2020 Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 Alternatif 3: Tahun Pelajaran Kelas X XI XII 2015/2016 Kurikulum Tahun 2006 Kurikulum Tahun 2006 Kurikulum Tahun 2006 2015, Direktorat Pembinaan SMA 15

Tahun Pelajaran Kelas X XI XII 2016/2017 Kurikulum Tahun 2006 Kurikulum Tahun 2006 Kurikulum Tahun 2006 2017/2018 Kurikulum 2013 Kurikulum Tahun 2006 Kurikulum Tahun 2006 2018/2019 Kurikulum 2013 Kurikulum Tahun 2006 Kurikulum Tahun 2006 2019/2020 Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 Kurikulum Tahun 2006 2020/2021 Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 2. Menyiapkan pendidik dan tenaga kependidikan pada sekolah untuk mendapatkan pelatihan dan pendampingan Kurikulum 2013 secara bertahap sesuai dengan alternatif di atas. 3. Mengajukan kesiapan sekolah untuk melaksanakan Kurikulum 2013 ke Kemendikbud melalui Dinas Pendidikan setempat. H. Tahap Implementasi Kurikulum 2013 SMA Direktorat Jenderal Pendidikan Menegah telah merencanakan tahapan implementasi Kurikulum 2013 pada jenjang SMA seperti gambar 1 di bawah ini. Gambar 1. Tahap Implemetasi Kurikulum 2013 SMA 2015, Direktorat Pembinaan SMA 16

BAB IV PENUTUP Panduan Transisi Kurikulum 2013 ke Kurikulum Tahun 2006 ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi SMA dalam pengelolaan penyesuaian muatan materi mata pelajaran, pengelolaan penyesuaian peminatan ke penjurusan, pelaksanaan matrikulasi pada kompetensi dasar tertentu, dan proses pembelajaran dan penilaian. Disamping itu panduan ini dijadikan sebagai acuan dalam merencanakan pelaksanaan Kurikulum 2013. Panduan ini dapat digunakan oleh dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota untuk mensosialisasikan kepada pihak-pihak yang memerlukan. Koordinasi yang baik antara SMA, Dinas Pendidikan, dan Direktorat Pembinaan SMA sangat diperlukan dalam pelaksanaan transisi kurikulum. Saran dan masukan untuk peningkatan dan perbaikan panduan ini sangat diharapkan. 2015, Direktorat Pembinaan SMA 17

DAFTAR PUSTAKA 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional. 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. 3. Peraturan menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMA/MA. 4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP SMA/MA. 5. Permendikbud No. 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. 6. Permendikbud No. 64 Tahun 2014 tentang Peminatan Pada Pendidikan Menengah. 7. Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah. 8. Permendikbud No. 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Menengah. 9. Permendikbud No. 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013. 10. Permendikbud No. 4 Tahun 2015 tentang Ekuivalensi Kegiatan Pembelajaran/ Pembimbingan Bagi Guru Yang Bertugas Pada SMP/SMA/SMK Yang Melaksanakan Kurikulum 2013 Pada Semester Pertama Menjadi Kurikulum Tahun 2006 Pada Semester Kedua Tahun Pelajaran 2014/2015. 2015, Direktorat Pembinaan SMA 18

LAMPIRAN 1 CONTOH ANALISIS KURIKULUM 2013-KURIKULUM TAHUN 2006 MATA PELAJARAN : KIMIA SEMESTER 1 KELAS X NO PERMENDIKBUD NO. 59 TAHUN 2014 PERMENDIKBUD NO.... TAHUN 2014 PENJELASAN KD (KI-3) KD (KI-4) KETERANGAN KD KETERANGAN ` 3.2 Menganalisis perkembangan model atom. Cakupan materi lebih luas sampai diagram orbital Diagram orbital di kelas XI TIDAK PERLU MATRIKULASI 3.3 Menganalisis struktur atom berdasarkan teori atom Bohr dan teori mekanika kuantum. 3.4 Menganalisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur. 2 3.5 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan 4.2 Mengolah dan menganalisis perkembangan model atom. 4.3 Mengolah dan menganalisis truktur atom berdasarkan teori atom Bohr dan teori mekanika kuantum. 4.4 Menyajikan hasil analisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur. 4.5 Mengolah dan menganalisis perbandingan KD 3.6 dan 3.7 di kelas XI pada K-06 1.1 Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron. 1.2Membandingkan proses pembentukan 2015, Direktorat Pembinaan SMA 19 TIDAK PERLU MATRIKULASI

NO PERMENDIKBUD NO. 59 TAHUN 2014 PERMENDIKBUD NO.... TAHUN 2014 PENJELASAN KD (KI-3) KD (KI-4) KETERANGAN KD KETERANGAN kovalen, ikatan kovalen koordinasi dan ikatan logam serta interaksi antarpartikel (atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi. 3.6 Menganalisis kepolaran senyawa. 3.7 Menganalisis teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom (Teori Domain Elektron) untuk menentukan bentuk molekul. proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta interaksi antarpartikel (atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi. 4.6 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan kepolaran senyawa. 4.7 Meramalkan bentuk molekul berdasarkan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom (Teori Domain ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk. 4 3.11 Menerapkan konsep Elektron). 4.11 Mengolah dan menganalisis Semester 2 2.1 Mendeskripsikan tata nama 2015, Direktorat Pembinaan SMA 20 Semester 1 PERLU MATRIKULASI (6 jp atau sesuai

NO PERMENDIKBUD NO. 59 TAHUN 2014 PERMENDIKBUD NO.... TAHUN 2014 PENJELASAN KD (KI-3) KD (KI-4) KETERANGAN KD KETERANGAN massa atom relatif data terkait senyawa perhitungan pengajar) dan massa molekul massa atom anorganik dan relatif, persamaan relatif dan organik reaksi, hukumhukum massa molekul sederhana serta dasar kimia, relatif, persamaan dan konsep mol persamaan reaksinya untuk menyelesaikan reaksi, hukum-hukum PERLU MATRIKULASI (12 jp atau sesuai perhitungan kimia dasar kimia, perhitungan pengajar) dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia. 2.2 Membuktikan dan mengomunikasiik an berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan, serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan sederhana 2015, Direktorat Pembinaan SMA 21

LAMPIRAN 2 ANALISIS KURIKULUM 2013-KURIKULUM TAHUN 2006 MATA PELAJARAN : FISIKA SEMESTER 1 KELAS X NO PERMENDIKBUD NO. 59 TAHUN 2014 PERMENDIKBUD NO.... TAHUN 2014 PENJELASAN KD (KI-3) KD (KI-4) KETERANGAN KD KETERANGAN 3.1 Memahami hakikat fisika dan prinsipprinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian, dan aturan angka penting) 1.1 Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu) Cakupan relatif sama TIDAK PERLU MATRIKULASI 2 3.2 Menerapkan prinsip penjumlahan vektor (dengan pendekatan geometri) 4.1 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk penyelidikan ilmiah. 4.1 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk penyelidikan ilmiah. 4.2 Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menentukan resultan vektor Cakupan relatif sama, penekanan pada aspek pengetahuan & keterampilan lebih ditonjolkan secara spesifik Cakupan relatif sama, hanya penekanan pada aspek pengetahuan & keterampilan lebih ditonjolkan secara spesifik 1.2 Melakukan penjumlahan vektor. 2015, Direktorat Pembinaan SMA 22 TIDAK PERLU MATRIKULASI

3 3.3 Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan 3.4 Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak lurus 4.1 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk penyelidikan ilmiah 4.2 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat gerak benda yang bergerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan 4.3 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk penyelidikan 2.1 Menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepatan dan percepatan konstan. 2.2 Menganalisis besaran fisika pada gerak melingkar dengan laju konstan 2.3 Menerapkan Hukum Newton sebagai prinsip dasar dinamika untuk gerak lurus, gerak vertikal, dan gerak melingkar beraturan TIDAK PERLU MATRIKULASI TIDAK PERLU MATRIKULASI 2015, Direktorat Pembinaan SMA 23

3.5 Menganalisis besaran fisis pada gerak melingkar dengan laju konstan dan penerapannya dalam teknologi ilmiah 4.4 Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki hubungan gaya, massa, dan percepatan dalam gerak lurus 4.5 Menyajikan ide/gagasan terkait gerak melingkar (misalnya pada hubungan rodaroda) 2.2 Menganalisis besaran fisika pada gerak melingkar dengan laju konstan TIDAK PERLU MATRIKULASI 3.6 Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari hari 4.6 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk penyelidikan ilmiah 4.7 Mengolah dan menganalisis hasil percobaan tentang sifat elastisitas suatu bahan PERLU MATRIKULASI 2015, Direktorat Pembinaan SMA 24

3.7 Menerapkan hukumhukum pada fluida statik dalam kehidupan seharihari 3.8 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada kehidupan sehari-hari 4.1 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk penyelidikan ilmiah 4.2 Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida untuk mempermudah suatu pekerjaan 4.8 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk penyelidikan ilmiah 4.9 Merencanakan dan melaksanakan KD 2.2 pada kelas XI smt 2 1.1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat. 1.2 Menganalisis cara perpindahan kalor 1.3 Menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah PERLU MATRIKULASI 2015, Direktorat Pembinaan SMA 25

3.9 Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa percobaan untuk menyelidiki karakteristik termal suatu bahan, terutama kapasitas dan konduktivitas kalor 4.10 Menyajikan ide/rancangan sebuah alat optik dengan menerapkan prinsip pemantulan dan pembiasan pada cermin dan lensa 3.1 Menganalisis alat-alat optik secara kualitatif dan kuantitatif 3.2 Menerapkan alat-alat optik dalam kehidupan sehari-hari. 4.11 a. Memformulasikan besaranbesaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satu loop) b. Mengidentifikasi penerapan listrik AC dan DC dalam kehidupan sehari-hari c. 5.3 Menggunakan alat ukur listrik 4.12 6.1 2015, Direktorat Pembinaan SMA 26

Mendeskripsika n spektrum gelombang elektromagneti k 6.2 Menjelaskan aplikasi gelombang elektromagneti k pada kehidupan sehari-hari. 2015, Direktorat Pembinaan SMA 27

2015, Direktorat Pembinaan SMA 28