BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1204/Menkes/SK/X/2004. pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. (14) 340/MENKES/PER/III/2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kompleks, padat pakar, dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. American Hospital Association mendefinisikan rumah sakit. sebagai sebagai organisasi yang didalamnya terdiri atas tenaga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Rekam Medis menurut Huffman EK, diagnosa dan pengobatan serta merekam hasilnya. (6)

Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN: X, Vol.1, No.2, Oktober 2013

PREDIKSI KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR PER BANGSAL MENURUT STANDAR EFISIENSI BARBER JOHNSON DI RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA PURWODADI TAHUN

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat, baik kuratif maupun preventif, rumah sakit juga

BAB 1 PENDAHULUAN. mengutamakan pelaksanaannya melalui upaya penyembuhan pasien, rehabilitasi dan pencegahan gangguan kesehatan. Rumah sakit berfungsi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas atau mutu pelayanan yang ada di rumah sakit.

BAB I PENDAHULUAN. yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan. mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah masyarakat.

ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON PADA BANGSAL KELAS III DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE TRIWULAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

Analisis pemanfaatan data sensus harian rawat inap untuk pelaporan indikator pelayanan rawat inap di rumah sakit umum daerah dr.

BAB 1 : PENDAHULUAN. Tahun Pemerintah berkewajiban mengupayakan tersedianya pelayanan

ABSTRAK. Kepustakaan : 11 ( )

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan non profit, yaitu unit usaha yang bertujuan tidak untuk mencari

BAB III. METODyE PENELITIAN

PENGELOLAAN DATA PASIEN MASUK, KELUAR DAN TRANSFER DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RSU JATI HUSADA KARANGANYAR

BAB 1 : PENDAHULUAN. sehat. Namun saat ini rumah sakit bukan hanya sebagai fasilitas sarana kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indikator URI BOR LOS TOI BTO GDR NDR. Gambar 3.1 Kerangka Konsep

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan

PENILAIAN EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN PERIODE TRIWULAN TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, mempunyai tiga pilar otoritas, yang masing-masing bekerja

BAB I PENDAHULUAN. tidak dilepaskan dari kebijaksanaan pembangunan yaitu harus sesuai

SISTEM PENGOLAHAN DATA RAWAT INAP DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN BERBASIS MULTIUSER

RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 RUMUS/ FORMULA. tahun = Jumlah pasien rawat inap + Jumlah pasien rawat jalan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

GAMBARAN EFFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR RUANG PERAWATAN KELAS III DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA TAHUN 2011 DAN 2012

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tidak terlepas dari peran tenaga medis dan nonmedis.

BAB I PENDAHULUAN. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis, sarana pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan

HUBUNGAN KUNJUNGAN PASIEN RAWAT INAP DENGAN PERSENTASE PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR DI RSUD SRAGEN PERIODE TAHUN

2 Menurut Alamsyah (2012) salah satu aktivitas yang rutin dilakukan dalam statistik rumah sakit adalah menghitung tingkat efisiensi hunian tempat tidu

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan sebagai organisasi yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Penilaian pelayanan di RSUD AM Parikesit menggunakan indikator pelayanan kesehatan, adapun data indikator pelayanan dari tahun yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan dengan fungsi yang

Penampilan rumah sakit dapat diketahui dari beberapa indikator antara lain : a. Cakupan dan mutu pelayanan dilihat melalui indikator :

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

Indikator pelayanan rumah sakit By : Setiadi

BAB III METODE PENELITIAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO

LAPORAN KINERJA TRIWULANAN RSUD LAWANG TAHUN 2015

BAB III METODOLOGI. Dokumentasi berupa data harian, bulanan, dan tahunan yang dilakukan di Rumah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu aspek yang penting dalam

BAB 1 : PENDAHULUAN. upaya kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan (1, 2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. No.269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis bab III pasal 5 yang

BAB I PENDAHULUAN. American Hospital Association mendefinisikan rumah sakit. sebagai sebagai organisasi yang didalamnya terdiri atas tenaga

2 Sumber daya manusia medis dan non medis merupakan kunci keberhasilan rumah sakit, karena rumah sakit adalah suatu bentuk organisasi yang berfungsi s

BAB I PENDAHULUAN. Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. maupun yang tidak periodik. Ada yang harus diperbaharui (updated) yang perlu

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghasilkan dampak pada kematian, kesakitan, ketidakmampuan dan

DAFTAR ISI. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka B. Landasan Teori C. Kerangka Konsep Penelitian D. Pertanyaan Penelitian...

INDIKATOR KINERJA UTAMA RSUD Dr.ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang

BAB I PENDAHULUAN. ancaman yang akan datang. Rumah Sakit yang memiliki perencanaan strategis akan

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber: diakses pada 25/04/2014 pukul WIB)

Analisis Pemanfaatan Data Sensus Harian Rawat Inap Untuk Pelaporan Indikator Pelayanan Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN. derajat kesehatan dilakukan dengan berbagai upaya salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. bersifat mutlak. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 4 No.2 Oktober 2016 ISSN: (online); X (Printed)

BAB 1 PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. dan Undang-undang No. 36 tahun 2010 tentang kesehatan, membawa

BAB III METODE PENELITIAN. Rekapitulasi SHRI :

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BAB 1 : PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009). Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kesehatan,

HUBUNGAN JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DENGAN BOR (BED OCCUPANCY RATE) DI RSUD DR. MOEWARDI PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Pada dasarnya kesehatan merupakan suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1 Nursalam, Manajemen Keperawatan, Ed 3, Salemba Medika, Jakarta, Hal : 295

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. perorangan yang menyediakan rawat inap dan rawat jalan yang memberikan

TINJAUAN PELAKSANAAN SENSUS HARIAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan. penelitian dan manfaat penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. nyata penyediaan layanan publik di bidang kesehatan adalah adanya rumah

BAB I PENDAHULUAN. adalah sumber daya manusia (Depkes, 2002). penunjang lainnya. Diantara tenaga tersebut, 40% diantaranya adalah

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. of Hospital Care yang dikutip Azwar (1996) mengemukakan beberapa

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

ANALISIS DESKRIPTIF NILAI TOI PADA BANGSAL BAITUL MA RUF DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. tersedianya sumber daya manusia yang sehat, terampil, dan ahli serta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terutama oleh badan layanan umum seperti rumah sakit. (SIRS) seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

Transkripsi:

9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah sakit 1. Pengertian rumah sakit Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan yang kompleks, padat pakar, danpadat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan rumah sakit menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan, dan penelitian, serta mencangkup berbagai tingkatan maupun jenis disiplin, agar rumah sakit mampu melaksanakan fungsi profesional yang baik dibidang teknis medis maupun administrasi kesehatan. Untuk menjaga dan meningkatkan mutu rumah sakit harus mempunyai suatu ukuran yang menjamin peningkatan mutu disemua tingkatan. [2] 2. Tugas dan fungsi rumah sakit Misi dari rumah sakit memberi pelayanan kesehatan yang bermutu untuk masyarakatuntuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tugas dari rumah sakit umum adalah melaksanakan upaya pelayanan kesehatan mengutamakan penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara terpadu dengan peningkatan serta pelaksanaan rujukan. Untuk menyelenggarakan fungsi rumah sakit dengan kegiatan sebgai berikut : a. Pelayanan medis b. Pelayanan dan asuhan keperawatan c. Pelayanan penunjang medis dan non medis

10 d. Pelayanan kesehatan kemasyarakatan dan rujukan e. Pendidikan, penelitian dan pengembangan f. Administrasi umum dan keuangan B. Rekam medis 1. Pengertian Rekam Medis Menurut Depkes Republik Indonesia Tahun 2006Rekam medis adalah keterangan baik tertulis maupun yang terekam identitas, anamesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan fisik, laboratorium, diagnosa serta segala pelayanan dan tindakan medis yang di berikan kepada pasien, dan pengobatan yang di rawat jalan, rawat inap, maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat. [1] Rekam medis adalah segala bentuk catatan/rekaman dalam pelayanan kesehatan yang memenuhi unsur-unsur persyaratan sesuai peraturan perundangan yang berlaku. [10] 2. Tujuan dan kegunaan rekam medis Tujuan dan kegunaan rekam medis terdapat dua pengertian yaitu : a. Tujuan rekam medis Rekam medis bertujuan untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan rumah sakit b. Kegunaan rekam medis 1) Administration

11 Data dan informasi yang di hasilkan dalam rekam medis dapat di gunakan manajemen untuk melaksanakan fungsinya guna pengelolaan sebagai sumber daya 2) Legal Rekam medis dapat di gunakansebagai alat bukti hukum yang dapat melindungi pasien,provider(dokter,perawat dan tenaga kesehatan lainya) serta pengelola dan pemilik sarana pelayanan kesehatanterhadap hukum. 3) Financial Catatan yang ada dalam dokumen rekam medis dapat di gunakan untuk memprediksikan pendapatan dan biaya sarana pelayanan kesehatan. 4) Research Dapat di lakukan penelusuran terhadap berbagai macam penyakit yang telah di catat kedalam dokumen rekam medis guna kepentingan penelitian. 5) Education Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena isinyamenyangkut data/ informasi tentang perkembangan kronologis dan kegiatan pelayanan medik yang di berikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat di pergunakan sebagai bahan atau referensi pengajaran di bidang profesi si pemakai.

12 6) Documentation Suatu berkas rekma medis mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya menyangkut sumber ingatan yang harus di dokumentasikan dan di pakai sebagai bahan pertanggung jawaban dan laporan rumah sakit. [6] C. Statistik rumah sakit 1. Pengertian statistik Kata statistik berasal dari kata status negara yang mencangkup tiga pengertian yaitu ilmu, kegiatan dan data. Statistik adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan,mengumpulkan,menganalisis,menginterprestasi dan mempresentasikan data. Menurut Undang Undang RI No.7 tahun 1960, statistik adalah keterangan berupa angka-angka yang memberikan gambaran yang wajar dari seluruh ciri-ciri kegiatan dan keadaan masyarakat indonesia. Secara umum, statistik adalah disiplin ilmu mempelajari metode dan prosedur pengumpulan, penyajian, analisa dan penyimpulan suatu data mentah, agar menghasilkan informasi lebih jelas untuk keperluan suatu pendekatan ilmiah dan dapat dikelompokan menjadi dua yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. [7] 2. Pengertian statistik rumah sakit Pengertian statistik rumah sakit adalah statistik yang menggunakan dan mengolah sumber data dari pelayanan kesehatan di rumah sakit untuk menghasilkan informasi, fakta dan

13 pengetahuan berkaitan dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit 3. Tujuan statistik rumah sakit a. Mengetahui kualitas pelayanan yang di berikan b. Untuk mengetahui pasien rawat inap c. Untuk memantau perawatan pasien setiap hari, minggu, bulan dan seterusnya d. Untuk menghitung indikator BOR,LOS,TOI,BTO. [8] D. Pelaporan Sistem Informasi Rumah Sakit ( SIRS ) Sifat pelaporan SIRS sebagaimana dimaksud dalam PERMENKES RI NOMOR 1171/MENKES/PER/VI/2011 ditetapkan oleh Direktur Jendral Bina Upaya Kesehatan. Formulir pelaporan SIRS terdiri dari 5 Rekapitulasi laporan (RL). Dintaranya : 1. RL. 1 berisikan Data Dasar Rumah Sakit yang dilaporkan setiap waktu apabila terdapat perubahan data dasarrumah sakit sehingga data ini dapat dikatakan data yangbersifat terbaru setiap saat (updated). 2. Rl. 2 berisikan Data Ketenagaan yang dlaporkan periodik setiap tahun. 3. RL.3 berisikan Data Kegiatan Pelayanan Rumah Sakit yang dilaporkan periodik setiap tahun. 4. RL. 4 yang berisikan Data Mordibitas/Mortalitas pasien yang dilaporkan periodik setiap tahun

14 5. RL. 5 yang merupakan Data Bulanan yang dilaporkan secara periodik setiap bulan. Berisikan data kunjungan dan data 10 besar penyakit. Cara pengisian formulir pelaporan yang terdapat dalam buku petunjuk teknis SIRS ini hanya menguraikan hal-hal yang masih kurang jelas atau belum di mengerti oleh tenaga Rumah Sakit dikarenakan adanya format formulir yang baru sesuai dengan PERMENKES RI NOMOR 1171/MENKES/PER/VI/2011 tanggal 15 Juni 2011. [3] E. Hari Perawatan Hari perawatan adalah jumlah pasien yang ada saat sensus dilakukkan ditambah pasien yang masuk dn keluar pada hari yang sama pada hari sensus diambil. Jadi sama dengan jumlah pasien yang menggunakan tempat tidur dalam periode waktu 24 jam.[3] F. Jumlah Tempat Tidur Tersedia Tempat tidur tersedia / Available Beds/Bed Count adalah menunjukkan jualan tempat tidur(tt/a) yang terdapat di bangsal perawatan dan siap di gunakan sewaktu-waktu dalam pelayanan rawat inap. Jumlah ini merupakan total jumlah TT yang sedang dipakai maupun yang masih kosong. [3] G. Jumlah Pasien Keluar Jumlah pasien keluar merupakan banyaknya pasien yang keluar setelah di lakukannya perawatan baik hidup maupun mati yang menggambarkan banyaknya cangkupan pelayanan yang diberikan.

15 Jumlah pasien keluar mempengaruhi nilai LOS, TOI dan BTO pada suatu bangsal. [12] H. Indikator Efisiensi Pelayanan Unit Rawat Inap Efisiensi pelayanan medis adalah setiap pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan semua pemakai jasapelayanan kesehatan yang menyelenggarakanya sesuai dengan standar kode etik profesi yang sudah di tetapkan. Indikator efisiensi pelayanan unit rawat inap : 1. BOR ( Bed Occupancy Rate ) presentasi tempat tidur pada satuan waktu tertentu dengan standar pencapaian 60-85%. Rumus : hari perawatan (HP)di RS TT x hari dalam satu satuan waktu x 100% 2. AvLOS ( Average Lenght of Stay ) adalah rata-rata jumlah hari pasien rawat inap tinggal di rumah sakit,tidak termasuk bayi lahir di rumah sakit dalam periode dengan standar pencapaian 6-9 hari hari perawatan di RS Rumus : pasien keluar hidup dan mati 3. TOI ( Turn Over Interval ) adalah rata-rata hari tempat tidur tersedia pada periode tertentu yang tidak terisi adalah pasien keluar atau meninggal dan pasien masuk denganstandar pencapaian 1-3 hari. ( TTx hari satu satuan waktu) HP di RS Rumus : pasien keluar hidup dan mati 4. BTO ( Bed Turn Over ) adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode,berapa kali tempat tidur di pakai dalam satu satuan waktu, dengan standar pencapaian 40-50 kali.

16 pasien keluar hidup dan mati Rumus : TT 5. NDR ( Neth Death Rate ) adalah angka kematian 48 jam setelah di rawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar, standar pencapaianya kurang dari 25 per 1000. jumlah pasien mati 48 jam setelah dirawat Rumus : jumlah pasien keluar hidup dan mati x 1000 6. GDR ( Gross Death Rate ) adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar rumah sakit, standar pencapaianya kurang dari 45 per 1000. Rumus :jumlah pasien rawat inap yang mati seluruhnya x 1000. [4] jumlah pasien keluar hidup dan mati Data diatas di peroleh dari pencatatan unit rawat inap yaitu : a. Sensus Harian Rawat Inap Sensus pasien merupakan aktifitas yang rutin dilaksanakan di rumah sakit. Sensus pasien rawat inap berarti secara langsung menghitung jumlah pasien yang dilayani di unit rawat inap tersebut. Dalam laporan sensus harian rawat inap, yang dilaporkan bukan hanya jumlah pasien yang masih di rawat namun meliputi jumlah : 1) Pasien awal di unit tersebut pada periode sensus 2) Pasien baru yang masuk 3) Pasien transfer(jumlah pasien yang pindah dari unit/bangsal lain ke bangsal tersebut dan jumlah pasien yang dipindahkan dari bangsal tersebut ke bangsal lain)

17 4) Pasien keluar/pulang dari bangsal tesebut (hidup maupun mati) 5) Pasien yang masuk dan keluar pada hari yang sama dengan haripelaksanaan sensus di bangsal tersebut, dan 6) Akhir/sisa pasien yang masih di rawat di unit tersebut. [10] b. Rekapitulasi sensus harian rawat inap Rekapitulasi sensus harian rawat inap adalah formulir perantara untuk menghitung dan merekap jumlah pasien rawat inapsetiap hari yang di terima dari masing-masing ruang rawat inap. Kegunaan rekapitulasi sensus harian rawat inap di antaranya : 1) Mengetahui jumlah pasien dirawat pada hari yang bersangkutan. 2) Mengetahui tingkat penggunaan tempat tidur. 3) Merupakan data dasar mengenai pasien dirawat pada hari yang bersangkutan yang harus segera dikirim kepada direktur rumah saki, bidang perawatan dan unit lain yang membutuhkan. [11] I. Indikator Barber Johnson Barber, M.A, ph.d., Finst P., AFIMA dan David Johnson, M.Sc pada tahun 1973, berusaha merumuskan dan memadukan empat parameter untuk memantau dan menilai tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur untuk bangsal perawatan pasien. Keempat parameter

18 yang di padukan tersebut yaitu BOR, LOS, TOI, BTO. Perpaduan keempat parameter tersebut lalu diwujudkan dalam bentuk grafik yang akhirnya di sebut Grafik Barber Johnson (BJ). Grafik Barber Johnson dimanfaatkan untuk : 1. Membandingkat tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur dari suatu unit rumah sakit atau bangsal dari waktu ke waktu dalam periode tertentu 2. Memonitor perkembangan pencapaian target efisiensi tempat tidur yang telah ditentukan dalam suatu periode tertentu 3. Membandingkan tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur antar unit dalam periode tertentu memantau dampak dari suatu penerapan kebijakan terhadap efisiensi penggunaan tempat tidur. [2] Pengertian rumus dan nilai efisiensi dari BOR, LOS, TOI, dan BTO adalah sebagai berikut : a. BOR (Bed Occupancy Rate) BOR yaitu presentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan dari tempat tidur rumah sakit. Rumus : BOR = Ox 100 A Nilai Parameter Ideal BOR Yaitu >75% b. LOS (Lenght Of Stay) LOS yaitu rata rata lama perawatan seorang pasien. Indikator ini di samping memberikan gambaran tingkat efisiensi juga

19 dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila di terapkan pada diagnosis tertentu yang di jadikan tracer ( yang perlu pengamatan lebih lanjut). Ideal 3-12 hari Rumus : LOS = O x t D c. TOI ( Turn Of Interval) TOI yaitu rata- rata tempat tidur tidak di pakai dari pasien pulang sampai terisi kembali. Indikator ini menggambarkan juga efisiensi penggunaan tempat tidur.ideal 1-3 hari Rumus : TOI = (A O)x t D d. BTO (Bed Turn Over) BTO yaitu frekuensi penggunaan tempat tidur berapa kali di pakai dalam satu periode. Indikator ini menggambarkan tingkat efisienssi penggunaan tempat tidur. Ideal 40-50 pasien. Rumus : BTO = D A.[5] J. Mutu Pelayanan Kesehatan Mutu pelayanan kesehatan dapat semata mata dimaksudkan adalah dari aspek teknis medis yang hanya berhubungan langsung antara pelayanan medis dan pasien saj, atau mutu kesehatan dari sudut pandang sosial dan sistem pelayanan kesehatan secara keseluruhan termasuk akibat-akibat manajemen administrasi, keuangan, peralatan, dan tenaga kesehatan lainya. Kegiatan-kegiatan peningkatan mutu sebagai berikut : 1. Mengadakan infrastruktur yang diperlukan bagi upaya peningkatan mutu

20 2. Identifikasi apa yang perlu ditingkatkan dan proyek peningkatan mutu 3. Menetapkan tim proyek 4. Menyediakan tim dengan sumber daya, pelatihan, motivasi untuk : a. Mendiagnose penyebab b. Merangsang perbaikan c. Mengadakan pengendalian agar tetap tercapai perolehan. [9] K. Trend Linier Pengertian metode trend linier adalah analisa variasi variabel dari waktu ke waktu dalam angka-angka indeks. Schumpeter merumuskan deret berkala sebagai varial yang historis( historical variabel )dan merupakan hasil perpaduan antara kekuatan-kekuatan yang beraneka ragam. Metode trend linier ini digunakan jika scatter diagram berbentuk garis lurus dengan persamaan umum adalah : Y = a + bx Dimana : Y = variabel yang akan diramalkan,dalam hal ini adalah jumlah pasien keluar per bangsal dan jumlah hari perawatan. a = konstanta, yang akan menunjukkan besarnya harga Y (ramalan) apabila X sama dengan o. b = variabilitas per X, yaitu menunjukkan besarnya perubahan nilai Y dari setiap perubahan satu unit X

21 x = unit waktu atau periode, yang dapat dinyatakan dalam minggu, bulan, semester, tahun, dan lain sebagainya tergantungpada kesesuaian yang ada di data rumah sakit. Untuk mencari besarnya nilai a dan b tersebut akan dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut : a = y n b = xy X2 dengan syarat X = 0, dimana n adalah sama dengan jumlah data. [4]

22 L. Kerangka teori Rekapitulasi rawat inap SHRI Data rekapitulasi : a. tempat tidur per bangsal b. jumlah hari perawatan c. jumlah hari efektif per bangsal d. Jumlah pasien keluar per bangsal Prediksi kebutuhan tempat tidur per bangsal tahun 2016-2020 Mutu Pelayanan Indikator Barber Johnson BOR, LOS, TOI dan BTO Gambar 2.1 Kerangka Teori Sumber : 5, 9, 10, 11