BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kontak antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok.

dokumen-dokumen yang mirip
Pengertian Komunikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Komunikasi

METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan sebuah layanan bimbingan konseling. Komunikasi konseling berkaitan erat

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI BENTUK DAN JENIS-JENIS KOMUNIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KOMUNIKASI MASSA. Pengertian Komunikasi Massa. Radityo Muhamad, MA. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi ILMU KOMUNIKASI

TEKNOLOGI KOMUNIKASI. Wenny Maya Arlena, MSi

BAB I PENDAHULUAN. dengan kelompok maupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya.

Kecakapan Antar Personal. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

Unsur-unsur, sifat, dan fungsi komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon)

MODUL TIGA KOMUNIKASI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME. Kursus Online - Pertemuan 4 - Join : Follow

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Manusia sebagai Makhluk Sosial

Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia, negara kepulauan yang terkenal dengan keindahan

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

Kecakapan Antar Personal. Mia Fitriawati, S. Kom, M.Kom

BAB I PENDAHULUAN. penulis) maupun sebagai komunikan (mitra-bicara, penyimak, atau pembaca).

BAB I. Pendahuluan. Siaran pers memiliki fungsi penting bagi setiap organisasi ataupun perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1

KOMUNIKASI DAN PENERAPAN BUDAYA KERJA ORGANISASI. Oleh: Muslikhah Dwihartanti

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

LINGKUP KOMUNIKASI. Tim Dosen Teori Komunikasi: 1. Drs. Dinn Wahyudin, M.A. 2. Dra. Permasih, M.Pd. 3. Riche Cynthia, S.Pd, M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. cenderung hidup dan terlibat di dalam anggota kemasyarakatan. Organisasi di dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya

HAKIKAT PESAN DALAM KOMUNIKASI Danus Ardiansah 5F31 B

BENTUK KOMUNIKASI. By : Lastry. P, SST

BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Komunikasi Pengertian Komunikasi

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk

BAB II URAIAN TEORITIS. oleh komunikasi sebesar 22,22% dan 77,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain

BAB I PENDAHULUAN. maka hampir dipastikan semua sektor akan berdampak kemacetan, oleh sebab itu

BAB I PENDAHULUAN. elektronik seperti televisi, internet, maupun radio. Radio adalah. memperoleh informasi dengan cepat sehingga meniadakan jarak,

Pengantar Ilmu Komunikasi

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. dipertunjukan di gedung-gedung bioskop. (Effendy, 1998:50-61)

Komunikasi dan Politik 1 Oleh : Adiyana Slamet, S.Ip., M.Si

Tipe-tipe komunikasi. Puri Kusuma D.P

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

MARKETING PUBLIC RELATIONS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa seperti sekarang ini pendidikan merupakan suatu kebutuhan

KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR. Nur Yasin Shirotol Mustaqim

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1 & 2. Modul Perkuliahan I dan II Sosiologi Komunikasi. Ruang Lingkup Sosiologi Komunikasi. Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm.

Luas Lingkup Komunikasi. Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

JESSICA LARA

Modul ke: Komunikasi Massa. Bidang Kajian Komunikasi Massa. Radityo Muhammad, SH.,MA. Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations

BAB I PENDAHULUAN. peran televisi sebagai alat yang digunakan untuk menyampaikan informasiinformasi

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Ruang Lingkup Psikologi. Komunikasi. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Komunikasi. Modul ke: Fakultas Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah Provinsi,

SOAL-SOAL KOMUNIKASI BISNIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita.

BAB I PENDAHULUAN. Media pembelajaran merupakan komponen kegiatan pembelajaran yang

BAB IV ANALISIS DATA. mengetahui bagaimana strategi Humas dalam meningkatkan citra perusahaan di

3 & 4. Modul Perkuliahan III dan IV Sosiologi Komunikasi. Proses Komunikasi Dalam Masyarakat. Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm.

PSIKOLOGI KOMUNIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DATA

Kata Kunci: komunikasi interpersonal, implikasi, sikap individu

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan komunikasi. Dalam buku Komunikasi AntarBudaya, Jalaluddin Rakhmat dan Deddy

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

BAB 2 LANDASAN TEORI

Materi Minggu 1. Komunikasi

KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KONSELING ( KIP/K ) RURY NARULITA SARI, SST., M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

BAB I PENDAHULUAN. dalam sebuah organisasi (Pace dan Faules, 2010:149). Sebuah. organisasi harus menciptakan sebuah iklim komunikasi yang baik, agar

BAB I PENDAHULUAN. tentang suatu tindakan yang konsekuen dan sistematis mengenai hal-hal yang

BAB I PENDAHULUAN. hati, sikap, perasaan pikiran, ide, gagasan maupun informasi kepada orang lain

Bahan Bacaan Komunikasi Efektif. Pengertian Komunikasi Efektif

Bernadheta Damaris Mutiara Isya Riska Ardila P Ukhtiani Putri S

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan khidupan manusia.

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 1. Definisi Komunikasi Komunikasi pada umumnya diartikan sebagai hubungan atau kegiatankegiatan yang berkaitan dengan masalah hubungan, atau diartikan pula sebagai tukar-menukar pendapat. Komunikasi dapat juga diartikan hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok. Edward Depari menyatakan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan yang disampaikan melalui lambang tertentu, mengandung arti, dilakukan oleh penyampai pesan ditujukan kepada penerima pesan (Widjaja, 2000:13). Bernard Berelson & Gary A. Steiner berpendapat bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain melalui penggunaan symbol-simbol, seperti kata-kata, gambar, angka-angka dan lain-lain (Riswandi, 2009: 2). Berdasarkan pengertian diatas bisa disimpulkan bahwa, komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan melalui lambang atau symbol-simbol yang mengandung arti. Effendy (1993: 11-16) menguraikan proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan secara sekunder. a. Proses Komunikasi Secara Primer Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan 7

lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna dan lain sebagainya yang secara lansung mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan. b. Proses Komunikasi Secara Sekunder Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada ditempat yang relative jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televise, film, dan banyak lagi adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. 2. Fungsi Komunikasi Terdapat empat fungsi komunikasi berdasarkan kerangka William I. Gorden (Mulyana 2010: 5-27), yakni : a. Komunikasi Sosial Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk kelansungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang menghibur, dan memupuk hubungan dengan orang lain. 8

Implisit dalam fungsi komunikasi sosial ini adalah fungsi komunikasi kultural. Para ilmuwan sosial mengakui bahwa budaya dan komunikasi itu mempunyai hubungan timbal balik, seperti dua sisi dari satu mata uang. Budaya menjadi bagian dari perilaku komunikasi. Dan pada gilirannya komunikasi pun turut menentukan, memelihara, mengembangkan atau mewariskan budaya. b. Komunikasi Ekspresif Erat kaitannya dengan komunikasi sosial adalah komunikasi ekspresif yang dapat dilakukan baik sendirian ataupun dalam kelompok. Komunikasi ekspresif tidak otomatis bertujuan mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menajdi instrument untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita. Perasaan-perasaan tersebut dikomunikasikan melalui pesan-pesan nonverbal. c. Komunikasi Ritual Erat kaitannya dengan komunikasi sosial adalah komunikasi ritual, yang biasanya dilakukan secara kolektif. Suatu komunitas sering melakukan upacaraupacara berlainan sepanjang tahun dan sepanjag hidup yang disebut para antropolog sebagai rites of passage mulai dari upacara kelahiran, sunatan, ulang tahun, pertunangan (melamar, tukar cincin), siraman, pernikahan (ijab-qabul, sungkem kepada orang tua, sawer, dan sebagainya), ulang tahun perkawinan, hingga upacara kematian. Dalam acara-acara itu orang mengucapkam kata-kata atau menampilkan perilaku-perilaku simbolik. 9

d. Komunikasi Instrumental Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan : menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, dan mengubah perilaku atau tindakan dan juga menghibur. Semua tujuan tersebut dapat disebut membujuk (bersifat persuasif). Komunikasi yang berfungsi memberitahu atau menerangkan (to inform) mengandung muatan persuasive dalam arti bahwa pembicara menginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya akurat dan layak diketahui. Komunikasi berfungsi sebagai instrument untuk mencapai mencapai tujuan-tujuan pribadi dan pekerjaan, baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Kemudian, Sendjaja dalam Burhan Bungin (2008), menjelaskan lima konteks atau tingkatan dalam Komunikasi, yaitu : 1. Komunikasi Intrapersonal adalah proses komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang. 2. Komunikasi Interpersonal adalah komunikasi antar perorangan dan bersifat pribadi, baik yang terjadi secara langsung (tanpa medium) ataupun tidak langsung (melalui medium). 3. Komunikasi Kelompok memfokuskan pembahasannya pada interaksi diantara orang-orang dalam kelompok- kelompok kecil. 4. Komunikasi Organisasi menunjuk kepada pola dan bentuk komunikasi yang terjadi dalam konteks dan jariangan organisasi. 5. Komunikasi Massa adalah komunikasi melalui media massa yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang besar 10

2.2 Aktivitas Komunikasi Segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun nonfisik, merupakan suatu aktivitas. Aktivitas adalah suatu kegiatan atau perbuatan yang dilakukan oleh seseorang yang mengandung maksud tertentu yang memang dia melakukanya sesuai kehendak yang diinginkan. Pendapat Rosalia (2005) yang dikutip oleh Pamungkas (2013) mengatakan bahwa aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani. Sedangkan arti komunikasi sendiri yaitu pesan yang disampaikan kepada komunikan dari komunikator secara langsung maupun tidak langsung yang memberikan dampak pada komunikan. Aktivitas komunikasi tidak dapat dilepaskan di kehidupan manusia, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia dan masyarakat. Aktivitas komunikasi adalah proses dalam berkomunikasi yang merupakan semua kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk memperoleh informasi. Heath dan Bryant (2000) dalam Poentarie (2009) membagi dua cara manusia berkomunikasi yaitu komunikasi langsung (direct communication) dan komunikasi yang termediasi (mediated communication/indirect communication). Aktivitas komunikasi yang dilakukan seseorang atau kelompok massa akan menentukan efektifitas komunikasi. Efek komunikasi massa dalam pembentukan realitas sosial dibentuk ketika informasi memberikan status yang sama sebagai pengamatan langsung dari realitas fisik. Perubahan yang 11

terjadi pada diri khalayak komunikasi massa-penerima informasi, perubahan perasaan atau sikap dan perubahan perilaku yang terdiri dari perubahan kognitif, afektif dan behavioral. Efek kognitif terjadi apabila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, atau dipersepsikan khalayak. Efek ini berhubungan dengan transmisi pengetahuan, ketrampilan, kepercayaan, atau informasi. Efek afektif timbul bila ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi, atau dibenci khalayak. Efek ini ada hubungan dengan emosi, sikap, atau nilai. Sedangkan efek behavioral merujuk pada perilaku nyata yang dapat diamati yang meliputi pola-pola tindakan atau kebiasaan berprilaku. Menurut Ahmadi (1999), aktivitas komunikasi dipengaruhi faktor intern dan ekstern. Faktor intern atau faktor personal merupakan faktor yang berpusat pada personal, berupa sikap, instink, kepribadian, Faktor intern dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu faktor biologis dan faktor sosio psikologis. Faktor biologis terlibat dalam seluruh aktivitas manusia dan berpadu dengan faktor sosio psikologis (Rakhmat, 2000). Faktor biologis sangat mempengaruhi berlangsungnya komunikasi, misalnya kesiapan untuk melihat-membaca yang berhubungan dengan indera penglihatan, kesiapan untuk mendengarkan suara yang berhubungan dengan indera pendengaran. Sedangkan faktor sosiopsikologis adalah faktor yang berhubungan dengan aspek emosional, dan konatif yang berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan bertindak (Rakhmat, 2000). Menurut Rogers (1976), faktor intern merupakan faktor kemauan, pengetahuan dan pengertian seseorang untuk melakukan sesuatu. Faktor ini akan mempengaruhi berlangsungnya aktivitas komunikasi yang pada akhirnya akan menentukan berhasil tidaknya (efektif) 12

suatu komunikasi. Faktor situasional atau faktor eksternal juga mempengaruhi aktivitas komunikasi seseorang sebagai cerminan dari perilaku seseorang. Faktor situasional merupakan aspek yang berasal dari luar pribadi yang berpengaruh terhadap perilaku. Samson dalam Rakhmat (2000) membagi faktor situasional ke dalam tiga kelompok, yaitu :1) aspek objektif dari lingkungan seperti geografis, iklim, sosial, temporal, suasana perilaku; 2) lingkungan psikososial seperti iklim organisasi/kelompok; 3) stimuli yang mendorong dan memperteguh perilaku seperti orang lain. Sebagai suatu jaringan tempat mengalirnya informasi, maka isi komunikasi dalam struktur organisasi akan terdiri atas: (1) Informasi yang berisi instruksi, perintah untuk dikerjakan atau tidak dikerjakan selalu dikomunikasikan ke bawah melalui rantai komando dari seseorang kepada orang lain yang berada di bawah hierarkinya langsung, (2) Informasi yang berisi laporan, pertanyaan, permohonan, selalu dikomunikasikan ke atas melalui rantai komando dari seseorang kepada atasannya langsung. Selanjutnya, semakin besar dan semakin kompleks suatu organisasi maka akan semakin kompleks juga komunikasinya. Menurut Conrad yang disarikan oleh Sumardjo (2007), setidaknya ada tiga fungsi komunikasi dalam organisasi, yaitu (1) fungsi perintah, yang hasilnya berupa koordinasi di antara sejumlah anggota yang saling bergantung dalam organisasi tersebut, (2) fungsi relasional, yang dengan komunikasi memungkinkan anggota organisasi menciptakan dan mempertahankan usaha produktif dan hubungan personal dengan anggota dari organisasi lainnya yang dapat mempengaruhi kinerja pekerjaan dalam berbagai cara, 13

dan (3) fungsi manajemenambigue,misalnya mengatasi adanya motivasi berganda yang timbul dari kepentingan antar-unit dalam organisasi dan antar-kepentingan organisasi dengan kepentingan individu. 2.3 Komunikasi Eksternal a. Definisi Komunikasi Eksternal Terdapat beberapa pendapat ahli berkaitan dengan definisi komunikasi eksternal. Komunikasi eksternal menurut Onong U. Effendy (2006:128) merupakan komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak di luar organisasi. Sedangkan Suranto AW, (2005:51) memberikan pengertian bahwa komunikasi eksternal adalah Proses komunikasi antara sebuah organisasi dengan pihak-pihak sebuah organisasi dengan pihak diluar organisasi (publik eksternal). Dari kedua teori tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi eksternal merupakan proses komunikasi sebuah organisasi dengan lingkungannya, yaitu pihak-pihak diluar organisasi. Sebagaimana diketahui bahwa keberadaan suatu organisasi pasti memerlukan bantuan, partisipasi, kepercayaan dan kerjasama dengan lingkungan sekitarnya, baik dari organisasi lain maupun masyarakat umum. b. Media Komunikasi Eksternal Media komunikasi eksternal ialah media komunikasi yang dipergunakan untuk menjalin hubungan dan menyampaikan informasi dengan pihak-pihak yang berada di luar organisasi. Adapun media yang digunakan dalam aktivitas komunikasi eksternal 14

ialah media yang mampu menjadi senjata utama. Menurut Suranto AW (2005: 123-124), media komunikasi eksternal yang sering dipergunakan oleh organisasi antara lain sebagai berikut: 1. Media cetak, seperti majalah, bulletin, brosur, leaflet, ialah media komunikasi tercetak atau tertulis dimaksudkan untuk menjagkau public eksternal seperti pemegang saham, konsumen, pelanggan, mitra kerja dan sebagainya. Media ini mempunyai fungsi: a. Sebagai media penghubung. b. Sebagai sarana penyampaian keterangan-keterangan kepada khalayak (fungsi informatif). c. Sebagai media pendidikan. d. Sebagai sarana membentuk opini public. e. Sebagai sarana membangun citra. 2. Radio, ialah media audio yang mampu mengirimkan pesan berupa informasi lisan (suara) kepada khalayak. Beberapa perkantoran memilih memanfaatkan jasa radio untuk menyampaikan informasi secara meluas kjepada khalayak sasaran. Penggunaan media radio oleh suatu perkantoran dapat dilakukan dengan mendirikan pemancar, mengisi acara pada stasiun radio siaran, memasang iklan. 3. Televisi, dalam hal ini kepentingan perkantoran untuk menyampaikan pesan kepada publik melalui televise dapat ditempuh dengan memasang iklan, mengundang wartawan atau reporter televisi agar memuat berita tentang kegiatan perkantoran. 15

4. Telepon, media ini sangat penting untuk menyampaikan dan menerima informasi lisan secara cepat dengan pihak publik eksternal. 5. Surat, ialah media penyampaian informasi tertulis. Dapat berupa surat konvensional maupun surat elektronik (e-mail). Surat menyurat merupakan salah satu kegiatan penting diperkantoran. Banyak informasi yang keluar atau masuk perkantoran dengan menggunakan media surat, karena surat merupakan media komunikasi yang efektif apabila pihak-pihak yang terkait tidak dapat berhubungan secara langsung atau lisan. Kecuali itu, dengan menggunakan surat maka proses penyampaian informasi menjadi lebih resmi. 6. Internet, ialah media komunikasi berbasis komputer teknologi informasi. internet banyak dipilih oleh suatu perkantoran guna menjalin komunikasi dengan publik eksternal, karena media ini memiliki kemampuan yang dalam menjangkau khalayak. 3. Respon Masyarakat Terhadap Kebijakan Sistem politik mempengaruhi sekaligus dipengaruhi oleh lingkungannya itu. Menggunkan istilah Easton dalam Mas oed dan MacAndrews (2011:131), sistem politik dan lingkungannya dihubungkan oleh hubungan input-output. Sistem politik itu sendiri dipandang sebagai konversi atau perubahan, yaitu merubah input menjadi output inilah yang menjamin kemampuan suatu pemerintahan untuk bertahan. 16

Ada dua jenis input yang masuk kedalam sistem politik yaitu tuntutan dan dukungan. Input-input ini merupakan bahan dasar informasi yang harus diproses oleh sistem politik, sekaligus juga merupakan energy yang memungkinkan hidupnya sistem politik itu. Tuntutan-tuntutan muncul akibat dari kenyataan hidup bahwa kebanyakan barang atau hal yang diinginkan atau yang dianggap bernilai oleh manusia selalu dalam keadaan terbatas. Kebutuhan manusia berubah menjadi tuntutan dan dengan demikian menjadi input bagi sistem politik. Ketika individu-individu atau kelompok mengajukan usul agar diambil tindakan yang berwenang untuk memenuhi kebutuhan itu. Beberapa dari tuntutan itu, yang oleh Easton disebut withinput, berasal dari dalam sistem politik sendiri, yaitu dari orang-orang berperanan politik. Input berwujud dukungan memungkinkan sistem politik untuk melaksanakan tugasnya memenuhi tuntutan. Perilaku mendukung itu bisa berbentuk tindakan atau sikap terbuka atau terselubung yang mempunyai akibat mendukung sistem politik. Dukungan itu diarahkan pada tiga sasaran utama dalam sistem politik : komunikasi politik, rejim, dan pemerintah. Sistem politik berusaha mempertahankan aliran arus dukungan, yang sangat diperlukan sebagai energy untuk merubah tuntutan-tuntutan dari lingkungan menjadi keputusan-keputusan pemerintahan melalui dua cara: yaitu dengan menciptakan output yang bisa memenuhi tuntutan anggota masyarakat, dan dengan melakukan sosialisasi politik. Output-output ini bisa menciptakan dukungan dikalangan masyarakat terhadap sistem politik, baik 17

dengan cara memenuhi tuntutan atau dengan menunjukan ancaman sanksi bagi yang tidak mendukung. Kunci dalam proses pembangunan ini adalah kemampuan sistem politik untuk menanggapi lingkungannya. Berdasarkan ini Almond mengajukan kriteria terakhir tentang perkembangan sistem politik: kemampuan sistem politik. Semakin mampu sebuah sistem politik menanggapi input yang datang dari lingkungannya, semakin berkembang atau semakin maju sistem politik itu. Menurut Al-mond dalam Mas oed dan MacAndrews (2011:137-138), ada enam jenis kemampuan. 1. Kemampuan ekstraktif, yaitu kemampuan untuk memperoleh dan memanfaatkan sumber-sumber material dan manusiawi dari lingkungan domestic maupun internasional. 2. Kemampuan regulative, yaitu kemampuan sistem politik untuk mengendalikan perilaku anggota masyarakat secara individu maupun kelompok. 3. Kemampuan distributive, yaitu kemampuan untuk mengalokasikan barang, jasa, kehormatan, status, dan berbagai macam kesempatan menguntungkan individu-individu dan kelompok-kelompok. 4. Kemampuan simbolik, yaitu kemampuan untuk secara simbolik menunjukan kekuatan atau kekuasaan. 5. Kemampuan responsive, yaitu kemampuan untuk menangggapi input yang masuk dn memprosesnya menjadi output. 18

6. Kemampuan domestic dan internasional. Dengan mengajukan kemampuan terakhir ini, Almond ingin menyatakan kelima kemampuan itu harus dilihat bukan saja terhadap lingkungan domestic, tetapi juga terhadap lingkungan internasionalnya. 19