BAB I : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS EFISIENSI BIAYA DENGAN METODE TRANSPORTASI DAN DECISION TREE PADA DISTRIBUSI BARANG PT. CAHAYA TALENTA ASIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN MODEL TRANSPORTASI DAN DECISION TREE PADA DISTRIBUSI BARANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah mobilitas manusia yang makin tinggi, keberadaan alat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kewirausahaan merupakan jalan yang tepat dalam memulai suatu usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisis Biaya Distribusi Tas Dengan Menggunakan Metode Transportasi Solusi Awal Pada CV. Nabilah Putri.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan untuk terus berkembang agar dapat bertahan dalam kancah

BAB 1 PENDAHULUAN. domestik (nasional) maupun internasional. Perkembangan pasar yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahaan

BAB 1. Pendahuluan. berjuang untuk menjadi pemenang dalam memasarkan produknya. Sejalan dengan

biaya distribusi dapat ditekan seminimal mungkin

Optimasi Pendistribusian Barang Menggunakan Metode Stepping Stone dan Metode Modified Distribution (MODI)

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perusahaan otomotif terutama di bidang sepeda motor. peningkatan volume penjualan sepeda motor pada Tabel 1.1.

PENGOPTIMALAN BIAYA DISTRIBUSI BARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI PADA PT. YUSINDO MITRA PERSADA

Bab I. Pendahuluan. Pangan adalah kebutuhan yang penting dalam kehidupan sehari-hari. pangan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis eceran ( Retail Businesses ) atau yang juga populer dengan sebutan

BAB I PENDAHULUAN. juga dapat dirasakan di Indonesia. Kenyataan tersebut dapat kita lihat dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam memasuki era globalisasi sekarang ini, persaingan bukanlah suatu hal yang

Grafik 1. Permintaan Kredit Baru (SBT, %)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Profil Umum PT. Hyundai Mobil Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun menciptakan sektor sektor baru dengan inovasi inovasi yang baru. perusahaan salah satunya adalah proses produksi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Menurut Kadir (2006), pembangunan ekonomi membutuhkan jasa

Satuan (orang, Paket, pcs, dll.) Satuan Jumlah. Satuan (hari, bulan, kali, dll.) Frekuen si. (hari, bulan, kali, dll.)

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini sangat mempengaruhi. berkembangnya dunia perindustrian di berbagai bidang terutama industri

MENGOPTIMALKAN BIAYA DISTRIBUSI PAKAN TERNAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI (Studi Kasus di PT. X Krian)

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Vietnam. Angka produksi dan angka

1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI

Vol. 4, No. 2 ISSN :

Riset Operasional TABEL TRANSPORTASI. Keterangan: S m = Sumber barang T n = Tujuan barang X mn = Jumlah barang yang didistribusikan

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB V ANALISA. kuantitas terhadap jumlah barang yang diproduksi khususnya dimesin extruder

LAPORAN April 2016KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB 2 LANDASAN TEORI

MASALAH TRANSPORTASI

Model Transportasi /ZA 1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin berkembang, karena

PERKEMBANGAN DAN VOLATILITAS NILAI TUKAR RUPIAH

LAPORAN Januari 2016 KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB I PENDAHULUAN. akibat perkembangan yang pesat dalam dunia bisnis. Sejalan dengan hal tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti buku, block note, buku hard cover, writing letter pad, dan lainnya. Industri

BAB I PENDAHULAN. yang sedang berkembang (emerging market), kondisi makro ekonomi

BAB III METODE PENELITIAN. daya yang ada seefisien mungkin, dengan biaya yang sekecil-kecilnya untuk

BAB IV ANALISIS MODEL PERHITUNGAN NISBAH BAGI HASIL PADA AJB BUMIPUTERA SYARIAH CABANG PEKALONGAN

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Upaya Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pasir Silika Menggunakan Metode Economic Order Quantity Pada Industri Papan Kalsium Silikat

CARLINK PRO FLEXY Dana Investasi Berimbang

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. gelondongan kemudian dipotong menjadi papan papan kayu. Perusahaan yang

TINGKAT KUPON pa gross (PER TAHUN)

LAPORAN Juni 2016KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun]

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi seperti sekarang ini kehidupan manusia tidak dapat lepas

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan produk mapun jasa, perencanaan ini sangatlah

BAB I. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN LIAISON. Triwulan I Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh

OPTIMASI DISTRIBUSI GULA MERAH PADA UD SARI BUMI RAYA MENGGUNAKAN MODEL TRANSPORTASI DAN METODE LEAST COST

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH. 4.1 Sistem Pengadaan Perlengkapan Produksi pada PT. Indomo Mulia

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan nilai bagi

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN November KINERJA 2014 BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Analisis Dampak Pelaksanaan Program Low Cost Green Car Terhadap Pendapatan Negara

PENGARUH PENYESUAIAN TARIF TENAGA LISTRIK GOLONGAN RUMAH TANGGA TERHADAP INFLASI

KlikACC P2P Lending Solusi Pembiayaan untuk UMKM

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, jenis usaha penyaluran produk relatif lebih diminati

TINGKAT KUPON pa gross (PER TAHUN)

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN CITRA MEREK TEHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA VARIO DI YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN UKDW

SURVEI PENJUALAN ECERAN

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan bunga atau yang sering disebut Net Interest Margin (NIM), selain itu

I. PENDAHULUAN. pasif dan investor aktif. Investor pasif menganggap bahwa pasar modal adalah

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II DESKRIPSI UMUM OBYEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis pun semakin tinggi. Untuk itu, agar dapat bersaing, efisiensi dan

BAB IV PEMBAHASAN. PT. TBU melakukan penyerahan BKP berupa copper slag, yang dilakukan

BAB I. Pendahuluan. Indonesia juga semakin meningkat, pada tahun 2013 lalu tercatat produksi mobil

Transkripsi:

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi umum dan fasilitas jalan raya di Indonesia yang belum maksimal dan nyaman memaksa para pengguna jasa angkutan umum dan juga pejalan kaki beralih menggunakan kendaraan pribadi, salah satunya kendaraan roda dua yaitu sepeda motor. Hal ini tentu membuat pertumbuhan jumlah kendaraan roda dua ini meningkat. Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia mencatat jumlah kendaraan yang beroperasi pada 2013 mencapai 104,2 juta unit. Sebanyak 86,25 juta unit di antaranya merupakan sepeda motor. Jumlah pengguna sepeda motor ini naik 11 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebanyak 77,75 juta unit. Pemerintah memprediksi pertumbuhan industri otomotif di Indonesia tahun 2014 akan di atas 7 persen. Prediksi pertumbuhan ekonomi ini lebih tinggi daripada prediksi pertumbuhan ekonomi yang sebesar 6 persen. Dari data penjualan yang dikeluarkan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan sepeda motor pada kuartal I tahun 2014 sebesar 1.990.375 unit, melebihi penjualan sepeda motor pada kuartal I tahun 2013 yang sebesar 1.970.823 unit. Seiring dengan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor, semakin berkembang pula usaha/bisnis bengkel dan penjualan suku cadang yang merupakan salah satu industri pendukung utama sektor otomotif. Perkembangan usaha bengkel & suku cadang tidak terlepas dari perkembangan industri mobil dan motor di Indonesia. Perkembangan pasar komponen otomotif di Indonesia selama ini cukup baik, terutama untuk pasar komponen after market. Meski bersaing dengan banyaknya produk impor yang beredar, pasar komponen otomotif untuk after market masih sangat terbuka luas dan cenderung terus berkembang kedepannya. Berdasarkan artikel yang dikeluarkan MarkPlus, kondisi masyarakat Indonesia saat ini dengan pendapatan per saat ini yang telah mencapai US$3.500 dan diharapkan akan segera mencapai US$5.000 dalam beberapa tahun kedepan akan membuat daya beli masyarakat semakin meningkat. Maka dari itu para produsen harus menyiapkan suatu strategi yang jitu dalam rangka memenangkan persaingan usaha. Mengacu pada studi Bank Dunia tentang kelas menengah Indonesia, yang 1

2 punya pengeluaran per hari antara US$ 2-20, yang jumlahnya sungguh besar, prospek ke depan sungguh menjanjikan. Para konsumen di kelas menengah ini sangat konsumtif sehingga mereka dapat mendorong penjualan di berbagai bidang, termasuk otomotif didalamnya Hal ini pun akhirnya dimanfaatkan para pengusaha yang berhubungan dengan sepeda motor di tanah air untuk meningkatkan total penjualan mereka. Iklim persaingan bisnis yang semakin kompetitif juga semakin intens, mulai dari semakin banyaknya distributor suku cadang sejenism distributor suku cadang baru yang memasuki pasar dan juga calon investor asing yang tertarik untuk melakukan investasi di pasar Indonesia. Seperti yang dikatakan Ketua AISI Gunadi Sindhuwinata, Investor Thailand sangat tertarik untuk berinvestasi di sektor suku cadang motor karena melihat prospek di pasar Indonesia yang lebih besar dan terus berkembang melihat dari penduduk Indonesia yang masih membutuhkan sepeda motor sebagai alat transportasi. Sehingga para distributor suku cadang dituntut untuk mampu memasok suku cadang dengan kualitas dan kuantitas yang terjamin untuk memenuhi permintaan pasar. Dengan persaingan yang semakin kompetitif, mendorong para pengusaha untuk meningkatkan daya saingnya termasuk dari seluruh aktivitas operasinya agar mampu menghadapi persaingan dan mempertahankan kelangsungan hidup usaha tersebut. Selain memperhatikan penjualan perusahaan juga harus memperhatikan dan harus mampu mengoptimalkan dan menekan biaya sistem sistem operasional yang ada didalam perusahaan sendiri. Pada dunia bisnis sekarang ini persaingan antar perusahaan distribusi sangat ketat, baik faktor permodalan, kelengkapan jenis produk yang dijual, jaringan pelanggan yang dimiliki oleh perusahaan, harga jual, pemberian service ke pelanggan yang berupa keramahan SDM yang menerima order, kecepatan dan ketelitian proses order yang masuk, pengiriman pesanan sampai ke pelanggan. Untuk memberi pelayanan yang terbaik kepada pelanggan sehingga pelanggan puas adalah merupakan tujuan utama setiap perusahaan distribusi. Sedangkan untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan harus mempertimbangkan banyak faktor. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan untuk mencapai tujuan perusahaan

3 dalam memenangkan persaingan dengan para pesaing, memperbesar jaringan distribusi yang akan menyebabkan berkembangnya perusahaan, mendapatkan konsumen yang loyal kepada perusahaan, adapun faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut : - Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh perusahaan, dengan perkembangan jaman sumber daya manusia yang dimiliki harus selalu mengembangkan diri dari segi kemampuan dan pengetahuan dengan pemberian training, pemberian semangat kepada karyawan dengan memberikan reward bagi karyawan yang berprestasi, memberikan kenyamanan kepada karyawan dengan memberikan fasilitas yang memadai ( diikutkan asuransi kesehatan ). - Sarana transportasi untuk pengiriman barang, harus memadai terutama yang sehat mesinnya sehingga tidak mengganggu saat pengiriman barang ke pelanggan. - Permodalan yang dimiliki oleh perusahaan harus kuat dan perusahaan harus pandai menjaga cash flow yang ada, sehingga pembayaran ke supplier tidak kacau bila jangka waktu yang ditentukan telah tiba. - Gudang tempat untuk menyimpan barang dagangan harus terjamin dari segi kebersihan, keamanan, kestabilan temperatur sehingga barang tidak rusak. - Biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dalam memberikan pelayanan ke pelanggan. PT Cahaya Talenta Asia (CTA) merupakan perusahaan distributor suku cadang / spareparts sepeda motor di Manado. Pada penelitian kali ini, penulis akan membahas mengenai 1 jenis produk yaitu regulator, karena produk tersebut merupakan produk yang paling banyak dipesan oleh pelanggan. Sehingga permintaannya terjadi secara terus menerus dan kegiatan pengiriman barang lebih sering terjadi. Permasalahan utama yang sedang dihadapi oleh PT. Cahaya Talenta Asia yaitu selama ini proses pendistribusian masih menggunakan sistem sederhana atau acak tanpa metode dan tanpa memperhatikan dari segi penekanan biaya distribusi yang semakin mahal yang mengakibatkan biaya distribusi yang dikeluarkan oleh perusahaan semakin mahal terlihat dari tabel 1.1 dan 1.2 rata rata biaya yang

4 dikeluarkan untuk mengirimkan barang dari tahun 2013 dan 2014 mengalami peningkatan. Penjualan mengalami peningkatan namun peningkatan penjualan yang terjadi tidak sebanding dengan kenaikan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dikarenakan juga kondisi ekonomi negara yang tidak stabil serta harga Bahan Bakar Minyak yang mengalami peningkatan pada tahun 2014 membuat biaya transportasi yang dikeluarkan oleh perusahaan juga semakin besar sehingga akan berdampak pada profit perusahaan. Tabel 1.1 Biaya Pengiriman Tahun 2013 Bulan Penjualan Biaya Jan'13 9.030 4.008.300 Feb'13 6.700 2.469.100 Mar'13 11.600 4.778.000 Apr'13 12.490 4.903.500 May'13 17.300 7.211.900 Jun'13 15.000 6.561.200 Jul'13 16.650 7.179.000 Aug'13 19.500 8.024.600 Sept'13 16.130 6.634.400 Oct'13 15.740 5.566.100 Nov'13 17.100 6.381.500 Dec'13 15.200 5.477.000 Total 172.440 69.194.600 Rata - rata 14.370 5.766.217 Sumber: PT. Cahaya Talenta Asia (2014) Tabel 1.2 BiayaPengiriman Tahun 2014 Bulan Penjualan Biaya Jan'14 6.840 2.984.500 Feb'14 23.350 10.489.500 Mar'14 16.250 7.001.500 Apr'14 9.650 4.012.000 May'14 13.900 6.140.300 Jun'14 14.900 6.419.000 Jul'14 22.800 12.192.700 Aug'14 14.650 7.197.600 Sept'14 13.700 6.029.500 Oct'14 13.350 5.281.500 Nov'14 15.500 10.902.000 Dec'14 12.950 8.313.900 Total 177.840 86.964.000

5 Rata - rata 14.820 7.247.000 Sumber: PT. Cahaya Talenta Asia (2014) Dari permasalahan yang ada, perusahaan membutuhkan solusi untuk mengefisiensikan biaya dalam hal pendistribusian barang tanpa mengabaikan hal yang berhubungan dengan kepuasan pelanggan seperti masalah ketepatan waktu dan kualitas produk, dan juga memaksimalkan profit perusahaan. Pencarian solusi yaitu dengan menganalisa alternatif mana yang akan dipilih untuk meminimalkan biaya pengiriman barang, apakah dengan melakukan pengiriman barang melalui jasa pengiriman (paket), atau menyediakan mobil sendiri untuk mengirimkan barang ke daerah tujuan. Maka dari itu penulis tertarik untuk menganalisa sistem pengiriman barang yang saat ini sedang berjalan di PT. Cahaya Talenta Asia dan membandingkannya dengan beberapa alternatif agar bisa mendapatkan biaya minimal untuk pengiriman barang dengan judul ANALISIS EFISIENSI BIAYA DENGAN METODE TRANSPORTASI DAN DECISION TREE PADA DISTRIBUSI BARANG PT. CAHAYA TALENTA ASIA Alasan pemilihan judul karena penulis ingin memberikan solusi kepada PT. Cahaya Talenta Asia dalam hal mengefisiensikan biaya pengiriman dengan memilih alternatif terbaik menggunakan metode Decision Tree dan mencari metode Transportasi terbaik untuk mengoptimalkan biaya transportasi sehingga perusahaan bisa lebih unggul dibandingkan para pesaing. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, terdapat beberapa identifikasi masalah yang akan dibahas, antara lain: 1. Berapakah biaya optimal pengiriman barang PT. Cahaya Talenta Asia dengan menggunakan jasa angkutan menurut metode North West Corner (NWC), Least Cost, dan Vogel Approximation Method (VAM) serta metode pengiriman yang sekarang sedang berjalan? 2. Berapakah biaya optimal pengiriman barang PT. Cahaya Talenta Asia dengan menggunakan jasa angkutan dan pribadi menurut metode Decision Tree?

6 3. Alternatif solusi apa yang sebaiknya dipilih oleh PT. Cahaya Talenta Asia dalam mengoptimalkan biaya pengiriman barang untuk masingmasing kota tujuan? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui biaya optimal pengiriman barang PT. Cahaya Talenta Asia dengan menggunakan jasa angkutan paket menurut metode North West Corner (NWC), Least Cost, dan Vogel Approximation Method (VAM) serta metode pengiriman yang sekarang sedang berjalan. 2. Untuk mengetahui biaya optimal pengiriman barang PT. Cahaya Talenta Asia dengan menggunakan pendekatan Decision Tree 3. Untuk mengetahui alternatif solusi yang sebaiknya dipilih oleh PT. Cahaya Talenta Asia dalam mengoptimalkan efisiensi biaya pengiriman barang untuk masing- masing kota tujuan. 1.4 Manfaat Penelitian Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Pihak PT. Cahaya Talenta Asia: Hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan di masa datang. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran untuk perusahaan dalam menetapkan biaya pengiriman yang minimal untuk memperoleh laba yang optimal. 2. Bagi penulis sendiri: Penulis dapat menerapkan ilmu dan pengetahuan yang didapatkan selama masa perkuliahan maupun di luar perkuliahan. Penulis dapat mengembangkan kemampuan analisa kejadian yang terjadi di lapangan.

7 Menambah pengetahuan mengenai pentingnya proses pendistribusian barang dan transportasi agar memperoleh laba optimal 3. Bagi pihak lain: Dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya dan sebagai bahan masukan wawasan dan pengetahuan. 1.5 Penelitian Terdahulu Tabel 1.3 Penelitian Terdahulu Metode Judul Jurnal Hasil Decision Tree Telkomnika ISSN 2087-278X Vol 9/01 European Journal of Business and Management ISSN 2222-2839 Vol 5/29 IOSR Journal Of Mathematics (IOSR-JM) Inverse S-Transfrom Peneliti mengajukan Based Decision Tree for decision tree sebagai Power System Faults metode untuk identifikasi Identification by Srikanth dan analisis dan Pullabhatia, Ashwani ditemukan bahwa dengan Kumar Chandel, Anil pendekatan decision tree Naik Kanasottu (2011) tingkat akurasi dalam identifikasi sebesar 100%. Transshipment Penelitian ini Optimization of Potable menggunakan model Water to Some Rural transportasi dengan Areas in Gombe State metode NWC, LC dan Using Equal Demand from VAM dalam Two Created Depots by mengoptimalkan Uba Ahmad Ali, pengiriman air dan Abubakar Danbaba, didapatkan hasil terbaik Abimbla Nurudeen menggunakan metode Gbolahan Adeshina VAM dengan hasil (2013) N177929.28315k On The Use Of Pada jurnal ini konsep konsep terkait masalah Techniques To Determine transportasi adalah

8 e-issn: 2278-5728 p- ISSN: 2319-765X Vol 6/4 Decision Tree Jurnal the Winners ISSN 1412-1212 Vol 13/01 Buletin Ekonomi Jurnal Manajemen, Akutansi dan Ekonomi Pembangunan ISSN 1410-2293 Vol 9/02 Jurnal Ilmiah Sains Vol 13/1 The Cost Of Transporting Commodity by Ajibade, A.D; Babarinde, S.N (2013) Penerapan Model Transportasi Dan Decision Tree Pada Distribusi Barang by Arlita Armanto, Haryadi Sarjono (2012) Total Biaya Distribusi Minimum Dengan Pendekatan Metode Transportasi by Lim Sanny (2011) Optimasi Pendistribusian Air Dengan Menggunakan Metode Least Cost dan Metode Modified transportasi tidak seimbang, seimbang, degenerasi dan optimalisasi. Berdasarkan hasil analisa dalam mengoptimalkan efisiensi biaya pengiriman perusahaan sebaiknya menggunakan metode decision tree dengan solusi untuk kota Yogyakarta menggunakan paket Sinar Aji, kota Salatiga dengan mobil sendiri, kota Purwokerto dengan paket Sinar Aji, kota Cirebon dengan paket Sinar Aji dan kota Semarang dengan paket Sinar Aji. Dari hasil perhitungan dan analisa, penggunaan metode VAM menghasilkan total biaya distribusi paling rendah yaitu Rp 46.532.142.840 dan melakukan penghematan sebesar Rp. 1.677.654.235 Biaya operasional yang dikeluarkan sebelum diminimalisasi yaitu Rp 603.364.240 dan setelah

9 Distribution (Studi Kasus : PDAM Kabupaten Minahasa Utara) by Claudia Nelwan, John S Kekenusa, Yohanes Langi (2013) diminimalisasi menggunakan metode Least Cost yaitu Rp 588.814.656