PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 5 PADANG

dokumen-dokumen yang mirip
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 KOTO XI TARUSAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 22 PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPEEVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH)TERHADAP HASIL BELAJAR IPASISWA KELAS VII SMPN 30 PADANG ARTIKEL OLEH

Keywords: Learning Outcomes, Affective, Cognitive and Physicomotor Competency

PENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGESTION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DISERTAI POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA N 5 SOLOK SELATAN.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP KARTIKA 1-7 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

Keywords: Two Stay Two Stray, Learning Outcomes

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG GASAN JURNAL

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO

Witri Agusta, Siska Nerita, Lince Meriko

Resti Suryati, Nurhadi dan Ria Kasmeri. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY

ABSTRACT. Keywords: Discovery learning, Image Media, and Learning Outcomes

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat. 2

ABSTRACT. Keyword : Active Learning, The Result of Cognitive, Affective and Psychomotor Learning Domains.

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN LDS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWAKELAS VIII

Keywords: Innovative Learning Model, Examples Non Examples, and Learning Outcomes

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

Key words : Think Pair Share, Picture Media, Result of Studying

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTIPE GROUP INVESTIGATION(GI) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA N 3 PARIAMAN ABSTRACT

PENGARUH PENERAPAN MODEL GROUP INVESTIGATION

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Guided Note Taking Dalam Pembelajaran Biologi Kelas VIII SMPN 2 Panti Kabupaten Pasaman

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

Nurmasari Tambunan, Mulyati, Febri Yanti. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 4 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

Wika Silvia, Annika Maizeli, Novi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DISERTAI MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PARIAMAN ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES

Keywords: Think Pair Share, Image Media and Learning Outcomes.

Srik Lestari, Siska Nerita, Lince Meriko Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSITED INDIVIDUALY

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK

Keywords: Affective, Cognitive, Psychomotor and Think Pair Share

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA N 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Keywords:Group Investigation(GI), Picture Image and Result Of Studying. PENDAHULUAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 9 SIJUNJUNG ABSTRACT

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA I) SEPTIA RULIYANI NIM.

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA N I KOTO XI TARUSAN ARTIKEL

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 KECAMATAN SULIKI KABUPATEN 50 KOTA

ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA DI SMA N 2 PARIAMAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU PADA SISWA KELAS VIII SMP ADABIAH PADANG E JURNAL OLEH

0leh. Nelpida Sari, Nusrsyahra, Ade Dewi Maharani. Program Studi Pendidikan Biologi, STKIP PGRI Sumatera Barat:

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SMAN 2 KOTO XI TARUSAN JURNAL

Hendrika Milta Sari, Gustina Indriati, Annika Maizeli

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 31 PADANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE DILENGKAPI DENGAN CHART TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII SMPN 17 PADANG

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI GENIUS LEARNING DENGAN OPERAN KERTAS IDE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BAITURRAHMAH PADANG

PENERAPAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA SISWA KELAS VII SMPN 18 PADANG ARTIKEL

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (STRATA 1) SUSI SUSANTI NIM

Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII DI SMPN 1 GUNUNG TALANG

Oktaviza Sri Anggraini, Ardi, Diana Susanti. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK

Miarda Fitri, Mulyati, Fifi Yasmi Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG

Keywords:The Result of Biology Learning, Attitude and Psychomotor Learning

Oleh: Helma Rianti, RRP. Megahati, Evrialiani Rosba Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENGARUH MODUL DISERTAI SPIDER CONCEPT MAP

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Lissa Purnama Sari, Mades Fifendy, Evrialiani Rosba. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

Key Words: Learning Model Talking Stick, Handouts, Learning Outcomes

Febriani, RRP. Megahati S, Novi Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat

STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARS WITH A QUESTION (LSQ) DISERTAI HANDOUT PADA MATERI SISTEM GERAK KELAS VIII DI SMPN 22 PADANG

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

Key words: Influence, model of study, cooperative, type of Two Stay Two Stray, handout

PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI LKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 26 PADANG

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA YANG DIBERI TUGAS RUMAH MEMBUAT PETA KONSEP DENGAN MEMBUAT MIND MAP

PENGARUH PENERAPAN METODE LATIHAN WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SEMESTER 1 SMA NEGERI 3 PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 JURNAL

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

ARTIKEL Oleh SILVA YUSALIM NPM:

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS RUMAH DAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 22 PADANG E-JURNAL DELVITA KARLINDA NIM.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION


PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DISERTAI VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 2 KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP N 2 HILIRAN GUMANTI E-JURNAL

Transkripsi:

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 5 PADANG Wulandari 1, Gustina Indriati 2, Diana Susanti 3 Biology Education Studies Program High School Teacher Training and Education (STKIP ) PGRI West Sumatra Email: Wulandari@yahoo.com ABSTRACT Results learn science biology class VIII student in 2015/2016 there were under KKM, KKM set is 79. One material that falls below the KKM is the Circulatory System. Learning strategies used by teachers to help students understand the lesson is a lecture, question and answer and administration tasks. Previous teachers have implemented group discussion method that requires involvement of the student, but not run well. Constraints during the learning process lasts only a few groups of students are working on their group assignment, thus causing the learning process has focused on teachers. This study aims to determine the effect of the application of cooperative learning model of Group Investigation accompanied Media Pictures on learning outcomes Biology Class VIII students of SMP Negeri 5 Padang Academic Year 2016/2017. This type of research is experimental research, using a design-group Posttest Randomized Control Only dessign. The study population was all students in grade VIII SMP Negeri 5 Padang Academic Year 2016/2017. Pusposive sampling using sampling to obtain VIII.7 class as a class experiment and VIII.9 as the control class. The instrument used was a sheet of test results for cognitive learning and observation sheet for affective and psychomotor. Data were analyzed using t-test. Based on the analysis of the final test average results obtained studying biology students at both grade samples. The average value of the experimental class students in the affective domain: 3.61, cognitive: 59.35 and psychomotor: 4.00. And the control class average value of the affective: 3,37, cognitive: 53.05 and psychomotor: 3.09. Of the three realms do t-test and it can be concluded that the application of cooperative learning model of Group Investigation (GI) with Media Images on the affective domain can not improve student learning outcomes, on cognitive and psychomotor can improve learning outcomes of students of class VIII SMPN 5 Padang the material circulatory system in the academic year 2016/2017. Key words: Cooperative Learning Model, Group Investigation, Media Image, Learning Outcomes PENDAHULUAN Proses pembelajaran merupakan sebuah rangkaian kegiatan yang terdiri dari beberapa komponen yaitu guru, siswa dan lingkunganya. Dalam pembelajaran ini akan terjadinya interaksi antara komponenkomponen tersebut sehingga terciptanya suatu kondisi yang kondusif dan tercapainya tujuan pembelajaran, serta mencapai hasil belajar sesuai yang diharapkan. Pada proses pembelajaran guru tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi guru juga berperan sebagai pendidik, pembimbing dan sebagai fasilitator. Guru harus mampu mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik khususnya pada pembelajaran biologi. Biologi memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena dengan mempelajari biologi dapat menyadarkan siswa akan pentingnya kelestarian alam dan untuk mengenali diri sendiri sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Pelajaran biologi, menuntut siswa untuk mampu menguasai berbagai konsep dan prinsip untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap percaya diri sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu penguasaan konsepkonsep pada pelajaran biologi guru dituntut membimbing, mengarahkan, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, serta mampu memilih metode, model dan media pelajaran yang sesuai demi tercapainya suatu tujuan pembelajaran. Berdasarkan observasi yang dilakukan di kelas VIII SMPN 5 Padang pada bulan Juli 2016, nilai siswa masih dibawah Kriteria Ketuntasan Manimum (KKM) yang ditetapkan pada mata pelajaran biologi.

2 Salah satu materi yang masih dibawah KKM yaitu materi sistem peredaran darah pada manusia, yang terlihat dari nilai rata-rata ulangan harian sistem peredaran darah tahun pelajaran 2015/2016 yang masih dibawah Kriteria Ketuntasan Manimum (KKM) yaitu 79. Nilai ulangan harian siswa dapat dirincikan sebagai berikut, kelas VIII 1 nilainya 77.9 VIII 2 nilainya 78.5 VIII 3 nilainya 78.4 VIII 4 nilainya 57.8, VIII 5 nilainya 52.9. VIII 6 nilainya 50.3. dan VIII 7 nilainya 71.5. Rendahnya hasil belajar siswa pada materi sistem peredaran darah manusia ini karena pada materi ini menuntut siswa dapat membedakan organ-organ penyusun sistem peredaran darah manusia serta memahami proses peredaran darah besar dan peredaran darah kecil dan proses masuknya darah ke jantung. Saat mempelajari pokok bahasan, siswa harus mengetahui konsep-konsep dari materi yang diajarkan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dalam proses pembelajaran, guru mengatakan strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk membantu siswa memahami pelajaran adalah metode ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas. Sebelumnya guru telah menerapkan metode diskusi kelompok yang menuntut keaktifan siswa, namun kurang berjalan dengan baik. Kendala pada saat proses pembelajaran kelompok berlangsung hanya beberapa siswa saja yang mengerjakan tugas kelompoknya sementara siswa yang lain tidak ikut berpartisipasi terhadap tugas kelompoknya, sehingga menyebabkan proses pembelajaran hanya terpusat pada guru. Mengatasi masalah di atas, maka guru perlu memilih metode, media dan model yang dapat meningkatkan motivasi dan keaktifan siswa sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat, diantaranya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI). Pembelajaran dengan model GI melibatkan siswa mulai dari perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Model pembelajran Group Investigation (GI) dilakukan dengan membagi siswa berkelompok yang anggotanya berjumlah 2-6 orang yang heterogen. Proses GI ini guru hanya bertindak sebagai fasilitator yang memberikan motifasi untuk dapat mengungkapkan pendapat atau ide-ide mereka dalam menggunakan pengetahuan awal mereka untuk memahami situasi baru. Model GI ini dapat dikombinasikan dengan berbagai macam media. Ada beberapa macam media pembelajaran, yaitu 1) Media grafis, seperti gambar, diagram, bagan, poster, dan grafik. (2) Media proyeksi, seperti slide, OHT, OP, Microfis, dan video. (3) Media audio, dan (4) Media komputer (Sanjaya, 2011:213-223). Salah satu media yang dipakai adalah media gambar karena pada materi sistem peredaran darah ini banyak objek-objek yang dapat dilihat dengan mudah menggunakan media gambar. Fungsi dari media gambar ini adalah sebagai arahan bagi siswa dalam memahami materi tentang sistem peredaran darah pada manusia dan penguatan materi bagi guru. Penelitian ini sebelumnya sudah dilakukan oleh Reza Saputri (2015) dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMAN 1 Pasaman Kabupaten Pasaman Barat. Penelitian yang lainnya dilakukan oleh Meica Indra (2016) Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation (GI) Yang Disertai Media Gambar Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMAN 1 Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan. Kedua penelitian tersebut dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa. Penelitian yang peneliti lakukan adalah Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation (GI) Yang Disertai Media Gambar Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII SMP N 5 Padang. Berdasarkan latar belakang di atas telah dilakukan penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Disertai Media Gambar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP N 5 Padang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) disertai media gambar terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VIII SMPN 5 Padang. METODE PENELITIAN

3 Jenis penelitian ini adalah eksperimen, rancangan penelitian Randomized Control Group Postest Only Design. Penelitian telah dilaksanakan di SMPN 5 Padang tahun pelajaran 2016/2017 pada Oktober 2016. Jenis data adalah data primer, yaitu hasil belajar siswa kelas sampel pada ranah afektif pada saat proses belajar mengajar, kognitif yang didapatkan setelah dilakukan tes tertulis berupa tes objektif dan psikomotor lembar diskusi siswa. Populasi adalah keseluruhan dari objek yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Padang yang terdaftar pada semester I tahun pelajaran 2016/2017 terdiri dari 2 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling yang terdiri dari dua kelas sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar ranah kognitif, dan lembar observasi untuk ranah afektif dan ranah psikomotor. HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh data hasil belajar Biologi siswa pada kedua kelas sampel. Penilaian afektif, dan Psikomotor dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Penilaian kognitif diperoleh seteah melakukan tes akhir. Data hasil penilaian afektif, kognitif dan psikomotor yang telah dilakukan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas/aspek yang dinilai Afektif Kogniif Psikomotor Kelas Eksperimen 3,61 59,35 4,00 Kelas Kontrol 3,37 53,05 3,09 PEMBAHASAN 1. Ranah Afektif Berdasarkan data yang diperoleh pada uji analisis nilai yang tertinggi diperoleh pada indikator menghargai pendapat teman dalam proses pembelajaran yaitu nilai modus 3,61 (A - ). Nilai modus keseluruhan pada kelas eksperimen adalah 3,85 (A). Tingginya nilai modus pada indikator menghargai pendapat teman dalam proses pembelajaran karena dalam model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation disertai Media Gambar siswa dituntut untuk menginvestigasi topik yang dipilih dalam setiap kali pertemuan dan perwakilan kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil investigasinya, sedangkan kelompok lain mengomentari dan bertanya kepada kelompok yang mempresentasikan hasil ivestigasi yang berupa laporan yang ditulis dalam dauble folio. Hal ini sejalan dengan pendapat Anwar (2009:112) Ranah afektif berkaitan dengan sikap, perasaan dan minat. Sikap adalah kumpulan hasil evaluasi seseorang terhadap objek, orang, atau masalah tertentu. Perubahan sikap seseorang memerlukan waktu yang relatif lama. Modus nilai afektif yang tertinggi kelas kontrol adalah 3,37 (B + ), yaitu terdapat pada indikator bertanggung jawab dibandingkan dengan indikator menghargai pendapat teman adalah 3,06 (B) dan nilai keseluruhan modus adalah 3,40 (B + ). Rendahnya modus nilai afektif pada kelas kontrol karena pada kelas kontrol siswa hanya dituntut untuk mendengarkan guru menjelaskan materi, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami, dan membuat resume setelah guru menjelaskan materi kepada siswa, didalam indikator menghargai pendapat teman dalam proses pembelajaran ini siswa di tuntut untuk mendengarkan, menerima dan menanggapi pendapat teman dalam proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan nilai modus afektif tertinggi kedua kelas terdapat pada kelas eksperimen menggunakan pembelajaran kooperative tipe Group Investigation (GI) disertai media gambar dapat meningkatkan nilai sikap siswa terhadap pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pendapat Rusman (2011:

4 202) dalam pembelajaran kooperatif ini guru lebih berperan sebagai fasilitator yang berfungsi sebagi jembatan penghubung ke arah pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri 2. Ranah Kognitif Ranah kognitif hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Dimana kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation disertai dengan media Gambar, sedangkan kelas kontrol metode ceramah dan tanya jawab. Hal ini dapat terlihat dari rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen 59,94 dan kelas kontrol rata-rata hasil belajar yaitu 53,05. Pada kelas eksperimen hasil belajar siswa yang di atas KKM sebanyak 7 orang dengan persentase ketuntasan 22,58 % sedangkan hasil belajar siswa yang di bawah KKM sebanyak 24 orang. Pada kelas Kontrol hasil belajar siswa yang diatas KKM sebanyak 2 orang dengan presentase 6,66% sedangkan hasil belajar siswa yang di bawah KKM sebanyak 28 orang hal ini disebabkan karena tingkat kemampuan siswa yang berbeda. Jika dilihat dari uraian di atas lebih banyak kelas eksperimen yang tuntas dibandingkan kelas kontrol, walaupun belum mencapai 60% siswa yang tuntas. Menurut pendapat Djamarah (2010:107) apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60% dikuasai oleh siswa maka tingkat keberhasilannya tergolong kurang. Penelitian ini belum menunjukkan hasil belajar siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Rendahnya hasil belajar siswa dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) disebabkan oleh siswa baru mengenal model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation disertai media gambar, selain itu di dalam pelaksanaann pembelajaran group investigation ini juga terkendala dengan waktu, jika waktu tidak efisien maka investigasi siswa terhadap topik yang dipilih tidak akan berjalan dengan maksimal, hal ini juga akan berdampak terhadap pemahaman siswa mengenai materi yang dipelajari. Selain itu, materi sistem peredaran darah merupakan materi yang termasuk sulit dikarenakan pada materi ini, siswa dituntut untuk memahami struktur organ peredaran darah dan mekanisme-mekanisme pada masing-masing organ peredaran darah tersebut. Menurut pendapat Susanti dan Liza (2015:16) Hasil belajar juga dapat dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari dalam diri siswa itu dan faktor dari luar diri siswa (lingkungan). Faktor yang datang dari dalam diri siswa terutama adalah kemampuan yang dimiliknya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Jika mahasiswa kurang mampu dalam memahami materi maka hasil belajar mahasiswa akan rendah begitu sebaliknya. Hasil belajar yang bagus berdasarkan kemampuan mahasiswa juga dapat dipengaruhi bagaimana pemahaman mahasiswa memahami materi yang disajikan. Tingginya hasil belajar siswa kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol pada ranah kognitif karena, pada kelas eksperimen menerapkan model pembelajaran kooperatif Group Investigation disertai media gambar. Model pembelajaran ini dapat melibatkan siswa terlibat lebih aktif saat proses pembelajaran, karena pada proes pembelajaran mengunakan model Group Investigation disertai media gambar. Perwakilan kelompok akan mempresentasikan hasil investigasi materi yang dipilih. Oleh karena itu setiap siswa diberi kesempatan menemukan sendiri atas materi yang akan dipelajari, sehingga menimbulkan rasa tanggung jawab pada diri sendiri untuk dapat memahami materi. Hal ini sejalan dengan Arsyad (2014:19) bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Pelaksanaan pembelajaran di kelas kontrol menerapkan metode ceramah dan tanya jawab. Berdasarkan persentase ketuntasan pada kelas kontrol adalah 6,66% berada pada tingkatan yang kurang karena belum mencapai KKM. Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (2010:107), apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60% dikuasai oleh siswa maka tingkat keberhasilannya tergolong kurang. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan adanya kelemahan metode

5 ceramah dan tanya jawab ini diantaranya pembelajaran berjalan membosankan siswa menjadi pasif karena tidak menemukan sendiri konsep yang diajarkan, kepadatan konsep-konsep yang diberikan dapat berakibat siswa tidak mampu menguasai bahan yang diajarakan, dan pengetahuan yang diperoleh melalui ceramah lebih mudah terlupakan. Hal ini terlihat bahwa dalam proses pembelajaran hanya berlangsung satu arah sehingga kurangnya interaksi antara guru dengan siswa, serta siswa dengan siswa. Hal ini terlihat siswa hanya mengandalkan dan mendengarkan penjelasan materi dari guru saja, sehingga menyebabkan siswa menjadi mudah bosan terhadap pembelajaran karena tidak memiliki tanggung jawab sendiri terhadap penguasaan materi yang akan dipelajari. Hal inilah yang menyebabkan hasil belajar siswa pada kelas kontrol masih di bawah KKM. 3. Ranah Psikomotor Psikomotor yang dinilai pada kelas eksperimen adalah laporan diskusi, sedangkan pada kelas kontrol adalah berupa resume. Laporan diskusi siswa ini diberikan pada saat proses pembelajaran. Kelas kontrol resume diberikan saat proses belajar mengajar setelah guru menerangkan materi di kelas, sedangkan pada kelas kontrol ada beberapa resume yang kurang lengkap dan penulisan juga masih kurang rapi dan bersih. Psikomotor siswa kelas eksperimen dalam menginvestigasi materi yang dipilih dari dua indikator yaitu kelengkapan laporan dan kerapian, kebersihan dan kejelasan tulisan. Nilai capaian optimum pada kelas eksperimen adalah 4,00 (A), dan capaian optimum pada kelas kontrol adalah 3,09 (B). Penilaian kelas ekperimen dengan rata-rata nilai capaian optimumnya yaitu 4,00 (A). Indikator yang memperoleh nilai tertinggi pada kelas eksperimen adalah kerapian dan kebersihan tulisan dengan nilai capaian optimum 3,57 (A - ). Seluruh kelompok termotivasi untuk membuat laporan dengan baik karena sebelumnya sudah disampaikan bahwa adanya kelompok terbaik yang dinilai dari kinerja dalam kelompok dan hasil laporan yang dibuat. Siswa sudah bisa dikatakan mampu menulis laporan dengan rapi, jelas dan bersih. Indikator yang kedua yaitu kelengkapan laporan dengan nilai 3,52 (A - ). Pada indikator ini siswa sudah mampu menulis isi laporan yang sesuai dengan sub topik, tujuan pembelajaran dan relevan dengan teori yang ada disumber belajar karena materi yang diinvestigasikan setiap kelompok sudah jelas secara baik melalui perintah investigasi pada media gambar. Nilai psikomotor pada kelas eksperimen secara keseluruhan sudah mencapai ketuntasan dengan baik dari sebelum penelitian disebabkan karena siswa sudah mampu membuat laporan hasil diskusi dengan baik dan sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran. Media gambar dan berbagai sumber yang diberikan dapat mempermudah siswa untuk menginvestigasi sub topik dalam kelompok, sehingga laporan yang dibuat lebih baik, terarah, dan mudah dimengerti. Hal ini sependapat dengan Sanjaya (2011:57) media gambar adalah perantara dari sumber informasi kepenerima informasi. Media akan membantu pendidikan untuk memberikan pemahaman pada materi yang tidak bisa dilihat secara langsung. Maka kelebihan media gambar antara lain adalah bersifat konkrit, dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, dapat mengatasi keterbatasan pengamatan, murah dan mudah didapat serta dapat digunakan untuk perseorangan atau kelompok. Penilaian kompetensi keterampilan pada kelas kontrol rata-rata nilai capaian optimum dari ketiga pertemuan yaitu 3,09 (B). Indikator yang memiliki nilai capaian optimum tertinggi adalah kerapian dan kebersihan tulisan dengan nilai capaian optimum 2,69 (B - ). Pada indikator ini, siswa masih banyak yang kurang rapi, jelas dan bersih dalam penulisan resume. Selanjutnya, nilai indikator terendah adalah kelengkapan materi resume dengan nilai 2,08 (C + ). Pada indikator ini, siswa belum mampu membuat resumenya dengan baik, resume yang dibuat kurang lengkap dan belum terdapat komponen-komponen yang diminta pada tujuan pembelajaran dan kurang sistematis. KESIMPULAN dan SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP Negeri 5, maka dapat disimpulakan bahwa, Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) disertai Media Gambar

6 pada ranah afektif belum dapat meningkatkan hasil belajar siswa, pada ranah kognitif dan psikomotor dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMPN 5 Padang pada materi sistem peredaran darah tahun pelajaran 2016/2017. KEPUSTAKAAN Anwar, Syafri. 2009. Penilaian Berbasis Kompetensi. Padang: UNP Press. Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Djamarah. S dan Aswan, Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Indra, Meica. 2016. Pengaruh Model Pembelajaran Group Investigation (GI) Disertai Media Gambar Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMAN 1 Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan. Skripsi. Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat. Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta : Rajagrafindo Persada. Sanjaya, Wina. 2011. Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group. Saputri, Reza. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMAN 1 Pasaman Kabupaten Pasaman Barat. Skripsi. Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat. Sudjana, Nana dan Ahmad, Rivai. 2011. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Susanti, Diana dan Liza Yulia Sari. 2015. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Interaktif Berorientasi Konstruktivisme Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Pada Materi Neurulasi. Jurnal Prosiding Seminar Nasional Pendidikan dan Sains Biologi. Hlm.16. ISBN:978-602-74224-0-7.