HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 PADANG

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS RANGKUMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 11 PADANG

KORELASI KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS EKSPOSISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS WAWANCARA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI EKSPOSITORIS SISWA KELAS VII SMP N 1 V KOTO TIMUR PARIAMAN

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA SEMEN PADANG

KORELASI KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPOSISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK BASUNG

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN NASKAH DRAMA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 PADANG

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL INKUIRI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 27 PADANG ABSTRACT

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN TEKS WAWANCARA SISWA KELAS VII SMPNEGERI 1 SIBERUT SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI ARTIKEL ILMIAH

ABSTRACT. Kata kunci: membaca, membaca apresiatif cerpen, menulis teks cerpen

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMAN 1 KINALI

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA APRESIATIF DENGAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA PEMBANGUNAN LABOLATORIUM UNP

ABSTRACT. Kata kunci: korelasi, keterampilan membaca pemahaman teks laporan hasil observasi, dan keterampilan menulis teks laporan hasil observasi

PENGARUH MODEL THINK PAIR SHARE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA SMA

KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI SISWA KELAS VII SEMESTER II MTs SWASTA SAWAHLUNTO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 FEBRI HARIANITA ABSTRACK

ABSTRACT

HUBUNGAN MINAT BACA FIKSI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA MORAL/FABEL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 SIJUNJUNG

TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS DONGENG SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK PEMODELAN BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA SMP NEGERI 12 PADANG

PENINGKATAN MENARASIKAN TEKS WAWANCARA DENGAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VII.4 SMPN 6 BUKITTINGGI

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK PARAGRAF EKSPOSISI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA TAMANSISWA PADANG ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

HUBUNGAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA N 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK STRIP TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARTIKEL POPULER SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 PADANG

ARTIKEL ILMIAH SYAFRI YULLANDA NIM

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DI SMPN 19 PADANG

KEMAMPUAN MEMBACA BERITA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 28 PADANG

PENGARUH TEKNIK BRAINSTORMING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN I KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN BERITA DAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 PAINAN

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS BERDASARKAN TEKS WAWANCARA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI THINK TALK WRITE

ABSTRACT. Kata kunci: Pengaruh, Media Objek Langsung, Menulis, Teks Laporan Hasil Observasi

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FOTO TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PANCUNG SOAL ABSTRACT

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI BERDASARKAN TEKS WAWANCARA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SEMEN PADANG DENGAN MENERAPKAN TEKNIK MIND MAPPING ARTIKEL ILMIAH ISKAMIMI JEKRI NPM

KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 12 PADANG

Hubungan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Keterampilan Menulis Paragraf Deduktif siswa kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasman.

KONTRIBUSI PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 IV NAGARI BAYANG UTARA KABUPATEN PESISIR SELATAN ABSTRACT

KEEFEKTIFAN PENERAPAN STRATEGI SKIMMING TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI GERINGGING KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENGARUH PENGGUNAAN METODE SIRE TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL ILMIAH ROZA YULIANA NPM

KEMAMPUAN PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN SISWA KELAS VIII SMP N 20 PADANG DALAM MENULIS SURAT DINAS E JURNAL ILMIAH

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 PADANG BERDASARKAN KERANGKA KARANGAN ARTIKEL ILMIAH RIRIN SEPRIWINNI NPM

KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SIPORA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BATANG KAPAS ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI TARAB E- JURNAL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG MENGGUNAKAN TEKNIK AUTOBIOGRAFI ARTIKEL ILMIAH MIZA ELVAYANTI NIM.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS BERBANTUAN MIND MAPPING SISWA KELAS VII.2 SMP NEGERI 2 KAMANG MAGEK KABUPATEN AGAM

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN MEDIA GAMBAR SERI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 KUNDUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DALAM BENTUK AUTOBIOGRAFI SISWA KELAS X SMA ADABIAH PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN E JURNAL

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL

LENI EXTRISNAWELI NPM

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 19 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KETERAMPILAN MENULIS KARANGANNARASI SISWA KELAS X SMAN1 SITIUNG KABUPATEN DHARMASAYADENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BAGAN JURNAL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH

SKILL EXPOSITORY ESSAY WRITING NARRATIVE TECHNIQUE USING REKA PICTURE STORY GRADE X SMAN 1 TARUSAN DISTRICT SOUTH COAST. By:

Inovasi Pendidikan Vol. I. No. 17, Maret 2017

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO PERSUASIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 X KOTO DIATAS KABUPATEN SOLOK DENGAN MEDIA GAMBAR E JURNAL

PENGARUH TEKNIK COPY THE MASTER TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII MTsN LUBUK BUAYA KOTA PADANG

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMPN 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK COPY THE MASTER ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL CONCEPT SENTENCE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA N 2 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BRAINSTORMING

KEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI PADA TEKS BERITA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN E JURNAL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK PEMODELAN BERBASIS MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 15 PADANG

KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

PENGARUH PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING

Keywords: Writing Skills, Expository Narrative Paragraphs, Visual Media

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 PADANG ARTIKEL ILMIAH

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DI KELAS VIII.D SMP NEGERI 2 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN.

JURNAL ILMIAH. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

HUBUNGAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENULIS WACANA EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 5 PADANG

KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN/RESENSI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KOTAGAJAH. Oleh

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KEMBALI DONGENG SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 LINTAU BUO KABUPATEN TANAH DATAR

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 16 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL ARTIKEL E JURNAL

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII MTsN TALAOK BAYANG PESISIR SELATAN DENGAN BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI ARTIKEL ILMIA

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA I)

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN KEMAMPUAN BERCERITASISWA KELAS VII SMP N 1 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN TEKNIK KERANGKA TULISAN DAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS POSTER SISWA KELAS VIII SMPN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA BIDANG LINGKUNGAN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8 PADANG

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS FABEL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 PAYAKUMBUH

HUBUNGAN TINGKAT KERAJINAN MEMBACA DENGAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

Hubungan Kemampuan Penalaran dengan Keterampilan Menulis Argumentasi Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Padang E-JURNAL ILMIAH. Nela Pakra Roza NPM

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA N 10 SIJUNJUNG

KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENIRU MODEL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PADANG

HUBUNGAN PENGUASAAN GAYA BAHASA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP N 1 RAO ARTIKEL ILMIAH

E JURNAL ILMIAH TRIA ULANDARI NIM Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memeroleh Gelar Sarjana Pendidikan ( Strata 1)

Transkripsi:

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 PADANG Oleh: Ria Fianti Martavia 1, Harris Effendi Thahar. 2, Yasnur Asri 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri Padang email: riafianti9@gmail.com. ABSTRACT This article is written to discuss the results of research on the relationship of interest in reading the narrative expository writing skills of students of class VII SMP Negeri 11 Padang. This research data in the form of a score questionnaire interest in reading and writing skills test score results expository narrative. The data was obtained through two types of tests, namely questionnaire to measure the level of mastery of reading and performance test to measure the level of mastery of narrative expository writing skills. This research is a quantitative experimental method. The results of this research are three: (1) the level of interest in reading students' mastery of grade VII SMP Negeri 11 Padang are in qualification More than Enough (LDC) with an average value of 74.49, (2) the level of mastery of narrative expository writing skills graders VII SMP Negeri 11 Padang are in qualification More than Enough (LDC) with an average value of 74.55, and (3) based on the t-test, the alternative hypothesis (H1) is accepted at 95% significance level and degrees of freedom (df) = n-1 because t hitung> t table (31.40> 1.68). Kata kunci : hubungan, minat baca, narasi ekspositoris A. Pendahuluan Menulis merupakan salah satu kegiatan eksistensi diri seseorang di dalam masyarakat. Oleh karena itu, tulisan harus bernilai baik dan bermakna untuk disampaikan kepada pembaca. Untuk bisa menghasilkan tulisan yang baik dan bermakna maka diperlukan wawasan dan ilmu yang luas. Wawasan dan ilmu yang luas bisa didapat melalui banyak hal, salah satunya adalah membaca. Ada banyak pakar yang setuju bahwa membaca mempunyai hubungan yang erat dengan menulis, salah satunya adalah Thahar (2008:11) yang menyatakan bahwa mustahil seseorang terampil menulis tanpa pengalaman yang luas dari hasil membaca. Karena amunisi seorang penulis adalah latar belakang informasi yang luas yang didapatkan dari banyak membaca. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kegiatan menulis bukanlah sesuatu yang dapat dilakukan dengan mudah tanpa melalui proses membaca yang rutin untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Selain menambah pengetahuan, membaca juga mampu meningkatkan kemampuan berbahasa seseorang, memunculkan ide-ide baru, motivasi, dan kesenangan untuk menulis. Hal ini terbukti dengan kisah Sori Siregar (Eneste (ed.) dalam Thahar, 2008: 10-11) yang menceritakan bahwa ia gila meminjam buku di perpustakaan melalui abangnya sejak kelas enam Sekolah Rakyat. Ia juga mengaku bahwa surat kabar banyak membantunya dalam 1 Mahasiswa Penulis Skripsi Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia untuk wisuda periode September 2016 2 Pembimbing I, dosen FBS Universitas Negeri Padang 3 Pembimbing II, dosen FBS Universitas Negeri Padang 363

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 2 No. 5 September 2016; Seri E 363-369 mengenal sastra. Ketika beranjak dewasa, timbul keinginan untuk menulis lalu mengirimkannya ke majalah hingga akhirnya diterbitkan. Berdasarkan cerita tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang menggerakkan seseorang untuk membaca adalah kecintaan terhadap informasi, ide, hiburan, dan pengetahuan yang ada di dalam bacaan, sehingga memunculkan dorongan dan keinginan yang besar untuk terus membaca. Hal inilah yang disebut minat baca. Minat baca merupakan salah satu faktor pendorong seseorang untuk membaca. Namun pada era berbasis teknologi sekarang, tidak banyak lagi ditemui anak seperti Sori Siregar yang memiliki minat baca yang tinggi dan menjadikan membaca sebagai sebuah kebiasaan. Hal ini terlihat dari hasil survei yang dilakukan oleh lembaga-lembaga internasional yang selalu menempatkan Indonesia pada posisi sepuluh terbawah setiap kali survei-survei tersebut dilakukan. Progress in International Reading Literacy Study (PIRLS), sebuah lembaga survei internasional lima tahunan yang mengukur kemampuan membaca siswa sekolah dasar, pada tahun 2011 menempatkan Indonesia pada posisi 44 dari 45 negara peserta. Tidak hanya PIRLS, hasil yang dikeluarkan Programme for International Student Assessment (PISA) tidak jauh berbeda. PISA sebagai lembaga survei internasional tiga tahunan yang mengukur kemampuan anak-anak usia 15 tahun dalam bidang matematika, sains, dan membaca menempatkan Indonesia di posisi 64 dari 65 negara peserta pada tahun 2012 lalu. Hal ini menjelaskan bahwa minat baca/tingkat kecintaan anak-anak (siswa) Indonesia terhadap buku sangat rendah sehingga membaca bukan prioritas utama siswa dalam kesehariannya. Hal ini mengakibatkan siswa Indonesia memiliki kemampuan jauh di bawah rata-rata siswa internasional. Rendahnya minat siswa dalam membaca tidak hanya berdampak pada kemampuan siswa Indonesia yang jauh di bawah rata-rata siswa internasional, tetapi juga berdampak pada rendahnya produksi buku di Indonesia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Perpustakaan Nasional RI tahun 2004, yang kemudian dirilis oleh Kompas (17/5/2004), Indonesia menerbitkan buku rata- rata +6.000 7.000 judul per tahun. Hal ini terbilang kecil dibandingkan dengan Jepang atau Thailand yang mencetak buku + 68.000-70.000 judul per tahun. Tidak hanya ditinggalkan jauh oleh Jepang dan Thailand, tetapi juga Malaysia dengan jumlah buku yang diterbitkan sebanyak +8.500 judul, Korea sebanyak +45.000 judul buku, dan Amerika sebanyak +90.000 judul buku (http://www.triniharyanti.id, https://bintangsitepu.wordpress.com). Hasil penelitian tersebut tidak mengalami perubahan yang signifikan sampai sekarang. Berdasarkan data yang telah dipaparkan sebelumnya, terlihat bahwa keterampilan membaca mempengaruhi keterampilan menulis. Keterampilan menulis yang hakikatnya adalah menghasilkan tulisan, salah satunya dalam bentuk buku tidak akan berkembang apabila tidak mengembangkan minat dan keterampilan membaca. Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang wajib diajarkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Menulis narasi ekspositoris merupakan salah satu materi pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VII semester II. Hal ini tergambar dalam rumusan Standar Kompetensi (SK) 12 Mengungkapkan berbagai informasi dalam bentuk narasi dan pesan singkat. Selanjutnya, SK tersebut dijabarkan pada Kompetensi Dasar (KD) 12.1 Mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan memperhatikan cara penulisan kalimat langsung dan tidak langsung. Mengacu pada KD 12.1 tersebut, siswa dituntut untuk terampil menulis narasi. Namun, kenyataannya keterampilan menulis narasi siswa masih di bawah KKM. Berdasarkan wawancara dengan Ibu Erwita Dharna, S.Pd selaku guru Bahasa Indonesia kelas VII di SMP Negeri 11 Padang pada tanggal 23 Januari 2016, peneliti menemukan lima masalah berkaitan dengan rendahnya keterampilan menulis narasi siswa. Pertama, pada umumnya siswa kurang berminat untuk menulis, khususnya menulis narasi ekspositoris. Kedua, siswa kesulitan dalam mengembangkan informasi yang terdapat pada teks wawancara, sehingga narasi yang ditulis tidak memberikan informasi yang menyeluruh tentang narasumber. Ketiga, siswa kesulitan dalam menceritakan urutan peristiwa yang dialami narasumber berdasarkan teks wawancara yang ada di Lembar Kerja Siswa. Keempat, siswa tidak memahami dengan baik 364

Hubungan Minat Baca dengan Keterampilan Menulis Narasi Ekspositoris Siswa Kelas VII SMP Negeri 11 Padang-Ria Fianti Martavia, Harris Effendi Thahar, dan Yasnur Asri tentang tata bahasa Indonesia yang baik dan benar, seperti penggunaan kalimat efektif dan penggunaan EBI. Kelima, rendahnya minat baca siswa yang berdampak pada kurangnya wawasan siswa. Pada dasarnya wawasan dan pengetahuan sangat dibutuhkan dalam menulis. Begitu juga dalam menulis narasi, terutama narasi ekspositoris. Hal ini sesuai dengan pendapat Semi (2009:41) menyatakan bahwa narasi adalah bentuk percakapan atau tulisan yang bertujuan menyampaikan atau menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu. Keraf (2005:136-137) juga mengemukakan bahwa narasi ekspositoris adalah narasi yang bertujuan untuk menggugah pikiran pembaca untuk mengetahui apa yang dikisahkan. Sasaran utamanya adalah rasio, yaitu berupa perluasan pengetahuan pembaca sesudah membaca kisah tersebut. Narasi ekspositoris mempersoalkan tahap-tahap kejadian, rangkaian-rangkaian perbuatan kepada pembaca atau pendengar. Runtun kejadian atau peristiwa yang disajikan itu dimaksudkan untuk menyampaikan informasi, tidak peduli apakah disampaikan secara tertulis atau secara lisan. Berdasarkan pendapat tersebut, untuk bisa menyampaikan informasi kepada pembaca dibutuhkan wawasan dan pengetahuan yang luas. Wawasan dan pengetahuan yang luas bisa didapat melalui banyak cara, salah satunya dengan membaca. Seseorang yang gemar membaca mengindikasikan bahwa ia memiliki kesadaran dan minat baca yang tinggi, sehingga pengetahuan dan wawasannya sangat luas. Rahim (2008:28) menyatakan bahwa minat baca ialah keinginan yang kuat disertai dengan usaha-usaha seseorang untuk membaca. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa orang yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediaan untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesadarannya sendiri. Dalman (2014:142) juga menyatakan bahwa minat baca merupakan bentuk perilaku terarah guna melakukan kegiatan membaca sebagai tingkat kesenangan yang kuat. Oleh sebab itu, semakin tinggi minat baca seseorang, maka semakin kuat keinginannya untuk membaca. Pembatasan masalah dalam penelitian ini ada tiga. Pertama, minat baca siswa kelas VII SMP Negeri 11 Padang. Kedua, keterampilan menulis narasi ekspositoris siswa kelas VII SMP Negeri 11 Padang. Ketiga, hubungan minat baca dengan keterampilan menulis narasi ekspositoris siswa kelas VII SMP Negeri 11 Padang. Perumusan masalah dalam penelitian ini ada tiga. Pertama, berapakah tingkat penguasaan minat baca siswa kelas VII SMP Negeri 11 Padang? Kedua, berapakah tingkat penguasaan keterampilan menulis narasi ekspositoris siswa kelas VII SMP Negeri 11 Padang? Ketiga, bagaimana hubungan antara minat baca dengan keterampilan menulis narasi ekspositoris siswa kelas VII SMP Negeri 11 Padang? Penelitian ini memiliki tiga tujuan. Pertama, mendeskripsikan tingkat penguasaan minat baca siswa kelas VII SMP Negeri 11 Padang. Kedua, mendeskripsikan tingkat penguasaan keterampilan menulis narasi ekspositoris siswa kelas VII SMP Negeri 11 Padang. Ketiga, menganalisis hubungan antara minat baca dengan keterampilan menulis narasi ekspositoris siswa kelas VII SMP Negeri 11 Padang. Penelitian ini memiliki dua manfaat yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Secara teoretis, penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam pengembangan pembelajaran keterampilan membaca (minat baca) dan menulis narasi ekspositoris. Secara praktis, penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak berikut. Pertama, bagi guru bidang studi bahasa Indonesia di SMP Negeri 11 Padang. Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai masukan dalam meningkatkan proses pembelajaran. Kedua, bagi siswa kelas VII SMP Negeri 11 Padang agar dapat memotivasi, meningkatkan, serta mengembangkan keterampilan membaca dan menulis. Ketiga, bagi peneliti lain sebagai informasi dan rujukan untuk melakukan penelitian selanjutnya. B. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan metode deskriptif dengan rancangan korelasional. Penelitian ini digolongkan pada penelitian kuantitatif karena data 365

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 2 No. 5 September 2016; Seri E 363-369 penelitian yang diolah berupa angka-angka, yaitu skor dan nilai minat baca dan keterampilan menulis narasi ekspositoris siswa kelas VII SMP Negeri 11 Padang. Data tersebut diolah dengan menggunakan rumus-rumus statistik. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2013:14) yang menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, teknik pengumpulan sampel umumnya dilakukan secara random. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian ini akan mendeskripsikan hubungan antara minat baca dengan keterampilan menulis narasi ekspositoris siswa kelas VII SMP Negeri 11 Padang. Sementara itu, rancangan (desain) penelitian korelasional digunakan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara dua variabel, yaitu menganalisis hubungan minat baca dengan keterampilan menulis narasi ekspsositoris siswa kelas VII SMP Negeri 11 Padang. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 11 Padang yang terdaftar pada tahun pelajaran 2015/2016, berjumlah 223 siswa yang terbagi atas tujuh kelas. Mengingat jumlah populasi dalam penelitian ini lebih dari 100, maka teknik penarikan sampel yang digunakan adalah proportional random sampling atau penarikan sampel berdasarkan proporsi jumlah siswa per kelas. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2002:112), yang mengatakan apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya dan apabila lebih dari 100, diambil 10%-15% atau 20%-25% atau lebih. Berdasarkan pendapat Arikunto tersebut, sampel penelitian ini berjumlah 43 orang. Penelitian ini ada dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Minat baca siswa sebagai variabel bebas (X) dan keterampilan menulis narasi ekspositoris sebagai variabel terikat (Y). Data penelitian ini adalah skor hasil angket minat baca siswa kelas VII SMP Negeri 11 Padang dan skor hasil tes keterampilan menulis narasi ekspositoris siswa kelas VII SMP Negeri 11 Padang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes angket dan tes unjuk kerja. Angket disusun berdasarkan indikator yang telah ditetapkan, yaitu (1) memiliki kesadaran dan minat baca yang tinggi, (2) usaha yang dilakukan untuk membaca, (3) waktu yang disediakan untuk membaca, (4) jenis bacaan yang dibaca, (5) tindak lanjut setelah membaca. Adapun Indikator untuk tes unjuk kerja, yaitu memperluas pengetahuan, menceritakan peristiwa secara kronologis, dan bahasa informatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dua cara. Data minat baca dikumpulkan dengan memberikan angket pada sampel. Data keterampilan menulis narasi ekspositoris dikumpulkan dengan memberikan tes unjuk kerja pada siswa. Kedua tes ini dilaksanakan pada tanggal 12 April 2016 dengan waktu pengerjaan selama 120 menit. Penganalisisan data dilakukan melalui sembilan tahap. Pertama, pemberian skor terhadap hasil angket minat baca. Kedua, pemberian skor terhadap hasil tes unjuk kerja keterampilan menulis narasi ekspositoris sesuai dengan aspek yang dinilai. Ketiga, mengubah skor menjadi nilai. Keempat, menafsirkan hasil tes mengenai minat baca dan keterampilan menulis narasi ekspositoris berdasarkan nilai rata-rata hitung dari masing-masing tes. Kelima, mengklasifikasikan skor angket minat baca dan skor tes keterampilan menulis narasi ekspositoris secara umum dan per indikator dengan menggunakan skala 10. Keenam, membuat diagram batang dari masing-masing hasil tes secara keseluruhan dan per indikator. Ketujuh, mengkorelasikan nilai minat baca dengan keterampilan menulis narasi ekspositoris siswa secara umum dan per indikator. Kedelapan, melakukan uji hipotesis untuk menguji ada tidaknya hubungan minat baca dengan keterampilan menulis narasi ekspositoris siswa kelas VII SMP Negeri 11 Padang. Kesembilan, membahas hasil analisis dan menyimpulkan hasil pembahasan. C. Pembahasan Dalam penelitian ini akan diuraikan tiga hal. Pertama, minat baca siswa kelas VII SMP Negeri 11 Padang. Kedua, keterampilan menulis narasi ekspositoris siswa kelas VII SMP Negeri 366

Hubungan Minat Baca dengan Keterampilan Menulis Narasi Ekspositoris Siswa Kelas VII SMP Negeri 11 Padang-Ria Fianti Martavia, Harris Effendi Thahar, dan Yasnur Asri 11 Padang. Ketiga, hubungan antara minat baca dengan keterampilan menulis narasi ekspositoris siswa kelas VII SMP Negeri 11 Padang. 1. Minat Baca Siswa Kelas VII SMP Negeri 11 Padang Berdasarkan analisis data, diketahui bahwa nilai rata-rata minat baca siswa kelas VII SMP Negeri 11 Padang secara umum sebesar 74,49 yang berada pada kualifikasi lebih dari cukup. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) siswa kelas VII SMP Negeri 11 Padang untuk mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia adalah 82. Dengan kata lain, minat baca siswa kelas VII SMP Negeri 11 Padang berada dibawah KKM. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, siswa perlu diberi motivasi dan tindakan untuk meningkatkan kecintaaannya terhadap bacaan, sehingga kegiatan membaca bukan lagi sebagai kegiatan yang membosankan, namun menjadi kegiatan yang menyenangkan untuk dilakukan oleh siswa. Minat baca siswa kelas VII SMP Negeri 11 Padang memiliki lima indikator yang dinilai. Dari lima indikator yang dinilai tersebut, indikator tertinggi yang dikuasai siswa adalah indikator 5 yaitu tindak lanjut setelah membaca dengan nilai rata-rata 77,47 berada pada kualifikasi baik. Bertolak dari nilai rata-rata tersebut, diketahui bahwa sebagian besar siswa sudah melakukan tindak lanjut yang baik setelah membaca, seperti (1) menulis catatan, ringkasan, atau peta konsep mengenai isi bacaan, (2) mencari referensi tambahan setelah membaca, (3) mempraktekkan langsung apa yang sudah dibaca, dan (4) menilai dan mengomentari isi buku/bacaan. Indikator minat baca siswa yang paling rendah adalah indikator usaha yang dilakukan untuk memenuhi minat baca dengan nilai rata-rata 69,21 berada pada kualifikasi lebih dari cukup. Bertolak dari nilai rata-rata tersebut, dapat dikatakan bahwa sebagian besar siswa belum melakukan usaha yang baik untuk memenuhi minat bacanya. Oleh karena itu, siswa perlu meningkatkan usahanya untuk membaca agar minat baca yang telah berkembang tidak hilang. Berikut nilai rata-rata minat baca siswa kelas VII SMP Negeri 11 Padang per indikator. Pertama, indikator memiliki kesadaran dan minat yang tinggi dalam membaca memiliki nilai rata-rata 76,80 berada pada kualifikasi baik. Dalam indikator memiliki kesadaran dan minat yang tinggi dalam membaca, nilai tertinggi adalah 91,11 dan nilai terendah adalah 66,67. Kedua, indikator usaha yang dilakukan untuk memenuhi minat baca memiliki nilai rata-rata 69,21 berada pada kualifikasi lebih dari cukup. Dalam indikator usaha yang dilakukan untuk memenuhi minat baca, nilai tertinggi adalah 86,00 dan nilai terendah adalah 54,00. Ketiga, indikator waktu yang disediakan untuk membaca memiliki nilai rata-rata 74,01 dengan kualifikasi lebih dari cukup. Dalam indikator waktu yang disediakan untuk membaca, nilai tetinggi yang diperoleh adalah 95,00 dan nilai terendah adalah 57,50. Keempat, indikator jenis bacaan yang dibaca memiliki nilai rata-rata 75,17 berada pada kualifikasi lebih dari cukup. Dalam indikator jenis bacaan yang dibaca nilai tertinggi yang diperoleh adalah 93,85 dan nilai terendah adalah 53,85. Kelima, indikator tindak lanjut setelah membaca memiliki nilai rata-rata 77,47. Dalam indikator tindak lanjut setelah membaca perolehan nilai tertinggi adalah 93,33 dan nilai terendah adalah 62,22. 2. Keterampilan Menulis Narasi Ekspositoris Siswa Kelas VII SMP Negeri 11 Padang Berdasarkan analisis data, diketahui bahwa nilai rata-rata keterampilan menulis narasi ekspositoris siswa kelas VII SMP Negeri 11 Padang secara umum sebesar 74,55 yang berada pada kualifikasi lebih dari cukup. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) siswa kelas VII SMP Negeri 11 Padang untuk mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia adalah 82. Dengan kata lain, keterampilan menulis narasi ekspositoris siswa kelas VII SMP Negeri 11 Padang berada dibawah KKM. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disimpulkan bahwa siswa perlu meningkatkan keterampilan menulis narasi ekspositoris dengan berlatih menulis secara intensif. Keterampilan menulis narasi ekspositoris siswa kelas VII SMP Negeri 11 Padang memiliki tiga indikator yang dinilai. Dari tiga indikator yang dinilai tersebut, indikator tertinggi yang dikuasai siswa adalah indikator memperluas pengetahuan dengan nilai rata-rata 84,50 berada 367

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 2 No. 5 September 2016; Seri E 363-369 pada kualifikasi baik. Bertolak dari nilai rata-rata tersebut, diketahui bahwa sebagian besar siswa sudah mampu menjelaskan dan menginformasikan hal-hal penting mengenai diri siswa, seperti data diri pribadi, riwayat pendidikan, prestasi, hubungan keluarga dan pertemanan, keinginan masa depan atau cita-cita, serta peristiwa penting yang dialami, sehingga informasi yang disampaikan tersebut menambah wawasan atau pengetahuan pembaca mengenai siswa tersebut. Indikator keterampilan menulis narasi ekspositoris siswa yang paling rendah adalah indikator menggunakan bahasa informatif dengan kalimat yang efektif dengan nilai rata-rata 56,59 berada pada kualifikasi cukup. Bertolak dari nilai rata-rata tersebut, dapat dikatakan bahwa sebagian besar siswa belum memiliki pengetahuan yang luas mengenai bahasa informatif, penggunaan kalimat efektif, serta penggunaan EBI yang baik dan benar. Berikut nilai rata-rata minat baca siswa kelas VII SMP Negeri 11 Padang per indikator. Pertama, indikator memperluas pengetahuan memiliki nilai rata-rata 84,50 berada pada kualifikasi baik. Dalam indikator memperluas pengetahuan, nilai tertinggi adalah 100,00 dan nilai terendah adalah 50,00. Kedua, indikator menceritakan peristiwa secara kronologis memiliki nilai rata-rata 82,56 berada pada kualifikasi baik. Dalam indikator, menceritakan peristiwa secara kronologis nilai tertinggi adalah 100,00 dan nilai terendah adalah 50,00. Ketiga, indikator menggunakan bahasa informatif dengan kalimat yang efektif memiliki nilai rata-rata 56,59 dengan kualifikasi cukup. Dalam indikator menggunakan bahasa informatif dengan kalimat yang efektif, nilai tetinggi yang diperoleh adalah 83,33 dan nilai terendah adalah 33,33. 3. Hubungan Minat Baca dengan Keterampilan Menulis Narasi Ekspositoris Siswa Kelas VII SMP Negeri 11 Padang Berdasarkan hasil pengkorelasian antara variabel minat baca dengan keterampilan menulis narasi ekspositoris siswa kelas VII SMP Negeri 11 Padang, diperoleh nilai r (0,979). Setelah nilai r diperoleh, selanjutnya dianalisis dan diperoleh nilai t hitung (31,40) nilai t tabel (1,68) pada derajat kebebasan n-1 (42) dan taraf signifikan 95%. Berdasarkan pengkorelasian tersebut, disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara minat baca dengan keterampilan menulis narasi ekspositoris siswa kelas VII SMP Negeri 11 Padang. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disimpulkan bahwa siswa yang memiliki tingkat penguasaan minat baca yang tinggi, memperoleh nilai keterampilan menulis narasi ekspositoris yang tinggi. Sebaliknya, jika tingkat penguasaan minat baca siswa rendah, maka nilai keterampilan menulis narasi ekspositoris siswa juga rendah. Dari hasil penelitian juga ditemukan bahwa tingkat penguasaan minat baca dan keterampilan menulis narasi ekspositoris siswa kelas VII SMP Negeri 11 Padang tergolong lebih dari cukup. Hal ini menjelaskan bahwa siswa perlu meningkatkan minat baca dan keterampilan menulis narasi ekspositoris dengan berbagai motivasi dan kegiatan yang menunjang kedua hal tersebut. D. Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan mengenai hubungan minat baca dengan keterampilan menulis narasi ekspositoris siswa kelas VII SMP Negeri 11 Padang, disimpulkan tiga hal sebagai berikut. Pertama, minat baca siswa kelas VII SMP Negeri 11 Padang berada pada kualifikasi lebih dari cukup sebesar 74,49. Kedua, nilai rata-rata keterampilan menulis narasi ekspositoris siswa secara keseluruhan sebesar 74,55 berada pada kualifikasi lebih dari cukup. Ketiga, terdapat hubungan yang signifikan antara minat baca dengan keterampilan menulis narasi ekspositoris siswa kelas VII SMP Negeri 11 Padang pada derajat kebebasan n-1 dan taraf signifikan 95%. H 0 ditolak dan H 1 diterima karena hasil pengujian membuktikan bahwa nilai t hitung lebih besar daripada t tabel (31,40>1,68). Berdasarkan simpulan, dapat diberikan saran-saran berikut. Pertama, guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 11 Padang diharapkan dapat meningkatkan minat baca dan keterampilan menulis narasi siswa. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memberikan motivasi yang besar 368

Hubungan Minat Baca dengan Keterampilan Menulis Narasi Ekspositoris Siswa Kelas VII SMP Negeri 11 Padang-Ria Fianti Martavia, Harris Effendi Thahar, dan Yasnur Asri kepada siswa untuk menyukai buku dan membaca, memberikan banyak informasi tentang bukubuku yang ada di perpustakaan sekolah, mengajak siswa ke perpustakaan sekolah, dan memberikan tugas rumah yang berkaitan dengan membaca. Berkenaan dengan keterampilan menulis narasi ekspositoris, diharapkan guru memberikan banyak latihan menulis narasi serta tetap memperhatikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI). Kedua, siswa diharapkan lebih serius saat pembelajaran berlangsung, khususnya pembelajaran keterampilan menulis narasi ekspositoris serta harus banyak berlatih menulis, serta membentuk kelompok-kelompok menulis karya populer di sekolah. Hal itu akan membantu meningkatkan kemampuan menulis siswa. Ketiga, penelitian ini memberikan manfaat bagi peneliti lain sebagai masukan dan bahan perbandingan dalam melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan masalah minat baca atau menulis narasi ekspositoris. Catatan: Artikel ini disusun berdasarkan hasil penelitian untuk penulisan skripsi penulis dengan pembimbing Prof. Dr. Harris Efendi Thahar, M.Pd., dan Dr. Yasnur Asri, M.Pd. Daftar Rujukan Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Dalman. 2014. Keterampilan Membaca. Jakarta: Rajawali Pers. Keraf, Gorys. 2005. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT. Gramedia. Rahim, Farida. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Semi, Atar. 2009. Menulis Efektif. Padang: UNP Press. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta. Suryaman, Maman dkk., 2012. Laporan PIRLS 2011 - Analisis Hasil Belajar Peserta Didik dalam Literasi Membaca melalui Studi Internasional (PIRLS) 2011. (Laporan Penelitian). http://litbang.kemdikbud.go.id /index.php/survei-internasional-pisa/tentang-pisa. Diakses tanggal 27 Januari 2016. Thahar, Harris Effendi. 2008. Menulis Kreatif: Panduan Bagi Pemula. Padang: UNP Press. Tim OECD. 2012. PISA 2012 Results in Focus What 15 year olds know and what they can do with what they know. (Laporan Penelitian). www.oecd.org/pisa. Diakses tanggal 27 Januari 2016. Triniharyanti. 2011. Meningkatkan Budaya Baca. http://www.triniharyanti.id/ 2011/09/meningkatkan-budaya-baca.html. Diakses tanggal 27 Januari 2016. 369