RENCANA KERJA PEMBANGUNAN INTEGRITAS MENUJU WBK/WBBM DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDA ACEH

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI UNIT KERJA BAPPEDA KOTA BANDA ACEH

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI UNIT KERJA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN BANYUWANGI

RENCANA KERJA PEMBAGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA DENPASAR

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN

DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TANAH BUMBU

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) DI DINAS PENANAMAN

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK DAN WBBM

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

KEPUTUSAN KECAMATAN CICURUG KABUPATEN SUKABUMI NOMOR : 30 Tahun 2018

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

lingkungan Kementerian/Lembaga dan Pemerintahan Daerah

BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LAPORAN EVALUASI RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK)/WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM)

SKEMA ZONA INTEGRITAS WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM)

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

PENGADILAN NEGERI BOGOR

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

Pilihan Jawaban. Jawaban Nilai % Keterangan. Y/T Ya 1 Ya, apabila Tim telah dibentuk di dalam Satker/Satfung A/B/C A 1. Y/T Ya 1

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH & MELAYANI (WBBM) PADA DIREKTORAT JENDERAL

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepoti

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

ZONA INTEGRITAS POLDA SUMSEL MENUJU WBK

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI SERTA TINDAK LANJUT RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) POLRES METRO

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA /PERMEN-KP/2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : PENGADILAN AGAMA SOE TAHUN : 2017

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

DOKUMEN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG TAHUN Disusun oleh: TIM PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MELALUI PELAYANAN PUBLIK INSPEKTORAT JENDERAL 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RENCANA AKSI IMPLEMENTASI REFORMASI BIROKRASI. Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi SK Ketua Pengadilan

MENTERI DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG

DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : TAHUN : 2014

REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BPKP TERNATE, 12 APRIL 2017

1. Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai

Pilihan Jawaban. Jawaban Nilai % Keterangan. Y/T Ya 1 A/B/C A 1 A/B/C/D A 1

KORUPSI WILAYAH BIROKRASI BERSIH

- 2 - Pasal 3. Pasal 5 Area sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Kepala Badan ini.

ZONA INTEGRITAS KEMENTRIAN AGAMA KOTA DENPASAR

CONTOH. File manajemen Perubahan. File Sub Tim Kerja Zi TIM KERJA. Membentuk Tim Kerja Pembangunan ZI

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : POLDA NTB TAHUN : 2016

BAB I PELAKSANAAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK/WBBM

DOKUMEN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

PENGUATAN AREA PENGAWASAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI. Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

BIDANG PENATAAN PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN

LAPORAN PELAKSANAAN PENILAIAN MANDIRI PROGRAM REFORMASI BIROKRASI BAB I PENDAHULUAN

DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL UMUM POLDA METRO JAYA

PETUNJUK PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI DI LINGKUNGAN POLRI

EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI BNN TAHUN Jakarta, Juli 2015

DOKUMEN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANJARMASIN TAHUN Disusun oleh: TIM ZONA INTEGRITAS

LEMBAR KERJA EVALUASI (LKE) ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK/WBBM KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM

EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SESUAI DENGAN SURAT MENPAN RB NOMOR : B/14/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS POLRES BOJONEGORO BULAN APRIL 2018

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2012

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : SETJEN WANTANNAS TAHUN : 2017

Dokumen Pendukung dan Catatan Tim Penilai Internal

REFORMASI BIROKRASI BALAI BESAR TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI. Rapat PRA RAKER B2TKE 2017 Tangsel, 30 Maret 2017

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI

2016, No Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 13); 4. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 201

MEMBANGUN ZONA INTEGRITAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM RANGKA MEWUJUDKAN WILAYAH BEBAS KORUPSI DAN MELAYANI

LAPORAN PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2016

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA

PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM MAHKAMAH AGUNG RI TAHUN 2015

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU. wn.ayah BEBAS darl KORUPSI (WBl) &' WILAYAH BIROKRASIBERSIH MELAYANI (W88M) PENILAIAN R1SIKO DALAM PENERAPAN SPIP

DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM

Pendahuluan. Penguatan Pengawasan. Lemahnya Sistem Pengawasan. Perilaku koruptif ASN dan Pejabat Negara. Penyimpangan Birokrasi

Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

SKEP KASATKER/KASARTFUNG tentang pembentukan tim untuk melakukan pembangunan ZI menuju WBK/WBBM pembangunan ZI (satker/satfung)

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI BNN Jakarta, 1 Desember 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI

KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI TINGKAT MAKRO

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Powerpoint Templates Page 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini

Hasil Laporan Evaluasi

PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI MAHKAMAH AGUNG DAN 4 PERADILAN TAHUN Dilmiltama / 21 Juni 2017 (Dilmilti II Jakarta, DilmilII 08 Jakarta)

AREA PERUBAHAN 1. Program Manajemen Perubahan 2. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI BNN Jakarta, 11 Februari 2016

REFORMASI BIROKRASI PENGUATAN PENGAWASAN. Heru Suseno, Yudrika Putra, Nila Yantrisiana, Testianto Hanung F.P

birokrasi, agar dapat ditetapkan langkah deregulasi dan/atau reregulasi sesuai kebutuhan regulasi yang menjadi tanggung jawab Kementerian Dalam

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOORDINATOR

SOSIALISASI PERATURAN MENTERI PAN DAN RB NOMOR 20 TAHUN 2012

HASIL PENILAIAN MANDIRI REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TAHUN Jakarta, 26 April 2016

Pelaksanaan Evaluasi berpedoman pada Peraturan MenPAN RB 14/2014 ttg Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah

DASAR HUKUM ROAD MAP

REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

CAPAIAN PELAKSANAAN RB TAHUN 2016

TENTARA NASIONAL INDONESIA MARKAS BESAR

2017, No Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 142); 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2015 tentang Kementerian Penday

Transkripsi:

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN INTEGRITAS MENUJU WBK/WBBM DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDA ACEH A. DASAR 1. Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Publik Indonesia Nomor Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Zona Itegritas Menuju Wilayah Bebas Dari korupsi dan Wilayah Birokrasi dan Melayani di lingkungan instansi pemerintah. B. MAKSUD DAN TUJUAN 1. Rencana Kerja Pembangunan ini dimaksud sebagai acuan bagi instansi pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dalam membangun Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi [WKB] Wilayah Birokrasi Bersih Melayani [WBBM]; 2. Tujuan penyusunan pembangun rencana kerja pembangunan Zona integritas adalah memberikan kesegaran pemahaman dan tindakan dalam membangun Zona integritas menuju WBK/WBBM. C. RENCANA AKSI KOMPONEN PENGUKIT I. MANAJEMEN PERUBAHAN a. Penyusunan Tim Kerja Penyusunan tim kerja dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut : 1. Pembentukan tim untuk melakukan pembangunan Zona integritas menuju WKB/WBBM; 2. Penentuan anggota tim selain pimpinan dipilih melalui prosedur/mekanisme yang jelas.

b. Dokumen Rencana Pembangunan Zona Integritas Menuju WKB \WBBM Penyusunan dokumen rencana Zona integritas menuju WKB\WBBM dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut ; 1. Penyusunan dokumen rencana kerja pembangunan Zona integritas menujuwkb\wbbm; 2. Penyusunan dokumen rencana kerja pembangunan Zona integritas menuju WKB\WBBM harus memuat target-target prioritas yang relevan dengan tujuan pembagunan Zona integritas menuju WKB\WBBM; 3. Mekanisme atau media untuk mensosialisasikan pembanguna Zona integritas menuju WKB\WBBM harus disediakan. c. Pemantuan dan Evaluasi Pembangunan Zona Integritas Menuju WKB\WBBM Pemantuan dan evaluasi pembangunan Zona Integritas menujuwkb\wbbm dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut: 1. Pelaksanaan kegiatan pembangunan Zona Integritas dan Wilayah Bebas Korupsi\Wilayah Birokrasi Bersih Melayani mengacu pada target yang direncanakan; 2. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap pembangunan Zona Integritas menuju WKW\WBBM; 3. Menindaklanjuti hasil monitoring dan evaluasi. d. Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja Perubahan pola pikir dan budaya kerja dengan memperhatikan hal-hal berikut; 1. Pimpinan menjadi role model dalam pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM: 2. Penempatan agen perubahan dalam pembanguna Zona Integritas; 3. Pelaksanaan pelatihan budaya kerja dan pola pikir; 4. Anggota organisasi terlibat dalam pembanguan Zona Integritas menuju WBK/WBBM. TARGET: 1. Meningkatkan komitmen seluruh jajaran dan pegawai Dinas Perhubungan dalam pembangunan Zona Integritas menuju WKB/WBBM; 2. Terjadinya perubahan pola pikir dan budaya kerja pada Dinas Perhubungan sesuai usulan sebagai Zona Integritas menuju WKB/WBBM ; 3. menurunnya resiko kegagalan yang disebabkan kemungkinan timbulnya resistensi terhadap perubahan.

II. PENATAAN TATALAKSANA Indikator : a. Prosedur Operasional Tetap (SOP) Kegiatan Utama : 1. Penyusunan SOP kegiatan utama yang mengacu kepada bisnis proses Dinas Perhubungan; 2. Penerapan SOP; 3. Evaluasi/ Perbaikan SOP. b. E-office/ e-government : 1. Penyusunan sistem pengukuran kinerja berbasis sistem informasi; 2. Penyusunan sistem kepegawaian berbasis sistem informasi; 3. Penyusunan sistem pelayanan publik berbasis sistem informasi ; c. Keterbukaan Informasi Publik: 1. Penerapan kebijakan tentang keterbukaan informasi publik ; 2. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan keterbukaan informasi publik; Target; 1. penggunan teknologi informasi dalam proses penyelenggraan manajemen pemerintahan di Zona Integritas WBK\WBBM ; 2. meningkatnya efisinis dan efektitas proses manajemen pemerintahan di Zona Integritas WBK\WBBM. III. PENATAAN SISTEM MANAJEMAN SDM a. perencaan kebutuhan pegawai sesuai dengan kebutuhan organisasi 1. menerapkan rencan kebutuhan pegawai yang mengacu kepada peta jabatan dan hasil analisis beban kerja; 2. menerapkan monitoring dan evaluasi terhadap rendana kebutuhan pegawai di unit kerjanya;

b. pola mutasi 1. pemyusunan kebijakan pola mutasi internal; 2. penerapan kebijakan pola mutasi internal ; 3.monitoring dan evaluasi atas kebijakan pola mutasi internal ; c. pengembangan pegawai berbasis kompetensi 1. penganggaraan kegiatan pengembangan profesi [diklat]; 2. monitoring dan evaluasi atasan kegiatan pengembangan profesi; d. penepatan kinerja individu 1. penerapan penepatan kinerja individu; 2. penetapan kinerja individu sesuai dengan indikator kinerja level di atas nya; 3. penetapan kinerja individu dilakukan secara periodik; 4. hasil penilaian kinerja individu telah dilaksanakan / diimplementasikan mulai dari penetapan, implementasi dan pemantuaan. e. penegakan aturan disiplin \kode etik\kode perilaku pegawai 1. penerapan atuarn disiplin\kode etik \kode perilaku pegawai f. sistem informasi kepegawaian Target; 1. pemutakhiran informasi kepegawaian dilakukan secara berkala. 1. meningkatkan ketaatan terhadap pengelolaan sdm aparatur pada masins-masing Zona Integritas menujuwbk\wbbm; 2. menigkatkan tran sparansi dan akuntabilitas pengelolaan sdm apartur pada masingmasing Zona Integritas menuju WBK\WBBM; 3. meningkat kan disiplin sdm aparautr pada masinh-masing Zona intergritas menuju EKB\WNNM; 4. meningkat kan efektifas manajemen SDM apratur pada Zona intrgitas menuju EBK\WBBM; 5. Mingkatkan profesionlalisme SDM aparatur pada Zona integritas menuju WKB\WBBM;

IV. Penguatan Akuntabilitas Kinerja a. keterlibatan pemimpin 1. pimpinan terlibat secara langsung dalam peyusunan perencanan ; 2. pimpian terlibat secar lansung dalam penyusunan penepatn kinerja ; 3. pimpan mematau pencapain kinerja secar berkala b. pengelola akuntabilitas kinerja ; 1. penyusunan dokumen perencanaan; 2. dokumen perencanan beorintasi hasil; 3. penetapan indikator kinerja utam [IKU] 4. indikator kinerja memiliki kriteria SMART; 5. penyusuna laporan kinerja ; 6. peningakatan kapasitas SDM yang menangani akuntabilitas inerja; Target: 1. Meningkatkan kinerja pada Dinas Perhubungan 2. Meningkatkan akuntabilitas instansi pemerintah. V. Penguatan Masalah a. Pengendalian gratifikasi 1. Public campaign tentang pengendalian gratifikasi; 2. Mengimplementasikan pengendalian gratifikasi. b. Penerapan sistem pengawasan internal pemerintah (spip) 1. Membangun lingkungan pengendalian di unit kerja; 2. Melakukan penilaian resiko atas unit kerja terkait; 3. Sosialisasi SPI ke pihak terkait. c. Pengaduan masyarakat 1. Mengimplementasikan kebijakan pengaduan masyarakat; 2. Menindaklanjuti hasil penanganan pengaduan masyarakat; 3. Monitoring dan evaluasi hasil penanganan pengaduan masyarakat; 4. Menindaklanjuti hasil evaluasi penanganan pengaduan masyarakat. d. Whistle blowing system 1. Menerapkan Whistle blowing system 2. Mengevaluasi penerapan Whistle blowing system 3. Menindaklanjuti penerapan Whistle blowing system

e. Penanganan benturan kepentingan 1. Mengindentifikasikan benturan kepentingan dalam tugas fungsi utama; 2. Mensosisalisasikan kebijakan penanganan benturan kepentingan; 3. Mengimpleminsasikan kebijakan penanganan benturan kepentingan; 4. Mengevaluasi pelaksanan penanganan benturan kepentingan; 5. Menindaklanjuti hasil evaluasi pelaksanaan penanganan benturan kepentingan; Target: 1. Meningkatkan kepatuhan terhadap pengelolaan keuangan negara oleh masingmasing bidang pada Dinas Perhubungan; 2. Meningkatkan efektifitas pengelolaan keuangan negara pada Dinas Perhubungan; 3. Meningkatkan status opini BPK terhadap pengelolaan keuangan negara pada Dinas Perhubungan; 4. Menurunnya tingkat penyalahgunaan wewenang pada pada Dinas Perhubungan. VI. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik a. Standar pelayanan 1. Penyusunan standar pelayanan di unit kerja; 2. Penyusunan SOP bagi standar pelayanan; 3. Melakukan riview dan perbaikan atas standar pelayanan dan SOP. b. Budaya pelayanan prima 1. Melakukan sosialisasi/pelatihan berupa kode etik, estetika, capacity building dalam upaya penerapan budaya pelayanan prima; 2. Memiliki informasi tentang pelayanan mudah di akses melaluli berbagai media; c. Penilaian kepuasan terhadap pelayanan 1. Melakukan survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan; 2. Hasil survey kepuasan masyarakat dapat di akses secara terbuka; 3. Melakukan tindak lanjut atas hasil survey kepuasan masyarakat. Target: 1. Meningkatkan kualitas pelayanan public (lebih cepat, mudan dan tanpa biaya) pada Dinas Perhubungan; 2. Mengusahakan unit pelayana memperoleh standarisasi pelayanan pada Dinas Perhubungan; 3. Meningkatkan indeks kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik.