MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK. Sih Yuwono

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMANFAATAN SATUAN PANJANG DAN BERAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK. Sri Handayani

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN. Sri Eti Ermawati

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 06

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 018

BAB III METODE PENELITIAN. B. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di MI Falahiyyah Rowosari yang berjumlah 18 siswa.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS SEGITIGA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BENDA RIIL

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaannya, serta memahami

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 17 orang yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 10 orang

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Selanjutnya dalam penelitian ini diperoleh data-data berupa data kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN PADA HUKUM BACAAN MAD LAZIM MELALUI METODE DRILL. Siti Sofiyah

BAB III METODE PENELITIAN. adalah siswa kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 181 Pekanbaru tahun ajaran. 2013/2014 yang terdiri dari 46 orang siswa.

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 002

PROSES PEMBELAJARAN SHOLAT MELALUI METODE NHT. Siti Musta anah

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERISTIWA ROTASI BUMI MELALUI METODE BERMAIN PERAN. Sarotun

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dirancang dengan menggunakan metode penelitian tindakan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG KPK DAN FPB MELALUI MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) BERBANTUAN MEDIA DEKAK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pulau Permai Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Siswa berjumlah 8

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. orang yang terdiri dari 3 orang laki-laki dan 3 orang perempuan. Subjek dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN PIKIRAN POKOK TEKS BACAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Kegunaan Daun Pada Tumbuhan Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Bobalo

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Rejosari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 85 Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru tahun ajaran dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menyangkut suatu proses pengumpulan sampai penulisan laporan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

Persada, 1996), hlm.10. Rosdakarya, 2009), hlm. 13. hlm Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Raja Grafindo

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR. Titik Murwani Hadiati

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan masalah maka penelitian ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. kinerja sehingga hasil belajar siswa meningkat (dalam Wardhani. 2009:1.3)..

MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI AJAR CARA MENJAGA KEUTUHAN NKRI MELALUI METODE DEMONSTRASI. Riharno

Model Berbasis Portofolio untuk Meningkatkan Partisipasi Belajar Siswa pada Pembelajaran PKN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas ini dibagi menjadi 2 siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

I. METODE PENELITIAN. Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 5 Talang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research), yaitu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. masing siklus terdiri dari empat kegiatan yakni perencanaan, tindakan,

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

PENINGKATAN KETRAMPILAN MENGHITUNG BILANGAN DUA ANGKA MENGGUNAKAN METODE DRILL. Mundasah SD Negeri 02 Wiradesa Pekalongan

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 004 Pulau

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di kelas VI SD Perintis 2 Pematang Sawa pada

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MATERI GLOBALISASI MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING. Siti Jaenatun SDN Dukuhjati Kidul 02 Kec. Pangkah Kab.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL SURAT PENDEK PILIHAN MELALUI METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE JIGSAW. Sri Narti

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

Transkripsi:

Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) ISSN 2477-2240 (Media Cetak). 2477-3921 (Media Online) MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK SD Negeri Kalilembu, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis metode kerja kelompok dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran PKn, (2) Menganalisis metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran PKn. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terselesaikan dalam dua siklus. Setiap siklusnya terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (action), pengamatan ( observation), dan refleksi (reflection). Metode pengambilan data menggunakan metode tes dan non tes. Metode non tes yang digunakan yaitu observasi, dan dokumentasi. Alat pengambilan data yang digunakan berupa soal-soal tes dan lembar observasi. Penelitian dilakukan di SD Negeri Kalilembu, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan pada semester I Tahun Pelajaran 2015/2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode kerja kelompok dapat meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran PKn sehingga dapat pula meningkatkan hasil belajarnya yang ditunjukkan dari nilai tes evaluasi yang dilaksanakan pada siklus II. 2016 Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia Kata Kunci: Minat; Hasil Belajar; Kerja Kelompok. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan suatu bangsa. Perkembangan IPTEK yang semakin maju untuk meningkatkan suatu mutu pendidikan agar dapat bersaing dengan bangsa lain di seluruh dunia. Menurut Daoed Joesoef (Achmad Munib, 2010) menegaskan bahwa pengertian mengandung dua aspek yakni sebagai proses dan sebagai hasil/produk. Proses yang dimaksud adalah proses bantuan, pertolongan, bimbingan, pengajaran, pelatihan. Sedangkan hasil/produk yang dimaksud adalah manusia dewasa, susila, bertanggung jawab, dan mandiri. Pembelajaran di sekolah merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi tujuan pembelajaran di sekolah. Mutu pendidikan di Indonesia ini terus menerus di tingkatkan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan sumber daya manusia baik dari segi peningkatan media pembelajaran, maupun peningkatan profesional guru dalam pembelajaran di sekolah tingkat dasar memerlukan perhatian MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK 1

yang lebih dibandingkan pembelajaran di tingkat selanjutnya. Karena di tingkat dasar inilah awal penanaman konsep pada siswa. Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen disebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengajarkan, melatih, menilai, dan mengawasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, pendidikan menengah. Dari pengertian itulah maka peneliti berusaha semaksimal mungkin untuk membawa peserta didik menjadi siswa yang cerdas, mempunyai keterampilan, pengetahuan luas, dan berkepribadian luhur melalui kegiatan pembelajaran. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dengan 2 jam pelajaran perminggu. Sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai hukum dan moral yang berakarkan pada budaya bangsa Indonesia. Peningkatan prestasi belajar pada hakekatnya merupakan tujuan setiap saat selalu ada pada pembelajaran di sekolah, akan tetapi tidak sedikit guru dalam proses pembelajaran tidak menggunakan media pembelajaran secara optimal. Metode yang kurang tepat dan sumber belajar yang kurang memadai, khususnya pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Pembelajaran PKn kelas IV SD Negeri Kalilembu khususnya tentang Sistem Pemerintahan Pusat. Sistem Pemerintahan Pusat adalah salah satu materi yang dipelajari pada mata pelajaran PKn kelas IV semester ganjil. Materi tersebut membahas tentang pengertian pemerintahan dalam arti sempit dan pemerintahan dalam arti luas. Materi tersebut juga membahas tentang lembaga negara yang terdapat pada sistem pemerintahan pusat ( http://suhartono077.blogspot.co.id/2013/10/matapelajaran-pkn-sd-kelas-iv.html). Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, dari 27 siswa diperoleh rata-rata 62.6 dari KKM yang ditetapkan. Sedangkan yang tuntas hanya 7 siswa dari 27 atau 25,93%, berarti masih ada 20 siswa atau 74,07% yang belum tuntas. Pembelajaran yang berhasil ditunjukkan dengan dikuasainya materi pelajaran oleh siswa. Tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran pada umumnya dinyatakan dengan nilai yang diperoleh. Hasil ulangan PKn sebelum perbaikan rata-rata 62.63 dengan nilai terendah 50 dan tertinggi 70. Hal ini menunjukkan tingkat penguasaan siswa pada materi pelajaran sangat kurang. Dengan permasalahan yang seperti itu, peneliti sadar dan tergerak hatinya dengan berbekal kejujuran untuk mencoba merefleksikan masalah yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Peneliti menemukan beberapa permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran di kelas yaitu: tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran masih kurang, aktivitas belajar rendah, hasil belajar rendah. Setelah peneliti melakukan refleksi dan diskusi dengan teman sejawat dapat dianalisis bahwa faktor penyebab rendahnya minat belajar dan hasil karya siswa adalah pembelajaran hanya terfokus pada satu buku sumber, guru tidak memanfaatkan sumber media dan guru kurang kreatif dan kurang memberi motivasi belajar pada siswa. Salah satu metode pembelajaran yang melibatkan peran serta siswa adalah metode kerja kelompok. Dalam metode kerja kelompok lebih menitik beratkan pada proses belajar pada kelompok dan bukan mengerjakan sesuatu bersama kelompok. proses belajar dalam kelompok akan membantu siswa menentukan dan membangun sendiri pemahaman mereka tentang materi pelajaran. Para siswa dalam kelompok belajar bersama-sama dan memastikan bahwa setiap anggota kelompok telah benarbenar menguasai konsep yang telah dipelajari. Karena keberhasilan mereka sebagai kelompok bergantung dari pemahaman masing-masing anggota. Dengan kerja kelompok siswa akan lebih 2 Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI)

mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka dapat mendiskusikan masalah-masalah tersebut dengan temannya. Metode kerja kelompok adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan cara mengelompokkan siswa yang kemudian mengerjakan tugas tertentu untuk mencapai tujuan pengajaran ( www.m-edukasi.web.id). Sagala (2006) mengatakan bahwa metode kerja kelompok adalah metode pembelajaran dimana siswa dalam kelas dibagi dalam beberapa kelompok, dimana setiap kelompok dipandang sebagai salah satu kesatuan tersendiri untuk mempelajari materi yang telah ditetapkan untuk diselesaikan secara bersama-sama. Bertolak dari latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah yang akan dikaji adalah: (1) Apakah dengan penggunaan metode kerja kelompok dapat meningkatkan minat pada mata pelajaran PKn bagi siswa kelas IV? (2) Apakah dengan penggunaan metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn? Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk: (1) Menganalisis metode kerja kelompok dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran PKn. (2) Menganalisis metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran PKn. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian Tindakan Kelas. Prosedur Penelitian Tindakan menurut Arikunto (2009) secara garis besar terdapat 4 tahapan yan g lazim dilalui yaitu (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, dan (4) Refleksi. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Kalilembu, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 27 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Penelitian dilakukan di semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi: metode tes, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik kuantitatif dan teknik kualitatif. Teknik kuantitatif digunakan untuk menganalisis data hasil tes tertulis siswa pada pra siklus, siklus I, dan siklus II. Sedangkan teknik kualitatif digunakan untuk menganalisis data hasil observasi aktivitas belajar siswa, dan kinerja guru pada masing-masing siklus. Data hasil tes dan hasil observasi tersebut dianalisis secara deskriptif dengan membandingkan hasil tes dan hasil observasi pra siklus, siklus I, dan siklus II. HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I 1. Perencanaan Tahap pelaksanaan merupakan tahapan awal sebelum melakukan tindakan. Adapun kegiatan yang dilakukan pada proses perencanaan yaitu menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). RPP merupakan pedoman guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. RPP yang disusun peneliti disesuaikan dengan silabus dan kompetensi dasar yang ingin dicapai. Alokasi waktu dan pembagian materi yang akan disampaikan sesuai dengan silabus. Pada siklus pertama, proses pembelajaran dibagi ke dalam 2 pertemuan. Pada siklus pertama materi yang dibahas tentang pemerintahan pusat secara klasikal, kemudian peliti memutarkan CD pembelajaran tentang sistem pemerintahan pusat. MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK 3

2. Pelaksanaan Pada siklus pertama dilakukan sebanyak dua kali pertemuan, dimana setiap pertemuan dilakukan pembelajaran menggunakan Lembar Kegiatan Kelompok. Pada pelaksanaan kegiatan awal pada siklus satu guru mengabsen siswa yang sebelumnya dipimpin berdoa terlebih dahulu oleh ketua kelas sambil menagih tugas PR, dilanjutkan apersepsi dengan beberapa pertanyaan yang ada kaitannya dengan sistem pemerintahan, seperti : Siapa Presiden pertama di Indonesia?, apakah tugas presiden?. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, guru secara klasikal menyuruh siswa untuk menyerahkan hasil lembar pengamatan kemarin untuk diadakan penilaian. Secara bergiliran siswa disuruh maju untuk membacakan hasil pengerjaan lembar kerja. Pelaksanaan pada kegiatan inti terlebih dahulu peneliti membagikan lembar kerja dan memutarkan CD pembelajaran tentang sistem pemerintahan pusat dan tugas masing masing pejabat Siswa mendapat tugas secara terstruktur menulis pada lembar kerja tentang sistem pemerintahan pusat dan tugas masing masing pejabat, karena waktu yang dibutuhkan cukup lama sekitar 60 menit maka siswa yang belum selesai dalam mengerjakan tugas maka dilanjutkan di rumah sebagai tugas. Tugas akan di minta pada pertemuan berikutnya. Untuk diadakan penilaian. Maka peneliti menutup pembelajaran dan memberi penguatan secara klasikal tentang materi yang baru saja disampaikan. 3. Observasi Observer melakukan observasi terhadap minat siswa saat kegiatan berlangsung dengan menggunakan lembar pengamat yang telah dipersiapkan. Pada akhir pembelajaran dilaksanakan penilaian bagi siswa yang telah selesai mengerjakan tugas. Motivasi siswa terhadap pembelajaran dengan metode kerja kelompok ternyata membuahkan hasil yang sangat signifikan. Sebelum dilaksanakan pembelajaran siklus I, minat siswa yang positif sebanyak 7 dengan persentase 25,93% kemudian meningkat pada siklus I menjadi 20 dengan persentase 74,07%. 4. Refleksi Setelah pembelajaran pada siklus I berlangsung peneliti bersama observer melakukan diskusi membahas tentang pelaksanaan pembelajaran dengan lembar pengamatan dilakukan analisis deskriptif. Hasil analisis dibandingkan dengan indikator pembelajaran pada hasil studi awal, ternyata ada kenaikan 90,78 % minat siswa yang positif,pada studi awal hanya 62,63 % atau ada kenaikan 13 siswa yang positif. Studi awal hanya ada 7 siswa yang positif dari 27 siswa. Dan pada prestasi hasil yang dicapai mencapai 69,41 % atau 20 yang tuntas belajar dari 27 siswa. sedang pada studi awal yang mencapai ketuntasan hanya ada 7 siswa dari 27 atau 25,93 %. Siklus II 1. Perencanaan Bagian ini merupakan kegiatan perbaikan pembelajaran berdasarkan refleksi siklus satu, yang belum mencapai standar ketuntasan minimal yang di tetapkan. Karena masih ada 7 siswa yang belum tuntas belajar. Dan perlu mendapatkan bimbingan secara maksimal dalam menyebutkan sistem pemerintahan pusat dan tugas masing masing pejabat. 2. Pelaksanaan a. Kegiatan awal (5 menit) Pada pelaksanaan kegiatan awal pada siklus dua guru mengabsen siswa yang sebelumnya dipimpin berdoa terlebih dahulu oleh ketua kelas dilanjutkan apersepsi dengan beberapa pertanyaan 4 Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI)

yang ada kaitannya dengan sistem pemerintahan pusat, seperti: Apakah sistem pemerintahan negara kita? Menteri di pilih oleh siapa? Setelah siswa menjawab beberapa pertanyaan. Peneliti menyampaikan hasil yang telah dikerjakan pada pertemuan sebelumnya untuk memotivasi agar dalam kegiatan pembelajaran ini siswa dapat mencapai hasil yang baik. Kemudian peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan Inti (55 menit) Setelah upaya yang dilakukan pada siklus satu, upaya yang dilakukan adalah bimbingan secara maksimal serta dengan diskusi kelompok selama 10 menit. Kemudian siswa disuruh untuk kembali ke tempat duduk masing-masing, dan disuruh untuk mengerjakan tugas dengan mengisi lembar kerja yang sudah di persiapkan oleh peneliti. Dengan cara demikian. sehingga pemahaman siswa terhadap materi tentang sistem pemerintahan pusat secara individu siswa dapat memahaminya. Saat siswa mengerjakan tugas peneliti berkeliling sambil memberi bimbingan pada siswa yang masih menemui kesulitan. Sedang observer mengamati jalannya kegiatan siswa c. Kegiatan Akhir (10 menit) Siswa mendapat tugas secara terstruktur mengisi lembar kerja secara individu, karena waktu yang dibutuhkan cukup lama sekitar 60 menit maka siswa yang belum paham sekalian di persilakan untuk bertanya. Setelah pekerjaan selesai di kumpulkan, Maka peneliti menutup pembelajaran dan memberi penguat secara klasikal tentang materi yang baru saja disampaikan 3. Observasi Observer melakukan observasi terhadap minat siswa saat kegiatan berlangsung dengan menggunakan lembar pengamat yang telah dipersiapkan. Pada akhir pembelajaran dilaksanakan penilaian bagi siswa yang telah selesai mengerjakan. Hasil observasi pada siklus II, minat siswa yang positif sebanyak 26 siswa atau sebesar 92,59%. 4. Refleksi Setelah melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan, 7 siswa dari 27 pada siklus kesatu, yang nilainya masih di bawah standar minimal. Masih 1 siswa yang belum mencapai di atas standar ketuntasan minimum yang ditetapkan yaitu 68. Mungkin karena diskusi kelompok dan bimbingan dari guru yang masih kurang sehingga siswa pada pertemuan I belum bisa tuntas semua. Untuk itu maka pada pertemuan ke II harus di tingkatkan bimbingan dan penjelasan ulang pada siswa. Dengan demikian berdasarkan kriteria keberhasilan, pada siklus kedua ini, sudah 92,59% dari jumlah siswa mencapai standar ketuntasan minimal yang ditetapkan. Namun masih ada 1 siswa dari 27 yang belum bisa mencapai KKM 68. Tetapi sudah di atas 75% dari indikator keberhasilan yang ditetapkan berdasarkan refleksi, dan hasil tes formatif peneliti mengadakan diskusi dengan observer. Dari hasil diskusi diperoleh kesimpulan bahwa pemberian balikan yang diberikan peneliti terhadap siswa cukup efektif untuk meningkatkan prestasi dan pemahaman siswa dalam Menyebutkan organisasi pemerintah tingkat pusat, seperti presiden, wakil presiden dan para menteri. Sedang satu anak tersebut juga meningkat bila dibanding dengan hasil studi awal dan pada siklus pertama. Dengan dilakukannya perbaikan pembelajaran maka hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Tingkat ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel 1. MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK 5

Tabel 1. Peningkatan Pemahaman Siswa terhadap Materi No. Kegiatan pembelajaran Hasil Belajar Nilai Ratarata Siswa Tuntas Belajar Persentase 1. Studi Awal 7 25,93% 62,63 2. Siklus I 20 74,07% 69,41 3 Siklus II 26 92,59% 75,.85 Berdasarkan analisis nilai tes formatif seperti pada tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa setiap siklus kegiatan terjadi peningkatan hasil belajar siswa sebagai berikut : a. Hasil belajar pada siklus naik 48,14 % bila dibandingkan dengan studi awal siswa yang tuntas naik 13 siswa. b. Hasil belajar pada siklus kedua naik 18,52% bila dibandingkan dengan pembelajaran pada siklus satu siswa yang tuntas naik 6 siswa. Dapat dilihat pada grafik berikut : 100,00% 80,00% 60,00% 40,00% Prestasi 20,00% 0,00% Studi Awal Siklus I Siklus II Gambar 1. Grafik Ketuntasan Belajar Pada Studi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2 Dari grafik di atas dapat diperoleh keterangan bahwa nilai belajar dan nilai rata-rata formatif pada setiap siklus perbaikan pembelajaran mengalami peningkatan secara rinci penjelasan sebagai berikut : a. Pada studi awal, jumlah siswa yang tuntas belajar sebesar 25,93% dengan nilai rata-rata 62,63. b. Pada siklus satu jumlah siswa yang tuntas belajar 74,07% dengan nilai rata rata 69,41. c. Pada siklus kedua jumlah siswa yang tuntas belajar 92,59% dengan nilai rata-rata 75,85. Motivasi siswa terhadap pembelajaran dengan metode tugas melalui pemanfaatan perpustakaan ternyata membuahkan hasil yang sangat signifikan. Hasil pengamatan observer selama tindakan berlangsung pada kegiatan pembelajaran sebelum siklus satu yaitu: Tabel 2. Persentase Hasil Pengamat Observer No Kegiatan pembelajaran Minat siswa yang positif Persentase 1. Sebelum siklus 7 25,93% 2. Siklus I 20 74,07% 3. Siklus II 26 92,59% 6 Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI)

Berdasarkan tabel 2 dapat diperoleh keterangan bahwa siswa yang memiliki minat yang positif terhadap pembelajaran meringkas bacaan dalam pembelajaran PKn mengalami peningkatan pada setiap siklus. Peningkatan hasil belajar pada materi meringkas bacaan seperti pada tabel 4.2 di atas,akan lebih jelas jika dilihat pada grafik di bawah ini 100,00% 80,00% 60,00% 40,00% Minat 20,00% 0,00% Siklus I Siklus II Gambar 2. Grafik minat belajar secara positif terhadap pembelajaran PKn Dari hasil temuan pada siklus satu sudah menunjukkan perbaikan yang sangat signifikan,baik pada tingkat ketuntasan siswa maupun pada aspek minat siswa untuk belajar. Siswa yang tuntas pada siklus satu ada 74,07% berarti dapat dilihat dari studi awal ada kenaikan 48,14% dan siswa yang memiliki minat belajar secara positif sebanyak 74,07% dan pada studi awal hanya 25,93%. Pada siklus ke dua, angka perbaikan semakin signifikan baik pada prestasi belajar maupun minat siswa untuk belajar. Kenaikan pada siklus kedua ini ada 18,52% berarti pada siklus satu 74,07% menjadi 92,59%. Kenaikan prestasi in karena peneliti menggunakan Lembar kerja bervariasi dan ternyata dilihat dari prestasi maupun minat siswa mengalami perubahan yang cukup berarti. Sehingga dengan dimulainya pembelajaran dengan menggunakan Lembar kerja Kelompok bervariasi PKn siswa merasa bertambah ilmu pengetahuannya. Sedangkan siswa yang belum memiliki minat belajar secara positif tinggal 1 siswa (3,70%). SIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan: 1) Hasil belajar siswa dari siklus I sebesar 69,75 menjadi 75,85 pada siklus II. Persentase tuntas belajar pada siklus I sebesar 74,07% menjadi 92,49% pada siklus II, 2)Persentase Minat positif siswa pada siklus I sebesar sebesar 74,07% menjadi 92,49% pada siklus II. Saran yang dapat peneliti berikan yaitu Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan memaksimalkan atau mengembangkan penggunaan metode kerja kelompok atau dengan menggunakan model pembelajaran lain sebagai alternatif dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa, sehingga dapat lebih mengoptimalkan hasil penelitian berikutnya. UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terimakasih, peneliti tujukan kepada Kepala SDN Kalilembu, Kolaborator, Guru, serta siswa kelas IV SDN Kalilembu, Kabupaten Pekalongan atas kerjasamanya. MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK 7

DAFTAR PUSTAKA Achmad Munib.2010. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UNNES PRESS. Saiful Sagala. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. ibandung: CV. Alfabeta Suharsimi Arikunto. 2009. penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. http://suhartono077.blogspot.co.id/2013/10/mata-pelajaran-pkn-sd-kelas-iv.html [diakses pada tanggal: 5 Oktober 2016] www.m-edukasi.web.id [diakses pada tanggal: 5 Oktober 2016] 8 Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI)