PELATIHAN OPERATOR WHEEL CRANE

dokumen-dokumen yang mirip
STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL

MODUL RINGKAS OPERATOR MOTOR GRADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER LAPORAN HARIAN OPERASI

PELATIHAN OPERATOR MESIN PEMECAH BATU NOMOR MODUL CPO - 04 JUDUL MODUL LAPORAN OPERASI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM UMUM OHT 1

PELATIHAN OPERATOR MESIN PEMECAH BATU

PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS)

MODUL SIB 01 : KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER LAPORAN HARIAN OPERASI

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MODUL SIB 10 : PEMELIHARAAN JALAN DARURAT DAN PEMELIHARAAN LALU LINTAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL

MODUL STEBC 07 : PERMASALAHAN PELAKSANAAN JEMBATAN

DAFTAR ISI. Daftar Isi... 1

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR

MODUL SSLE 05 : INSTALASI DAYA

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Judul Pelatihan Kerja : MEKANIK KAPAL KERUK (DREDGER MECHANIC)

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Sub Sektor/ Bidang Pekerjaan : Mekanikal / Bangunan Gedung

STANDAR LATIHAN KERJA (S L K)

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan

Selamat Datang TUKANG BEKISTING DAN PERANCAH

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR FORKLIFT (FL)

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

STANDAR LATIHAN KERJA

DAFTAR ISI. Daftar Isi... BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1

STANDAR LATIHAN KERJA (S L K)

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

STANDAR LATIHAN KERJA

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS KEGIATAN AKHIR PRODUKSI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN JADWAL KONSTRUKSI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

DAFTAR ISI. Daftar Isi... BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)

BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL FILLER

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Sub Sektor/ Bidang Pekerjaan : Sipil / Bangunan Gedung

BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON KEGIATAN AKHIR PENGOPERASIAN CONCRETE PUMP

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL

SELAMAT DATANG TUKANG BEKISTING DAN PERANCAH

BAB I PENDAHULUAN. seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha, dan kesempatan yang

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG

KODE UNIT KOMPETENSI INA

PELATIHAN PELAKSANA BENDUNGAN MODUL DCE 10 SISTEM MANAJEMEN MUTU

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)

BAB I PENDAHULUAN. Alat Pelindung diri dipergunakan untuk melindungi tenaga kerja dari

DAFTAR ISI. Kode Modul F45.QAE Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer

LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 30 Tahun 2009 TANGGAL : 30 September

DCE - 09 Pengukuran dan Perhitungan Hasil Kerja

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG MENGELOLA PEKERJAAN PEMELIHARAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

PENGENDALIAN MUTU DAN WAKTU PELAKSANAAN PERKERASAN JALAN BETON SPL.KS

BAB I STANDAR KOMPETENSI. mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR KRAN MOBIL s.d 25 Ton

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Sub Sektor/ Bidang Pekerjaan : Konstruksi Khusus. Kode Jabatan Kerja : F Kode Pelatihan :

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENCAMPUR ASPAL KEGIATAN AKHIR PRODUKSI

BAB 3 STUDI LAPANGAN. Gambar 3.1 Kerangka pemikiran studi lapangan. pelaksanaannya segala sesuatu perlu direncanakan dengan tepat dan cermat.

KEMAJUAN PEKERJAAN & PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap kemajuan proyek, perlu adanya suatu laporan mengenai

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BRONJONG

PELATIHAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA Oleh : Agus Yulianto

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata Melaksanakan K3 F.45 TPB I BUKU KERJA

MELAKUKAN PERSIAPAN PEKERJAAN ESTIMASI BIAYA JALAN

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG ARSITEKTUR LANSEKAP/BANGUNAN GEDUNG

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 50 Tahun 2012) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel.

KPBK. : Tingkat Pemula dan Tingkat I (Tenaga Terampil) Kode Jabatan Kerja : Kode Pelatihan :

BAB IV HASIL DAN ANALISA

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

PELATIHAN AHLI K3 KONSTRUKSI

DAFTAR ISI. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN INVESTASI

Transkripsi:

WCO 06 = LAPORAN OPERASI WHEEL CRANE PELATIHAN OPERATOR WHEEL CRANE DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

KATA PENGANTAR Kehadiran dan peranan alat-alat berat dalam Pembangunan Nasional tidak dapat dipungkiri lagi. Dalam penggunaan alat-alat berat berbagai tuntutan besar harus dipenuhi, antara lain produksi, kualitas dan kecepatan. Mengingat tuntutan termaksud, ditambah dengan nilai atau harga alat-alat berat yang demikian besar, maka operator alat-alat berat yang termasuk dalam penanggung jawab tuntutan tersebut, perlu mempunyai kompetensi yang diperlukan sesuai yang digariskan dalam SKKNI. Operator Wheel Crane adalah salah satu dari mereka yang harus dapat memenuhi tuntutan tersebut di atas. Kemampuan operator yang sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan diperoleh dari pengalaman pengoperasian alat yang cukup serta pelatihan-pelatihan yang diperlukan untuk mengisi kekurangan yang ada. Buku atau modul ini merupakan suatu materi yang diperuntukkan bagi para peserta pelatihan dan juga instruktur yang akan menanganinya. Penulis sadar bahwa buku ini masih terdapat kekurangan-kekurangan, apalagi mengingat bahwa perkembangan teknologi dibidang alat-alat berat cukup pesat. Oleh karenanya berbagai masukan termasuk koreksi terhadap buku ini sangat diharapkan demi sempurnanya buku ini. Atas segala sumbang saran dan masukannya penulis menyampaikan banyak terima kasih. Jakarta, Desember 2005 Tim Penyusun i

LEMBAR TUJUAN JUDUL PELATIHAN : OPERATOR WHEEL CRANE TUJUAN PELATIHAN : A. Tujuan Umum Pelatihan Setelah mengikuti pelatihan diharapkan peserta mampu mengoperasikan Wheel Crane dengan benar dan aman melaksanakan pemeliharaan harian sesuai dengan petunjuk pemeliharaan dan membuat laporan operasi. B. Tujuan Khusus Pelatihan Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu : 1. Menguasai dan mampu melaksanakan pekerjaan berbasis pada kesehatan dan keselamatan kerja (K3). 2. Melaksanakan Pemeliharaan dan Perawatan Wheel Crane secara rutin dan bertanggung jawab. 3. Melaksanakan pengoperasian wheel crane secara efektif, efisien, benar dan aman dalam lingkungan kerjanya. 4. Melaksanakan pembuatan laporan harian secara rutin dan benar. Seri / Judul Modul WCO 06 : Wheel Crane TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU) Setelah selesai mengikuti modul ini, peserta dapat memahami tata cara pembuatan laporan operasi dan mengaplikasikannya dalam pengoperasian wheel crane. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK) Setelah modul ini diajarkan peserta mampu : 1. Menjelaskan maksud dan tujuan pelaporan 2. Menjelaskan tata cara pengisian dan penyampaian laporan 3. Membuat Laporan operasi DAFTAR ISI ii

KATA PENGANTAR... i LEMBAR TUJUAN...ii DAFTAR ISI... iii DESKRIPSI SINGKAT... iv DAFTAR MODUL... iv PANDUAN PEMBELAJARAN... v BAB I PENDAHULUAN...1-1 BAB II BAB III SISTEM LAPORAN 2.1 Umum...2-1 2.2 Maksud dan Tujuan...2-1 2.3 Jenis Laporan...2-1 2.4 Pengiriman/Penyampaian Laporan...2-3 2.5 Unit Kerja Terkait...2-4 2.6 Umpan Balik / Tindak Lanjut...2-4 LAPORAN HARIAN OPERASI 3.1 Umum...3-1 3.2 Isi Laporan... 3-1 3.3 Bentuk Laporan...3-1 3.4 Cara Mengisi Laporan...3-2 3.5 Petunjuk Pengisian...3-2 3.6 Perhatian Bagi Operator Wheel Crane...3-6 BAB IV3... LAPORAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA 4.1 Umum...4-1 4.2 Daftar Simak Potensi Kecelakaan Kerja...4-1 4.3 Daftar Simak Keselamatan Kerja... 4-1 4.4 Bentuk dan Cara Pengisian Daftar Simak...4-2 4.5 Contoh Laporan...4-2 RANGKUMAN DAFTAR PUSTAKA iii

DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL PELATIHAN 1. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja Operator Wheel Crane dibakukan dalam SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) yang didalamnya sudah dirumuskan uraian jabatan, unit-unit kompetensi yang harus dikuasai, elemen kompetensi lengkap dengan kriteria unjuk kerja (performance criteria) dan batasan-batasan penilaian serta variabel-variabelnya. 2. Mengacu kepada SKKNI, disusun SLK (Standar Latihan Kerja) dimana uraian jabatan dirumuskan sebagai Tujuan Umum Pelatihan dan unit-unit kompetensi dirumuskan sebagai Tujuan Khusus Pelatihan, kemudian elemen kompetensi yang dilengkapi dengan Kriteria Unjuk Kerja (KUK) dikaji dan dianalisis kompetensinya yaitu kebutuhan : pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku kerja, selanjutnya dirangkum dan dituangkan dalam suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan. 3. Untuk mendukung tercapainya tujuan pelatihan tersebut, berdasarkan rumusan kurikulum dan silabus yang ditetapkan dalam SLK, disusunlah seperangkat modul-modul pelatihan seperti tercantum dalam DAFTAR MODUL dibawah ini yang dipergunakan sebagai bahan pembelajaran dalam pelatihan Operator Wheel crane DAFTAR MODUL No. Kode Judul Modul 1. WCO 01 Etos Kerja 2. WCO 02 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 3. WCO 03 Struktur dan fungsi Wheel Crane 4. WCO 04 Pemeliharaan Harian Wheel Crane (Maintenance) 5. WCO 05 Pengoperasian Wheel crane 6. WCO 06 iv

PANDUAN PEMBELAJARAN PANDUAN PEMBELAJARAN v

A. BATASAN No. Item Batasan Uraian 1. Seri / Judul WCO 06 = Wheel Crane Keterangan 2. Deskripsi Materi ini dikembangkan untuk membekali peserta pelatihan tentang Laporan Operasi Wheel Crane yang merupakan mata pelatihan Inti Keahlian yang harus dikuasai untuk dipraktekkan dalam pelaksanaan tugas sebagai operator wheel crane, sehingga tingkat kompetensinya dapat diukur secara jelas dan lugas yaitu : mampu dan mau melakukan laporan operasi wheel crane sesuai aplikasinya dan dengan cara yang benar dan aman sesuai prosedure yang ditentukan. Selain modul WCO-06 : Wheel Crane ini, masih ada modul-modul lainnya yang merupakan unsur-unsur dalam satu kesatuan paket pelatihan yang juga harus dikuasai dan diterapkan dalam pelaksanaan tugas. 3. Tempat kegiatan Didalam ruang kelas lengkap dengan 4. Waktu pembelajaran fasilitasnya 2 jam pembelajaran (1 jp = 45 menit) atau sampai tercapainya minimal kompetensi yang telah ditentukan khususnya untuk domain kognitif (pengetahuan) B. PROSES PEMBELAJARAN vi

Kegiatan Instruktur Kegiatan Peserta Pendukung 1. Ceramah pembukaan : Menjelaskan/ pengantar modul Menjelaskan TIK dan TIU, pokok/ sub pokok bahasan Merangsang motivasi dan minat peserta untuk mengerti dan dapat membandingkan pengalamannya Waktu = 10 menit 2. Penjelasan Bab I Pendahuluan Pengertian laporan Waktu = 20 menit 3. Penjelasan Bab 2 Maksud dan tujuan Jenis laporan Penyampaian laporan Waktu = 20 menit Mengikuti penjelasan pengantar TIU, TIK dan pokok/ sub pokok bahasan Mengajukan pertanyaan, apabila kurang jelas Mengikuti penjelasan dan terangsang untuk berdiskusi Mencatat hal-hal penting Mengajukan pertanyaan bila perlu Mengikuti penjelasan dan terangsang untuk berdiskusi Mencatat hal-hal penting Mengajukan pertanyaan bila perlu OHT OHT 1-01 OHT 1-02 OHT 2-01 OHT 2-02 OHT 2-03 OHT 2-04 OHT 2-05 OHT 2-06 OHT 2-07 4. Penjelasan Bab 3 Isi laporan Bentuk laporan Waktu = 20 menit 5. Penjelasan Bab 4 Daftar simak potensi kecelakaan kerja Daftar simak keselamatan kerja Waktu = 20 menit Mengikuti penjelasan dan terangsang untuk berdiskusi Mencatat hal-hal penting Mengajukan pertanyaan bila perlu Mengikuti penjelasan dan terangsang untuk berdiskusi Mencatat hal-hal penting Mengajukan pertanyaan bila perlu OHT 3-01 OHT 3-02 OHT 4-01 OHT 4-02 OHT 4-03 OHT 4-04 OHT 4-05 vii

MATERI SERAHAN viii

BAB I PENDAHULUAN Laporan pelaksanaan pekerjaan pada umumnya dan laporan pengoperasian alat-alat berat pada khususnya, merupakan hal yang tidak boleh diabaikan karena laporan tersebut merupakan hal yang cukup penting mengingat bahwa laporan pengoperasian atau laporan operasi alat-alat berat khususnya ikut menentukan keberhasilan, setidaknya efisiensi pelaksanaan pekerjaan pengoperasian alat-alat berat. Laporan pelaksanaan pekerjaan, termasuk juga pengoperasian alat-alat berat, memuat berbagai informasi tentang pelaksanaan pekerjaan atau pengoperasian alat-alat berat, memuat berbagai informasi tentang pelaksanaan pekerjaan atau pengoperasian alat-alat berat tersebut yang akan berguna bagi pihak-pihak terkait, terutama pihak pelaksana sendiri, guna pengambilan langkah-langkah yang perlu dilakukan yang akan ikut menentukan keberhasilan pekerjaan. Dalam pengoperasian alat-alat berat berbagai informasi, seperti kelancaran pengoperasian alat, pemakaian bahan, produktifitas dan sebagainya bermula dari data lapangan yang diambil dari laporan harian operasi alat. Secara hirarkhis laporan harian yang berisi data lapangan dikirim kepada dan diolah oleh unit-unit atasan, yang kemudian menghasilkan informasi berguna, termasuk umpan balik dari unit kerja atasan kepada unit kerja bawahan, termasuk dilapangan sebagai sumber data. Laporan pengoperasian alat-alat berat ada beberapa jenis yang masing-masing berbeda dalam hal isi ataupun spesifikasinya, sesuai dengan hirarkhi yang dianut, yaitu laporan harian, laporan mingguan dan laporan bulanan. Sementara unit kerja ada yang tidak menggunakan laporan mingguan, dari laporan harian langsung kelaporan bulanan. Berbagai informasi tersebut di atas tidak akan dapat berjalan bila salah satu unit yang diberi tugas untuk menangani laporan tidak berjalan atau tidak bekerja sebagaimana seharusnya. 1-1

BAB II SISTEM PELAPORAN 2.1. UMUM Satu hal yang kadang-kadang bahkan mungkin sering dianggap kurang penting dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, sehingga oleh karenanya kurang mendapatkan perhatian, adalah laporan. Anggapan tersebut rasanya kurang tepat, mengingat peranan laporan dalam pelaksanaan suatu pekerjaan yang cukup ikut menentukan. Laporan pelaksanaan pekerjaan memuat berbagai informasi tentang pelaksanaan pekerjaan tersebut yang akan berguna bagi pihak-pihak terkait dan terutama pihak pelaksana sendiri guna pengambilan langkah-langkah yang akan menentukan keberhasilan pekerjaan. Pada pelaksanaan pekerjaan material handling (pengangkatan/pemindahan beban ) informasi mengenai kelancaran pekerjaan, kualitas hasil pekerjaan, kondisi operasional alat/mesin wheel crane, keselamatan (safety) dan sebagainya dapat diperoleh dari laporan pelaksanaan pekerjaan atau laporan operasi. Laporan jenisnya bertingkat, mulai laporan harian, laporan mingguan dan laporan bulanan. Laporan harian sifatnya lebih rinci, lebih banyak untuk konsumsi ke dalam/pelaksana, sedangkan laporan mingguan dan bulanan sifatnya lebih makro, merupakan semacam rekap dari laporan harian dan untuk konsumsi pihak atasan termasuk pihak luar. 2.2. MAKSUD DAN TUJUAN Pembuatan laporan operasi dimaksudkan untuk memberikan informasi mulai dari hal yang rinci sampai ke hal yang sifatnya garis besar mengenai pelaksanaan pengoperasian wheel crane kepada pihak-pihak terkait dengan pengoperasian alat termasuk pihak pelaksana pengoperasian alat itu sendiri. Sedangkan tujuannya adalah agar masing-masing pihak terkait tersebut termasuk pihak pelaksana operasi, mengetahui dengan sebenarnya kondisi operasional pekerjaan, sehingga masing-masing pihak terkait dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan demi kelancaran pelaksanaan pekerjaan dan kualitas hasil pekerjaan. 2-1

2.3. Jenis Laporan Pada dasarnya laporan operasi alat-alat berat dapat dibedakan dalam 3 jenis laporan, yaitu laporan harian, laporan mingguan dan laporan bulanan. 2.3.1 Laporan harian Laporan ini dibuat setiap hari, dibuat oleh operator dan menjadi tanggung jawab operator alat berat yang bersangkutan. Laporan harian ini, mencakup berbahagai hal mengenai pengoperasian alat serta alatnya sendiri, seperti misalnya tipe alat, jenis pekerjaan, pelaksanaan pengoperasian, pemakaian bahan, jenis kerusakan yang terjadi, dan sebagainya, yang disebutkan secara rinci. Semua laporan berawal dari laporan harian ini, atau berawal dari data yang tercantum dalam laporan harian ini. Oleh karenanya bila terjadi kesalahan dalam laporan ini, terutama data pengoperasian akan dapat menyebabkan salahnya laporan-laporan yang lain, ini berarti informasi yang disampaikan tidak benar. 2.3.2 Laporan mingguan Laporan ini dibuat setiap minggu atau selang waktu satu minggu. Laporan ini merupakan hasil olahan laporan harian. Laporan Data pengoperasian alat dari laporan harian yang diterima oleh Foreman atau pengawas atau pejabat yang ditunjuk diolah (kompilasi, evaluasi), menghasilkan informasi mengenai diantaranya : Pemakaian bahan ( bahan bakar, miny ak pelumas, dan sebagainya) Kinerja alat Produktivitas Hambatan operasi Efisiensi kerja alat. Informasi tersebut dipergunakan untuk penyusunan Laporan Mingguan. Disamping itu informasi juga dipergunakan untuk tindakan turun tangan. Laporan Mingguan tidak selalu dibuat, tergantung unit Kerjanya, lebih-lebih tergantung dari tingkat kepentingannya atau urgensinya. Misalnya bila pekerjaan memerlukan pengawasan atau pemonitoran yang ketat, karena pekerjaan merupakan crash program. 2-2

2.3.3 Laporan bulanan Bila laporan mingguan tidak dibuat maka data Laporan Harian diolah oleh Pejabat atau institusi yang ditentukan untuk menghasilkan berbagai informasi (sama seperti pada Laporan mingguan). Laporan Bulanan (atau Laporan Mingguan) dikirim kepada dan diolah oleh pejabat atasannya, berupa informasi atau masukan manajemen untuk pimpinan atau Kepala Institusi. 2.4 Pengiriman/Penyampaian Laporan Laporan-laporan yang dibuat atau disusun (Laporan Harian, Laporan Mingguan/ Bulanan), secara hirarkhis disampaikan kepada unit-unit atasan. Laporan harus disampaikan dengan tepat waktu dan tepat kirim. 2.4.1 Tepat waktu Dengan tepat waktu, dimaksudkan bahwa laporan harus disampaikan sesuai dengan waktu yang tidak ditetapkan, sesuai dengan jenis laporannya. Laporan harian disampaikan setiap hari, pada harii yang bersangkutan atau paling lambat sehari sesudahnya atau disampaikan batas akhir yang ditentukan Laporan mingguan, disamapaikan pada akhir minggu yang bersangkutan, atau sesuai dengan yang ditentukan Laporan Bulanan, disampaikan pada tiap akhir bulan. 2.4.2 Tepat kirim Tepat kirim, dimaksudkan bahwa laporan harus dikirim dan disampaikan kepada para pejabat pada bagian-bagian atau unit-unit kerja terkait atau institusi lain yang ditentukan, menurut jenis dan tingkat hirarkinya. Misalnya Laporan Harian dikirim dan disampaikan kepada atasan langsung operator atau pengawas pekerjaan atau pejabat yang ditentukan, bukan dikirim langsung ke Unit Produksi, misalnya. Demikian pada laporan Bulanan (yang dibuat oleh para Foreman atau pengawas lapangan, atau yang lainnya) dikirim ke Pelaksana Lapangan, bukan langsung ke kepala Proyek, dan seterusnya. 2-3

2.5 Unit Kerja Terkait Unit terkait adalah unit-unit kerja atau bagian-bagian atau institusi-institusi yang berada di dalam organisasi pelaksanaan pekerjaan atau organisasi proyek, yang diberi tugas untuk menangani atau harus diberi data atau informasi pekerjaan pengoperasian alat, yang selanjutnya memberi informasi ataupun umpan balik kepada unit kerja lain yang memerlukannya. Unit-unit terkait ini antara Unit kerja/proyek yang satu dengan lainnya bisa saja berbeda, tergantung dari manjemen yang dipakai. Laporan atau informasi yang diterima atau yang ditangani unit-unit termaksud berbeda-beda, seperti misalnya Foreman/Pengawas menerima dan menangani laporan rinci dari operator, sedangkan Pelaksana menerima dan menangani laporan yang sudah diolah dan tidak rinci, demikian pula unit kerja Peralatan atau Unit Produksi, sementara bagian logistik (suplai) tidak menerima informasi dalam bentuk laporan, tetapi menerima permintaan bahan, yang asal-usulnya juga dari olahan laporan operasi. 2.6 Umpan Balik / Tindak Lanjut Dari setiap level pengolahan/penanganan laporan diharapkan adanya umpan balik bagi level bawahnya yang sekiranya berguna untuk suatu perbaikan atau penyempurnaan pelaksanaan lapangan. Misalnya dari Foreman atau Pengawas yang menerima laporan Harian langsung dari operator, memberikan petunjuk agar pemakaian bahan bakar dapat lebih irit, setelah ditemukan (dari hasil olahan/evaluasi) dari laporan harian, bahwa pemakaian bahan bakar agak boros. Demikian pula misalnya terlihat bahwa kemajuan pekerjaan pengoperasian agak lambat, perlu diberikan solusinya (umpan balik). 2-4

BAB III LAPORAN HARIAN OPERASI WHEEL CRANE 3.1. Umum Seperti halnya pada pengoperasian peralatan pada umumnya, pada pengoperasian wheel crane harus dibuatkan laporan-laporan operasi, dimulai dari pembuatan laporan harian pengoperasian wheel crane yang memuat hal-hal rinci yang berkaitan dengan pengoperasian mesin teresebut selanjutnya laporan-laporan operasi lainnya (mingguan atau bulanan) yang memuat hal-hal lebih luas dari laporan harian, rekap dari laporan harian yang dianggap perlu, laporan operasi dibuat menurut jenis-jenis laporan yang ada, yaitu laporan harian operasi, laporan mingguan dan laporan bulanan. Dalam hal tersebut diatas, mungkin saja beberapa perusahaan atau proyek tidak membuat semua jenis laporan sebagaimana diutarakan diatas, tetapi hanya membuat laporan harian dan laporan bulanan saja. Disamping laporan tersebut diatas, ada laporan lain yang sifatnya khusus, memuat atau menyampaikan informasi yang khusus dan pada waktu-waktu tertentu saja, misalnya laporan terjadinya kebakaran, pencurian dan sebagainya yang menyangkut wheel crane sehingga alat terpaksa tidak dapat melakukan tugas operasi pengangkatan/pemindahan beban dan lain sebagainya. 3.2. Isi Laporan Laporan operasi wheel crane berisi berbagai macam hal yang berhubungan dengan pekerjaan pengangkatan dan pemindahan beban. Mungkin saja terjadi sedikit perbedaan isi laporan diantara laporan yang satu dengan laporan lainnya, namun pada dasarnya hampir sama, seperti diantaranya : 1. Data Proyek (nama, lokasi, dsb). 2. Data Alat (jenis, merek/type, tahun pembuatan, kapasitas,dsb). 3. Kondisi Alat. 4. Rincian pekerjaan (jenis pekerjaan, waktu pelaksanaan, dsb). 5. Hasil pekerjaan (jumlah beban yang diangkat, pemindahannya, dsb). 6. Pemakaian bahan (bahan bakar, minyak pelumas, dsb). 7. Tenaga pelaksana (jumlah tenaga, nama pekerja, nama penanggung jawab dsb) 8. Dan lain sebagainya. 3-1

3.3. Bentuk Laporan Laporan pada umumnya mempunyai bentuk yang mudah dikerjakan, yaitu bentuk formulir. Dengan demikian untuk suatu laporan, formulir telah didesain/dirancang sesuai dengan kebutuhan, dan selalu diusahakan agar mudah dan sederhana dalam pengisiannya, untuk menghindari kesalahan-kesalahan pengisian. Disamping bentuk format (formulir) laporan dibuat juga dalam bentuk surat, bilamana hal yang dilaporkan merupakan hal-hal yang khusus atau berupa kasus-kasus yang terjadi didalam lingkup pekerjaan. 3.4. Cara Mengisi Laporan Ini adalah khusus untuk laporan-laporan yang berbentuk format atau formulir. Pengisian dilakukan dengan memperhatikan materi yang ada didalam formulir laporan termasuk satuan-satuan yang harus diisikan. Sebagian diantaranya ada yang harus diisi dengan angka, dengan huruf, sebagian lainnya diisi dengan tanda-tanda saja, misalnya tanda (x) atau semacam huruf v ( ). Pengisian laporan harus mengikuti petunjuk pengisian, baik petunjuk lengkap maupun petunjuk sebagian saja. Hal ini penting karena petunjuk pengisian tersebut besar artinya ; bila tidak mengikuti petunjuk atau menyalahi petunjuk, maka laporan dapat menjadi salah besar misalnya petunjuk pengisian mengharuskan diisi dengan satuan kg(kilogram), tetapi diisikan dengan ton (x1000), atau kg/jam diisi dengan ton/jam, dan sebagainya. Oleh karena itu ikuti petunjuk atau cara pengisian dari formulir yang bersangkutan. 3.5. Petunjuk Pengisian Petunjuk pengisian formulir atau form laporan harian operasi diberikan secara rinci bagaimana mengisikan data pengoperasian alat kedalam form LHO. Sebagai contoh, berikut ini diberikan Form LHO beserta petunjuk pengisiannya. Diisi nama pekerjaan yang dilakukan pada Proyek termaksud, misalnya : 1) Nama Pekerjaan - Pembangunan Bendungan - dsb. 2) Lokasi Diisi nama tempat pekerjaan dilakukan, misalnya : - Karawang - dsb. 3-2

3) Tanggal Diisi tanggal pada hari pekerjaan dilakukan, misalnya : - 31 Desember 1990, atau - 25 april 2007 - dsb. 4) Jenis Alat Diisi jenis alat yang dipergunakan, misalnya : - Wheel Crane - dsb. 5) Merek / Type Diisi merek dan tipe dari alat berat yang dipergunakan, misalnya : - TR-500, (Wheel Crane) - dsb. 6) Nomor Registrasi Diisi Nomor registrasi alat, sesuai dengan yang diberikan oleh pemilik alat/unit kerja, misalnya : - TR 2001/005 - dsb. 7) Hour Meter (awal) Diisi dengan penunjukan angka pada service merer, sebelum mulai bekerja, misalnya : - 0025751. 8) Hour Meter (akhir) Diisi dengan penunjuk angka pada service meter, setelah selesai bejkerja, misalnya : - 0002792. 9) Nama Operator Diisi dengan nama operator yang bertugas, misalnya : - Ali - Amir. 10) Jenis Material Diisi dengan jenis material yang dikerjakan, misalnya ; - Besi Konstruksi, dsb. 3-3

11) Diisi dengan kondisi lapangan yang dikerjakan, misalnya ; - Kering atau - Basah bekas hujan semalam. 12) Bahan Bakar (ltr) Diisi jumlah pemakaian bahan bakar pada hari yang bersangkutan, dalam liter. 13) Pelumas Engine, Pelumas Transmisi, Minyak hidrolik, Minyak Pelumas Power Train (ltr) Masing-masing diisi jumlah minyak yang ditambahkan, dalam liter, pada hari yang bersangkutan, diisi dengan angka. 14) Minyak Lain (ltr) Diisi dengan jumlah tambahan minyak lainnya, dalam liter, pada hari yang bersangkutan, diisi dengan angka. 15) Air Accu Diisi dengan jumlah air accu, dalam liter, pada hari yang bersangkutan. 16) Lain-Lain Diisi dengan jumlah pemakain bahan lain, pada hari yang bersangkutan. 17) Air Pendingin Diisi dengan tanda pada kolom yang sesuai berkaitan dengan temperatur air pendingin misalnya bila temperatur air pendingin normal, berilah tanda pada kolom normal, bila temperatur air pendingin tinggi / engine panas, berilah tanda pada kolom Tidak Normal. 18) Pelumas Engine Diisi dengan tanda pada kolom yang sesuai, berkaitan dengan tekanan minyak pelumas engine. 19) Pelumas Transmisi Diisi dengan tanda pada kolom yang sesuai, berkaitan dengan temperatur minyak. 20) Pelumas Power Train Diisi dengan tanda pada kolom yang sesuai, berkaitan dengan temperatur minyak. 21) Minyak Hidrolik Diisi dengan tanda pada kolom yang sesuai, berkaitan dengan temperatur minyak. 3-4

22) Ampere Meter Diisi dengan tanda pada kolom yang sesuai, berkaitan dengan pengisian accu. 23) Siang (Pukul), Malam (Pukul) Angka-angka pada kolom Pukul menunjukan jam operasi alat dan jam tidak operasi alat. Berilah tanda di belakang angka-angka bila alat beroperasi, dan berilah tanda X di belakang angka-angka bila alat tidak beroperasi. Misalnya, alat (Wheel Crane) beroperasi mulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 11.00, kemudian pukul sebelas berhenti karena ada gangguan teknis dan mulai lagi pukul 12.00 sampai dengan pukul 16.00. Pada malam harinya bekerja lagi mulai pukul 19.00 sampai pukul 21.00. Pengisiannya adalah, di belakang angka 07.00, 08.00,09.00,10.00, 12.00,13.00, 14.00,15.00,16.00,19.00, 20.00 dan 21.00 diberi tanda, sedangkan di belakang angka 11.00 diberi tanda X. 24) Waktu Kolom-kolom waktu ini diisi dengan lamanya kegiatan, dalam jam dan menit. Dengan contoh di atas maka sejajar dengan tanda diisi 1 dan 0. Demikian pula di belakang tanda X. Bila misalnya ketika mulai bekerja lagi tidak tepat pada pukul 12.00, tetapi pukul 12.30 maka sejajar dengan tanda pada angka 12.00 diisi dengan 0 dan 30. 25) Keterangan Pada kolom-kolom ini diisi degan kondisi kerja, seperti operasi, rusak/perbaikan, menunggu perintah, sesuai dengan kenyataan, sejajar dengan waktu masingmasing. 26) Jenis Kerusakan Diisi dengan jenis kerusakan yang terjadi, misalnya blade retak atau sambungan pipa hidrolik bocor, dan sebagainya. 27) Produksi Kolom-kolom Produksi diisi dengan jenis pekerjaan dan hasil kerja atau produksinya, pada hari yang bersangkutan. 3-5

3.6 Perhatian Bagi Operator Wheel Crane Harus diingat bahwa dari data yang anda laporkan akan menjadi bahan pengambilan keputusan manajemen bahkan mungkin tingkat manajemen puncak Harus diingat bahwa betapa pentingnya data yang anda laporkan, dan dituntut untuk mengisinya dengan benar dan penuh tanggung jawab Biasakan untuk selalu mencatat semua kegiatan anda dan hasilnya tuangkan dalam laporan sesuai dengan yang diminta. Harus diingat bahwa keterlambatan penyampaian laporan akan berdampak terlambatnya informasi yang sampai ke tingkat manajemen, yang mungkin akan merugikan karyawan termasuk anda sendiri. Untuk itu harus disiplin agar laporan tepat waktu 3-6

CONTOH : LAPORAN HARIAN OPERASI Nama pekerjaan : Jenis alat : Lokasi : Merk/Type : Tanggal : Nomor registrasi : Nama operator : Lapangan operasi 1. Jenis material Kondisi 2.. Hour meter (awal) : Hour meter (akhir) : Penggunaan/pengoperasian Siang (pukul) Malam (pukul) Jam / menit Keterangan Pelatihan Operator Wheel Crane Pemakaian/tambahan bahan 06.00 18.00 Bahan bakar (ltr) Pelumas engine (ltr) Pelumas transmisi (ltr) Minyak hidrolik (ltr) Minyak power train (ltr) Minyak lain Air accu Lain-lain 07.00 19.00 08.00 20.00 09.00 21.00 10.00 22.00 11.00 23.00 Keadaan/tekanan/temperature 12.00 24.00 Keadaan Air pendingin Pelumas engine Pelumas transmisi Pelumas power train Ampere meter Minyak hidrolik 13.00 01.00 14.00 02.00 Normal 15.00 03.00 Tidak normal 16.00 04.00 17.00 05.00 Kerusakan yang terjadi No. Jenis pekerjaan Produksi Disetujui oleh : Pengawas lapangan Dibuat / diisi oleh : Operator 1 2 3 3-7 Catatan : (... ) (... ) 4 1. Pada kolom-kolom Keadaan/Tekanan/Temperatur, isilah dengan tanda [ ] pada kolom yang bersangkutan (Normal atau Tidak Normal) 2. Pada kolom-kolom di belakang Waktu/Jam, isilah dengan tanda [ ], di belakang waktu yang bersangkutan bila alat beroperasi, dan dengan tanda [X] bila alat tidak beroperasi. Pada kolom Jam/Menit diisi dengan waktu penggunaan/pemgoperasian.

2-8

BAB IV LAPORAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA 4.1 Umum Disamping laporan-laporan yang sudah dibahas sebelumnya ini, ada suatu laporan khusus yang harus dibuat. Pada setiap pelaksanaan pekerjaan di lapangan/proyek, yaitu laporan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Laporan K3 ini dibuat oleh operator Wheel Crane dan pelaksana lapangan, yang harus dibuat dan dikirim ke atasan sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditetapkan (periodic atau setiap memakai pekerjaan baru). Pada dasarnya laporan ini memberikan informasi, sejauh mana K3 ditempat kerjanya dilaksanakan, baik oleh operator maupun oleh pelaksana sesuai dengan lingkup tugas masing-masing. Dengan laporan ini diharapkan setiap petugas memberikan perhatian kepada segala sesuatu yang berkaitan dengan K3 sehingga kecelakaan dapat dihindarkan dan kalaupun masih saja terjadi maka akan dapat ditelusuri dengan tidak terlalu sulit, ditemukan penyebabnya dan dilakukan perbaikan-perbaikan sistem pencegahan kecelakaan, untuk menghindari terjadinya kecelakaan. 4.2 Daftar Simak Potensi Kecelakaan Kerja Pada setiap pelaksanaan pekerjaan hampir selalu ada potensi kecelakaan yang setiap saat bisa muncul dan menimbulkan kecelakaan. Potensi ini perlu diketahui adanya oleh para pelaksana dilapangan, terutama para operator, sehingga yang bersangkutan masing-masing dapat lebih waspada dan dapat menghindari terjadinya kecelakaan. Daftar simak tersebut berisi potensi kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja pada setiap langkah pekerjaan berdasarkan kondisi kerja dan lingkungannya. 4.3 Daftar Simak Keselamatan Kerja Daftar simak keselamatan kerja ini ada 2 macam yaitu daftar simak yang harus dibuat dan ditanda tangani oleh operator dan daftar simak yang dibuat dan ditanda tangani oleh pelaksana lapangan. Pada dasarnya daftar simak pertama (yang dibuat oleh operator) adalah menginformasikan kegiatan dan penyediaan sarana yang terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja yang telah dilakukan. Sementara yang lainnya (yang ditanda 4-1

tangani oleh pelaksana lapangan) menginformasikan mengenai pengawasan sejauh mana sarana atau perlengkapan keselamatan kerja telah dipergunakan secara benar. 4.4 Bentuk dan Cara Pengisian Daftar Simak Daftar simak dirancang (didesain) berupa formulir isian yang cukup mudah cara mengisinya. Untuk daftar simak potensi kecelakaan diisi dengan memberi tanda (misalnya X, atau ) pada kolom yang sesuai dengan potensi kecelakaan kerjanya (berada pada kolom keterangan) untuk setiap langkah kerjanya. Untuk daftar simak kecelakaan kerja, dilakukan dengan memberi tanda (misalnya X, atau ) pada kolom-kolom yang tersedia sesuai dengan senyatanya (ya, atau tidak), sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan pada kolom Daftar Pertanyaan. Dari sedikit uraian diatas, dapat dikemukakan bahwa laporan K3 pada hakekatnya adalah merupakan informasi mengenai pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja disuatu tempat pelaksanaan kegiatan pekerjaan/proyek pada setiap tahap pelaksanaan pekerjaan, dengan menggunakan daftar simak (cek list) mengenai potensi kecelakaan kerja dan keselamatan kerjanya. 4.5 Contoh Laporan Sebagai contoh disajikan salah satu bentuk laporan harian operasi beserta petunjuk pengisiannya laporan K3, sebagai berikut. 4-2

Jenis Pekerjaan : Pengoperasian Wheel Cranel Lokasi :. DAFTAR SIMAK POTENSI KECELAKAAN KERJA Pelatihan Operator Wheel Crane No. Keterangan A B C D E Keterangan 1. 2. Persiapan Lapangan - Sebelum operasi Persiapan Operasi - Pre-operation check - Pengujian beban A = B = C = D = Tertimpa beban Terkena/tertimpa alat. Terkena sling. Jatuh terpeleset. 3. Pengoperasian Wheel Crane E = Faktor lain. 4. Setelah pengoperasian Dibuat Oleh : Pelaksana Lapangan Diperiksa Oleh : Safety Officer Disetujui Oleh :.. Tanggal :.. 4-3

DAFTAR SIMAK KESELAMATAN KERJA JENIS PEKERJAAN : Pengoperasian Wheel Crane LOKASI :... No. Daftar pertanyaan Ya Tidak 1. 2. 3. 4. 5. Apakah daerah kerja sudah dibersihkan dari material yang dapat menimbulkan kecelakaan/bahaya (timpahan minyak pelumas, bahan bakar) Apakah daerah kerja sudah diperiksa dari kemungkinan ada bagian yang rawan amblas akibat hujan Apakah sebelum beroperasi sudah dilaksanakan pemeriksaan untuk kemungkinan ada kebocoran minyak, air pendingin dan ada bagian-bagian yang rusak Apakah alat perlengkapan keselamatan kerja telah tersedia dengan cukup dan kondisinya baik Apakah alat pemadam kebakaran telah tersedia dan ditempatkan pada tempat yang benar serta layak pakai 6. Apakah peralatan P3K telah disediakan 7. Apakah telah tersedia rambu-rambu kerja dan rambu-rambu lalu lintas yang diperlukan 8. Apakah lantai kerja, tangga/steps sudah dibersihkan 9. 10. 11. 12. Apakah instrumen panel terutama penunjuk tekanan minyak pelumas Engine (oil pressure) sudah dicek kondisinya Apakah ketika telah selesai beroperasi alat sudah diparkir di tempat yang datar, tanah keras dan aman Apakah ketika parkir semua tuas kendali sudah diposisikan dengan benar dan sudah dikunci Apakah bahan-bahan untuk pemeliharaan dan pengoperasian telah tersedia dengan cukup 13. Apakah ada petugas yang memberi petunjuk pelaksanaan K3 Dibuat oleh : Operator Wheel Crane Tanggal : Diketahui oleh : 4-4

DAFTAR SIMAK KESELAMATAN KERJA JENIS PEKERJAAN : Pengoperasian Wheel Crane LOKASI :... No. Daftar pertanyaan Ya Tidak 1. Apakah daerah kerja sudah bersih dari material yang menimbulkan kecelakaan/bahaya (timpahan minyak pelumas, bahan bakar) 2. 3. 4. 5. Apakah daerah kerja sudah aman dan tidak rawan amblas akibat hujan Apakah sebelum operasi tidak ada kebocoran minyak, air pendingin dan tidak ada bagian yang rusak Apakah alat perlengkapan keselamatan kerja telah tersedia dengan cukup dan kondisinya baik Apakah alat pemadam kebakaran telah tersedia dan ditempatkan pada tempat yang benar dan belum kadaluarsa dan siap pakai 6. Apakah peralatan P3K telah tersedia dan masih baik 7. Apakah pemasangan rambu-rambu kerja dan rambu-rambu lalu lintas yang diperlukan telah benar 8. Apakah lantai kerja telah bersih dan tidak licin 9. 10. 11. 12. Apakah instrumen panel terutama penunjuk tekanan minyak pelumas Engine (oil pressure) kondisinya masih baik Apakah ketika telah selesai beroperasi alat diparkir di tempat yang datar, tanah keras dan aman Apakah ketika parkir semua tuas kendali dalam posisi yang benar dan dikunci Apakah bahan-bahan untuk pemeliharaan dan pengoperasian tersedia dengan cukup 13. Apakah pengarahan petugas K3 dilaksanakan dengan baik Dibuat oleh : Pelaksana Lapangan Tanggal : Diketahui oleh : 4-5

RANGKUMAN 1. Laporan pelaksanaan pekerjaan memuat berbagai informasi tentang pelaksanaan pekerjaan khususnya pengoperasian alat-alat berat, yang berguna bagi pihak-pihak terkait. Informasi menjadi tidak berjalan bila penanganan laporan tidak sebagaimana seharusnya. 2. Tujuan pembuatan laporan adalah agar semua bagian terkait dapat menyiapkan diri dan mengambil langkah yang tepat demi keberhasilan pekerjaan. Di dalam sistem laporan perlu ada umpan balik/tindak lanjut. 3. Laporan harian operasi menjadi tugas dan tanggung jawab operator dan harus dikerjakan setiap hari. Laporan harian berbentuk form dengan pengisian yang sederhana atau mudah. 4. Laporan K3 menyangkut pembuatan daftar simak potensi kecelakaan kerja, daftar simak keselamatan kerja, baik yang menjadi tugas Operator maupun Pelaksana Lapangan. Dengan telah selesainya pelatihan, diharapkan bahwa para Operator Wheel Crane tidak hanya memahami laporan operasi, tetapi dapat membuat laporan harian dengan baik dan benar serta jujur.

DAFTAR PUSTAKA 1. PUSBINAL, Dep. PU, Review and upgrading of training untuk Operator Distributor Bitumen. 2. Metoda-metoda Manajemen Konstruksi Profesional, Keselamatan dan Kesehatan Proyek.