Oleh: Alfian Dwi Kusnantara NIM

dokumen-dokumen yang mirip
ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

JURNAL. Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR PADA SISWATUNAGRAHITA KELAS 7. Oleh: Tawar

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

AGUS WURYANTO NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

SKRIPSI. Oleh : YANTI EKA SUGIYANTI K

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANAK TUNAGRAHITA PADA POKOK BAHASAN PERKALIAN

Pendidikan Biologi, FITK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2) MTsN II Pamulang koresponden: Abstrak

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

DIDA RIZMAYA TAKARINA

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED SISWA KELAS X SMA TAMAN MADYA JETIS YOGYAKARTA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BERHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN DEKAK-DEKAK BAGI SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS VI SDLBC DI SLB YAPENAS

Oleh: Eni Musrifah SLB Setya Darma Surakarta ABSTRAK

Ellinora Simamora ABSTRACT

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENGGUNAAN STRATEGI DIRECTED READING THINKING ACTIVITY (DRTA) SISWA TUNARUNGU

JURNAL. Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Keywords: ball throwing basic movement, game.

PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG WAKTU PADA JAM

Key words: media, motivation, learning achievement

PENERAPAN METODE PROBLEM-BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA Ana Susana SMK 1 Kawung Surabaya

: ARNIKA ANDRIANI K

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

Nanang Nurudin SMA Negeri 2 Kandangan Abstract

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 2 TENGARAN TAHUN 2012/2013

SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KOMPETENSI MEMBERIKAN LAYANAN SECARA PRIMA KEPADA PELANGGAN DENGAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Setara Satu (S.1) oleh: Efa Kurniasih

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL CIRCUIT LEARNING DI KELAS V SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BUKU POP-UP PADA ANAK CEREBRAL PALSY KELAS IV SLB G DAYA ANANDA KALASAN

Rohmawati et al., Penerapan Metode Role Playing...

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA GARIS BILANGAN PADA SISWA KELAS IV

SKRIPSI. Disusun Oleh : Atut Yuliarni NIM : X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2015

Arif Darmawan* Tarto Sentono** ABSTRAK

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN FIRING LINE UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY

Nisa et al., Penerapan Metode Eksperimen...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA MATERI GAYA

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Chellyana Kusuma Wardani & Siswanto 89-96

SKRIPSI. Oleh DALIMIN X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Nopember 2013.

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS V SLB-A YKAB SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI.

ABSTRACT. Candra Rian Irawan 1 & Slamet Priyanto 2 1 & 2

PENERAPAN PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR TEKNIK DENGAN METODE DRILL PADA SISWA KELAS X TKR 2 SMK N 1 SAWIT BOYOLALI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE KATA LEMBAGA SISWA KELAS I SD KARANGGAYAM ARTIKEL JURNAL

METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SD NEGERI I NGERANGAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA ANAK TUNARUNGU KELAS V DI SEKOLAH LUAR BIASA WIYATA DHARMA 4 GODEAN

MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MENGGAMBAR ILUSTRASI PADA KELAS XI IPA SMA N 1 KARANGDOWO KLATEN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN BERPASANGAN

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN FOOD AND BEVERAGE SERVICE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MEMBUAT GAUN BAYI DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MELALUI ASAS MANDIRI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Kata kunci: Metode Simulasi, Motivasi Belajar, dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERITA MELALUI MEDIA ANIMASI BAGI SISWA KELAS VI SDLB C SWADAYA SEMARANG TAHUN 2013

Manib Absari SMP Negeri 2 Gatak

PENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS

JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN PADA SISWA KELAS 1 SD DI SLB E BHINA PUTERA SURAKARTA TAHUN AJARAN

Keywords: results of the study, activeness, resitasi

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Yuda Pratama 1 Giyono 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT

PENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA FLASHCARD PADA ANAK AUTIS KELAS I DI SLB AUTIS ALAMANDA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN ANAK TUNANETRA KELAS V SLB / A - YKAB SURAKARTA TAHUN 2015/2016

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG STRUKTUR BATANG DAN FUNGSINYA MELALUI METODE DEMONSTRASI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM GERAK.

SELF-REGULATED LEARNING

Anggun Triana *), Ahmad Hamid, Tarmizi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Unsyiah

PENINGKATAN PEMAHAMAN KOSAKATA MELALUI METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA ANAK TUNARUNGU KELAS 3 SLB B GEMOLONG SRAGEN JURNAL

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR TEKNIK DENGAN METODE DRILL PADA KELAS X TKR 2 SMK N 1 SAWIT BOYOLALI TAHUN AJARAN 2014/2015

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XI, No. 2, Tahun 2013 Annisa Rahmawati & Isroah 91-98

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

ISSN : X Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia Vol. 1 No. 1 Mei 2013

PENGARUH METODE LATIHAN DRILL

: TRI ESTU HAYUNINGTYAS X

PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

ABSTRACT. Key Words: Learning achievement, Small group discussion/buzz group strategies

PENDEKATAN KONTEKTUAL MELALUI METODE PENUGASAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 2 KUTASARI PURBALINGGA

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR TEKNOLOGI PENGUKURAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING

PENINGKATAAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

Transkripsi:

KECEPATAN LARI 50 METER ANAK TUNAGRAHITA KELAS VII DI SLB C YPAALB PRAMBANAN KLATEN TAHUN AJARAN 2016 / 2017 Oleh: Alfian Dwi Kusnantara NIM. 11601244046 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kecepatan lari 50 meter bagi tunagrahita anak kelas VII pada pembelajaran olahraga di SLB-C YPAALB Prambanan Klaten tahun ajaran 2016 / 2017. Penelitian ini ditujukan untuk semua siswa tunagrahita kelas VII di SLB-C YPAALB Prambanan Klaten yang berjumlah 8 siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas. Karena yang diukur dalam penelitian ini adalah peningkatan kemampuan lari 50 meter. Teknik dalam penelitian ini adalah dengan mengukur kecepatan lari 50 meter menggunakan pretest dan postest pada tahap pre test, dan pada tahap post test. Instrument yang digunakan diujikan kepada 3 ahli untuk mendapatkan data instrument yang valid. Pada tahap kemampuan awal (pra tindakan) didapatkan hasil bahwa kemampuan kecepatan lari 50 meter anak tunagrahita kelas VII di SLB-C YPAALB masih tergolong rendah dengan nilai tertinggi 60 dan nilai terendah 45 dengan kecepatan rata-rata 7.43 detik. Pada tahap post test diperoleh hasil bahwa adanya peningkatan yang signifikan pada kemampuan kecepatan lari 50 meter dengan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 75 dengan rata-rata kecepatan lari 6.21 detik. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kecepatan lari 50 meter anak tunagrahita kelas VII di SLB C YPPALB Prambanan Klaten meningkat. Kata Kunci: Tunagrahita, Lari 50 Meter, Olahraga THE 50-METER SPRINT SPEED OF MENTALLY DISABLED STUDENTS OF GRADE VII OF SLB C YPAALB PRAMBANAN KLATEN, IN THE 2016/2017 ACADEMIC YEAR Abstract This study aimed to improve the 50-meter sprint speed of mentally disabled students of grade VII in sports learning at SLB-C YPAALB Prambanan Klaten. The study involved all mentally disabled students of grade VII of SLB-C YPAALB Prambanan Klaten,with a total of 7 students. This was a classroom action research study. Because what was measured in the study was the improvement of the 50- meter sprint ability, the technique was the measurement of the 50-meter sprint speed by means of the pretest and posttest in the pre-action,cycle I, and Cycle II.The instruments were assessed by 3 experts to assure that they were valid The.initial ability (in the pre-action) showed that the 50-meter sprint speed of mentally disabled students of Grade VII of SLB-C YPAALB was low with the highest

score of 60 and the lowest score 45 with a average speed of 7,43 seconds. In Cycle I, the result showed a significant improvement with the highest score of 75 and the lowest score of 70 with an average speed of 6,97 second. However, the researcher still retested them in Cycle II. In Cycle II, the result showed a significant improvement in the 50-meter sprint speed with the highest score of 85 and the lowest score of 75 with an average speed of 6,21 second. The result in Cycle II had fulfilled the expected competency standard with a minimum mastery criterion of 70. It could be concluded that the 50-meter sprint speed of mentally disabled students of Grade VII of SLB-C YPAALB Prambanan Klaten improved Keywords: Mentally Disabled,50-meter Sprint,Sport

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu kebutuhan dasar bagi manusia dalam kelangsungan hidupnya tanpa terkecuali Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) khususnya anak tunagrahita. Seperti yang diungkapkan Maslim., Smith, et al,. dalam Delphie., (2006:66) bahwa anak tunagrahita mempunyai keterlambatan pada berbagai tingkat dalam pemahaman dan penggunaan bahasa. Sedangkan Amin, (1995:11) mengemukakan bahwa anak tunagrahita adalah mereka yang kecerdasannya jelas berada di bawah rata-rata. Di samping itu mereka mengalami keterbelakangan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan. Dengan hambatan tersebut maka dibutuhkan pembelajaran yang tepat dan mengarah salah satunya dengan melibatkan lingkungan yang ada di sekitar anak untuk meningkatkan perilaku sosial anak dalam kehidupannya dengan lingkungan. Pada teori behaviourisme dinyatakan bahwa pendekatan behavioral menekankan arti pentingnya memuat hubungan antara pengalaman dan perilaku (Anitah, 2009:5). Menurut Djaramah dan Zain, (2013:10-11), belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik menyangkut pengetahuan, ketrampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi. Maka dari itu dalam proses pembelajaran anak tunagrahita dibutuhkan strategistrategi yang tepat untuk membantu proses peningkatan kemampuan berolahraga dan kemampuan melatih atletik anak tunagrahita khususnya dalam meningkatkan kecepatan lari 50 meter. Atletik adalah suatu cabang olahraga, bahkan disebut sebagai mother of sport atau ibu dari cabang-cabang olahraga lainnya (Aip Syarifudin 1992:1). Bagi anak tunagrahita teknik dasar dalam sebuah lari harus perlu dipahamkan terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan rendahnya kemampuan anak tunagrahita dalam memahami teknik dasar dan mengikuti instruksi yang diberikan. Perilaku adaptif adalah kemampuan dalam melakukan tugas perkembangan sesuai dengan

usianya (Kemendikbud, 2014:111). Dengan pembelajaran olahraga khususnya pada materi atletik merupakan salah satu alternatif dalam meningkatkan kemampuan atletik anak tunagrahita khususnya dalam atletik di bidang lari, khususnya teknik dasar dalam olahraga atletik lari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kecepatan lari 50 meter bagi anak tunagrahita kelas VII SMPLB di SLB C YPAALB Prambanan tahun ajaran 2016/2017. Hasil dari penelitian ini adalah pembelajaran olahraga dalam materi atletik dapat meningkatkan kecepatan lari 50 meter anak tunagrahita kelas VII SMPLB di tahun ajaran 2016 / 2017. METODOLOGI PENELITIAN Desain yang digunakan pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Hal ini dikarenakan peneliti hanya menguji kecepatan lari 50 meter bagi anak tunagrahita kelas VII di SMPLB C YPAALB Prambanan Klaten tahun ajaran 2016 / 2017. Penelitian ini dilaksanakan di selama 5 bulan dari bulan Mei sampai dengan bulan September 2016 dengan subjek penelitian seluruh siswa kelas VII sebanyak 8 siswa. Setting penelitian ini bekerjasama dengan guru olahraga untuk mendapatkan hasil kecepatan lari dengan mengukur hasil pre test setelah mendapatkan hasil pre test langkah selanjutnya memberikan treatment (tindakan) dan memberikan post test untuk mengukur hasil dari treatment. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode tes. Tes yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tes prestasi. Tes ini berbentuk cheklis dengan menggunakan penilaian rubrik dimana masing-masing siswa dinilai berdasarkan kriteria dan durasi waktu yang dibutuhkan siswa dalam lari baik dalam sikap awalan, saat lari dan saat memasuki garis finish. Tes ini dilakukan sebanyak 2 kali yaitu tes sebelum diberikan

tindakan (pretest), dan tes setelah diberi tindakan (posttest). Instrument yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar kerja petest dan posttest, rubrik penilaian pemahaman teknik dasar lari, rancana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar validasi instrumen yang akan digunakan dalam penelitian untuk mengukur tingkat kevalidan intrumen. Instrument yang digunakan berdasarkan dengan kompensi dan indikator yang telah disusun. Dalam penelitian ini menggunakan validitas isi. Validitas ini dengan cara mengkonsultasikan instrumen kepada beberapa ahli sebagai validator untuk mengukur apakah instrumen yang di buat sudah valid apa belum dari segi kebahasaan dari ahli tata bahasa, konten dari ahli anak berkebutuhan khusus di bidang tunagrahita dan konstruk dari ahli di bidang atletik khsusunya atletik jenis lari. Analisis data dalam penelitian ini yang digunakan untuk menguji hipotesis tentang kecepatan lari 50 meter bagi anak tunagrahita kelas VII di SLB C YPAALB Prambanan Klaten tahun ajaran 2016/2017 adalah dengan deskriptif. Teknik deskriptif digunakan untuk mengukur kecepatan lari 50 meter bagi siswa tunagrahita kelas VII di SLB YPAALB Prambanan Klaten tahun ajaran 2016/2-17. Ahli berpendapat bahwa hasil dari tes pra tindakan dan pasca tindakan disajikan dalam bentuk tebel dan grafik sehingga dapat diketahui keberhasilan masing-masing subjek (Nana Syaodih Sukmadinata, 2010:97). Data yang diperoleh melalui observasi yang dilakukan peneliti dengan panduan checklist dengan penskoran diolah dengan cara menjumlahkan skor yang diperoleh. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah terdapat peningkatan kecepatan lari 50 meter bagi anak tunagrahita kelas VII di SLB YPAALB Prambanan Klaten tahun ajaran 2016 / 2017. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menekankan pada kecepatan lari 50 meter melalui pembelajaran olahraga. Penelitian ini dilakukan dengan mengadakan tes pemahaman teknik lari serta tes

pengukuran kecepatan lari 50 meter pada tahap pre test dan post test. Pada tahap pra tindakan (pre test) peneliti melakukan pengukuran tingkat kecepatan lari dengan memberikan tes kecepatan lari 50 meter. Pada tahap pra tindakan diperoleh data bahwa kemampuan pemahaman dan kecepatan lari 50 meter siswa tunagrahita kelas VII di tahun ajaran 2016/2017 sebelum diberikan tindakan masih dalam tingkat rendah. Keseluruhan dalam pemahaman teknik lari mendapatkan prosentase keberhasilan kurang dari 60% dan kecepatan lari 50 meter mendapatkan nilai 60 ke bawah. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman siswa tunagrahita kelas VII terhadap teknik lari. Permasalahan ini membuat peneliti mengadakan tindakan yang bekerja sama dengan guru olahraga kelas VII untuk memberikan tindakan dengan memberikan materi teknik lari melalui pembelajaran olahraga. Dalam pemberian tindakan guru dan peneliti bekerjasama dalam pembelajaran dengan menambah beberapa alat dan media yang menunjang dalam pembelajaran. Tujuannya agar anak lebih antusias dan semangat dalam mengikuti pembelajaran. Terbukti dengan pemberian tindakan pada tahap post tes siswa mengalami peningkatan dalam kecepatan lari signifikan. Keseluruhan siswa mendapatkan prosentase kenaikan minimal sebesar 75% dan prosentase maksimal mencapai 85%. Dengan disertai peningkatan kecepatan lari 50 meter dengan memperoleh nilai terendah 75 dan nilai tertinggi sebesar 85. Peningkatan kemampuan pemahaman dan kecepatan lari 50 meter pada tahap post test telah memenuhi target dari indikator keberhasilan. Pada masing-masing tahapan terdapat durasi untuk menunjukkan kemampuan kecepatan siswa dalam berlari. Pada tahap pre test rata-rata kecepatan lari 50 meter lebih dari 7.50 detik. Pada tahap post tes kemampuan kecepatan lari 50 meter siswa tunagrahita kelas VII di tahun ajaran 2016/2017 meningkat dengan rata-rata kurang dari 7.00 detik.

KESIMPULAN DAN SARAN Keberhasilan penelitian ini adalah meningkatnya kemampuan pemahaman teknik lari dan kecepatan lari 50 meter anak tunagrahita kelas VII. Pada tahap pra tindakan (pre test) peneliti melakukan pengukuran tingkat kecepatan lari dengan memberikan tes kecepatan lari 50 meter. Pada tahap pra tindakan diperoleh data bahwa kemampuan pemahaman dan kecepatan lari 50 meter siswa tunagrahita kelas VII di SLB C YPAALB Prambanan Klaten tahun ajaran 2016/2017 sebelum diberikan tindakan masih dalam tingkat rendah. Keseluruhan dalam pemahaman teknik lari mendapatkan prosentase keberhasilan kurang dari 60% dan kecepatan lari 50 meter mendapatkan nilai 60 ke bawah. Pada tahap post test keseluruhan siswa mendapatkan prosentase kenaikan minimal sebesar 75% dan prosentase maksimal mencapai 85%. Dengan disertai peningkatan kecepatan lari 50 meter dengan memperoleh nilai terendah 75 dan nilai tertinggi sebesar 85. Peningkatan kemampuan pemahaman dan kecepatan lari 50 meter pada tahap post test telah memenuhi target dari indikator keberhasilan. Pada masing-masing tahapan terdapat durasi untuk menunjukkan kemampuan kecepatan siswa dalam berlari. Pada tahap pre test rata-rata kecepatan lari 50 meter lebih dari 7.50 detik. Pada tahap post tes kemampuan kecepatan lari 50 meter siswa tunagrahita kelas VII di tahun ajaran 2016/2017 meningkat dengan rata-rata kurang dari 7.00 detik. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi Guru a. Diharapkan pembelajaran ini dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam pemilihan strategi pembelajaran. b. Siswa diharapkan lebih aktif, lebih cermat dan konsentrasi dalam pembelajaran agar dapat lebih mudah menerima materi dari guru.

DAFTAR PUSTAKA Aip syaifudin, 1992. Atletik. Jakarta : Depdikbud Amin, Moh. (1995). Ortopedagogik Tunagrhita. Bandung: Dirjen Dikti Dekdikbud Anitah, A. (2009). Teknologi Belajar. Surakarta: Inti Media Surakarta Delphie, B. (2006). Pembelajaran Anak Tunagrahita Suatu Pengantar Dalam Pendidikan Inklusi. Bandung: Refika Aditama Djamarah, S.B. & Zain A. (2013). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Rineka Cipta Sukmadinata, N. S. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya