KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA KEMENRISTEKDIKTI 2018 Bandung, 11 Januari 2018 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 1
A. Program Kerja 2018 2
Visi-Misi Pembangunan 2015-2019 VISI : Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong MISI : Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik 9 PROGRAM PRIORITAS (NAWACITA) 1 2 3 Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. 4 5 6 7 1.Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan. 2.Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara hukum. 3.Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim. 4.Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera. 5.Mewujudkan bangsa yang berdaya saing. 6.Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional. 7.Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. 8 9 Melakukan revolusi karakter bangsa Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia 3
Rencana Strategis Kemenristekdikti 2015-2019 Sasaran Strategis dan Target Indikator Kinerja Sasaran Strategis Sasaran Strategis (SS)/ Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) 2015 2016 2017 2018 2019 SS 1: Meningkatnya Kemampuan Iptek dan Inovasi IKSS Indeks Inovasi -*) -*) 16,85 24,82 32,41 SS 2: Meningkatnya Relevansi, Kuantitas, dan Kualitas Pendidikan Tinggi IKSS Indeks Pendidikan Tinggi -*) -*) 26,17 34,12 42,25 SS 3: Terlaksananya Reformasi Birokrasi IKSS Indeks Reformasi Birokrasi -*) -*) 75 80 85 Dalam Nominal *) Keterangan: Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) ini merupakan indikator baru hasil dari revisi renstra yang dikeluarkan tahun 2017, sehingga target IKSS tahun 2015 dan 2016 tidak ada/tidak diperhitungkan. 3 4
Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program Kemenristekdikti 2015-2019 (1) Program Pembelajaran dan Kemahasiswaan No Indikator Program Target 2015 2016 2017 2018 2019 Keterangan 1 Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi 26,86% 28,16% 31,75% 32,05% 32,55% Nominal 2 Jumlah mahasiswa yang berwirausaha 2.000 2.500 3.000 3.500 4.000 Nominal 3 Prosentase lulusan bersertifikat kompetensi dan profesi 55% 60% 63% 66% 70% Nominal 4 Prosentase prodi terakreditasi B - 40% 42% 44% 46% Kumulatif 5 Persentase lulusan perguruan tinggi yang langsung bekerja 50% 60% 65% 70% 75% Nominal 6 Persentase perguruan tinggi yang menerapkan SNDIKTI - 50% 75% 77,5% 80% Kumulatif 7 Jumlah mahasiswa berprestasi - 390 3.500 3.850 4.235 Nominal 8 Persentase mahasiswa yang lulus PPG - 95% 96% 97% 98% Nominal 5
Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program Kemenristekdikti 2015-2019 (2) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Iptek dan Dikti No Indikator Program Target 2015 2016 2017 2018 2019 Keterangan 1 Jumlah Perguruan Tinggi masuk top 500 dunia 2 3 3 4 5 Kumulatif 2 Jumlah Perguruan Tinggi berakreditasi A (unggul) 29 39 59 80 110 Kumulatif 3 Jumlah Taman Sains dan Teknologi yang mature 6 14 16 19 22 Kumulatif 4 Jumlah Pusat Unggulan Iptek 12 15 30 35 40 Kumulatif Program Peningkatan Kualitas Sumber Daya Iptek dan Dikti No Indikator Program Target 2015 2016 2017 2018 2019 Keterangan 1 Persentase dosen berkualifikasi S3 10,05% 11,32% 13,09% 14,86% 16,63% Kumulatif 2 Persentase SDM litbang berkualifikasi S3 5,5% 6% 6,20% 6,40% 6,80% Kumulatif 3 Jumlah SDM yang meningkat karirnya 12.901 17.392 19.228 20.364 21.500 Nominal 4 Jumlah SDM yang meningkat kompetensinya 871 1.347 2.141 2.641 3.061 Nominal 5 Jumlah revitalisasi sarpras PTN 108 108 118 118 118 Nominal 6
Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program Kemenristekdikti 2015-2019 (3) Program Penguatan Riset dan Pengembangan No Indikator Program Target 2015 2016 2017 2018 2019 Keterangan 1 Jumlah publikasi internasional 5.008 6.229 12.000 14.000 19.000 Nominal 2 Jumlah HKI yang didaftarkan 1.580 1.735 1.910 2.200 2.400 Kumulatif 3 Jumlah prototipe R&D 530 632 783 1.000 1.200 Nominal 4 Jumlah prototipe industri 15 15 20 25 30 Nominal Program Penguatan Inovasi No Indikator Program Target 2015 2016 2017 2018 2019 Keterangan 1 Jumlah produk inovasi 10 15 40 50 60 Nominal 7
Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program Kemenristekdikti 2015-2019 (4) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kemenristekdikti No 1 Indikator Program Hasil penilaian/evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Target 2015 2016 2017 2018 2019 Keterangan - - 82% 84% 86% Nominal 2 Opini penilaian laporan keuangan oleh BPK WTP WTP WTP WTP WTP Nominal 3 Penilaian terhadap AKIP B B BB BB A Nominal 4 Indeks Kepuasan Pelayanan 60% 65% Hijau Hijau Hijau Nominal 5 Penyelesaian kasus hukum yang diselesaikan 40% 45% 50% 55% 60% Nominal 6 Tingkat kesesuaian kompetensi pejabat - 75% 80% 95% 100% Nominal 7 Rasio data dan knowledge Iptek dandikti yang dimanfaatkan - 100% 100% 100% 100% Nominal Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kemenristekdikti No Indikator Program Target 2015 2016 2017 2018 2019 Keterangan 1 Jumlah unit organisasi dan satker yang bersih dari penyimpangan yang meterial 40 50 60 70 80 Kumulatif 8
Pagu Alokasi Kemenristekdikti TA 2018 Surat Menteri Keuangan tentang Penyampaian Pagu Alokasi Kementerian/Lembaga TA 2018 (Surat Nomor: S-162/MK.2/2017 tanggal 10 Oktober 2017) Total Pagu Alokasi Rp. 41,28 T Fungsi Pendidikan Rp 40,39 T Fungsi Layanan Umum (Ristek) Rp 890,28 M 4 9
Rancangan Kegiatan Kemenristekdikti TA 2018 Per Sumber Dana RUPIAH MURNI (RM) Rp 29,52 T PNBP/BLU Rp 9,70 T PHLN/HDN Rp 1,49 T Rp 41,28 T RM PENDAMPING Rp 253,06 M PDN/SBSN Rp 314,63 M 5 10
Postur Anggaran Kemenristekdikti TA 2018 Belanja Mengikat (Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran) Rp. 71,72 M PHLN Rp.173,5 M PNBP/BLU Rp. 10,9 M Program Rp. 634,15 M Kemristekdikti Rp. 41,28 T Belanja Mengikat (Gaji dan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran) Rp. 16,36 T PHLN/RMP/SBSN Rp. 1,89 T PNBP/BLU Rp. 9,69 T Program Rp. 12,45 T Prioritas Nasional (Bappenas) Rp. 112,86 M Prioritas KL Rp. 521,29 M Prioritas Nasional (Bappenas) Rp. 4,9 T Prioritas KL Rp. 7,5 T 7 11
Proyek Prioritas (Nasional) Kemenristekdikti TA 2018 (Surat Menteri PPN/Kepala Bapennas Nomor: 137/M.PPN/D.8/PP.04.02/04/2017 tanggal 10 April 2017) Proyek Target Indikasi Alokasi (Juta Rp) Prioritas Nasional FUNGSI PENDIDIKAN 4.898.257,4 1. Pendirian Politeknik dan Prodi Khusus untuk Kebutuhan Industri 12 PTN 320.000 Pendidikan 2. Pengelolaan/Pengembangan PTN Baru dan Akademi Komunitas 72 PTN 176.084 Pendidikan 3. Pembukaan Prodi Khusus Blok Masela 2 Prodi di PTN 15.000 Pendidikan 4. Revitalisasi LPTK 75 LPTK 31.200 Pendidikan 5. Beasiswa SM3T/PPG/PPGT bagi Guru 25.000 orang 352.285,7 Pendidikan 6. Beasiswa Bidik Misi 368.961 orang 3.764.798,3 Penanggulangan Kemiskinan 7. Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tingg (Adik) Papua dan Papua Barat 4.243 orang 62.882,4 Pembangunan Wilayah 8. Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tingg (Adik) 3T 1.500 orang 36.800 Pembangunan Wilayah 9. Pengembangan Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi dari Perguruan Tinggi 50 Unit 40.000 Penanggulangan Kemiskinan 10. Pengembangan Teaching Industry 11 unit 99.207 Pendidikan FUNGSI LAYANAN UMUM 112.858,1 1. Pengembangan Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi 105 unit 62.858,1 Penanggulangan Kemiskinan 2. Penguatan Inovasi Litbang di Industri 40 inovasi 50.000 12 Pengembangan Dunia Usaha dan Dunia Industri 12
B. Kebijakan terkait dengan Penggabungan dan Penyatuan PTS 13
Permenristekdikti Nomor 3 Tahun 2018 tentang Penggabungan dan Penyatuan Perguruan Tinggi Swasta Saat ini sedang dalam proses pengundangan di Kemenkumham Penggabungan PTS adalah beberapa PTS yang masing-masing dikelola oleh 1 (satu) Badan Penyelenggara, menjadi 1 (satu) PTS baru yang dikelola oleh 1 (satu) Badan Penyelenggara baru. Misalnya. PTS A yang dikelola oleh Yayasan A dan PTS B yang dikelola oleh Yayasan B digabungkan menjadi PTS C yang dikelola oleh Yayasan C. 14
Permenristekdikti Nomor 3 Tahun 2018 tentang Penggabungan dan Penyatuan Perguruan Tinggi Swasta Penyatuan PTS adalah: Saat ini sedang dalam proses pengundangan di Kemenkumham a. Penyatuan 1 (satu) atau lebih PTS yang dikelola oleh 1 (satu) atau lebih Badan Penyelenggara ke dalam 1 (satu) Badan Penyelenggara yang mengelola 1 (satu) PTS yang menerima penyatuan. Contoh: PTS A dan PTS B yang masing-masing dikelola oleh Yayasan A dan Yayasan B disatukan dengan PTS C (telah ada) yang dikelola oleh Yayasan C (telah ada); PTS X dan PTS Y dikelola oleh Yayasan Z disatukan dengan PTS D (telah ada) yang dikelola oleh Yayasan D (telah ada); atau b. Penyatuan beberapa PTS yang dikelola 1 (satu) Badan Penyelenggara menjadi 1 (satu) PTS yang dikelola oleh Badan Penyelenggara yang sama. Contoh: PTS A, PTS B, dan PTS C yang dikelola oleh Yayasan A disatukan menjadi PTS C yang tetap dikelola oleh Yayasan A. 15
Alasan Penggabungan PTS 01 Terdapat kesamaan visi PTS pada beberapa PTS, sehingga penggabungan beberapa PTS tersebut menjadi 1 (satu) PTS baru di bawah pengelolaan 1 (satu) Badan Penyelenggara baru akan meningkatkan akselerasi perwujudan visi PTS yang baru; Beberapa PTS yang dikelola oleh masing-masing Badan Penyelenggara tidak memiliki kemampuan lagi, baik secara akademik maupun non akademik, dalam penyelenggaraan program studi yang dimilikinya, namun kemampuan tersebut akan tumbuh dan berkembang apabila dilakukan penggabungan beberapa PTS tersebut menjadi 1 (satu) PTS baru di bawah pengelolaan Badan Penyelenggara yang baru. 02 16
Alasan Penyatuan PTS untuk meningkatkan mutu, efisiensi, dan efektifitas pengelolaan beberapa PTS, maka 1 (satu) Badan Penyelenggara yang mengelola beberapa PTS yang dikelola oleh Badan beberapa PTS tersebut menyatukan beberapa PTS tersebut menjadi 1 (satu) PTS; Penyelenggara yang sama atau berbeda tidak memiliki kemampuan lagi, baik secara akademik maupun non akademik, dalam penyelenggaraan program studi yang dimilikinya, namun kemampuan tersebut akan tumbuh dan berkembang apabila beberapa PTS tersebut disatukan dalam 1 (satu) Badan Penyelenggara lain terdapat kesamaan visi PTS pada beberapa PTS, sehingga akuisisi beberapa PTS tersebut oleh 1 (satu) Badan Penyelenggara akan meningkatkan akselerasi perwujudan visi PTS yang disatukan 1 2 3 Lorem Ipsum 4 5 Badan Penyelenggara yang hendak mengubah bentuk 1 (satu) PTS yang dikelolanya dengan menambahkan program studi non STEM, tetapi terkendala karena pembukaan program studi non STEM sedang dimoratorium, dapat mengambil alih PTS lain yang memiliki program studi non STEM untuk disatukan dengan PTS yang akan mengubah bentuknya; PTS yang terkena ketentuan wajib memenuhi kembali jumlah dan jenis program studi non STEM, tetapi terkendala karena pembukaan program studi non STEM sedang dimoratorium, dapat mengambil alih PTS lain yang memiliki program studi non STEM untuk disatukan dengan PTS yang yang terkena ketentuan wajib memenuhi kembali jumlah dan jenis program studi non STEM tersebut 17
Dampak Penggabungan dan Penyatuan PTS Semua aset (sarana, prasarana, kekayaan lain) dari beberapa Badan Penyelenggara yang PTS nya digabungkan, harus dialihkan kepemilikannya atas nama Badan Penyelenggara baru yang akan mengelola PTS baru hasil penggabungan dan penyatuan; Status akreditasi dari program studi dan perguruan tinggi tetap atau berubah Data dan informasi di dalam Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti) harus diubah dari data dan informasi tentang beberapa PTS yang bergabung menjadi 1 (satu) data dan informasi 1 (satu) PTS baru hasil penggabungan dan penyatuan 1 2 3 18
Pesyaratan dan Prosedur Penggabungan dan Penyatuan PTS Surat Permohonan Keputusan Pengesahan Badan Penyelenggara sebagai Badan Akta Pendirian Hukum Badan Penyelenggara Sertifikat Status Lahan Calon Kampus PTS detil mengenai Persyaratan dan Prosedur Penggabungan dan Penyatuan Perguruan Tinggi Swasta selanjutnya dapat dilihat di website: http://silemkerma.ristekdikti.go.id/portal/panduan_aplikasi 19
C. REORGANISASI KOPERTIS MENJADI LEMBAGA LAYANAN PENDIDIKAN TINGGI 20
D. PENGEMBANGAN SISTEM PENDIDIKAN JARAK JAUH (DARING). 21
TERIMA KASIH R I S T E K D I K T I U N T U K D A Y A S A I N G B A N G S A Y A N G L E B I H B A I K 22