PERKEMBANGAN PELAKSANAAN ANGGARAN PUSAT LINGKUP KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT BULAN PEBRUARI TAHUN 2015

Transkripsi

1 Nomor 02 Bulan Pebruari 2015 PERKEMBANGAN PELAKSANAAN ANGGARAN PUSAT LINGKUP KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT BULAN PEBRUARI TAHUN 2015 Alokasi anggaran pusat yang dikelola oleh Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat sampai dengan bulan Pebruari tahun anggaran 2015 sebesar Rp ,- yaitu pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan (KPPN) Mamuju sebesar Rp ,- dan KPPN Majene sebesar Rp ,-. Realisasi anggaran pusat sampai dengan akhir bulan Pebruari tahun 2015 mencapai Rp ,- atau 4,12% dari total alokasi yaitu pada KPPN Mamuju sebesar Rp ,- atau sebesar 2,78% dan realisasi anggaran KPPN Majene sebesar Rp ,- atau sebesar 1.34%. Sampai dengan akhir bulan Pebruari tahun 2015, Satker K/L dengan tingkat penyerapan anggaran paling tinggi adalah Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan Pasangkayu (477714) yaitu sebesar 18,94%. Tiga fungsi yang mendapat alokasi anggaran paling besar yaitu fungsi ekonomi, fungsi pendidikan dan fungsi pelayanan umum dengan alokasi pagu masing-masing sebesar Rp1.289 miliar, Rp364 Miliar, dan Rp335 Miliar. Apabila dibandingkan dengan bulan Pebruari tahun 2014, fungsi ekonomi dan fungsi pendidikan mengalami kenaikan sebesar 46,57% dan 19,16% sedangkan fungsi pelayanan umum mengalami penurunan sebesar 55,93% (y-o-y). Berdasarkan jenis kewenangannya, alokasi anggaran tertinggi sebesar Rp1,138 triliun terdapat pada DIPA dengan kewenangan Dekonsentrasi (DK), namun tingkat penyerapan tertinggi sampai dengan akhir Pebruari 2015 terdapat pada DIPA Kantor Daerah (KD) sebesar 6,02%. Apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015 (y-o-y), alokasi anggaran dan tingkat penyerapan anggaran tertinggi terdapat pada DIPA Kantor Daerah (KD) sebesar Rp1,1 triliun atau sebesar 5,64%. Berdasarkan jenis belanja, alokasi anggaran tertinggi terdapat pada belanja modal dengan pagu sebesar Rp1,287 triliun (51,17%), diikuti oleh belanja barang sebesar Rp632 miliar (25,16%), dan belanja pegawai sebesar Rp418 miliar (16,63%). Namun demikian tingkat penyerapan tertinggi berada pada belanja pegawai sebesar 12,19%, sedangkan belanja modal merupakan yang terendah dengan realisasi sebesar 2,37%. Berdasarkan bagian anggaran/kementerian negara/lembaga, alokasi anggaran terbesar berada pada Kementerian Pekerjaan Umum sebesar Rp995 miliar, diikuti Kementerian Agama sebesar Rp373 miliar, dan Kementerian Perhubungan Rp225 miliar, dengan tingkat penyerapan masing-masing sebesar 2,87%, 4,47%, dan 2,39%. 1 Halaman

2 1. Gambaran Umum Pelaksanaan Anggaran Pusat Sampai dengan akhir bulan Pebruari, Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat untuk tahun anggaran 2015 mengelola 252 DIPA Satuan Kerja (Satker) Kementerian/Le mbaga (K/L) dengan total anggaran pusat yang dikelola sebesar Rp2,515 triliun. Bila dibandingkan dengan bulan Januari 2015, alokasi anggaran mengalami penurunan sebesar 0,64%. Alokasi anggaran tersebut terdiri dari alokasi anggaran pusat pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Mamuju sebesar Rp2,080 Triliun dan KPPN Majene sebesar Rp435 Miliar. Terdapat blokir anggaran sebesar Rp154 miliar atau 6,12% dari total alokasi anggaran pusat. Blokir ini mengalami perubahan bila dibandingkan dengan bulan Januari 2015, perubahan terdiri dari penurunan blokir sebesar ,- pada KPPN Mamuju dan kenaikan blokir sebesar Rp ,- pada KPPN Majene. Mayoritas blokir anggaran terdapat pada satker di bawah wilayah kerja KPPN Mamuju sebesar Rp141 Miliar atau 92% dari total blokir anggaran. Blokir anggaran ini akan mempengaruhi realisasi anggaran bila tidak diselesaikan. Tabel 1. Alokasi dan Realisasi Anggaran Pusat Berdasarkan KPPN KPPN PAGU REALISASI BLOKIR % REALISASI 059 KPPN MAJENE ,34% 178 KPPN MAMUJU TOTAL ,78% 4,12% Sumber: Web Monev Internal (dataa diolah) Realisasi anggaran pusat pada lingkup Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat sampai dengan bulan Pebruari tahun 2015 sebesar Rp ,- atau 4,12% dari total alokasi anggaran pusat. Realisasi Anggaran Kanwil tersebutt terdiri dari realisasi anggaran pada KPPN Mamuju sebesar Rp ,,- atau sebesar 2,78% dan realisasi anggaran KPPN Majene sebesar Rp ,- pusat. atau sebesar 1,34% dari total alokasi anggaran Sedang realisasi anggaran pusat berdasarkan jenis kewenangan, Kantor Daerah (KD) merupakan yang tertinggi tingkat penyerapan anggarannya yaitu sebesar Rp ,- atau 2,58% dari Rp ,- alokasi anggaran pusat yang dikelola. 2 Halaman

3 Grafik 1. Keterkaitan Pagu dan Penyerapan Dari sisi akuntanbilitas, besarnya alokasi anggaran tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja penyerapan anggaran. Hal ini dapat dilihat dari hubungan jumlah anggaran yang dikelola dengan kinerja penyerapan anggaran yang memiliki korelasi sangat lemah. Dari grafik juga diketahui bahwa tingkat penyerapan anggaran tertinggi terdapat pada satker Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan Pasangkayu (477714) yaitu sebesar 18,94% dari pagu sebesar ,- yang dikelolanya. Sedangkan Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Sulawesi Barat (498666) yang mengelola pagu terbesar yaitu Rp ,- tingkat penyerapan anggarannya sampai dengan akhir Pebruari 2015 baru mencapai 3,82%. 2. Alokasi Pagu dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Fungsi Tiga fungsi mendapat alokasi anggaran tertinggi di Provinsi Sulawesi Barat yaitu fungsi ekonomi, fungsi pendidikan dan fungsi pelayanan umum dengan alokasi masing-masing sebesar Rp1,304 triliun, Rp364 miliar, dan Rp336 miliar. Fungsi pariwisata dan budaya merupakan fungsi yang memperoleh alokasi anggaran terendah dengann pagu sebesar Rp 1,313 miliar. Apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014, dua fungsi yaitu fungsi ekonomi dan fungsi pendidikan mengalami kenaikan sebesar 46,57% dan 19,16% sedangkan fungsi pelayanan umum mengalami penurunan sebesar 55,93% (y-o-y). Grafik 2 Pagu dan Realisasi Anggaran sampai dengan bulan Pebruari Tahun 2015 Berdasarkan Fungsi Bila melihat dari kinerja penyerapan anggaran sampai dengan bulan Pebruari tahun 2015, fungsi pelayanan umum merupakan fungsi yang penyerapan anggaran tertinggi yaitu 10,76% dan diikuti dengan fungsi pendidikan yaitu sebesar 3,39%. Sedangkan fungsi perumahan dan fasilitas umum, fungsi perlindungan sosial dan fungsi pariwisata dan budaya kinerja penyerapan anggarannya sampai akhir bulan Pebruari tahun 2015 masih nihil atau 0%. 3 Halaman

4 3. Alokasi Pagu dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Kewenangan Alokasi anggaran pusat di Provinsi Sulawesi Barat sampai dengan akhir Pebruari 2015 didominasi oleh DIPA dengan kewenangan Kantor Pusat (KP) dan Kantor Daerah (KD) kewenangan yang masing-masing mendapatkan alokasi anggaran paling tinggi yaitu 45% dan 43% dari total seluruh anggaran. Dan jika melihat dari tingkat penyerapan anggaran sampai dengan bulan Pebruari tahun 2015 DIPA Kantor Daerah (KD) merupakan yang tertinggi sebesar 6,02%. Grafik 3. Pagu dan Realisasi Anggaran s.d Bulan Pebruari 2015 Berdasarkan Kewenangan Pada bulan yang sama tahun 2014, alokasi anggaran tertinggi juga terdapat pada DIPA dengan kewenangan Kantor Daerah (KD) dan Kantor Pusat (KP) yaitu masing-masing sebesar Rp ,- dan Rp ,-. Dengan tingkat penyerapan anggaran paling tinggi terdapat pada DIPA dengan kewenangan Kantor Daerah (KD) yaitu sebesar 5,64%. 4. Alokasi Pagu dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja Dari keempat jenis belanja sampai dengan akhir bulan Pebruari 2015, belanja modal merupakan jenis belanja yang mendapat alokasi anggaran terbesar sejumlah ,- atau sekitar 51,17% dari total pagu anggaran pusat, kemudian diikuti Belanja Barang sebesar Rp632,832,476,000,- atau sekitar 25,16% dari total pagu anggaran pusat dan Belanja Pegawai sebesar Rp ,- atau sekitar 16,63% dari total pagu. Grafik 4. Pagu dan Realisasi Anggaran s.d Bulan Pebruari 2015 Berdasarkan Jenis Belanja 4 Halaman

5 Namun demikian bila melihat dari kinerja penyerapan anggaran terbesar sampai dengan bulan Pebruari tahun 2015 maka belanja pegawai menempati urutan pertama dengan tingkat penyerapan sebesar 12,19%, sedangkan belanja modal yang mendapat alokasi anggaran terbesar, tingkat realisasi anggarannya hanya 2,37%. 5. Alokasi Pagu dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Bagian Anggaran Untuk melihat prioritas pembangunan Pemerintah Pusat terhadap suatu wilayah dapat dilihat dari alokasi anggaran berdasarkan Bagian Anggaran Kementerian/Lembaga. Terdapat 40 Bagian Anggaran yang menjadi tanggung jawab Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat. Dari 40 Bagian Anggaran di lingkup kerja Kanwil DJPBN Provinsi Sulbar berikut disajikan data alokasi pagu dan realisasi anggaran dari 10 Bagian Anggaran yang mendapat alokasi dana paling besar pada tahun anggaran 2015 ini. Grafik 5. Alokasi Pagu dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Bagian Anggaran s.d Akhir Bulan 2015 Kementerian Pekerjaan Umum (033) merupakan Bagian Anggaran yang paling banyak mendapat alokasi anggaran (Rp 995 miliar) diikuti Kementerian Agama (025) sebesar Rp373 miliar dan Kementerian Perhubungan (022) sebesar Rp225 miliar. Pembangunan infrastruktur untuk tahun 2015 tetap menjadi prioritas pembangunan di Provinsi Sulawesi Barat. Dari 10 K/L dengan pagu terbesar, Kepolisian Negara Republik Indonesia (060) merupakan K/L yang kinerja penyerapan anggarannya tertinggi sampai dengan akhir bulan Pebruari tahun 2015 yaitu sebesar 15,25%, sedangkan Kementerian Pekerjaan Umum (033) dan Kementerian Agama (025) tingkat penyerapan anggarannya hanya 2,87% dan 4,47%. Kinerja penyerapan anggaran ke-2 K/L tersebut masih dibawah target realisasi angaran nasional untuk triwulan I yaitu sebesar 15%. 6. Alokasi Pagu dan Realisasi Anggaran Satuan Kerja yang Berpengaruh Besar Berikut disajikan 10 Satker K/L dengan alokasi pagu anggaran terbesar beserta tingkat penyerapan anggarannya lingkup kerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulbar sampai dengan akhir bulan Pebruari Tahun Halaman

6 Tabel 3. Satker K/L Dengan Alokasi Pagu Terbesar s.d Akhir Bulan Pebruari Tahun 2015 Sampai dengan akhir bulan akhir bulan Pebruari 2015, Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sulbar ( ) merupakan satker dengan kinerja penyerapan anggaran tertinggi yaitu sebesar 10,20% dari Rp ,- pagu anggaran yang dikelola, diikuti satker Kantor Kementerian Agama Kab. Polmas dengan tingkat penyerapan anggaran sebesar 5,,69%. Satlker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Sulbar (498666) yang mendapat alokasi anggaran pusat paling besar yaitu sebesar Rp ,-, kinerja penyerapan anggarannya hanya sebesar 3,82% dari Rp255 miliar pagu anggaran yang dikelola. Dari 10 satker K/L dengan alokasi pagu anggaran terbesar terdapat 3 satker K/L yang tingkat penyerapan anggarannya masih nihil atau 0% %. Berdasarkan kewenangan DIPA Dana Dekonsentrasi (DK), di Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulbar terdapat 57 Satker K/L. Dari 57 Satker K/L dengan kewenangan DIPA DK, berikut disajikan 10 Satker K/L dengan tingkat realisasi anggaran tertinggi dalam tabel di bawah ini. Tabel 4. Satker K/L DK Dengan Realisasi AnggaranTertinggi s.d Akhir Bulan Pebruari Tahun 2015 Dari 57 Satker K/L dengan kewenangan DIPA DK tersebut, Satker Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Barat (340161) yang mendapat alokasi pagu sebesar Rp ,- sampai dengan bulan Pebruari tahun 2015 menduduki peringkat pertama jika melihat tingkat penyerapan/realisasi anggarannya yaitu sebesar 4,34% diikuti Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Barat (340066) dengan tingkat penyerapan anggarannya sebesar 1,53% dan Satker Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Barat (340063) dengan tingkat penyerapan anggarannya sebesar 0,43%. 6 Halaman

7 Berdasarkan kewenangan DIPA Kantor Pusat (KP) di lingkup kerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulbar terdapat 15 Satker K/L. Berikut disajikan 10 Satker K/L KP dengan tingkat penyerapan tertinggi dalam tabel di bawah ini. Tabel 5. Satker K/L KP Dengann Realisasi Anggaran Tertinggi s.d Akhir Bulan Pebruari Tahun 2015 Dari 15 Satker K/L dengan kewenangan DIPA KP tersebut, Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sulbar (498667) merupakan Satker K/L dengan kewenangan DIPA KP yang tingkat penyerapannya tertinggi sampai dengan bulan Pebruari tahun 2015 yaitu 10,20% dengan alokasi pagu anggaran sebesar Rp ,- diikuti oleh Satker Pengembangan LLAJ Sulawesi Barat (466881) dengan tingkat penyerapan yaitu 6,69% dengan alokasi pagu anggaran sebesar Rp ,- dan Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Sulawesi Barat (498666) dengan tingkat penyerapan yaitu 3,,82% dengan pagu anggaran sebesar Rp ,-. Apabila melihat dari Satker K/L dengan kewenangan DIPA Kantor Daerah (KD) terdapat 139 Satker K/L di lingkup kerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulbar. Dari 139 Satker K/L tersebut berikut ditampilkan 10 Satker K/L dengan tingkat penyerapan anggaran tertinggi. Tabel 6. Satker K/L KD Dengan Realisasi Anggaran Tertinggi s.d Akhir Bulan Pebruari Tahun 2015 Dari 139 Satker K/L dengan kewenangan DIPA KD tersebut, Satker Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan Pasangkayu (477714) merupakan Satker K/L dengan Kewenangan KD yang tingkat penyerapan anggarannya tertinggi yaitu 18,94% dengan pagu anggaran yang dikelola sebesar Rp ,-, diikuti Satker Polres Polwewali Mandar (646545) dengan tingkat penyerapan anggaran yaitu 16,30% dengan pagu anggaran sebesar 7 Halaman

8 Rp ,- dan Satker Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Majene (528413) dengan tingkat penyerapan anggaran yaitu 16,25% dengan pagu anggaran yang dikelola sebesar Rp ,-. Jika melihat dari Satker K/L dengan kewenangan DIPA Tugas Pembantuan (TP), terdapatt 37 Satker K/L dengan kewenangan tersebut. Dari ke 37 Satker K/L tersebut berikut disajikan 10 Satker K/L pagu anggaran tertinggi. Tabel 8. Satker K/L TP Dengann Realisasi Anggaran Tertinggi s.d Akhir Bulan Pebruari Tahun 2015 Dari 37 Satker K/L dengan kewenangan DIPA TP sampai dengan bulan Pebruari tahun 2015, hanya terdapat 2 (dua) Satker yang melakukan realisasi yaitu Satker Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Barat (340146) dan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Polewali Mandar (340443) tingkat penyerapan anggarannya masing 17,81% dan 4,53%. Satker K/L dengan kewenangan DIPA Usaha Bersama (UB) di lingkup kerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat berjumlah Berikut data Satker-Satker tersebut. 4 Satker. Tabel 9. Realisasi Anggaran Satker K/L UB s.d Akhair Bulan Pebruari Tahun 2015 Seluruh Satker K/L dengan kewenangan DIPA UB tersebut sampai akhir bulan Januari 2015 tingkat realisasi anggarannya masih nihil atau 0%. 7. Alokasi Program Nawacita Tahun 2015 di Provinsi Sulawesi Barat Program Nawacita merupakan sembilan program pembangunan unggulan pemerintahan Joko Widodoo dan Yusuf Kalla untuk mewujudkan Trisakti Presiden Soekarno. 9 Agenda Prioritas Program Nawacita tersebut terdiri dari: 1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberi rasa aman pada seluruh warga negara; 2. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya; 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan; 8 Halaman

9 4. Memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya; 5. Meningkatkan kualitas hidup dan masyarakat Indonesia; 6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional; 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik; 8. Melakukan revolusi karakter bangsa; 9. Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial Sampai dengan bulan Pebruari, APBN tahun anggaran 2015 masih belum mengakomodir alokasi anggaran untuk Program Nawacita. Diterbitkan oleh: Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat Gedung Keuangan Negara Mamuju Lantai III Jl. Soekarno Hatta Mamuju Sulawesi Barat Telp. (0428) , Faks. (0428) Website: 9 Halaman