KASUS IKLAN CAT TEMBOK AVIAN DAN POMPA AIR SHIMIZU

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. produk-produk dalam negeri harus bersaing dengan produk-produk dari luar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berhasil untuk menarik minat konsumen untuk membeli produknya pada akhirnya

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Untuk Menyusun Skripsi S-1 Jurusan Manajemen.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sarana promosi yang cukup efektif untuk meningkatkan brand awareness dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada perkembangan teknologi informasi saat ini manusia dimudahkan dalam mencari

BAB I PENDAHULUAN. perhatian konsumen. Oleh karena itu, untuk memperkenalkan produk tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. Harus diakui, memang sulit mencapai keselarasan dalam. iklan yang berhasil memadukan dampak komersial dan sosial budaya, akan

BAB I PENDAHULUAN. ini sangatlah pesat. Seiring dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi

Mata Kuliah - Etika Periklanan-

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan :

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER DAN BRAND ASSOCIATION TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KARTU AS DI PLAZA MARINA SURABAYA

ETIKA PERIKLANAN. Pokok Bahasan : Penjabaran EPI Bab III.A. Butir Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom. Modul ke:

REPRESENTASI PERSAINGAN DALAM IKLAN KARTU AS (Studi Semiotik Iklan Kartu As Versi Sule di Televisi) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media elektronik televisi merupakan bagian dari perkembangan

Pengaruh Penggunaan Humor pada Iklan Televisi AXIS versi Cak Norris terhadap Brand Awareness

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa secara sederhana merupakan produk budaya yang dihasilkan dan

EFEKTIVITAS PROMOSI TAYANGAN IKLAN DJARUM 76 VERSI PENGEN EKSIS TERHADAP PERSEPSI PEMIRSA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam aktivitas sehari-hari kita sering menjumpai iklan dan berbagai macam

Bab V Kesimpulan Dan Saran 112 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dalam penelitian ini telah dianalisis proses pelaksanaan brand equity

ETIKA PERIKLANAN. Pokok Bahasan : Penjabaran EPI Bab III.A. Butir Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom. Modul ke:

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis menghadapi era baru persaingan global yang semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan

Kesimpulan dan Saran

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. di pihak lain memicu penjualan yang cepat. Suatu iklan yang cenderung tidak

MEDIA IKLAN TELEVISI PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PROVIDER XL DI SURABAYA

IKLAN YANG TIDAK BERETIKA

2016 REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM IKLAN

BAB I PENDAHULUAN. (produsen atau pengiklan), pesan, media massa, komunikan (audiens), dan efek

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan telepon seluler membutuhkan suatu jasa penyelenggara

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Mata Kuliah - Etika Periklanan-

REPRESENTASI PEREMPUAN DEWASA YANG TERBELENGGU DALAM TAYANGAN IKLAN TELEVISI

ETIKA PARIWARA INDONESIA. Rama kertamukti

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi

GAMBAR 1.1 LOGO PT.TELKOMSEL

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang

BAB I PENDAHULUAN. Iklan akan terus berjalan dan berkembang seiring dengan semakin. banyaknya bentuk usaha yang ada.

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan

BAB I PENDAHULUAN. seperti ini, media massa tidak akan mungkin berdiri statis di tengah-tengah, media

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran

BAB 1 PENDAHULUAN. waktunya untuk menonton acara yang beragam ditelevisi. Televisi sebagai media

MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

I. PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus

I. PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. televisi dalam meningkatkan citra merek Flexi dapat disimpulkan bahwa:

1. BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu produk (barang, jasa, atau ide). Iklan sering kali menjadi andalan

BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA

BAB I PENDAHULUAN. Merek dan segala sesuatu yang diwakilinya merupakan aset yang paling penting,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu kebutuhan masyarakat modern adalah kebutuhan sarana

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan sebagai konsumsi sehari hari seperti makanan.

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Telkomsel. Sumber:

MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Dalam industri ini masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Hal ini ditandai dengan banyak munculnya perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kabar yang bersangkutan. Penyajian sebuah isi pesan dalam media (surat

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi profit tentunya mempunyai tujuan

BAB V PENUTUP. jumlah responden pria sebanyak 49%. kondom) berdasarkan gender dan agama:

PERSYARATAN IKLAN ALAT KESEHATAN DAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, salah satunya adalah strategi pemasaran.

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu dampak adanya globalisasi adalah perkembangan teknologi dibidang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kebutuhan masyarakat tentang teknologi menjadikan teknologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan hakikat manusia pada dasarnya untuk memperoleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. diketahui dengan cepat melalui informasi-informasi yang tersedia.

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan perekonomian global dan teknologi dewasa ini yang

BAB I PENDAHULUAN. satu bukti bahwa telah terjadi persaingan yang semakin ketat di bidang bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Telekomunikasi di Indonesia berkembang semakin pesat, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. ini, semua lapisan masyarakat dari lapisan elit sampai pembantu rumah tangga

BAB I PENDAHULUAN. suatu saluran transmisi, yang disebut orang sebagai support iklan itu. 1

Mata Kuliah - Etika Periklanan-

BAB I PENDAHULUAN. oleh banyak kalangan. Perdebatan mengenai batasan antara nilai-nilai moral

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. likeability, attractiveness, dan meaningfulness secara partial berpengaruh terhadap

tahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun Adapun sekitar 6,3 juta wanita Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. promosi dalam perdagangan memiliki banyak macam seperti trade allowance, periklanan

BAB I PENDAHULUAN. konteks-konteks lainnya, yaitu organisasi, publik, kelompok, dan interpersonal.

BAB I PENDAHULUAN. iklan dalam menyampaikan informasi mengenai produknya. Umumnya,

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini bisnis telekomunikasi di bidang layanan operator telpon seluler telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis telekomunikasi berkembang terus menerus dengan

Persaingan yang dihadapi oleh setiap pelaku bisnis saat ini sangat ketat. karena banyaknya perusahaan pesaing yang hadir di pasar baik itu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Setiadi (2003) Consumer Attitude merupakan makna. objek baik disenangi maupun tidak disenangi secara konsisten.

Pasar pengguna ponsel yang diperkirakan mencapai juta pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu dari ujung tombak dala m menunjang keberhasilan pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan atau menerima informasi tentang apapun yang seharusnya

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan industri manufaktur maupun jasa menunjukkan perkembangan

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan Sikap..., Ferina Rahmawati, F.PSI UI, 2008

Ahyad. Fakultas Komunikasi Universitas Gunadarma Kata Kunci: wacana kritis, iklan, makna

BAB I PENDAHULUAN. informasi terbaru. Seiring dengan meningkatnya pengguna telepon seluler (smart

BAB V. Kesimpulan dan Saran

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya di segala bidang. Penyebab kondisi ini karena Indonesia sedang

BAB I PENDAHULUAN. menurut penilaian konsumen yang menggunakan produk tersebut. perhatian dan memberikan penjelasan tentang produk-produknya.

I. PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin tajam dalam dunia bisnis menyebabkan para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. bergantung pada penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

KASUS IKLAN CAT TEMBOK AVIAN DAN POMPA AIR SHIMIZU Saat ini industri periklanan di Indonesia sedang mengalami masa yang besar, seiring dengan bertambahnya jumlah produk yang mulai sadar bahwa iklan menjadi salah satu media paling efektif dalam meningkatkan penjualan untuk mendapatkan profit. Terlebih lagi saat ini strategi marketing juga sudah sangat berkembang, dengan tidak hanya mengandalkan satu media untuk memasarkan sebuah produk atau jasa. Iklan pada dasarnya bertujuan untuk memberikan stimulus kepada orang yang melihatnya untuk melakukan tindakan atau action yang berupa pembelian terhadap sebuah produk dari brand tertentu, maka dari itu iklan yang ditayangkan harus pula melihat dari sisi moral, etika, serta nilai-nilai yang berlaku di masyarakat dimana iklan tersebut ditayangkan. Saat ini banyak brand atau merek yang mengiklankan produknya di Indonesia menggunakan eksekusi iklan sedikit nakal dengan mengumbar adegan erotisme dan seksualitas, meskipun sebenarnya tidak ada kaitan antara produk yang di iklankan tersebut dengan unsur-unsur erotisme dan seksualitas atau produk yang hanya ditujukan untuk orang dewasa saja, hal inilah yang berbahaya karena berarti iklan tersebut dapat tayang di media televisi khususnya di bawah pukul 22.00 yang menjadi batas minimal iklan tentang produk-produk yang hanya dikhususkan untuk orang dewasa baru boleh ditayangkan di semua saluran televisi nasional di Indonesia. Hal ini dapat sangat berbahaya karena berarti iklan tersebut dapat dengan disengaja ataupun tidak disengaja terlihat oleh penonton yang masih dibawah umur atau belum saatnya untuk melihat adegan-adegan seperti itu, atau ada juga iklan yang memang menampilkan adegan yang tidak sesuai untuk ditayangkan pada stasiun televisi nasional. Untuk itulah adanya Etika Pariwara Indonesia yang menjadi pedoman bagi setiap orang yang ingin beriklan di Indonesia, dan mengatur tentang semua konten atau isi iklan yang akan ditayangkan di Indonesia. 1

Contoh iklan nakal banyak ditayangkan di televisi nasional indonesia yang melanggar etika di masyarakat, contoh mudahnya adalah iklan-iklan yang menampilkan adegan seksual yang tidak sesuai dengan etika yang ada di masyarakat dan juga melanggar beberapa pasal pada Etika Pariwara Indonesia (EPI) yang menjadi pedoman bagi industri iklan untuk membuat iklan yang baik dengan tanpa melanggar etika-etika yang ada di masyarakat. Contoh dari iklan nakal yang tayang di televisi nasional Indonesia, dengan melanggar pasal di Etika Pariwara Indonesia (EPI) adalah iklan cat tembok Avian, dalam iklan pelapis tembok Avian diperlihatkan adegan yang kontroversial ketika pemeran wanitanya mengibaskan rok sehingga mengakibatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak diperlihatkan ke publik menjadi terlihat. Dalam pasal 46, poin 3d Undang-Undang no.32 tahun 2002 tentang penyiaran disebutkan bahwa dilarang untuk menampilkan siaran yang berkaitan dengan Hal-hal yang bertentangan dengan kesusilaan masyarakat dan nilai-nilai agama. Jika dilihat dari sudut pandang etika, tentu adegan iklan ini sangat bertentangan karena dapat merusak moral dari orang yang melihatnya, apalagi yang masih belum dapat mengerti keseluruhan dari pesan iklan tersebut. Dalam Etika Pariwara Indonesia yang mengatur tentang gender yaitu poin 3.3.3 juga dibatasi untuk eksekusi iklan yang berisi Seksualitas; bahwa baik pria maupun wanita tidak boleh dieksploitasi secara seksual. Tentu iklan ini sangat mengeksploitasi pemeran wanitanya untuk dapat menarik minat dari audience yaitu masyarakat agar melakukan pembelian produk Avian. Iklan pompa air Shimizu juga banyak menampilkan adegan yang mengandung unsur seksualitas dan erotisme, baik dalam bentuk kata-kata maupun tarian yang dilakukan oleh pemeran wanita dalam iklan tersebut. Jika kita melihat bahwa tidak ada kaitan antara produk poma air dan eksekusi iklan yang bertema seksual. Maka dari itu iklan ini dapat dikatakan melanggar etika dan hukum yang berlaku di indonesia tentang penyiaran dan periklanan. Dalam pasal 48, poin 4d Undang-Undang no.32 tahun 2002 tentang penyiaran, disebutkan bahwa pembatasan adegan seks, kekerasan, dan sadisme. 2

Sementara di iklan ini terlalu banyak adegan seks untuk ukuran sebuah iklan pompa air. Hal ini tentu melanggar poin yang tercantum dalam undang-undang tersebut. Dalam bagian Etika Pariwara Indonesia yang mengatur tentang isi iklan khususnya poin 1.26 disebutkan bahwa Iklan tidak boleh mengeksploitasi erotisme atau seksualitas dengan cara apa pun, dan untuk tujuan atau alasan apa pun. Tetapi dalam iklan ini pemeran wanitanya, banyak melakukan unsur-unsur erotisme baik dalam kata-kata maupun tarian yang dilakukan dalam bagian akhir iklan. Karena itu iklan yang menjadi sarana komunikasi utama untuk merebut pasar. Harus juga dibarengi dengan inovasi dan ide-ide kreatif yang tidak melanggar Etika Pariwara Indonesia (EPI). Agar terciptanya sebuah iklan yang bagus tanpa ada sisi kontroversialnya. Sebab itu untuk mendorong efektivitas Etika Pariwara di Indonesia, PPPI melakukan nota kesepahaman dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terhadap beragam pariwara yang muncul di media massa, khususnya televisi. KASUS ETIKA IKLAN AS DAN XL Salah satu contoh problem etika bisnis yang sempat marak adalah perang provider celullar antara XL dan Telkomsel. Berkali-kali kita melihat iklan-iklan kartu XL dan kartu as/simpati (Telkomsel) saling menjatuhkan dengan cara saling memurahkan tarif sendiri. Kini perang 2 kartu yang sudah ternama ini kian meruncing dan langsung tak tanggung-tanggung menyindir satu sama lain secara vulgar. Bintang iklan yang jadi kontroversi itu adalah SULE, pelawak yang sekarang sedang naik daun. Awalnya Sule adalah bintang iklan XL. Dengan kurun waktu yang tidak lama TELKOMSEL dengan meluncurkan iklan kartu AS. Kartu AS meluncurkan iklan baru dengan bintang sule. Dalam iklan tersebut, sule menyatakan kepada pers bahwa dia sudah tobat. Sule sekarang memakai kartu AS yang katanya murahnya dari awal, jujur. Perang iklan antar operator sebenarnya sudah lama terjadi. Namun pada perang iklan tersebut, tergolong parah. Biasanya, 3

tidak ada bintang iklan yang pindah ke produk kompetitor selama jangka waktu kurang dari 6 bulan. Namun pada kasus ini, saat penayangan iklan XL masih diputar di Televisi, sudah ada iklan lain yang menjatuhkan iklan lain dengan menggunakan bintang iklan yang sama. Dalam kasus ini, kedua provider telah melanggar peraturan-peraturan dan prinsip-prinsip dalam Perundang-undangan. Dimana dalam salah satu prinsip etika yang diatur di dalam EPI, terdapat sebuah prinsip bahwa Iklan tidak boleh merendahkan produk pesaing secara langsung maupun tidak langsung. Pelanggaran yang dilakukan kedua provider ini tentu akan membawa dampak yang buruk bagi perkembangan ekonomi, bukan hanya pada ekonomi tetapi juga bagaimana pendapat masyarakat yang melihat dan menilai kedua provider ini secara moral dan melanggar hukum dengan saling bersaing dengan cara yang tidak sehat. Kedua kompetitor ini harusnya professional dalam menjalankan bisnis, bukan hanya untuk mencari keuntungan dari segi ekonomi, tetapi harus juga menjaga etika dan moralnya dimasyarakat yang menjadi konsumen kedua perusahaan tersebut serta harus mematuhi peraturan-peraturan yang dibuat. Solusi Seharusnya sesama provider cellular terutama di Indonesia harus saling memahami dan mengerti dengan kondisi dan fasilitas yang diberikan oleh provider tertentu, tanpa dengan memburu-burukan atau menjatuhkan citra suatu produk dan jasa dari suatu provider di iklan yang akan sangat memberikan dampak terhadap pemikiran oleh setiap orang yang melihat iklan tersebut. Setiap provider dapat mengiklankan produk mereka secara sehat tanpa harus menjatuhkan provider lainnya. Memang terlihat lebih menarik akan tetapi dapat berdampak buruk bagi provider lain yang bisa saja tersinggung akan sindiran yang dilakukan terang terangan oleh pihak provider simpati/as terhadap XL. Karena masyarakat yang bijakpun dapat memilih fasilitas fasilitas yang ditawarkan oleh provider cellular sesuai dengan kebutuhan mereka masingmasing tanpa melihat dari iklan yang pada kenyataannya iklan kedua provider tersebut jauh dari kata mempromosikan tarif provider mereka. 4

Dalam periklanan kita tidak dapat lepas dari etika. Dimana di dalam iklan itu sendiri mencakup pokok-pokok bahasan yang menyangkut reaksi kritis masyarakat Indonesia tentang iklan yang dapat dipandang sebagai kasus etika periklanan. Iklan mempunyai unsur promosi, merayu konsumen, iklan ingin mengiming-imingi calon pembeli. Karena itu bahasa periklanan mempergunakan retorika sendiri. Masalah manipulasi yang utama berkaitan dengan segi persuasive dari iklan (tapi tidak terlepas juga dari segi informatifnya). Karena dimanipulasi, seseorang mengikuti motivasi yang tidak berasal dari dirinya sendiri, tapi ditanamkan dalam dirinya dari luar. Maka di dalam bisnis periklanan perlulah adanya kontrol tepat yang dapat mengimbangi kerawanan tersebut. Etika diakui sebagai studi konsep-konsep seperti seharusnya, harus, dan sebagainya, sementara "moral" cenderung ditendensikan pada kegiatan. 5