Mata Kuliah - Etika Periklanan-

Transkripsi

1 Mata Kuliah - Etika Periklanan- Modul ke: Ketentuan Tata Cara Periklanan dan Penegakkan Etika Iklan Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising

2 ETIKA & IKLAN Iklan merupakan, Pesan komunikasi pemasaran atau komunikasi publik tentang sesuatu produk yang disampaikan melalui sesuatu media, dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal serta ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat (Etika pariwara Indonesia, cetakan 3, 2007) Etika merupakan, sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.

3 ETIKA & IKLAN Periklanan adalah seluruh proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, penyampaian, dan umpan balik dari pesan komunikasi pemasaran (Etika pariwara Indonesia, cetakan 3, 2007) Etika dalam periklanan adalah ilmu yang membahas tentang baik atau buruk, hak dan kewajiban yang berkaitan dengan periklanan. periklanan menurut EPI, etika periklanan adalah ketentuanketentuan normatif yang menyangkut profesi dan usaha periklanan yang telah disepakati untuk dihormati, ditaati, dan ditegakan oleh semua asosiasi dan lembaga pengembangnya. Sedangkan periklanan menurut EPI, etika periklanan adalah ketentuanketentuan normatif yang menyangkut profesi dan usaha periklanan yang telah disepakati untuk dihormati, ditaati, dan ditegakan oleh semua asosiasi dan lembaga pengembangnya.

4 Tiga Unsur Baik Atau Tidaknya Sebuah Iklan Etis (berkaitan dengan kepantasan sebuah iklan ) Estetis ( berkaitan dengan kelayakan, apakah iklan tersebut layak untuk target marketnya dan apakah jadwal tayangnya iklan tersebut layak ) Artistik ( mengandung nilai seni yang tinggi sehingga mengundang perhatian masyarakat.

5 Etika Periklanan Etis : berkaitan dengan kepantasan dan kelayakan iklan Artistik : bernilai seni sehingga mengundang daya tarik khalayak Jujur : tidak memuat konten yang tidak sesuai dengan kondisi produk yang diiklankan Tidak memicu konflik Tidak mengandung pornografi Tidak bertentangan dengan norma norma yang berlaku Tidak melanggar etika bisnis, yaitu tidak saling menjatuhkan produk tertentu dan sebagainya Tidak plagiat

6 Tata Krama Isi Iklan Menurut Etika Pariwara Indonesia (EPI) 1. Hak cipta 15. Bahasa 2. Tanda Asteris 16. pengunaan kata satu-satunya 3. Garansi 17. pemakaian kata Gratis 4. Pencantum harga 18. janji pengembalian uang (warranty) 5. Kekerasan 19. perlindungan hak hak pribadi 6. Keselamatan 20. waktu tenggang (elapse time) 7. Penampilan pangan 21. kesaksian konsumen (testimony) 8. Hiperbolisasi 22. Rasa takut dan takhayul 9. Penampilan uang 23. Anjuran (Endorsement) 10. Perbandingan 24. perbandingan harga 11. Merendahkan 25. istilah ilmiah dan statistik 12. Peniruan 26. ketersedian hadiah 13. Ketiadaan produk 27. pornografi dan pornoaksi 14. Khalayak anak - anak

7 Penegakan Etika Periklanan Pengertian EPI harus ditafsirkan dalam kerangka jiwa, semangat dan isi sebagai satu kesatuan. Penerapan EPI diberlakukan kepada setiap pelaku periklanan nasional, baik sebagai individu atau profesional, maupun sebagai entitas, atau usaha.

8 Penegakan Etika Periklanan Penegakan dilakukan oleh Dewan Periklanan Indonesia (DPI) dengan membentuk organisasi internal yang bertugas khusus untuk itu. Pengawasan pelaksanaan EPI dilakukan oleh lembaga-lembaga pemantau, pengamat, atau pengawas periklanan, serta masyarakat luas dan pamong.

9 Prosedur DPI memperoleh informasi pelanggaran dari hasil pemantauan atas iklan-iklan yang sudah disiarkan, maupun dari laporan berbagai pihak. DPI melayani keberatan publik atas iklan yang melanggar EPI. Iklan yang melanggar idiologi negara, bersifat subversif atau SARA dapat langsung diperintahkan untuk dihentikan penyiarannya. Iklan yang secara jelas melanggar EPI akan diminta untuk dihentikan penyiarannya dengan diberi batas waktu tertentu.

10 Prosedur Iklan yang hanya diduga melakukan pelanggaran EPI, akan dibahas oleh DPI, untuk: Menghimpun informasi dan bukti tambahan dari sumber atau pihak lain. Mendengar penjelasan dan memperoleh bukti-bukti pelengkap dari pihak yang terlibat. Memutuskan untuk: a. Mengizinkan iklan tersebut seperti apa adanya atau, b. Mengenakan sesuatu sanksi.

11 Sanksi 1. Bentuk sanksi terhadap pelanggaran memiliki bobot dan tahapan, sebagai berikut: - Peringatan, hingga dua kali - Penghentian penyiaran atau mengeluarkan rekomendasi sanksi kepada lembaga-lembaga terkait dan atau menginformasikan kepada semua pihak yang berkepentingan. Untuk setiap tahapan diberikan rentang waktu.

12 Sanksi 2. Penyampaian sanksi dilakukan secara tertulis dengan mencantumkan jenis pelanggaran dan rujukan yang digunakan. 3. Distribusi penyampaian sanksi pada setiap bobot atau tahap pelanggaran adalah sebagai berikut: - Peringatan Pelanggaran; kepada pihak pelanggar dan asosiasi atau lembaga terkait. - Perintah Penghentian Penyiaran; kepada semua pihak yang terlibat, asosiasi atau lembaga terkait, serta media yang bersangkutan.

13 Terima Kasih Ardhariksa Z., M.Med.Kom