PENERAPAN METODE KONSEP NILAI HASIL (EARNED VALUE CONCEPT) DALAM PENGENDALIAN PROYEK (Studi Kasus : Proyek Pembangunan dan Pengandaan Utilitas Gedung Jasindo) Fauzy Nasution a, Ir. Syahrizal M.T. b Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara Jalan Dr. T. Mansyur N0.9 Kampus Padang Bulan, Medan, 20155, Sumatera Utara a Email : Fauzy.Nasution01@gmail.com b Email : rizal_ar@ymail.com ABSTRAK Pengendalian dalam proyek merupakan fungsi paling pokok dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi. Pengendalian sebagai alat untuk membantu mengendalikan proyek, membantu pelaksanaan dan penyelesaian dalam suatu proyek konstruksi. Pelaksanaan suatu proyek umumnya sering terjadi penyimpangan-penyimpangan dimana biaya yang dikeluarkan dan jadwal yang direncanakan melampaui batas yang direncanakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan pengendalian proyek dengan metode nilai hasil pada proyek konstruksi yang ditinjau, apakah pelaksanaan proyek sesuai dengan waktu dan biaya yang direncanakan. Metode nilai hasil merupakan pengembangan teknik Grafik S sampai mampu menganalisis varians biaya secara stimulant sehingga dapat melihat kemajuan proyek dari jadwal dengan anggaran yang telah dialokasikan. Metode nilai hasil ini mencakup rencana anggaran dan biaya (RAB), analisa harga satuan serta laporan kemajuan proyek diolah untuk mendapatkan BCWS (Budgeted Cost of Work Schedule), ACWP (Actual Cost of Work Performance), dan BCWP (Budgeted Cost of Work Performance). Dari hasil penerapan metode nilai hasil diketahui sampai hasil tinjauan pada minggu ke 14 didapatkan BCWS = Rp 519,698,609.00; ACWP = Rp 520,639,330.00; BCWP = Rp 1,757,107,020.00; sedangkan varian biaya (CV) hingga minggu ke 14 adalah positif (+) sedangkan varian jadwal (SV) adalah negative (-). Dan dapat diketahui perkiraan biaya akhir proyek EAC (Estimate At Complete) adalah Rp 3,473,268,520.00 dengan anggaran rencana sebesar Rp 3,400,501,270.00. Dari hasil diketahui pekerjaan selesai terlambat dan memakan biaya lebih. Kata kunci : Pengendalian, Metode Nilai Hasil, BCWS, ACWP, BCWS ABSTRACT Project control is the most important function in the implementation of a construction project. Control as a tool to help control the project, assisting the implementation and completion in a construction project. Implementation of a project is generally frequent irregularities where the costs incurred and the planned schedule exceeded the planned limits. The purpose of this research is to perform project control with the method of value of the results on the construction project reviewed, whether the implementation of the project in accordance with the time and planned costs. The result value method is the development of the "S" Graph technique until it is able to analyze the variance of costs in a stimulant so as to see the progress of the project from the schedule with the allocated budget. This method of output value includes budget and cost plan (RAB),
unit price analysis and project progress report prepared to get BCWS (Budgeted Cost of Work Schedule), ACWP (Actual Cost of Work Performance), and BCWP (Budgeted Cost of Work Performance). From result of applying method of result value known until result of review at week 14 got BCWS = Rp 519,698,609.00; ACWP = Rp 520,639,330.00; BCWP = Rp 1,757,107,020.00; while the cost variant (CV) until week 14 is positive (+) while the schedule variant (SV) is negative (-). And it can be seen the estimated cost of the final project EAC (Estimate At Complete) is Rp 3,473,268,520.00 with budget plan of Rp 3,400,501,270.00. From the results it is known the work is overdue and cost more. Keywords: Control, Value Result Method, BCWS, ACWP, BCWS 1. PENDAHULUAN Dunia konstruksi merupakan bagian yang penting dari kehidupan manusia, hal ini dapat dilihat begitu banyaknya ketergantungan manusia terhadap apa yang dihasilkan oleh konstruksi. Semakin besarnya skala suatu proyek maka permasalahan permasalahan di dalamnya akan semakin kompleks pula baik organisasi pelaksana maupun aktivitas yang ada di dalamnya, dan pengelolahannya sangat tergantung pada pengendalian setiap aktivitas serta dalam menyusun struktur organisasi proyek sehingga pelaksanaan suatu proyek konstruksi dapat senatiasa terkontrol serta hasilnya. Seorang owner pasti menginginkan proyek yang dilaksanakannya selesai tepat waktu dengan biaya yang seefisien mungkin, namun tetap memberikan kualitas dan mutu yang sesuai dengan rencana awal Oleh karena itu agar ketiga faktor tersebut terpenuhi diperlukan adanya proses pengendalian untuk meminimalisasi segala penyimpangan yang dapat terjadi selama proyek berlangsung. Untuk itu diperlukan metode yang efektif untuk mengendalikan proyek yang berkaitan dengan biaya dan waktu pengerjaan proyek. Earned Value Concept adalah konsep menghitung besarnya biaya yang menurut anggaran sesuai dengan pekerjaan yang telah diselesaikan atau dilaksanakan (Budgeted Cost of Work Performed). Asumsi yang digunakan konsep nilai hasil adalah bahwa kecenderungan yang ada dan terungkap pada saat pelaporan akan terus berlangsung. Dengan menggunakan metode konsep nilai hasil maka dapat dikembangkan untuk membuat perkiraan atau proyeksi keadaan proyek pada masa depan yang merupakan masukan yang sangat berguna bagi pengelola maupun pemilik, karena dengan demikian mereka memiliki cukup waktu untuk memikirkan cara cara menghadapi segala persoalan di masa yang akan dating. Sebagai contoh untuk memproyeksikan apakah dana sisa cukup untuk menyelesaikan proyek. Proyek Perencanaan dan Detail Pembangunan dan Pengadaan Utilitas
Gedung Jasindo, dengan nilai kontrak 3,4 M. Untuk mengantisipasi terjadinya perubahan kondisi lapangan yang tidak pasti dan mengatasi kendala manajemen dalam mengendalikan seluruh kegiatan unsure pekerjaan proyek makan diperlukan suatu konsep pengendalian yang efektif dan memerlukan teknik dan metoda yang efektif. Dengan sistem pengendalian yang tepat dan metoda yang tepat seluruh proses proyek dapat terjadwal sesuai budget dan waktu yang telah direncanakan pada perencanaan sehingga dapat mencegah terjadinya pembengkakan biaya pada setiap item pekerjaan yang telah dilaksanakan dan mencegah terjadinya keterlambatan pada proyek yang dapat menyebabkan kerugian yang besar bagi proyek. Metode yang dapat digunakan dalam pengendalian biaya dan waktu serta dapat menujukan prestasi kegiatan (Performance) adalah Metode Konsep Nilai Hasil (Earned Value Concept). Metode Metode ini adalah metode menghitung besarnya biaya menurut anggaran sesuai dengan pekerjaan yang telah diselesaikan atau dilaksanakan (Budget Cost of Works Performed). Tujuan Penelitian ini adalah untuk menghitung nilai EAC dan EDC pada proyek menggunakan konsep nilai hasil serta menghitung besarnya biaya dan lamanya waktu yang digunakan untuk penyelesaian proyek. Pada penelitian ini proyek yang ditinjau adalah proyek perencanaan dan pembangunan utilitas gedung jasindo menggunakan metode konsep nilai hasil. Diterapkan atau tidaknya hasil penelitian konsep nilai hasil ini terhadap proyek. 2. TINJAUAN PUSTAKA Menurut (Soeharto, 1995) ada tiga kendala (Triple Constraint) yang menjadi perhatian utama dalam penyelenggaraan sebuah proyek, yaitu anggaran, jadwal, dan mutu. Ini merupakan parameter penting bagi penyelenggaraan proyek yang sering diasosiasikan sebagai sasaran proyek Jadwal Waktu Biaya Anggaran Mutu Kinerja Gambar 2.1 : Sasaran proyek yang juga merupakan tiga kendala (triple constrain) Pengendalian diperlukan untuk menjaga kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan. Tiap pekerjaan harus benar-benar diawasi dan dicek oleh inspektor (pengawas) lapangan apakah sudah sesuai dengan gambar, spesifikasi atau belum. Misalnya pengangkutan bahan, kualitas bahan benar-benar diatur dan dijaga dengan perencanaan dan pengendalian yang baik terhadap kegiatan-kegiatan. Maka keterlambatan jadwal dan pembengkakan biaya proyek dapat dihindari 2.1 Proses pengendalian Proyek Proses terdiri dari berbagai langkah kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan berurutan Dimana
langkah-langkah tersebut diuraikan sebagai berikut : menentukan sasaran yang diinginkan seperti sasaran pokok proyek adalah anggaran, jadwal, dan mutu. Menentukan standart dan kriteria seperti bentuk uang, bentuk waktu atau jadwal, serta standart mutu dan kriteria. Memantau dan melaporkan. Mengkaji dan menganalisis hasil pekerjaan dan mengadakan tindakan pembetulan. 2.2 Fungsi pengendalian proyek Menurut (Ervianto, 2004) pengendalian memikli dua fungsi yang sangat penting, yaitu : Fungsi pemantauan, dengan pemantauan yang baik terhadap semua kegiatan proyek akan memaksa unsur-unsur pelaksana untuk bekerja secara cakap dan jujur. Dan fungsi manajerial, pemakaian pengendalian dan sistem informasi yang baik akan memudahkan manajer untuk segera mengetahui bagian-bagian pekerjaan yang mengalami kejanggalan atau memiliki performa yang kurang baik. 2.3 Fungsi Penghambat Proses pengendalian Menurut (Soeharto, 1995) sering kali dijumpai suatu pengendalian proyek tidak membuahkan hasil yang diharapkan. Secara umum penyebabnya yaitu karakteristik proyek, kualitas informasi dan kebiasaan. 2.4 Faktor Pendukung Proses Pengendalian Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar pengendalian dan sistem informasi berlangsung dengan baik, yaitu ketepatan waktu, akses antar tingkat, perbandingan data terhadap informasi, data dan informasi yang dapat dipercaya dan obyektifitas data. 2.5 Konsep Nilai Hasil Konsep nilai hasil adalah konsep menghitung besarnya anggaran sesuai dengan pekerjaan yang telah dilaksanakan atau diselesaikan. Metode Earned Value mengkombinasikan biaya, jadwal dan prestasi pekerjaan. Earned Value mengukur besarnya pekerjaan yang telah diselesaikan pada suatu waktu dan menilai berdasarkan jumlah anggaran yang disediakan untuk pekerjaan tersebut. Nilai Hasil = % Penyelesaian X Anggaran Menurut (I Soeharto, 1995) analisa dalam metode ini menggunakan 3 (tiga) indikator, yaitu ACWP (Actual Cost of Work Performance), yaitu jumlah anggaran yang sesungguhnya terpakai untuk kegiatan yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu, BCWP (Budgeted Cost of Work Performance), yaitu jumlah anggaran yang senilai untuk kegiatan yang telah terlaksana dan BCWS (Budgeted Cost of Work Scheduled), yaitu anggaran yang direncanakan untuk kegiatan yang dilaksanakan. Berdasarkan indikator-indikator di atas diperoleh besaran varians atau penyimpangan biaya dan jadwal yang dapat memberikan informasi kinerja pengelolaan biaya dan jadwal. Variansi biaya dan jadwal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut menurut (I Soeharto, 1995) Varians Jadwal (SV) SV = 0 : proyek tepat waktu SV > 0 : proyek lebih cepat
SV < 0 : proyek terlambat Varians Biaya (CV) CV = 0 : biaya sesuai dengan anggaran rencana CV > 0 : biaya lebih kecil/hemat CV < 0 : biaya lebih besar/boros Indeks Kinerja/Prestasi Jadwal SPI = 1 : proyek tepat waktu SPI > 1 : proyek lebih cepat SPI < 1 : proyek terlambat Indeks Kinerja/Prestasi Biaya CPI = 1 : biaya sesuai dengan anggaran rencana CPI > 1 : biaya lebih kecil/hemat CPI < 1 : biaya lebih besar/boros 3. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bersifat kuantitatif dimana penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang lebih sistematis, spesifik, terstruktur, dan juga terencana dengan baik dari awal hingga mendapatkan suatu kesimpulan. Penelitian kuantitatif lebih menenekankan pada angka-angka yang membuatnya menjadi lebih mendetail dan lebih jelas. Selain itu penggunaan table, grafik dan juga diagram memudahkan untuk dibaca. 3.1 Jenis data penelitian 1. Data primer meliputi informasi yang didapat dari wawancara dan diskusi dengan sumber yang berpengalaman dalam bidang yang terkait dengan penelitian. Data primer yang diperoleh berupa data mingguan pekerjaan. 2. Data sekunder meliputi data proyek yang dipakai sebagai pendukung data primer. Data yang diperoleh berupa RAB proyek, Kurva S proyek, nilai ACWP proyek dan literature. 3.2 Diagram alir Penelitian Adapun diagram alir penelitian pada gambar 3.1 berikut : 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan persentase bobot pekerjaan disetiap item pekerjaan pada Proyek Pembangunan dan Pengadaan Utilitas Gedung Jasindo ini adalah Pekerjaan Pendahuluan Kuantitas Pekerjaan 1 Ls Harga Satuan = Rp 61.341.954 1 61.341.954 100% PBP = 3.400.501.271 = 1,8039% Pekerjaan Bongkaran Kuantitas Pekerjaan 1 Ls Harga Satuan = Rp 65.048.676 1 65.048.676 100% PBP = 3.400.501.271 = 1,91 4.1 Menghitung BCWP BCWP= % Aktual BAC = 0.120 % x Rp 3.400.501.271 = Rp 4.080.601 BCWP= % Aktual BAC = 0.240 % x Rp 3.400.501.271 = Rp 8.161.203 4.2 Menghitung BCWS BCWS= % Rencana BAC = 0.609 % x Rp 3.400.501.271 = Rp 20.709.052 BCWS = % Rencana BAC = 1.219 % x Rp 3.400.501.271 = Rp 41.452.110
4.3 Menghitung SV SV = BCWP BCWS = Rp 4.080.601 Rp 20.709.052 = Rp 16.628.451 (Pekerjaan selesai terlambat/mengalami kemunduran) SV = BCWP BCWS = Rp 8.161.203 - Rp 41.452.110 = Rp 33.290.907 (Pekerjaan selesai terlambat/mengalami kemunduran 4.4 Menghitung CV CV = BCWP ACWP = Rp 4.080.601 Rp 4.350.000 = Rp 269.399 CV = BCWP ACWP = Rp 8.161.203 - Rp 8.328.321 = Rp 167.118 4.5 Menghitung SPI SPI = BCWP : BCWS = Rp 4.080.601 : Rp 20.709.052 = 0.19 (Proyek terlambat SPI = BCWP : BCWS = Rp 8.161.203 : Rp 41.452.110 = 0.19 (Proyek terlambat 4.6 Menghitung CPI CPI = BCWP : ACWP = Rp 4.080.601 : Rp 4.350.000 = 0,983 4.7 Menghitung ETC ETC = (BAC BCWP) / CPI = (Rp 3.400.501.271 - Rp 4.080.601) / 0.983 = Rp 3.620.650.467 ETC = (BAC BCWP) / CPI = (Rp 3.400.501.271 - Rp 8.161.203) / 0.979 = Rp 3.461.805.450 4.8 Menghitung EAC EAC = ACWP + ETC = (Rp 4.080.601 + Rp 3.620.650.467) = Rp 3.625.000.467 EAC= ACWP + ETC = (Rp 8.161.203 + Rp 3.461.805.450) = Rp 3.470.133.771 4.9 Menghitung EDC EDC = (Sisa Waktu / SPI) + Waktu lewat = 12 0,29 + 14 = 55 minggu Jadi selesih waktu yang diperoleh dari waktu rencana dan waktu yang didapatkan adalah 55 26 minggu = 29 Minggu. CPI = BCWP : ACWP = Rp 8.161.203 : Rp 8.328.321 = 0,979
Judul : Penerapan Metode Konsep Nilai Hasil (Earned Value Concept) dalam Pengendalian Proyek Studi Kasus : Proyek Pembangunan dan Pengadaan Utilitas Gedung Jasindo Studi Literatur a. Mempelajari Pengendalian Biaya dari Jurnal dan Tugas Akhir para alumni b. Mempelajari Metode-metode yang dipakai pada textbook, jurnal ilmiah serta buku standar manajemen konstruksi Pengumpulan Data Penelitian Pada tahap ini diuraikan cara-cara mendapatkan data-data proyek yang digunakan Data Primer Data mingguan pekerjaan Data Sekunder RAB Kurva S ACWP Literatur Analisis Data dan Pembahasan BCWS = % Rencana BAC BCWP = % Aktual BAC A
ACWP Menghitung Nilai SV dan CV Menghitung Nilai SPI dan CPI Menghitung estimasi biaya Total Proyek (EAC) (ACWP + ETC) Menghitung Estimasi Sisa Waktu Proyek (EDC) ((Sisa Waktu / SPI) + Waktu lewat) Kesimpulan dan Saran Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian 5. KESIMPULAN 1. Analisa SV (Schedule Variance) menghasilkan angka negatif. Serta Indeks kinerja jadwal SPI (Schedule Performance Indek) menghasilkan angka SPI < 1, hal ini menunjukan pada proyek Pembangunan dan pengadaan gedung Utilitas Jasindo Provinsi Sumatera Utara ini mengalami keterlambatan. Dimana keterlambatan terjadi setiap minggu pada pekerjaan 2. Didapatkan hasil perkiraan biaya total proyek (EAC) sebesar Rp 3.473.268.520 yang lebih besar dibandingkan anggaran rencana sebesar Rp 3.400.501.271, dari hasil ini berarti proyek rugi sebesar Rp 72.767.249. Begitu pula dari segi waktu, dari hasil didapat estimasi waktu total proyek (ECD) adalah 55 minggu, dimana waktu dalam perencanaan adalah 26 minggu. Dari hasil ini diketahui bahwa proyek mengalami keterlambatan hingga 29 minggu dari jadwal rencana. 3. Dilihat pada gambar perhitungan analisis varians terpadu dengan grafik S proyek Pembangunan dan Pengadaan Gedung Utilitas Jasindo Provinsi Sumatera Utara ini, pekerjaan terlaksana tidak sesuai dengan anggaran dan selesai terlambat dari pada jadwal
6. SARAN 1. Nilai Varians Jadwal SV (Schedule Variance) negatif menunjukan adanya keterlambatan pekerjaan yang sudah dilaksanakan, agar pekerjaan dapat lebih maksimal hendaknya ditingkatkan sistim manajemen pengawasan dan pengendalian proyek selama pelaksanaan proyek berlangsung 2. Untuk Penelitian menggunakan Metode Nilai Hasil ini dapat juga dilakukan menggunakan software Microsoft Project. 3. Untuk mengejar keterlambatan setelah masa pelaporan perlu adanya optimasi dari kinerja proyek agar proyek tidak mengalami keterlambatan dan kerugian yang lebih besar. 4. Untuk pelaksanaan pada proyek yang berjangka waktu panjang dan anggaran besar perlu diperhatikan pengaruh dari bunga bank (interest). 7. DAFTAR PUSTAKA Cleland, D.I & King, W.R, 1987, Systems Analysis and Project Management. Mc Graw-Hill, New York Controlling. Van Nostrand Reinhold, New York Mc Kinney, Jonh W, 1991 Estimate of Completion Research a review and evaluation. Thesis. Air Force Institute of Technology Michel, D, 2015,. Pengendalian Biaya dan Waktu dengan Metode Analisis Nilai dan Hasil dengan Microsoft Project 2010. Jurnal Sipil Statik Vol 3 Mockler, R.J., 1972,. The Management Control Process. Prentice Hall. New Jersey Mulyadi, 2009, Akutansi Biaya. Yogyakarta : STIE YPKPN Soeharto I., 1995, Manajemen proyek dari konseptual sampai operasional, Penerbit Erlangga, Jakarta Soeharto, I., 1998, Manajemen Proyek, Jakarta : Erlangga, jilid 2 Stoner, J.A.F., 1982, Management., Prectice-Hall Inc, New Jersey Donald S. Barrie, Boyd C. Paulson, Sudinarto, 1995, Manajemen Konstruksi Profesional, Erlangga, Jakarta Ervianto, Wulfram I., 2004, Teori Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi, Salemba Empat, Yogyakarta Kerzner, H., 1989, Project Management: A Systems Approach to Planning, Scheduling, and