digilib.uns.ac.id 69 BAB V PENUTUP A. Simpulan Simbolisme benda yang terdapat dalam kelima puisi karya Joko Pinurbo setelah melalui analisis semiotik (pembacaan heuristik, hermeneutik, hipogram serta matriks), maka diperoleh suatu simpulan, yakni sebagai berikut. 1. Penggambaran problem yang membangun kelima puisi karya Joko Pinurbo yakni melalui pembacaan heuristik, hermeneutik, serta hipogram. a. Pembacaan heuristik dan hermeneutik dalam kelima puisi karya Joko Pinurbo termasuk relatif mudah karena dilakukan secara konvensional. Dalam pembacaan hermeneutik, kelima puisi karya Joko Pinurbo tersebut ditafsirkan sesuai dengan pemahaman peneliti berdasarkan apa yang telah diserap. b. Penetapan hipogram dalam kelima puisi karya Joko Pinurbo berdasarkan kesamaan tema dengan puisi Celana 2 memiliki hipogram puisi Sajak Pertemuan Mahasiswa karya W.S Rendra, puisi Bayi di Dalam Kulkas memiliki hipogram puisi Derai-derai Cemara karya Chairil Anwar, puisi Tukang Cukur memiliki hipogram puisi Asia Membaca karya Afrizal Malna, puisi Bulu Matamu : Padang Ilalang memiliki hipogram puisi LEIDEN 6/10/78 (PAGI) karya Subagio Sastrowardoyo, dan yang terakhir puisi Bayi Mungil di Kamar Mandi memiliki hipogram puisi commit Langgam to user Biasa karya Soni Farid Maulana. 69
digilib.uns.ac.id 70 c. Matriks dalam kelima puisi karya Joko Pinurbo adalah kekecewaan pendidikan, pemanfaatan sumberdaya alam, serta hak asasi manusia. 2. Penggambaran makna tanda-tanda yang tercermin dalam kelima puisi karya Joko Pinurbo, yang berupa simbolisme benda. Makna simbolisme benda pada puisi karya Joko Pinurbo yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah dengan tujuan mempermudah penyair memberi analogi tentang beberapa permasalah yang terjadi di negara ini. Sehingga makna dari kelima puisi yang menjadi objek penelitian, dapat lebih mudah dimengerti oleh pembaca. Ungkapan kekecewaan, amarah, keputusasaan, serta kepedulian. Hal-hal barusan dilambangkan melalui Celana dalam puisi Celana 2 yang bermakna teori yang diajarkan sewaktu sekolah, Bayi dan Kulkas dalam puisi Bayi di Dalam Kulkas yang bermakna rakyat kecil dan tempat yang membekukan aspirasi mereka, Gunting dalam puisi Tukang Cukur yang mewakili makna alat yang digunakan untuk mengeksploitasi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang terdapat di negara indonesia, Sendang dan Wajah Bulan dalam puisi Bulu Matamu : Padang Ilalang mewakili makna mata yang bisa menunjukkan gambaran perasaan, serta Bayi dan Kamar Mandi dalam puisi Bayi Mungil di dalam Kamar Mandi yang menggambarkan sosok mahluk lemah yang sedang dalam keadaan memprihatinkan. 3. Pesan yang terkandung dalam simbol benda pada kelima teks puisi karya Joko Pinurbo. Setelah diketahui apa makna simbolisme benda yang terkandung pada kelima puisi karya Joko Pinurbo, yang menjadi objek penelitian ini.
digilib.uns.ac.id 71 Selanjutnya kita dapat mengetahui apa pesan yang coba disampaikan pengarang melalui simbol-simbol benda yang ia pergunakan pada puisinya. a. Pada puisi Celana 2 terdapat simbol benda yakni celana yang diikuti oleh kalimat seluk-beluk yang di dalam celana, yang bermakna teori dan apa yang menjadi pembangun teori, namun kedua hal tersebut di perlakukan berbeda. Ini menyebabkan para murid tidak sepenuhnya paham terhadap ilmu yang diajarkan disekolah, ketika tiba waktunya dipraktekkan di masyarakat, mereka akan menemui kesulitan karena mereka tidak diberikan bekal bagaimana cara pengaplikasiannya. Puisi ini berisi pesan bagaimana para pengajar harus dengan sepenuh hati mendidik muridnya, agar menjadi generasi yang berkualitas. b. Pada puisi Bayi di Dalam Kulkas terdapat dua simbol benda yakni bayi dan kulkas, keduanya berkaitan erat. Menceritakan bagaimana keputusasaan yang dialami rakyat, mereka tidak bisa berharap pada siapapun. Mereka sudah paham jika hanya mengandalkan para pelakon bisnis dan politik, mereka hanya akan menjadi tumbal, maka ia memutuskan untuk tetap berada ditempat di mana ia berada sekarang dan melupakan alias membekukan aspirasi mereka yang digambarkan dengan lambang kulkas. Ini memberikan pemahaman baru bagi kita, jika di negara ini praktek hak asasi manusia sudah semakin luntur, ini tentunya dapat mengajak kita untuk lebih peduli terhadap sesama, yang belum mendapatkan kesejahteraan selayaknya warga dari negara yang commit merdeka. to user
digilib.uns.ac.id 72 c. Pada puisi Tukang Cukur yang berwujud simbolisme benda adalah kata gunting, ini melambangkan sebuah senjata, yang dipergunakan untuk mengekploitasi sumber daya alam serta sumber daya manusia yang ada di indonesia. Situasi dalam puisi ini hampir sama dengan situasi yang digambarkan pada puisi Bayi di Dalam Kulkas, namun bedanya di sini rakyat berusahan melawan. Ini memberikan kita kesadaran baru akan pentingnya identitas suatu negara, yang dicirikan dari apa saja aspek-aspek yang menjadi ciri kebudayaan tersebut. Informasi ini kebayakan kita peroleh dari sejarah masa lampau yang berwujud cagar budaya, kepercayaan masyarakat dan hal lainya yang menjadi warisan nenek moyang. Tidak ada salahnya berusaha memajukan negara, tapi hendaknya jangan sampai menghilangkan apa yang menjadi ciri negara kita. Pada puisi ini pihak yang berusaha memoderenkan negaranya, digambarkan sosok seorang tukang cukur. d. Pada puisi Bulu Matamu: Padang Ilalang, kata sendang dan wajah bulan menurut kalimat-kalimat yang mendampinginya, diartikan bahwa gambaran perasaan (wajah bulan) dapat tercermin melalui tatapan mata seseorang (sendang). Dalam puisi ini diceritakan bahwa ada seorang musafir yang datang untuk membuktikan hal itu, namun ia tak berhasil dan hilang di arus mahadalam. Puisi ini mencoba memberi pesan kepada kita, bahwa tempat paling misterius di dunia ini ada dalam hati manusia, maka hendaknya kita tetap memberi jarak untuk ruang pribadi.
digilib.uns.ac.id 73 e. Pada Puisi Bayi Mungil di Dalam Kamar Mandi, simbol benda yang terdapat pada puisi ini adalah bayi dan kamar mandi. Puisi ini menceritakan tentang ketakberdayaan seseorang, disimbolkan bayi yang kedinginan berada dalam kamar mandi. Tokoh aku pada puisi menunjukkan bahwa setiap manusia memiliki hati nurani, yang digambarkan melalui proses bergantinya perasaan terusik hingga berubah menjadi perasaan empati. Mencoba memberi pesan kepada kita, agar lebih peka terhadap lingkungan sekitar. B. Saran Penelitian ini membahas tentang puisi Joko Pinurbo yang terdapat simbolisme benda di dalamnya. Oleh karena itu, diharapkan adanya penlitian lebih lanjut tentang puisi Joko Pinurbo, yang tentunya memiliki tema-tema yang lebih beragam dan bervariasi. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan semiotik Riffaterre. Diharapkan ada penelitian lebih lanjut yang tidak hanya membahas puisi Joko Pinurbo dari sisi Semiotik Riffaterre, namun juga dari sisi semiotik lain. Selain itu, diharapkan akan ada penelitian-penelitian berikutnya yang juga membahas Joko Pinurbo sebagai penyair dari segi disiplin ilmu lainnya, seperti psikologi sastra, antropologi sastra, sosiologi sastra, dsb.