SALINAN P E N E T A P A N Nomor: 152/Pdt.P/2013/PA Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN AGAMA PASURUAN memeriksa perkara pada tingkat pertama telah menjatuhkan penetapan dalam perkara permohonan dispensasi kawin yang diajukan oleh: PEMOHON, umur 39 tahun, agama Islam, pekerjaan sales, bertempat tinggal di Kota Pasuruan; Selanjutnya disebut Pemohon; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca surat-surat perkara; Telah mendengar keterangan Pemohon, anak Pemohon, calon suami anak Pemohon, dan keluarga yang bersangkutan; Telah memeriksa bukti-bukti; DUDUK PERKARA Bahwa Pemohon telah mengajukan surat permohonan bertanggal 19 November 2013 yang telah didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasuruan Nomor: 152/Pdt.P/2013/PA.Pas. tanggal 19 November 2013, dengan alasan/dalil-dalil sebagai berikut: 1. Bahwa Pemohon hendak menikahkan anak kandung Pemohon bernama: ANAK KANDUNG PEMOHON, tanggal lahir: 31 Agustus 1999 (umur 14 tahun, 3 bulan), agama Islam, tidak bekerja, bertempat kediaman di Jalan Urip Sumoharjo Gg.4 RT 07 RW 01 Kelurahan Pohjentrek, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan; dengan calon suaminya bernama: CALON SUAMI ANAK PEMOHON, umur 19 tahun, agama Islam, pekerjaan tukang bubut besi, bertempat kediaman di Kota Pasuruan; Hlm. 1 dari 6 hlm. Penetapan No. 152/Pdt.P/2013/PA Pas.
yang akan dilaksanakan dan dicatatkan di hadapan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan; 2. Bahwa syarat-syarat untuk melaksanakan pernikahan tersebut baik menurut ketentuan hukum Islam maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku telah terpenuhi kecuali syarat usia bagi anak Pemohon belum mencapai umur 16 tahun, namun pernikahan tersebut sangat mendesak untuk tetap dilangsungkan karena keduanya telah bertunangan sejak 6 bulan yang lalu dan hubungan keduanya sudah sedemikian eratnya, sehingga Pemohon sangat khawatir akan terjadi perbuatan yang dilarang oleh ketentuan hukum Islam apabila tidak segera dinikahkan; 3. Bahwa antara anak Pemohon dan calon suaminya tersebut tidak ada larangan untuk melakukan pernikahan; 4. Bahwa anak Pemohon berstatus perawan, dan telah akil baliq serta sudah siap untuk menjadi seorang istri dan/atau ibu rumah tangga. Begitu pun calon suaminya sudah siap pula untuk menjadi seorang suami dan/atau kepala keluarga serta telah bekerja sebagai tukang bubut besi dengan penghasilan tetap setiap harinya Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah); 5. Bahwa keluarga Pemohon dan orang tua calon suami anak Pemohon telah merestui rencana pernikahan tersebut dan tidak ada pihak ketiga lainnya yang keberatan atas berlangsungnya pernikahan tersebut; 6. Pemohon sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini; Berdasarkan hal-hal tersebut, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasuruan segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan penetapan yang amarnya berbunyi sebagai berikut: 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Menetapkan, memberikan dispensasi kepada anak Pemohon bernama ANAK KANDUNG PEMOHON untuk menikah dengan calon suaminya bernama CALON SUAMI ANAK PEMOHON; 3. Menetapkan biaya perkara menurut hukum; 4. Atau menjatuhkan keputusan lain yang seadil-adilnya; Hlm. 2 dari 6 hlm. Penetapan No. 152/Pdt.P/2013/PA.Pas.
Bahwa pada hari sidang yang ditetapkan, Pemohon datang menghadap sidang, kemudian dibacakan surat permohonan Pemohon tersebut yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon; Bahwa anak Pemohon didengar keterangannya di persidangan yang pokoknya membenarkan dalil-dalil Pemohon, akan tetapi calon suami anak Pemohon tidak pernah hadir di persidangan, meskipun telah diperintahkan kepada Pemohon untuk menghadirkan calon suami anak Pemohon; Bahwa pada sidang-sidang selanjutnya Pemohon tidak datang menghadap atau menyuruh orang lain menghadap sebagai wakilnya yang sah meskipun telah dipanggil dengan patut; Bahwa Majelis Hakim telah mencukupkan pemeriksaan perkara ini dan selanjutnya akan memberikan putusan; Bahwa untuk menyingkat uraian penetapan ini ditunjuk hal-hal sebagaimana diuraikan dalam berita acara persidangan perkara ini yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari penetapan ini; PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa isi dan maksud permohonan Pemohon sebagaimana telah diuraikan tersebut; Menimbang, bahwa Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 dalam Pasal 49 dan Penjelasannya Huruf a angka 3 menentukan bahwa Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam meliputi bidang perkawinan, sedangkan yang dimaksud bidang perkawinan antara lain dispensasi kawin, sehingga perkara a quo berada dalam lingkup kewenangan Pengadilan Agama; Menimbang, bahwa pada hari sidang yang ditetapkan, Pemohon telah datang menghadap sidang yang pada pokoknya mendalilkan anak Pemohon akan melaksanakan perkawinan yang akan dicatatkan di hadapan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan, namun terjadi penolakan karena anak Pemohon belum mencapai umur 16 Hlm. 3 dari 6 hlm. Penetapan No. 152/Pdt.P/2013/PA.Pas.
tahun, sedangkan perkawinan tersebut sangat mendesak karena hubungan anak Pemohon dan calon suami anak Pemohon telah bertunangan sejak 6 bulan yang lalu dan hubungan keduanya sudah sedemikian eratnya, sehingga Pemohon sangat khawatir akan terjadi perbuatan yang dilarang oleh ketentuan hukum Islam apabila tidak segera dinikahkan; Menimbang, bahwa anak Pemohon telah didengar keterangannya yang pokoknya membenarkan dalil-dalil permohonan Pemohon, sedangkan calon suami anak Pemohon tidak pernah datang menghadap sidang meskipun telah diperintahkan kepada Pemohon untuk menghadirkan calon suami anak Pemohon; Menimbang, bahwa karena Pemohon tidak dapat menghadirkan calon suami anak Pemohon meskipun telah diberi kesempatan cukup waktu untuk menghadirkannya, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa permohonan dispensasi kawin untuk anak Pemohon dalam perkara a quo tidak jelas calon suaminya sehingga permohonan dispensasi kawin yang diajukan oleh Pemohon tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard); Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 89 Ayat (1) Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara ini dibebankan kepada Pemohon; Mengingat, pasal-pasal dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, dan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan perkara ini. M E N E T A P K A N 1. Menyatakan permohonan Pemohon tidak dapat diterima; 2. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara sebesar Rp 241.000,- (dua ratus empat puluh satu ribu rupiah). Hlm. 4 dari 6 hlm. Penetapan No. 152/Pdt.P/2013/PA.Pas.
Demikian ditetapkan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasuruan pada hari Rabu, tanggal 22 Januari 2013 Masehi bertepatan dengan tanggal 20 Rabiul Awal 1435 Hijriyah, oleh MUSTHOFA, S.H., M.H. yang ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Agama tersebut sebagai Ketua Majelis Hakim, Hj. SITI AISYAH, S.Ag. dan SLAMET, S.Ag., S.H. sebagai Hakim-Hakim Anggota dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis Hakim didampingi Hakim-Hakim Anggota dan dibantu oleh Drs. YUMRONI, S.H. sebagai Panitera Pengganti Pengadilan Agama Pasuruan, dengan tidak dihadiri oleh Pemohon. Hakim Anggota, Ketua Majelis Hakim, Hj. SITI AISYAH, S.Ag., MUSTHOFA, S.H., M.H. Hakim Anggota, SLAMET, S.Ag., S.H. Panitera Pengganti, Drs. YUMRONI, S.H. Hlm. 5 dari 6 hlm. Penetapan No. 152/Pdt.P/2013/PA.Pas.
Rincian Biaya Perkara: 1. Pendaftaran Rp 30.000,00 2. Proses Rp 50.000,00 3. Panggilan Rp 150.000,00 4. Redaksi Rp 5.000,00 5. Meterai Rp 6.000,00 Jumlah Rp 241.000,00 (dua ratus empat puluh satu ribu rupiah) Untuk Salinan yang sama bunyinya Oleh: PANITERA PENGADILAN AGAMA PASURUAN, Drs. KUSNADI Hlm. 6 dari 6 hlm. Penetapan No. 152/Pdt.P/2013/PA.Pas.