RINGKASAN EKSEKUTIF AHMAD JAUZI Kirbrandoko Harianto.

dokumen-dokumen yang mirip
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi

CHAPTER 3: ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL

IV. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI KAJIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

Lampiran 1. Laporan Hasil Wawancara 1. : Ruang Asisten Manajer Operasi Dunia Air Tawar. 1. Visi dan misi apa yang di terapkan di Dunia Air Tawar?

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv

digunakan dalam identifikasi variabel lingkungan eksternal perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan secara teoritis dirumuskan oleh David

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... xxv DAFTAR GAMBAR... xxvii DAFTAR LAMPIRAN... xxix DAFTAR ISTILAH... xxxi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi Informasi saat ini akhirnya menjadi salah satu kebutuhan dan keseharian

III. KERANGKA PEMIKIRAN

a. Format proposal 1) Judul Judul dibuat secara menarik dan singkat. 2) Executive summary Ringkasan Eksekutif (Maksimum 2 halaman, dengan satu spasi)

BAB I. PENDAHULUAN. mempercepat terciptanya ASEAN Economic Community (AEC) di tahun 2015,

III. KERANGKA PEMIKIRAN

RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS

a. Format proposal 1) Judul Judul dibuat secara menarik dan singkat. 2) Executive summary Ringkasan Eksekutif (Maksimum 2 halaman, dengan satu spasi)

Materi Minggu 3. Model Deskriptif Manajemen Strategik (Bagian 1) Menurut David (1999) dalam proses manajemen strategik ada tiga tahap, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai potensi pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Fundamental

METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Juli 2008 sampai dengan bulan Desember 2008.

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Beberapa Manajer Investasi dan Produk Reksa Dananya

BAB II ANALISIS LINGKUNGAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri asuransi jiwa di Indonesia saat ini semakin berkembang dan

IV. METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI KERJA KARYAWAN DI TAMAN AKUARIUM AIR TAWAR, TAMAN MINI INDONESIA INDAH, JAKARTA

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 2

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR...xii DAFTAR ISI...xiv DAFTAR TABEL... xvi DAFTAR GAMBAR... xviii DAFTAR LAMPIRAN... xix

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lebih unggul akan mampu menarik perhatian para konsumen dan dapat bertahan

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

III. METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI

Manfaat Penggunaan Balanced Scorecard

BAB IV METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Daftar Pertanyaan Wawancara

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Nama : Umur :. 3. Alamat :. 5. Jabatan :. KUISIONER TAHAP KEDUA

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DI AMIK LEMBAH DEMPO PAGARALAM

3.1 Metode Pengumpulan Data

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai sisi kehidupan manusia. Melalui pemanfaatan sistem informasi, maka

III. METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI Bab I Pendahuluan. Bab II Landasan Teori...

III. KERANGKA PEMIKIRAN

cara pandang dan sikap konsumen terhadap informasi yang diterima; waktu; kepuasan konsumen; loyalitas konsumen.

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu

MATERI 2 KONSEP RENCANA STRATEGIS PERUSAHAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

RINGKASAN EKSEKUTIF E. GUMBIRA SA ID & SETIADI DJOHAR.

KUISIONER TAHAP KETIGA. Mohon memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Kondisi ekternal PT. Ishidataiseisha Indonesia. Perusahaan merupakan

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS. Lingkungan bisnis Eksternal. Nama : Aditya Tomy Prabayu NIM : Kelas : S1 TI 2N

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar1.1

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Analisis Situasional Perusahaan. Ardhariksa Z, M.Med.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kontribusi sebesar 2 persen terhadap produk domestik bruto (Grafik

2 METODE PENELITIAN. Kerangka Pemikiran

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. saat ini secara langsung sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan-perusahaan di

Distinctive Strategic Management

DAFTAR ISI.. HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN.. KATA PENGANTAR.. iv DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL.. xi DAFTAR GRAFIK..

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy

RINGKASAN EKSEKUTIF Muhammad Syahroni, E. Gumbira Sa id dan Kirbrandoko.

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan pernyataan Persatuan Pengusaha Grafika Indonesia bahwa

ANALISA POSISI PERUSAHAAN SAAT INI

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III MENENTUKAN & MENETAPKAN ARAH PERUSAHAAN

Analisis lingkuangan internal Pertemuan 3 MANAGEMEN STRATEGIK

BAB 2 LANDASAN TEORI

Daftar Pertanyaan Wawancara 1

Seminar Nasional Tahunan X Hasil Penelitian Kelautan dan Perikanan, 31 Agustus 2013

METODOLOGI PENELITIAN

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis dalam era informasi ini sangat kompetitif.

1. PENDAHULUAN. 1 Bungaran Saragih Agribisnis Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian

3 METODOLOGI PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

III KERANGKA PEMIKIRAN

docking kapal perikanan; (2) mengkaji kelayakan finansial di bidang usaha pelayanan jasa docking kapal perikanan sebagai bagian upaya dalam

9 Perencanaan Strategik Sistem Teknologi Informasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alat dan Bahan Penelitian Alat bantu yang digunakan untuk penilitian ini adalah beberapa jenis alat

IV. METODE PENELITIAN

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI Daftar Isi

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Sampel

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA TB GRAMEDIA DUTA PLAZA DI KOTA DENPASAR. Usaha meningkatkan kinerja TB Gramedia Duta Plaza secara menyeluruh sangat

BAB I PENDAHULUAN. dalam tujuannya yaitu mengentaskan kemiskinan dan juga menjadi industry yang

BAB I PENDAHULUAN. ini. Hal ini akan menuntut tanggung jawab lembaga pendidikan untuk

L A P O R A N K I N E R J A

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang telah berjalan pada CV. BP Muara Nauli dan memberikan penjelasan

Transkripsi:

RINGKASAN EKSEKUTIF AHMAD JAUZI, 2007. Arsitektur Strategik Taman Akuarium Air Tawar Taman Mini Indonesia Indah (TAAT TMII). Di bawah bimbingan Kirbrandoko dan Harianto. Pertumbuhan bisnis pariwisata tidak saja tergantung pada persaingan bisnis pariwisata saja, namun juga lahirnya banyak tempattempat belanja yang merupakan bisnis substitusi bagi bisnis pariwisata. Dampaknya persaingan dalam bisnis semakin ketat. Taman Akuarium Air Tawar (TAAT) Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan salah satu unit usaha dari 33 unit usaha yang berada di TMII. Taman Akuarium Air Tawar (TAAT) Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berdiri pada tanggal 20 April 1994. Sebagai suatu tujuan wisata, maka critical point adalah pada jumlah pengunjung. Berdasarkan data perusahaan, nampak bahwa jumlah pengunjung dalam 6 tahun terakhir (2000 2005) mengalami penurunan rata-rata sebesar 5,81 persen per tahun, dari 529.052 orang pada tahun 2000, turun menjadi 344.776 orang pada tahun 2005. Kondisi Taman Akuarium Air Tawar (TAAT) - TMII dalam lima (5) tahun terakhir berdasarkan data jumlah pengunjung menunjukkan penurunan, dan dengan tumbuhnya pusat-pusat perbelanjaan menambah ketat persaingan. Begitu pula dengan kondisi keuangan pada tahun 2005 mengalami defisit. Permasalahan lainnya adalah naiknya biaya operasional sekitar 26,4% akibat kenaikan tarif listrik. Dari sisi perencanaan, TAAT belum memiliki perencanaan baik jangka menengah ataupun jangka panjang. Perencanaan yang ada hanya bersifat program tahunan. Kondisi ini akan menghambat kelangsungan hidup perusahaan untuk jangka panjang. Dari uraian tersebut maka dirumuskan permasalahan yang dihadapi oleh Taman Akuarium Air Tawar (TAAT) TMII adalah bagaimana peta persaingan bisnis pariwisata sejenis TAAT TMII, apakah faktor internal dan faktor eksternal yang strategis bagi

perusahaan, bagaimana industri masa depan (industry foresight) TAAT TMII, dan bagaimana arsitektur strategik TAAT TMII untuk mencapai sasaran jangka panjangnya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah merumuskan intensitas persaingan bisnis sejenis TAAT TMII, mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang berpengaruh signifikan pada perusahaan, merumuskan industri masa depan TAAT TMII, dan menyusun arsitektur strategik Taman Akuarium Air Tawar (TAAT) TMII. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus melalui analisis data sekunder dan pelaksanaan survei. Metode deskriptif mencakup semua hasil observasi, wawancara dan focus group discussion (FGD) guna menerangkan fokus penelitian berdasarkan semua elemen yang dianalisis. Data yang akan digunakan adalah data primer yang diperoleh dari kuesioner, wawancara, dan FGD, serta data sekunder yang diperoleh dari studi pustaka berbagai sumber yang relevan. Data primer didapatkan dari responden yang dipilih secara sengaja (purposive sampling yang terdiri dari responden internal dan eksternal. Teknik pengolahan dan analisis data yang dilakukan pada penelitian ini meliputi : analisis stakeholders untuk memperoleh gambaran peta stakeholders TAAT dari sisi power, predictability dan interest; analisis lingkungan internal dengan pendekatan EEMO dan KRA untuk mengetahui faktor-faktor internal strategik yang merupakan kekuatan dan kelemahan TAAT. Selanjutnya analisis persaingan industri untuk mengetahui intensitas persaingan bisnis sejenis TAAT, analisis lingkungan makro dengan pendekatan PEST untuk mengetahui faktor-faktor eksternal strategik yang merupakan peluang dan ancaman; analisis industry foresight untuk memperoleh gambaran industri masa depan dan mengetahui beberapa bisnis atau industri yang dapat convergent dengan bisnis TAAT saat ini, dan terakhir adalah analisis kesenjangan (gap analysis) untuk mengetahui kesenjangan yang ada antara kondisi TAAT saat ini dan TAAT ke depan berdasarkan sasaran dan industry foresight. Analisis kesenjangan juga untuk melihat

kompetensi inti yang dimiliki TAAT saat ini dan kompetensi inti yang harus dimiliki untuk mencapai sasaran dan industri masa depannya. Hasil penilian terhadap visi misi TAAT saat ini menunjukkan bahwa terjadi kesalahan pemahaman, kerancuan redaksional, tidak market oriented, kurang spesifik, tidak fokus, tidak mampu menjadi motivasi baik bagi organisasi maupun karyawan, dan tidak dipahami dan dihayati oleh karyawan. Untuk itu dirumuskan kembali visi misi TAAT yang dinamakan : Fresh Water World 2012, yaitu menjadi wisata akuarium air tawar (fresh water world) terbesar, terlengkap, dan terpopuler di dunia. Adapun hasil analisis stakeholders, teridentifikasi sebanyak sepuluh orang atau kelompok yaitu General Manager TMII, Dewan Pembina, Manager TAAT, Kabag, karyawan, konsumen/pengunjung, donatur, pemerintah, komunitas akademisi, dan pemasok. Berdasarkan analisis lingkungan internal, teridentifikasi bahwa dengan pendekatan EEMO, faktor-faktor internal yang merupakan kekuatan adalah pada aspek perencanaan, struktur dan kepemimpinan, sedangkan yang menjadi kelemahannya adalah faktor misi, kepegawaian, sistem, hasil dan mutu, dan hubungan-hubungan. Analisis dengan pendekatan Key Result Area (KRA) mengidentifikasi sebagai kekuatan adalah faktor kedudukan pasar, inovasi dan pembaharuan, serta tanggung jawab sosial, dan faktor kelemahannya adalah pada aspek profitabilitas, produktivitas, pengelolaan dana, pengembangan organisasi, sarana dan prasarana, serta pengembangan SDM. Hasil analisis persaingan industri Five forces of Porter, menunjukkan bahwa intensitas persaingan tergolong sedang, dengan skor 3,02. Dari lima variabel analisis Five forces of Porter yang tergolong intensitas persaingan tinggi hanya pada aspek ancaman jasa substitusi, dengan skor 3,71. Adapun variabel lainnya seluruhnya masuk dalam kategori sedang. Paling tinggi skornya adalah persaingan antar perusahaan (3,30), selanjutnya kekuatan tawar menawar pembeli dengan (2,99), variabel kekuatan tawar menawar pemasok (2.58), dan paling rendah skornya adalah ancaman pendatang baru (2,53). Hasil analisis lingkungan makro dengan pendekatan analisis aspek politik,

ekonomi, sosial dan teknologi (PEST) mengidentifikasi bahwa faktor eksternal strategik yang merupakan peluang adalah pertumbuhan penduduk, gaya hidup, pembangunan tol Cilangkap, keberadaan Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP), kemajuan TI, Kemajuan teknologi budidaya, dan pembangunan Tamini Square, sedangkan yang merupakan faktor ancaman adalah pertumbuhan wisata alternatif, kenaikan tarif listrik, performance unit lain di TMII, penyakit sosial, kebijakan Pemerintah/politik, dan kenaikan BBM (daya beli masyarakat). Analisis industry foresight dilakukan dengan pendekatan terhadap enam aspek yaitu image, wilayah pemasaran, pengunjung, jasa/usaha, orientasi, pola usaha dan sumber pendanaan. Dari analisis industry foresight, dinilai bahwa terdapat empat kegiatan bisnis atau industri yang dapat konvergen dengan bisnis TAAT ke depan yaitu bisnis produksi, jasa konsultansi dan rental akuarium, pendidikan dan pelatihan, serta kegiatan ekspor. Adapun sasaran jangka panjang, secara garis besar mencakup masalah peningkatan jumlah pengunjung, pendapatan, profit, popularitas, penampilan/perbaikan sarana prasarana, kemampuan SDM, fungsi litbang, dan pengembangan usaha. Hasil analisis kesenjangan, teridentifikasi bahwa untuk mencapai tujuan dan industri masa depan, terdapat tiga kondisi utama yang masih gap yaitu kondisi sarana prasarana yang telah berusia 12 tahun, rendahnya kemampuan dan pendidikan SDM, serta keberadaan sistem dan struktur yang belum tertata dengan baik atas pendekatan bisnis. Dari analisis kesenjangan ini juga terpetakan kompetensi inti baik yang dimiliki perusahaan saat ini, maupun kompetensi yang harus dimiliki jika perusahaan ingin mencapai sasaran dan industri masa depannya. Kompetensi inti saat ini teridentifikasi adalah kemampuan membudidayakan ikan/breeding (kondisi masih terbatas), kemampuan memelihara ikan, dan perawatan akuarium. Adapun kompetensi inti masa depan yang idealnya harus ada, adalah teknologi breeding, dan kemampuan menghasilkan biota eksotik/langka (produksi); mengelola pakar dan keahlian, serta membuat dan memelihara akuarium

(konsultansi dan rental); penyiapan materi, mengelolaan keahlian dan isu, serta mengelola pakar (bisnis pendidikan dan pelatihan), skill dalam handling, membangun networking dengan buyer, membangun jaringan suplyer ikan dan biota lainnya, serta administrasi ekspor (Bisnis ekspor). Arsitektur strategik TAAT disusun dalam rentang waktu lima (5) tahun dari tahun 2007 2012. Penyusunan arsitektur strategik ini mencakup beberapa aspek yaitu strategi, tindakan-tindakan strategis, kerangka waktu (time frame), kebutuhan kompetensi, dan tahapan pengembangan usaha. Arsitektur strategik TAAT secara garis besar meliputi empat tahapan yaitu penguatan internal, penguatan SDM dan prasarana, pengembangan usaha tahap I, pengembangan usaha tahap II dan pemantapan fungsi non bisnis. Pendekatan strategi dikembangkan dari strategi intensif, yaitu membangun new image, mengembangkan pasar, mengembangkan produk, integrasi ke depan dan strategic partnership. Terkait dengan kebutuhan kompetensi, maka dirumuskan bahwa kebutuhan tersebut dapat diperoleh dengan cara pelatihan, pendidikan, membeli, outsourcing, atau kerjasama. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa arsitektur strategik TAAT dirancang untuk masa lima (5) tahun dari tahun 2007 2012 untuk dapat memperbaiki bisnis wisata TAAT saat ini dan mencapai Variatif Aquabisnis Fresh Water World 2012 yang meliputi empat industri atau bisnis yang dapat convergent, yaitu bisnis produksi pada pertengahan tahun 2009, konsultansi dan rental pertengahan tahun 2010, pendidikan dan pelatihan di awal tahun 2011, dan bisnis ekspor pada pertengahan tahun 2011. Berdasarkan kondisi saat ini dan harapan yang lebih baik, maka beberapa hal yang dapat disarankan adalah perlunya efisiensi secara ketat, optimalisasi pemanfaatan mini raiser dan karantina untuk menjadi sumber pendapatan yang signifikan, serta penyempurnaan struktur organisasi dan susunan Dewan Pembina dengan memasukkan praktisi bisnis. Kunci utama keberhasilan realisasi arsitektur strategik ini terletak pada dua hal, yaitu adanya dukungan penuh dari top manajemen dan timnya; serta pemahaman yang sama seluruh stakeholders terutama

dari kalangan internal TAAT, terhadap seluruh tahapan arsitektur strategik ini Kata Kunci : Taman Akuarium Air Tawar Taman Mini Indonesia Indah (TAAT TMII), Manajemen Strategi, Arsitektur Strategik, Analisis Deskriptif, Focus Group Discussion, Analisis Internal, Analisis Eksternal, Analisis Persaingan Industri, Industry Foresight, Analisis kesenjangan, Studi Kasus.