KATA KUNCI UTAMA PERMASALAHAN LANSKAP PERKOTAAN KUALITAS UDARA & PENCEMARAN PERAN POHON. Data Ilmiah dari Hasil Penelitian Terapan

dokumen-dokumen yang mirip
IV. Pemilihan Tanaman Lanskap Kota

IV. KONDISI UMUM 4.1 Letak Geografis dan Aksesibilitas

I. PENDAHULUAN. Pembangunan daerah merupakan bagian dari pembangunan nasional yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS DAN SINTESIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, kawasan industri, jaringan transportasi, serta sarana dan prasarana

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kota sebagai pusat pemukiman, industri dan perdagangan

MATA KULIAH PRASARANA WILAYAH DAN KOTA I (PW ) Jur. Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

PENDAHULUAN. didirikan sebagai tempat kedudukan resmi pusat pemerintahan setempat. Pada

PENDAHULUAN Latar Belakang

INFORMASI RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) DI PROVINSI JAMBI

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,

BERHUBUNGAN DENGAN ALAM Connecting People to Nature - MULAILAH DARI PEKARANGAN

Gambar 23. Ilustrasi Konsep (Image reference) Sumber : (1) ; (2) (3)

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kota lebih banyak mencerminkan adanya perkembangan

SEBARAN VEGETASI DAN KONSENTRASI GAS CO - Pb DI TAMAN KB, SIMPANG LIMA, DAN TUGU MUDA KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Jalur hijau di sepanjang jalan selain memberikan aspek estetik juga dapat

Muhimmatul Khoiroh Dosen Pembimbing: Alia Damayanti, S.T., M.T., Ph.D

BAB I PENDAHULUAN. sempurna. Kegiatan tersebut mengakibatkan adanya unsur-unsur gas, baik itu karbon

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah suatu bentuk ruang terbuka di kota (urban

Momentum, Vol. 11, No. 2, Okt 2015, Hal ISSN , e-issn KETERSEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK KOTA PACITAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

REKOMENDASI Peredam Kebisingan

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

dalam Menjaga Kualitas Udara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

HASIL DAN PEMBAHASAN. Identifikasi dan Analisis Kondisi Bantaran

Lanskap Perkotaan (Urban Landscape) HUTAN KOTA. Dr. Ir. Ahmad Sarwadi, MEng. Ir. Siti Nurul Rofiqo Irwan, MAgr, PhD.

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi masalah kesehatan lingkungan utama di dunia, terutama di negara-negara

INVENTARISASI SERAPAN KARBON OLEH RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA MALANG, JAWA TIMUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jumlah penduduk yang terus meningkat membawa konsekuensi semakin

RINGKASAN BAKHTIAR SANTRI AJI.

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan oleh Prof. Dr. Bintarto bahwa kota adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hutan Sekipan merupakan hutan pinus yang memiliki ciri tertentu yang membedakannya dengan hutan yang lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi suatu kawasan hunian yang berwawasan ligkungan dengan suasana yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Lanskap Sekolah

RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) WILAYAH PERKOTAAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota diartikan sebagai suatu sistem jaringan kehidupan manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan oleh proporsi bangunan fisik yang mengesampingkan. keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Biasanya kondisi padat

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional pada hakekatnya merupakan usaha-usaha untuk

PENGELOLAAN LANSKAP JALUR HIJAU KOTA JALAN JENDERAL SUDIRMAN JAKARTA PADA DINAS PERTAMANAN DKI JAKARTA. Oleh : RIDHO DWIANTO A

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pesat di seluruh wilayah Indonesia. Pembangunan-pembangunan

TINJAUAN PUSTAKA. waktu tidak tertentu. Ruang terbuka itu sendiri bisa berbentuk jalan, trotoar, ruang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang semakin menurun untuk mendukung kehidupan mahluk hidup. Menurut

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Ruang Terbuka dan Ruang Terbuka Hijau

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan pemukiman. Sebagaimana kota menurut pengertian Bintarto (1977:9)

I. PENDAHULUAN. Pola pemukiman penduduk di suatu daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik

Disajikan oleh: LIA MAULIDA, SH., MSi. (Kabag PUU II, Biro Hukum, Kemen PU)

BAB I PENDAHULUAN. utama pencemaran udara di daerah perkotaan. Kendaraan bermotor merupakan

BAB I PENDAHULUAN. meningkat dengan tajam, sementara itu pertambahan jaringan jalan tidak sesuai

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

ARAHAN PENATAAN RUANG TERBUKA HIJAU PADA KORIDOR JALAN JENDRAL SUDIRMAN KOTA SINGKAWANG TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. penyedia fasilitas pelayanan bagi masyarakat. Lingkungan perkotaan merupakan

INVENTARISASI DAN PENENTUAN KEMAMPUAN SERAPAN EMISI CO2 OLEH RUANG TERBUKA HIJAU DI KABUPATEN SIDOARJO, JAWA TIMURM

BAB I KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA

KEANEKARAGAMAN HAYATI (BIODIVERSITY) SEBAGAI ELEMEN KUNCI EKOSISTEM KOTA HIJAU

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

PENDAHULUAN. banyaknya daerah yang dulunya desa telah menjadi kota dan daerah yang

BAB VI R E K O M E N D A S I

PAPER SIMULASI KECUKUPAN LUASAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA BOGOR BERDASARKAN EMISI CO2 DARI KEGIATAN TRANSPORTASI

2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah

TINJAUAN PUSTAKA. secara alami. Pengertian alami disini bukan berarti hutan tumbuh menjadi hutan. besar atau rimba melainkan tidak terlalu diatur.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. konstan meningkat sebesar 5,64 % (BPS, 2012). Perkembangan pada suatu wilayah

PERANCANGAN LANSKAP KAWASAN REKREASI SITU RAWA BESAR, DEPOK. Oleh : YULIANANTO SUPRIYADI A

MENGURANGI EMISI CO2 DAN CO UNTUK MENUJU RUANG KEHIDUPAN KOTA YANG NYAMAN DAN BERKELANJUTAN DI KAWASAN KOTA MALANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

LAMPIRAN Lampiran 1. Jembatan di Kanal Banjir Timur Jakarta

HUTAN DIKLAT RUMPIN SEBAGAI SALAH SATU RUANG TERBUKA HIJAU DI KABUPATEN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Hal ini disebabkan karena manusia memerlukan daya dukung unsur unsur

PEMBANGUNAN HUTAN KOTA DALAM STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN PROVINSI BANTEN

BAB I PENDAHULUAN. Telah disepakati oleh beberapa ahli bahwa ajaran agama merupakan aspek

MODEL SIMULASI PENCEMARAN UDARA DENGAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara

BAB I PENDAHULUAN. pengaruhnya terhadap ekosistem secara global. Udara yang kita pakai untuk

BAB I PENDAHULUAN. ini dalam mendukung perkembangan kemajuan kota-kota besar di dunia, namun

MK Hutan Kota Untuk Pembangunan KOTA BERKELANJUTAN. HK (2 0) PS Ekowisata dan Jasa Lingkungan

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. A World Health Organization Expert Committee (WHO) menyatakan bahwa

SUMMARY. ANALISIS KADAR NITROGEN DIOKSIDA (NO₂) dan KARBONMONOKSIDA (CO) DI UDARA AMBIEN KOTA GORONTALO

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RUANG TERBUKA HIJAU KAWASAN PERKOTAAN KABUPATEN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

menanggulangi pencemaran. Proyeksi pencemaran udara dilakukan dengan menggunakan proyeksi eksponential serta analisis deskdriptif.

terendam akibat dari naiknya muka air laut/rob akibat dari penurunan muka air tanah.

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG

Transkripsi:

BEDAH BUKU Gelar IPTEK Hasil Litbang dan Inovasi Tahun 2016 Rabu, 11 Mei 2016 Auditorium Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pembahas: Hadi Susilo Arifin Guru Besar Bidang Ekologi & Manajemen Lanskap Fakultas Pertanian IPB KATA KUNCI UTAMA PERMASALAHAN LANSKAP PERKOTAAN KUALITAS UDARA & PENCEMARAN PERAN POHON Data Ilmiah dari Hasil Penelitian Terapan 1

ANATOMI POHON 2

3

4

KESAN UMUM Format Buku: ukuran standar, warna dasar sampul hijau, dan ilustrasinya sedikit blurrrrrr.. Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lampiran tertata kompak karena menggunakan format 2 kolom. Susunan Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 mengalir sesuai runut konsep penulisan Daftar Pustaka penulisan nama author(s) perlu konsisten Glossary baik dalam memberikan pemahaman terhadap peristilahan (term): penjerap dan penyerap. Istilah Pedestrian, signifikan perlu dicek kembali. Lampiran Data Jenis Pohon JaBoDeTaBek (71, 99, 79, 65, 84), Semarang dan Surabaya @ 39 hanya beda 6 jenis (a.l. angsana tidak ada di Semarang/beringin tidak ada di Surabaya); Total 146 jenis. POTENSI LANSKAP KOTA BESAR Lanskap pekarangan & pemukiman Lanskap taman kota dan hutan kota Lanskap koridor jalan, rel kereta api, bantaran sungai Taman kantung Lanskap perkantoran dan hotel Lanskap roof gardens pencangkar langit. Lanskap venue olah raga dan sarana rekreasi Lanskap pemakaman Lanskap area penyangga dan area konservasi 5

PERMASALAHAN LANSKAP PERKOTAAN BAB 1 - Pendahuluan PENCEMARAN UDARA terutama sektor transportasi, kendaraan bermotor (didukung data JICA 1997, World Bank 1997, dan studi terakhir Suhadi & Damantoro 2002-published 2005) RTH berdasarkan UU RI No. 26 Tahun 2007 tentang Tata Ruang. Peran RTH sebagai biofiltering biocontroling bioengineering. Polutan di Udara meningkat: Pb, CO 2, SO, HC, Nox, CO, debu KUALITAS UDARA & PENCEMARAN BAB 2 Dampak Aktivitas Kendaraan terhadap Lingkungan Baku Mutu Kualitas Udara Ambien Indonesia (PP RI No. 41 Tahun 1999) PENTING informasi tentang polusi udara, emisi Karbon, penyebaran logam timbal (Pb) di alam, dampak Pb terhadap kesehatan, mengurangi pencemaran Pb 6

PERAN POHON BAB 3 Peran pohon dalam mengurangi dampak polusi logam Timbal Peran bagian daun indikator Pohon sebagai biomonitoring penggunaan jenis tanaman bioindikator. Bioakumulator info penting Pengertian dan fungsi hutan kota (PP No. 63 tahun 2002) TANAMAN LANSKAP KOTA FUNGSI VEGETASI: BIO-FISIK- KIMIAWI-EKOLOGIS KENYAMANAN KEAMANAN KEINDAHAN 7

TANAMAN LANSKAP KOTA VEGETASI PADA LANSKAP KOTA MEDIA KONTAK KE LINGKUNGAN ALAMI ELEMEN PELEMBUT LANSKAP UNSUR PENGURANG STRES LINGKUNGAN & MANUSIA TANAMAN LANSKAP KOTA KESESUAIAN LAHAN KESESUAIAN FUNGSI PEMBERDAYAAN SPESIES LOKAL RUMPUT & PENUTUP TANAH, HERBA, SEMAK, PERDU DAN POHON Elemen lanskap produktif di pekarangan, taman lingkungan, koridor jalan/sungai/rel kereta api, taman kota, hutan kota dan lain-lain 8

KRITERIA SELEKSI TANAMAN memastikan efek dan kebutuhan lanskap yang bersangkutan: bio-fisik-kimiawi-sosial-ekonomibudaya mengetahui daya adaptasi tanaman terhadap lingkungan/lanskap yang bersangkutan mempertimbangkan seluruh karakter tanaman termasuk ukuran dan bentuk tanaman dewasa; dan mempertimbangkan pengelolaan secara berkelanjutan. STUDI KASUS BAB 4 Bebebrapa Kasus Polusi di Jawa Jakarta: kendaraan bermotor 9.993.867/ penduduk 8.513.385 jiwa (2009); RTH 9,84%; 80 jenis pohon di sepanjang jalan sekitar Monas (p.16) ~ Lamp.1 hanya 71 jenis (?); jenis baru Bogor/99-Depok/79-Tangerang/65-Bekasi/84 rangking jenis pohon antara tabel dan narasi. Semarang & Surabaya @39, jenis hampir sama, 6 yang berbeda (a.l. angsana dan beringin) Penting: info plot pengamatan dan metode pengamatan jenis pohon, maupun pengukuran serapan dan jerapan debu dan Pb perlu ditulis. 9

KESIMPULAN BAB 5 Penutup Jenis pohon penyerap dan penjerap debu dan Pb yang disarankan di Jabodetabek, Semarang dan Surabya 37 jenis: asam kranji, kihujan, flamboyan, johar, pinus, tevetia, cemara balon, petai cina, jeunjing, kopi, hujan emas, cemara, belimbing, ketapang, rambutan, kepel, podokarpus, mahoni uganda, kemuning, lamtoro, beringin, bintaro, asam jawa, hujan keladi, petai, sikat botol, cemara laut, kayu putih, jakaranda, mimba, kiara, gadaria, glodogan tiang. Sebagai hasil IPTEK, buku ini sangat berguna bagi kita semua IQRA Alamat Kontak: Prof. Hadi Susilo ARIFIN, Ph.D. Mobile/WA/Line: +62-811-11-7720 FB/YM/Skype: dedhsa@yahoo.com Blog: www.hsarifin.staff.ipb.ac.id Instagram: @hadisusiloarifin Twitter: @dedhsa TERIMAKASIH 10