Kinerja Ekspor Nonmigas Indonesia Tahun 2017

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pada awal tahun 2008 terjadi krisis energi yang membayangi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Kebijakan Percepatan Pelaksanaan Berusaha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak

Kondisi Cadangan Devisa Indonesia Penyebab Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia

KONTROVERSI PERPRES NOMOR 20 TAHUN 2018 TENTANG PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING

MEDIA BRIEFING Pusat HUMAS Departemen Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Tel: /Fax:

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia

IV. GAMBARAN UMUM INDIKATOR FUNDAMENTAL MAKRO EKONOMI NEGARA ASEAN+3

Kinerja Ekspor Nonmigas November 2010 Memperkuat Optimisme Pencapaian Target Ekspor 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. dan liberalisasi perdagangan barang dan jasa semakin tinggi intensitasnya sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini hampir semua negara-negara di dunia menganut sistem pasar bebas

ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian saat ini telah mengalami perubahan

I. PENDAHULUAN. Indonesia telah lama melakukan perdagangan internasional. Adapun manfaat

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat

Fokus Negara IMF. Fokus Negara IMF. Ekonomi Asia yang Dinamis Terus Memimpin Pertumbuhan Global

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dan kekurangan dana (Mishkin, 2009). Bank memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Nilai tukar mata uang mencerminkan kuatnya perekonomian suatu negara. Jika

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan terhadap Objek Studi

SATU DEKADE KERJASAMA EKONOMI UNI EROPA-INDONESIA EKSPOR-IMPOR PENDORONG INVESTASI UNI EROPA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Integrasi ekonomi merupakan kebijakan perdagangan internasional yang dilakukan

Kinerja Ekspor Bulan Agustus Mencapai Rekor Tertinggi di Tengah Kekhawatiran Dampak Krisis Global

MEMINIMALISIR DEPRESIASI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA

Kinerja Ekspor Nonmigas Januari-April Lampui Target *Sinyal bahwa FTA/EPA Semakin Efektif dan Pentingnya Diversifikasi Pasar

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TANYA JAWAB PERATURAN BANK INDONESIA NO.16/21

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Investasi merupakan usaha investor untuk mendapatkan hasil yang akan

Perkembangan Indikator Makroekonomi Indonesia di tengah Ketidakseimbangan Global

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2011

IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3

Surplus Neraca Perdagangan September 2010 Melonjak 68 Persen Mencapai US$ 2,5 Miliar

Perkembangan Ekspor Indonesia Biro Riset LMFEUI

Ekspor Nonmigas Agustus 2010 Mencapai US$ 11,8 Miliar, Tertinggi Sepanjang Sejarah

BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas saat ini, telah terjadi perubahan secara

BAB V PEMBAHASAN. Wenny (2011) yang menyatakan bahwa tidak adanya perbedaan rata-rata

TINDAK LANJUT PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TENTANG VERIFIKASI PARTAI POLITIK

BAB 3 KONDISI PERDAGANGAN LUAR-NEGERI INDONESIA DENGAN KAWASAN ASEAN

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lesunya perekonomian global, khususnya negara-negara dunia yang dilanda

IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Gambaran Umum Inflasi di Pulau Jawa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dewasa ini kita melihat dunia pasar modal semakin cukup

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alat penggerak perekonomian di suatu negara,

IV. FLUKTUASI MAKROEKONOMI INDONESIA

OPTIMISME KINERJA PEREKONOMIAN INDONESIA PASCA BREXIT. Oleh: Irfani Fithria dan Fithra Faisal Hastiadi Vol. 2. Pendahuluan. Pertumbuhan Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. dan mengatur kegiatan perekonomian suatu negara, termasuk pemerintah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%)

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

PERANG DAGANG AMERIKA SERIKAT CHINA DAN IMPLIKASINYA BAGI INDONESIA

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (KOJA Container Terminal :2008)

BAB I PENDAHULUAN. kebangkitan kembali sektor manufaktur, seperti terlihat dari kinerja ekspor maupun

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Di era globalisasi perdagangan diseluruh dunia, dimana siklus perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Tidak hanya berpengaruh terhadap perindustrian di

Penanganan Politik Uang oleh Bawaslu Melalui Sentra Gakkumdu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

SEBERAPA JAUH RUPIAH MELEMAH?

REVISI PROYEK STRATEGIS NASIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat dan terintegrasi dengan adanya teknologi canggih. Perkembangan teknologi

Mengobati Penyakit Ekonomi Oleh: Mudrajad Kuncoro

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi global menghadapi tekanan yang berat dari krisis

Ringkasan eksekutif: Penyesuaian berlanjut

RINGKASAN LAPORAN PERKEMBANGAN PERDAGANGAN BULAN JULI 2011

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

V. PERKEMBANGAN MAKROEKONOMI INDONESIA. dari waktu ke waktu. Dengan kata lain pertumbuhan ekonomi merupakan proses

Ringkasan Eksekutif: Mengatasi tantangan saat ini dan ke depan

BAB I PENDAHULUAN. samping komponen konsumsi (C), investasi (I) dan pengeluaran pemerintah (G).

BAB I PENDAHULUAN. Keberlangsungan sebuah perusahaan ditentukan oleh berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

PENGARUH ASEAN- CHINA FREE TRADE AREA ( ACFTA ) TERHADAP BISNIS INDONESIA DAN INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. diakibatkan oleh adanya currency turmoil, yang melanda Thailand dan menyebar

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

SIARAN PERS Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax:

Mewaspadai Perlambatan Ekonomi China IW.AS

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan internasional. Perdagangan internasional merupakan faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. kali lebih tinggi dari pada pertumbuhan ekonomi dunia. Sementara itu,

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam memobilisasi dana dari masyarakat yang ingin

BAB III PERUBAHAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN Nomor. 01/ A/B.AN/VI/2007 BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI

Ekspor Nonmigas 2010 Mencapai Rekor Tertinggi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal Tahun 2011 KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan fenomena shock ini adalah sangat menarik berbicara tentang

BAB I PENDAHULUAN. pesat sesuai dengan kemajuan teknologi. Dalam era globalisasi peran transportasi

Transkripsi:

Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Gd. Nusantara I Lt. 2 Jl. Jend. Gatot Subroto Jakarta Pusat - 10270 c 5715409 d 5715245 m infosingkat@gmail.com BIDANG EKONOMI DAN KEBIJAKAN PUBLIK KAJIAN SINGKAT TERHADAP ISU AKTUAL DAN STRATEGIS Vol. X, No. 01/I/Puslit/Januari/2018 19 KINERJA, PROSPEK, DAN KEBIJAKAN DIVERSIFIKASI PASAR EKSPOR NONMIGAS Rasbin Abstrak Kinerja ekspor nonmigas tahun 2017 telah menunjukkan hasil yang bagus. Memasuki tahun 2018, kinerja ekspor nonmigas masih rentan dipengaruhi oleh shocks seperti pelemahan permintaan ekspor dari negara-negara pasar tradisional. Tulisan ini memaparkan kinerja dan prospek ekspor nonmigas tahun 2018 dan kebijakan diversifikasi pasar tujuan ekspor. Kinerja ekspor nonmigas tahun 2017 tumbuh sebesar 17,3%, melebihi target yang ditetapkan (5,6%). Tahun 2018, ekspor nonmigas Indonesia diprediksi tumbuh sebesar 5 7%. Sumber utama proyeksi sebesar itu adalah kebijakan diversifikasi pasar tujuan ekspor yang dilakukan Indonesia dengan menyasar negara-negara pasar nontradisional. Hal ini tersirat dari perjanjian dan kerja sama perdagangan yang sudah ditandatangani antara Indonesia dengan negara-negara pasar nontradisional, baik secara individu maupun melalui ASEAN. Adanya kerja sama perdagangan tersebut berpotensi mendorong naiknya ekspor Indonesia, baik total ekspor maupun ekspor nonmigas. Namun, agar kinerja ekspor pada tahun-tahun mendatang lebih baik, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan harus mencari negara-negara pasar nontradisional lainnya. PUSLIT BKD Pendahuluan Tahun 2017 pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada kisaran angka 5%. Salah satu sektor pendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut berasal dari kontribusi sektor ekspor. Data terakhir dari Special Data Dissemination Standard (SDDS), Bank Indonesia menyebutkan bahwa nilai ekspor Indonesia pada periode Januari November 2017 mencapai 153,9 miliar dolar AS atau meningkat 17,79% dibanding periode yang sama tahun 2016. Besaran nilai ekspor Indonesia tersebut sebagian besar disumbang oleh ekspor nonmigas. Pada periode Januari November 2017, ekspor nonmigas Indonesia mencapai 139,68 miliar dolar AS atau meningkat 17,57% dibanding periode yang sama tahun 2016. Nilai ekspor nonmigas tersebut

menyumbang hampir 92% terhadap total ekspor Indonesia. Oleh karena itu, ekspor nonmigas merupakan komponen utama dan penting dari total ekspor dan pertumbuhan ekonomi. Bagaimana dengan kinerja ekspor nonmigas Indonesia tahun 2018? Seperti tahun 2017, kinerja ekspor nonmigas Indonesia pada tahun 2018 masih rentan terhadap kejutan-kejutan yang tak terduga. Kejutan tersebut antara lain perlambatan ekonomi yang masih terjadi di beberapa negara mitra dagang utama Indonesia seperti Jepang, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa yang merupakan pasar tradisional ekspor Indonesia. Perlambatan ekonomi negara-negara tersebut jelas memengaruhi kinerja ekspor Indonesia, terutama ekspor nonmigas. Akibat perlambatan ekonomi, daya beli penduduk negara-negara tersebut mengalami penurunan sehingga menurunkan permintaan penduduk negaranegara tersebut terhadap produkproduk Indonesia. Untuk menjaga kinerja ekspor nonmigas tahun 2018 agar lebih baik dari tahun 2017, diperlukan adanya usaha perluasan pasar ekspor Indonesia, tidak hanya ke negara-negara pasar tradisional, tetapi juga pasar nontradisional. Negara-negara pasar nontradisional adalah negara-negara yang selama ini bukan menjadi tujuan ekspor produk-produk Indonesia seperti emerging countries. Agar dapat mencapai pasar nontradisional tersebut, Indonesia dapat melakukan perjanjian dan kerja sama perdagangan dengan negaranegara emerging countries dan negara-negara potensial lainnya. Oleh karena itu, tulisan ini akan memaparkan kinerja dan prospek ekspor nonmigas Indonesia pada tahun 2018 dan upaya yang dilakukan untuk mencapai besaran estimasi tersebut melalui kebijakan diversifikasi ekspor. Kinerja Ekspor Nonmigas Indonesia Tahun 2017 Sepanjang tahun 2017 (periode Januari November 2017), total ekspor dan ekspor nonmigas Indonesia menembus angka, masing-masing 153,9 miliar dolar AS dan 139,68 miliar dolar AS. Walaupun masih tercatat sampai bulan November 2017, nilai total ekspor dan ekspor nonmigas lebih tinggi dibandingkan tahun 2016 yang hanya sebesar 144,5 miliar dolar AS dan 131,38 miliar dolar AS. Jika perhitungan hanya sampai bulan November 2017, pertumbuhan total ekspor dan ekspor nonmigas tahun 2017, masing-masing mencapai 6,5% dan 6,3% (year-on-year). Angka ini melebihi target yang telah ditetapkan untuk tahun 2017. Target pertumbuhan dan nilai ekspor nonmigas adalah 5,6% dan 138,8 miliar dolar AS. Berdasarkan proyeksi dari Kementerian Perdagangan, nilai total ekspor dan ekspor nonmigas Indonesia pada periode Januari Desember 2017 diestimasi mencapai 170,30 miliar dolar AS dan 154,80 miliar dolar AS. Dengan nilai proyeksi tersebut, pertumbuhan total ekspor dan ekspor nonmigas Indonesia tahun 2017 mencapai 17,2% dan 17,3%. Angka ini merupakan capaian tertinggi sejak 2012. 20

21 Sumber: SDDS BI (data diolah, 2018). Gambar 1. Perkembangan Ekspor Nonmigas, Total Ekspor, dan Share Ekspor Nonmigas pada 2016-2017 Dalam dua tahun terakhir, perkembangan total ekspor dan ekspor nonmigas Indonesia menunjukkan tren yang mirip. Perkembangan total ekspor dan ekspor nonmigas Indonesia menunjukkan tren meningkat walaupun dengan slope yang sedikit landai (jika ditarik suatu garis tren). Artinya total ekspor dan ekspor nonmigas mengalami kenaikan, tetapi kenaikannya bersifat moderat. Secara umum, dalam dua tahun terakhir perkembangan total ekspor dan ekspor nonmigas menunjukkan tren yang terus meningkat. Tren peningkatan total ekspor dan ekspor nonmigas tersebut diikuti oleh tingginya share ekspor nonmigas terhadap total ekspor yang berkisar antara 89 92%. Umumnya share ekspor nonmigas terendah terjadi pada bulan Juni atau Juli sedangkan share ekspor nonmigas tertinggi terjadi pada bulan April. Walaupun share ekspor nonmigas terus mengalami fluktuasi, namun ekspor nonmigas merupakan komponen penting dan utama dari total ekspor Indonesia. Melihat perkembangan ekspor nonmigas dalam dua tahun terakhir dan mengacu pada data tahun 2017, pertumbuhan ekspor nonmigas pada tahun 2018 diperkirakan berkisar antara 5 7%. Angka ini tidak berbeda jauh dengan target dari Kementerian Perdagangan yang menargetkan pertumbuhan ekspor nonmigas Indonesia pada tahun 2018 berkisar antara 5 7%. Angka tersebut merupakan angka realistis jika mengacu target pada tahun 2017 dan realisasinya yang melebihi target. Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh Indonesia untuk mencapai target tersebut. Salah satunya adalah melakukan diversifikasi pasar tujuan ekspor. Artinya tujuan ekspor Indonesia tidak hanya menyasar pasar tradisional yang selama ini menjadi pasar utama Indonesia seperti Jepang, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa, tetapi Indonesia harus membuka perdagangan dengan negaranegara yang masuk kategori pasar nontradisional seperti negaranegara emerging countries. Diversifikasi Pasar Tujuan Ekspor Pasar tujuan ekspor Indonesia selama ini adalah Jepang, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa atau dikenal sebagai pasar tradisional ekspor Indonesia. Ketika negara-negara tersebut mengalami krisis ekonomi yang dikenal dengan krisis ekonomi global 2008, permintaan ekspor dari negara-negara tersebut mengalami perlambatan yang drastis. Hal ini

memicu turunnya nilai ekspor Indonesia ke negara-negara tersebut. Menyiasati keadaan ini, Indonesia melakukan beberapa terobosan, antara lain melakukan diversifikasi pasar tujuan ekspor, yaitu mengalihkan tujuan ekspor dari negara-negara pasar tradisional ke negara-negara pasar nontradisional seperti negara-negara emerging countries. Upaya diversifikasi pasar tujuan ekspor tersebut mampu meningkatkan pertumbuhan ekspor Indonesia tahun 2011 sebesar 13,6%, padahal saat itu keadaan ekonomi global masih tidak menentu dengan tingkat ketidakpastian yang tinggi. Mengulang hal serupa, diversifikasi pasar tujuan ekspor harus terus dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan ekspor Indonesia agar target ekspor nonmigas pada tahun 2018 tercapai. Diversifikasi pasar tujuan ekspor seyogyanya merupakan upaya untuk meningkatkan akses pasar yang dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti perjanjian dan kerja sama perdagangan dan komoditas, menyelesaikan perundingan perdagangan internasional, menginisiasi perundingan perdagangan internasional, dan ratifikasi perjanjian perdagangan internasional. Dengan adanya perjanjian dan kerja sama perdagangan antara Indonesia dengan negaranegara lain, total ekspor dan ekspor nonmigas berpotensi mengalami kenaikan. Ada beberapa perjanjian dan kerja sama perdagangan yang sudah selesai ditandatangani dan implementasinya dilaksanakan pada tahun 2018. Pertama, kesepakatan perjanjian dan kerja sama perdagangan bebas dan perjanjian investasi antara ASEAN Hongkong yang berpotensi berdampak positif terhadap ekspor dan investasi Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, total ekspor Indonesia ke Hongkong pada periode Januari Oktober 2017 mencapai 1,95 miliar dolar AS. Hampir seluruh total ekspor tersebut berasal dari ekspor nonmigas. Angka ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2016 yang mencapai 1,76 miliar dolar AS. Posisi Hongkong sebagai lokasi transit barang ekspor Indonesia ke beberapa negara akan semakin mempermudah lalu lintas produk Indonesia ke negaranegara tersebut dengan adanya perjanjian perdagangan bebas ini. Selama ini produk ekspor Indonesia mengalami masalah tarif saat transit di Hongkong. Namun dengan perjanjian tersebut, produkproduk ekspor Indonesia yang transit di Hongkong akan mendapat perlakuan tarif khusus. Oleh karena itu, adanya FTA antara ASEAN dan Hongkong berpotensi mendorong naiknya total ekspor dan ekspor nonmigas Indonesia ke Hongkong. Selain itu ada perjanjian investasi ASEAN Hongkong yang berpotensi mendorong lebih besar investor-investor Hongkong untuk melakukan investasinya di Indonesia. Saat ini Hongkong tercatat sebagai mitra investor ke-4 terbesar di Indonesia dengan nilai investasi mencapai 2,6 miliar dolar AS. Dengan adanya perjanjian tersebut, investor Hongkong dapat meningkatkan investasinya di Indonesia, terutama pada sektor logistik, pariwisata, dan perbankan. Kedua, kesepakatan kerja sama ekonomi antara Indonesia 22

23 Chili (IC CEPA). Kesepakatan kerja sama Indonesia Chili merupakan pintu masuk misi dagang Indonesia dengan negara-negara Amerika Latin. Artinya Chili menjadi mitra penghubung untuk ekspor Indonesia ke berbagai negara di Amerika Latin seperti Meksiko, Kolombia, dan Argentina. Kerja sama IC CEPA menghapus bea masuk produk-produk Indonesia ke Chili menjadi 0% untuk 7.669 pos tarif Chili. Jumlah tersebut mencakup 94,5% nilai ekspor Indonesia ke Chili tahun 2016. Selain itu, Chili juga memberi pengurangan tarif hingga 50% terhadap 199 produk Indonesia lainnya. Pada periode Januari Oktober 2017, total ekspor Indonesia ke Chili mencapai 132,16 juta dolar AS. Nilai tersebut seluruhnya berasal dari sektor nonmigas. Angka ini di atas capaian periode yang sama pada tahun 2016 sebesar 120,12 juta dolar AS. Adanya kesepakatan IC CEPA berpotensi mendorong naiknya total ekspor dan ekspor nonmigas Indonesia ke Chili. Ketiga, perjanjian perdagangan Indonesia Palestina yang menerapkan bea masuk produk masing-masing negara, Indonesia dan Palestina, sebesar 0%. Penerapan bea masuk 0% tersebut untuk produk kurma dan minyak zaitun dari Palestina. Sedangkan untuk produk-produk dari Indonesia, Palestina akan menyerahkan daftar produkproduk yang perlu dari Indonesia dengan bea masuk ke Palestina 0%. Saat ini, total ekspor Indonesia ke Palestina mencapai 1,57 juta dolar AS. Besaran total ekspor tersebut seluruhnya berasal dari ekspor nonmigas. Angka ini lebih tinggi dibandingkan capaian tahun 2016 pada periode yang sama sebesar 1,24 juta dolar AS. Adanya perjanjian perdagangan Indonesia Palestina dengan menerapkan bea masuk 0% berpotensi mendorong naiknya total ekspor (ekspor nonmigas) Indonesia ke Palestina. Keempat, Protokol Amandemen ASEAN Comprehensive Investment Agreement (ACIA) yang sudah ditandatangani tanggal 20 Desember 2017. Protokol ini bertujuan untuk menciptakan rezim penanaman modal atau investasi yang bebas dan terbuka di ASEAN. Dengan adanya protokol ini investor dari masingmasing negara ASEAN bebas menanamkan modalnya di negara ASEAN lainnya. Hal ini berpotensi mendorong naiknya investasi di Indonesia. Agar produktivitas nasional meningkat, potensi naiknya investasi tersebut harus didukung oleh kebijakan investasi ke sektor riil. Penutup Perjanjian dan kerja sama perdagangan yang disepakati antara Indonesia dengan negaranegara pasar nontradisional, baik secara individu maupun melalui ASEAN berpotensi mendorong naiknya total ekspor dan ekspor nonmigas Indonesia tahun 2018. Namun demikian, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan harus terus mencari negara-negara pasar nontradisional lainnya sebagai pasar tujuan ekspor Indonesia, agar kinerja ekspor pada tahun-tahun mendatang lebih baik dari tahuntahun sebelumnya. Terkait perjanjian dan kerja sama perdagangan yang telah disepakati tersebut, DPR

RI melalui Komisi VI harus terus melakukan pengawasan atas kinerja Kementerian Perdagangan terhadap implementasi perjanjian dan kerja sama perdagangan tersebut. Referensi Dorong Investasi agar Pertumbuhan Lebih Kencang, Koran Jakarta, 3 Januari 2018, hal. 1. Ekspor Nonmigas Berpeluang Naik 7%, Bisnis Indonesia, 5 Januari 2018, hal. 22. FTA ASEAN Hongkong Berpotensi Pacu Ekspor Indonesia, http:// www.indonesiakoran.com/ news/nasional/read/75538/ stevenshevo@gmail.com, diakses 9 Januari 2018. Indonesia Sasar Pasar Nontradisional, Bisnis Indonesia, 12 Januari 2018, hal. 26. Kemendag Targetkan Ekspor Naik 7 Persen di 2018, http://bisnis. liputan6.com/read/3215399/ kemendag-targetkan-ekspornaik-7-persen-di-2018, diakses 8 Januari 2018. Perjanjian Perdagangan Ini Bakal Dongkrak Ekspor RI, http://bisnis.liputan6.com/ read/3216668/perjanjianperdagangan-ini-bakaldongkrak-ekspor-ri, diakses 8 Januari 2018. 24 Rasbin rasbin@dpr.go.id Rasbin, S.TP, M.S.E., menyelesaikan pendidikan S1 Teknologi Industri Pertanian di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 2004, pendidikan Master Sains (S2) Ekonomi Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi di Universitas Indonesia pada tahun 2008. Saat ini menjabat sebagai Peneliti Madya Ekonomi Perdagangan pada Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR-RI. Beberapa karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan melalui jurnal dan buku antara lain: "Pengaruh Variabel-Variabel Fundamental Makroekonomi dan Nonekonomi Serta News (Berita) terhadap Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Periode 2004 2014" (2015), "Hubungan Kausal Dinamis Antarvariabel Makroekonomi di Indonesia dalam Kajian Krisis Ekonomi sebagai Kejutan Eksternal (2015), dan Early Warning System Krisis Keuangan di Indonesia: Tinjauan Teori Dan Empiris Model Model Parametrik" (2015). Info Singkat 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI http://puslit.dpr.go.id ISSN 2088-2351 Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi tulisan ini tanpa izin penerbit.