OPTIMASI BAURAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLEX. Optimasi Bauran Produk (Kuncorosidi) 109

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh : Deden Abdul Wahab*) dan Arlis Pusfita Dhewi. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi dan liberalisasi perdagangan bebas

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada. Hal ini tentu saja

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING PADA HOME INDUSTRI SHERINA BAKERY

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perekonomian Indonesia menghadapi perdagangan bebas dituntut untuk lebih giat dan

Nisaa Aqmarina EB10

BAB III ANALISIS SISTEM. produksi dan prosedur persediaan bahan baku pada Perusahaan Roti Morning

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA PABRIK ROTI DEE- DEE BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING

Mengemas Laba Usaha Kacang Mete Di Musim Lebaran

PENERAPAN COST PLUS PRICING DALAM KEPUTUSAN PENETAPAN HARGA JUAL UNTUK PESANAN KHUSUS PADA UD. DEWA BAKERY MANADO

CARA PEMBUATAN ROTI MANIS

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

OPTIMALISASI PRODUKSI MENGGUNAKAN MODEL LINEAR PROGRAMMING (Studi Kasus : Usaha Kecil Menengah Kue Semprong)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PADA UKM RASA BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING PADA BULAN AGUSTUS,

ANALISIS BREAK EVEN POINT PADA INDUSTRI KUE KHAS TORAJA JAYA PUTRA DI KECAMATAN MAKALE KABUPATEN TANA TORAJA

BAB III OBYEK PENELITIAN. melakukan penelitian, yang meliputi dari awal suatu penelitian sampai pada akhir

PENERAPAN BRANCH AND BOUND ALGORITHM DALAM OPTIMALISASI PRODUKSI ROTI

ANALISIS OPTIMALISASI LABA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLEKS PADA INDUSTRI MULYA NPM :

PENERAPAN SALURAN DISTRIBUSI DALAM UPAYA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA RPA JAMBU RAYA BOGOR TUGAS AKHIR

I. PENDAHULUAN. Dunia perekonomian sekarang ini telah berkembang dengan begitu pesatnya yang

ANALISIS PENENTUAN KOMBINASI PRODUK OPTIMAL PADA PT. PISMATEX DI PEKALONGAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan ragi (Saccharomyces cerevisiae) dan bahan pengembang lainnya

PROPOSAL BISNIS USAHA KUE BROWNIES COKLAT

MAKSIMALISASI KEUNTUNGAN USAHA ROTI DAN BROWNIS PADA INDUSTRI SYARIAH BAKERY DI KELURAHAN TANAMODINDI KECAMATAN PALU SELATAN KOTA PALU

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR. Simpleks

MAKSIMALISASI KEUNTUNGAN USAHA ROTI DAN BROWNIS PADA INDUSTRI SYARIAH BAKERY DI KELURAHAN TANAMODINDI KECAMATAN PALU SELATAN KOTA PALU

PENGAMBILAN KEPUTUSAN ALOKASI SUMBER DAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN LINEAR PROGRAMMING (Studi Kasus Pada Perusahaan Karim Bakery)

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan

Analisis Bauran Produk dengan Menggunakan Metode Simpleks untuk Memaksimalkan Keuntungan (Studi Kasus pada CV. Idola Indonesia Bandung)

LAMPIRAN. Daftar Pertanyaan Pengusaha. Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan : Berkaitan dengan sifat produk

Metode Simpleks dengan Big M dan 2 Phase

Nama : WENY ANDRIATI NPM : Kelas : 3 EB 18

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. produk, yaitu Kain Grey dan Kain Cambric. Pada 1999, PC GKBI dapat memproduksi

BAB I PENDAHULUAN. besar dan mampu membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran.

III. METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah

BAB III PEMBAHASAN. = tujuan atau target yang ingin dicapai. = jumlah unit deviasi yang kekurangan ( - ) terhadap tujuan (b m )

ANALISIS HASIL KOMBINASI PRODUK DAN TINGKAT PENJUALAN DALAM UPAYA MEMAKSIMALKAN LABA (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN ROTI 33 DI SRAGEN) NASKAH PUBLIKASI

III. METODE PELAKSANAAN. bulan April 2013 sampai dengan pertengahan Juni 2013.

OPTIMALISASI KEUNTUNGAN PADA PERUSAHAAN ANEKA KUE DENGAN METODE SIMPLEKS. Nama : Reza Rizki Akbar NPM :

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dari UD. Wingko Babat Pak Moel sebagai berikut: a. Data permintaan wingko pada tahun 2016.

Usaha Untung Besar, Dari Cookies Aneka Rasa

LINDO. Lindo dapat digunakan sampai dengan 150 kendala dan 300 variabel

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PROSES PRODUKSI ROTI MANIS DI VIRGIN CAKE & BAKERY SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BALADO UCI DIKOTA PADANG. Oleh: MIKE YOLANDA

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA CV MAR DONUTS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. industry Adijaya Bakery.Home industry ini terletak di Kompleks Ruko Wijaya

I. PENDAHULUAN CYBER-TECHN. VOL 7 NO 1 (2012) OPTIMALISASI PENJUALAN AIR MINERAL DENGAN MODEL LINEAR PROGRAMMING DI CV. TIRTA GROUP.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. menekan biaya yang paling minimal. Produksi banyak tidak selalu menjamin

BERBISNIS NUGGET SAYUR

ANALISIS PRODUKTIVITAS KERJA DALAM MENINGKATKAN MUTU PRODUK HOME INDUSTRY ROTI NAYLA KOTA BANJAR

PENGARUH HARGA JUAL, PROMOSI DAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PP. SETIA KAWAN DI PURWOKERTO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN PENERAPAN METODE MARK UP DALAM PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK PADA USAHA AMPLANG DI SAMARINDA

KRIPIK TEMPE KARTIKASARI...MA NYUS...

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Harmoni Brownies ini menjelaskan awal mula berdirinya usaha home industry ini

BAB III PEMBAHASAN. produksi makanan berupa pia dan roti saronde. Kata Saronde diambil karena

BAB II GAMBARAN UMUM USAHA ROTI BOBO. 1980an oleh bapak Tedy Gunawan. Lokasi perusahaan beralamat di Jalan Kuras

PROPOSAL PENGAJUAN PRODUKSI KUE KERING. Dosen pengampu : Ni matuz Zuhroh, M.Si

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN DI PONG-PONG CAFE LAMONGAN

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM

OPTIMALISASI USAHA AGROINDUSTRI TAHU DI KOTA PEKANBARU

PENGARUH DESAIN PRODUK, KUALITAS PRODUK, DAN HARGA TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN ROTI GANYSHA BAKERY PADA OUTLET LAKSANA JAYA KOTA KEDIRI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan yaitu, wajan, kompor, pisau, pengaduk, gilingan daging dan siler.

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN KOMBINASI PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN LINEAR PROGRAMMING UNTUK MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN PADA CIWAWA CAKE AND BAKERY

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengolahan hasil pertanian dalam pelatihan ini dimaksudkan untuk mengubah bentuk bahan baku menjadi bahan

Resep Kastengel Bawang Merah

PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN. Agus Sutanto

Business Plan JAR CAKE. Oleh : Nony Prasmiari Fitri Kusumawati

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. malam). Contohnya kue kaktus.jadi, makanan ringan adalah aneka makanan atau

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan

Bagaimana cara menyelesaikan persoalan Linier Programming and Integer Programming dengan

BAHAN KULIAH TEKNIK RISET OPERASI

IV. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III DESKRIPSI DAN PEMODELAN MASALAH PEMAKSIMALAN KEUNTUNGAN DI PT MCD

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN ROTI KACANG DI UD. TIDAR SKRIPSI

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

OPTIMALISASI PRODUKSI ROTI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (STUDI KASUS : UKM IBARAKI BAKERY KOTA PALU)

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu dapat. perusahaan baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA 2014

Prosiding Manajemen ISSN:

ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH OLEH MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan suatu perencanaan untuk menciptakan masa depan usahanya melalui

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS KINERJA KUALITAS PRODUK

IV. METODE PENELITIAN

Pertemuan 2 Metode Simplex

Transkripsi:

OPTIMASI BAURAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLEX Oleh : Kuncorosidi*) dan Dhany Bachtiar ABSTRAK Masalah dasar yang sering dihadapi oleh perusahaan yang berskala kecil atau home industry adalah dalam proses produksinya. Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana mencapai laba yang optimal dengan mempergunakan seluruh sumber daya yang tersedia. Artinya bahwa bagaimana mempergunakan sumber daya yang dimiliki, baik itu bahan bakunya, mesinnya ataupun manusianya termasuk juga waktu (Bauran Produk), agar semuanya bersinergi dan menghasilkan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan, jawabannya kan menjadi sulit apabila tidak ada metode atau cara yang dapat dipakai untuk mengatasi masalah tersebut. Model yang digunakan untuk menjawab masalah tersebut diatas adalah metode simplex pada program linear. Penghitungan dilakukan dengan menggunakan metode simplex baik dihitung secara manual maupun dengan menggunakan software POM for Windows. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diketahui dengan kapasitas yang tersedia perusahan masih dapat mengoptimalkan produksinya dan itu berarti mengoptimalkan keuntungan. Kata Kunci : Bauran Produk, Metode Simplex *) Dosen Tetap Prodi Manajemen STIESA I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kemudian diikuti oleh perkembangan bidang lainnya seperti politik, ekonomi, sosial dan budaya secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat luas. Akibat dari kondisi tersebut yaitu terjadinya peningkatan yang cukup tajam akan kebutuhan sarana dan prasarana bagi masyarakat. Semakin maju perkembangan usaha pada saat ini mengakibatkan persaingan diantara perusahaan satu dengan yang lainnya. Setiap perusahaan harus pandai melihat perubahan yang terjadi khususnya dalam menganalisa peluang dan ancaman bagi perusahaan. Seorang pengusaha seharusnya terus dapat berupaya menciptakan produk mereka agar produk tersebut dapat menjadi yang terbaik diantara jenis produk yang sama, yang dihasilkan oleh perusahaan pesaing. Hal ini dilakukan agar produk yang dihasilkan oleh perusahaan mereka dapat memenuhi apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan pelanggan pada saat ini. Pada hakekatnya, perusahaan akan kehilangan pelanggan jika mereka menyibukan diri dengan memproduksi barang-barang sesuai dengan keinginan dan ukuran mereka sendiri, tetapi tidak dapat memenuhi keinginan konsumen. Apabila produk yang mereka hasilkan telah memenuhi keinginan konsumen dengan tingkat kualitas yang memuaskan, maka secara otomatis produk tersebut akan dicari dan dibeli oleh semua lapisan konsumen yang membutuhkannya. Dengan hal Optimasi Bauran Produk (Kuncorosidi) 109 110 Dimensia, Optimasi Volume Bauran Produk 4 Nomor (Kuncorosidi)

tersebut permintaan pasarpun akan meningkat dan jika perusahaan sudah meningkat, maka perusahaan itu sudah termasuk perusahaan yang maju diantara pesaingnya. Oleh karena itu untuk mencapai sasaran yang diharapkan, maka perusahaan harus secara terus-menerus memperbaiki, meningkatkan, dan mengefektifkan kegiatannya disegala bidang terutama produk yang dihasilkan, karena permintaan pasar meningkat biasanya disebabkan oleh tingkat pembelian konsumen terhadap produk tersebut meningkat pula. Sebagaimana diketahui bahwa perusahaan home industry merupakan perusahaan yang sangat berperan aktif dalam pembangunan perekonomian pada saat ini, oleh sebab itu perusahaan-perusahaan kecil dituntut untuk lebih giat lagi dan berusahan semaksimal mungkin dalam melaksanakan programprogram pembangunan. Begitu pula dengan perusahaan yang dikelola oleh pihak pemerintah maupun swasta, diharapkan dapat memberikan kontribusi konkret untuk memajukan perekonomian dalam pembangunan. Perusahaan didirikan selain untuk mencapai tujuan tertentu baik yang bersifat sosial maupun ekonomis, juga dalam peningkatan produktivitas dan efesiensinya, setiap perusahaan dituntut untuk mengelola manajemen yang baik, termasuk didalamnya manajemen produksi. Dalam mengelola serendah mungkin dan selalu menjaga kontinuitas operasional perusahaan. Dalam melaksanakan sasaran perusahaan agar dapat dilaksanakan dengan baik, sepertinya perlu adanya pengambilan keputusan yang tepat dalam mengatasi situasi dan kondisi yang tidak pasti. Untuk hal tersebut tentunya sangat dibutuhkan adanya keputusan dan penyesuaian yang terus-menerus berdasarkan fakta, pengalaman, naluri kepemimpinan, nasehat dan pendapat serta teknik-teknik perhitungan secara kuantitatif dan kualitatif. Salah satu kesulitan yang sering dihadapi oleh perusahaan khususnya perusahaan home industry adalah dalam merencanakan jumlah produk yang akan diproduksi dengan tujuan diperolehnya hasil yang optimal. Hal tersebut dapat saja terjadi akibat lemahnya pemanfaatan fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan dalam menghasilkan suatu produk. Oleh karena itu, atas dasar penelitian pada Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) Sari Sangkuriang Bakery yang memproduksi makanan ringan roti dalam penjualannya sehari-hari masih mengalami kekurangan atau bahkan kelebihan produk dan bahan baku. Selain itu berdasarkan pemasarannya sebelum Sari Sangkuriang Bakery menerapkan metode untuk mencari kombinasi operasi yang optimal, perusahaan dalam menentukan sasaran atau target jumlah yang diproduksi masih melihat faktor sumber daya yang kurang yaitu modal, bahan baku, fasilitas perusahaannya, perusahaan berupaya untuk menekan biaya-biaya Optimasi Bauran Produk (Kuncorosidi) 111 112 Dimensia, Optimasi Bauran Volume Produk 4 Nomor (Kuncorosidi)

pendukung, dan tenaga kerja yang dimiliki dalam proses produksi tersebut masih terbatas jumlahnya. Masalah operasional yang timbul pada saat proses produksi berjalan, seperti misalnya berapa banyak barang yang akan dihasilkan, berapa banyak persediaan bahan baku, pengawasan biaya produksi, pembagian kerja para karyawan, barang kali perlu diatasi dengan penyelesaian yang serius. Kekurangan dalam tahap pengambilan keputusan bisa saja terjadi karena pemilihan alternatif yang kurang tepat. Bagi perusahaan yang memproduksi barang dapat mengetahui 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang sebagaimana dikemukakan, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Faktor-faktor produksi apa saja yang digunakan untuk menghasilkan produk makanan ringan roti? 2. Sampai sejauh mana optimasi bauran produk dapat mengatasi masalah pada perusahaan Sari Sangkuriang Bakery dengan menggunakan metode simplex untuk produk makanan ringan roti Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang. optimasi tingkat produksi yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Dengan adanya optimasi pengambilan keputusan pada suatu produk, diharapkan keuntungan perusahaan akan tercapai. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis ingin melakukan penelitian mengenai OPTIMASI BAURAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLEX (Kasus untuk produk makanan ringan roti pada Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang). Hasil penelitian ini diharapkan dapat diungkapkan berbagai penyebab yang menyangkut peningkatan hasil penjualan serta yang menyangkut kesalahan dalam pengambilan keputusan yang dapat menyebabkan resiko yang sangat besar. 1.3. Maksud Dan Tujuan Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data dan informasi secara konkret yang relevansinya dengan aspek yang diteliti. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Faktor-faktor produksi yang digunakan untuk produk makanan ringan roti pada Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang. 2. Optimasi Bauran produk dengan menggunakan metode simplex makanan ringan roti pada Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang. Optimasi Bauran Produk (Kuncorosidi) 113 114 Dimensia, Optimasi Bauran Volume Produk 4 Nomor (Kuncorosidi)

1.4. Kerangka Pemikiran Dalam menjalankan operasinya setiap perusahaan tentu saja selalu mengupayakan efesiensi dan biasanya dalam mencari laba berusaha semaksimum mungkin. Oleh karena itu, setiap pelanggan yaitu sebagai seperangkat kepuasan, manfaat, atau kegunaan untuk memenuhi keinginan para pelanggan sasaran. Perusahaan yang memiliki tawaran terhadap produk yang jumlah atau jenisnya lebih banyak, maka dalam pengelolaannya pemecahan masalah produksi atau operasi yang ada harus relatif lebih kompleks bila dibandingkan dengan perusahaan yang mendukung usaha tersebut agar memperoleh keuntungan yang optimal dan tetap menjamin kelangsungan hidup perusahaan secara terus-menerus. Agar tujuan tersebut dapat tercapai dengan baik maka perusahaan harus memperhatikan hal-hal apa saja yang berkaitan dengan aktivitas-aktivitas perusahaan mulai dari proses produksi hingga produk tersebut sampai kepada konsumen akhir. Apabila proses produksi berjalan dengan baik dan lancar, maka akan membawa manfaat dan keuntungan yang besar bagi perusahaan dalam mendukung pencapaian tujuan yang optimal. Pada umumnya di dalam sebuah transaksi antara penjual dan pembeli terdapat dua buah nilai yang dapat diidentifikasi dengan jelas yaitu daya beli (uang) yang diwakili oleh pembeli, dan produk yang diwakili oleh penjual. Istilah produk memiliki arti sebagai komoditi (barang berwujud) dan jasa (tidak berwujud). Namun kebanyakan produk pada umumnya mengandung kedua unsur tersebut. Perusahaan berorientasi pada produksi ditinjau dari perspektif perusahaan yaitu sebagai sumber yang dipergunakan untuk proses produksi. Sedangkan perusahaan berorientasi pada memasarkan produk tunggal. Keseluruhan dari produk yang ditawarkan sebuah perusahaan kepasar, umumnya disebut sebagai bauran produk (product mix). Menurut Kotler (2000:453) bahwa : Bauran produk adalah kumpulan dari semua produk dan unit produk yang ditawarkan penjual tertentu kepada pembeli. Bauran produk tersebut mempunyai dimensi-dimensi dari sebuah perusahaan. Menurut Kotler (2000:454) beberapa dimensi tersebut yaitu: Lebar (witdh), panjang (length), kedalaman (depth), dan konsistensi (consistency). Keempat dimensi bauran produk itu sangat membantu dalam mendefinisikan strategi produk tersebut, demikian juga dengan perusahaan roti Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang, sangat memperhatikan dengan adanya perencanaan bauran produk. Karena sebagian besar merupakan tanggung jawab perencanaan strategi perusahaan. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari para pemasar, pihak perusahaan harus menilai perusahaan lini produk mana yang harus dikembangkan, dipertahankan, dipanen, dan dihentikan. Keputusan tentang salah satu atau kombinasi dari empat strategi diatas pada umunya Optimasi Bauran Produk (Kuncorosidi) 115 116 Dimensia, Optimasi Bauran Volume Produk 4 Nomor (Kuncorosidi)

memiliki kaitan erat dengan persoalan kejenuhan pasar, persaingan atau faktor-faktor lain yang mempengaruhi usia atau Produk Bauran siklus hidup produk. Metode-metode kuantitatif merupakan salah satu alat penting dalam usaha pencapaian tujuan-tujuan perusahaan. Metode kuantitatif adalalah pendekatan ilmiah untuk menentukan Input : Tenaga kerja, Bahan baku, Jam kerja, Daya serap pasar Metode Optimasi Roti : Susu dan Kacang cara yang tepat dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Program linear khususnya metode simplex sebagai bagian dari metode kuantitatif memberikan kontribusi yang besar bagi manajemen diperusahaan dalam memecahkan masalah khususnya masalah-masalah yang berkaitan dengan bauran produk. Metode-metode yang dikembangkan untuk menyelesaikan model program linear pada dasarnya ditujukan untuk mencari solusi beberapa alternatif yang dibentuk oleh persamaan-persamaan pembatas sehingga diperoleh nilai fungsi tujuan yang optimal. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk Gambar Bagan Kerangka Pemikiran Pada perusahaan roti Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang yang memproduksi makanan ringan yaitu terdiri dari roti susu, coklat, kacang, sangat menyadari dengan adanya optimal bauran produk yang dihasilkan oleh perusahaannya semakin meningkat akan permintaannya. Peningkatan permintaan ini tidak terlepas dari input perusahaan yang berupa tenaga kerja, bahan baku, jam kerja, dan daya serap pasar perusahaan tersebut. menyelesaikan persoalan-persoalan program linear yaitu dengan menggunakan metode simplex. Metode simplex dapat memecahkan suatu masalah-masalah program menyangkut tiga variabel atau lebih. Pada prinsipnya metode simplex dapat digunakan untuk memecahkan masalah dengan n variabelvariabel keputusan atau kegiatan. II. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 2.1. Objek Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini, penyusun melakukan penelitian pada Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) atau home industri Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang yang beralamat di kelurahan Pasir Kareumbi RT/RW 49/15 tepatnya di perumahan Sidodadi No. 35 dan 36 Kecamatan Subang Telp. (0260) 415088. Optimasi Bauran Produk (Kuncorosidi) 117 118 Dimensia, Optimasi Bauran Volume Produk 4 Nomor (Kuncorosidi)

Sari Sangkuriang Bakery yang merupakan suatu usaha homen industri ini sudah berjalan sekitar dua tahun yang pengelolaannya diperlukan untuk proses pengolahan roti hingga jadi. Semuanya itu terangkum dalam menu atau resep roti berikut ini : dipimpin oleh bapak Derajat, beliau adalah seorang pensiunan pegawai BUMN. Sari Sangkuriang Bakery yang usahanya bergerak khusus di bidang pengelolaan makanan ringan yaitu roti. Semakin lama usahanya semakin berkembang pesat, hal ini dipilih sebagai objek penelitian berdasarkan pada pertimbangan dari perkembangan usaha roti Sangkuriang itu sendiri. Hal tersebut dapat dilihat dari pemasaran roti Sangkuriang yang cukup mengalami peningkatan yang ditandai dengan semakin meluasnya daerah atau wilayah pemasaran yang dapat dijangkau dan dari segi harga terjangkau oleh berbagai lapisan masyarakat di wilayah kabupaten Subang serta di beberapa desa yang ada di wilayah kecamatan Subang. Aspek yang akan diteliti pada IRTP Sari Sangkuriang Bakery Subang ini adalah apa saja faktor-faktor produksi yang akan digunakan untuk menghasilkan produk makanan ringan roti dan bagaimana optimasi bauran produk dengan menggunakan metode simplex yang ada pada usaha tersebut. 2.2. Data Produksi Di bawah ini adalah penjelasan mengenai bahan-bahan dalam pembuatan Sari Sangkuriang Bakery serta peralatan yang 1. Bahan-bahan a. Tepung terigu 125 kg b. Garam 0,5 kg c. Gula 70 kg d. Margarin 75 kg e. Telur 50 kg f. Ragi 5 kg g. Susu 25 kg h. Kacang 15 kg i. 2. Untuk resep susu a. Tepung terigu 35 gram b. Susu 30 gram c. Gula 12 gram d. Margarin 15 gram e. Telur 5 gram f. Ragi 0,75 gram g. Garam 0,05 gram 3. Untuk resep roti kacang a. Tepung terigu 35 gram b. Gula 12 gram c. Kacang 30 gram d. Margarin 15 gram e. Telur 5 gram f. Ragi 0,75 gram g. Garam 0,05 gram 4. Alat yang dibutuhkan a. Open b. Loyang Optimasi Bauran Produk (Kuncorosidi) 119 120 Dimensia, Optimasi Bauran Volume Produk 4 Nomor (Kuncorosidi)

c. Mixer d. Timbangan e. Kompor 5. Proses pengolahan bahan a. Mengumpulkan bahan-bahan kemudian dimasukan kedalam suatu wadah plastik (baskom). b. Setelah bahan-bahan terkumpul kemudian bahan-bahan tersebut di aduk dengan menggunakan mixer. c. Bahan-bahan atau adonan yang telah di mixer selanjutnya dilakukan penggilingan untuk kemudian dibentuk lempengan berbentuk persegi panjang. d. Setelah dilakukan penggilingan, kemudian lempengan tersebut dibagi menjadi beberapa bagian untuk dilakukan pembentukan menurut rasa dari masing-masing roti. e. Selanjutnya setelah adonan dibentuk kemudian disimpan dalam loyang, satu loyang berisi 40 buah roti untuk dimasukan kedalam oven kira-kira selama 15 menit. f. Kemudian roti yang sudah cukup matang ditiriskan sebentar kira-kira selama lebih kurang 5 menit agar saat roti dikemas tidak terlalu panas supaya tidak menyebabkan penguapan didalam bungkus roti. g. Sambil menunggu roti itu agak dingin dilakukan pemeriksaan, apabila ada roti yang kurang matang atau terlalu matang, ada yang rusak atau cacat roti tersebut dipisahkan. h. Selesai pengontrolan terhadap roti, selanjutnya roti yang sudah cukup dingin dikemas dimasukan kedalam kemasan yang sudah disiapkan. i. Roti yang sudah dikemas rapi kemudian disusun dan dimasukan kedalam wadah berupa keranjang yang mana satu keranjang berisi 75 buah bungkus roti siap jual, setelah semuanya selesai kemudian roti siap untuk dipasarkan. 2.3. Metode Penelitian dan Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dan jenis penelitian adalah penelitian studi kasus atau penelitian kasus (Case Study), yaitu penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas yang ada diperusahaan dan menyelesaikan masalah tersebut dengan menggunakan model yang tersedia. 2.4. Sumber Data Dalam penelitian ini data yang dipergunakan penulis terdiri dari : 1. Data Primer Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek penelitian. 2. Data Sekunder Adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari literatur atau buku-buku sumber yang berkaitan dengan data yang dibutuhkan dalam penelitian. 2.5. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah : 1. Wawancara Optimasi Bauran Produk (Kuncorosidi) 121 122 Dimensia, Optimasi Bauran Volume Produk 4 Nomor (Kuncorosidi)

Merupakan cara pengumpulan data melalui tanya jawab dengan responden atau pihak perusahaan. 2. Observasi Yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan penelitian dan pengamatan secara langsung terhadap kegiatan dan keadaan perusahaan. pembuatan satuannya untuk roti susu membutuhkan waktu selama 360 detik (6 menit), sedangkan roti kacang membutuhkan 360 detik (6 menit). Masalah ini akan dirumuskan sebagai model program linear dengan mendefenisikan terpisah setiap komponen dalam satuan model, untuk mengambil keputusan berapa banyak bahan baku, jam kerja, dan harga jual setiap satuannya baik untuk roti susu maupun kacang. 2.6. Operasionalisasi Variabel Operasionalisasi variabel yang digunakan dalampenelitian ini adalah variabel yang mempengaruhi (Independent Variable) dan varibel yang dipengaruhi (Dependent Variable) Adapun gambaran operasionalisasi variabel diperusahaan roti Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang memproduksi dua jenis produk setiap harinya yaitu roti susu dan kacang. Perusahaan ini dalam memproduksi produknya memiliki keterbatasan bahan baku, mengenai hal tersebut penulis ingin mengetahui berapa banyak bahan baku untuk pembuatan roti setiap harinya juga untuk mengetahui berapa banyak bahan baku yang digunakan setiap satunnya, yaitu dengan cara mengoptimalkan hasil produksi dari bauran produk di perusahaan tersebut. Bahan baku tepung terigu sebanyak 25 kg dan hasil produksinya mencapai 1000 satuan setiap harinya, setiap satunnya memerlukan tepung terigu sebanyak 35 gram. Jam kerjanya selama 8 jam, sedangkan waktu yang diperlukan setiap Berikut ini adalah petunjuk teknis bagaimana variabelvariabel tersebut dioperasionalkan : a. Z = Total keuntungan dari seluruh produk roti yang diproduksi. Z1 = Besarnya keuntungan dari jumlah roti yang diproduksi (dalam Rp). Z2 = Besarnya kerugian dari jumlah roti yang diproduksi (dalam Rp). b. Tepung terigu = Bahan baku yang diproses produksi untuk menghasilkan roti dalam satuannya. c. Jam kerja = jam kerja setiap harinya juga jam kerja untuk setiap pembuatan roti dalam satuannya. d. Biaya tenaga kerja = Biaya tenaga kerja untuk setiap harinya e. Harga jual X1 = Harga jual setiap satuan roti susu X2 = Harga jual setiap satuan roti kacang f. Formulasi model dalam bentuk standar : Fungsi Tujuan : Maks / Min Z = 100 X1 + 150 X2 Optimasi Bauran Produk (Kuncorosidi) 123 124 Dimensia, Optimasi Bauran Volume Produk 4 Nomor (Kuncorosidi)

Dengan Pembatasan (dp) : 35 X1 + 35 X2 1) Kendala Tepung terigu 30 X1 + X1 2) Kendala Susu X1 + 30 X1 3) Kendala Kacang 15 X1 + 15 X2 4) Kendala Mentega 12 X1 + 12 X2 5) Kendala Gula 5 X2 + 5 X2 6) Kendala Telur 0,05 X1 + 0,05 X2 7) Kendala Garam 0,75 X1 + 0,75 X2 8) Kendala Ragi dan X1, X2 0..7) Kendala non negatif Keterangan : Z = Nilai optimal fungsi tujuan X = Jenis kegiatan (variabel keputusan) dapat mencerminkan keadaan dan kemampuan perusahaan, oleh karena itu perusahaan harus melaksanakan perencanaan produksi tentang bauran produk yang dibuat sesuai dengan peramalan penjualan untuk masa yang akan datang. Industri Rumah Tangga Pangan pada Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang dalam melakukan kegiatan produksinya mempertimbangkan beberapa hal yaitu : 1. Beroperasi dalam batas kemampuan produksi, kapasitas produksi yang ditentukan dari jumlah jam kerja dan peralatan yang tersedia yang memiliki batasan tertentu. 2. Kehilangan penjualan sedapat mungkin dihindari karena III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Hasil penelitian Berikut ini penulis akan mengemukakan hasil penelitian yang dilakukan pada Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang mengenai optimasi bauran produk dengan menggunakan metode simplex. 3.1.1. Faktor-faktor Produksi Yang Digunakan Untuk Menghasilkan Produk Makanan Roti Peran aktif manajemen suatu perusahaan sangat membantu dalam usaha untuk mencapai bauran produk terutama dalam hal mengkoordinir bagian produksi dan bagian lainnya. dapat merugikan perusahaan. 3. Pemenuhan permintaan pelanggan dilaksanakan semaksimal mungkin. Adapun langkah-langkah perencanaan produksi yang dilakukan Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang adalah sebagai berikut : 1. Membuat daftar pesanan berdasarkan ramalan penjualan dengan jumlah yang ditentukan. 2. Membeli bahan baku untuk pembuatan roti susu dan kacang. 3. Pelaksanaan proses produksi dapat dilaksanakan berdasarkan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Agar rencana produksi yang telah disusun rapi akan benar-benar Optimasi Bauran Produk (Kuncorosidi) 125 126 Dimensia, Optimasi Bauran Volume Produk 4 Nomor (Kuncorosidi)

Hasil produksi roti pada Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang tidak langsung dijual begitu saja kepada konsumen namun berdasarkan pada pesanan dari pelanggan. Dalam memproduksi makanan ringan roti pada Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang menggunakan faktor-faktor produksi sebagai berikut : 1. Money (biaya untuk pembelian bahan baku) 2. Man (tenaga kerja) 3. Method (suatu cara membuat) 4. Material (bahan baku yang digunakan) 5. Market (daya serap pasar) 6. Machine (peralatan yang digunakan) 3.1.2. Optimasi Bauran Produk Dengan Menggunakan Metode Simplex Untuk mencapai hasil yang optimal pada Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang maka digunakan metode simplex. Adapun bahan baku yang digunakan untuk pembuatan makanan ringan roti ini adalah sebagai berikut : Tabel Bahan Baku Untuk Pembuatan roti Sari Sangkuriang Bakery Bahan Baku Roti Susu Kacang Kapasitas Tepung terigu 35 gram 35 gram 125.000 gram Susu 30 gram - 25.000 gram Kacang - 30 gram 15.000 gram Margarin 15 gram 15 gram 75.000 gram Gula 12 gram 12 gram 70.000 gram Telur 5 gram 5 gram 50.000 gram Garam 0,05 gram 0,05 gram 500 gram Ragi 0,75 gram 0,75 gram 5000 gram Daya serap pasar 60 % 40 % 1000 buah / hari Jam kerja 180 detik 180 detik 8 jam / hari Keuntungan per bungkus 10 % 15 % Rp. 1.000 / buah Untuk memproduksi satuan roti susu membutuhkan tepung terigu sebanyak 35 gram, sedangkan gula dibutuhkan 12 gram, garam 0,05 gram, margarin sebanyak 15 gram, telur 5 gram, ragi 0,75 gram, susu untuk setiap satuannya sebanyak 35 gram, untuk roti kacang dibutuhkan tepung terigu 35 gram, margarin 15 gram, gula 12 gram. Jam kerja untuk setiap harinya adalah 8 jam untuk pembuatan roti susu selama 180 detik (3 menit), dan roti kacang 180 detik (3 menit). Waktu yang diperlukan untuk memproduksi roti susu dan roti kacang untuk tiap harinya yaitu : 24 jam x 60 menit x 60 detik = 86.400 detik. Diketahui harga jual untuk masing-masing produk roti susu, kacang per satuannya yaitu sebagai berikut : Optimasi Bauran Produk (Kuncorosidi) 127 128 Dimensia, Optimasi Bauran Volume Produk 4 Nomor (Kuncorosidi)

1. Harga jual untuk roti susu adalah Rp1000 x 600 = Rp 600.000,- 2. Harga jual untuk roti kacang adalah Rp1000 x 400 = Rp 400.000,- Dari data diatas dapat diketahui hasil penjualan tersebut sebesar Rp 1000.000. 2. Man (tenaga kerja dan jam kerja) Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang memiliki tenaga kerja utama berjumlah 5 orang masing-masing pada bagian mixing (pencampuran bahan), bagian pencetakan, bagian pengovenan, bagian pengemasan, dan bagian pemasaran. Adapun tenaga kerja tambahan dibantu oleh pihak keluarga pemilik dari Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang. 3.2. Pembahasan Pada tahap ini penulis akan membahas mengenai hasil penelitian yang telah diperoleh yaitu mengenai optimasi bauran Jam kerja yang digunakan untuk setiap harinya selama 8 jam di mulai dari jam 08.00 sampai dengan jam 16.00, dalam pembuatan roti susu dibutuhkan waktu 180 detik (3 menit), produk dengan menggunakan metode simplex Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang. pada Sari sedangkan untuk pembuatan roti kacang 180 detik (3 menit). 3.2.1. Faktor-faktor produksi Yang Digunakan Untuk Menghasilkan Produk Makanan Ringan Roti Adapun faktor-faktor produksi yang digunakan untuk pembuatan makanan ringan roti Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang adalah : 3. Method (cara pembuatan) Proses pengolahan makanan ringan roti Sangkuriang adalah dengan cara : a. Mempersiapkan dan mengumpulkan bahan-bahan kemudian dimasukan kedalam suatu wadah plastik (baskom). 1. Money (biaya untuk membeli bahan baku) Modal awal yang digunakan pada Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang yaitu sebesar Rp. 2000.000,- yang digunakan untuk pembelian bahan baku dan peralatan yang dipakai untuk pembuatan roti. Sedangkan modal untuk setiap harinya b. Setelah bahan-bahan terkumpul kemudian bahan-bahan tersebut diaduk dengan menggunakan mixer. c. Bahan-bahan atau adonan yang telah di aduk selanjutnya dilakukan penggilingan untuk kemudian dibentuk lempengan berbentuk persegi panjang. kurang lebih Rp. 700.000,- Optimasi Bauran Produk (Kuncorosidi) 129 130 Dimensia, Optimasi Bauran Volume Produk 4 Nomor (Kuncorosidi)

d. Setelah dilakukan penggilingan, kemudian lempengan tersebut dibagi menjadi beberapa bagian untuk setelah semuanya selesai kemudian roti siap untuk dipasarkan. dilakukan pembentukan menurut rasa dari masingmasing roti. e. Selanjutnya setelah adonan dibentuk dan dimasukan rasa baik rasa susu maupun kacang, kemudian disimpan dalam loyang. Satu loyang berisi kurang lebih 40 buah roti untuk dimasukan kedalam oven kira-kira selama 15 menit. f. Kemudian roti yang sudah cukup matang ditiriskan sebentar kira-kira selama lebih kurang 5 menit agar ketika roti dikemas tidak terlalu panas supaya tidak menyebabkan penguapan didalam bungkus roti. g. Sambil menunggu roti itu agak dingin dilakukan pemeriksaan, apabila ada roti yang kurang matang atau terlalu matang, ada yang rusak atau cacat roti tersebut dipisahkan. h. Selesai pemeriksaan terhadap roti, selanjutnya roti yang sudah cukup dingin dikemas dan dimasukan kedalam kemasan yang sudah disiapkan. i. Roti yang sudah dikemas rapi kemudian disusun dan dimasukan kedalam wadah berupa keranjang yang mana satu keranjang berisi 75 buah bungkus roti siap jual, 4. Material (bahan baku pembuatan roti) Adapun bahan baku yang digunakan untuk pembuatan roti ini adalah sebagai berikut : a. Tepung terigu 125.000 gram b. Gula 70.000 gram c. Margarin 75.000 gram d. Telur 50.000 gram e. Garam 500 gram f. Ragi 5.000 gram g. Susu 25.000 gram h. Kacang 15.000 gram Sedangkan untuk resep roti susu memerlukan : a. Tepung terigu 35 gram b. Gula 12 gram c. Margarin 15 gram d. Telur 5 gram e. Ragi 0,75 gram f. Garam 0,05 gram g. Susu 30 gram Untuk resep roti kacang membutuhkan : a. Tepung terigu 35 gram b. Gula 12 gram c. Margarin 15 gram d. Telur 5 gram e. Ragi 0,75 gram f. Garam 0,05 gram g. Kacang 30 gram Optimasi Bauran Produk (Kuncorosidi) 131 132 Dimensia, Optimasi Bauran Volume Produk 4 Nomor (Kuncorosidi)

5. Market (daya serap pasar) Dalam memasarkan roti pada Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang hanya meliputi beberapa wilayah yang ada dikota subang dan sekitarnya. Berikut ini adalah daerah-daerah pemasaran makanan roti Sari Sangkuriang Bakery untuk wilayah Subang : 1. Dalam wilayah kota Subang a. Toko di wilayah kota Subang b. Kios yang berada di wilayah kota Subang c. Sekolah (TK, SD, SMU, SMU) d. Rumah Sakit Ciereng e. Rumah Sakit PTPN 2. Di luar wilayah kota Subang a. Perumahan Cilaja b. Desa Wanareja c. Desa Cinangsi 3. Selain itu ada juga konsumen yang langsung datang keperusahaan untuk membeli produk tersebut. 3.2.2. Optimasi Bauran Produk Dengan Menggunakan Metode Simplex Setiap perusahaan tentunya menginginkan keuntungan yang lebih besar, maka dari itu perusahaan tersebut akan mengadakan bauran produk terhadap perusahaan yang dipimpinnya. Dengan adanya kegiatan yang diproduksi bauran produk dapat diartikan sebagai kegiatan untuk mengatur faktorfaktor produksi yang dimiliki perusahaan tersebut untuk menghasilkan output berupa barang yang dibutuhkan konsumen. Untuk memecahkan masalah mengenai optimasi bauran produk maka digunakan program linear dengan metode simplex. Adapun langkah-langkah penyelesaian program linear dengan menggunakan metode simplex adalah sebagai berikut : 1. Menentukan fungsi objektif atau tujuan yang akan dicapai Z = 100 roti susu + 150 roti kacang 6. Machine (peralatan yang digunakan) Adapun peralatan pembuatan roti yang diperlukan antara lain: a. Open b. Loyang c. Mixer d. Timbangan e. Kompor f. Wadah plastik (baskom) g. Penggilingan (rol) h. Kemasan (plastik) 2. Mengidentifikasikan batasan-batasan dalam pertidaksamaan a. Tepung terigu RS 35 gram + RK 35 gram 125.000 gram b. Gula RS 12 gram + RK 12 gram 70.000 gram c. Margarin RS 15 gram + RK 15 gram 75.000 gram d. Telur RS 5 gram + RK 5 gram 50.000 gram e. Garam RS 0,05 gram + RK 0,05 gram 5.00 gram f. Ragi RS 0,75 gram + RK 0,75 gram 5.000 gram g. Susu RS 30 gram 25.000 gram h. Kacang RK 30 gram 15.000 gram i. Jam kerja 180 detik + 180 detik 86.400 detik RS, RK 0 Optimasi Bauran Produk (Kuncorosidi) 133 134 Dimensia, Optimasi Volume Bauran Produk 4 Nomor (Kuncorosidi)

3. Merubah pertidaksamaan dari batasan-batasan yang ada menjadi persamaan dengan cara menambahkan unsur-unsur S atau slack variabel kedalamnya : Optimasi Bauran Produk (Kuncorosidi) 135

Z = 100 X1 + 150 X 2 = Z 100X1 150X2 + 0S1 + 0S2 + 0S3 + 0S4 + 0S5 + 0S6 + 0S7 + 0S8 = 0 35 X1 + 35 X2 = 35X1 + 35X2 + S1 + 0S2 + 0S3 + 0S4 + 0S5 + 0S6 + 0S7 + 0S8 = 125.000 30 X1 + X1 = 30X1 + X1 + 0S1 + S2 + 0S3 + 0S4 + 0S5 + 0S6 + S7 + 0S8 = 25.000 X1 + 30 X2 = X1 + 30 X2 + 0S1 + 0S2 + S3 +0S4 +0S5 +0S6 +0S7 + 0S8 = 15.000 15 X1 + 15 X2 = 15X1 + 15X2 + 0S1 + 0S2 +0S3 + S4 +0S5 +0S6 + 0S7 + 0S8 = 75.000 12 X1 + 12 X2 = 12X1 + 12X2 + 0S1 + 0S2 +0S3 +0S4 + S5 +0S6 + 0S7 + 0S8 = 70.000 5 X1 + 5 X2 = 5X1 + 5X2 + 0S1 + 0S2 +0S3 +0S4 +0S5 + S6 +0S7 + 0S8 = 50.000 0,05 X1 + 0,05 X2 = 0,05X1+0,05X2+ 0S1 + 0S2 +0S3 +0S4 +0S5 +0S6 + S7 + 0S8 = 500 0,75 X1 + 0,75 X2 = 0,75X1+0,75X2+ 0S1 + 0S2 +0S3 +0S4 + S5 +0S6 +0S7 + S8 = 5000 136 Dimensia, Optimasi Volume Bauran 4 Nomor Produk 1 (Kuncorosidi) Januari 2007

Entering Variable (EV) Vd Koefesien Z X1 X2 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 Nilai Sisi Kanan (b) Z 1-100 -150 0 0 0 0 0 0 0 0 S1 0 35 35 1 0 0 0 0 0 0 0 125.000 3572 S2 0 30 1 0 1 0 0 0 0 0 0 25.000 25.000 S3 0 1 30 0 0 1 0 0 0 0 0 15.000 500 S4 0 15 15 0 0 0 1 0 0 0 0 75.000 5.000 S5 0 12 12 0 0 0 0 1 0 0 0 70.000 5834 S6 0 5 5 0 0 0 0 0 1 0 0 50.000 10.000 S7 0 0,05 0,05 0 0 0 0 0 0 1 0 5.00 10.000 S8 0 0,75 0,75 0 0 0 0 0 0 0 1 5.000 6667 Ratio Optimasi Bauran Produk (Kuncorosidi) 137 4. Iterasi 1 Vd Z X1 X2 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 Ruas Kanan Ratio Z 1-95,5 0 0 0 4,5 0 0 0 0 0 75.000 - S1 0 34 0 1 0-1,05 0 0 0 0 0 107.500 3162 S2 0 30 0 0 1-0,03 0 0 0 0 0 24.500 817,67 X2 0 0,03 1 0 0 0,03 0 0 0 0 0 500 16667 S4 0 14,55 0 0 0-0,45 1 0 0 0 0 67.500 Dimensia, Volume 4 Nomor 4639,17 S5 0 12 0 0 0-0,36 0 1 0 0 0 64.000 5333,33 S6 0 5 0 0 0-0,15 0 0 1 0 0 47.500 9500 S7 0 0,049 0 0 0-0,0015 0 0 0 1 0 475 9694 S8 0 0,73 0 0 0-0,023 0 0 0 0 1 4625 6336 138 Dimensia, Optimasi Volume Bauran 4 Nomor Produk 1 (Kuncorosidi) Januari 2007

Iterasi 2 Vd Z X1 X2 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 Ruas Kanan Ratio Z 1 0 0 0 2,87 99,099 0 0 0 0 0 153023, 5 - S1 0 0 0 1-1,02-1,084 0 0 0 0 0 79722 - X1 0 1 0 0 0,03-0,001 0 0 0 0 0 817,67 - X2 0 0 1 0-0,0009 0,03 0 0 0 0 0 475,49 - S4 0 0 0 0-0,4365-0,46 1 0 0 0 0 55612,6 5 - S5 0 0 0 0-0,36-0,372 0 1 0 0 0 54196 - S6 0 0 0 0-0,15-0,155 0 0 1 0 0 43415 - S7 0 0 0 0-1,47-1,549 0 0 0 1 0 434,967 - S8 0 0 0 0-0,0219-0,02373 0 0 0 0 1 4028,59 - Optimasi Bauran Produk (Kuncorosidi) 139 Iterasi 1-100 -150 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Z=150 0,03 1 0 0 0,03 0 0 0 0 0 500-95,5 0 0 0 4,5 0 0 0 0 0 75.000 35 35 1 0 0 0 0 0 0 0 125 S1= -35 0,03 1 0 0 0,03 0 0 0 0 0 500 34 0 1 0-0,05 0 0 0 0 0 107.500 30 1 0 1 0 0 0 0 0 0 25.000 S2 = -1 0,03 1 0 0 0,03 0 0 0 0 0 500 30 0 0 1-0,03 0 0 0 0 0 34.500 15 15 0 0 0 1 0 0 0 0 75.000 0,03 1 0 0 0,03 0 0 0 0 0 500 14,55 0 0 0-0,45 1 0 0 0 0 67.500 12 12 0 0 0 0 1 0 0 0 70.000 140 Dimensia, Optimasi Volume Bauran 4 Nomor Produk 1 (Kuncorosidi) Januari 2007

S5=-12 0,03 1 0 0 0,03 0 0 0 0 0 500 12 0 0 0-0,36 0 1 1 0 0 64.000 5 5 0 0 0 0 0 1 0 0 50.000 S6=-5 0,03 1 0 0 0,03 0 0 0 0 0 500 5 0 0 0-0,15 0 0 1 0 0 47.500 0,05 0,05 0 0 0 0 0 0 1 0 500 S7=-0,05 0,03 1 0 0 0,03 0 0 0 0 0 500 0,049 0 0 0-0,0015 0 0 0 1 0 475 0,75 0,75 0 0 0 0 0 0 0 1 5.000 S8=-0,75-0,003 1 0 0 0,03 0 0 0 0 0 500 0,73 0 0 0-0,023 0 0 0 0 1 4.625 Optimasi Bauran Produk (Kuncorosidi) 141 Iterasi 2-95,5 0 0 0 3,6 0 0 0 0 0 75.000 95,5 1 0 0 0,03-0,001 0 0 0 0 0 817 0 0 0 2,865 99,099 0 0 0 0 0 153023,5 34 0 1 0-1,05 0 0 0 0 0 107500-34 1 0 0 0,03-0,001 0 0 0 0 0 817 0 0 1-0,873-1,09 0 0 0 0 0 79722 0,03 1 0 0 0,03 0 0 0 0 0 500-0,03 1 0 0 0,03-0,001 0 0 0 0 0 817 0 1 0-0,0009 0,03 0 0 0 0 0 475,49 14,55 0 0 0-0,45 1 0 0 0 0 67500-14,55 1 0 0 0,03-0,001 0 0 0 0 0 817 0 0 0-0,4365-0,46 1 0 0 0 0 55612,65 142 Dimensia, Optimasi Volume Bauran 4 Nomor Produk 1 (Kuncorosidi) Januari 2007

12 0 0 0-0,36 0 1 0 0 0 64000-12 1 0 0 0,03-0,001 0 0 0 0 0 817 0 0 0-0,35-0,37 0 1 0 0 0 54196 5 0 0 0-0,15 0 0 1 0 0 47500-4,85 1 0 0 0,03-0,001 0 0 0 0 0 817 0 0 0-0,115-0,155 0 0 0 1 0 43415 0,049 0 0 0-0,0015 0 0 0 1 0 475-0,049 1 0 0 0,03-0,001 0 0 0 0 0 817 0 0 0-1,47-1,549 0 0 0 1 0 434,967 0,73 0 0 0-0,023 0 0 0 0 1 4625-0,73 1 0 0 0,03-0,001 0 0 0 0 0 817 0 0 0-0,0219-0,02373 0 0 0 0 1 402859 Optimasi Bauran Produk (Kuncorosidi) 143

Dengan maksimum / Z = Rp 100 X1 + Rp 150 X2 = Rp. 100 (817) + Rp. 150 (475) = Rp. 81700 + Rp. 71250 = Rp. 152.950 Dari hasil perhitungan metode simplex diatas, dapat diketahui keuntungan setiap harinya dalam pembuatan roti susu dan roti kacang adalah sebesar Rp. 152.950 Berikut hasil penghitungan Metode Simplex dengan menggunakan POM for Windows DATA AWAL Roti Susu Roti Kacang RHS Maximize 100 150 Tepung Terigu 35 35 <= 125000 Susu 30 0 <= 25000 Kacang 0 30 <= 15000 Margarin 15 15 <= 75000 Gula 12 12 <= 70000 Telur 5 5 <= 50000 Garam 0,05 0,05 <= 500 Ragi 0,75 0,75 <= 5000 144 Optimasi Dimensia, Bauran Volume Produk 4 Nomor (Kuncorosidi)

LINEAR PROGRAM RESULT Roti Susu Roti Kacang RHS DUAL Maximize 100 150 Tepung Terigu 35 35 <= 125000 0 Susu 30 0 <= 25000 3,333333 Kacang 0 30 <= 15000 5 Margarin 15 15 <= 75000 0 Gula 12 12 <= 70000 0 Telur 5 5 <= 50000 0 Garam 0,05 0,05 <= 500 0 Ragi 0,75 0,75 <= 5000 0 Solution-> 833,3333 500 $158.333,3 Optimasi Bauran Produk (Kuncorosidi) 145 RANGING Variable Value Reduced Cost Original Val Lower Bound Upper Bound Roti Susu 833,3333 0 100 7,63E-06 Infinity Roti Kacang 500 0 150 1,53E-05 Infinity Constraint Dual Value Slack/Surplus Original Val Lower Bound Upper Bound Tepung Terigu 0 78333,34 125000 46666,66 Infinity Susu 3.333.333 0 25000 1,95E-03 92142,86 Kacang 5 0 15000 9,77E-04 82142,86 Margarin 0 55000 75000 20000 Infinity Gula 0 54000 70000 16000 Infinity Telur 0 43333,33 50000 6666,668 Infinity Garam 0 433,3333 500 66,66666 Infinity Ragi 0 4000 5000 1000 Infinity 146 Dimensia, Optimasi Volume Bauran 4 Nomor Produk 1 (Kuncorosidi) Januari 2007

SOLUTION LIST Roti Susu Basic 833,3333 Roti Kacang Basic 500 slack 1 Basic 78333,34 slack 2 NONBasic 0 slack 3 NONBasic 0 slack 4 Basic 55000 slack 5 Basic 54000 slack 6 Basic 43333,33 slack 7 Basic 433,3333 slack 8 Basic 4000 Optimal Value (Z) 158333,3333 Optimasi Bauran Produk (Kuncorosidi) 147 ITERASI Iteration 1 cj-zj 100 150 0 0 0 0 0 0 0 0 0 slack 1 35 35 1 0 0 0 0 0 0 0 125.000 0 slack 2 30 0 0 1 0 0 0 0 0 0 25.000 0 slack 3 0 30 0 0 1 0 0 0 0 0 15.000 0 slack 4 15 15 0 0 0 1 0 0 0 0 75.000 0 slack 5 12 12 0 0 0 0 1 0 0 0 70.000 0 slack 6 5 5 0 0 0 0 0 1 0 0 50.000 0 slack 7 0,05 0,05 0 0 0 0 0 0 1 0 500 0 slack 8 0,75 0,75 0 0 0 0 0 0 0 1 5.000 Iteration 2 cj-zj 100 0 0 0-5 0 0 0 0 0 0 slack 1 35 0 1 0-1,17 0 0 0 0 0 107.500 0 slack 2 30 0 0 1 0 0 0 0 0 0 25.000 150 Roti Kacang 0 1 0 0 0,03 0 0 0 0 0 500 0 slack 4 15 0 0 0-0,5 1 0 0 0 0 67.500 0 slack 5 12 0 0 0-0,4 0 1 0 0 0 64.000 148 Dimensia, Optimasi Volume Bauran 4 Produk Nomor (Kuncorosidi)

0 slack 6 5 0 0 0-0,17 0 0 1 0 0 47.500 0 slack 7 0,05 0 0 0-0 0 0 0 1 0 475 0 slack 8 0,75 0 0 0-0,03 0 0 0 0 1 4.625 Iteration 3 cj-zj 0 0 0-3,33-5 0 0 0 0 0 0 slack 1 0 0 1-1,17-1,17 0 0 0 0 0 78.333,33 100 Roti Susu 1 0 0 0,03 0 0 0 0 0 0 833,3333 150 Roti Kacang 0 1 0 0 0,03 0 0 0 0 0 500 0 slack 4 0 0 0-0,5-0,5 1 0 0 0 0 55.000 0 slack 5 0 0 0-0,4-0,4 0 1 0 0 0 54.000 0 slack 6 0 0 0-0,17-0,17 0 0 1 0 0 43.333,33 0 slack 7 0 0 0-0 -0 0 0 0 1 0 433,3333 0 slack 8 0 0 0-0,03-0,03 0 0 0 0 1 4.000 Optimasi Bauran Produk (Kuncorosidi) 149

IV. KESIMPULAN Berdasarkan data dan hasil penelitian yang telah dilakukan serta pembahasan dari bab-bab sebelumnya maka penulis dapat mengambil kesimpulan mengenai optimasi bauran produk yang dilakukan oleh Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang sebagai berikut : 1. Berbagai faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk makanan roti Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang untuk perolehan bahan baku sudah cukup tersedia, ini dapat dilihat dari pengolahan untuk pembuatan roti yang tidak mengalami kesulitan untuk memperoleh bahan baku tersebut. Untuk hasil pemasaran yang telah dilakukan oleh Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang sudah cukup baik karena meskipun masih bergerak dalam industri rumah tangga, tetapi produk yang dihasilkan dilihat dari rasa yang enak, unik, beda dari produk lainnya namun dapat bersaing dengan perusahaan yang sejenis. Selain itu roti Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang tidak memerlukan bahan pengawet yang memiliki ketahanan terhadap produk yang terlalu lama, karena bila hal ini dilakukan dapat menyebabkan produk tersebut mengalami perubahan rasa, bau dan produk tersebut dapat mengalami penurunan kualitas. 150 Dimensia, Optimasi Volume Bauran Produk 4 Nomor (Kuncorosidi)

2. Dapat kita lihat perbedaan cara penghitungan manual dan dengan menggunakan POM for Windows. Dari penghitungan secara manual didapat bahwa jika perusahaan ingin mendapatkan laba yang maksimal maka diharuskan memproduksi 817 buah roti susu dan 475 roti kacang dengan keuntungan/laba yang bisa didapat sebesar Rp. 152.950,- /hari. Sedangkan apabila pengitungan dilakukan dengan menggunakan POM for Windows, perusahaan harus memproduksi 833 buah roti susu dan 500 roti kacang dengan keuntungan yang bias diperoleh sebesar Rp. 158.333,-./hari. 3. Tabel Perbandingan penghitungan metode simplex dengan cara manual dan menggunakan POM for Windows. Kombinasi Produksi Tabel Perbandingan Produksi( POM) Metode Optimalisasi Bauran Produksi Metode yang Metode Simplex digunakan yang diajukan Perusahaan (POM) Selisih Roti Susu 600 buah 833 buah 233 buah Roti Kacang 400 buah 500 buah 100 buah Total 1.000 buah 1.333 buah 333 buah Total Penjualan Rp 1.000.000 Rp.1.333.000,- Rp. 333.000,- Setelah melihat data-data diatas, yang didapat dari penghitungan dengan metode simplex baik manual ataupun memakai POM for Windows dan dengan kapasitas yang tersedia perusahaan masih dapat meningkatkan laba dengan meningkatkan produksinya. Kombinasi Produksi Tabel Perbandingan Produksi (Manual) Metode Optimalisasi Bauran Produksi Metode yang Metode Simplex digunakan yang diajukan Perusahaan (Manual) Selisih Roti Susu 600 buah 817 buah 217 buah Roti Kacang 400 buah 475 buah 75 buah Total 1.000 buah 1.292 buah 292 buah Total Penjualan Rp 1.000.000 Rp 1.292.000 Rp 292.000 Optimasi Bauran Produk (Kuncorosidi) 151 152 Optimasi Dimensia, Bauran Volume Produk 4 Nomor (Kuncorosidi)

DAFTAR PUSTAKA Bufa, S Elwood & Sarin, K. Rakes. 1996. Manajemen Operasi dan Produksi Modern. Bina Rupa Aksara. Jakarta Basu Swasta DH, Ibnu Sukotjo. 1999. Pengantar Bisnis Modern. Edisi Ketiga Liberty. Yogyakarta David L. Goetsch & Stanley B. Davis. 1997. Perencanaan Strategi dan Pengantar Manajemen Mutu. PT. Prenhaaindo. Jakarta. Eddy Herjanto. 1999. Manajemen Produksi & Operasi. Edisi Kedua. PT. Grasindo. Jakarta Fandy Tjiptono. 2002. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Andi. Jakarta Hamdy A. Thaha. 1996. Riset Operasi. Edisi Kelima. Bina Rupa Aksara. Jakarta. Joel G. Siegel & Jae K. Shim. 1999. Kamus Istilah Akuntansi. PT. Elex Media Computindo. Jakarta. Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran. Edisi Bahasa Indonesia. Edisi Revisi. Alih Bahasa Hendra Teguh dan Roni A. Rusli. PT. Prenhallindo. Jakarta. Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Bahasa Indonesia. Edisi Millenium. Alih Bahasa Hendra Teguh dan Roni A. Rusli. PT. Prenhallindo. Jakarta. Sofjan Assauri. 1999. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. T. Hani handoko. 1996. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. BPFE. Yogyakarta. Tjuju Tarliah Dimyati, Ahmad Dimyati. 1992. Operation Riset. CV. Sinar Baru Algesindo. Bandung. William J. Stanton. 1996. Prinsip Pemasaran. Erlangga Dimensia, Optimasi Volume Bauran 4 Nomor Produk 1 Januari (Kuncorosidi) 2007 153