Mayya Muwallidah 1, Retna Ngesti Sedyati 1, Hety Mustika Ani 1 1 Program Studi Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember

dokumen-dokumen yang mirip
Abstrak PENDAHULUAN.

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan model ADDIE (Analyze, Design, Development,

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan. Hasil dari

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN. Endang Mulyatiningsih

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. Menurut Borg and Gall (1983) dalam Setyosari (2010), pengertian dari penelitan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi.

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa: (1) enam buah LKS mind map berbasis

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

ARTIKEL ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, Euis Sugiarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF PADA SISWA SMP KELAS VIII

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Media pembelajaran berbasis android dengan program Construct 2 pada

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

Safrina Yulistiani 1 Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS

Pengembangan Modul Fisika pada Pokok Bahasan Listrik Dinamis dengan Menggunakan Model Discovery Learning di SMAN 5 Banjarmasin

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan

NUGROHO ~ Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : (Hal : 40 45)

BAB III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELEJARAN BLENDED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VIII DI SMPN 38 SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN BERBANTUAN WEB PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMK

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP

PENGEMBANGAN E-MODUL DENGAN MODEL GUIDED NOTE TAKING PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN MATEMATIKA II PROGRAM S1 PGSD BI DI POKJAR KOTA SEMARANG

METODE PENELITIAN. Adapun desain yang dipilih adalah pre-experimental designs (nondesign). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. Lembar Kerja Siswa (LKS) materi matriks dengan pendekatan PMR untuk siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dalam sistem pendidikan nasional termuat dalam UU Sisdiknas, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Jumlah Kelas SMP Negeri 1 Bawen

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTU WONDERSHARE DENGAN PENDEKATAN RME PADA MATERI SMP

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL ARIAS UNTUK MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SMP. Wahyu Hidayat

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

PENGARUH MODEL TIME TOKEN DENGAN MEDIA VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN MASA PEMERINTAHAN RAJA-RAJA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang terdiri dari 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NU GRESIK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. LKS (Lembar Kerja Siswa) berbasis etnomatematika pada kompetensi segitiga.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari lima fase

PENGEMBANGAN KURIKULUM KIMIA R SMA BI MENGGUNAKAN KURIKULUM RUJUKAN DARI SINGAPURA. Oleh:

BAB III METODE PENELITIAN. ADDIE merupakan singkatan dari Analysis, Design, Development or Production,

III. METODE PENGEMBANGAN. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah research and development

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA AJAR VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS VIII MATERI FUNGSI DAN PERAN SUMBER DAYA ALAM DALAM KEHIDUPAN MANUSIA NASKAH PUBLIKASI

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. Dalam bab ini disajikan tiga hal pokok, yaitu : (1) pengembangan

Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Materi Garis dan Sudut dengan Pendekatan Inquiry Berbantuan Software Wingeom

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PGSD OLEH :

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan

PENGEMBANGAN MODUL SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, AND INTELLEGENT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. trigonometri. Tahap-tahap yang digunakan dalam pengembangan ini adalah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Matematika OLEH :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan (research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. karena peneliti ingin mengembangkan pembelajaran matematika berbasis

BAB V PEMBAHASAN DAN HASIL DISKUSI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMK KELAS X

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan

BAB III METODE PENELITIAN. (RME) berbasis Teori Multiple Intelligence Howard Gardner. Waktu : 23 Maret April 2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong jenis penelitian pengembangan (Development. dengan model integrated learning berbasis masalah.

Ismawandi B.P. Dosen Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas PGRI Adi Buana Surabaya - Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi

Jurnal Redox. Vol.6, No.1 ISSN :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS KARAKTER MATERI GETARAN DAN GELOMBANG PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 13 MADIUN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukkan hubungan. antar variabel yang akan diteliti (Gambar 3.1).

Transkripsi:

Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial 140 PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KD SISTEM DAN ALAT PEMBAYARAN KELAS X IPS DI SMAN 2 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Mayya Muwallidah 1, Retna Ngesti Sedyati 1, Hety Mustika Ani 1 1 Program Studi Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember e-mail: retnasedyati.fkip@unej.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran blended learning. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) model pembelajaran blended learning pada KD sistem dan alat pembayaran (2) mengetahui tingkat kemenarikan, efektivitas dan efisiensi model pembelajaran blended learning pada KD sistem dan alat pembayaran. Jenis penelitian adalah penelitian dan pengembangan dengan menggunakan model penelitian dan pengembangan ADDIE tahap-tahap: (1) analisis; (2) desain; (3) pengembangan ; (4) implementasi; dan (5) evaluasi. Subjek uji coba penelitian ini berjumlah 35 peserta didik kelas X IPS 2 SMA Negeri 2 Jember. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar validasi, angket respon peserta didik, pedoman wawancara, tes hasil belajar, dan metode dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis uji kemenarikan dengan angket respon peserta didik, uji efektivitas model dengan tes menggunakan SPSS v22 untuk melihat perbedaan perbedaan hasil belajar dan efisiensi model dengan wawancara kepada guru dan perbedaan waktu di silabus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) model pembelajaran blended learning ini berhasil dikembangkan melalui beberapa tahapan, yaitu analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi; (2) hasil penilaian ahli materi mendapatkan rata-rata tahap I 71,88%, tahap II 93,75% dan tahap III 100% dengan kategori baik sekali ; hasil penilaian ahli model blended learning mendapatkan rata-rata tahap I 58,33% tahap II 95,83%, tahap III 100% dengan kategori baik sekali ; dan hasil uji coba pengguna mendapatkan rata-rata 86% dengan kategori sangat menarik. Efektivitas model blended learning dilihat dari peningkatan rata-rata hasil belajar peserta didik sebesar 80. Pengukuran efisiensi model blended learning terhadap target waktu berkurang menjadi 9x45 menit atau 3x pertemuan dari yang disediakan disilabus 12x45 menit atau 4x pertemuan. berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut menunjukkan, model blended learning lebih menarik, lebih efektif dan lebih efisien terhadap model sebelumnya (klasikal) di kelas X IPS 2 di SMA Negeri 2 Jember pada KD sistem dan alat pembayaran. Kata Kunci: Pengembangan, model blended learnings PENDAHULUAN Tujuan utama dari pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, serta mengamanatkan kepada pemerintah agar mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional. Oleh karena itu pemerintah menerapkan kurikulum yang berlaku untuk sekolah di Indonesia. Kurikulum yang terbaru adalah kurikulum 2013. Kurikulum sebelumnya yang diterapkan di Indonesia adalah kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), kedudukan guru yang pada awalnya sebagai sumber belajar, pada kurikulum 2013 guru berkedudukan sebagai agen pembelajar, terkait dengan peran guru sebagai agen pembelajar, guru dituntut dapat memberikan pembelajaran secara optimal dengan menggunakan berbagi macam metode dan model pembelajaan yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik, karena Pemilihan dan penerapan desain model pembelajaran menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan penguasaan kompetensi peserta didik. Menurut (Aunurrohman, 2013:146) Model pembelajaran dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran.

Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial 141 Sekolah SMAN 2 Jember menggunakan model pembelajaran klasikal. Namun penggunaan model klasikal belum menarik perhatian peserta didik karena guru hanya berceramah menggunakan power point yang ditampilkan di depan kelas dan peserta didik hanya mencatat isi power point tersebut. Model pembelajaran yang kurang menarik menyebabkan peserta didik kesulitan dalam memahami materi sehingga berdampak pada hasil belajar peserta didik yang kurang memuaskan, selain itu guru harus mengulang kembali materi yang sama untuk mendapatkan hasil belajar peserta didik yang memuaskan. Oleh karena itu di butuhkan model pembelajaran yang menarik, efektif dan efisien. Model pembelajaran dikatakan menarik jika model tersebut bisa menumbuhkan motivasi dan semangat belajar bagi peserta didik, menurut Aunurrahman (2014:141) pengembangan model pembelajaran dimaksudkan untuk menumbuhkan dan meningkatkan motivasi belajar peserta didik agar mereka tidak jenuh dengan proses belajar yang sedang berlangsung. Penggunaan model pembelajaran dapat membantu guru untuk mencapai tujuan pembelajaran karena akan berpengaruh terhadap respon peserta didik selama pelajaran berlangsung, untuk itu guru harus mengetahui model pembelajaran yang baik dan sesuai dengan karakteristik peserta didik. Menurut Aunurrahman (2014:143) bahwa penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat mendorong tumbuhnya rasa senang peserta didik terhadap pembelajaran, menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam mengerjakan tugas, memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk memahami pelajaran sehingga memungkinkan peserta didik mencapai hasil belajar yang lebih baik. Efisiensi adalah kemampuan untuk menggunakan waktu dengan baik dan tepat. Efisiensi model pembelajaran pada penelitian pengembangan ini dapat dilihat melalui penggunaan waktu pertemuan yang dibutuhkan dalam penyampaian materi. Menurut Rohani (2010:33) pengajaran yang baik adalah apabila proses pengajaran itu menggunakan waktu yang cukup (efisien). Model Blended learning adalah belajar yang mengkombinasi antara pembelajaran tatap muka dan pembelajaran berbasis komputer (online dan offline). Menurut Dwiyogo, 2011 (dalam Husamah, 2014:12) blended learning adalah pembelajaran kombinasi antara tatap muka, pembelajaran berbasis komputer (offline), dan pembelajaran berbasis internet (online). Berdasarkan hal yang dipaparkan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pengembangan dengan judul Pengembangan Model Blended Learning pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X IPS KD Alat dan Sistem Pembayaran SMAN 2 Jember Tahun Pelajaran 2016/2017 METODE Penelitian pengembangan ini menggunakan model penelitian pengembangan ADDIE yaitu penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Adapun tahapan dari model ADDIE ada 5 yakni sebagai berikut (Tegeh, 2014:42-44) 1. Tahap 1 analisis (Analyze) Tahap anlisis (Analyze) meliputi kegiatan sebagai berikut: (a) melakukan analisis kompetensi yang dituntut kepada peserta didik. Pada tahap anlisis kompetensi, menganalisis kemampuan yang harus dimiliki oleh peserta didik, tujuan pembelajaran yang harus di capai oleh peserta didik, model pembelajaran yang selama ini digunakan oleh guru dan hasil belajar yang diperoleh peserta didik (b) melakukan analisis karakteristik peserta didik tentang kapasitas belajarnya, pengetahuan keterampilan, sikap yang telah dimiliki peserta didik serta aspek lain yang terkait. Telaah tentang karakteristik peserta didik sesuai dengan rancangan dan pengembangan model pembelajaran. Untuk mengetahui karakteristik peserta didik kelas X IPS 2 SMAN 2 Jember melalui diskusi dengan guru mata pelajaran ekonomi, karakteristik ini meliputi latar belakang pengetahuan, kemampuan akademik, perkembangan kognitif siswa dan

Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial 142 kemampuan peserta didik pada bidang teknologi. (c) melakukan analisis materi sesuai dengan tututan kompetensi. Menganalisis terkait materi-materi yang akan disampaikan pada kd sistem dan alat pembayaran sesuai dengan kurikulum dan silabus yang digunakan di SMAN 2 Jember. 2. Tahap 2 Perancangan (Design) Tahap perancangan (Design) hal-hal yang dilakukan merancang pembelajaran difokuskan pada tiga kegiatan, yaitu pemilihan materi sesuai dengan karakteristik peserta didik dan tutunan kompetensi, strategi pembelajaran yang diterapkan dan bentuk serta model assesmen dan evaluasi yang digunakan. a). Mendesain model pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik sesuai hasil dari analisis yang dilakukan di awal. b). Mendesain RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran) dan media pembelajaran untuk mendukung proses pembelajaran peserta didik. c). Mendesain assesmen dan evaluasi berdasarkan karakteristik peserta didik. 3. Tahap 3 Pengembangan (Development) Tahap pengembangan (Development) yang pada intinya adalah kegiatann menerjemahkan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik, sehinga kegiatan ini menghasilkan prototype produk pengembangan. Segala hal yang telah dilakukan pada tahap perancangan, yakni pemilihan materi sesuai dengan karakterisktik peserta didik dan tuntutan kompetensi, strategi pembelajaran yang diterapkan dan bentuk serta metode asesmen dan evaluasi yang digunakan diwujudkan dalam bentuk prototype. Kegiatan tahap pengembangan antara lain: a) Mengembangkan desain model pembelajaran atau prototype untuk divalidasi oleh evaluator. b) Melakukan revisi desain model pembelajaran, jika ada tambahan dan usulan dari evaluator. c) Melakukan validasi kembali setelah direvisi sampai dinyatakan layak oleh validator untuk diimplementasikan. 4. Tahap 4 Implementasi (Implementation) Tahap implementasi (Implementation), hasil pengembangan diterapkan keefektifan, kemenarikan dan efisiensi pembelajaran. Prototype produk pengembangan perlu diuji cobakan secara rill dilapangan untuk memperoleh gambaran tentang tingkat efektifan, kemenarikan dan efisiensi pembelajaran. a) Tahap implementasi dilakukan dua kali uji coba yakni uji coba terbatas dan uji coba luas. b) Uji coba terbatas dilakukan untuk menilai apakah produk layak untuk diuji coba luaskan dengan mengambil sampel dari subjek ujicoba luas. c) Uji coba luas dilakukan untuk mengimplementasikan produk secara penuh kepada subjek uji coba yakni kelas X IPS 2 SMAN 2 Jember. 5. Tahap 5 Evaluasi (Evaluation) Tahap evaluasi (Evaluation) yang meliputi evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif dilakukan untuk mengumpulkan data pada setiap tahapan yang digunakan untuk penyempurnaan dan evaluasi sumatif dilakukan pada akhir program untuk mengetahui pengaruhnya terhdap hasil belajar peserta didik dan kualitas pembelajaran secara luas. Dalam penelitian pengembangan umumnya hanya dilakukan evaluasi formatif, karena jenis evaluasi ini berhubungan dengan tahapan penelitian pengembagan untuk memperbaiki produk pengembangan yang dihasilkan. a) Tahap evaluasi dilakukan evaluasi formatif yang bersifat kotinu, evaluasi dilakukan pada setiap tahap mulai dari desain sampai dengan tahap implementasi. b) Tahap evaluasi dilakukan oleh evaluator pada saat tahap pengembangan produk. c) Evaluasi dilakukan oleh peneleti pada saat selesai melakukan uji coba jika dirasa perlu. Penelitian ini menggunakan subjek uji coba peserta didik kelas X IPS 2 SMA Negeri 2 Jember. Subjek uji coba terbatas berjumlah 12 peserta didik dipilih secara heterogen sesuai dengan kemampuan peserta didik dan uji coba luas berjumlah 35 peserta didik. tahapan-tahapan penelitian dan

Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial 143 pengembangan ditunjukkan pada gambar dibawah ini: Gambar 1. Prosedur Pengembangan ADDIE HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Validasi Ahli Materi Dan Model Uji kelayakan model pembelajaraan blended leaning dilakukan uji validasi oleh validator isi/materi dan model. Validator isi/materi dan model dipilih untuk melkaukan validasi dan penilaian terhadap model yang dikembangkan. Validasi dilakukan dengan menggunakan instrumen penlilaian ahli materi dan model dengan 3 tahap. Validator isi adalah guru pengampu mata pelajaran ekonomi kelas X, validasi ini dilakukan untuk melihat apakah produk yang akan dikembangkan sudah layak untuk di terapkan. Pada validasi tahap I skor yang diperoleh adalah 71,88% sehingga dikategorikan perlu direvisi kembali, Pada validasi tahap II skor yang diperoleh mengalami peningkatan menjadi 93,75% sehingga dikategorikan layak tetapi ada yang harus direvisi kembali, Pada validasi tahap III skor yang diperoleh adalah 100,00% sehingga dikategorikan layak untuk ditrapkan dan tidak perlu direvisi kembali. Validator model adalah dosen pendidikan ekonomi FKIP universitas Jember, validasi ini dilakukan untuk melihat apakah produk yang akan dikembangkan sudah layak untuk di terapkan. Pada validasi tahap I skor yang diperoleh adalah 58,33% sehingga dikategorikan perlu direvisi kembali, Pada validasi tahap II skor yang diperoleh adalah 95,83% sehingga dikategorikan layak tetapi ada yang harus direvisi kembali, Pada validasi tahap III skor yang diperoleh adalah 100,00% sehingga dikategorikan layak untuk ditrapkan dan tidak perlu direvisi kembali. Hasil Uji Coba Terbatas 1. Kemenarikan model blended learning Berdasarkan hasil rekapitulasi rata-rata respon kemenarikan model blended learning bagi peserta didik, yang diperoleh dari angket kemenarikan diketahui pada tahap uji coba kelompok terbatas, peserta didik memberikan respon dengan jumlah rata-rata skor 83,56% yang diperoleh

Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial 144 dari angket yang sudah didistribusikan ke 12 peserta didik sehingga dapat dikategorikan menarik sekali dalam uji coba terbatas dan dapat dilanjutkan dengan uji coba luas. 2. Efektivitas model blended learning Hasil uji beda paired sample t test dengan bantuan sofware SPSS versi 22, diketahui tingkat efektivitas model blended learning ditunjukkan pada tabel di bawah ini Tabel: Hasil Statistik dengan Sampel Berpasangan pada Uji Coba Terbatas Paired Samples Statistics Std. Error Mean N Std. Deviation Mean Pair 1 PRETEST 70,50 12 8,051 2,324 POSTEST 79,83 12 2,758,796 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa rata-rata dari nilai peserta didik pada saat pretest adalah 70,50 sedangkan pada saat postest rata-rata dari nilai peserta didik adalah 79,83, hal ini menunjukkan peningkatan hasil belajar peserta didik sebelum dan sesudah menggunakan model blended learning, karena adanya peningkatan hasil belajar menunjukkan bahwa model blended learning efektif. 3. Efisiensi model blended learning Pengukuran efisiensi dilakukan dengan perbandingan waktu yang digunakan dalam pembelajaran ekonomi KD Sistem dan alat pembayaran. berdasarkan hasil yang diperoleh dari wawancara dengan guru mata pelajaran ekonomi jumlah waktu yang digunakan lebih sedikit dari waktu yang telah ditentukan disilabus, target waktu yang ditentukan disilabus adalah 12x45 menit atau 4x pertemuan, dengan menggunakan model pembelajaran blended learning dapat mempersingkat waktu pembelajaran menjadi 9x45 menit atau 3x pertemuan, sisa waktu yang tersedia 3x45 menit atau 1x pertemuan digunakan guru untuk pengayaan. Hasil Uji Coba Luas 1. Kemenarikan model blended learning Kemenarikan model blended learning didapatkan dari angket yang didistribusikan kepada peserta didik setelah uji coba luas, dari uji coba terbatas ini didapatkan hasil respon peserta didik pada model blended learning. Berdasarkan hasil rekapitulasi rata-rata respon kemenarikan model blended learning bagi peserta didik, yang diperoleh dari angket kemenarikan diketahui pada tahap uji coba kelompok terbatas, peserta didik memberikan respon dengan jumlah rata-rata skor 86,43% yang diperoleh dari angket yang sudah didistribusikan ke 35 peserta didik sehingga dapat dikategorikan menarik sekali. 2. Efektivitas model blended learning Hasil uji beda paired sample t test dengan bantuan sofware SPSS versi 22, diketahui tingkat efektivitas model blended learning ditunjukkan pada tabel di bawah ini Tabel: Hasil Statistik dengan Sampel Berpasangan pada Uji Coba Luas Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 PRETEST 72,51 35 8,194 1,385 POSTEST 80,23 35 3,993,675

Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial 145 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa rata-rata dari nilai peserta didik pada saat pretest adalah 72,51 sedangkan pada saat postest rata-rata dari nilai peserta didik adalah 80,23, hal ini menunjukkan peningkatan hasil belajar peserta didik sebelum dan sesudah menggunakan model blended learning, karena adanya peningkatan hasil belajar menunjukkan bahwa model blended learning efektif. 3. Efisiensi model blended learning Pengukuran efisiensi dilakukan dengan perbandingan waktu yang digunakan dalam pembelajaran ekonomi KD Sistem dan alat pembayaran. berdasarkan hasil yang diperoleh dari wawancara dengan guru mata pelajaran ekonomi jumlah waktu yang digunakan lebih sedikit dari waktu yang telah ditentukan disilabus, target waktu yang ditentukan disilabus adalah 12x45 menit atau 4x pertemuan, dengan menggunakan model pembelajaran blended learning dapat mempersingkat waktu pembelajaran menjadi 9x45 menit atau 3x pertemuan, sisa waktu yang tersedia 3x45 menit atau 1x pertemuan digunakan guru untuk pengayaan. Pembahasan Pembahasan pada penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hasil penelitian pengembangan model pembelajaran blended learning pada KD sistem dan alat pembayaran untuk peserta didik kelas X IPS di SMAN 2 Jember, yang ditinjau dari tingkat kemenarikan, efektivitas dan efisiensi model pembelajaran. Hasil penelitian pengembangan yang telah dilakukan menghasilkan model pembelajaran yang lebih menarik, lebih efektif dan lebih efisien dari model sebelumnya yang digunakan (klasikal). Peneliti melakukan model prosedural yang di adaptasi dari Robert Maribe Branch dengan pendekatan ADDIE. Prosedur tersebut terdiri dari lima tahap, yaitu analisis, desain, development, implementation dan evaluation. Kemenarikan model pembelajaran blended learning dapat dilihat dari angket respon yang telah diberikan kepada peserta didik pada saat uji coba produk. Hasil yang diperoleh dari angket tersebut diketahui bahwa model pembelajaran blended learning mendapat respon positif dari sebagaian besar peserta didik di kelas X IPS 2. Hasil dari angket sebagaian besar peserta didik termotivasi dalam pembelajaran pada saat pembelajaran menggunakan model blended learning. hal ini sesuai dengan pendapat Aunurrahman (2014:141) pengembangan model pembelajaran dimaksudkan untuk menumbuhkan dan meningkatkan motivasi belajar peserta didik agar mereka tidak jenuh dengan proses belajar yang sedang berlangsung. Selain itu juga didukung oleh pernyataan dari salah satu peserta didik yaitu sebagai berikut. Saya senang pembelajaran menggunakan model ini, karena tidak hanya diterangkan tapi juga ada video, dan juga saya tidak perlu mencatat banyak-banyak dibuku karena sudah ada onlinenya jadi saya bisa belajar lewat online, dan juga saya bisa mengerjakan latihan-latihan dan tugas kapan saja (F, 16 Tahun) Ditinjau dari tingkat efektivitas, model blended learning merupakan model pembelajaran yang efektif digunakan dalam proses pembelajaran ekonomi di kelas X IPS 2 SMAN 2 Jember yang ditunjukkan dengan semakin meningkatnya rata-rata hasil belajarnya yang diperoleh dibanding dengan sebelum menggunakan media yang dikembangkan serta dihitung didukung dengan hasil perhitungan uji beda (paired sample t test). Pada saat uji coba lebih luas nilai rata-rata peserta didik sebelum menggunakan model blended learning adalah 72,51. Sedangkan, sesudah diberikan penjelasan materi dengan menggunakan model blended learning nilai rata-rata peserta didik adalah 80,23. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar yang diperoleh peserta didik. Perbedaan yang nyata antara hasil belajar peserta

Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial 146 didik sebelum menggunakan model blended learning dan hasil belajar peserta didik setelah menggunakan model blended learning, menunjukkan bahwa model blended learning pada mata pelajaran ekonomi KD sistem dan alat pembayaran efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sehingga dapat disimpulkan model pembelajaran blended learning lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini sesuai dengan pendapat (Aunurrahman, 2014:143) bahwa penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat mendorong tumbuhnya rasa senang peserta didik terhadap pembelajaran, menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam mengerjakan tugas, memberikan kemudahan bagai peserta didik untuk memahami pelajaran sehingga memungkinkan peserta didik mencapai hasil belajar yang lebih baik. Efisiensi model pembelajaran blended learning dilihat dari penggunaan waktu yang menjadi lebih cepat menyampaikan materi-materi pada KD sistem dan alat pembayaran. Hasil pada saat uji coba luas proses pembelajaran ekonomi pada KD sistem dan alat pembayaran berkurang menjadi 9x45 menit atau 3x pertemuan dari waktu yang telah ditentukan di silabus yakni 12x45 menit atau 4x pertemuan. Sesuai dengan pendapat dari Rohani (2010:33) bahwa pembelajaran yang baik adalah proses pembelajaran yang menggunakan waktu yang cukup (efisien). Berdasarkan uji coba luas dapat diketahui tingkat efisiensi model pembelajaran blended learning ini mempersingkat waktu pembelajaran dan pemahaman peserta didik terhadap materi. Hal ini didukung dengan hasil wawancara terhadap guru mata pelajaran ekonomi sebagai berikut. Model pembelajaran blended learning ini bagus, saya bisa mempersingkat waktu pembelajaran, yang biasanya saya harus menjelaskan semua, sekarang ada video dan peserta didik dapat memperhatikan dengan baik, dan mereka juga membaca materi dan latihan soal dengan antusias di quipper school (DY,48 tahun) Selain itu, tingkat efisiensi model pembelajaran blended learning juga terlihat pada berkurangnya waktu dalam kegiatan proses pembelajaran. Bahwa waktu yang digunakan dalam setiap kegiatan proses pembelajaran lebih singkat dibandingkan dengan proses pembelajaran yang menggunakan model klasikal. Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan di atas menunjukkan bahwa model pembelajaraan blended learning lebih menarik, lebih efektif dan lebih efisien terhadap model pembelajaran sebelumnya (klasikal) dalam mencapai tujuan pembelajaran peserta didik kelas X IPS 2 di SMAN 2 Jember pada KD sistem dan alat pembayaran. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian pengembangan model blended learning pada KD sistem dan alat pembayaran kelas X IPS 2 di SMAN 2 Jember, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut. 1. Hasil validasi yang dilakukan pada isi/materi dan model pembelajaran pada tahap I belum layak untuk diujicobakan dan ada beberapa revisi kemudian pada tahap ke II dapat dikategorikan layak untuk di ujicobakan tetapi ada beberapa hal yang harus direvisi kembali, pada tahap validasi ke III dikategorikan layak untuk diujicobakan tanpa revisi. 2. Hasil penelitian mengenai kemenarikan model blended learning ditunjukkan dengan hasil ratarata angket respon peserta didik. Hasil tersebut tergolong dalam rentang nilai 81%-100%, dengan kategori sangat menarik. Sehingga dapat disimpulkan bahawa model blended learning sangat menarik diterapkan dalam proses pembelajaran. 3. Hasil penelitian mengenai keefektifan model blended learning ditunjukkan dengan hasil belajar peserta didik (pretest dan postest). Hasil tersebut dianalisis menggunakan uji beda sample

Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial 147 paired t test, dan hasilnya menunjukkan bahwa nilai postest 80 nilai pretest 72 sehingga dapat disimpulkan bahwa model blended learning efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Hasil penelitian mengenai keefisienan model blended learning ditunjukkan dengan hasil perbedaan waktu antara model klasikal dan model blended learning diketahui dari durasi penggunaan waktu yang semakin singkat dan peserta didik menunjukkan paham terhdap materi yang disampaikan. Sehingga dapat disimpulkan bahawa model blended learning efisien dalam proses pembelajaran Saran pengembangan model blended learning menurut peneliti ada beberapa poin, yaitu: a. Perluasan subjek ujicoba yang diteleiti, tidak hanya sebatas satu kelas saja. b. Perluasan KD yang digunakan model blended learning, tidak hanya sebatas KD sistem dan alat pembayaran, namun perlu diperhatikan kebutuhan dengan melihat karakteristik peserta didik dan guru. c. Penggunaan e-learning online yang lain tidak hanya dengan quipper shcool tetapi bisa dengan e-learning yang lain seperti edmodo. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Evalusasi Program Pendidikan: Pedoman teoritis praktis bagi mahasiswa dan praktisi pendidikan. Jakarta: Bumi aksara. Aunurrahman. 2014. Belajar dan Pembelajaran. Bandung:Alfabeta. Husamah. 2014. Pembelajaran Bauran (Blended learning). Jakarta: Prestasi Pustaka. Rohani, Ahmad.2010. Pengolahan Pengajaran. Bandung: Rineka Cipta. Tegeh, M., N. Jampel. Pudjawan. 2014. Model Penelitian Pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.