Cross sectional Case control Kohort

dokumen-dokumen yang mirip
Studi epidemiologi deskriptif

1. Relatif cepat dan murah untuk mendeteksi adanya kejadian luar biasa.

DESAIN STUDI EPIDEMIOLOGI

6/5/2010. Analytic. Descriptive Case report Case series Survey. Observational Cross sectional Case-control Cohort studies

Studi Epidemiologi Analitik. DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 Adelia Adi setya Rizky Maisar Putra Romayana Simanungkalit Rozika Amalia Siti Susanti Yusfika

KATA PENGANTAR. Penyusun. Kelompok 1

PENELITIAN OBSERVASIONAL. DR. Titiek Sumarawati,MKes

Etih Sudarnika Laboratorium Epidemiologi, FKH IPB

Observasional study. Nani Kartinah, S.Farm, M.Sc, Apt. Department of Pharmacy Faculty of Mathematics and Science Lambung Mangkurat University

Pada sebuah penelitian potong lintang berbasis populasi peneliti ingin mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan hipertensi.

STUDI EPIDEMIOLOGI ANALITIK (OBSERVASIONAL DAN EKSPERIMENTAL) Putri Handayani, M. KKK

PENELITIAN EPIDEMIOLOGI

JENIS RISET. Saptawati Bardosono

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional pendekatan retrospektif. Studi cross sectional merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan case control

Studi Eksperimental membandingkan data dari sekelompok manusia/obyek yang dengan

BIAS DALAM STUDI EPIDEMIOLOGI. Oleh: Hartini Sri Utami

Sejarah perkembangan konsep penilaian pemakaian obat dalam kedokteran

Attributable Risk (AR) dan Population Attributable Risk (PAR) MK Epidemiologi Gizi Smt III 1

Pengukuran Kejadian Penyakit

PENGANTAR EPIDEMIOLOGI KLINIK

STUDI EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF. Putri Handayani, SKM., M.KKK

DESAIN PENELITIAN. Eksperimental. Obsevasional

EPIDEMOLOGI KESEHATAN KERJA ZAENAB, SKM., M.KES co. id.

BAB III METODE PENELITIAN

06/03/2018 TUJUAN. Diakhir kuliah mahasiswa memiliki pengetahuan tentang konsep dasar epidemiologi deskriptif. Pertemuan 4 - Epidemiologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

RANCANGAN EKOLOGIS MP-KONSENTRASI MAGISTER KESEHATAN IBU-ANAK

UKURAN ASOSIASI DALAM EPIDEMIOLOGI. Putri Handayani, M. KKK

FAKTOR RISIKO PENYAKIT

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Dalam. Waktu: Waktu penelitian dilaksanakan pada Maret-Juli 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu observasional analitik. Diikuti prospektif. Perawatan terbuka (Kontrol)

BAB III METODE PENELITIAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

Vitamin D and diabetes

Dietary iron intake and blood donations in relation to risk of type 2diabetes in men: a prospective cohort study Cohort Study ( Prospectively )

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia. Sampai saat ini, kanker

Introduksi. Disain penelitian Epidemiologi

PENGANTAR BIOSTATISIK SAPTAWATI BARDOSONO

Accuracy (Keakuratan)

DESAIN STUDI EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF

Telaah Kritis Jurnal Harm/Etiologi. Nurcholid Umam K

BAB III METODE PENELITIAN. analitik cross-sectional dan menggunakan pendekatan observasional.

TUTORIAL EPIDEMIOLOGI : 1. FREKUENSI MASALAH KESEHATAN DAN PENGUKURAN

BAB III METODE PENELITIAN. retrospektif yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan

UKURAN FREKUENSI PENYAKIT. Bentuk Dasar ukuran frekuensi Penyakit Jenis Ukuran frekuensi Penyakit

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut bisa terjadi, kemudian melakukan analisis hubungan antara faktor. dipengaruhi oleh resiko) (Riyanto, 2011, p.28).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang juta diantaranya terdapat di Asia Tenggara. Dari hasil WHO Multi Center

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ICU RSUP dr. Kariadi Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Preeklamsia dan eklamsia merupakan masalah kesehatan yang. memerlukan perhatian khusus karena preeklamsia adalah penyebab kematian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang menderita asma hingga saat ini. Prevalensi asma di Indonesia tahun 2003

Tutorial Epidemiologi : 1. Frekuensi Masalah Kesehatan dan Pengukuran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan penelitian analitik obeservasional

BAB I PENDAHULUAN. lahir adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Angka tersebut merupakan indikator

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Saraf.

Odds ratio = a/b = ad/bc c/d

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Arteri Perifer (PAP) adalah suatu kondisi medis yang disebabkan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini akan di laksnakan di Kelurahan Paguyaman

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. metode case control dilakukan terlebih dahulu kemudian pengambilan data

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. berpenghasilan rendah dan menengah. Urbanisasi masyarakat

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Poliklin ik Saraf RSUD Dr. Moewardi pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik komparatif dengan

BAB 1 : PENDAHULUAN. dalam kehidupannya. Millenium Development Goal Indicators merupakan upaya

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif deskriptif yaitu penelitian yang tidak. memberikan intervensi kepada objek dan hanya mewawancarai.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di wilayah kerja puskesmas Motoboi Kecil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka jenis penelitian yang akan

HEPATITIS C VIRUS CO- INFECTION INCREASES THE RISK OF ANTI- TUBERCULOSIS DRUG- INDUCED HEPATOTOXICITY AMONG PATIENTS WITH PULMONARY TUBERCULOSIS

UKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI

Pengembangan Penelitian Kesehatan Reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. kandungan. Kelainan penyerta yang timbul pada bayi baru lahir akan menghambat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tahun 2013 menjelaskan. HIV atau Human Immunodefisiensi Virus merupakan virus

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. menitikberatkan pada prevalensi terjadinya DM pada pasien TB di RSUP

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan kasus kontrol (case control) yaitu suatu penelitian yang

BAB I. Pendahuluan. I.1 Latar Belakang. Angina adalah tipe nyeri dada yang disebabkan oleh. berkurangnya aliran darah ke otot jantung.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di RSUP Dr. Kariadi Semarang bagian saraf dan rehabilitasi medik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. yang telah dirancang (Sugiyono, 2009). Sedangkan rancangan penelitian ini

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah RSUP Dr. Kariadi Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, 2010). Variabel bebas yang. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr Moewardi.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mengakibatkan hampir mortalitas (Goldszmidt et al, 2013). Stroke juga

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan penyebab kematian terbesar kedua. setelah penyakit jantung, menyumbang 11,13% dari total

Kata kunci : asap rokok, batuk kronik, anak, dokter praktek swasta

BAB 5 PEMBAHASAN. IMT arteri karotis interna adalah 0,86 +0,27 mm. IMT abnormal terdapat pada 25

Transkripsi:

Definisi Cross sectional Case control Kohort Rancangan studi epidemiologi yang mempelajari hubungan penyakit dan paparan dengan cara mengamati status penyakit dan paparan secara bersamaan pada individu individu dengan populasi tunggal pada suatu saat atau periode Pemilihan Subyek Perkiraan besarnya sampel dapat dihitung dengan rumus Snedecor dan Cochran Tujuan untuk mengetahui masalah kesehatan masyarakat di suatu wilayah untuk mengetahui prevalensi Rancangan studi epidemiologi yang mempelajari hubungan antara paparan (faktor penelitian) dan penyakit dengan cara membandingkan kelompok kasus dan kelompok kontrol berdasarkan status paparannya Pemilihan subyek berdasarkan status penyakit, kemudian dilakukan pengamatan apakah subyek mempunyai riwayat terpapar faktor penelitian atau tidak Mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit Mempelajari seberapa jauh faktor risiko mempengaruhi terjadinya efek Rancangan studi yang mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit (outcome) dengan cara membandingkan kelompok terpapar (faktor penelitian) dan kelompok tak terpapar berdasarkan status penyakit (outcome) dan mengikuti hingga waktu tertentu. Pemilihan subyek berdasarkan status paparannya, kemudian dilakukan pengamatan atau pencatatan apakah subyek dalam perkembangannya mengalami penyakit yang diteliti atau tidak Menentukan insidens dan perjalanan penyakit atau efek yang diteliti Untuk membedakan pasien

penyakit tertentu di suatu daerah untuk memperkirakan adanya hubungan sebab akibat bila penyakit itu mengalami perubahan yang jelas dan tetap untuk memperoleh hipotesis spesifik yang akan diuji melalui penelitian analitis Ciri-ciri Semua pengukuran variabel (dependen dan indpenden) yang diteliti dilakukan pada waktu yang sama Tidak ada periode follow-up Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan prevalensi penyakit tertentu Pada penelitian ini tidak terdapat kelompok pembanding Mempelajari kemungkinan ganda penyebab suatu penyakit, dapat dipelajari sejumlah paparan yang merupakan faktor resiko potensial terhadap kelompok kasus dan kelompok kontrol. Rancangan ini juga berguna jika akan dilakukan studi terhadap penyakit ang jarang dengan ukuran sampel yang lebih kecil dibanding studi cohort. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat observasional Diawali dengan kelompok penderita dan bukan penderita Terdapat kelompok kontrol Kelompok control harus memliki resiko terpajan oleh faktor resiko yang sama dengan kelompok kasus Membandingkan besarnya pengalaman terpajan oleh faktor resiko antara kelompok kasus dan terpapar dengan pasien tak terpapar, atau pasien terpapar A dan terpapar B. Mempelajari hubungan faktor risiko dengan efek atau penyakit Pemilihan subyek berdasarkan status paparannya Pendekatan waktu secara longitudinal (time-period approach) Faktor risiko diidentifikasi terlebih dahulu Diikuti periode tertentu untuk melihat efek atau penyakit yang

Hubungan sebab- akibat hanya merupakan perkiraan saja Penelitian ini dapat menghasilkan hipotesis Merupakan penelitian pendahuluan dari penelitian analitis kelompok kontrol Tidak mengukur insidensi yang diteliti pada kelompok dengan faktor risiko dan pada kelompok tanpa faktor risiko Hasil analisis untuk melihat hubungan dan pengaruh Jenis-jenis Deskriptif Analitik Case kontrol retrospektif Case kontrol prospektif Kohort prospektif dengan kelompok pembanding internal Kohort prospektif dengan kelompok pembanding eksternal Kohort retrospektif Nested Case-Control Study Langkah-langkah Identifikasi dan perumusan masalah Menetukan tujuan penelitian Menentukan lokasi dan populasi Menetapkan pertanyaan penelitian dan hipotesis yang sesuai Menetapkan variabel penelitian Menetapkan subjek penelitian Mengidentifikasi faktor efek (variabel dependen) dan resiko (variabel independen) serta variabel-variabel pengendali

studi Menentukan cara dan besar sampel Memberikan definisi operasional Menentukan variabel yang akan diukur Menyusun instrument pengumpulan data Rancangan analisis Melakukan pengukuran variable Analisis hasil (variabel kontrol). a. Variabel dependen : frekuensi kasus hipertensi b. Variabel independen : Merokok c. Variabel pengendali : Umur, pekerjaan dan pengetahuan Menetapkan subjek penelitian, yaitu populasi dan sampel penelitian Mengidentifikasi subjek yang (resiko positif) dari populasi tersebut, dan mengidentifikasi subjek yang tidak (resiko negatif) Mengobservasi perkembangan efek pada kelompok orang-orang yang (resiko positif) dan kelompok orang (kontrol) sampai pada waktu tertentu, Mengolah dan menganalisis data

secara deskriptif dan analitik. Kelebihan Studi observasional/noneksperimental Desain relatif mudah murah, hasil cepat diperoleh Memiliki satu kelebihan pokok, yaitu bahwa studi didasarkan pada sampel populasi utama yang ada (alami) dan tidak bergantung pada individu yang mengajukan diri untuk mendapatkan perlakuan medis Dapat meneliti banyak variabel sekaligus Jarang terancam drop out Dapat dipakai sebagai dasar penelitian selanjutnya Tidak mengalami hambatan etik Bila variabel lebih dari 1, data Terkadang menjadi satu-satunya cara untuk meneliti kasus yang jarang atau yg masa latennya panjang Hasil dapat diperoleh dgn cepat biaya relatif lebih sedikit sehingga lebih efisien Memungkinkan mengidentifikasi berbagai faktor resiko sekaligus dalam satu penelitian Tidak mengalami kendala etik Biasanya dapat mengevaluasi confounding dan interaksi lebih teliti daripada studi kohort untuk jumlah sampel yang sama, karena kasus dan kontrol lebih sebanding. Tepat untuk mempelajari efek dari eksposure atau paparan yang jarang Dapat mempelajari beberapa efek dari suatu paparan Dapat menerangkan temporal relationship antara paparan dan outcome (penyakit) Dapat menghitung laju insiden & perjalanan penyakit

dapat dikumpulkan secara bersamaan Agar dapat menggambarkan karakter populasi dengan akurat, maka subjek pada studi Cross Sectional harus diambil dengan prosedur pengambilan sampel sedemikian rupa (acak) sehingga diperoleh sampel yang representatif /mewakili populasi sasaran Kekurangan Sulit untuk menentukan sebab akibat krn pengambilan data faktor resiko dan efek diambil bersamaan Dibutuhkan jumlah subyek yang banyak, terutama bila variabel yang dipelajari banyak Tidak dapat dijelaskan, mana Data mengenai pajanan faktor resiko diperoleh dgn menggunakan daya ingat atau catatan medik, dapat terjadi recall bias, data sekunder berupa data medik sering kurang akurat Validasi informasi terkadang sukar diperoleh Sukar meyakinkan kelompok kasus dan kel kontrol sebanding krn banyaknya faktor Pada kohort prospektif dapat sangat lama dan mahal Pada kohort retrospective perlu sumber data yang lengkap dan handal Tidak efisien untuk mempelajari penyakit yang jarang Mempunyai risiko untuk loss to

yang lebih dulu, exposure atau disease Tidak menggambarkan perjalanan penyakit, insidensi, maupun prognosis Mungkin terjadi bias prevalensi Tidak praktis untuk meneliti kasus yang sangat jarang Kesimpulan korelasi antara faktor resiko dan efek paling lemah. eksternal dan sumber bias lainnya yg sukar dikendalikan Tidak dapat dipakai untuk menentukan lebih dari satu variabel dependen ( hanya berkaitan dgn 1 penyakit/efek) Tdak dapat dilakukan untuk penelitian evaluasi hasil pengobatan. follow up Rumus prevalence kelompok terpapar (Po) = a/ a+b Odds Rasio (OR) = a x d / b x c = ad/bc Insidence kelompok terpapar (Po)= a/ a+b Prevalence kelompok tidak terpapar (P1) = c/ c+d Insidence kelompok tidak terpapar (P1)= c/ c+d Rasio Prevalence = Po / P1 Relative Risk (RR) = Po / P1

MAKALAH TUGAS EPIDEMIOLOGI UMUM DAN ORAL Disusun Oleh : LISA PRIHASTARI (1406505140)

PROGRAM MAGISTER ILMU KESEHATAN GIGI KOMUNITAS FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS INDONESIA 2014