Kata kunci: kanker kolorektal, jenis kelamin, usia, lokasi kanker kolorektal, gejala klinis, tipe histopatologi, RSUP Sanglah.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 : PENDAHULUAN. perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi ke

BAB 1 PENDAHULUAN. berdampak pula pada peningkatan angka kematian dan kecacatan. World Health

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kematiannya. Karsinoma kolorektal merupakan penyebab kematian nomor 4 dari

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Kanker kolorektal merupakan salah satu penyebab utama

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan kematian. Lebih dari satu juta orang per tahun di dunia meninggal

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 4

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kanker kolorektal merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. negara agraris yang sedang berkembang menjadi negara industri membawa

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for

I. PENDAHULUAN. Diperkirakan sekitar 7,6 juta (atau 13% dari penyebab kematian) orang

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan 63% penyebab kematian di seluruh dunia dengan membunuh 36 juta jiwa

2.3.2 Faktor Risiko Prognosis...16 BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN Kerangka Berpikir

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggi dari rata-rata nasional (1,4%), yaitu pada urutan tertinggi ke-6 dari 33 provinsi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia insiden karsinoma tiroid mengalami peningkatan setiap tahun (Sudoyo,

ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. dengan kerusakan jaringan ( Davis dan Walsh, 2004). Nyeri merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsi dari organ tempat sel tersebut tumbuh. 1 Empat belas juta kasus baru

BAB I PENDAHULUAN. keganasan yang berasal dari sel epitel yang melapisi daerah nasofaring (bagian. atas tenggorok di belakang hidung) (KPKN, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu dengan

InfoDATIN SITUASI PENYAKIT KANKER. 4 Februari-Hari Kanker Sedunia PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI

2.8 Diagnosis Kanker Nasofaring Penggolongan Stadium pada Kanker Nasofaring...17

BAB I PENDAHULUAN jiwa dan Asia Tenggara sebanyak jiwa. AKI di Indonesia

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. KATA PENGANTAR...iii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vii

ABSTRAK RIWAYAT PENYAKIT, TEMUAN HISTOPATOLOGIS, DAN TERAPI PASIEN KANKER KOLOREKTAL DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Pada tahun 2012, berdasarkan data GLOBOCAN, International

BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks adalah kanker pembunuh perempuan nomor satu. maka pengobatan yang diberikan adalah kemoterapi (Baradero,2007).

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Apendisitis akut merupakan penyebab akut abdomen yang paling sering memerlukan

ABSTRAK ANGKA KEJADIAN KANKER PARU DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2010

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. biaya. 1 Kanker payudara merupakan kanker yang sering dialami perempuan saat

5.2 Distribusi Pasien Tumor Tulang Berdasarkan Kelompok Usia dan Jenis Kelamin Distribusi Pasien Tumor Tulang Berdasarkan Lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian Pada penelitian ini digunakan desain cross sectional. Cross

BAB I PENDAHULUAN. oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis sebagian besar bakteri ini menyerang

BAB I PENDAHULUAN. kelenjar susu, jaringan lemak, maupun pada jaringan ikat payudara. Kanker

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jutaan wanita di seluruh dunia terkena kanker payudara tiap tahunnya. Walaupun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRAK GAMBARAN SKOR OHIP-14 PASIEN KANKER KEPALA DAN LEHER YANG MENDAPATKAN RADIOTERAPI DAN KEMOTERAPI DI RSUP SANGLAH TAHUN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

DAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Di Indonesia, diantara berbagai jenis kanker, karsinoma paru

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

ABSTRAK PREVALENSI INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT SEBAGAI PENYEBAB ASMA EKSASERBASI AKUT DI POLI PARU RSUP SANGLAH, DENPASAR, BALI TAHUN 2013

ABSTRAK GAMBARAN PASIEN KANKER PARU DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan penyebab kematian tertinggi kedua di dunia pada wanita setelah kanker payudara.

I. PENDAHULUAN. sikap yang biasa saja oleh penderita, oleh karena tidak memberikan keluhan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian cross sectional dengan menggunakan metode

BAB I PENDAHULUAN. menular (PTM) dapat digolongkan menjadi satu kelompok utama dengan faktor

BAB I PENDAHULUAN. disebut tumor. Pertumbuhan tidak normal tersebut dapat terjadi di hampir semua

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan masalah kesehatan utama masyarakat di dunia dan. penyebab kematian nomor dua di Amerika Serikat.

BAB 1 PENDAHULUAN. tertinggi, mencapai 12,31/ (Japaries, 2013). dari pasien terdiagnosis pada late stage, sehingga penanganan sulit dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA CARCINOMA MAMMAE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2012-DESEMBER 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dunia. Pada tahun 2012 sekitar 8,2 juta kematian diakibatkan oleh kanker. Kanker

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sedang berkembang, salah satunya Indonesi (WHO, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma kolorektal (KKR) merupakan masalah kesehatan serius yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Batu empedu merupakan batu yang terdapat pada kandung empedu atau pada

BAB I PENDAHULUAN. kasus. Kematian yang paling banyak terdapat pada usia tahun yaitu

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia.

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TENTANG SADARI DALAM UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI PONDOK PESANTREN ADDAINURRIYAH II SEMARANG

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA KANKER PARU DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2011

BAB I PENDAHULUAN. Data WHO (World Health Organization) menunjukkan bahwa 78%

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Penyakit ini didominasi oleh wanita (99% kanker payudara terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Nyeri kepala merupakan keluhan yang sering dijumpai di tempat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kanker kolorektal merupakan kanker ketiga terbanyak dan penyebab

BAB 1 PENDAHULUAN. diobati, ditandai dengan keterbatasan aliran udara yang terus-menerus yang

BAB I PENDAHULUAN. paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2012). seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013). Estimasi Globocan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

BAB 1 PENDAHULUAN. napas bagian bawah (tumor primer) atau dapat berupa penyebaran tumor dari

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tumor kolorektal merupakan neoplasma pada usus besar yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Limfoma merupakan keganasan yang berasal dari. sistem limfatik (University of Miami Miller School of

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO) adalah

ABSTRAK. Kata Kunci: Gangguan Pendengaran, Audiometri

Jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, Volume 2, Nomor 2, September 2016 ISSN X

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. dari saluran pencernaan yang berfungsi menyerap sari makanan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh perempuan usia produktif. Sebanyak 25% penderita mioma uteri dilaporkan

Transkripsi:

ABSTRAK KARAKTERISTIK KLINIKOPATOLOGI KANKER KOLOREKTAL PADA TAHUN 2011 2015 BERDASARKAN DATA HISTOPATOLOGI DI LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SANGLAH DENPASAR BALI Kanker kolorektal termasuk 5 besar penyakit dengan angka kematian yang tinggi. Berdasarkan data dari WHO di Indonesia kanker kolorektal menempati urutan kedua pada jenis kelamin laki laki dan urutan ketiga tersering pada jenis kelamin perempuan. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi kanker kolorektal serta karakteristik klinikopatologi kanker kolorektal di Bali pada tahun 2011-2015 Penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Semua data pasien diambil dari data sekunder, yaitu data register bagian Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Sanglah Bali. Data yang dikumpulkan dan diolah mulai Januari 2011-Desember 2015. Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis dengan rancangan analisis deskriptif Berdasarkan penelitian didapatkan 456 kasus kanker kolorektal mulai tahun 2011-2015. Pada laki-laki prevalensi kanker kolorektal lebih sering terjadi (57%) dari pada perempuan (42%). Kelompok usia dengan frekuensi paling tinggi adalah di atas 60 tahun (34%) dengan kelompok mengeluh 1 gejala klinis lebih banyak degan 180 kasus (40%) dimana change bowel habit merupakan keluhan yang paling sering. Lokasi tumor paling sering adalah rektum (56%) dengan frekuensi tertinggi tipe histopatolgi adalah adenokarsinoma NOS (89%) Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk melakukan penelitian tentang kanker kolorekal di Bali.penelitian prospektif akan melengkapi hasil penelitian ini. Kata kunci: kanker kolorektal, jenis kelamin, usia, lokasi kanker kolorektal, gejala klinis, tipe histopatologi, RSUP Sanglah.

DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI... ii LEMBAR PERSETUJUAN... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... vi ABSTRCT... vii RINGKASAN... viii SUMMARY... ix DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan Penelitian... 3

1.3.1 Tujuan umum... 3 1.3.2 Tujuan khusus... 3 1.4 Manfaat Penelitian... 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA... 5 2.1 Kanker Kolorektal... 5 2.2 Etiologi Kanker Kolorektal... 5

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyakit dengan angka kejadian yang tinggi. Diperkirakan kasus kanker tahunan akan meningkat dari 14 juta pada tahun 2012 menjadi 22 juta dalam dua dekade berikutnya. Terdapat lebih dari 60% kasus baru kanker dan sekitar 70% kematian akibat kanker di dunia terjadi di Afrika, Asia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan (Stewart and Wild, 2014). Di Indonesia prevalensi kanker pada penduduk semua umur tahun 2013 sebesar 1,4% atau diperkirakan sekitar 347.792 orang. Berdasarkan perkiraan jumlah penderita kanker, Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Jawa Timur merupakan provinsi dengan penderita kanker terbanyak yaitu sekitar 68.638 orang dan 61.230 orang. Prevalensi kanker di Provinsi Bali sekitar 2.0% dengan perkiraan jumlah penduduk sekitar 8.279 orang. Kanker kolorektal termasuk 5 besar dari jenis kanker dengan insiden dan penyebab kematian tertinggi (Kementrian Kesehatan RI, 2015). Insiden kanker kolorektal paling besar terjadi pada negara-negara Eropa, Amerika Utara dan Oceania. Sedangkan paling sedikit terjadi di negaranegara Asia Selatan, Asia Tengah dan Afrika (Brenner et al., 2014). Di Amerika kanker kolorektal merupakan penyebab kematian ketiga pada pria maupun wanita (Aljebreen, 2007; Stewart and Wild, 2014). International Agency menyatakan bahwa kanker yang paling sering terjadi di Eropa adalah kanker kolorekral dengan 432.000 kasus baru setiap tahun. Tahun 2008 dilaporkan bahwa kanker kolorektal menjadi penyebab kedua kematian dengan

212.000 kasus kematian (European Colorectal Cancer Screening Guidelines Working Group, 2015). Pada negara-negara Asia dilaporkan bahwa insiden kasus kanker kolorektal paling sedikit. Namun menurut Lancet Medical Forum tahun 2007, kanker kolorektal merupakan salah satu kanker tersering di Asia. Di negara Cina insiden kasus dan kasus kematian menempati urutan ketiga dengan karakteristik usia 40-60 tahun yaitu 57,5% dan usia dibawah 30 tahun 1/5-nya (Yusra, 2012). Insiden kanker kolorektal di Indonesia berdasarkan data WHO (World Health Organization) tahun 2014 menempati urutan ke dua (15.985 kasus) setelah kanker paru-paru pada laki-laki, dan pada perempuan menempati urutan ke tiga (11.787 kasus) setelah kanker payudara dan kanker serviks. Selain itu kanker kolorektal merupakan penyebab kematian tersering di Indonesia baik pada laki-laki atau perempuan (World Health Organization, 2014). Penelitian yang dilakukan di RSUD dr. Soedarso Pontianak oleh Cyndykia Ahmad Yusra, terdapat 161 penderita kanker kolorektal dari tahun 2006 sampai 2010. Lokasi rektum merupakan lokasi kanker tersering (55.9%). Usia dengan frekuensi tertinggi antara 46-53 tahun (24.2%). Jumlah pasien wanita(50.3%) sedikit lebih banyak dari pria (49.7%). Jenis histologi dengan frekuensi tertinggi adalah adenokarsinoma (77.6%) (Yusra, 2012). Diagnosis dari kanker kolorektal bisa bedasarkan gejala klinis dan histologi dari sampel biopsi yang diambil ketika melakukan endoskopi. Selain itu dapat dilakukan ultrasonografi endoskopi atau MRI untuk mengetahui T- stage. Sekitar 20% pasien yang baru didiagnosis kanker kolorektal ditemukan adanya metastase. Lokasi paling sering terjadi metastasis adalah daerah hati

(Brenner et al., 2014). Karakteristik klinikopatologi kanker kolorektal bisa didapatkan dari data laboratorium, rekam medis, serta hasil dari imaging. Variabelnya dapat berupa usia, jenis kelamin, riwayat merokok atau konsumsi alkohol, riwayat kelurga, lokasi tumor, metastatis tumor, carsinoembryonic antigen (CEA) level serta hasil patologi (Aljebreen, 2007). Sampai saat ini, sejauh yang penulis ketahui belum ada penelitian mengenai epidemiologi dari kanker kolorekal di Bali serta penelitian mengenai karakteristik klinikopatologi dari kanker kolorektal juga belum ada yang meneliti. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah tersebut dapat dirumusakan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana karakteristik klinis dari kanker kolorektal berdasarkan data dari laboratorium patologi anatomi RSUP Sanglah tahun 2011-2015? 2. Bagaimana karakteristik patologi dari kanker kolorektal berdasarkan data dari laboratorium patologi anatomi RSUP Sanglah tahun 2011-2015? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan umum Mengetahui karakteristik klinis dan pataologi dari kanker kolorektal yang dapat digunakan untuk mendiagnosis kanker kolorektal serta dapat mengetahui prevalensi dari kanker kolorektal. 1.3.2 Tujuan khusus 1. Mengetahui karakteristik klinis kanker kolorektal berdasarkan data dari laboratorium patologi anatomi RSUP Sanglah tahun 2011-2015.

2. Mengetahui karakteristik patologi dari kanker kolorektal berdasarkan data dari laboratorium patologi anatomi RSUP Sanglah tahun 2011-2015. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Mengetahui besarnya masalah kanker kolorektal di Bali 2. Sebagai data dasar dalam perencanaan di bidang kesehatan mulai dari pencegahan (prevention), kuratif, sampai rehabiltatif 3. Sebagai dasar penelitian lebih lanjut tentang kanker kolorektal di Bali.