RESUME BUKU. : Pengantar Sejarah Indonesia Baru : Sejarah Pergerakan Nasional Dari. Kolonialisme sampai Nasionalisme (Jilid 2)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa.

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH. Satuan Acara Perkuliahan

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

BAB I PENDAHULUAN. Eros Rosinah, 2013 Gerakan Donghak Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

dari periode yang awal sampai pada periode-periode berikutnya?. Perkembangan terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk yang

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 1. MANUSIA DAN SEJARAHLatihan Soal 1.4. Bentuk publikasi secara tertulis tentang peristiwa pada masa lampau

KISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

INTRODUCTION: INTERNATIONAL RELATIONS IN SOUTHEAST ASIA

BAB 10 PROSES KEDATANGAN DAN KOLONIALISME BANGSA BARAT DI INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Kebijakan Politik Etis dalam bidang pendidikan yang diberlakukan oleh

PEDOMAN PRAKTIKUM.

BAB V PENUTUP Kesimpulan. Kaum buruh merupakan klas baru dalam tatanan sosial dengan semangat

MODUL POLA KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA PADA MASA PERGERAKAN NASIONAL HINGGA KEMERDEKAAN MATERI : HUBUNGAN POLITIK ETIS DENGAN PERGERAKAN NASIONAL

PEMETAAN STANDAR ISI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH. Satuan Acara Perkuliahan

5. Materi sejarah berguna untuk menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA. Standar Kompetensi Guru (SKG) Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD)

2015 PERANAN SOUTH WEST AFRICA PEOPLE ORGANIZATION (SWAPO) DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN NAMIBIA

Sejarah Penjajahan Indonesia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Presiden Republik Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kebudayaan dan gaya hidup Indis. Pada awal abad XX dalam kehidupan masyarakat

BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. historis. Dalam kamus besar bahasa Indonesia tinjauan berarti menjenguk,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Kolonialisme berawal dari perkembangan situasi ekonomi, dimana

PERANAN SAREKAT ISLAM DAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN POLITIK DAN PENDIDIKAN PADA MASA PERGERAKAN NASIONAL TAHUN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. wilayah Hindia Belanda. Setelah Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) 31. besar di daerah Sumatera Timur, tepatnya di Tanah Deli.

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Belanda yang kedua ke Indonesia, tahun 1598, dengan tujuan Banten dan Maluku.

commit to user BAB I PENDAHULUAN

SEJARAH SEHARUSNYA MENJADI INSPIRASI MEMANFAATKAN PELUANG

BAB I PENDAHULUAN. cenderung ditulis sebagai fenomena yang tidak penting dengan alasan

I. PENDAHULUAN. Sejak masuknya bangsa Belanda dan tata-hukumnya di nusantara tahun 1596

KISI-KISI SEJARAH KELAS XI IPS

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI PPG SM3T PRODI PENDIDIKAN SEJARAH TAHUN 2014

BAB V KESIMPULAN. Olahraga bulutangkis..., Hary Setyawan, FIB UI, Universitas Indonesia. Universitas Indonesia

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 4 TAHUN 1988 (4/1988) TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebijaksanaan mengenai Pribumi (Inlandsch Politiek) sangat. besar artinya dalam menjamin kelestarian kekuasaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. membuka pikirannya serta menerima hal-hal baru yang mengajarkan bagaimana

BAB IV PENUTUP. identik dengan bacaan-bacaan liar dan cabul yang mempunyai corak realisme-sosialis.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Hindia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Politik etis adalah politik balas budi atau politik kehormatan, namun

MUATAN LOKAL DAN SEJARAH GARUT: PERSPEKTIF PAEDAGOGIS *)

I. PENDAHULUAN. Margakaya pada tahun 1738 Masehi, yang dihuni masyarakat asli suku Lampung-

Menjelaskan pengertian dari tenaga eksogen Menyebutkan faktor-faktor yang menyebabkab terjadinya kerusakan hutan

SEKILAS SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL

SILABUS DAN RPP MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA BARU PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH S1

BAB I PENDAHULUAN. Penulisan sejarah (historiografi) merupakan cara penulisan, pemaparan, atau

PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dapat dikatakan identik dengan asal usul dan pertumbuhan

KISI-KISI UJI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (PLPG IPS)

BAB I PENDAHULUAN. Mega Destatriyana, 2015 Batavia baru di Weltevreden Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

GEOPOLITIK Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Masalah-masalah ekonomi dan politik yang dihadapi setelah pendudukan

Sebuah Pendekatan dalam Mempelajari Pembangunan di Negara Berkembang. By Dewi Triwahyuni

PERKUMPULAN DHARMAPUTRI SMP KATOLIK STELLA MARIS SURABAYA KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TULIS TAHUN PELAJARAN 2015/2016

: SARJANA/DIPLOMA. PETUNJUK KHUSUS Pilihlah salah satu jawaban yang saudara anggap paling tepat diantara 5 pilihan yang tersedia

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dahulu, bangsa Indonesia kaya akan hasil bumi antara lain rempah-rempah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem kekuasaan yang diterapkan di Indonesia sebelum adanya pengaruh

Pendekatan Historis Struktural

Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Bangsa Barat Sebelum dan Setelah Abad 20

BAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan Historis. Boedi Oetomo didirikan pada 20 Mei 1908, dinamika

membuka diri terhadap dunia internasional. Peristiwa ini mengakibatkan kepercayaan Daimyo terhadap kekuasaan Tokugawa menjadi menurun.

BAB I PENDAHULUAN. aktivitasnya berada di luar lingkup universitas atau perguruan tinggi. Organisasi

Komunisme dan Pan-Islamisme

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

, 2015 ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA RAGAM TULIS DALAM SURAT PRIBADI MAHASISWA KOREA DI YOUNGSAN UNIVERSITY

Membuka Tabir Rahasia Kolonialisme dan Imperialisme: Mengenang Lagi Bung Hatta

BAB I PENDAHULUAN. Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan

BAB V KESIMPULAN. Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang pernah dijajah sampai berabad-abad lamanya

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

Gerakan Seni Rupa Baru Indonesia

KISI-KISI PEDAGOGIK UKG 2015 SEJARAH STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN/BK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fani Nurlasmi Kusumah Dewi, 2013

WAWASAN NUSANTARA. Dewi Triwahyuni. Page 1

BAB III METODE PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

BAB I PENDAHULUAN. etnis Tionghoa sudah terjadi sejak lama. Orang-orang China yang bermukim

sosial, budaya, ekonomi, agama, filsafat;

WAWASAN KEBANGSAAN a) Pengertian Wawasan Kebangsaan

FOTO KEGIATAN SIKLUS I

LEMBAR PENGESAHAN PERANAN SAREKAT ISLAM DAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN POLITIK SERTA PENDIDIKAN PADA MASA PERGERAKAN NASIONAL TAHUN

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

Makalah Diskusi SEJARAH SOSIAL EKONOMI

KETERGANTUNGAN DAN KETERBELAKANGAN. Slamet Widodo

Fase Perkembangan Ilmu Antropologi. Oleh : Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

BAB VI KESIMPULAN. Parlemen selama 30 tahun. Kakek John Malcolm Fraser berasal dari Nova Scotia.

BAB V PENUTUP. Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun , penulis

SEJARAH, KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perjalanan sejarah, pada titik-titik tertentu terdapat peninggalanpeninggalan

Ruang Lingkup Ilmu Politik

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN

Transkripsi:

RESUME BUKU Pengantar Sejarah Indonesia Baru: Sejarah Pergerakan Nasional dari Kolonialisme sampai Nasionalisme (Jilid 2) Penulis : Sartono Kartodirdjo Judul : Pengantar Sejarah Indonesia Baru : Sejarah Pergerakan Nasional Dari Kolonialisme Sampai Nasionalisme Jilid 2 Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama Tahun : I 1990, II 1993, III 1993, IV 1999 Halaman : 278 Biografi Sartono Kartodirdjo Sartono Kartodirdjo lahir di Wonogiri 15 Februari 1921. Beliau adalah Guru Besar Ilmu Sejarah pada Universitas Gajah Mada dan anggota Dewan Riset Nasional. Beliau Tamat dari Jurusan Sejarah Universitas Indonesia tahun 1956, lalu melanjutkan studi dan memperoleh gelar MA dari Yale University Amerika Serikat, dibawah bimbingan Prof.Hary J. Benda. Pada tahun 1966 beliau meraih gelar doktor dari Universitas Amsterdam dengan promotor Prof. Wertheim dari Departemen of

Sociology and Modern History of Southeast Asia, Universitas Amsterdam. 1 Tesis yang berjudul The Peasant s Revolt of Bantam in 1888 berhasil dipertahankan dengan predikat cum laude. Karya tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul Pemberontakan Petani Banten 1888. Pengalaman dalam jabatan forum ilmiah antara lain Ketua Umum Seminar Sejarah Nasional II (1970): President International Conference of International Association for History of Asia (IAHA) tahun 1971-1974. Beliau aktif dalam berbagai konfrenesi IAHA di Singapura (1961), Kuala Lumpur (1968), Manila (1971), Oriental Conggres di Canberra (1971) dan Paris (1973), serta mengikuti Seminar on Peasant Organization di New York (1975). Isi Buku Secara Umum Bagi dunia, ketiga abad ke-20 dapat diberi julukan Abad nasionalisme,yaitu suatu kurun waktu dalam sejarahnya yang nenyaksikan pertumbuhan kesadaran berbangsa serta gerakan nasionalis untuk memperjuangkan kemerdekaannya. Perkembangan nasionalisme pada umumnya merupakan reaksi terhadap imperialisme dan kolonialisme yang merajalela dalam abad ke-19 dan bagian pertama abad ke-20. Ekspansi barat sejak lahir abad ke-15 memunculkan Belanda besera VOC-nya sebagai pemenang monopoli serta hegemoni politik di kawasan Nusantara, kendati perlawanan yang dihadapi ada dimana-mana. Berbeda sekali dengan sifat perlawanan itu, gerakan nasional mewujudkan corak dan bentuk jawaban yang disesuaikan dengan struktur serta sistem masyarakat kolonial, maka periode 1900-1942 sebagai periode gerakan itu dwpat dibedakan dari masa sebelumnya. Pada akhir abad ke-18 VOC bangkrut dan pada tahun 1800 kekayaan diambil alih kerajaan. Pemerintah Belanda melanjutkan politik traditional Kumpeni dengan tujuan memperoleh penghasilan sebagai upeti dan laba perdagangan, semuanya demi 1 Sartono, kartodirjo, 1993, Pengantar Sejarah Indonesia Baru: Sejarah Pergerakan Nasional dari Kolonialisme sampai Nasionalisme, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, hlm, 277.

keuntungan kerajaan. Seperti politik dan administrasi Kumpeni dijalankanlah suatu sistem pemerintahan tidak langsung, pembesar-pembesar pribumi dan agen-agen Belanda dikuasakan mengawasi tanam wajib yang hasilnya untu"npasaran Eropa. Pada tahun 1830-1870 politik kolonial Belanda memperoleh suatu sistem yang pasti dan konsekuen, yang kemudian dikenal dengan nama Culturstelsel. Hakikat dari Culturstelsel ini adalah bahwa penduduk, sebagai ganti membayar pajak tanah sekaligus, harus menyediakan sejumlah hasil bumi yang nilainya sama dengan pajak tanah itu. Sampai pada akhirnya diterapkannya politik Ethis dengan menggunakan tiga sila sebagai slogan, yaitu "Irigasi, Edukasi, dan Emigrasi". Banyak sifat imperialisme terdapat di dalam kegiatan orang Belanda di Indonesia. Penjelasan penulis dalam buku ini hanya terbatas untuk menunjukkan bahwa kepentingan ekonomi agaknya memang menjadi faktor penentu yang terpenting dari imperealisme. Dala jilid ini proses integrasi diungkapkan terjadi pada dimesi sosial politik, jadi bukan dimensi geopolitik. Secara khusus perlu menjadi pusat perhatian integrasi politik kaum elite baru, sebab golongan inilah yang memegang peranan segai inovator politik atau protagonis nasionalisme Indonesia. Berpijak pada sebuah fakta bahwa setiap generasi menulis sejarahnya sendiri, Sartono Kartodirjo, terpanggil merekontruksi sejarah nasional sesuai dengan kerangka pemikiran menurut teori dan metodologi ilmu sejarah pada umumnya dan sejarah dengan pendekatan ilmu sosial khususnya. Prof. Sartono Kartodirdjo termasuk sejarawan yang memiliki reputasi nasional maupun internasional. Beliau seorang sejarawan yang sangat produktif, banyak menulis karya ilmiah baik yang diterbitkan di dalam maupun di luar negeri. Banyak menulis dalam media massa maupun jurnal-jurnal ilmiah. Salah satu buku karya Sartono Kartodirjo yaitu yang berjudul Pengantar Sejarah Indonesia Baru: Sejarah Pergerakan Nasional dari Kolonialisme sampai Nasionalisme Jilid 2. Buku ini

merupakan cetakan ketiga pada Oktober 1993, yang diterbitkan oleh PT Gramedia Putaka Utama, Jakarta. Buku ini terdiri dari 9 bab pembahasan yaitu: 1. Bab 1 (satu) membahas tentang politik kolonial Belanda abad ke-19. 2. Bab 2 (dua) membahas politik kolonial Belanda antara perang dunia I dan perang dunia II. 3. Bab 3 (tiga) membahas kehidupan kekotaan. 4. Bab 4 (empat) tentang tradisi dan modernisasi. 5. Bab 5 (lima) membahas perkembangan politik dan pertumbuhan organisasi politik. 6. Bab 6 (enam) tentang suasana baru sesudah 1926. 7. Bab 7 (tujuh) membahas krisis dunia dan politik. 8. Bab 8 (delapan) membahas stratifikasi sosial pada masyarakat colonial. 9. Bab 9 (Sembilan) membahas tentang sejarah analitik struktural nasionalisme Indonesia. Sartono menulis buku pengantar sejarah Indonesia baru menggunakan bebagai sumber yaitu sumber buku asing, majalah asing dan dokumen berupa tabel. Sumber dokumen berupa tabel ini seperti tabel jumlah sekolah, pengajar dan siswa pada sekolah berbahasa Belanda bagi penduduk pribumi Hindia Belanda tahun 1935. 2 Tujuan penulis yaitu mengemukakan garis besar masalah-masalah sejarah dari pergerakan nasional di Indonesia. Penulis juga tidak menggunakan metode kronologis karena lingkupnya terbatas. Sudut pandang penulis lebih condong ke orang-orang pribumi. Penulis mengatakan bahwa rakyat Indonesia lebih diperlakukan sebagai objek oleh Belanda dari pada sebagai partisipan yang ikut aktif memegang pemerintahan. 3 Diskriminasi ras 2 Ibid., Sartono, kartodirjo, 1993, hlm, 78. 3 Ibid., Sartono, kartodirjo, 1993, hlm, 253

terdapat hampir pada setiap bagian kehidupan sosial, golongan pribumi ada pada lapisan bawah sedangkan orang Eropa ada pada lapisan atas. Kelemahan Buku Sartono menulis buku pengantar sejarah Indonesia baru memiliki beberapa kelemahan yaitu banyak menggunakan kalimat yang tidak efektif seperti pada kalimat berikut: dengan demikian, sudah barang tentu timbullah penyimpangan-penyimpangan serta penyalahgunaan perjuangan dan nama Sarekat Islam. 4 Selain itu, masih ada beberapa kata lagi yang tidak efektif yaitu kata bahwa adalah dan dalam pada itu. Penulis sering menggunakan kata penggubung di awal kalimat seperti karena, di, yang dan dengan. Penulisannya banyak yang tidak sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan), contoh: personel, pelbagai dan konperensi. Selain itu, Penggunaan tanda baca yang tidak sesuai dengan penempatannya, seharusnya menggunakan tanda baca (,) koma tetapi malah menggunakan tanda baca (;) titik koma. Kelebihan Buku Meskipun buku karya Sartono ini terdapat kelemahan, tetapi juga mempunyai kelebihan yaitu penulis sudah menggunakan sumber-sumber yang lengkap baik sumber buku, majalah maupun dokumen berupa tabel atau data statistik. Selain itu, penulisan singkatan selalu disertai dengan penjabarannya. 4 Ibid., Sartono, kartodirjo, 1993, hlm, 107